Anda di halaman 1dari 22

Makalah

GIZI PERIKANAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat yang
diampuh oleh Bapak Dr. Sunarto Kadir, Drs., M.Kes

DISUSUN OLEH
Kelompok Vl

Sarintan Hiola : 811418034


Mifta Hulzana Yunus : 811418127
Irmawati Mauludu : 811418045
Vionita Milinia Pianaung : 811418043

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang “Gizi Kesehatan Masyarakat” yang disajikan berdasarkan referensi dari
berbagai sumber.

Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen maupun teman-
teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa
Meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penyusun, September 2020

KelompokVl

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………….…………………………..………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………..…………………………….…………..1
B. Rumusan Masalah……………………..……………………….………….1
C. Tujuan….………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Protein, Lemak, Vitamin, Mineral...……......……………………………. 3
B. Nilai Gizi Ikan………………..………...……………………………….... 7
C. Konsumsi Ikan Dunia dan Masalah Gizi perikanan………………………9
D. Penyebab Kurangnya Konsumsi…………………………………………10
E. Akibat Defisiensi KOnsumsi ikan…………………………………………
F. Gizi Perikanan……………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………..……………………………………………………. ...
B. Saran…………..………………………………………...………………….
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi
protein,dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk
tambahan diet karena kay akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan
agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengkonsumsi
lebih sedikit daging dan keju. Beberapa cara sehat untuk memasukkan ikan dalam
program diet Anda di antaranya bisa dengan cara dipanggang, rebus, dan dikukus.
Ikan sangat direkomendasikan oleh banyak pakar kesehatan sebagai makanan
dengan manfaat kesehatan yang kompleks.
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung
berpengaruh terhadap status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya
konsumsi pangan atau kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan
yang Dikonsumsi mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan organ dan jaringan
tubuh, terjadinya penyakit dan atau Lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit serta menurunnya kemampuan kerja.
Timbulnya kurang energi protein tidak hanya disebabkan makanan yang
kurang, tetapi dapat juga karena penyakit. Anak yang mendapatkan makanan yang
cukup baik, tetapi sering diserang diare atau demam pada akhirnya dapat
menderita kurang energi protein. Sebaliknya anak yang sering makan tidak cukup
baik daya tahan tubuhnya dapat melemah.
Dalam keadaan demikian anak tersebut mudah diserang infeksi, kurang nafsu
makan, dan akhirnya mudah terkena kurang energi protein (Soekirman, 1999 :
85) Dulu ada anggapan ada mitos . “Kalau kebanyakan makan ikan , bisa
cacingan,” sehingga banyak anak kecil enggan makan ikan..Sekarang, banyak
makan ikan malah dianjurkan, karena dipercaya dapat mencegah gangguan
jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Protein, Lemak, Vitamin, Mineral ?
2. Nilai Gizi Ikan ?
3. Konsumsi Ikan Dunia dan Masalah Gizi Prikanan ?

1
4. Penyebab Kurangnya Konsumsi ikan ?
5. Akibat Defisiensi Konsumsi Ikan ?
6. Gizi Perikanan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan protein, lemak, vitamin,
mineral.
2. Untuk mengetahui nilai gizi ikan.
3. Untuk mengetahui Konsumsi Ikan Dunia dan Masalah Gizi Perikanan.
4. Untuk mengetahui penyebab kurangnya konsumsi ikan.
5. Untuk mengetahu akibat defisiensi konsumsi ikan.
6. Untuk mengetahui gizi perikanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Protein, Lemak, Vitamin, Mineral


Ikan terdiri dari ikan air tawar dan ikan laut. Keduanya adalah
makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh.
Ikan mengandung 18 % protein terdiri dari asam-asam amino esensial
yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 %
lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan
tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol
darah.
Macam-macam ikan mengandung jumlah lemak yang bervariasi,
ada yang lebih berlemak dan ada yang kurang berlemak. Lemak
merupakan salah satu unsur besar dalam ikan, unsur lainnya adalah
protein, vitamin, dan mineral. Orang telah menyadari makan ikan dari laut
dan air tawar lebih baik nilai gizinya, namun hanya orang di pesisir yang
gemar makan ikan laut. Orang di daerah pedalaman jarang mengkonsumsi
ikan laut, mungkin karena kesegarannya kurang terjamin sehingga bisa
mengubah rasa ikan tersebut. Di daerah pedalaman yang ada sungai,
empang, dan danau tentu banyak ikan air tawar yang tidak kalah nilai
proteinnya dan juga bermanfaat untuk pertumbuhan tubuh.
Ikan sering disebut sebagai makanan untuk kecerdasan. Ikan
sebagai makanan sumber protein yang tinggi. Kalau dalam menu sehari-
hari kita menghidangkan ikan, maka kita memberikan sumbangan yang
tinggi pada jaringan tubuh kita. Absorpsi protein ikan lebih tinggi
dibandingkan daging sapi, ayam, dan lain-lain.
Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada
serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil
produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami
kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Vitamin yang ada dalam ikan

3
juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan
Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya
dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih
tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan
yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak yaitu
vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan.
1. Protein pada Ikan
Kandungan protein ikan erat sekali kaitannya dengan kandungan
lemak dan airnya. Ikan yang mengandung lemak rendah rata-rata memiliki
protein dalam jumlah besar, sedangkan pada ikan gemuk sebaliknya.
Kandungan protein ikan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan
hewan darat yang akan menghasilkan kalori lebih tinggi dan protein
memegang peranan penting dalam pembentuk jaringan. Daging ikan
mengandung sedikit sekali tenunan pengikat (tendon), sehingga sangat
mudah dicerna oleh enzim autolysis. Hasil pencernaan itu menyebabkan
daging lunak sehingga menjadi media yang cocok untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
Protein ikan mengandung asam amino esensial maupun asam amino
non-esensial. Jumlah dan jenis asam-asam aminonya sama dengan yang
terdapat pada daging sapi. Protein daging ikan memiliki kelebihan
dibandingkan dengan daging sapi, yaitu argininnya, sedangkan pada
daging sapi lisin dan histidin lebih banyak. Asam amino alanin, isoleusin,
dan metionin pada ikan umumnya rendah. Kandungan asam amino
esensial daging ikan dapat dikatakan sempurna, artinya semua asam amino
esensial terdapat pada daging ikan, tetapi perlu diperhatikan beberapa
asam amino tidak mencukupi kebutuhan manusia diantaranya fanilalanin,
triptofan, dan metionin.
Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi, mencapai 20% dan
tersusun atas sejumlah asam amino yang berpola mendekati pola kebutuhan asam
amino didalam tubuh manusia. Melihat penjelasan diatas, maka ikan mempunyai
nilai biologis (NB) yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, daging ikan

4
mempunyai nilai biologis sebesar 90%. Nilai biologis adalah perbandinga antara
jumlah protein yang dapat diserap, dengan jumlah protein yang dikeluarkan oleh
tubuh. Artinya, apabila berat daging ikan yang dimakan 100 gr. Jumlah protein
yang akan diserap oleh tubuh lebih kurang 90%, dan hanya 10% yang terbuang.
2. Lemak Pada Ikan
Lemak merupakan bahan penghasil energi terbesar dibandingkan dengan
unsur gizi lainnya. Satu gram lemak dapat memberikan kurang lebih 9 kalori.
Tidak semua jenis ikan memiliki kandungan lemak yang tinggi, jika kandungan
lemak ikan kurang dari 0,5% termasuk dalam kelompok ikan kurus. Jika
kandungan lemak diatas 2% masuk kedalam ikan gemuk, dan jika kandungan
lemaknya 0,5 – 2 masuk kedalam kelompok ikan sedang.
Jenis-jenis asam lemak yang terdapat pada ikan lebih banyak daripada
yang terdapat pada daging hewan darat. Lemek daging ikan mengandung asam-
asam lemak jenuh dengan panjang rantai C14 – C22 dan asam-asam lemak tidak
jenuh dengan jumlah ikatan 1 – 6. Lemak hewan darat hanya mengandung
beberapa jenis asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lemak ikan rata-rata
mempunyai nilai biologi, misalnya nilai biologi ikan sarden mencapai 98,1.
Tingginya nilai biologi lemak disebabkan beberapa factor antara lain:
a) Golongan pertama adalah asam oleat yang dapat memberikan angka biologi
tertinggi, sehingga asam ini tergolong sebagai asam lemak esensial.
b) Golongan kedua diberikan oleh asam-asam lemak dengan berat molekul
rendah, seperti asam-asam laurat, miristat, kaprat, dan kaprilat.
c) Paling rendah diberikan oleh asam linoleat.
Meskipun daging ikan mengandung lemak cukup tinggi (0,1 – 2,2 %), akan
tetapi karena 25% dari jumlah tersebut merupakan asam-asam lemak tak jenuh
yang sangat dibutuhkan manusia dan kadar kolesterol sangat rendah, daging
ikan tidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orangorang yang kelebihan koleste
rol.
Asam lemak bebas juga terdapat dalam daging ikan artinya tidak terikat
sebagai ester, jumlahnya sedikit yaitu 0,1 – 0,4 % saja. Lebih dari 25 macam
asam lemak terdapat dalam daging ikan. Pada umumnya terdiri dari asam-asam
lemak yang mempunyai berat molekul tinggi dengan jumlah asam lemak jenuh
17-21% dan asam lemak tidak jenuh 79-83% dari seluruh asam lemak yang ada
dalam daging ikan. Daging ikan sangat mudah mengalami proses oksidasi

5
karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Oleh karena itu, sering
timbul bau tengik pada tubuh ikan, terutama pada hasil olahan maupun awetan
yang disimpan tanpa menggunakan kemasan dan antioksidan.
3. Vitamin Pada Ikan
Vitamin yang terdapat pada daging ikan ada dua golongan, yaitu vitamin
yang larut dalam air seperti vitamin B, riboflavin (B2), adermin atau peridoksin
(B6), asam folat, sianokobolamin, kobalamin (B12), kamitin, biotin, niasin,
inositol, dan asam pantotenat. Vitamin C yang terkandung dalam daging ikan
hanya sedikit, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A,
vitamin D, dan tokoferol (Vit. E) serta vitamin K.
Vitamin-vitamin tersebut umumnya lebih banyak terdapat pada organ
bagian dalam tubuh ikan ketimbang dagingnya. Vitamin A dan vitamin D banyak
terdapat pada hati ikan dan jumlahnya cukup besar dibandingkan hewan mamalia
darat misalnya hati ikan hiu mengandung vitamin A 50.000 IU/grarm, sementara
hati domba hanya mengandung ± 600 IU/gram. Vitamin D yang terdapat pada
beberapa jenis ikan berkisar 20.000 IU/gram – 45.000 IU/gram. Kebanyakan
Crustacea misalnya udang terdapat karoten yang merupakan prekursor vitamin A.
Ikan juga mengandung provitamin D karena sinar ultraviolet. Kandungan vitamin
A pada hati ikan karper 5.000 – 7.000 IU/gram; belut 5.700 – 16.000 IU/gram;
ikan sardine 16.000 IU/gram; serta ika tuna 36.000 IU/gram. Kandungan vitamin
E jumlahnya sedikit, hanya sekitar 0,01%.
4. Mineral Pada Ikan
a) Zat besi jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain
seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah
terjadinya anemia.
b) Yodium mencegah terjadinya penyakit  gondok serta hambatan
pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya.
c) Selenium berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan
yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah
terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
d) Seng membantu kerja enzim dan hormon.
e) Fluor menguatkan serta menyehatkan gigi skecil.

6
B. Nilai Gizi Ikan
Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan
mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu
nilai biologisnya mencapai 90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah
dibandingkan dengan sumber protein lain. Ikan juga dapat digunakan sebagai
bahan obat-obatan, pakan ternak, dan lainnya.
Gizi ikani merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang makanan yang
berhubungan dengan kesehatan, yang diantara bahan makanan tersebut termasuk
ikan atau hasil perikanan lainnya.
Minyak ikan ini banyak dimanfaatkan pemberiannya pada anak-anak.
Vitamin yang larut dalamair dan terdapat dalam ikan adalah 4 macam vitamin
tergolong dalam famili vitamin B, yaitu B6,B12, Biotin, dan Niacin. Jumlah
vitamin ini lebih banyak terdapat pada daging ikan yangberwarna lebih gelap,
dan dari daging ikan yang berwarna putih jumlah vitamin-vitamin B-nyahampir
sama banyaknya dengan jumlah vitamin di dalam daging sapi atau ayam.Mineral
dalam ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor,iodium,
fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung
iodium,demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah
penyakit gondok.Orang-orang di pegunungan yang banyak menderita sakit
gondok, antara lain disebabkanjarang makan ikan laut. Kekurangan iodium yang
dialami ibu sejak mengandung bayinya akanmengakibatkan bayi yang lahir
kretin, dan juga bisa terjadi mental retarded atau IQ-nya rendah. Karena itu,
pemerintah sekarang membuat peraturan menambahkan iodium pada setiapgaram
dapur yang dijual di pasaran.
Ikan bukan sebagai sumber kalsium kecuali kalau bisa dimakan dengan
tulangnya. Selenium merupakan mineral yang terdapat dalam ikan dan
dalamtubuh kita bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk
memperlambatoksidasi asam-asam lemak tak jenuh. Selenium bersama vitamin E
mempertahankan elastisitasjaringan dan bila selenium kurang di dalam tubuh
maka akan terjadi premature aging, yaitusuatu keadaan di mana seseorang
tampak lebih tua dari umurnya.Oleh karena itu makanlah ikan terutama ikan laut
banyak-banyak supaya premature aging bisa dicegah dan orang akan merasa
lebih muda dari umurnya serta lebih aktif.

7
Ikan juga mengandung banyak fluor.Anak-anak yang cukup mendapat
fluor di dalam makanannya giginya lebih sehat. Hal ini bisa dilihat dari anak
yang hidup di pantai insiden sakit gigi jarang ditemui. Agar orang gemar
makanikan, banyak cara mengolah yang tersebar di Nusantara dengan tradisi
masing-masing daerahyang bisa dipelajari supaya banyak variasi dalam
pengolahannya.
Selain sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ikan juga mudah
didapatkan karena negerikita negeri kepulauan. Namun mengapa masih ada
masyarakat yang menolak makan ikan?Oleh karena itu seorang ibu yang bijak
sebaiknya mengenalkan ikan sejak anak bayi lewat nasitim, karena nilai gizinya
yang tinggi untuk pertumbuhannya juga supaya kalau besar anak akangemar
makan ikan. Kerang-kerangan juga sama dengan ikan mengandung protein dan
mikromineral yang sangat dibutuhkan tubuh.Hidangkanlah menu ikan dalam
menu sehari-hari. Supaya tidak bosan berilah variasi hidangandari Nusantara
sekaligus memperkenalkan selera dari Nusantara yang sangat kaya akan
aromabumbu tradisional dan mempunyai unsur kesehatan juga.

a) Kandungan Gizi pada Ikan

 Kandungan Gizi Kepala dan Mata Ikan Mengandung polisakarida untuk


kelembutan kulit dan memperlancar pembuluh darah.
 Mata ikan kaya omega 3
b) Kandungan Gizi Tulang Ikan
 Mengandung fosfor kalsium, dan kolagen untuk ertumbuhan tulang dan gigi.

c) Kandungan Gizi Isi Perut Ikan

 Dapat dimanfaatkan untuk membuat tepung sebagaipakan ikan.

d) Kandungan Gizi Daging pada Ikan


Mengandung protein,vitamin dan mineraluntuk pertumbuhan dan ketahanan
tubuh.
 Daging putih ikan mengandung omega 3 (melarutkan kolestrol dalam tubuh)
 Daging merah ikan mengandung omega 3, protein, vitamin A dan B.
e) Kandungan Gizi Kulit Ikan
 Mengandung vitamin A dan B2 untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh.
 Mengandung kolagen untuk meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit.
f) Kandungan Sisik Ikan
Mengandung kolagen (40-90%), yang bermanfaat untuk:
 Menghidupkan sel kulit mati
 memperbaiki metabolisme tubuh

8
 Menghilangkan garis keriput wajah
 Menguatkan kuku dan rambut
 Memaksimalkan pembakaran lemak
 Mengisi masa otot

C. Konsumsi ikan dunia & masalah gizi perikanan


Konsumsi ikan dianggap sebagai salah satu solusi dalam
penanggulangan pemasalahan gizi di Indonesia karena ikan merupakan
sumber protein hewani yang dihasilkan oleh sumber daya alam di
Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi dan
produksi perikanan salah satu terbesar di dunia. Permasalahan gizi di
Indonesia masih cukup memprihatinkan yang ditandai dengan tingginya
angka stunting di negara ini. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan
Tahun 2016 menunjukkan persentase balita dengan kategori pendek dan
sangat pendek atau biasa disebut stunting sebesar 29%. Menurut WHO
(2010) prevalensi balita stunting menjadi masalah kesehatan jika nilainya
masih di atas 20% sehingga harus segera ditanggulangi. Balita stunting
menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko
terjadinya kesakitan, kematian dan perkembangan otak suboptimal,
sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan
mental (Mitra, 2015). Oleh karena itu, penanganan stunting menjadi salah
satu prioritas pembanguanan nasional yang tercantum dalam sasaran
pokok rencana pembangunan jangka menengah Tahun 2015-2019. Salah
satu upaya penanggulangan stunting yang menjadi program pemerintah
adalah adanya program peningkatan konsumsi ikan nasional.
Konsumsi ikan nasional sebagai salah satu bahan pangan hewani
dianggap dapat menjadi solusi masalah stunting karena menurut penelitian
Wiseman (2002) menunjukkan bahwa, mengkonsumsi pangan hewani
yang berkualitas dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan setiap
individu berjalan dengan sempurna sehingga mampu menciptakan
generasi sumberdaya manusia yang berkualitas. Indonesia sebagai Negara
maritim dengan potensi dan produksi sumberdaya perikanan yang tinggi
serta ketersediaanya sepanjang tahun membuat ikan menjadi pangan

9
hewani utama yang memungkinkan untuk ditingkatkan konsumsinya. Oleh
karena itu peningkatan konsumsi ikan dalam upaya meningkatkan gizi
penduduk Indonesia menjadi kebijakan yang diambil pemerintah melalui
berbagai program.
D. Penyebab Kurangnya Konsumsi Ikan
Bahwa konsumsi ikan orang Indonesia masih rendah. Berdasarkan data
KKP, saat ini angka konsumsi ikan rata-rata orang Indonesia hanya 65 persen
dari standar global. Salah satu penyebab rendahnya angka konsumsi ikan ini,
adalah minimnya infrastruktur perikanan yang ada. Infrasturktur ini, termasuk
pelabuhan, pasar perikanan, dan transportasi untuk distirbusi hasil perikanan.
Makanya faktor infrastruktur juga sangat diperlukan. Kakrena ikan ini cepat
membusuk. Jadi sarana pengangkutan, penyimpanan, sangat diperlukan. daerah
yang jauh-jauh, maka pengolahan menjadi sangat penting. Untuk itu pemerintah
sedang menggenjot pembangunan infrastruktur melalui dana pengalihan subsidi
BBM. Selain itu, dibutuhkan siasat untuk menjaga kualitas hasil laut. salah
satunya adalah dengan mengolah ikan menjadi produk setangah jadi untuk kemud
ian dipasarkan di daerah lain. jadi perlu edukasi untuk pemindangan ikan, ikan
dikeringkan, atau pengolahan ikan model lain.

Meski Indonesia adalah negara maritim dengan produksi ikan yang


cukup tinggi, namun tidak dengan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan itu
sendiri. Dibandingkan daging Ayam dan Sapi, ikan masih mejadi pilihan
alternatif di daftar menu makanan mayoritas masyarakat Indonesia.

Secara Nasional saja rata-rata konsumsi ikan perkapita penduduk


Indonesia sebesar 30,47 kg per kapita per tahun. Angka tersebut masih di bawah
Malaysia yang sebesar 55,4 kg per kapita per tahun maupun Singapura 37,9 kg
per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih sangat rendah,
apalagi jika dibandingkan dengan potensi sumber daya alam yang terdapat di
Indonesia.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya konsumsi ikan di


Indonesia.

 Pertama, kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya ikan bagi


kesehatan belum memadai.

 Kedua, distribusi, transportasi dan pemasaran ikan terutama ke daerah-daerah


yang jauh dari sungai dan pantai masih mengalami kendala.

 Ketiga, promosi dan sosialisasi produk-produk perikanan serta teknik


pengolahannya belum berkembang pesat.

10
 Keempat, harga beberapa jenis ikan dan biota air tertentu seperti Udang, Cumi,
Kakap dan Kerapu belum tersentuh daya beli masyarakat pada umumnya, apalagi
di tengah kondisi ‘elit’ (ekonomi sulit) seperti sekarang ini.

 Kelima, pola pikir masyarakat kita yang masih ‘kedarat-daratan’ dan cenderung
melupakan 2/3 wilayahnya yang tertutupi perairan, sehingga citra ikan sebagai
sumber protein hewani kalah gengsi jika dibandingkan daging Sapi atau Ayam.

Sebagian dari masyarakat kita bahkan masih diliputi keraguan untuk


mengoknsumsi ikan karena dianggap sebagai penyebab cacingan, kolesterol
tinggi dan banyak mengandung logam berat. Tingkat konsumsi ikan yang rendah
tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama. Tugas berat bukan hanya
tersandang di pundak KKP atau Kemenkes saja. Membudayakan pola makan
serat ikan, sama sulitnya dengan mengubah pola pikir kita akan manfaat ikan.

E. Akibat Defisiensi Konsumsi Ikan

Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih sangat rendah bila


dibandingkan dengan Negara-negara seperti Jepang, USA, Korea dan Philipina.
Konsumsi ikan yang kurang akan menyebabkan ketidakseimbangan proses
metabolisme didalam tubuh. Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik mental dan
spiritual. Bahkan pada bayi dan anak balita gangguan tersebut dapat bersifat
permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Masalah gizi pada anak yang
umumnya terjadi adalah kurang energi dan protein (Hamid, 2010).

Kekurangan konsumsi ikan dapat menyebabkan berbagai macam


penyakit, seperti alzheimer, kardiovaskular, hipertensi, kanker, dan peradangan.
Seperti yang kita ketahui, dalam ikan terkandung berbagai macam unsur yang
diperlukan tubuh, diantaranya Vitamin A dan D dalam minyak ikan, Vitamin B
Kompleks, dan berbagai macam mineral, seperti magnesium, fosfor, yodium, zat
besi, tembaga, seng, dan selenium (Andriani; Wirjatmadi, 2012).

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebab rendahnya konsumsi ikan


di Indonesia, antara lain karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi
dan manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, rendahnya suplai ikan
khususnya ke daerah-daerah pedalaman akibat kurang lancarnya distribusi
pemasaran ikan, belum berkembangnya teknologi pengolahan/pengawetan ikan
sebagai bentuk keanekaragaman dalam memenuhi tuntutan selera konsumen dan
sarana pemasaran serta distribusi masih terbatas baik dari segi kualitas maupun
kuantitas (Ronny, 2013).

Pengetahuan yang kurang dapat mempengaruhi konsumsi seseorang,


dimana tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi dalam pemilihan
bahan makanan dan konsumsi pangan yang tepat, beragam, dan berimbang serta
tidak menimbulkan penyakit. Hal tersebut menunjukkan pengetahuan

11
menentukan hal yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi dan dihindari.
Pengetahuan gizi tentang ikan pada sebagian masyarakat masih kurang, terutama
pada remaja.

F. Gizi Perikanan

Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan


mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu
nilai biologisnya mencapai 90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah
dibandingkan dengan sumber protein lain. Ikan juga dapat dSSigunakan sebagai
bahan obat-obatan, pakan ternak, dan lainnya.

Gizi ikani merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang makanan


yang berhubungan dengan kesehatan, yang diantara bahan makanan tersebut
termasuk ikan atau hasil perikanan lainnya.

Kandungan gizi yang terdapat pada ikan, antara lain:

1) Protein

 Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia di kacang-


kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur.

 Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang sistem
pencernaannya belum sesempurna orang dewasa.

 Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang


mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino
protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah
satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak
balita.

2) Lemak

 Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak
jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan
kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.

 Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden
dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok
asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah
asam eikosapentaenoic (EPA) dan asam docosaheksaenouic (DHA).

12
Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan
meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sikecil

3) Vitamin

 Vitamin A banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah


kebutaan pada anak.

 Vitamin D selain  terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak
hati ikan. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang.

 Vitamin B 6 membantu metabolisme asam amino dan lemak serta


mencegah anemia dan kerusakan syaraf.

 Vitamin B12 bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah,


membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan
syaraf

4) Mineral

 Zat besi jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain
seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah
terjadinya anemia.

 Yodium mencegah terjadinya penyakit  gondok serta hambatan


pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya.

 Selenium berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan


yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah
terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner.

 Seng membantu kerja enzim dan hormon.

 Fluor menguatkan serta menyehatkan gigi skecil.

Kandungan gizi beberapa jenis ikan per 100 gr (diambil dari sumber daftar
komposisi bahan pangan) diantaranya sebagai berikut:

a. Ikan Salmon

13
 Kalori     : 116
• Protein (gr)   : 19.9

• Lemak (gr)     : 3.45

• Kolesterol (mg): 52

• Zat besi (mg)  : 0.77

b. Ikan Tengiri

• Kalori         : 112
• Protein (gr)   : 21.4
• Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 33
• Zat besi (mg)  : 0.9
c. Ikan Tongko

• Kalori         : 111
• Protein (gr)   : 24
• Lemak (gr)     : 1
• Kolesterol (mg): 46
• Zat besi (mg)  : 0.7
d. Ikan Kakap

14
• Kalori         : 111
• Protein (gr)   : 24
• Lemak (gr)     : 1
• Kolesterol (mg): 46
• Zat besi (mg)  : 0.7
e. Ikan Kembung

• Kalori         : 112
• Protein (gr)   : 21.4
• Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 33
• Zat besi (mg)  : 0.9
f. Ikan Bawa

• Kalori         : 84
• Protein (gr)   : 18.2
• Lemak (gr)     : 0.7
• Kolesterol (mg): 44
• Zat besi (mg)  : 0.4
g. Ikan Bandeng

15
• Kalori         : 84
• Protein (gr)   : 14.8
• Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 58
• Zat besi (mg)  : 0.3
h. Ikan Cue

• Kalori         : 74
• Protein (gr)   : 13
• Lemak (gr)     : 2
• Kolesterol (mg): 50
• Zat besi (mg)  : 0.3
i. Belut

• Kalori         : 112
• Protein (gr)   : 21.4
 • Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 33
• Zat besi (mg)  : 0.9
j. Ikan Mas

16
• Kalori         : 130
• Protein (gr)   : 18.3
• Lemak (gr)     : 5.8
• Kolesterol (mg): 67
• Zat besi (mg)  : 1.3
k. Ikan Lele

• Kalori         : 84
• Protein (gr)   : 14.8
• Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 58
• Zat besi (mg)  : 0.3
l. Ikan Wader

• Kalori         : 84
• Protein (gr)   : 14.8
• Lemak (gr)     : 2.3
• Kolesterol (mg): 58
• Zat besi (mg)  : 0.3
m. Ikan Mujair

17
• Kalori         : 84
• Protein (gr)   : 18.2
• Lemak (gr)     : 0.7
• Kolesterol (mg): 44
• Zat besi (mg)  : 0.4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi ikani merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang makanan
yang berhubungan dengan kesehatan, yang diantara bahan makanan tersebut
termasuk ikan atau hasil perikanan lainnya.
Dari hasil penjelasan diatas maka dapat tarik manfaat ikan bagi kesehatan sangat
besar sehingga perlu untuk dikonsumsi oleh setiap orang terutama sekali bagi
anak-anak yang dalam masa pertumbuhan. Ikan juga bermanfaat dalam
mencerdaskan otak, sebagai sumber energi, membantu metabolisme tubuh dan
sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, dan masih banyak
lagi.
B. Saran
Adapun makalah yang saya susun ini semoga bermanfaat bagi sesama
serta bagi pihak yang membutuhkan, tentunya sangat mengharapkan kritik
maupun saran yang membangun untuk kebaikan ke depannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Astawan M. 2005. Ikan Air Tawar Kaya Protein Dan Vitamin.

Irianto, K. dan K. Waluyo, 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. C.V. Yrama Widya,
Bandung

Khomsan A. 2004.Ikan, Makanan Sehat dan Kaya Gizi, dalam Peranan Pangan dan Gizi
untuk Kualitas Hidup. PT Gramedia Widiasarana,Jakarta.

Khomsan A. 2004.Manfaat Omega-3, Omega-6, dan Omega-9, dalam Peranan Pangan


dan Gizi untuk Kualitas Hidup. PT Gramedia Widiasarana,Jakarta.

Mitra, (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk mencegah
terjadinya stunting (suatu kejadian kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.2,No.
6, Mei 2015.

Sanloso, L. dan A.I. Ranti, 1999. Kesehatan dan Gizi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Wiseman G, 2002. Nutrition and Health. Taylor&Francis, London

http://www.ikanmungil.com/2013/01/kandungan-gizi-pada-ikan.html

Ariani, M.,& Wirjatmadi, B (2012). Penganar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Hamid,. 2010. Jenis-Jenis Ikan Untuk Kesehatan Dan Kecerdasan Anak. Jogjakarta: Buku
Biru.

19

Anda mungkin juga menyukai