LAPORAN
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan di hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas pertolongannya
sehingga Laporan Pendahuluan Pekerjaan INVENTARISASI IRIGASI BERBASIS APLIKASI
ELEKTRONIK PENGELOLAAN ASET IRIGASI DAN KINERJA SISTEM IRIGASI ( E-PAKSI) di
Kabupaten Dairi Tahun Anggaran 2023 ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan.
Penyusunan Laporan Pendahuluan Jasa Konsultansi Survey Jaringan Irigasi dengan E-Paksi di
Kabupaten Dairi merupakan Penyiapan data jaringan irigasi yang dikelola oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi. Pengecekan fungsi dan inventarisasi
jaringan irigasi yang telah dibangun dan dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kabupaten Dairi yang masih berfungsi dan yang sudah tidak berfungsi, Pengecekan
kondisi struktur jaringan irigasi, Pengecekan pintu pengambilan dan alat ukur, Analisa data
untuk Audit Teknis Irigasi (PAI), dan Analisa data dengan Penilaian indeks kinerja sistem
irigasi (IKSI) dengan menggunakan Aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi (e-PAKSI).
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah Melaksanakan Survei dan Mendata Aset
Irigasi yang akan tersimpan ke dalam website e-PAKSI, Pengelola daerah irigasi, melalui
Android dan Aplikasi e-PAKSI , Memudahkan Petugas OP di lapangan dalam Mendata aset
dan jaringan irigasi, Melakukan identifikasi kebutuhan prasarana pendukung pengelolaan
irigasi, antara lain: kelembagaan pengelola jaringan irigasi dari petani (IP3A/GP3A/P3A)
sampai instansi pemerintah daerah (juru, pengamat, satuan tugas O&P, penjaga bendung,
Dinas PUPR Kabupaten Dairi Bidang Sumber Daya Air), dan Memberikan laporan akhir dan
data yang sudah di survei dengan aplikasi e-PAKSI.
Semoga Laporan Pendahuluan ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan tahap
selanjutnya. Dan atas bantuan semua pihak kami ucapkan terima kasih.
i
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................I - 1
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran ...................................................................I – 5
1.2.1. Maksud dan Tujuan........................................................................I – 5
1.2.2. Sasaran ...........................................................................................I – 5
1.3 Lokasi Kegiatan ........................................................................................I - 6
1.4 Sumber Dana dan Masa Pelaksanaan ......................................................I - 6
1.5 Data Dasar ................................................................................................I – 6
1.6 Referensi Hukum......................................................................................I – 6
1.7 Lingkup Kegiatan ......................................................................................I – 7
1.8 Sistematika Pembahasan .........................................................................I – 9
ii
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
iii
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
iv
LAPORAN
PENDAHULUAN
Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten yang berada di Dataran Tinggi Bukit
Barisan wilayah Sumatera Utara dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.100 meter di atas
permukaan laut (dpl) atau sekitar 200 meter di atas permukaan danau toba. Secara
ekologis, Dairi adalah penyangga ekosistem Danau Toba di sebelah barat. Dengan
letaknya yang strategis itu, Dairi menyumbang sebagian sebagian besar input air ke
Danau Toba melalui belasan sungai yang berasal dari hutan-hutan Dairi. Kabupaten Dairi
terletak di Bagian Barat Laut Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu masuk ke
wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dari arah barat, secara geografis berada pada
koordinat 9800’ - 9830’ BT dan 215’ 00’’– 300’00’’ LU. Secara administratif berbatasan
dengan:
-1
LAPORAN
PENDAHULUAN
Kabupaten Dairi memiliki luas wilayah sebesar 192.780 Ha atau 1.927,80 Km2. Jika
dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan, maka
luas tersebut setara dengan 2,69% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten
Dairi berada pada posisi yang strategis dengan jarak 153 Km dari Ibukota Provinsi dengan
waktu tempuh ± 4 jam dari Kota Medan. Posisi ini membuat aksesibilitas/tingkat
pergerakan barang dan orang dari/menuju wilayah Kabupaten Dairi relatif tinggi baik
dengan Kota Medan maupun dengan kota-kota lainnya dalam lingkup wilayah
administrasi Provinsi Sumatera Utara dan bahkan ke Provinsi tetangga yaitu Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kabupaten Dairi terdiri dari 15 Kecamatan dan 169
desa/kelurahan dengan Ibukota Kabupatennya adalah Sidikalang, sebagaimana diuraikan
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Kecamatan, Ibukota Kecamatan (IKK), Jumlah Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan
Persentasi Luas Masing-Masing Kecamatan Terhadap Luas Kabupaten Dairi
Persentase
Ibukota
Jumlah Desa/ Luas Terhadap
No Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Wilayah (Km2) Luas Kabupaten
(IKK)
(%)
1. Sidikalang Sidikalang 11 70,67 3,67
2. Berampu Berampu 5 40,85 2,12
3. Sitinjo Sitinjo 4 53,15 2,76
4. Parbuluan Sigalingging 11 235,40 12,21
5. Sumbul Sumbul 19 192,58 9,99
6. Silahisabungan Silalahi 5 75,62 3,92
7. Silima Punggapungga Parongil 16 88,35 4,58
8. Lae Parira Lae Parira 9 42,75 2,22
9. Siempat Nempu Buntu Raja 13 60,15 3,12
10. Siempat Nempu Hulu Silumboyah 12 93,93 4,87
11. Siempat Nempu Hilir Sopobutar 10 105,62 5,48
12. Tigalingga Tigalingga 14 197,00 10,22
13. Gunung Sitember G. Sitember 8 77,00 3,99
14. Pegagan Hilir Tiga Baru 13 155,33 8,06
15. Tanah Pinem Kuta Buluh 19 439,40 22,79
Kabupaten Dairi 169 1.927,80 100,00
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2023
Peta administrasi wilayah Kabupaten Dairi dapat dilihat pada gambar di bawah.
-2
LAPORAN
PENDAHULUAN
-3
LAPORAN
PENDAHULUAN
2.2. KEPENDUDUKAN
2.2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2020 mencapai 308.764 dengan kepadatan
160,16 jiwa/Km2. Jumlah Penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Sumbul dengan
jumlah penduduk mencapai 45.606 dengan kepadata 236,82 Jiwa/Km2. Sedangkan
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang dengan tingkat
kepadatan 756,09 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk mencapai 53.433 jiwa. Untuk lebih
jelasnya jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Dairi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.2. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2022
Jumlah Kepadatan
Luas/Area Persentase
No Kecamatan Penduduk Penduduk
(Km2) Penduduk (%)
(Jiwa) 2022 (Jiwa/Km2)
1. Sidikalang 70,67 53.433 756,09 17,31
2. Berampu 40,85 9.031 221,08 2,92
3. Sitinjo 53,15 14.429 271,48 4,67
4. Parbuluan 235,40 25.236 107,20 8,17
5. Sumbul 192,58 45.606 236,82 14,77
6. Silahisabungan 75,62 5.242 69,32 1,70
7. Silima Punggapungga 88,35 14.448 163,53 4,68
8. Lae Parira 42,75 14.526 339,79 4,70
9. Siempat Nempu 60,15 20.241 336,51 6,56
10. Siempat Nempu Hulu 93,93 20.183 214,87 6,54
11. Siempat Nempu Hilir 105,62 11.746 111,21 3,80
12. Tigalingga 197,00 24.428 124,00 7,91
13. Gunung Sitember 77,00 10.714 139,14 3,47
14. Pegagan Hilir 155,33 16.740 107,77 5,42
15. Tanah Pinem 439,40 22.761 51,80 7,37
Total 1.927,80 308.764 160,16 100,00
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2023
Ditinjau dari pola persebaran penduduk terlihat pada tabel di atas bahwa penduduk
Kecamatan Sumbul dengan jumlah penduduk tertinggi memiliki 14,77%, sedangkan
Kecamatan Silahisabungan dengan jumlah penduduk terkecil memiliki 1,70% dari jumlah
penduduk Kabupaten Dairi.
-4
LAPORAN
PENDAHULUAN
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi pada tahun 2010 sampai dengan 2020
rata-rata sebesar 1,30 %. Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan
Sitinjo dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,45%. Sedangkan Kecamatan Lae Parira
rata-rata pertumbuhan penduduk terkecil yaitu sebesar 0,66%. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
2.2.3. Ketenagakerjaan
Pada tahun 2020 angkatan kerja di Kabupaten Dairi tercatat 136.573 angkatan kerja,
dimana 134.183 angkatan kerja dapat pekerja, sedangkan pengangguran terbuka 2.390
angkatan kerja atau 1,75% dari total angkatan kerja.
Sedangkan yang bukan angkatan kerja tercatat 57.922 jiwa, dimana 8.803 jiwa masih
sekolah. Selanjutnya Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kegiatannya Tahun 2018-2020 diuraikan pada tabel di bawah.
-5
LAPORAN
PENDAHULUAN
Tabel 2.4.
Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan
Tahun 2018-2020
Kegiatan Utama 2018 2019 2020
Angkatan Kerja 161.623 160.261 136.573
Bekerja 158.898 157.722 134.183
Pengangguran Terbuka 2.725 2.539 2.390
Bukan Angkatan Kerja 21.010 24.019 57.922
Sekolah 8.442 10.185 8.803
Mengurus Rumah Tangga 7.290 9.789 43.904
Lainnya 5.278 4.045 5.215
Jumlah 182.633 184.280 194.495
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
Dari 134.183 angkatan kerja yang bekerja sebagian besar atau sejumlah 98.613 jiwa
bekerja di sektor pertanian, 4.438 jiwa pekerja di sektor industri manufaktur, dan 31.132
jiwa lainnya bekerja di sektor jasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.5.
Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis kelamin Tahun 2020
Perempuan
Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki (jiwa) Jumlah (jiwa)
(jiwa)
1. Pertanian 41.582 57.031 98.613
2. Manufaktur 3.667 771 4.438
3. Jasa 13.747 17.385 31.132
Jumlah 58.996 75.187 134.183
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
-6
LAPORAN
PENDAHULUAN
Pada Tahun 2022 terdapat 22.530 penduduk miskin atau 7,88 % dari total jumlah
penduduk Kabupaten Dairi dengan penghasilan kurang dari Rp. 436.713,-. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2.3. PEREKONOMIAN
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi
regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder
dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar kesejahteraan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan
yang sebaik mungkin.
-7
LAPORAN
PENDAHULUAN
PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk
perkembangan ekonomi dan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi suatu
wilayah sangat ditentukan oleh besarnya sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi
barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-
masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan
berproduksi masing-masing sektor. Struktur ekonomi suatu wilayah akan menentukan
arah pengembangan wilayah tersebut. Struktur ekonomi dapat memberikan karakteristik
yang berbeda pada setiap wilayah.
PDRB Kabupaten Dairi atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2020 mencapai
9.317,91 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2020 sebesar
6.508,05 milyar rupiah. Selama lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif, pada tahun 2017 dan 2019 menunjukkan pertumbuhan yang melambat, pada
tahun 2016 dan 2018 pertumbuhan mengalami akselerasi, dan pada tahun 2020
mengalami pertumbuhan negatif.
Tabel 2.7. PDRB Dairi Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010,
2016─2020 (milyar rupiah)
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten Dairi semakin bergeser dari
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke lapangan usaha ekonomi lainnya
yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha ini terhadap
pembentukan PDRB Kabupaten Dairi.
-8
LAPORAN
PENDAHULUAN
Sumbangan terbesar pada tahun 2020 dihasilkan oleh lapangan usaha Industri
Pengolahan; lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; kemudian lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan lapangan
usaha Konstruksi. Sementara peranan lapangan usaha lainnya masing-masing di bawah 4
(empat) persen. Bahkan peranan beberapa lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten
Dairi tidak mencapai 1%, seperti: kontribusi lapangan usaha pertambangan penggalian
(0,07%), jasa perusahaan (0,07%) dan jasa lainnya (0,07%) terhadap PDRB adalah yang
terkecil.
Tabel 2.8. Peranan PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2016─2020 (persen)
Gambar 2.2. Grafik Peranan PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2020
-9
LAPORAN
PENDAHULUAN
Sebagian lapangan usaha tercatat pertumbuhan yang negatif. Lapangan usaha konstruksi
merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan ekonomi negatif tertinggi yaitu sebesar
-4,96 persen, disusul oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum
dengan pertumbuhan sebesar -3,73 persen, dan lapangan usaha Transportasi dan
Pergudangan sebesar -3,69 persen. Hal ini disebabkan dampak pandemi covid 19 yang
mempengaruhi sunyinya akomodasi, berkurangnya konsumsi makan minum jadi,
berkurangnya kegiatan konstruksi dan berkurangnya kegiatan transportasi.
Tabel 2.9. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2016─2020 (persen)
- 10
LAPORAN
PENDAHULUAN
Sedangkan lapangan usaha yang positif pertumbuhannya tertinggi adalah Informasi dan
Komunikasi dan Pengadaan Listrik dan Gas, dengan pertumbuhan sebesar 7,15 persen
dann 3,62 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi mengalami perubahan pola pertumbuhan yang
hampir sama dengan Sumatera Utara yaitu mengalami pertumbuhan yang negatif pada
tahun 2020 dan akselerasi pada tahun 2016 dan 2018. Sepanjang tahun 2016 sampai
2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi selalu berada di bawah pertumbuhan
Sumatera Utara. Namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi
mengalami pertumbuhan di atas Provinsi Sumatera Utara, yaitu tumbuh sebesar -0,94
persen, sedangkan Sumatera Utara tumbuh sebesar -1,07 persen.
Gambar 2.3. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi dan
PDRB Sumatera Utara, 2016─2020 (persen)
- 11
LAPORAN
PENDAHULUAN
PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang mungkin dapat
diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi. PDRB per kapita
diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun.
PDRB Per Kapita Kabupaten Dairi atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 sebesar 26,67
juta rupiah dan meningkat menjadi 32,64 juta rupiah tahun 2020. Apabila dilihat menurut
harga berlaku, angka tersebut dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Sementara
itu, jika dilihat dari penghitungan atas dasar harga konstan 2010, yaitu dengan
menghilangkan pengaruh kenaikan harga (inflasi), maka pada periode 2016─2029 terjadi
peningkatan yang relatif stabil, dan tahun 2020 mengalami penurunan. Tahun 2020, PDRB
per kapita Kabupaten Dairi atas dasar harga konstan mencapai 22,80 juta rupiah.
Berdasarkan atas dasar harga konstan 2010, pertumbuhan PDRB per kapita sejak tahun
2016 sampai dengan tahun 2019 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020
mengalami pertumbuhan yang negatif. Tahun 2020, PDRB per kapita Kabupaten Dairi
tumbuh sebesar -1,35 persen.
Tabel 2.10. PDRB Per Kapita Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2010, 2016─2020 (ribu rupiah)
- 12
LAPORAN
PENDAHULUAN
Masalah pokok yang akan dibahas dari bahaya bencana alam adalah longsor dan gerakan
tanah. Hal ini perlu dijelaskan karena pembangunan fisik yang giat dilaksanakan sekarang
ini perlu diperhitungkan resikonya terhadap bahaya lingkungan-geologi sehingga dapat
terhindar dari kesulitan di kemudian hari. Bahaya lingkungan yang dimaksud antara lain:
1. Longsor
Kabupaten Dairi sangat potensial akan terjadinya tanah longsor. Keadaan longsor
di Kabupaten Dairi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Daerah rawan longsor adalah merupakan daerah yang sering terjadi longsor.
Daerah-daerah yang termasuk daerah rawan longsor adalah: Kecamatan
Tanah Pinem, Gunung Sitember, Tiga Lingga, Pegagan Hilir Silahisabungan
dan sebagian Kecamatan Berampu. Terutama daerah yang mempunyai
kemiringan lereng diatas 25%, dilewati patahan-patahan yang aktif.
Daerah stabil adalah daerah yang relatif aman terhadap bahaya longsor
walaupun erosi tetap akan berpengaruh pada daerah ini.
2. Gempa Bumi
Wilayah Kabupaten Dairi berada pada patahan sesar dan potensi sesar terutama
pada daerah-daerah yang berada pada posisi barat laut menuju tenggara. Hal ini
mengakibatkan wilayah Kabupaten Dairi berpotensi akan terjadinya bencana
alam gempa bumi. Secara umum terdapat dua jenis gempa, yaitu gempa vulkanik
yang disebabkan oleh peningkatan kegiatan gunung berapi, terasa disekitar
gunung tersebut dan gempa tektonik yang bersumber dari kerak bumi.
Kabupaten Dairi, merupakan wilayah yang berpotensi terjadinya gempa tektonik,
sedangkan untuk sumber gempa vulkanik tidak ada karena di Wilayah Kabupaten
Dairi tidak terdapat gunung berapi yang aktif.
- 13
LAPORAN
PENDAHULUAN
Penduduk Kabupaten Dairi umumnya hidup dari sektor pertanian, hal ini didukung
dengan faktor fisiografis alam dan lingkungan, namun dalam pengelolaannya masih
sangat terbatas. Kesamaan agroklimat, kultur budaya dan komoditi pertanian menjadikan
wilayah Kabupaten Dairi menjadi salah satu kawasan pengembangan agropolitan Dataran
Tinggi Bukit Barisan yang berperan strategis dalam pembangunan ekonomi Sumatera
Utara. Perannya yang cukup signifikan pada sektor pertanian tidak terlepas dari adanya
sinergis dan saling ketergantungan antar wilayah, sehingga keterkaitan ini merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan data produksi pertanian dapat dilihat bahwa produksi pertanian tanaman
pangan dan perkebunan memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan
sektor pertanian dan penghasilan masyarakat. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis
komoditi dan jumlah produksi serta persentasenya masing-masing dapat dilihat pada
berikut ini.
Tabel 2.11.
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Produktifitas
No. Komoditas Pertanian Luas (Ha) Produksi (ton)
(ton/Ha)
1 Padi Sawah 10.510,40 57.771,22 5,497
2 Padi Ladang 2.669,20 9.947,96 3,727
3 Jagung 40.846,3 230.115,30 5,634
4 Kacang Tanah 190,60 208,91 1,096
5 Ubi Kayu 512,50 9.510,73 18,558
6 Ubi Jalar 1.385,30 26.930,37 19,440
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
- 14
LAPORAN
PENDAHULUAN
Tabel 2.12.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan di Kabupaten Dairi Tahun 2020
No. Komoditas Pertanian Luas (Ha) Produksi (ton)
1 Kelapa Sawit 630,80 1.426,00
2 Kelapa 736,90 493,09
3 Karet 570,40 195,48
4 Kopi 13.190,00 10.188,00
5 Kakao 1.886,00 718,90
6 Tembakau 258,00 166,42
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 2.5.
Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Dairi (ton), Tahun 2020
- 15
LAPORAN
PENDAHULUAN
2.5.2. Peternakan
Selain bidang pertanian dan perkebunan, maka sektor potensial di Kabupaten Dairi yang
belum dikembangkan secara maksimal adalah peternakan. Populasi ternak yang dominan
di Kabupaten Dairi adalah ayam.
Pemeliharaan ternak di Kabupaten Dairi belum dapat berkembang sesuai dengan yang
diharapkan karena masyarakat mengelola usaha ternaknya belum menerapkan teknologi
beternak yang maju dan masyarakat masih cenderung berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dari usaha pertanian sehingga beternak belum dapat memberikan penghasilan
utama kepada masyarakat. Populasi dan produksi ternak di kabupaten Dairi masih jauh
dari kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
masih mendatangkan ternak dari luar. Data mengenai populasi ternak di Kabupaten Dairi
pada tahun 2020 diuraikan pada tabel berikut ini.
- 16
LAPORAN
PENDAHULUAN
Tabel 2.14.
Populasi Ternak Besar, Kecil, dan Unggas di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Ternak Besar Ternak Kecil Unggas
No Kecamatan Ayam Ras
Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam Buras Itik
pedaging
1. Sidikalang 15 160 - 109 - 151 77.528 38.800 2.785
2. Berampu 28 672 - 359 - 45 67.967 103.230 3.255
3. Sitinjo 7 38 - 32 - 48 33.422 - 1.011
4. Parbuluan 57 300 35 16 - 126 58.935 - 3.013
5. Sumbul 320 183 8 73 - 159 45.757 - 1.875
6. Silahisabungan 15 115 7 71 - 83 29.415 - 594
7. Silima Punggapungga 13 133 4 416 - 134 111.630 - 3.690
8. Lae Parira 14 325 - 98 - 49 37.698 120.900 2.100
9. Siempat Nempu 208 275 4 750 - 118 126.499 - 3.595
10. Siempat Nempu Hulu 1.166 121 15 625 - 134 93.359 94.860 1.344
11. Siempat Nempu Hilir 166 262 10 582 - 111 44.670 - 961
12. Tigalingga 619 147 6 377 - 68 78.380 - 1.180
13. Gunung Sitember 190 27 4 599 - 52 62.399 - 163
14. Pegagan Hilir 520 298 4 838 - 120 56.743 - 864
15. Tanah Pinem 265 64 3 800 - 112 70.384 - 535
- 17
LAPORAN
PENDAHULUAN
2.5.3. Perikanan
Perikanan air tawar juga merupakan sektor potensial yang belum dikembangkan secara
maksimal di Kabupaten Dairi terutama di Kecamatan Silahisabungan, Silima
Punggapungga, Lae Parira, Sumbul, dan Pegagan Hilir, akan tetapi perlu diupayakan
pengelolaan yang tepat dan ramah lingkungan sehingga kegiatan ini tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap mutu air danau toba dan kegiatan pariwisata pada khususnya.
Arahan lokasi perikanan yang tepat perlu menjadi perhatian penting dalam penataan
ruang wilayah kabupaten. Jumlah produksi perikanan tahun 2020 di Kabupaten Dairi
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.15.
Luas Areal dan Jumlah Produksi Budidaya Ikan Per Kecamatan
di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Kolam Sawah Jaring Apung
No Kecamatan Produksi Ikan Produksi Ikan Produksi Ikan
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
(ton) (ton) (ton)
1. Sidikalang 30,00 62,45 4,50 1,76 - -
2. Berampu 8,50 20,32 4,00 1,46 - -
3. Sitinjo 8,25 18,50 3,00 1,00 - -
4. Parbuluan 19,63 40,32 2,00 1,87 - -
5. Sumbul 62,50 70,48 8,50 3,00 - -
6. Silahisabungan 2,00 4,83 - - 6,45 2.358
7. Silima
54,50 50,43 5,00 2,32 - -
Punggapungga
8. Lae Parira 16,00 39,50 1,50 0,50 - -
9. Siempat Nempu 20,20 35,74 8,00 1,00 - -
10. Siempat Nempu
13,00 6,80 8,35 0,50 - -
Hulu
11. Siempat Nempu
9,00 7,43 6,00 1,00 - -
Hilir
12. Tigalingga 5,00 5,23 - - - -
13. Gunung Sitember 6,00 4,35 - - - -
14. Pegagan Hilir 20,00 23,45 5,83 1,84 - -
15. Tanah Pinem 4,50 3,40 - - - -
Total 279,08 372,91 56,68 6,25 6,45 2.358
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
- 18
LAPORAN
PENDAHULUAN
2.5.4. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu pemacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi
dimasa mendatang. Potensi wisata yang dimiliki tidak kalah dibandingkan dengan daerah
lainnya di Sumatera Utara bila mendapat perhatian yang serius baik dari pihak
pemerintah maupun swasta. Kawasan Pariwisata di Kabupaten Dairi yang potensial
namun belum dikembangkan secara maksimal antara lain:
1. Wisata Danau
Danau Toba
Danau Toba yang keindahannya sudah dikenal diseluruh dunia dan sudah
banyak yang mengunjunginya baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Danau Toba yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Dairi adalah sekitar 500
Ha.
Danau Sicike-cike
Danau Kempawa
Danau ini terletak diatas gunung di Desa Kempawa Kecamatan Tanah Pinem
seluas 3 Ha.
2. Wisata Alam
Sesuai dengan topografi Kabupaten Dairi yang variatif, terletak pada gugusan
Dataran Tinggi Bukit Barisan, terdapat banyak panorama indah yang masih sangat
alami, seperti air terjun, ekowisata dll. sehingga dapat dijadikan bagian dari link
wisata alam kombinasi dengan wisata bahari/wisata tirta.
3. Wisata Budaya
Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku antara
lain suku Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Nias, Minangkabau, Jawa,
Aceh dan Tionghoa dengan karakter budaya yang khas.
- 19
LAPORAN
PENDAHULUAN
4. Wisata Religi
Penduduk Kabupaten Dairi memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-
beda yaitu agama islam, kristen katholik, protestan, budha, hindu. Sebagaimana
wisata unggulan Kabupaten Dairi yang dicerminkan di kawasan Taman Wisata
Iman di Sitinjo.
Tabel 2.16. Lokasi Situs Bersejarah dan Obyek Wisata di Kabupaten Dairi
No Jarak
Lokasi/Kecamatan Situs Bersejarah/Obyek Wisata
. (km)
1. Sidikalang
Kelurahan
Puncak Sidiangkat, Gua Lae Paku 6
Sidiangkat
Kelurahan
Batu Aceh, Batu Hija
Sidikalang
2. Sitinjo
Desa Sitinjo Taman Wisata Iman, Panorama Letter S, Air Terjun Lae
Pendaroh, Monumen Liberty Manik, Monumen Letjen. 10
TB. Simatupang
3. Parbuluan
Desa Bangun Danau Sicikeh-cikeh/tempat penelitian (flora & fauna),
ekowisata, berkemah, diyakini asal muasal 7 (tujuh) 21
marga
4. Sumbul
Desa Tanjung
Wisata Hutan Lindung, Danau Buatan (PLTA Renun) 31
Beringin
Desa Pegagan Julu Rumah Adat Pakpak (Sikabang-kabang), Sikabang-kabang
20
VI Lae Renun (Danau PLTA)
Desa Pengangan Lapihen/Buku Lak-lak Kujur Golok, Bale Selendang Bulan,
Julu V Pangulu Balang, Mejan Partulan Marga Manik, Partahi 20
Lumban Matahari
5. Silahisabungan
Silahisabungan Tugu Silahisabungan, Aek Sipaulak Hosa, Aek Lae
Sabungan, Aek Nauli Basa, Rumah Adat (± 180 tahun), 48
Tenunan Ulos, Legenda Rakyat/Turi-turian, Batu Sigadap
- 20
LAPORAN
PENDAHULUAN
No Jarak
Lokasi/Kecamatan Situs Bersejarah/Obyek Wisata
. (km)
Desa Silalahi I Pantai Danau Toba
Desa Silalahi II Wisata danau (perahu layar, speed boad, renang)
Desa Paropo Wisata Gunung (Hiking, Gantole, Camping), Wisata Hutan
(Lintas Alam, Kemah), Wisata Keajaiban Alam (Air Naik ke
Udara/Keatas Permukaan Air Danau Toba)
6. Silima Punggapungga
Desa Bonian Mata Air Bersejarah
Desa Tungtung
Mejan Marga Cibro, Batu Pangulu Balang 32
Batu
7. Lae Parira
Desa Batun Kerbo Kerbau menjadi batu 10
8. Siempa Nempu Hulu
Desa Tambahan Gua Sitanduk-tanduk
Desa Silumboyah Panorama Alam 13
9. Siempat Nempu Hilir
Desa Pardomuan Air Terjun Lae Baski
Desa Lae Itam Uruk Simbelin 67
Desa Lae
Rekreasi dan Panorama Tornauli 24
Markelang
10. Tigalingga
Desa Tigalingga Tank Peninggalan Sejarah 26
Desa Bukit Lau
Gua dalamnya ± 500 m 39
Kersik
11. Pegagan Hilir
Desa Tiga Baru Lae Simuhur, Batu Cumbang, Batu Perabun/Pertulanen 24
12. Tanah Pinem
Desa Kempawa Danau Diatas Gunung (luas ± 3 ha) 48
Sumber: RTRW Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034
2. Mineral Bukan Logam, seperti Batu Gamping, Batu Padas, Pasir Sedimen dan lain-
lain.
Pengembangan pertambangan di Kabupaten Dairi perlu mempertimbangkan aspek
lingkungan terutama di lokasi yang berdekatan dengan permukiman dan di lokasi hutan
lindung. Disamping untuk memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan juga untuk
- 21
LAPORAN
PENDAHULUAN
memperhitungkan terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan
tersebut. Dengan demikian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Dairi perlu
ditetapkan lokasi-lokasi potensial pertambangan yang dapat dikembangkan pada masa-
masa yang akan datang.
A. Mineral Logam
Adanya indikasi emas (Au) terdapat di Desa Onan Lama Kecamatan Pegagan Hilir yang
didulang oleh masyarakat sekitar menyatakan bahwa sumber berada pada daerah bagian
hulu.
Terdapat perusahaan mineral logam bahan tambang Seng dan Timah Hitam dengan luas
wilayah Kontrak Karya (KK) Generasi VII seluas 27.420 ha, seluas 26.250 ha berada di
Kabupaten Dairi, seluas 974 ha berada di Kabupaten Pakpak Bharat dan seluas 188 ha
berada di Kabupaten Aceh Singkil.
- 22
LAPORAN
PENDAHULUAN
Mineral bukan logam didominasi bahan galian Golongan C seperti Batu Gamping, Pasir,
Kerikil, Sirtu, Batu Padas dan Tanah Liat yang keberadaannya tersebar pada beberapa
lokasi yang diusahai masyarakat secara konvensional seluas 12,8 ha. Potensi bahan galian
Golongan C dapat dilihat pada tabel berikut ini.
- 23
LAPORAN
PENDAHULUAN
- 24
Penyusunan
EPAKSI
Kabupaten Karo
METODOLOGI
3.1. PENDEKATAN
3.1.1. Defenisi Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)
Menurut Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015, definisi Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) adalah
proses manajemen yang terstruktur untuk perencanaan pemeliharaan dan pendanaan
sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan
bagi pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan
asset irigasi seefisien mungkin.
Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 telah mengatur prosedur PAI yaitu yang terdiri dari 5
kegiatan:
1. Inventarisasi aset irigasi;
2. Perencanaan pengelolaan aset irigasi;
3. Pelaksanaan pengelolaan aset irigasi;
4. Evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset irigasi; dan
5. Pemutakhiran data inventarisasi aset irigasi.
-1
LAPORAN
PENDAHULUAN
-2
LAPORAN
PENDAHULUAN
-3
LAPORAN
PENDAHULUAN
-4
LAPORAN
PENDAHULUAN
-5
LAPORAN
PENDAHULUAN
-6
LAPORAN
PENDAHULUAN
3.2. METODOLOGI
3.2.1. SURVEY PAI BANGUNAN UTAMA
dan bangun baru atau peningkatan yang telah dilakukan, dan dapat
a. Tahapan Persiapan:
seperti android survei, meter rol, blanko survei, peta jaringan dan
-7
LAPORAN
PENDAHULUAN
kalau tersedia;
Data lahan;
irigasi.
dimensi aset dan kerusakan dari setiap bangunan dan saluran yang ditinjau.
Setiap data yang diambil disimpan dalam sistem aplikasi yang disiapkan
dalam aplikasi Android serta dicatat dalam blanko survei apabila diperlukan
yang disebutkan dalam Buku Juknis ini sebagai acuan menilai semua
-8
LAPORAN
PENDAHULUAN
bangunan utama.
dari :
dari :
a) kelembagaan,
c) bangunan gedung,
e) lahan.
-9
LAPORAN
PENDAHULUAN
i. Data umum,
v. Nilai aset,
peningkatan.
i. Kode Kabupaten/kota
- 10
LAPORAN
PENDAHULUAN
sebagai berikut:
ii. Jarak = m
iii. Panjang/lebar/tinggi = m;
yang terdiri dari kondisi Baik (B), Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang
(RS), Rusak Berat (RB), dan Rusak Total (RT), yang mengacu pada
3) Tabel 3.3 menjelaskan secara detail tentang klasifikasi fungsi aset yang
terdiri dari fungsi Baik (B), Kurang (K), Sedang (S), Buruk (BR), dan
- 11
LAPORAN
PENDAHULUAN
- 12
LAPORAN
PENDAHULUAN
Kurang (K) = 10% - Aset masih dapat berfungsi namun tidak maksimal.
20% Belum menimbulkan pengaruh terhadap kinerja
layanan irigasi.
Sedang (S) = 20% - Aset tidak berfungsi sebagian.
40% Penurunan fungsi aset mempengaruhi kinerja
layanan irigasi sebagian.
Buruk (BR) = 40% - Aset masih dapat berfungsi tetapi sangat
80% sempurna.
Aset sudah mulai menimbulkan pengaruh terhadap
kinerja irigasi.
layanan
iv) Lain-lain.
- 13
LAPORAN
PENDAHULUAN
rehabilitasi dan bangun baru atau peningkatan yang telah dilakukan dapat
seperti android survei, meter rol, blanko survei, peta jaringan dan
Buku Juknis.
- 14
LAPORAN
PENDAHULUAN
DI yang ada.
kalau tersedia;
• Data lahan;
aset irigasi.
Setiap data yang diambil disimpan dalam sistem aplikasi yang disiapkan
dalam android survei serta dicatat dalam blanko survei apabila diperlukan
seperti status tambahan yang tidak disiapkan dalam android survei. Dalam
- 15
LAPORAN
PENDAHULUAN
yang disebutkan dalam Buku Juknis ini sebagai acuan menilai semua
utama fisik.
b. jaringan pembuang
a) kelembagaan,
c) bangunan gedung,)
e) lahan.
ketersediaan air;
- 16
LAPORAN
PENDAHULUAN
i) data umum,
v) nilai aset,
peningkatan.
seperti:
i. Kode kabupaten/kota;
- 17
LAPORAN
PENDAHULUAN
sebagai berikut:
ii. Jarak = m;
iii. Panjang/lebar/tinggi = m;
yang terdiri dari kondisi Baik (B), Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang
(RS), iRusak Berat (RB), dan Rusak Total (RT), yang mengacu pada
yang terdiri dari fungsi Baik (B), iKurang (K), Sedang (S), Buruk (BR),
dan Tidak Berfungsi (TB), yang mengacu pada Permen PUPR No.
- 18
LAPORAN
PENDAHULUAN
- 19
LAPORAN
PENDAHULUAN
3.2.2.5. Penentuan Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Jaringan Utama Fisik)
iv) lain-lain.
sistem informasi yang telah dibangun. Terkait keakuratan biaya aset irigasi,
sifat informasi yang dapat diberikan adalah masih dalam tingkatan perkiraan
penilaian kerusakan dan kinerja aset irigasi melalui pengisian formulir survey
atribut pendukung lainnya, antara lain lokasi koordinat survey, tanggal survey
dan foto. Data-data tersebut bisa menjadi bukti otentik yang menunjukkan
baik secara online maupun secara offline (pada saat tidak ada sinyal telepon).
- 20
LAPORAN
PENDAHULUAN
1. O/S Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) atau yang lebih tinggi
2. Minimum RAM 2 GB
slot.
6. Pencahayaan masih baik pada saat digunakan dibawah terik sinar matahari
9. Baterai yang bisa bertahan selama 8 jam (minimum 4000 mAh battery) atau
a. Persiapan
c. Peninjauan lapangan
e. Penyusunan Laporan
- 21
LAPORAN
PENDAHULUAN
WIFI connection atau SIM CARD slot. Untuk optimal koneksi SIM
membawa
d. Printer Warna
e. Akses internet
- 22
LAPORAN
PENDAHULUAN
format nya sbb : ddd ̊mm’ ss.ss” Latitude dan Longitude, dan Map
disajikan, diinput, dirubah dan dihapus secara real time, juga dikarenakan
- 23
LAPORAN
PENDAHULUAN
terutama yang terkait dengan data spasial yang biasanya dikarenakan oleh
atau oleh sensor atau alat yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperlukan koreksi geometrik yang mutlak harus dilakukan agar peta bisa
alamat http://103.103.175.147/epaksi.
yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta dapat
diakses secara luas melalui halaman depan (home page) menggunakan sebuah
Firefox, Edge, Safari, Internet Explorer, Chrome, dan lain-lain. Web ePAKSI bisa
browser.
yang memungkinkan data dan informasi untuk disajikan, diinput, dirubah dan
data dalam satu database server yang terpusat. Fungsi dari website ePAKSI
- 24
LAPORAN
PENDAHULUAN
dan lain-lain
spasial.
data tabular dan spasial. Data-data hasil survey terutama yang terkait dengan
data spasial yang biasanya dikarenakan oleh kesalahan yang distorsi yang
diakibatkan oleh pengaruh kelengkungan bumi atau oleh sensor atau alat yang
2. Level Pengelola, yaitu level pengguna yang hanya bisa mengakses data
3. Level Surveyor, yaitu level pengguna yang hanya bisa mengakses data satu
- 25
LAPORAN
PENDAHULUAN
RENCANA
KERJA
tim kerja yang dikoordinir oleh seorang Pemimpin Tim (Team Leader). Tim ini
merupakan suatu organisasi yang memiliki struktur dan mekanisme kerja. Dengan
demikian pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksanaan tugas menjadi lebih
jelas. Mekanisme kerja akan menjamin kerjasama antar tenaga ahli dan
memperjelas arus informasi, pendelegasian tugas dan tanggung jawab. Posisi yang
ada dalam struktur organisasi akan diisi oleh tenaga ahli yang secara substansial
sesuai dengan spesifikasi keahlian. Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan dalam
-1
LAPORAN
PENDAHULUAN
OPD TERKAIT
Team Leader/
Site Engineering
Administrasi
Surveyor Operator Kantor
Komputer
tenaga ahli sesuai bidang kajian / studi. Keanggotaan tim yang terdaftar dalam
susunan tenaga ahli masing – masing dilengkapi Curiculum Vitae dan dilampiri
Copy Ijazah. Susunan Tim Peneliti / Tenaga Ahli disampaikan secara lengkap
termasuk tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan masing – masing
anggota, yakni :
tahun.
tahun.
Pengalaman 3 tahun.
-2
LAPORAN
PENDAHULUAN
Teknik Sipil atau Strata yang lebih tinggi lulusan Universitas /perguruan tinggi
Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi dan berpengalaman
pemimpin tim perencanaan Irigasi minimal 3 (Tiga) tahun untuk S1. memiliki
Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) Ahli Muda Sumber Daya Air sesuai dengan
bidangnya dan masih berlaku yang dikeluarkan asosiasi profesi terkait dan
Tugas dan tanggung jawab Team Leader mencakup tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
pekerjaan.
Surveyor
• Mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaksanaan survey, analisis data
jawabkan hasil pekerjaannya serta tunduk dan bertanggung jawab kepada Team
Leader.
-3
LAPORAN
PENDAHULUAN
Operator Komputer
1 Orang , Pendidikan minimal SMK/SMA Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun,
mempunyai kecakapan dalam pengoperasian Microsof Office .
Administrasi Kantor
Tenaga Ahli yang terlibat dalam pekerjaan ini, maka Konsultan akan membuat
suatu Struktur Organisasi yan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang akan
Dalam pelaksanaan pembuatan laporan untuk pekerjaan ini, maka konsultan harus
A. LAPORAN PENDAHULUAN
-4
LAPORAN
PENDAHULUAN
B. LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir ini merupakan penyempurnaan atau bentuk akhir dari yang
sesuai dengan masukan dan rekomendasi dari hasil diskusi Laporan Akhir.
Laporan harus diserahkan pada akhir waktu kontrak sebanyak 5 (lima) buku.
Kerja (KAK) adalah selama 30 (Tiga puluh) hari kalender atau selama 1 bulan
baik, rusak ringan, rusak sedang, rusak berat) untuk selanjutnya dilakukan
kegiatan PAI.
• Survey Aset Irigasi : jaringan irigasi, pendukung pengelolaan irigasi, Jenis Irigasi
(irigasi permukaan)
dapat juga untuk sistem irigasi yang bertanggung jawab badan usaha, badan
• Penilaian IKSI pengisian form PAI (Pengelolaan Aset Irigasi) dan IKSI (Indeks
Kinerja Sistem Irigasi) pada aplikasi e-PAKSI android, maka didapat hasil survey
-5
LAPORAN
PENDAHULUAN
android. Hasil PAI dan IKSI tersebut diambil dari website e-PAKSI.
dirubah dan dihapus secara real time, juga dikarenakan adanya kebutuhan
dengan keluaran yang harus dihasilkan. Lingkup substansi yang harus dihasilkan
Paksi Tahun 2023 ini ditunjukkan pada tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Time Schedule Penyusunan EPAKSI Kabupaten Dairi Tahun 2023
BULAN - 1
NO URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
I PERSIAPAN
II SURVEY PAI
-6
LAPORAN
PENDAHULUAN
BULAN - 1
NO URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
IV PENYAMPAIAN LAPORAN
-7
2023
LAPORAN
AKHIR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan di hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas pertolongannya sehingga
Penyusunan Laporan Akhir Jasa Konsultansi Survey Jaringan Irigasi dengan E-Paksi di Kabupaten Dairi
merupakan Penyiapan data jaringan irigasi yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kabupaten Dairi. Pengecekan fungsi dan inventarisasi jaringan irigasi yang telah dibangun dan dikelola
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi yang masih berfungsi dan yang sudah
tidak berfungsi, Pengecekan kondisi struktur jaringan irigasi, Pengecekan pintu pengambilan dan alat
ukur, Analisa data untuk Audit Teknis Irigasi (PAI), dan Analisa data dengan Penilaian indeks kinerja
sistem irigasi (IKSI) dengan menggunakan Aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi (e-PAKSI).
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah Melaksanakan Survei dan Mendata Aset Irigasi yang
akan tersimpan ke dalam website e-PAKSI, Pengelola daerah irigasi, melalui Android dan Aplikasi e-
PAKSI , Memudahkan Petugas OP di lapangan dalam Mendata aset dan jaringan irigasi, Melakukan
identifikasi kebutuhan prasarana pendukung pengelolaan irigasi, antara lain: kelembagaan pengelola
jaringan irigasi dari petani (IP3A/GP3A/P3A) sampai instansi pemerintah daerah (juru, pengamat,
satuan tugas O&P, penjaga bendung, Dinas PUPR Kabupaten Dairi Bidang Sumber Daya Air), dan
Memberikan laporan akhir dan data yang sudah di survei dengan aplikasi e-PAKSI.
Semoga Laporan Akhir ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan tahap selanjutnya. Dan atas
i
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ii
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
BAB V PENUTUP
iii
PT. ANGKASA RAYA CONSULTANT
iv
LAPORAN
AKHIR
PENDAHULUAN
-1
LAPORAN
AKHIR
Android yaitu E-Paksi (Pengelolaan Aset Irigasi dan Indeks Kinerja Irigasi) , secara garis
besar dapat dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan, yaitu :
a. Penyiapan data jaringan irigasi yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Dairi
b. Pengecekan fungsi dan inventarisasi jaringan irigasi yang telah dibangun dan dikelola
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi yang masih berfungsi dan
yang sudah tidak berfungsi.
c. Pengecekan kondisi struktur jaringan irigasi.
d. Pengecekan pintu pengambilan dan alat ukur.
e. Analisa data untuk Audit Teknis Irigasi (PAI)
f. Analisa data dengan Penilaian indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dengan
menggunakan Aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (e-
PAKSI)
Pada saat ini Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun suatu
aplikasi untuk memudahkan pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Penilaian
Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) yaitu Elektronik Pengelolaan Aset Irigasi dan Kinerja
Sistem Irigasi (e-PAKSI). Kegiatan IKSI dan e-PAKSI sudah pernah disosialisasikan dan
dilakukan pelatihan pada pegawai di lingkup Dinas PUPR Kabupaten Dairi. Tujuan dari
kegiatan ini untuk menyamakan persepsi terkait pelaksanaan e-PAKSI oleh semua pihak
baik Pemerintah, Konsultan, termasuk Petugas Operasi dan Pemeliharaan, dan P3A.
Kegiatan e-PAKSI ini sudah mencapai tahap yang lebih baik karena saat ini sudah
menggunakan Aplikasi e-PAKSI sehingga lebih mudah atau user friendly data yang diinput
real maka dari itu dengan e-PAKSI dapat tercipta pengelolaan irigasi yang berkelanjutan
dan banyak manfaatnya sehingga strategi pengamanan aset irigasi yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Dairi dapat dioptimalkan.” e-PAKSI merupakan
aplikasi survei berbasis android yang digunakan untuk pengambilan data survey
inventarisasi aset jaringan irigasi, aset non jaringan irigasi dan kinerja aset irigasi.
-2
LAPORAN
AKHIR
Metodologi pelaksanaan diawali dengan penelusuran update PAI dan IKSI kemudian
dilakukan pengeditan di web editing, tiap melakukan penelusuran diharuskan membawa
skema jaringan untuk memudahkan penelusuran (tracking di lapangan).
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat mempraktekan aplikasi ini pada
Dinas PUPR Kabupaten Dairi terutama untuk petugas operasi dan pemeliharaan yang ada
di lapangan.
1. Berkurangnya efisiensi dan efektifitas penggunaan air irigasi sehingga pelayanan air
irigasi menjadi terganggu,
2. Penurunan produksi pertanian yang disebabkan input air irigaso pertanian yang tidak
terpenuhi dengan baik,
3. Penurunan produksi pertanian yang disebabkan input air irigasi pertanian yang tidak
terpenuhi dengan baik, Kebijakan diatas mesti didukung dengan bertujuan
memperoleh :
e-PAKSI sebagai Aplikasi Penunjang Petugas OP Irigasi untuk Pengelolaan Irigasi yang
Modern dan Baik. e-PAKSI merupakan aplikasi survei berbasis android yang digunakan
untuk pengambilan data survey inventarisasi aset jaringan irigasi, aset non jaringan irigasi,
dan kinerja aset irigasi.
-3
LAPORAN
AKHIR
Kegiatan pokok dalam pengelolaan irigasi adalah meliputi kegiatan operasi dan
pemeliharaan (O&P), serta rehabilitasi jaringan irigasi. Operasi jaringan sebagai upaya
pengaturan air irigasi dan pembuangannya termasuk kegiatan membuka-menutup pintu
bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun rencana pembagian air,
mengumpulkan data, serta memantau dan evaluasi. Pemeliharaan adalah upaya untuk
menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik
guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
Sedangkan rehabilitasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan
fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula yang direncanakan. Untuk mewujudkan
terselenggaranya kegiatan O&P, dan rehabilitasi yang efektif dan efisien maka diperlukan
prosedur O&P yang transparan dan terakuntabilitas. Salah satu alat yang dapat dipakai
untuk mendukung kegiatan O&P dan rehabilitasi jaringan irigasi yang transparan dan
terakuntabilitas adalah melalui Pengelolaan Aset Irigasi (PAI).
Dan dalam Pasal 18 ayat (1) Sistem informasi pengelolaan aset irigasi dikembangkan
dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan aset irigasi.
-4
LAPORAN
AKHIR
Untuk itu melalui Anggaran Kabupaten Dairi tahun anggaran 2023, Pemerintah
Kabupaten Dairi secara bertahap merealisasikan kebijakan tersebut pada seluruh
daerah irigasi kewenangan Pemerintah Kabupaten Dairi yang didahului dengan
melaksanakan kegiatan Pengelolaan Aset Irigasi Berbasis Android dan Website Aplikasi e-
PAKSI.
1. Melaksanakan Survei dan Mendata Aset Irigasi yang akan tersimpan ke dalam
website e-PAKSI.
5. Memberikan laporan akhir dan data yang sudah di survei dengan aplikasi e-PAKSI.
1.2.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai sebagai hasil dari layanan Jasa Konsultansi ini adalah
tersusunnya dokumen Pengelolaan Aset Irigasi kewenangan kabupaten di Kabupaten
Dairi untuk Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I) di Kabupaten Dairi yang
meliputi, Laporan Pekerjaan, Laporan Pendukung Data Base, dan Laporan Penunjang
Metode Model Android dan Aplikasi e-PAKSI.
-5
LAPORAN
AKHIR
Lokasi Daerah Irigasi kewenangan Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang Kabupaten Dairi, yaitu:
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan DAU (Dana Alokasi Umum) Kabupaten Dairi
Tahun Anggaran 2023 dengan waktu pelaksanaan 30 (Tiga puluh) hari kalender.
Skema jaringan, skema bangunan, peta geospatial, foto dokumentasi, dan indeks kinerja
irigasi yang sudah pernah dibuat di Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang Kabupaten Dairi.
-6
LAPORAN
AKHIR
Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas
pada:
a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
b. Undang-Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Untuk irigasi
d. Peraturan Pemerintah RI No. 23 Tahun 1982 Tentang Irigasi.
e. Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi.
f. Peraturan Menteri PUPR No. 9 Tahun 2015 Tentang Penggunaan SDA.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2015 Rencana Teknis Pengaturan
Air dan Tata Pengairan.
h. Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2015 Tentang Bendungan
i. Permen PUPR Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi
j. Permen PUPR Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Program Pengelolaan Sistim Irigasi
k. Permen PUPR Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Komisi Irigasi.
l. Permen PUPR Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi.
-7
LAPORAN
AKHIR
Kegiatan penelusuran aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi adalah 2 (dua)
buah kegiatan yang saling berkaitan satu terhadap yang lainnya, dimana :
a. Sebelum melakukan kegiatan IKSI (Indeks Kinerja Sistem Irigasi) di tingkat D.I.,
kegiatan PAI (Pengelolaan Aset Irigasi) harus dilakukan terlebih dahulu guna
mendapatkan profil dan kondisi aset jaringan irigasi; dan
b. Diikuti dengan pelaksanaan IKSI guna menilai kinerja sistem irigasi yang
telah direhabilitasi/peningkatan/operasi dan pemeliharaan. Semua data
penelusuran aset irigasi dijadikan referensi dalam kegiatan IKSI.
-8
LAPORAN
AKHIR
-9
LAPORAN
AKHIR
Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten yang berada di Dataran Tinggi Bukit
Barisan wilayah Sumatera Utara dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.100 meter di atas
permukaan laut (dpl) atau sekitar 200 meter di atas permukaan danau toba. Secara
ekologis, Dairi adalah penyangga ekosistem Danau Toba di sebelah barat. Dengan
letaknya yang strategis itu, Dairi menyumbang sebagian sebagian besar input air ke
Danau Toba melalui belasan sungai yang berasal dari hutan-hutan Dairi. Kabupaten Dairi
terletak di Bagian Barat Laut Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu masuk ke
wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dari arah barat, secara geografis berada pada
koordinat 9800’ - 9830’ BT dan 215’ 00’’– 300’00’’ LU. Secara administratif berbatasan
dengan:
-1
LAPORAN
AKHIR
Kabupaten Dairi memiliki luas wilayah sebesar 192.780 Ha atau 1.927,80 Km2. Jika
dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan, maka
luas tersebut setara dengan 2,69% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten
Dairi berada pada posisi yang strategis dengan jarak 153 Km dari Ibukota Provinsi dengan
waktu tempuh ± 4 jam dari Kota Medan. Posisi ini membuat aksesibilitas/tingkat
pergerakan barang dan orang dari/menuju wilayah Kabupaten Dairi relatif tinggi baik
dengan Kota Medan maupun dengan kota-kota lainnya dalam lingkup wilayah
administrasi Provinsi Sumatera Utara dan bahkan ke Provinsi tetangga yaitu Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kabupaten Dairi terdiri dari 15 Kecamatan dan 169
desa/kelurahan dengan Ibukota Kabupatennya adalah Sidikalang, sebagaimana diuraikan
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Kecamatan, Ibukota Kecamatan (IKK), Jumlah Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan
Persentasi Luas Masing-Masing Kecamatan Terhadap Luas Kabupaten Dairi
Persentase
Ibukota
Jumlah Desa/ Luas Terhadap
No Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Wilayah (Km2) Luas Kabupaten
(IKK)
(%)
1. Sidikalang Sidikalang 11 70,67 3,67
2. Berampu Berampu 5 40,85 2,12
3. Sitinjo Sitinjo 4 53,15 2,76
4. Parbuluan Sigalingging 11 235,40 12,21
5. Sumbul Sumbul 19 192,58 9,99
6. Silahisabungan Silalahi 5 75,62 3,92
7. Silima Punggapungga Parongil 16 88,35 4,58
8. Lae Parira Lae Parira 9 42,75 2,22
9. Siempat Nempu Buntu Raja 13 60,15 3,12
10. Siempat Nempu Hulu Silumboyah 12 93,93 4,87
11. Siempat Nempu Hilir Sopobutar 10 105,62 5,48
12. Tigalingga Tigalingga 14 197,00 10,22
13. Gunung Sitember G. Sitember 8 77,00 3,99
14. Pegagan Hilir Tiga Baru 13 155,33 8,06
15. Tanah Pinem Kuta Buluh 19 439,40 22,79
Kabupaten Dairi 169 1.927,80 100,00
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2023
Peta administrasi wilayah Kabupaten Dairi dapat dilihat pada gambar di bawah.
-2
LAPORAN
AKHIR
-3
LAPORAN
AKHIR
2.2. KEPENDUDUKAN
2.2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2020 mencapai 308.764 dengan kepadatan
160,16 jiwa/Km2. Jumlah Penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Sumbul dengan
jumlah penduduk mencapai 45.606 dengan kepadata 236,82 Jiwa/Km2. Sedangkan
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang dengan tingkat
kepadatan 756,09 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk mencapai 53.433 jiwa. Untuk lebih
jelasnya jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Dairi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.2. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2020
Jumlah Kepadatan
Luas/Area Persentase
No Kecamatan Penduduk Penduduk
(Km2) Penduduk (%)
(Jiwa) 2020 (Jiwa/Km2)
1. Sidikalang 70,67 53.433 756,09 17,31
2. Berampu 40,85 9.031 221,08 2,92
3. Sitinjo 53,15 14.429 271,48 4,67
4. Parbuluan 235,40 25.236 107,20 8,17
5. Sumbul 192,58 45.606 236,82 14,77
6. Silahisabungan 75,62 5.242 69,32 1,70
7. Silima Punggapungga 88,35 14.448 163,53 4,68
8. Lae Parira 42,75 14.526 339,79 4,70
9. Siempat Nempu 60,15 20.241 336,51 6,56
10. Siempat Nempu Hulu 93,93 20.183 214,87 6,54
11. Siempat Nempu Hilir 105,62 11.746 111,21 3,80
12. Tigalingga 197,00 24.428 124,00 7,91
13. Gunung Sitember 77,00 10.714 139,14 3,47
14. Pegagan Hilir 155,33 16.740 107,77 5,42
15. Tanah Pinem 439,40 22.761 51,80 7,37
Total 1.927,80 308.764 160,16 100,00
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
Ditinjau dari pola persebaran penduduk terlihat pada tabel di atas bahwa penduduk
Kecamatan Sumbul dengan jumlah penduduk tertinggi memiliki 14,77%, sedangkan
Kecamatan Silahisabungan dengan jumlah penduduk terkecil memiliki 1,70% dari jumlah
penduduk Kabupaten Dairi.
-4
LAPORAN
AKHIR
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi pada tahun 2010 sampai dengan 2020
rata-rata sebesar 1,30 %. Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan
Sitinjo dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,45%. Sedangkan Kecamatan Lae Parira
rata-rata pertumbuhan penduduk terkecil yaitu sebesar 0,66%. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
2.2.3. Ketenagakerjaan
Pada tahun 2020 angkatan kerja di Kabupaten Dairi tercatat 136.573 angkatan kerja,
dimana 134.183 angkatan kerja dapat pekerja, sedangkan pengangguran terbuka 2.390
angkatan kerja atau 1,75% dari total angkatan kerja.
Sedangkan yang bukan angkatan kerja tercatat 57.922 jiwa, dimana 8.803 jiwa masih
sekolah. Selanjutnya Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kegiatannya Tahun 2018-2020 diuraikan pada tabel di bawah.
-5
LAPORAN
AKHIR
Tabel 2.4.
Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan
Tahun 2018-2020
Kegiatan Utama 2018 2019 2020
Angkatan Kerja 161.623 160.261 136.573
Bekerja 158.898 157.722 134.183
Pengangguran Terbuka 2.725 2.539 2.390
Bukan Angkatan Kerja 21.010 24.019 57.922
Sekolah 8.442 10.185 8.803
Mengurus Rumah Tangga 7.290 9.789 43.904
Lainnya 5.278 4.045 5.215
Jumlah 182.633 184.280 194.495
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
Dari 134.183 angkatan kerja yang bekerja sebagian besar atau sejumlah 98.613 jiwa
bekerja di sektor pertanian, 4.438 jiwa pekerja di sektor industri manufaktur, dan 31.132
jiwa lainnya bekerja di sektor jasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.5.
Penduduk Kabupaten Dairi Berusia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis kelamin Tahun 2020
Perempuan
Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki (jiwa) Jumlah (jiwa)
(jiwa)
1. Pertanian 41.582 57.031 98.613
2. Manufaktur 3.667 771 4.438
3. Jasa 13.747 17.385 31.132
Jumlah 58.996 75.187 134.183
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
-6
LAPORAN
AKHIR
Pada Tahun 2022 terdapat 22.530 penduduk miskin atau 7,88 % dari total jumlah
penduduk Kabupaten Dairi dengan penghasilan kurang dari Rp. 436.713,-. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2.3. PEREKONOMIAN
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi
regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder
dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar kesejahteraan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan
yang sebaik mungkin.
-7
LAPORAN
AKHIR
PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk
perkembangan ekonomi dan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi suatu
wilayah sangat ditentukan oleh besarnya sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi
barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-
masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan
berproduksi masing-masing sektor. Struktur ekonomi suatu wilayah akan menentukan
arah pengembangan wilayah tersebut. Struktur ekonomi dapat memberikan karakteristik
yang berbeda pada setiap wilayah.
PDRB Kabupaten Dairi atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2020 mencapai
9.317,91 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2020 sebesar
6.508,05 milyar rupiah. Selama lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif, pada tahun 2017 dan 2019 menunjukkan pertumbuhan yang melambat, pada
tahun 2016 dan 2018 pertumbuhan mengalami akselerasi, dan pada tahun 2020
mengalami pertumbuhan negatif.
Tabel 2.7. PDRB Dairi Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010,
2016─2020 (milyar rupiah)
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten Dairi semakin bergeser dari
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke lapangan usaha ekonomi lainnya
yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha ini terhadap
pembentukan PDRB Kabupaten Dairi.
-8
LAPORAN
AKHIR
Sumbangan terbesar pada tahun 2020 dihasilkan oleh lapangan usaha Industri
Pengolahan; lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; kemudian lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan lapangan
usaha Konstruksi. Sementara peranan lapangan usaha lainnya masing-masing di bawah 4
(empat) persen. Bahkan peranan beberapa lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten
Dairi tidak mencapai 1%, seperti: kontribusi lapangan usaha pertambangan penggalian
(0,07%), jasa perusahaan (0,07%) dan jasa lainnya (0,07%) terhadap PDRB adalah yang
terkecil.
Tabel 2.8. Peranan PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2016─2020 (persen)
Gambar 2.2. Grafik Peranan PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2020
-9
LAPORAN
AKHIR
Sebagian lapangan usaha tercatat pertumbuhan yang negatif. Lapangan usaha konstruksi
merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan ekonomi negatif tertinggi yaitu sebesar
-4,96 persen, disusul oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum
dengan pertumbuhan sebesar -3,73 persen, dan lapangan usaha Transportasi dan
Pergudangan sebesar -3,69 persen. Hal ini disebabkan dampak pandemi covid 19 yang
mempengaruhi sunyinya akomodasi, berkurangnya konsumsi makan minum jadi,
berkurangnya kegiatan konstruksi dan berkurangnya kegiatan transportasi.
Tabel 2.9. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2016─2020 (persen)
- 10
LAPORAN
AKHIR
Sedangkan lapangan usaha yang positif pertumbuhannya tertinggi adalah Informasi dan
Komunikasi dan Pengadaan Listrik dan Gas, dengan pertumbuhan sebesar 7,15 persen
dann 3,62 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi mengalami perubahan pola pertumbuhan yang
hampir sama dengan Sumatera Utara yaitu mengalami pertumbuhan yang negatif pada
tahun 2020 dan akselerasi pada tahun 2016 dan 2018. Sepanjang tahun 2016 sampai
2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi selalu berada di bawah pertumbuhan
Sumatera Utara. Namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi
mengalami pertumbuhan di atas Provinsi Sumatera Utara, yaitu tumbuh sebesar -0,94
persen, sedangkan Sumatera Utara tumbuh sebesar -1,07 persen.
Gambar 2.3. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi dan
PDRB Sumatera Utara, 2016─2020 (persen)
- 11
LAPORAN
AKHIR
PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang mungkin dapat
diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi. PDRB per kapita
diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun.
PDRB Per Kapita Kabupaten Dairi atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 sebesar 26,67
juta rupiah dan meningkat menjadi 32,64 juta rupiah tahun 2020. Apabila dilihat menurut
harga berlaku, angka tersebut dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Sementara
itu, jika dilihat dari penghitungan atas dasar harga konstan 2010, yaitu dengan
menghilangkan pengaruh kenaikan harga (inflasi), maka pada periode 2016─2029 terjadi
peningkatan yang relatif stabil, dan tahun 2020 mengalami penurunan. Tahun 2020, PDRB
per kapita Kabupaten Dairi atas dasar harga konstan mencapai 22,80 juta rupiah.
Berdasarkan atas dasar harga konstan 2010, pertumbuhan PDRB per kapita sejak tahun
2016 sampai dengan tahun 2019 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020
mengalami pertumbuhan yang negatif. Tahun 2020, PDRB per kapita Kabupaten Dairi
tumbuh sebesar -1,35 persen.
Tabel 2.10. PDRB Per Kapita Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2010, 2016─2020 (ribu rupiah)
- 12
LAPORAN
AKHIR
Masalah pokok yang akan dibahas dari bahaya bencana alam adalah longsor dan gerakan
tanah. Hal ini perlu dijelaskan karena pembangunan fisik yang giat dilaksanakan sekarang
ini perlu diperhitungkan resikonya terhadap bahaya lingkungan-geologi sehingga dapat
terhindar dari kesulitan di kemudian hari. Bahaya lingkungan yang dimaksud antara lain:
1. Longsor
Kabupaten Dairi sangat potensial akan terjadinya tanah longsor. Keadaan longsor
di Kabupaten Dairi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Daerah rawan longsor adalah merupakan daerah yang sering terjadi longsor.
Daerah-daerah yang termasuk daerah rawan longsor adalah: Kecamatan
Tanah Pinem, Gunung Sitember, Tiga Lingga, Pegagan Hilir Silahisabungan
dan sebagian Kecamatan Berampu. Terutama daerah yang mempunyai
kemiringan lereng diatas 25%, dilewati patahan-patahan yang aktif.
Daerah stabil adalah daerah yang relatif aman terhadap bahaya longsor
walaupun erosi tetap akan berpengaruh pada daerah ini.
2. Gempa Bumi
Wilayah Kabupaten Dairi berada pada patahan sesar dan potensi sesar terutama
pada daerah-daerah yang berada pada posisi barat laut menuju tenggara. Hal ini
mengakibatkan wilayah Kabupaten Dairi berpotensi akan terjadinya bencana
alam gempa bumi. Secara umum terdapat dua jenis gempa, yaitu gempa vulkanik
yang disebabkan oleh peningkatan kegiatan gunung berapi, terasa disekitar
gunung tersebut dan gempa tektonik yang bersumber dari kerak bumi.
Kabupaten Dairi, merupakan wilayah yang berpotensi terjadinya gempa tektonik,
sedangkan untuk sumber gempa vulkanik tidak ada karena di Wilayah Kabupaten
Dairi tidak terdapat gunung berapi yang aktif.
- 13
LAPORAN
AKHIR
Penduduk Kabupaten Dairi umumnya hidup dari sektor pertanian, hal ini didukung
dengan faktor fisiografis alam dan lingkungan, namun dalam pengelolaannya masih
sangat terbatas. Kesamaan agroklimat, kultur budaya dan komoditi pertanian menjadikan
wilayah Kabupaten Dairi menjadi salah satu kawasan pengembangan agropolitan Dataran
Tinggi Bukit Barisan yang berperan strategis dalam pembangunan ekonomi Sumatera
Utara. Perannya yang cukup signifikan pada sektor pertanian tidak terlepas dari adanya
sinergis dan saling ketergantungan antar wilayah, sehingga keterkaitan ini merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan data produksi pertanian dapat dilihat bahwa produksi pertanian tanaman
pangan dan perkebunan memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan
sektor pertanian dan penghasilan masyarakat. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis
komoditi dan jumlah produksi serta persentasenya masing-masing dapat dilihat pada
berikut ini.
Tabel 2.11.
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Produktifitas
No. Komoditas Pertanian Luas (Ha) Produksi (ton)
(ton/Ha)
1 Padi Sawah 10.510,40 57.771,22 5,497
2 Padi Ladang 2.669,20 9.947,96 3,727
3 Jagung 40.846,3 230.115,30 5,634
4 Kacang Tanah 190,60 208,91 1,096
5 Ubi Kayu 512,50 9.510,73 18,558
6 Ubi Jalar 1.385,30 26.930,37 19,440
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
- 14
LAPORAN
AKHIR
Tabel 2.12.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan di Kabupaten Dairi Tahun 2020
No. Komoditas Pertanian Luas (Ha) Produksi (ton)
1 Kelapa Sawit 630,80 1.426,00
2 Kelapa 736,90 493,09
3 Karet 570,40 195,48
4 Kopi 13.190,00 10.188,00
5 Kakao 1.886,00 718,90
6 Tembakau 258,00 166,42
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 2.5.
Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Dairi (ton), Tahun 2020
- 15
LAPORAN
AKHIR
2.5.2. Peternakan
Selain bidang pertanian dan perkebunan, maka sektor potensial di Kabupaten Dairi yang
belum dikembangkan secara maksimal adalah peternakan. Populasi ternak yang dominan
di Kabupaten Dairi adalah ayam.
Pemeliharaan ternak di Kabupaten Dairi belum dapat berkembang sesuai dengan yang
diharapkan karena masyarakat mengelola usaha ternaknya belum menerapkan teknologi
beternak yang maju dan masyarakat masih cenderung berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dari usaha pertanian sehingga beternak belum dapat memberikan penghasilan
utama kepada masyarakat. Populasi dan produksi ternak di kabupaten Dairi masih jauh
dari kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
masih mendatangkan ternak dari luar. Data mengenai populasi ternak di Kabupaten Dairi
pada tahun 2020 diuraikan pada tabel berikut ini.
- 16
LAPORAN
AKHIR
Tabel 2.14.
Populasi Ternak Besar, Kecil, dan Unggas di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Ternak Besar Ternak Kecil Unggas
No Kecamatan Ayam Ras
Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam Buras Itik
pedaging
1. Sidikalang 15 160 - 109 - 151 77.528 38.800 2.785
2. Berampu 28 672 - 359 - 45 67.967 103.230 3.255
3. Sitinjo 7 38 - 32 - 48 33.422 - 1.011
4. Parbuluan 57 300 35 16 - 126 58.935 - 3.013
5. Sumbul 320 183 8 73 - 159 45.757 - 1.875
6. Silahisabungan 15 115 7 71 - 83 29.415 - 594
7. Silima Punggapungga 13 133 4 416 - 134 111.630 - 3.690
8. Lae Parira 14 325 - 98 - 49 37.698 120.900 2.100
9. Siempat Nempu 208 275 4 750 - 118 126.499 - 3.595
10. Siempat Nempu Hulu 1.166 121 15 625 - 134 93.359 94.860 1.344
11. Siempat Nempu Hilir 166 262 10 582 - 111 44.670 - 961
12. Tigalingga 619 147 6 377 - 68 78.380 - 1.180
13. Gunung Sitember 190 27 4 599 - 52 62.399 - 163
14. Pegagan Hilir 520 298 4 838 - 120 56.743 - 864
15. Tanah Pinem 265 64 3 800 - 112 70.384 - 535
- 17
LAPORAN
AKHIR
2.5.3. Perikanan
Perikanan air tawar juga merupakan sektor potensial yang belum dikembangkan secara
maksimal di Kabupaten Dairi terutama di Kecamatan Silahisabungan, Silima
Punggapungga, Lae Parira, Sumbul, dan Pegagan Hilir, akan tetapi perlu diupayakan
pengelolaan yang tepat dan ramah lingkungan sehingga kegiatan ini tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap mutu air danau toba dan kegiatan pariwisata pada khususnya.
Arahan lokasi perikanan yang tepat perlu menjadi perhatian penting dalam penataan
ruang wilayah kabupaten. Jumlah produksi perikanan tahun 2020 di Kabupaten Dairi
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.15.
Luas Areal dan Jumlah Produksi Budidaya Ikan Per Kecamatan
di Kabupaten Dairi Tahun 2020
Kolam Sawah Jaring Apung
No Kecamatan Produksi Ikan Produksi Ikan Produksi Ikan
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
(ton) (ton) (ton)
1. Sidikalang 30,00 62,45 4,50 1,76 - -
2. Berampu 8,50 20,32 4,00 1,46 - -
3. Sitinjo 8,25 18,50 3,00 1,00 - -
4. Parbuluan 19,63 40,32 2,00 1,87 - -
5. Sumbul 62,50 70,48 8,50 3,00 - -
6. Silahisabungan 2,00 4,83 - - 6,45 2.358
7. Silima
54,50 50,43 5,00 2,32 - -
Punggapungga
8. Lae Parira 16,00 39,50 1,50 0,50 - -
9. Siempat Nempu 20,20 35,74 8,00 1,00 - -
10. Siempat Nempu
13,00 6,80 8,35 0,50 - -
Hulu
11. Siempat Nempu
9,00 7,43 6,00 1,00 - -
Hilir
12. Tigalingga 5,00 5,23 - - - -
13. Gunung Sitember 6,00 4,35 - - - -
14. Pegagan Hilir 20,00 23,45 5,83 1,84 - -
15. Tanah Pinem 4,50 3,40 - - - -
Total 279,08 372,91 56,68 6,25 6,45 2.358
Sumber: Kabupaten Dairi Dalam Angka Tahun 2021
- 18
LAPORAN
AKHIR
2.5.4. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu pemacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi
dimasa mendatang. Potensi wisata yang dimiliki tidak kalah dibandingkan dengan daerah
lainnya di Sumatera Utara bila mendapat perhatian yang serius baik dari pihak
pemerintah maupun swasta. Kawasan Pariwisata di Kabupaten Dairi yang potensial
namun belum dikembangkan secara maksimal antara lain:
1. Wisata Danau
Danau Toba
Danau Toba yang keindahannya sudah dikenal diseluruh dunia dan sudah
banyak yang mengunjunginya baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Danau Toba yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Dairi adalah sekitar 500
Ha.
Danau Sicike-cike
Danau Kempawa
Danau ini terletak diatas gunung di Desa Kempawa Kecamatan Tanah Pinem
seluas 3 Ha.
2. Wisata Alam
Sesuai dengan topografi Kabupaten Dairi yang variatif, terletak pada gugusan
Dataran Tinggi Bukit Barisan, terdapat banyak panorama indah yang masih sangat
alami, seperti air terjun, ekowisata dll. sehingga dapat dijadikan bagian dari link
wisata alam kombinasi dengan wisata bahari/wisata tirta.
3. Wisata Budaya
Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku antara
lain suku Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Nias, Minangkabau, Jawa,
Aceh dan Tionghoa dengan karakter budaya yang khas.
- 19
LAPORAN
AKHIR
4. Wisata Religi
Penduduk Kabupaten Dairi memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-
beda yaitu agama islam, kristen katholik, protestan, budha, hindu. Sebagaimana
wisata unggulan Kabupaten Dairi yang dicerminkan di kawasan Taman Wisata
Iman di Sitinjo.
Tabel 2.16. Lokasi Situs Bersejarah dan Obyek Wisata di Kabupaten Dairi
No Jarak
Lokasi/Kecamatan Situs Bersejarah/Obyek Wisata
. (km)
1. Sidikalang
Kelurahan
Puncak Sidiangkat, Gua Lae Paku 6
Sidiangkat
Kelurahan
Batu Aceh, Batu Hija
Sidikalang
2. Sitinjo
Desa Sitinjo Taman Wisata Iman, Panorama Letter S, Air Terjun Lae
Pendaroh, Monumen Liberty Manik, Monumen Letjen. 10
TB. Simatupang
3. Parbuluan
Desa Bangun Danau Sicikeh-cikeh/tempat penelitian (flora & fauna),
ekowisata, berkemah, diyakini asal muasal 7 (tujuh) 21
marga
4. Sumbul
Desa Tanjung
Wisata Hutan Lindung, Danau Buatan (PLTA Renun) 31
Beringin
Desa Pegagan Julu Rumah Adat Pakpak (Sikabang-kabang), Sikabang-kabang
20
VI Lae Renun (Danau PLTA)
Desa Pengangan Lapihen/Buku Lak-lak Kujur Golok, Bale Selendang Bulan,
Julu V Pangulu Balang, Mejan Partulan Marga Manik, Partahi 20
Lumban Matahari
5. Silahisabungan
Silahisabungan Tugu Silahisabungan, Aek Sipaulak Hosa, Aek Lae
Sabungan, Aek Nauli Basa, Rumah Adat (± 180 tahun), 48
Tenunan Ulos, Legenda Rakyat/Turi-turian, Batu Sigadap
- 20
LAPORAN
AKHIR
No Jarak
Lokasi/Kecamatan Situs Bersejarah/Obyek Wisata
. (km)
Desa Silalahi I Pantai Danau Toba
Desa Silalahi II Wisata danau (perahu layar, speed boad, renang)
Desa Paropo Wisata Gunung (Hiking, Gantole, Camping), Wisata Hutan
(Lintas Alam, Kemah), Wisata Keajaiban Alam (Air Naik ke
Udara/Keatas Permukaan Air Danau Toba)
6. Silima Punggapungga
Desa Bonian Mata Air Bersejarah
Desa Tungtung
Mejan Marga Cibro, Batu Pangulu Balang 32
Batu
7. Lae Parira
Desa Batun Kerbo Kerbau menjadi batu 10
8. Siempa Nempu Hulu
Desa Tambahan Gua Sitanduk-tanduk
Desa Silumboyah Panorama Alam 13
9. Siempat Nempu Hilir
Desa Pardomuan Air Terjun Lae Baski
Desa Lae Itam Uruk Simbelin 67
Desa Lae
Rekreasi dan Panorama Tornauli 24
Markelang
10. Tigalingga
Desa Tigalingga Tank Peninggalan Sejarah 26
Desa Bukit Lau
Gua dalamnya ± 500 m 39
Kersik
11. Pegagan Hilir
Desa Tiga Baru Lae Simuhur, Batu Cumbang, Batu Perabun/Pertulanen 24
12. Tanah Pinem
Desa Kempawa Danau Diatas Gunung (luas ± 3 ha) 48
Sumber: RTRW Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034
2. Mineral Bukan Logam, seperti Batu Gamping, Batu Padas, Pasir Sedimen dan lain-
lain.
Pengembangan pertambangan di Kabupaten Dairi perlu mempertimbangkan aspek
lingkungan terutama di lokasi yang berdekatan dengan permukiman dan di lokasi hutan
lindung. Disamping untuk memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan juga untuk
- 21
LAPORAN
AKHIR
memperhitungkan terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan
tersebut. Dengan demikian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Dairi perlu
ditetapkan lokasi-lokasi potensial pertambangan yang dapat dikembangkan pada masa-
masa yang akan datang.
A. Mineral Logam
Adanya indikasi emas (Au) terdapat di Desa Onan Lama Kecamatan Pegagan Hilir yang
didulang oleh masyarakat sekitar menyatakan bahwa sumber berada pada daerah bagian
hulu.
Terdapat perusahaan mineral logam bahan tambang Seng dan Timah Hitam dengan luas
wilayah Kontrak Karya (KK) Generasi VII seluas 27.420 ha, seluas 26.250 ha berada di
Kabupaten Dairi, seluas 974 ha berada di Kabupaten Pakpak Bharat dan seluas 188 ha
berada di Kabupaten Aceh Singkil.
- 22
LAPORAN
AKHIR
Mineral bukan logam didominasi bahan galian Golongan C seperti Batu Gamping, Pasir,
Kerikil, Sirtu, Batu Padas dan Tanah Liat yang keberadaannya tersebar pada beberapa
lokasi yang diusahai masyarakat secara konvensional seluas 12,8 ha. Potensi bahan galian
Golongan C dapat dilihat pada tabel berikut ini.
- 23
LAPORAN
AKHIR
- 24
LAPORAN
AKHIR
KONSEP AUDIT
TEKNIS IRIGASI
terhadap kondisi sarana dan prasarana daerah irigasi dan merekam masalah teknis
dan non teknis yang ada dilapangan baik dengan metode pengamatan dan
Selanjutnya, data ini dinilai sesuai dengan tata cara penilaian kinerja irigasi yang
terlampir pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
1) Prasarana Fisik;
2) Produktivitas Tanaman;
3) Sarana Penunjang;
4) Organisasi Personalia;
5) Dokumentasi;
6) Kondisi Kelembagaan P3A.
-1
LAPORAN
AKHIR
irigasi yang bersangkutan, dan dalam hal ini daerah irigasi yang menjadi lokasi
pembentuk satu sistem daerah irigasi. Indikator prasarana fisik meliputi; kondisi
bangunan utama, kondisi saluran primer, kondisi saluran sekunder, kondisi saluran
yakni;
1. Baik;
2. Rusak Ringan;
3. Rusak Sedang;
4. Rusak Berat.
-2
LAPORAN
AKHIR
peredam energi dihilir bendung, training wall, intake, dan kantong lumpur. Adapun
kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat adalah sebagai berikut;
mengatur volume air yang masuk pada saat banjir dan pada saat musim
kering. Ada beberapa kerusakan kecil pada bangunan bendung dan sistem
bendung.
mengatur volume air yang masuk pada saat banjir dan pada saat musim
mengatur volume air yang masuk pada saat banjir dan pada saat musim
kering. Ada banyak kerusakan besar pada bangunan bendung dan sistem
kategori penilaian kinerja yakni; Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan
-3
LAPORAN
AKHIR
1. Baik;
2. Rusak Ringan;
3. Rusak Sedang;
4. Rusak Berat.
Adapun kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat adalah sebagai
berikut:
(batu), dan luasan kerusakan kecil. Ada lumpur yang membentuk pulau-
(batu). Luasan kerusakan besar. Ada rumput atau tanaman air yang
-4
LAPORAN
AKHIR
kategori penilaian kinerja yakni; Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan
yakni;
1. Baik;
2. Rusak Ringan;
3. Rusak Sedang;
4. Rusak Berat.
Adapun kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat adalah sebagai
berikut;
rumput atau tanaman air yang mengganggu aliran dalam luasan yang kecil.
bagian yang terkelupas ataupun sompel sampai terlihat isi dalamnya (batu),
-5
LAPORAN
AKHIR
dan luasan kerusakan kecil. Ada rumput atau tanaman air yang
3. Kategori Rusak Berat, apabila Dinding saluran retak-retak dalam, ada bagian
yang terkelupas ataupun sompel sampai terlihat isi dalamnya (batu). Luasan
kerusakan besar. Ada rumput atau tanaman air yang mengganggu aliran
dalam luasan yang besar. Ada lumpur yang membentuk pulau-pulau baik
kategori penilaian kinerja yakni; Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan
4. Kategori Baik apabila Hasil survei menunjukkan bahwa >80% kondisi saluran
sekunder baik.
-6
LAPORAN
AKHIR
menjadi 4 yakni;
1. Baik;
2. Rusak Ringan;
3. Rusak Sedang;
4. Rusak Berat.
Adapun kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat adalah sebagai
berikut;
rumput atau tanaman air yang mengganggu aliran dalam luasan yang kecil.
bagian yang terkelupas ataupun sompel sampai terlihat isi dalamnya (batu),
dan luasan kerusakan kecil. Ada rumput atau tanaman air yang
3. Kategori Rusak Berat, apabila Dinding saluran retak-retak dalam, ada bagian
yang terkelupas ataupun sompel sampai terlihat isi dalamnya (batu). Luasan
kerusakan besar. Ada rumput atau tanaman air yang mengganggu aliran
dalam luasan yang besar. Ada lumpur yang membentuk pulau-pulau baik
-7
LAPORAN
AKHIR
kategori penilaian kinerja yakni; Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan
4. Kategori Baik apabila Hasil survei menunjukkan bahwa >80% kondisi saluran
sekunder baik.
1. Baik;
2. Rusak Ringan;
3. Rusak Sedang;
4. Rusak Berat.
Adapun kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat adalah sebagai
berikut;
Sebagian pintu berkarat atau penyok dalam luasan kecil. Sementara itu,
-8
LAPORAN
AKHIR
pengoperasian baik dari bawah ataupun dari samping pintu. Sebagian pintu
4. Kategori Rusak Berat, apabila pintu rusak total/putus dan tidak dapat
kategori penilaian kinerja yakni; Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan
4. Kategori Baik apabila Hasil survei menunjukkan bahwa >80% kondisi saluran
sekunder baik.
-9
LAPORAN
AKHIR
komunikasi.
Peralatan operasi dan pemeliharaan terdiri atas alat-alat dasar pemeliharaan rutin,
2) Transportasi
Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan kategori tersebut adalah
sebagai berikut;
- 10
LAPORAN
AKHIR
Indikator alat-alat kantor ranting/ pengamat/ UPTD merupakan alat kantor yang
berupa perabot dasar untuk kantor serta alat kerja di kantor. Penilaian terhadap
Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun penjelasan kategori tersebut adalah
sebagai berikut;
dasar untuk kantor serta alat kerja di kantor 80 % sudah dalam kondisi
buruk.
perabot dasar untuk kantor serta alat kerja di kantor 50 % sudah dalam
kondisi buruk.
dasar untuk kantor serta alat kerja di kantor 30 % sudah dalam kondisi
buruk.
dasar untuk kantor serta alat kerja di kantor hanya 5 % dalam kondisi buruk
- 11
LAPORAN
AKHIR
4) Alat Komunikasi
ranting/ pengamat/ UPTD – Subdin O & P – Bag. Pel. Kegiatan. Penilaian terhadap
indikator alat komunikasi dikategorikan dengan kategori Buruk, Kurang, Cukup dan
Kategori Baik apabila data survei wawancara menunjukkan bahwa alat komunikasi
5) Personalia
berikut;
- 12
LAPORAN
AKHIR
kegiatan pemeliharaan.
pemeliharaan.
pemeliharaan.
pemborong.
diatasi.
- 13
LAPORAN
AKHIR
Adapun tugas pokok dan fungsi Staf Korwil adalah Membantu kepala
pemeliharaan
e. Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500
pemeliharaan.
- 14
LAPORAN
AKHIR
Tanpa jumlah personil yang tepat tentu saja kinerja DI akan menurun, oleh
karena keterbatasan tenaga operasi dan perawatan. Dalam hal ini, konsultan
operasi dan pemeliharaan D.I sesuai Peraturan Menteri PUPR No. 12/ PRT/
M/ 2015.
sebagai berikut;
Kementrian PU
3.1.3 Dokumentasi
teknis irigasi yang terdiri atas Buku Data D.I dan Peta dan Gambar-Gambar (data
- 15
LAPORAN
AKHIR
Penilaian terhadap kelengkapan dokumen buku data D.I maupun Peta dan
1. Kategori Buruk apabila data survei menunjukkan bahwa Buku Data D.I dan
2. Kategori Kurang apabila data survei menunjukkan bahwa Buku Data D.I dan
3. Kategori Baik apabila data survei menunjukkan bahwa Buku Data D.I dan Peta
Indikator perkumpulan petani pemakai air (P3A) merupakan indikator yang menilai
kinerja P3A terhadap partisipasinya dalam sistem daerah irigasi. kinerja dimaksud
• Rapat Ulu-ulu/ P3A desa/ GP3A dengan pengamat/ ranting (1/2 bulan sekali
100 %, 1 bulan sekali 60 %, ada tidak teratur 40 %, dan belum ada 0 %);
- 16
LAPORAN
AKHIR
Penilaian sesuai dengan kategori Buruk, Kurang, Cukup dan Baik. Adapun
untuk Daerah Irigasi lintas kabupaten/kota, yang harus dilakukan setiap tahun.
- 17
LAPORAN
AKHIR
h. Pagar Pengaman 5
1.2 Pintu-Pintu Bendung 7 (# 1)
100
dan Roda Gigi Dapat Dioperasikan 8 (# 2)
a. Pintu Pengambilan
b. Pintu Penguras Bendung
1.3 Kantong Lumpur 2 (# 1)
100
dan Pintu Pengurasnya 0 (# 2)
a. Bangunan Kantong Lumpur Baik 35
b. Kantong Lumpur Telah Dibersihkan 30
c. Pintu Penguras dan Roda Gigi Kantong
Lumpur 35
Dapat Dioperasikan
2. Saluran Pembawa Sub Jumlah 10
2.1 Kapasitas Tiap Saluran Cukup Untuk
Membawa Debit Kebutuhan 100 5
/ Rencana Maksimum
2.2 Tinggi Tanggul Cukup Untuk Menghindari
Limpahan Setiap Saat 100 2
Selama Pengoperasian
2.3 Semua Perbaikan Saluran Telah Selesai 100 3
3. Bangunan Pada Saluran Pembawa Sub Jumlah 9
3.1 Bangunan Pengatur (Bagi/ Bagi Sadap/ Sadap)
100 2
Lengkap Dan Berfungsi
a. Setiap Saat dan Setiap Bangunan Pengatur
100 1
Perlu Saluran Induk dan Saluran Sekunder
b. Pada Setiap Sadap Tersier 100 1
3.2 Pengukuran Debit Dapat Dilakukan
2,5
Dengan Rencana Pengoerasian D.I
a. Pada Bangunan Pengambilan (Bendung/ Intake) 100 1
b. Pada Tiap Bangunan Pengatur (Bagi/ Bagi Sadap/ Sadap) 100 0,75
c. Pada Setiap Sadap Tersier 100 0,75
3.3 Bangunan Pelengkap Berfungsi Dan Lengkap 2
a. Pada Saluran Induk 100 0,8
dan Sekunder 100 0,2
b. Pada Bangunan Shypon, Gorong-Gorong, Jembatan, Talang
Cross-Drain Tidak Terjadi Sumbatan
3.4 Semua Perbaikan Telah Selesai 2,5
a. Perbaikan Bangunan Pengatur (Bagi/ Bagi Sadap/ Sadap) 100 1,25
b. Mistar Ukur, Skalaliter dan Tanda Muka Air 100 0,375
c. Papan Operasi 100 0,5
d. Bangunan Pelengkap 100 0,375
- 18
LAPORAN
AKHIR
— MT.2 ………………………
— MT.3 ………………………
Jumlah I,II dan III ……………………… (b)
- 19
LAPORAN
AKHIR
V. DOKUMENTASI JUMLAH 5
1. Buku Data D.I 100 2
2. Peta dan Gambar-Gambar
2.1 Data Dinding Kantor 100 1
2.2 Gambar Pelaksana 100 1
2.3 Skema Jaringan (Pelaksana dan Bangunan) 100 1
VI. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) JUMLAH 10
A. Jumlah P3A Desa = …………Bh
B. Jumlah GP3A = …………Bh
C. Jumlah IP3A = …………Bh
1. GP3A/ IP3A Sudah Berbadan Hukum 1,5
2. Kondisi Kelembagaan GP3A/ IP3A 0,5
- 20
LAPORAN
AKHIR
Fasilitas Lain-Lain
1 Kantor Pengamat
2 Rumah Pengamat
3 Rumah Juru
4 Rumah PPA/ PPB
- 21
Penyusunan
EPAKSI
Kabupaten Karo
PROFIL DAERAH
IRIGASI
Daerah irigasi Ganda Sumurung salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan
Sumbul Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 120 Ha.
-1
LAPORAN
AKHIR
-2
LAPORAN
AKHIR
-3
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Guru Tuha salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 40 Ha.
-4
LAPORAN
AKHIR
-5
LAPORAN
AKHIR
-6
LAPORAN
AKHIR
-7
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Kuta Geroh salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 130 Ha.
-8
LAPORAN
AKHIR
-9
LAPORAN
AKHIR
- 10
LAPORAN
AKHIR
- 11
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Lae Mbulan salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 110 Ha.
- 12
LAPORAN
AKHIR
- 13
LAPORAN
AKHIR
- 14
LAPORAN
AKHIR
- 15
LAPORAN
AKHIR
- 16
LAPORAN
AKHIR
- 17
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Parbuahan salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 60 Ha.
- 18
LAPORAN
AKHIR
- 19
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Sikaleut salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 150 Ha.
- 20
LAPORAN
AKHIR
- 21
LAPORAN
AKHIR
- 22
LAPORAN
AKHIR
- 23
LAPORAN
AKHIR
- 24
LAPORAN
AKHIR
- 25
LAPORAN
AKHIR
- 26
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Sinonsot salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 185 Ha.
- 27
LAPORAN
AKHIR
- 28
LAPORAN
AKHIR
- 29
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Keccing salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 120 Ha.
- 30
LAPORAN
AKHIR
- 31
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Naga Timbul salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 86 Ha.
- 32
LAPORAN
AKHIR
- 33
LAPORAN
AKHIR
- 34
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Nantombis salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 20 Ha.
- 35
LAPORAN
AKHIR
- 36
LAPORAN
AKHIR
- 37
LAPORAN
AKHIR
- 38
LAPORAN
AKHIR
Daerah irigasi Huta Uruk salah satu Daerah Irigasi yang berada di Kecamatan Silalahi
Kabupaten Dairi yang memiliki luas fungsional seluas 30 Ha.
- 39
LAPORAN
AKHIR
- 40
LAPORAN
AKHIR
- 41
LAPORAN
AKHIR
- 42
LAPORAN
AKHIR
PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Penyusunan Epaksi Kabupaten Dairi Tahun
1. Laporan Akhir merupakan salah satu laporan yang wajib diserahkan oleh
konsultan sebagai penyedia jasa kepada pihak pengguna jasa dalam hal ini
diperbaiki pada website E-Paksi pada Wilayah Study terdapat 12 (Dua Belas)
-1
LAPORAN
AKHIR
6.2 REKOMENDASI
Rekomendasi yang dapat diambil dari Penyusunan Epaksi Kabupaten Dairi Tahun
1. Pada Daerah Irigasi Kabupaten Dairi Sangat Perlu ditingkatkan lagi perhatian
bangunan lain lain, serta saluran induk, skunder dan saluran lainya dapat lebih
ke depan.
-2
LAPORAN
AKHIR
-3
2023
DOKUMEN PENILAYAN
DAN ASET IRIGASI
DOKUMEN PENILAYAN
ASET DAN KINERJA IRIGASI
Setelah melakukan proses pengisian form PAI (Pengelolaan Aset Irigasi) dan IKSI
(Indeks Kinerja Sistem Irigasi) pada aplikasi e-PAKSI android, maka didapat hasil
android. Hasil PAI dan IKSI tersebut diambil dari website e-PAKSI. Pengembangan
memungkinkan data dan informasi untuk disajikan, diinput, dirubah dan dihapus
secara real time, juga dikarenakan adanya kebutuhan pengintegrasian data dalam
5.1. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Ganda Sumurung
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
-1
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-2
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-3
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-4
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-5
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-6
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-7
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-8
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
-9
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 10
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 11
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
5.2. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Guru Tuha
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 12
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 13
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 14
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 15
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 16
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 17
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 18
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 19
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
5.3. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Kuta Geroh
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 20
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 21
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 22
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 23
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 24
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 25
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 26
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 27
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 28
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
5.4. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Lae Mbulan
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 29
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 30
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 31
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 32
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 33
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 34
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 35
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 36
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 37
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 38
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 39
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 40
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 41
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 42
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 43
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 44
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 45
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 46
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 47
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 48
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 49
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 50
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 51
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 52
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 53
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 54
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 55
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 56
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 57
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 58
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 59
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 60
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 61
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 62
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 63
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 64
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 65
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 66
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 67
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 68
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 69
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 70
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 71
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 72
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 73
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 74
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 75
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 76
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 77
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 78
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 79
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 80
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 81
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 82
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 83
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 84
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 85
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
5.10. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Naga Timbul
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 86
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 87
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 88
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 89
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 90
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 91
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
5.11. Hasil Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi (DI) Huta Uruk
Rekapitulasi hasil IKSI yang diambil dari website e-PAKSI untuk Daerah Irigasi (DI)
- 92
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 93
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 94
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 95
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 96
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 97
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 98
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 99
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 100
DOKUMEN PENILAIAN ASET
DAN KINERJA IRIGASI
- 101