1. Lingkup Pekerjaan
c. Tidak diperkenankan :
1. Buruh menginap di tempat pekerjaan.
2. Memasak di tempat pekerjaan.
3. Membawa masuk para penjual makanan, buah-buahan, minuman, rokok
dan sebagainya di tempat pekerjaan.
4. Keluar masuk dengan bebas.
Hal-hal lain tersebut dikecualikan apabila sudah mendapat
persetujuan tertulis dari Pengawas.
5. Peraturan lain mengenai penertiban akan dikeluarkan oleh Pengelola
Proyek/ Pengawas pada waktu pelaksanaan.
6. Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan yang baik dan terus menerus
selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan peralatan mesin dan alat-
alat kerja yang disimpan di tempat pekerjaan (gudang lapangan).
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, semua bahan-bahan mesin dan
peralatan-peralatan harus tetap dirawat dengan baik sehingga selalu
siap pakai/digunakan.
c. Kehilangan dan kerusakan bahan-bahan dan peralatan-peralatan
karena kelalaian penjagaan/pemeliharaan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
8. Peraturan Umum
a. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor
Listrik yang telah mempunyai Surat Pengakuan (PAS) golongan C (III)
dari PLN Distribusi serta Surat Ijin Kerja dari PLN Daerah yang
bersangkutan (setempat).
b. Pada dasarnya untuk instalasi listrik, disamping rencana kerja dan
syarat-syarat juga berlaku :
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang dikeluarkan
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 1977,
sebagaimana telah ditambah dan dikurangi oleh Komisi Bidang
Listrik Indonesia Urusan PUIL (Tahun 1977) dan peraturan-
peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi
setempat.
National Fire Protection Agency (NFPA) atau peraturan-
peraturan persyaratan-persyaratan dari pabrik sebagai produsen
mesin-mesin peralatan atau bahan yang dipakai.
National Electric Manufacture Association (NEMA).
Peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan yang
dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja dan Pemerintah Daerah
setempat.
c. Gambar-gambar kerja atau shop drawing harus dibuat oleh Kontraktor
sebelum pelaksanaan pekerjaan bersangkutan berlangsung dan
dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawas
(Supervisor).
d. Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor/Instalatur harus menyerahkan
Gambar Instalasi (As Built Drawing) yang telah direvisi dan disahkan
oleh PLN, hasil pengukuran nilai isolasi serta jaminan instalasi dari
instalatur. Kesemuanya ini harus diserahkan dalam rangkap tiga sebelum
penyerahan pertama dilakukan.
e. Dalam hal pelaksanaan pemasangan sebagian instalasi listrik atau
peralatan-peralatan serta mesin-mesin diserahkan kepada Sub-
Kontraktor pertanggungan jawab tetap berada pada Kontraktor dan
harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas
f. Semua instalasi peralatan dan mesin-mesin yang telah dipasang sebelum
disahkan harus terlebih dahulu ditest kemampuannya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan atau batas ukur dan cara kerja yang
dipersyaratkan. Pengetesan harus disaksikan dan mendapat
persetujuan Pengawas.
b. Pemasangan di lantai.
Pemasangan di lantai dilakukan dengan system cabel duct (koker).
Mengenai ukuran/pembuatan cabel duct tersebut disesuaikan dengan
kapasitas kabel yang akan dipasang.
c. Pemasangan di bawah langit-langit.
- Pemasangan pipa pelindung kabel (conduit) yang berada di dalam
kolom beton dan dinding beton harus dilaksanakan sebelum
dilakukan pengecoran atau setidak-tidaknya dipasang sebelum
finished dengan ketentuan, pada permukaan pekerjaan betonnya
disediakan alur jalannya pipa, serta pipa yang bersangkutan harus
diklem kepada betonnya dengan kuat.
- Pemasangan pipa pelindung kabel pada dinding bata, harus
dilaksanakan tertanam di dalam plesteran atau salut dinding dan
diklem dengan kuat dan rapi pada potongan batangnya. Pembobokan
harus dilakukkan sebelum dinding yang bersangkutan diplester
atau disalut. Dalam hal dinding yang bersangkutan telah difinished
maka apabila diadakan pembongkaran terhadapnya, Pemborong
diharuskan mengembalikan bekas bobokan-bobokan tersebut
kekeadaan semula. Kecuali menggunakan system cable duct maka :
Penarikan kabel di bawah lantai harus dilaksanakan dengan
menggunakan conduit dari pipa PVC, pemasangan pipa conduit harus
dikerjakan sebelum lantai difinished, dimana pemasangannya
harus betul-betul diperhitungkan supaya memudahkan dalam
pemeliharaan atau pencarian kesalahan (fault) dikemudian hari.
Besarnya diameter pipa guna keperluan conduit ini harus
disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan masuk di dalamnya.
Pengisian pipa dengan kabel tidak boleh terlalu padat, sehingga
sukar untuk digeser-geser, akan tetapi harus sedemikian
longgar agar supaya pada waktu diadakan penggantian kabel dapat
dengan mudah dilaksanakan.
Untuk belokan-belokan dari pipa conduit tidak diperkenankan
menggunakan alat-alat bantu sambungan pipa, akan tetapi harus
menggunakan box pengontrol yang besarnya cukup, sehingga
penarikan kabel dapat dilaksanakan dengan mudah. Dalam hal
penarikan kabel dilaksanakan melalui selokan-selokan kabel maka
penarikannya harus dilaksanakan menyelusur dinding selokan, dan
dikeluarkan dengan rapih terhadap dindingnya dengan menggunakan
alat pengklem yang khusus untuk keperluan tersebut.
d. Semua ujung pipa conduit, kotak-kotak sambung ataupun lemari panel
harus diusahakan tidak tajam (difinished dengan kikir), di mana
selanjutnya harus diberi ring pelindung (tule). Khususnya untuk pipa
conduit berujung pada lemari panel, harus dilengkapi dengan moer-
moer penjepit ujung pipa itu sendiri dengan pipa konduitnya.
Dalam hal masuknya pipa konduit pada panel dari bagian samping
belakang atau atas maka pada pipa konduit ini harus dilengkapi dengan
flexible joint atau setidak-tidaknya pada bagian masuknya meng- gunakan
flexible pipe (baik terbuat dari logam maupun bahan plastik).
- Pelindung kabel
tanah : terbuat dari Galvanized stell
- Ukuran : Disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai gambar
rencana.
b. Perlengkapan Sambungan
1) Penutup Sambungan Lilit (Las Dop)
- Buatan/merk : Merk 3 M atau yang setaraf.
- Standard : IEC dan PUIL 1977.
- Bahan : PVC dengan nilai insulation level.
- Panel Isolasi : 1000 V.
- Ukuran : Disesuaikan kebutuhan.
- Jenis Penyambungan : secara jepitan dengan pengunci.
d. Conduit
1) Pipa
- Buatan : Dalam negeri.
- Klas : Medium.
- Jenis : Pipa P.V.C. type D.
- Ukuran : Disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Panel
1) Nama dan Tanda Pengenal
Setiap Feeder di dalam conduit yang tembus dinding, pondasi, lantai
dan lain-lain harus diberi tanda pengenal/petunjuk/kode sehingga
mudah mengenal arah dan arah Feeder tersebut. Untuk, panel-panel,
kontrol panel harus diberi plat nama terbuat dari bahan
logam yang ditempel/diskrup dengan kokoh dan rapih pada bagian
depan panel sehingga mudah dibaca dari jarak 2 M. Selain itu
switch/tombol juga harus diberi pelat pengenalnya.
2) Common Key Lock
Setiap panel harus dilengkapi dengan kombinasi Catch and Flat Key
Lock dan untuk satu kabinet harus disediakan dua anak kunci.
3) Tinggi Pemasangan
Pemasangan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dapat dengan mudah masuk dan dapat dijangkau, tetapi aman
terhadap gangguan cuaca. Kontraktor harus menyediakan
alas/pondasi/bantalan/penggantung untuk memasang panel sesuai
dengan jenis/macam panel, meskipun tidak tertera di dalam gambar.
4) Papan Nama
Setiap pemutus daya (Circuit Breaker) harus dilengkapi dengan nama
pada pintu panel dan dapat dilihat dengan mudah. Pemberian nama
harus sesuai dengan rangkaian pemutus daya alat yang tersambung
padanya. Uraian mengenai ini harus diterangkan pada Gambar
diagram lengkap dengan tanda untuk komponen-komponennya
tersebut. Gambar diagram yang dimaksud harus sesuai dengan gambar
"As Built Drawing".
5) Panel Pembagi
- Lokasi pemasangan : Tiap ruangan lab sesuai dengan gambar
- Buatan/Rakitan : Dalam Negeri
- Kontruksi : Wall Flush mounted, dilengkapi dengan pintu
yang dapat dikunci.
- Model : Lemari tanam (Builtin).
- Merk Komponen : AEG, Siemen, BBC, atau yang setara.
- Switch/Pengaman : Magnetic Switch 3 Utama (in Coming) phase
dilengkapi dengan pengaman arus hubung
singkat dan arus bocor. Magnetic Switch ini
harus dapat dioperasikan secara remote
untuk tujuan emergency switch. Ampere
Rating disesuaikan gambar, Breaking capacity
15 KA.
- Switch Pengaman : MCB yang dilengkapi (out going) dengan
pengaman sentuhan badan, arus lebih dan
arus hubung singkat dioperasikan langsung
dengan tombol pengungkit Ampere rating
disesuaikan gambar, Breaking capacity 15 KA.
6) Panel Pembagi Utama
- Lokasi Pemasangan : Ruang Panel Utama sesuai dengan gambar.
- Buatan/Rakitan : Dalam negeri.
- Konstruksi : Wall Flush mounted, dilengkapi dengan pintu
yang dapat dikunci.
- Model : Lemari tanam (built in).
- Komponen Merek : AEG, Siemen, BBC, atau yang setaraf.
- Switch/Pengaman : Saklar pemutus dua arah yang utama (in
coming) disesuaikan gambar (Load Break
Switch).
- Switch/Pengaman : Sekring lebur cabang (NH (out going) fuse
yang ukuran nya disesuaikan gambar.
- Peralatan Indikator : Pada semua jalur, baik jalur masuk (in-
coming) maupun jalur keluar (out going)
harus dipasang lampu indikator yang dapat
menyala apabila switch yang bersangkutan
dalam keadaan on.
- Peralatan Ukur : ada jalur masuk harus dipasangkan :
a. Volt meter model persegi yang dilengkapi selector switch yang
dapat dipakai untuk tujuan pengukur tegangan antara fasa ke
netral.
b. 1 buah Amper meter lengkap dengan trafo arus sesuai dengan
beban maksimum.
c. 1 buah Kwh meter.
d. 1 buah Kawat meter.
e. 1 buah frekuensi meter.
f. 1 buah Cos Q meter.
g. 3 buah lampu sinyal lengkap dengan sekering mininya.
Dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari setelah Kontraktor
menerima pemberitahuan sebagai pelaksana pekerjaan, kecuali apabila
ditunjuk lain oleh Proyek, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dan
contoh dari material yang akan digunakan. Di dalam Daftar ini tercantum
nama Manufacture, Katalog dan Keterangan lain yang dianggap perlu oleh
Proyek. Persetujuan oleh Proyek akan diberikan atas dasar data-data di
atas.
a. Pengerjaan Bahan
Bahan yang digunakan sesuai dengan yang dimaksudkan dan harus dalam
keadaan baru tanpa cacat. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-
tenaga ahli dan bila dibutuhkan pengerjaan oleh Tenaga yang
ahli/latihan khusus Kontraaktor harus memperlihatkan surat
pernyataan/sertifikat untuk hal tersebut di atas.
PEKERJAAN PLUMBING
3. Bahan Semua Plumbing fixture yang akan dipasang harus sesuai dengan
yang tertera dalam rencana.
a. Spesifikasi lavotory : lihat Gambar.
b. Spesifikasi urinal : lihat Gambar.
c. Spesifikasi closet : lihat Gambar.
d. Untuk kamar mandi tertentu terdapat accesories khusus, lihat RKS
arsitektur.
e. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke fixture, baik yang ditanam di tanah, ditempatkan dalam
shaft maupun yang ditempatkan di atas langit-langit, dibuat dari Pipa
PVC Medium Klass (ASTM) dengan lapisan sebelah luar.
f. Pipa-pipa pembuangan air hujan sesuai dengan gambar yang diberikan,
dari pipa PVC dan buis beton, diameter sesuai gambar, klas AW, merk
Rucika, JIS K.6741-6742.
g. Semua pipa sanitair di luar bangunan yang ditanam dalam tanah dibuat
dari PVC dengan type yang sama.
h. Pipa-pipa dan fittings untuk fan dibuat dari PVC type class AW, JIS K.
6741-6742.
i. Semua "Floor Drain" (FD) terbuat dari plat berlubang-lubang dan dilapisi
chrome, kuningan, yang dilengkapi dengan "Water Trap" lihat RKS
arsitektur, Pemasangan dari masing-masing bahan, sesuai uraian dan
gambar untuk itu.
j. Zink untuk bangunan ruang makan/dapur terbuat dari bahan-bahan
stainless steel, mempunyai "Bowl" tunggal atau single bowl terletak
ditengah dengan lubang pembuangan di sebelah kiri, mempunyai panjang
1,83 cm, lihat RKS arsitektur.
k. Kran-kran yang dipasang di samping water closet dan bak air, dari
vernecel ex. LN lihat RKS arsitektur. Pemasangan sesuai uraian gambar.
l. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixtures dan peralatan-
peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai
tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya. Pipa fitting, dan
fixture-fixture yang tidak mempunyai tanda-tanda tersebut harus
diganti atas tanggung jawab Kontraktor.
4. Perencanaan
a. Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran, dll.
b. Semua sambungan/cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair)
harus dibuat dengan cabang Y, dengan sambungan menggunakan solvent
cement dan rubber ring.
c. Pipa-pipa pembuangan dari bangunan disambungkan ke saluran utama, di
luar bangunan dengan bak kontrol beton atau pasangan batu bata.
d. Semua floor drain yang dipasang pada lantai dengan lapisan "Water
Proofing" harus dibuat dengan konstruksi sedemikian sehingga dapat
mencegah perembesan air ke dalam konstruksi lantai maupun
perembesan air sepanjang pipa sendiri.
e. Semua sambungan harus dibuat kedap udara dan kedap air.
f. "Roughing In" untuk pipa dan untuk fixture harus dibuat bersama-
sama dengan pelaksanaan konstruksi bangunannya. Kontraktor harus
memberikan informasi tentang lubang-lubang pipa pada dinding dan
lantai kepada Kontraktor Utama apabila diperlukan. Semua pipa dan
fittings yang harus ditanam dalam beton harus dibersihkan benar dan
bebas dari karat dan cacat.
g. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang
berbeda harus menggunakan "Reducing Fitting". Sedapat mungkin
harus dipergunakan belokan dengan "long radius". Belokan-belokan dari
jenis "Short Radius" hanya boleh digunakan namun sebelumnya
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi, untuk mendapat
persetujuan tertulis. Fitting-fitting atau alat-alat lain yang
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
h. Pipa-pipa tak boleh menembus kolom, kaki kolom atau balok, tanpa
mendapat izin tertulis dari Direksi/Pengawas.
i. Sleeves untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
j. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran kira-kira 5 mm. di luar pipa maupun isolasinya.
k. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tua atau pipa baja.
l. Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Flashing Sleeves".
Flens dari sleeves tersebut harus
m. menjadi satu atau diberi klem (clam) yang akan mengikat "Flashing
Sleeves".
n. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan cara
mengisinya dengan gakeet atau "Clauk".
o. Semua pipa harus diikat atau ditetapkan dengan kuat dengan
penggantung atau angker yang cukup kokoh (Rigid). Pipa-pipa tersebut
ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar
inklimasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus
sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan ekspansi
pipa oleh perubahan temperatur.