Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025
dapat diselesaikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
bersama-sama merumuskan dokumen RPJPD dan pemerintah daerah
berharap seluruh masyarakat dapat membantu dalam implementasi dan
pengawasannya.
DEDI SUPARDI
i
DAFTAR ISI
ii
5. Rasio Dokter dan Tenaga Paramedis per Satuan
Penduduk ............................................................. II - 8
2.1.3 Pendidikan ............................................................... II - 8
1. Ketersediaan Sekolah, Guru dan Murid ............... II - 9
a. Tingkat Pendidikan Dasar ................................ II - 9
b. Tingkat Pendidikan Menengah ......................... II - 10
2. Angka Partisipasi .................................................. II - 12
2.1.4 Ekonomi ................................................................... II - 14
1. Pertumbuhan Ekonomi ......................................... II - 14
2. Tingkat Inflasi ....................................................... II - 15
3. Kemiskinan ........................................................... II - 15
4. Ketenagakerjaan .................................................. II - 19
5. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) ..................... II - 20
2.1.5 Infrastruktur Wilayah ................................................ II - 22
1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi
Baik ...................................................................... II - 22
2. Rasio Jaringan Irigasi ........................................... II - 23
3. Persentase Rumah Tangga (RT) yang
Menggunakan Air Bersih ...................................... II - 27
4. Rasio Tempat Pembuangan Sampah per Satuan
Penduduk ............................................................. II - 28
5. Rasio Rumah Layak Huni ..................................... II - 29
6. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan
Listrik .................................................................... II - 30
2.1.6 Politik ........................................................................ II - 31
2.1.7 Hukum ...................................................................... II - 33
2.1.8 Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat ................. II - 34
2.1.9 Pemerintahan dan Pembangunan Desa .................. II - 35
2.1.10 Aparatur ................................................................... II - 36
2.2 Tantangan ........................................................................... II - 37
2.2.1 Keagamaan .............................................................. II - 37
iii
2.2.2 Kesehatan ............................................................... II - 37
2.2.3 Pendidikan .............................................................. II - 38
2.2.4 Ekonomi .................................................................. II - 38
2.2.5 Infrastruktur Wilayah ............................................... II - 38
2.2.6 Politik ....................................................................... II - 39
2.2.7 Hukum ..................................................................... II - 39
2.2.8 Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat ................ II - 39
2.2.9 Pemerintahan dan Pembangunan Desa ................. II - 40
2.2.10 Aparatur .................................................................. II - 40
2.3 Modal Dasar ....................................................................... II - 40
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 2.14 APK dan APM Pendidikan Dasar dan Menengah
Kabupaten Cirebon Tahun 2003-2007 ................................. II - 13
Tabel 2.15 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Cirebon Tahun
2003-2007 ............................................................................ II - 13
Tabel 2.16 Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Cirebon Tahun
2003-2007 ............................................................................ II - 14
Tabel 2.17 PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Cirebon Tahun 2003-2007 .................................................. II - 15
Tabel 2.18 Tingkat Inflasi Kabupaten Cirebon Tahun 2003-2007 ......... II - 15
Tabel 2.19 Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di
Kabupaten Cirebon Tahun 2004 dan Tahun 2006 ............... II - 18
Tabel 2.20 Jumlah Penduduk Kabupaten Cirebon Berdasarkan Jenis
Kelamin Tahun 2003-2007 ................................................... II - 21
Tabel 2.21 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik di
Kabupaten Cirebon Tahun 2003-2007 ................................. II - 22
Tabel 2.22 Data Daerah Irigasi di Wilayah Kabupaten Cirebon ............ II - 23
Tabel 2.23 Rasio Jaringan Irigasi Kabupaten Cirebon Tahun 2003-
2007 ..................................................................................... II - 26
Tabel 2.24 Cakupan Pelayanan Air Bersih PDAM Kabupaten
Cirebon ................................................................................. II - 28
Tabel 2.25 Jumlah dan Lokasi Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten
Cirebon ................................................................................. II - 29
Tabel 2.26 Rasio Jumlah Daya Tampung TPS per Satuan Penduduk
Kabupaten Cirebon Tahun 2003-2007 .................................. II - 29
Tabel 2.27 Rasio Rumah Layak Huni di Kabupaten Cirebon Tahun
2003-2007 ............................................................................ II - 30
Tabel 2.28 Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Cirebon yang
Menggunakan Listrik Tahun 2003-2007 ............................... II - 31
Tabel 2.29 Angka Kriminalitas di Kabupaten Cirebon Tahun 2003-
2007 ..................................................................................... II - 34
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Pengertian
Rencana Pembangunan Jangka panjang Daerah atau disingkat
RPJP daerah Kabupaten Cirebon adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025 dan Peraturan Daerah Jawa Barat nomor 9
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Propinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025, yang memuat visi, misi, dan
Bab III Visi dan Misi Pembangunan Daerah 2005-2025, yang memuat visi
pembangunan daerah Kabupaten Cirebon dan misi pembangunan
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut.
Bab V Penutup.
1. Letak Wilayah
a. Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Cirebon terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa dan 12
kelurahan.
b. Administrasi Pembangunan
Berdasarkan Perda Kabupaten Cirebon No. 4 Tahun 2005 Tentang
RTRW Kabupaten Cirebon, Pusat Pelayanan di daerah dibentuk dalam 4
hirarki, yaitu :
3. Keadaan Klimatologi
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson keadaan iklim di
Kabupaten Cirebon termasuk tipe B/C (Q=56,06%). Tipe ini memiliki rata-
rata bulan kering 3,7 dan rata-rata bulan basah 6,6. Tipe ini termasuk
golongan daerah beriklim sedang-hujan dengan curah hujan rata-rata
1.500 – 4.000 mm pertahun.
4. Keadaan Hidrologi
Sumber-sumber air yang ada di Kabupaten Cirebon berasal dari air
permukaan dan air bawah tanah. Sumber air permukaan berasal dari
beberapa sungai besar seperti : Sungai Cisanggarung, Sungai
5. Keadaan Topografi
Wilayah Kabupaten Cirebon dibagian Utara memiliki ketinggian
antara 0-25 meter diatas permukaan air laut (dpl) dengan luas 64.636 Ha.
Sedangkan dibagian Selatan mempunyai ketinggian antara 25-200 meter
dpl dengan luas wilayah 82.871,6 Ha.
2.1.1 Keagamaan
Tabel 2.2
Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007
TAHUN
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
Masjid 675 681 687 689 691
Mushollah 5.511 5.661 5.731 5.815 5.845
Gereja Protestan 5 5 5 5 6
Gereja Katolik 3 3 3 3 3
Pura/Klenteng/Vihara 3 3 3 3 4
Jumlah 6.194 6.350 6.426 6.512 6.546
Rasio 3,044 3,046 3,049 3,051 3,054
Sumber : Bapeda Kab. Cirebon 2007
2.1.2 Kesehatan
Tabel 2.3
Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007
TAHUN
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
Angka Harapan Hidup (AHH)
(tahun) 63,50 64,47 64,78 64,80 64,92
Sumber : BPS Pusat 2007
Tabel 2.4
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007
TAHUN
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
Angka Kematian Bayi (AKB) 55,00 54,46 53,05 53,00 53,08
Sumber : Bapeda Kabupaten Cirebon 2007
Tabel 2.5
Prosentase Penderita Gizi Buruk Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007
TAHUN
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
Prosentase balita penderita
2,47 2,34 2,15 1,92 2,17
gizi buruk (%)
Balita penderita gizi buruk
4.484 4.005 3.709 3.331 3.732
(orang)
Sumber : Bapeda Kabupaten Cirebon 2007
Tabel 2.6
Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu
per Satuan Penduduk Tahun 2003-2007
Sarana Kesehatan Puske Rasio
Pus smas Jml
Tahun Rmh Rumah Puskes Puskesma
kes Pustu + pduduk Pustu
Sakit Pustu Sakit mas s+ Pustu
mas
2003 5 44 69 113 2035100 0,025 0,022 0,034 0.0555
2004 5 44 69 113 2084572 0,024 0,021 0,033 0.0542
2005 5 53 63 116 2107918 0,024 0,025 0,030 0.0550
2006 7 53 64 117 2134656 0,033 0,025 0,030 0.0548
2007 7 53 66 119 2143545 0,033 0,025 0,031 0.0555
Sumber: Dinas Kesehatan dan Bapeda 2007
2.1.3 Pendidikan
Jumlah
Tahun Sekolah Pendidikan Dasar Penduduk Usia SD Rasio
(unit) (jiwa)
2003 1.052 279.041 38
2004 1.045 282.134 37
2005 1.038 291.883 36
2006 1.040 288.744 36
2007 1.031 288.474 36
Sumber : Dinas Pendidikan dan Bapeda Kab. Cirebon 2007
Selama kurun waktu Tahun 2003-2007 rasio guru dan murid belum
mencapai kondisi yang ideal. Rasio antara guru dan murid di tingkat
sekolah dasar mengalami fluktuasi. Jumlah guru cenderung menurun dari
Tahun 2003-2007. Pada Tahun 2003 rasio guru terhadap jumlah murid
sebesar 39. Ini berarti bahwa setiap 1.000 murid dapat dilayani oleh 39
guru. Sedangkan pada tahun 2007 rasio guru terhadap murid sebesar 32.
Ini berarti bahwa setiap 1.000 murid dapat dilayani oleh 32 guru. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.9 dibawah ini.
2. Angka Partisipasi
APK APM
TAHUN
SD SMP SMA SD SMP SMA
2003 101,28 80,40 47,21 94,97 70,14 41,12
2004 99,66 80,44 47,36 95,23 70,95 41,14
2005 99,84 75,88 39,78 94,71 66,72 34,52
2006 101,26 72,88 43,79 94,79 66,25 39,26
2007 101,60 73,99 48,17 94,89 66,86 35,19
Sumber : Bapeda Kabupaten Cirebon 2007
TAHUN
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
Rata-rata Lama Sekolah
6,14 6,45 6,52 6,10 6,42
(RLS) (Tahun)
Sumber : BPS Pusat 2007
2.1.4 Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi
3. Kemiskinan
553,620 572,059
511,146 523,040 534,407
Gambar 2.2
Perkembangan Keluarga Miskin Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007 (dalam prosentase)
63.51 64.80
62.99
59.56
58.83
K E S E MP A T A N K E R J A
T AHUN 2003-2007
K e se m pa ta n K e rja (%)
94.80
92.44
92.24
90.77
90.16
Gambar 2.5.
Grafik Tingkat Pengangguran di Kabupaten Cirebon
Tahun 2003-2007
9.84
9.23
7.56 7.76
5.20
2,9
3
2,43
2,5
1,5 1,27
1,12 LPP
1
0,42
0,5
0
2003 2004 2005 2006 2007
A KEWENANGAN PUSAT
1 Rentang 20.620
2 Ciwaringin 1.103
3 Seuseupan 3.897
4 Cikesik 6.024
B KEWENANGAN PROPINSI
1 Walahar 1.292
2 Jamblang 2.171
3 Cipager 1.056
4 Setupatok 1.396
5 Paniis Lebak 312
C KEWENANGAN KABUPATEN
I. TEKNIS
1 Rajadana 170
2 Jatisawit 690
3 Soka 282
4 Keputon 446
5 Ciparigi 467
6 Panongan 955
7 Ciwado 839
8 Agung 732
9 Kecepet 477
10 Sedong 168
11 Cangkuang 806
12 Tonjong 107
13 Ciwedus 159
14 Sigebang 182
15 Sigong 99
16 Telaga Remis 90
17 Ciliwotan 64
18 Cigobang 173
19 Cirongkob 64
20 Cibuluh 248
21 Suba 218
22 Cirengas 237
23 Situan I 150
24 Situan II 158
25 Soka Udik 152
26 Plester 72
27 Cimanis 261
Tabel 2.26
Rasio Jumlah Daya Tampung TPS per Satuan Penduduk
Kabupaten Cirebon Tahun 2003-2007
Jumlah
Tahun Volume Sampah (m3) Rasio
Penduduk
2003 97.200 2.035.100 47,76
2004 108.000 2.084.572 51,81
2005 129.600 2.107.918 61,48
2006 156.600 2.134.656 73,36
2007 189.000 2.143.545 88,17
Sumber : Dinas Cipta Karya Kab. Cirebon 2007
2.1.6 Politik
2.1.7 Hukum
2.1.10 Aparatur
2.2 Tantangan
2.2.1 Keagamaan
Deras dan bebasnya arus informasi yang masuk ke Kabupaten
Cirebon akibat kemajuan teknologi dan informasi memberikan dampak
negatif pada bidang keagamaan. Pada 20 tahun kedepan moral bangsa
diperkirakan mengalami dekadensi yang cukup signifikan, dapat dilihat
melalui makanan asing yang mulai digemari remaja saat ini, pakaian yang
tidak sesuai norma agama dan etika serta nilai-nilai kesopanan yang tidak
sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini merupakan tantangan yang harus
dihadapi dalam mengaplikasikan ajaran agama dalam kehiduan sehari-
hari.
2.2.3 Pendidikan
Pembangunan di bidang pendidikan pada 20 tahun kedepan
menghadapi tantangan antara lain menyediakan pelayanan pendidikan
yang berkualitas untuk meningkatkan jumlah proporsi penduduk yang
menyelesaikan pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, menurunkan jumlah penduuduk yang buta aksara serta
menurunkan kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup tinggi antar
kelompok masyarakat termasuk antara penduduk kaya dan penduduk
miskin, antara penduduk perkotaan dan perdesaan,dan antara jenis
kelamin.
2.2.4 Ekonomi
Pada 20 tahun ke depan, pembangunan di bidang ekonomi
menghadapi tantangan antara lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan untuk
mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan sekaligus
mengurangi ketertinggalan dari daerah-daerah lain yang lebih maju;
mengentaskan kemiskinan; mengurangi pengangguran, memperluas
lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing tenaga kerja; dan
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
2.2.6 Politik
Masalah kemandirian organisasi sosial politik, masalah tuntutan
keterbukaan, masalah penetrasi dan campur tangan pihak luar, serta
dampak politik dari setiap kesenjangan sosial merupakan tantangan yang
harus kita hadapi di masa mendatang.
2.2.7 Hukum
Pembangunan hukum yang berorientasi pada upaya memenuhi
kebutuhan masyarakat melalui berbagai aturan dan penegakan aturan
merupakan tantangan yang harus kita hadapi di masa yang akan datang.
Penegakkan hukum harus dilakukan pemerintah daerah untuk
menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menerapkan
2.2.10 Aparatur
Mewujudkan birokrasi yang mampu memformulasikan kebijakan
sesuai dengan kebijakan politik dan aspirasi masyarakat dan dapat
mengimplementasikannya secara bertanggung jawab merupakan
tantangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Cirebon di masa yang
akan datang. Hal ini merupakan tantangan karena masih rendahnya SDM
aparatur dan rendahnya kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan belum
optimalnya pemanfaatan kesisteman yang didudukung oleh teknologi
informasi dalam proses administrasi pemerintahan.
Dalam mewujudkan kondisi pemerintahan yang berorientasi
kepada pelayanan publik diperlukan penetapatan standar pelayanan
Berdasarkan kondisi sampai dengan saat ini dan tantangan yang akan
dihadapi dalam 20 tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan modal dasar
yang dimiliki, maka Visi Pembangunan Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025
adalah:
PENUTUP
RPJPD ini juga menjadi pedoman bagi calon bupati dan wakil bupati dalam
menyusun visi, misi dan program prioritas yang akan menjadi dasar dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Keberhasilan pembangunan daerah
dalam mewujudkan visi Terbangunnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
beriman dan produktif menuju masyarakat Kabupaten Cirebon yang sejahtera
perlu didukung oleh:
1. Komitmen dari kepemimpinan daerah yang kuat dan demokratis
2. Konsistensi kebijakan pemerintah daerah
3. Keberpihakan kepada rakyat
4. Peran serta masyarakat dan dunia usaha secara aktif
BUPATI CIREBON
DEDI SUPARDI
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
KABUPATEN CIREBON TAHUN 2005-2025
BUPATI CIREBON
1
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4833).
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Cirebon.
2
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Cirebon.
5. Bupati adalah Bupati Cirebon.
6. Kecamatan adalah Kecamatan di Kabupaten Cirebon.
7. Camat adalah Camat di Kabupaten Cirebon.
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang
selanjutnya disebut RPJP Daerah adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Cirebon untuk
periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai
dengan tahun 2025, yang memuat visi, misi dan arah
pembangunan jangka panjang kabupaten.
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Cirebon yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Cirebon untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan
penjabaran visi, misi, dan program Bupati dengan berpedoman
pada RPJP Daerah, RPJP Provinsi Jawa Barat serta
memperhatikan RPJM Nasional.
10. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon yang
selanjutnya disebut RKPD adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Cirebon untuk periode 1 (satu)
tahunan yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Cirebon.
11. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon yang
selanjutnya disebut RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang
wilayah yang mengatur struktur dan pola ruang Kabupaten.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Cirebon.
BAB II
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 2
Program Pembangunan Daerah Periode Tahun 2005-2025
dilaksanakan sesuai dengan RPJP Daerah dan merupakan satu
kesatuan dengan sistem perencanaan pembangunan Provinsi dan
Nasional.
3
Pasal 3
(1) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
berpedoman pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Jawa
Barat yang memuat Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Daerah.
(2) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan :
a. RPJP Daerah yang memuat Visi, Misi dan Program Bupati
b. RTRW Kabupaten; dan
c. Dokumen perencanaan pembangunan lainnya.
Pasal 4
(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan
untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan
Daerah, Bupati yang sedang menjabat pada tahun terakhir
jabatannya, diwajibkan menyusun RKPD untuk tahun pertama
periode jabatan Bupati berikutnya.
(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai pedoman untuk menyusun APBD tahun pertama
periode jabatan Bupati berikutnya.
Pasal 5
(1) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1)
menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah Kabupaten
yang memuat Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Jangka
Panjang Daerah.
(2) RPJP Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah
Kabupaten yang memuat Visi, Misi, dan Program Bupati.
(3) Periodisasi pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten
dibagi dalam tahapan pembangunan jangka menengah dengan
tahun perencanaan yang disesuaikan dengan masa jabatan
Bupati.
BAB III
TATA URUT RPJP DAERAH
Pasal 6
Tata urut RPJP Daerah adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, pengertian, maksud dan
tujuan, landasan hukum, tata urut, kerangka pikir, dan
proses penyusunan.
BAB II : KONDISI UMUM DAERAH
Berisi tentang kondisi saat ini, tantangan dan modal
dasar.
BAB III : VISI DAN MISI
Berisi tentang Visi Pembangunan Daerah dan Misi
Pembangunan
4
BAB IV : ARAH TAHAPAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
DAERAH TAHUN 2005-2025
Berisi tentang tahapan dan prioritas pembangunan.
BAB V : PENUTUP
Pasal 7
Isi beserta uraian RPJP Daerah tercantum dalam Lampiran, yang
menyatakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 8
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJP Daerah;
(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
Peraturan Bupati.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 9
Peraturan Daerah ini berlaku selama 5 Tahun
Pasal 10
Lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian tak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
Rencana Strategis atau RPJM dan RPJP Daerah Kabupaten yang
telah ditetapkan, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Daerah ini, masih tetap berlaku dan wajib disesuaikan dengan RPJP
Daerah paling lambat 6 (enam) bulan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah
harus sudah ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan
Daerah ini diundangkan.
5
Pasal 13
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon.
Ditetapkan di Sumber
pada tanggal
BUPATI CIREBON
DEDI SUPARDI
Diundangkan di Sumber
pada tanggal
6
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
NOMOR TAHUN 2009
TENTANG
I. UMUM
7
secara langsung oleh rakyat. RPJM Daerah memuat strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, program, dan kerangka pendanaan daerah.
Pasal 1
Istilah-istilah dalam pasal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya salah
tafsir dan salah pengertian dalam memahami dan melaksanakan pasal-pasal
dalam Peraturan daerah ini
Pasal 2
Cukup Jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan RKPD dan RAPBD tahun pertama adalah
RKPD dan RAPBD tahun 2010, 2014, 2019, dan 2024. Bupati terpilih
periode berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk
menyempurnakan RKPD dan APBD pada tahun pertama
pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBD (APBD-P).
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
9
Ayat (3)
Cukup Jelas.
Pasal 6
Cukup Jelas.
Pasal 7
Cukup Jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah dilakukan oleh
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, sesuai bidang tugasnya.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal 10
Cukup Jelas.
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
10