Anda di halaman 1dari 30

i

UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN AIR LAUT DI PASAR


SE-KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

Oleh:

ELMA ZAHERA
NIM.1733001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2021
i
ii

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kandungan formalin
yang terdapat pada berbagai jenis ikan air laut di Pasar se-Kecamatan Bangun
Purba Kabupaten Rokan Hulu. Adapun Pasarnya yaitu Pasar Minggu, Pasar DK 1
Pasir Agung , Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya, dan Pasar
Tangun. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari - April 2021 dengan
metode Eksperimen dengan Pencuplikan sampel secara Purposive Sampling dan
jenis penelitian merupakan penelitian Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat kandungan formalin pada ikan air laut yang dijual di Pasar se-
Kecamatan Bangun Purba ditemukan 7 sampel dari 11 sampel ikan air laut positif
terkontaminasi formalin, yang mana ikan yang berformalin ditemukan pada ke
empat Pasar, yaitu Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4
Rambah Jaya, dan Pasar Tangun.
Kata kunci : Formalin, Ikan Air Laut dan Pasar.

ii
iii

ABSTRACT

This study aims to see whether there is formalin content in various types of
sea water fish in the markets in Bangun Purba District, Rokan Hulu Regency. The
markets are Sunday Market, DK 1 Pasir Agung Market, DK 2 Pasir Intan Market,
DK 4 Rambah Jaya Market, and Tangun Market. This research was conducted in
February - April 2021 with the experimental method by sampling purposive
sampling and this type of research was qualitative research. The results showed
that there was formaldehyde content in seawater fish sold in the markets in
Bangun Purba District. 7 samples of 11 samples of sea water fish were positively
contaminated with formalin, where formaldehyde fish were found in four markets.
Namely DK 1 Pasir Agung Market, DK 2 Pasir Intan Market, DK 4 Rambah Jaya
Market and Hand Market.

Keywords: Formaldehyde, Sea Water Fish and Markets.

iii
iv

DAFTAR ISI

Konten Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Formalin ................................................................................................... 4
2.2 Ikan Air Laut ............................................................................................ 5
2.3 Penelitian Relevan .................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 8
3.2.1 Alat ................................................................................................. 8
3.2.2 Bahan ............................................................................................. 8
3.3 Metode ..................................................................................................... 8
3.4 Cara Kerja ................................................................................................ 9
3.4.1 Lapangan ....................................................................................... 9
3.4.2 Laboratorium.................................................................................. 9
3.5 Analisis Data ........................................................................................... 9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Kadungan Formalin pada Ikan Asin .............................. 10
4.2 Analisis Kandungan Formalin pada ikan asin yang menunjukkan
hasil Positif ............................................................................................ 16
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 21
5.2 Saran ....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

iv
v

LAMPIRAN ......................................................................................................... 24
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar Minggu ............................................................................................ 10
2. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 1 Pasir Agung .......................................................................... 11
3. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 2 Pasir Intan .............................................................................. 12
4. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 4 Rambah Jaya ......................................................................... 13
5. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar Tangun ............................................................................................ 13
6. Ikan air laut yang positif mengandung formalin yang ditemukan
dibeberapa Pasar di se-Kecamatan Bangun Purba ................................... 16

v
vi

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Proses Pengambilan Sampel Dilapangan ................................................ 24
2. Gambar Sampel Ikan Air Laut ................................................................ 25
3. Peroses Pengujian Sampel....................................................................... 26
4. Hasil Analisis Kandungan Formalin Di Pasar Minggu ........................... 29
5. Hasil Analisis Kandungan Formalin Di Pasar DK 1 Pasir Agung .......... 32
6. Hasil Analisis Kan Dungan Formalin Di Pasar DK 2 Pasir Intan ......... 37
7. Hasil Analisis Kandungan Formanlin Di Pasar DK 4 Rambah Jaya ..... 41
8. Hasil Analisis Kandungan Formalin Di Pasar Tangun ........................... 42

vi
vii

vii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh


kualitas pangan yang dikonsumsi. Pangan merupakan kebutuhan bagi hidup
manusia. Undang-Undang No.7 Tahun 2012 menyatakan bahwa kualitas pangan
yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah aman,
bergizi, bermutu dan dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat. Aman yang
dimaksud di sini mencakup bebas dari pencemaran biologis, mikrobiologis, kimia
dan logam berat. Penggunaan pengawet pada bahan makanan masih banyak
dijumpai akhir-akhir ini, salah satunya dijumpai pada ikan.

Ikan adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan


mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu
nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
mudah dicerna (Wardani dan Surahma, 2016: 16). Ikan merupakan salah satu
sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat karena mempunyai
komposisi gizi yang cukup lengkap, harganya relatif murah bila dibandingkan
dengan protein hewani lainnya (Marantika dan Martini, 2017: 587).

Ikan air laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral. Hal paling penting
adalah harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lain,
sehingga membuat konsumsi ikan air laut cukup tinggi. Kandungan kimia, ukuran
dan nilai gizinya tergantung pada jenis, umur kelamin, tingkat kematangan dan
kondisi tempat hidupnya (Tatuh, Rorong dan Sudewi, 2016 : 163).

Ikan dikenal sebagai bahan makanan yang mudah dan cepat mengalami
penurunan mutu (perishable food) karena kandungan protein dan air yang tinggi
pada tubuhnya sehingga ikan cepat membusuk. Hanya dalam waktu beberapa jam
saja ditangkap dan didaratkan akan timbul proses perubahan yang mengarah pada
kerusakan. Oleh karena hal itu, banyak masyarakat yang menggunakan bahan
pengawet untuk ikan agar dapat bertahan lama.
2

Namun penggunaan bahan pengawet merupakan suatu pelanggaran karena


dapat memberi dampak yang tidak baik bagi yang mengkonsumsi ikan tersebut.
Pengawet yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat adalah formalin.
Formalin merupakan bahan yang beracun dan berbahaya bagi Kesehatan tubuh
manusia. Faktor lain penggunaan bahan tersebut adalah untuk meningkatkan daya
tahan produk, dimana pangan segar dalam suhu kamar hanya dapat bertahan 1-2
hari, tetapi dengan menambahkan formalin dapat bertahan lama dan sangat
menguntungkan penjual (Fatimah, Astuti dan Awalia, 2017: 26).

Rokan Hulu merupakan daerah yang tidak memiliki laut, oleh kareana itu
semua ikan air laut yang di jual di Pasar Rokan Hulu didatangkan dari pemasok
yang umumnya berasal dari daerah Sumatra. Namun, karena jarak tempuh yang
sangat jauh dari Sumatra Utara ke Rokan Hulu membuat resiko membusuknya
ikan sebelum sampai tujuan apabila tidak diberi es yang sangat banyak dan secara
rutin. Harga es relatif mahal dan tambah lagi dengan jauhnya perjalanan membuat
es yang dibutuhkan pun semakin banyak. Oleh karena itu menarik perhatian untuk
melakukan penelitian tentang uji kandungan formalin pada berbagai jenis ikan air
laut di beberapa pasar se-Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu.

Penggunaan formalin dalam pengawetan ikan sering kita jumpai di pasar


karena pasar merupakan tempat distribusi ikan yang tinggi khususnya ikan air
laut. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung.
Adapun pasar yang ada di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu yaitu
Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4
Rambah Jaya, dan Pasar Tangun. Konsumsi ikan air laut di masyarakat khususnya
di Pasar se-Kecamatan Bangun Purba cukup tinggi, meskipun Rokan Hulu bukan
penghasil ikan air laut.

Dalam hal ini perlu diteliti untuk memberikan perlindungan bagi


konsumen dalam mengkonsumsi ikan air laut. Berdasarkan hal tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang uji kandungan formalin pada berbagai
jenis ikan air laut dibeberapa pasar yang ada di Kecamatan Bangun Purba
Kabupaten Rokan Hulu.
3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah


pada penelitian ini adalah apakah terdapat kandungan formalin pada berbagai
jenis ikan air laut di pasar se-Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan


formalin pada beberapa jenis ikan air laut di Pasar se- Kecamatan Bangun Purba
Kabupaten Rokan Hulu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi


mengenai kandungan formalin yang terdapat pada berbagai jenis ikan air laut di
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKAN

2.1 Formalin
Formalin merupakan zat kimia yang sering ditemukan di dalam makanan
dimana komposisinya terdiri atas, formaldehid 20% - 40% dan methanol (Purba,
Dory dan Yunita, 2015: 833). Formalin mempunyai fungsi sebagai antibacterial
agent dapat memperlambat aktivitas bakteri dalam makanan yang mengandung
banyak protein, maka formalin bereaksi dengan protein dalam makanan yang
mengandung dan membuat makanan menjadi awet. Tapi ketika masuk dalam
tubuh manusia, maka ia bersifat mutagenik dan karsiogenik yang dapat memicu
tumbuhnya sel kanker dan cacatnya gen pada tubuh (Singgih, 2013:57).

Bahan pengawet formalin adalah bahan tambahan pangan yang dapat


mencegah atau menghambat proses fermentasi, pengasaman, atau penguraian lain
terdapat pada makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Mobonggi, Naiu
dan Mile, 2014:1). Sifat Formalin mudah larut dalam air dikarenakan adanya
electron bebas pada oksigen sehingga dapat mengadakan ikatan hydrogen air.
Dalam udara bebas formalin berada dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam air
biasanya dijual dalam kadar 37% menggunakan merek dagang formalin atau
formol. Meskipun formalin menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya
aldehida, senyawa ini lebih reaktif dari pada aldehida lainnya (Riani, 2015: 6-7).

Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menetapkan


bahwa formalin adalah genotoksin, menunjukkan sifat dari inisiator dan promotor
kanker (tahap awal dan akhir karsinogen). Pada manusia pemaparan formalin
telah dikaitkan dengan kanker paru-paru, nasofaring dan orofaring. Iritasi
pernapasan, mata berair dan gatal, hidung tersumbat dan kering. Tenggorokan
sakit, serta sakit kepala merupakan gejala dari pemaparan formalin yang
berlebihan.Environmental Protection Agency (EPA) dan OSHA mengakui bahwa
kotak dengan formalin dapat mengakibatkan iritasi kulit dan dermatitis (Berry,
2013: 6).

Formalin adalah suatu larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang
mengandung lebih kurang 37 % formaldehida dalam air, biasanya ditambahkan
mineral10-15% sebagai pengawet. Nama lain formalin: formalith, morbicid,
5

methanal, formic aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methylaldehyde,


oxomethane, formalin, ivalon, oxomethane, karsan, methylene glycol, paraforin,
methylene glycols, superlysoform dan trioxane (BPOM, 2008:1-3).

Larangan penggunaan formalin sebagai bahan tambahan makanan telah


tercantum dalam permenkes RI No.033 tahun 2012, tentang Bahan Tambahan
Pangan (BTP), pada Lampiran II tentang bahan yang dilarang digunakan sebagai
BTP. Kontaminasi formaldehida dalam bahan makanan sangat membahayakan
tubuh. Menurut Norliana, (2009: 98-106) formaldehida dapat menyebabkan
kanker saluran pernapasan dan meningkatkan resiko leukimia.

2.2 Ikan Air Laut


Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai
macam zat yang kaya akan mineral seperti kalsium, phosphor yang diperlukan
untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang diperlukan untuk pembentukan
haemyoglobin darah. Sementara kandungan lemak pada ikan sebesar 70% terdiri
dari asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acid), Sedangkan pada daging
Sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid)
(Kartasapoetra dan Marsetyo, 2012:65- 68).

Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk dapat membentuk hormon tiroksin.
Kandungan yodium yang terkandung dalam ikan mencapai 83
mikrogram/100gram ikan. Sementara daging hanyak mengandung 5
mikrometer/100gram. Konsumsi yodium dianjurkan untuk orang dewasa adalah
150 mikrogram per hari. Dengan demikian konsumsi ikan laut yang tinggi dapat
mencegah penyakit gangguan akibat kurangnya konsumsi yodium (Susanto dan
Fahmi, 2014: 98).

Ikan laut merupakan sumber makanan yang melimpah bagi manusia


dibumi ini. Ketersediaannya seakan tampak batas dan memang disediakan tuhan
untuk manusia. Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung
berbagai macam zat nutrisi. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan
mengandung asam lemak tidak jenuh ( omega 3, Eicosapentaenoic acid/ EPA,
Docosahhexanoic acid DHA) youdium selenium, flourida, zat besi, magnesium,
zink, taurine, co-enxyme Q 10 (Warsidi, 2008:5)
6

Ikan segar merupakan ikan yang baik untuk dikonsumsi. Hal ini
dikarenakan nilai gizi yang didapatkan dapat dipenuhi secara maksimal. Ikan
segar memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Warsidi, 2008:26).

1. Lendir yang tipis menyelimuti tubuh ikan dengan bau ikan yang khas.
2. Sisik yang kuat melejat dengan tanda dan warna khusus sesuai dengan
jenis ikan.
3. Mata cemerlang, cembung bening, pupil hitam dan tidak banyak berdarah.
4. Daging kenyal jika dipijat dan tidak meninggalkan bekas.
5. Insang berwarna merah cerah khas sesuai jenis ikan.
6. Perut ikan masih kencang dan tidak pecah serta dubur tertutup rapat.

2.3 Penelitian Relevan

Hasil penelitian Habibah (2013:9), menyatakan dari hasil penelitian, dapat


disimpulkan bahwa 9 (21,9%) dari 41 sampel ikan asin yang diuji positif
mengandung formalin. Penelitian dari Suryadi, Kurniadi dan Melanie (2010:28),
menyatakan bahwa beberapa sampel ikan dan udang segar yang diproleh dari
pasar Muara Angke tidak mengandung formalin. Penelitian dari Niswa, Pane dan
Resanti (2016:127), menyatakan ikan asin dipasar KM 5 Palembang positif
mengandung formalin ditunjukkan dengan 25 sampel ikan asin yang diuji, 8
diantaranya mengandung formalin.

Penelitian dari Tatuh, Rorong dan Sudewi (2016:166), menyatakan bahwa


beberapa sampel ikan dari berbagai pasar tradisional (Pasar A dan Pasar B) dan
pasar swalayan dikota Manado tidak mengandung formalin dan aman dikonsumsi
oleh masyarakat Kota Manado. Penelitian dari Mirna, La dan Asyik (2016:36)
menyatakan bahwa Jumlah ikan asin yang mengandung formalin yakni sebanyak
21,8% dari jumlah populasi pedagang (32 pedagang) di beberapa pasar tradisional
Kendari. Sedangkan untuk jumlah sampel ikan asin yang mengandung formalin
yakni sebanyak 77,8% dari jumlah sampel yang dianalisis (9 sampel), yang
diambil di beberapa Pasar tradisional Kota Kediri.
7

Penelitian dari Ane, Selomo dan Ingri (2016: 111), menyatakan hasil
penelitian menunjukkan semua sampel ikan asin yang berasal dari Pasar Terong,
Pasar Pa’baeng, dan Pasar Todopouli positif mengandung formalin. Hasil
penelitian Yusrah (2017:26), menyatakan proses pengelolahan ikan asin yang
dilakukan oleh para pengolah di Kanagarian Gasam Gadang, Kecamatan Batang
Gasan, Kabupaten Padang Pariaman masih bersifat tradisional. Berdasarkan uji
kimia tidak ditemukan penambahan formalin pada seluruh sampel ikan asin
8

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April
2021. Penelitian lapangan dilakukan pada beberapa pasar di se-Kecamatan
Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu (Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung,
Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya, dan Pasar Tangun) dan
dilanjutkan dengan uji di Laboratorium Program Studi Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mortal dan pastle,
pisau, spatula, hotplate, gelas erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, gelas ukur, neraca analitik, kertas saring dan alat tulis.

3.2.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beberapa jenis


ikan air laut segar, aquades, kertas label dan Tes Kit Formalin (Reagent A dan B).

3.3 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen


dengan pencuplikan sampel secara purposive sampling dan jenis penelitian
merupakan penelitian kualitatif. Purposive sampling adalah salah satu teknik
sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel
dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Dimana sampel adalah Ikan Air Laut yang berjumlah 7 sampel yaitu Ikan
kembung, Ikan Tongkol, Ikan Serai, Ikan Dencis, Ikan Sarden, Ikan Selar
Bentong, Ikan Ekor Kuning.
9

3.4 Cara Kerja

3.4.1 Di Lapangan

Sampel ikan diambil pada pasar tradisional (Pasar Minggu, Pasar DK 1


Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun) Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu.

3.4.2 Di Laboratorium

Bahan diuji (daging ikan) dipotong dengan pisau lalu ditimbang


menggunakan neraca analitik sebanyak 10 gram dan dihaluskan menggunakan
mortal dan pastle. Siapkan air sebanyak 20 ml yang telah diukur menggunakan
gelas ukur. Selanjutnya bahan yang diuji dimasukkan kedalam erlenmeyer yang
berisi 20 ml aquades yang telah dipanaskan menggunakan hotplate dan diaduk
dengan spatula, ditunggu hingga dingin. Setelah itu air campuran (airnya saja)
tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml dengan menggunakan
pipet tetes dan ditambahkan 4 tetes Reagent A dan Reagent B. Selanjutnya
diaduk, letakkan di rak tabung reaksi dan tunggu selama 7 menit. Setelah itu
sampel ikan tersebut diberi label. Lalu diamati perubahan warna yang terbentuk,
dengan mereaksikan formaldehid dengan 4-amino-3hydrazino5-mercapto-1, 2, 4-
treazole (C2H6N6S) untuk membentuk senyawa purple-red tetrazine. Jika
terbentuk warna ungu berarti bahan yang diuji positif mengandung formalin,
pengulangan sampel dilakukan sebanyak 3 kali agar data yang diproleh benar-
benar valid (Wijayanti, 2016:61).

3.5 Analisis Data

Semua data yang diproleh dari hasil pengujian formalin selanjutnya akan
disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif dengan
mengacu pada peraturan Mentri Kesehatan No.033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya khususnya formalin.
Direktorat Survelan dan Penyuluhan keamanan pangan, Deputi III-BPOM, Distric
Food Inspector, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan Balai Besar POM
Semarang, Dinas Kesehatan Provinsi.
10

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Kandungan Formalin Pada Ikan Air Laut


Hasil penelitian yang telah dilakukan pada ikan air laut yang diuji di
Laboratorium Biologi Universitas Pasir Pengaraian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar minggu.
Hasil Pemeriksaan
No Spesies Nama Jenis Penjual Pengulangan Warna Hasil Uji
P1 Putih -
1 Rastreliger sp Kembung Penjual BY P2 Putih -
P3 Putih -
P1 Putih -
Euthynnus Penjual BY
2 Tongkol P2 Putih -
affinis
P3 Putih -
P1 Putih -
3 Caranx rotteri Serai Penjual BY P2 Putih -
P3 Putih -
P1 Putih -
4 Sardinella Dencis Penjual BY P2 Putih -
albella P3 Putih -
P1 Putih -
Scomber Penjual BY
5 Sarden P2 Putih -
japonicus
P3 Putih -

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3
11

Tabel 2.Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 1 Pasir Agung.
Hasil Pemeriksaan
Penjual
No Spesies Nama Jenis Pengulangan Warna Hasil Uji
1 Sardinella Dencis P1 Putih -
albella Penjual DM P2 Ungu +
P3 Ungu +
2 Caranx rotteri Serai P1 Ungu Pudar +
Penjual DM P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu +
3 Rastreliger sp Kembung P1 Ungu +
Penjual DM P2 Ungu +
P3 Ungu +
4 Euthynnus Tongkol P1 Ungu Pudar +
affinis Penjual DM P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu +
5 Scomber Sarden P1 Putih Keruh -
japonicus Penjual DM P2 Putih Keruh -
P3 Ungu +
6 Sardinella Dencis P1 Putih -
albella P2 Putih Keruh -
Penjual B.P
P3 Ungu +

7 Caranx rotteri Serai Penjual B.P P1 Ungu Pudar +


P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu +
8 Euthynnus Tongkol Penjual B.P P1 Ungu +
affinis P2 Ungu +
P3 Ungu +
Selar Ikan Selar Penjual B.P P1 Putih -
9 Crumennophth Betong P2 Ungu Pudar +
almus P3 Ungu Pudar +
Rastreliger sp Kembung Penjual B.P P1 Ungu +
10 P2 Ungu +
P3 Ungu +

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3
12

Tabel 3. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 2 Pasir Intan.
Hasil Pemeriksaan
N Nama Penjual Pengulang Warna Hasil
Spesies
o Jenis an Uji
1 Caranx Serai P1 Putih Keruh -
rotteri Penjual DW P2 Putih Keruh -
P3 Putih Keruh -
2 Sardinella Dencis P1 Putih Keruh -
albella Penjual DW P2 Putih Keruh -
P3 Putih Keruh -
3 Euthynnus Tongkol P1 Putih Keruh -
affinis Penjual DW P2 Putih Keruh -
P3 Putih Keruh -
4 Caesio Ikan Ekor P1 Ungu +
cuning Kuning Penjual DW P2 Ungu +
P3 Ungu +
5 Sardinella Dencis P1 Putih Keruh -
albella Penjual DE P2 Putih Keruh -
P3 Putih Keruh -
6 Selar Ikan Selar P1 Putih Keruh -
Crumenno Betong Penjual DE P2 Putih Keruh -
phthalmus P3 Putih Keruh -

7 Caranx Serai P1 Putih Keruh -


rotteri Penjual DE P2 Putih Keruh -
P3 Putih Keruh -

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3
13

Tabel 4. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar DK 4 Rambah Jaya.
Penjual Hasil Pemeriksaan
No Spesies Nama Jenis Pengulangan Warna Hasil Uji
1 Euthynnus Tongkol Penjual T P1 Ungu Pudar +
affinis P2 Ungu +
P3 Ungu +

2 Sardinella Dencis Penjual T P1 Putih Keruh -


albella P2 Putih Keruh -
P3 Ungu +

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3

Tabel 5. Hasil analisis kandungan formalin pada ikan air laut yang terdapat di
Pasar Tangun.
Hasil Pemeriksaan
No Spesies Nama Jenis Penjual
Pengulangan Warna Hasil Uji
1 Euthynnus Tongkol Penjual M.Y P1 Putih Keruh -
affinis P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu +
2 Scomber Sarden Penjual M.Y P1 Putih Keruh -
japonicus P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu Pudar +
3 Caranx Serai Penjual M.Y P1 Putih -
rotteri P2 Putih -
P3 Putih -
4 Rastreliger Kembung Penjual M.Y P1 Putih -
sp P2 Putih -
P3 Putih -
5 Selar Ikan Selar Penjual M.Y P1 Putih Keruh -
Crumennopht Betong P2 Putih Keruh -
halmus P3 Putih Keruh -
6 Sardinella Dencis Penjual M.Y P1 Putih -
albella P2 Putih -
P3 Putih -
14

7 Caesio Ikan Ekor Penjual M.Y P1 Ungu +


cuning Kuning P2 Ungu +
P3 Ungu +

8 Euthynnus Tongkol Penjual L P1 Putih -


affinis P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu Pudar +
9 Selar Ikan Selat Penjual M.Y P1 Putih -
Crumennopht Betong P2 Putih -
halmus P3 Putih -
Caranx Serai Penjual S P1 Putih -
10 rotteri P2 Putih -
P3 Ungu Pudar +
Euthynnus Tongkol Penjual S P1 Ungu Pudar +
11 affinis P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu Pudar +
12 Sardinella Dencis Penjual S P1 Putih -
albella P2 Putih -
P3 Putih -
13 Euthynnus Tongkol Penjual BO P1 Putih -
affinis P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu Pudar +
14 Sardinella Dencis Penjual BO P1 Ungu Pudar +
albella P2 Ungu Pudar +
P3 Ungu +
15 Caranx Serai Penjual BO P1 Putih -
rotteri P2 Putih -
P3 Ungu Pudar +
16 Rastreliger Kembung Penjual BY P1 Putih -
sp P2 Putih -
P3 Putih -
17 Euthynnus Tongkol Penjual BY P1 Putih -
affinis P2 Putih -
P3 Putih -
18 Serai Penjual BY P1 Putih -
Caranx P2 Putih -
rotteri P3 Putih -
19 Sardinella Dencis Penjual BY P1 Putih -
albella P2 Putih -
P3 Putih -
20 Scomber Sarden Penjual BY P1 Putih -
japonicus P2 Putih -
P3 Putih -
15

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3

Hasil analisis menunjukkan sebagian ikan air laut yang diperjual belikan di
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba yaitu sebanyak 7 sampel dari 11 sampel ikan
air laut tidak aman di konsumsi karena ikan yang dijual positif mengandung
formalin. Di Pasar Minggu terdapat 1 orang penjual ikan air laut dan setelah
dilakukan pengujian hasilnya menunjukkan seluruh ikan air laut negative
mengandung formalin. Di Pasar DK 1 Pasir Agung terdapat 2 orang penjual yang
menjual ikan air laut dan setelah dilakukan pengujian hasilnya menunjukkan 6
ikan air laut positif mengandung formalin yaitu ikan Serai, Selar Bentong,
Tongkol, Serai, Tongkol dan Selar Bentong. Di Pasar DK 2 Pasir Intan 2 orang
penjual yang menjual ikan air laut dan setelah dilakukan pengujian hasilnya
menunjukkan ikan air laut positif mengandung formalin yaitu ikan Ekor Kuning.
Di Pasar DK 4 Rambah Jaya terdapat 1 orang penjual yang menjual ikan air laut
dan setelah dilakukan pengujian hasilnya menunjukkan 1 ikan air laut positif
mengandung formalin yaitu ikan Tongkol. Sedangkan di Pasar Tangun ditemukan
5 orang penjual yang menjual ikan air laut dan setelah di lakukan pengujian
hasilnya menunjukkan 2 ikan air laut positif mengandung formalin yaitu ikan
Tongkol dan ikan Ekor Kuning. Berdasarkan pengujian kandungan formalin ikan
air laut di se-Kecamatan Bangun Purba ditemukan ikan yang mengandung zat
pengawet berupa formalin agar ikan tetap bertahan lama dan tidak terjadi
pembusukan.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan semua ikan air laut yang dijual di
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba di datangkan dari pemasok yang berada di
Sumatra Utara yang terletak di Sibolga dan Tanjung Bale. Karena jarak tempuh
yang jauh dari Sumatra Utara ke Rokan Hulu membuat resiko membusuknya ikan
sebelum sampai ke tujuan, maka para pemasok atau penjual ikan air laut di duga
16

menambahkan pengawet berupa formalin agar ikan bertahan lebih lama tanpa
terjadi pembusukan pada ikan. Penggunan formalin mudah unyuk digunakan pada
pengawetan ikan, mudah didapatkan dan harga yang murah. Sedangkan
penggunaan es dalam pengawetan ikan cukup mahal, es harus diganti diganti
setiap saat supaya es tidak mencair dan es yang dibutuhkan pun banyak sehingga
tidak praktis dan harganya mahal hal tersebut menyebabkan nelayan dan penjual
yang curang menggunakan zat kimia yang berbahaya seperti formalin yang jauh
lebih murah dan dapat mengawetkan ikan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Namun penggunaan formalin sangat berbahaya bahkan dalam dosis yang sedikit
tetapi penggunaannya yang berkelanjutan dapat menimbulkan dampak negatif
bagi kesehatan masyarakat (Adawyah, 2007: 143)

Hasil yang paling umum dari keracunan kronis yang disebabkan oleh
formalin adalah rusaknya ginjal dan kanker. Formalin dapat menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkendali atau kanker di perut, paru-paru dan
pernapasan (Wardani, 2016: 21). Hal ini dikarenakan formalin termasuk bahan
kimia yang termasuk termasuk bersifat Karsinogenik dan Mutagenik (Ane,
Selomo dan Ingri, 2016 : 112).

4.2 Analisis Kandungan Formalin pada ikan air laut yang menunjukkan
Hasil Positif

Adapun hasil analisis kandungan formalin yang menunjukkan positif


mengandung formalin adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Ikan yang positif mengandung formalin yang di temukan dibeberapa


Pasar di se-Kecamatan Bangun Purba
Hasil Pemeriksaan
No Spesies Nama Jenis Penjual
Pengulangan Warna Hasil Uji
1 Caranx rotteri Serai P1 Ungu Pudar +
P2 Ungu pudar +
Penjual DM
P3 Ungu +

2 Rastreliger sp Kembung Penjual DM P1 Ungu +


P2 Ungu +
P3 Ungu +
3 Authynnus Tongkol Penjual DM P1 Ungu Pudar +
affinis P2 Ungu pudar +
P3 Ungu +
17

4 Caranx rotteri Serai Penjual B.P P1 Ungu Pudar +


P2 Ungu pudar +
P3 Ungu +
5 Authynnus Tongkol Penjual B.P P1 Ungu +
affinis P2 Ungu +
P3 Ungu +
6 Rastreliger sp Kembung Penjual B.P P1 Ungu +
P2 Ungu +
P3 Ungu +
7 Caesio cuning Ikan Ekor Penjual T P1 Ungu +
Kuning P2 Ungu +
P3 Ungu +
8 Authynnus Tongkol Penjual T P1 Ungu pudar +
affinis P2 Ungu +
P3 Ungu +
9 Caesio cuning Ikan Ekor Penjual 1 P1 Ungu +
Kuning M.Y P2 Ungu +
P3 Ungu +
10 Authynnus Tongkol Penjual S P1 Ungu pudar +
affinis P2 Ungu pudar +
P3 Ungu pudar +
11. Sardinella Dencis Penjual BO P1 Ungu pudar +
albella P2 Ungu pudar +
P3 Ungu +

Keterangan:
- : Tidak Mengandung Formalin
+ : Mengandung Formalin
P1 : Pengulangan Ke 1
P2 : Pengulangan Ke 2
P3 : Pengulangan Ke 3

1. Caranx rotteri
Caranx rotteri atau yang lebih di kenal dengan nama ikan serai yang
sering di jumpai di Pasar yang salah satunya dapat dijumpai di beberapa
Pasar di se-Kecamatan Bangun Purba yaitu Pasar Minggu, Pasar DK 1
Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun. Sampel ikan serai di dapatkan di 4 Pasar di Kecamatan Bangun
Purba yaitu terdapat pada Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar
DK 2 Pasir Intan dan Pasar Tangun. Setelah melakukan pengujian terdapat
kandungan formalin pada ikan serai menunjukkan hasil bahwa dari ke 4
18

Pasar yaitu Pasar Minggu, Pasar DK1 Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan
dan Pasar Tangun hanya 1 Pasar memperjual belikan ikan serai yang
mengandung formalin yaitu Pasar DK 1 Pasir Agung. Pada Pasar DK 1
Pasir Agung terdapar 2 orang penjual ikan air laut yaitu bapak (D) dan
bapak (B.P) kedua penjual memperjual belikan ikan serai yang
mengandung formalin. Pengujian pada penelitian adalah sebanyak 3 kali
pengulangan, warna yang terbentuk dari hasil pengujian ikan serai adalah
warna ungu pudar dan ungu yang menyatakan bahwa ikan Serai tersebut
positif mengandung formalin.
2. Rastreliger sp.
Rastreliger sp. atau yang lebih di kenal dengan nama ikan kembung yang
sering di jumpai di Pasar yang salah satunya dapat di jumpai di beberapa
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba yaitu Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir
Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun. Sampel ikan kembung di dapatkan di 3 Pasar di Kecamatan
Bangun Purba yaitu terdapat pada Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung,
dan Pasar Tangun. Setelah melakukan pengujian terdapat kandungan
formalin pada ikan kembung menunjukkan hasil bahwa dari ke 3 Pasar
yaitu Pasar Minggu, Pasar DK1 Pasir Agung, dan Pasar Tangun hanya 1
Pasar memperjual belikan ikan kembung yang mengandung formalin
yaitu Pasar DK 1 Pasir Agung. Pada Pasar DK 1 Pasir Agung terdapat 2
orang penjual ikan air laut yaitu bapak (D) dan bapak (B.P) kedua penjual
memperjual belikan ikan kembung yang mengandung formalin. Pengujian
pada penelitian adalah sebanyak 3kali pengulangan, warna yang terbentuk
dari hasil pengujian ikan kembung adalah warna ungu pudar dan ungu
yang menyatakan bahwa ikan kembung tersebut positif mengandung
formalin.
3. Euthynnus affinis
Euthynnus affinis atau yang lebih dikenal dengan nama ikan tongkol yang
sering dijumpai di Pasar yang salah satunya dapat dijumpai di beberapa
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba yaitu Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir
Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun. Sampel ikan tongkol di dapatkan di 5 Pasar di Kecamatan Bangun
19

Purba yaitu terdapat pada Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar
DK2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar Tangun. Setelah
melakukan pengujian terdapat kandungan formalin pada ikan tongkol
menunjukkan hasil bahwa dari ke 5 Pasar yaitu Pasar Minggu, Pasar DK1
Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun hanya 3 Pasar memperjual belikan ikan tongkol yang
mengandung formalin yaitu Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar DK 4 Rambah
Jaya dan Pasar Tangun. Pada Pasar DK 1 Pasir Agung terdapat 2 orang
penjual ikan air laut yaitu bapak (D) dan bapak (B.P) kedua penjual
memperjual belikan ikan tongkol yang mengandung formalin, Pasar DK 4
Rambah Jaya terdapat 1 orang penjual yaitu bapak (T) yang memperjual
belikan ikan tongkol yang mengandung formalin dan Pasar Tangun
terdapat 5 orang penjual ikan air laut yaitu bapak (M.Y), (L), (S), (B) dan
(B). Tetapi hanya1 orang yang memperjual belikan ikan tongkol yang
mengandung formalin yaitu bapak (S). Pengujian pada penelitian adalah
sebanyak 3 kali pengulangan, warna yang terbentuk dari hasil pengujian
ikan tongkol adalah warna ungu pudar dan ungu yang menyatakan bahwa
ikan tongkol tersebut positif mengandung formalin.
4. Caesio cuning
Caesio cuningatau yang lebih di kenal dengan nama ikan ekor kuning
yang sering di jumpai di Pasar yang salah satunya dapat dijumpai di
beberapa Pasar se-Kecamatan Bangun Purba yaitu Pasar Minggu, Pasar
DK 1 Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan
Pasar Tangun. Sampel ikan ekor kuning di dapatkan di 2 Pasar di
Kecamatan Bangun Purba yaitu terdapat pada Pasar DK2 Pasir Intan dan
Pasar Tangun. Setelah melakukan pengujian terdapat kandungan formalin
pada ikan ekor kuning menunjukkan hasil bahwa dari ke 2 Pasar yaitu
Pasar DK 2 Pasir Intan dan Pasar Tangun bahwa ke 2 Pasar memperjual
belikan ikan ekor kuning yang mengandung formalin yaitu Pasar DK 2
Pasir Intan dan Pasar Tangun. Pada Pasar DK 2 Pasir Intan terdapar 2
orang penjual ikan laut yaitu bapak (D) dan ibu (D) hanyak bapak (D)
yang memperjual belikan ikan ekor kuning yang mengandung formalin,
20

sedangkan pada Pasar Tangun 5 orang penjual ikan air laut yaitu bapak
(M.Y), (L), (S), (B) dan (B) hanya 1 orang yang memperjual belikan ikan
ekor kuning yang mengandung formalin yaitu bapak (M.Y). Pengujian
pada penelitian adalah sebanyak 3 kali pengulangan, warna yang terbentuk
dari hasil pengujian ikan ekor kuning adalah warna ungu yang
menyatakan bahwa ikan ekor kuning tersebut positif mengandung
formalin.
5. Sardinella abella
Sardinella abellaatau yang lebih di kenal dengan nama ikan dencis yang
sering di jumpai di Pasar yang salah satunya dapat dijumpai di beberapa
Pasar se-Kecamatan Bangun Purba yaitu Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir
Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar
Tangun. Sampel ikan dencis di dapatkan di 5 Pasar di Kecamatan Bangun
Purba yaitu terdapat pada Pasar Minggu, Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar
DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan Pasar Tangun. Setelah
melakukan pengujian terdapat kandungan formalin pada ikan dencis
menunjukkan hasil bahwa dari ke 5 Pasar yaitu Pasar Minggu, Pasar DK
1 Pasir Agung, Pasar DK 2 Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya dan
Pasar Tangun bahwa 1 Pasar memperjual belikan ikan dencis yang
mengandung formalin yaitu Pasar Tangun. Pada Pasar tangun terdapat 5
orang penjual ikan air laut yaitu bapak (M.Y), (L), (S), (B) dan (B) hanya
1 orang yang memperjual belikan ikan dencis yang mengandung formalin
yaitu bapak (B). Pengujian pada penelitian adalah sebanyak 3 kali
pengulangan, warna yang terbentuk dari hasil pengujian ikan dencis adalah
warna ungu pudar dan ungu yang menyatakan bahwa ikan dencis tersebut
positif mengandung formalin.
21

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
kandungan formalin pada ikan air laut yang di jual di Pasar se-Kecamatan Bangun
Purba. Ditemukan sebanyak 7 sampel dari 11 sampel ikan air laut positif
terkontaminasi mengandung formalin. Di Pasar DK 1 Pasir Agung, Pasar DK 2
Pasir Intan, Pasar DK 4 Rambah Jaya, dan Pasar Tangun.

5.2 Saran

Diharapkan adanya penelitian tentang uji kandungan formalin di Pasar


pada Kecamatan lainnya.
22

DAFTAR PUSTAKA

Ane, R. L., M. Selomo dan Ingri, Y. T. 2016. Kandungan Formalin pada Ikan
Asin yang dijual di Pasar Tradisional Kota Makassar studi kasus: Pasar
Terong, Pa’baeng dan Todopuli. Higinie 2 (2): 108-113.
Berry, C. 2013. A Guide to Formaldehye.US.NC Departement of Labor.OSHA.
BPOM. 2008. FORMALIN (Larutan Folmadehyde). Direktorat Pengawasan
Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Jakarta.
BPOM.2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun
2012 tentangBahan Tambahan Pangan Berita Negara Republik Indonesia
tahun 2012 Nomor 757).Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Dewan Ketahanan Pangan. 1996. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang
Bahan Tambahan Pangan. Jakarta.
Fatimah, S., D. W. Astuti dan N. H. Awalia. 2017. Analisis Formalin Pada Ikan
Asin di Pasar Giwangan dan Pasar Beringharjo Yogyakarta.
JurnalAnalytical andEnvironmental Chemistry 2 (01): 22-28.
Habibah, T. P. Z. 2013. Identifikasi Penggunaan Formalin Pada Ikan Asin Dan
Faktor Perilaku Penjual Di Pasar Tradisional Kota Semarang.Jurnal Unnes
Journal Of Public Health.
Kartasapoetra, G. dan Marsetyo. 2012. Ilmu Gizi, Kesehatan, Dan Produktivitas
Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.
Marantika, A.K. dan N. N. D. Martini. 2017. Aanalisis formalin pada ikan
layangan (Decapterus sp) di pasar tradisional kota singaraja kab.
Bulelelang.Jurnal Seminar Nasional Riset Inovatif. ISN: 978-602-6428-11-
0: 1-5.
Mobonggi, L., A. S. Naiu. Dan L. Mile. 2014. Uji Formalin pada Ikan Teri Asin
Kering di Kota Gorontalo.Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 2 (1): 1-3.
Mirna., K. La dan N. Asyik. 2016. Analisis Formalin pada Ikan Asin di beberapa
Pasar Tradisional Kota Kediri.Jurnal Sains dan Teknologi Pangan. 1 (1):31-
36.
Niswah, C., P. E. dan Resanti, M. 2016.Uji Kandungan Formalin pada Ikan Asin
Di Pasar KM 5 Palembang.Jurnal Pendidikan.2 (2):127.
Purba, W. K. Dory,. H. D, Yunita D, N.A. 2015. Studi Identifikasi Kandungan
Formalin pada Ikan Teri Nasi Asin di Pasar Tradisional dan Pasar Modren
Kota Semarang.Jurnal Kesehatan Masyarakat.3(3). ISSN: 2356-346: 831-
841
23

Rahayu, E. T,.H. dan Zulkarnain. 2017. Analisis Produksi dan Distribusi Usaha
Pengolahan Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersoni) di Pelabuhan
Perikana Sumadera Belawan Provinsi Sumatra Utara. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Riani. 2015. Kandungan Formalin Dan Kadar Garam pada Ikan Sunu Asin Dari
Pasar Tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Skripsi. Program Studi
Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Sulawesi.
Singgih, H. 2013. Uji Kandungan Formalin pada Ikan Asin Menggunakan Sensor
Warna dengan Bantuan FMR (Formalin Mean Reagent).Jurnal Eltek. 11
(1): 55-70.
Susanto, E dan A. S. Fahmi. 2014. Senyawa Fungsional dari Ikan: Aplikasinya
dalam Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. I (4): 95-102.
Suryadi, H., M. Kurniadi dan Y. Melanie. 2010. Analisis formalin dalam sampel
ikan dan udang segar dari pasar muara angke.Majalah Ilmu Kefarmasian.
VII (3): 16-27.
Tatuh, H.A., J. Rorong dan S. Sudewi. 2016. Analisisis Kandungan Formalin pada
Berbagai Jenis Ikan di Kota Manado.Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 5 (4):
162-167.
Wardania, R.I. dan Surahma, A. M. 2016.Identifikasi Formalin pada Ikan Asin
Yang Dijual Di Kawasan Pantai Teluk Penyu Kabupaten
Cilacap.JurnalKesmas. 10 (1):15-24.
Warsidi Edi, 2008. Bagaimana Mengelolah Dan Mengawetkan Ikan Bekasi. Mitra
Utama Bekasi.
Wijayanti, N.S., M. Lukitasari. 2016. Analisis kandungan formalin dan uji
organoleptic ikan asin yang beredar di pasar besar medium. Jurnal Florea. 3
(1): 59-64.
Yusrah. 2017. Analisis Kandungan Formalin Ikan Asin Kering di Gasan Gadang,
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jurnal Katalisator Kopertis
Wilayah X. 2 (1):20-28.

Anda mungkin juga menyukai