Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GEOGRAFI PARIWISATA

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata


Dosen Pengampu

Oleh:

Kelompok 3

1. Ahla Salsa (215030807111032)


2. Nizar Zaldy Abshar Viant (215030807111017)
3. Tavia Wihdi Ramadhani (215030807111010)

KELAS A
PROGRAM STUDI PARIWISATA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karuniaNya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
kami yang berjudul “Geografi Pariwisata”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Geografi Pariwisata dari Dosen
pembimbing mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs.
Edy Yulianto, M.P. selaku Dosen mata kuliah Pemasaran Pariwisata. Tidak lupa bagi pihak-pihak
lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca dan bagi kami, khususnya sebagai penulis.

Malang, 01 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Sektor pariwisata menjadi sektor potensial dengan sumber devisa yang penting karena
bisa membuat wisatawan asing menukar mata uangnya seperti Dolar, Won, Euro, dan
sebagainya menjadi mata uang Indonesia yaitu Rupiah. Dengan keberagaman budaya
sosial, bidang pariwisata dapat mendatangkan penghasilan, mulai dari wisata alam, religi,
kesehatan, pendidikan, dan lain-lainnya, baik wisata buatan ataupun wisata alami.

Kepariwisataan adalah wujud dari interaksi warga baik dari setiap orang bahkan antar
negara, juga interaksi antara warga lokal dengan wisatawan, sesama wisatawan, warga
lokal dengan pengusaha dan juga pemerintah. Kepariwisataan juga berarti kegiatan
perjalanan dari tempat tinggal ke tempat tujuan secara sementara untuk mendapatkan
kepuasan pribadi atau pengalaman, baik mendapat pengalaman secara eksplisit maupun
pengalaman secara implisit. Komponen-komponen dalam kepariwisataan antara lain
adalah tempat tinggal, tempat tujuan, perjalanan, sarana, fasilitas, dan lainnya, hal
tersebut juga bisa disebut ‘tourism system’.

Wisata religi ialah kegiatan wisata yang berkaitan erat dengan sisi religius atau agama.
Wisata religi biasanya bertujuan untuk mengunjungi tempat yang memiliki sejarah atau
makna khusus bagi umat yang beragama. Wisata religi seringkali dilakukan untuk
mendapat berkah, hikmah, pahala atau untuk mendapat keteguhan iman. Wisata religi
sendiri ada yang berbentuk rombongan, juga ada yang perorangan.

Pengaruh budaya dalam kepariwisataan sangat tak bisa dipisahkan, termasuk dalam
wisata religi. Dampak baik ataupun buruk akan selalu ada dalam kegiatan pariwisata.
Maka dari itu perlu penanganan dan kesadaran dari setiap warga setempat demi
mengurangi bahkan mencegah dampak buruk untuk terjadi.

2. Rumusan masalah
● Apa yang dimaksud dengan kepariwisataan?
● Apa yang dimaksud dengan wisata religi?
● Bagaimana keterkaitan antara wisata religi dengan masyarakat sekitar dari segi
ekonomi, budaya, dan sosial?
3. Tujuan
● Mahasiswa dapat mengetahui tentang kepariwisataan.
● Mahasiswa mampu menjelaskan tentang wisata religi.
● Mahasiswa mampu mengetahui keterkaitan wisata religi dengan masyarakat
sekitar dari segi ekonomi, budaya, dan sosial.
4. Penutup (kesimpulan (nizar) & saran (tavia))
5. Dafpus
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata


Beribacara pariwisata pastinya tak jauh berkaitan dengan manusia, fenomena alam,
budaya, dan ekonomi. Secara luas, pariwisata memiliki pengertian sebagai kegiatan perjalanan,
yang mana berawal dari tempat awal, menuju, dan berkunjung ke suatu tempat lalu, kembali ke
tempat awal. Ada pula yang menyebutkan bahwa pariwisata merupakan suatu rangkaian
aktivitas perjalanan dengan jarak tempuh minimal 80 KM, dilakukan dalam kurun waktu kurang
lebih 24 jam, serta aktifitas yang dilakukan kurang dari 1 tahun dalam 1x pergi.
Pariwisata juga dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan orang ke
tempat lain dengan tujuan bersenang-senang dan bukan ditujukan untuk bekerja dan
menghasilkan upah di tempat tersebut. Selain itu, dapat juga karena kebutuhan yang berkaitan
dengan aktivitas olahraga, kegiatan bisnis, maupun karena kegiatan keagamaan. Pariwisata
menurut para ahli A.J Burkat dalam Damanik (2006) Pariwisata adalah perpindahan orang
untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana
mereka biasa hidup dan bekerja dan juga kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu
tempat tujuan. Pariwisata menurut Norval dalam Suryadana (2013) adalah keseluruhan
kegiatan, yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergerakkan penduduk asing di dalam
atau di luar suatu negara, kota atau wilayah tertentu.

2.2 Pengertian Kepariwisataan


Suatu keutuhan, kebulatan, dan totalitas yang ada dalam segala hal yang berkaitan
dengan pariwisata disebut dengan kepariwisataan. Bidang yang ada di dalam kepariwisataan
saling berkaitan dan memiliki sudut pandang yang beragam. Memiliki banyak segi dan
kemungkinan. Hal tersebut timbul di segala kalangan masyarakat menjadi kebutuhan yang
paten dan terdapat berbagai interaksi di dalamnya. Interaksi antar masyarakat setempat,
pengunjung wisata, pemerintah, dan pemilik usaha.
Sehingga, segala sesuatu yang berkaitan dengan pariwisata, mulai dari proses awal
perencanaan hingga pelaksanaan proses wisata yang dilakukan oleh masyarakat setempat,
pemerintah, dan pihak swasta disebut dengan kepariwisataan.

2.3 Sektor-Sektor Kepariwisataan


1. Restoran atau Tempat Makan
Kualitas pelayanan, dari jenis makanan sampai teknik pelayanan adalah hal-hal yang
diperhatikan dalam bidang restoran atau tempat makan ini. Selain itu, resep, kandungan
gizi makanan, maupun lingkungan restoran juga kerap diperhatikan.

2. Penginapan
Penginapan berupa home stay, hotel, wisma, resort, dan lain sebagainya merupakan
beberapa aspek yang dapat diakses dan didapat dalam bidang kepariwisataan. Strategi
pemasaran, pelayanan penginapan, resto dan jasa perjalanan menjadi hal-hal yang
diperhatikan, akhir-akhir ini penginapan juga harus pandai mengolah dan memperkecil
limbah yang diperoleh dari sisa pengolahan makanan atau fasilitas penginapan.

3. Pelayanan Perjalanan
Pelayanan perjalanan ini berupa biro perjalanan, perusahaan travel, paket perjalanan,
serta reception service. Mengutip tulisan dari buku RS Damardjati, pelayanan perjalanan
ialah perushaan yang menyediakan serta mengurus tempat persinggahan dan
perjalanan para wisatawan yang memakai jasa mereka. Pelayanan perjalanan seperti
biro perjalanan juga mengurus pembelian tiket, penginapan, juga data-data atau hal
yang dibutuhkan untuk perjalanan baik dalam maupun luar negeri.

4. Transportasi
Transportasi sendiri memiliki arti pemindahan barang ataupun manusia dari satu tempat
ke tempat lainnya menggunakan kendaraan yang dikendarai oleh manusia, contoh
transportasi ialah seperti : Mobil, bus, kereta api, kapal, pesawat udara, dan sarana
prasarana angkutan wisata lainnya adalah bagian dari bidang transportasi.

5. Fasilitas Rekreasi
Memanfaatkan serta mengembangkan lingkungan atau tempat sekitar seperti
taman-taman negara, studio konser, teater, dan lain sebagainya.

6. Atraksi Wisata
Atraksi wisata sendiri dapat berupa agrowisata, kegiatan seni dan budaya, museum,
wisata alam, dan lainnya.

7. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata


Maksud dari pengembangan daerah tujuan wisata ialah pengembangan kelayakan
lingkungan dan kawasan wisata mulai dari sistem sampai bentuk bangunan.

2.4 Pengertian Wisata Religi


Wisata secara umum memiliki tujuan untuk bersenang-senang dan suatu aktifitas yang
melakukan perjalanan dengan cara berpindah dari suatu tempat ke tempat tujuan serta
dilakukan secara sukarela dengan tujuan menikmati obyek dan daya tarik wisata di suatu lokasi
wisata. Religi juga berkaitan dengan kepercayaan, keagamaan, dan ketaatan. Kaitan antara
wisata dengan religi yang sering disebut dengan wisata religi ini mempunyai makna khusus
yaitu setiap kegiatan wisata yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok memiliki tujuan tidak
hanya untuk bersenang-senang akan tetapi, juga ditujukan untuk mengingat sejarah,
menghormati para leluhur, mendalami wawasan keagamaan lebih jauh, dan ada pula sentuhan
ketaatan yang dikaitkan antara agama dengan wisata.
Berbeda dengan wisata biasa, wisata religi dapat dikategorikan sebagai wisata minat
khusus. Wisata religi senantiasa dilakukan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Tidak
hanya itu, wisata religi juga merupakan kegiatan sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan
seseorang atau kelompok dari segi keagamaan dan sejarah. Sangat luas cakupan yang
berkaitan dengan wisata religi yaitu diantaranya situs-situs kuno peninggalan nenek moyang,
tempat ibadah yang memiliki kelebihan akan sejarahnya, dan juga makam para Wali, Ulama,
dan tokoh agama lainnya yang dijadikan suatu obyek wisata seperti Makam Sunan Maulana
Malik Ibrahim di Kota Gresik, Jawa Timur. Wisata religi bisa dilakukan atas inisiatif diri sendiri
ataupun dalam bentuk kelompok pengajian yang dilakukan secara bersama-sama. Dapat
dijadikan pedoman bahwa wisata religi tidak hanya sebagai kegiatan berwisata. Namun, wisata
religi dapat dimaknai sebagai spiritual dalam berwisata dengan acuan nilai sejarah atau budaya
yang sudah melekat sejak zaman dahulu.

2.5 Bentuk, Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Wisata Religi


● Bentuk-Bentuk Wisata Religi
○ Tempat beribadah merupakan sebuah titik berkumpul untuk melakukan
kegiataan keagamaan. Biasanya Wisata Religi ini dilakukan karena terdapat
banyak budaya, sejarah, dan keindahan di dalam tempat beribadah tersebut.
Tempat beribadah yang ada terdiri dari Masjid, Gereja, Pura, Vihara, Kelenteng,
dan sebagainya.
○ Makam atau kuburan seorang yang dijadikan tokoh sejarah, tokoh agama, orang
besar, dan pemimpin-pemimpin yang dimuliakan merupakan salah satu bentuk
wisata religi yang sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Makam
dianggap mengandung nilai kesakralan yang kental sehingga banyak wisatawan
memilih untuk mengunjungi tempat ini dengan harapan dan motivasi untuk dapat
melantunkan dan atau melakukan pengajian bersama wisatawan yang datang
disaat bersamaan.
○ Candi merupakan sebuah peninggalan tempat beribadah umat beragama
Hindu-Buddha jaman dahulu, yang kemudian menjadi tempat bersejarah dan
mengandung banyak nilai budaya dan keagamaan. Sehingga candi juga
dikaitkan dengan wisata budaya. Istilah candi juga memiliki beberapa definisi,
seperti istana, pemandian, dan sebagainya. Candi yang tergantikan oleh makam,
dulunya merupakan unsur pada zaman purba (Suryono, 2004: 7).

● Tujuan Wisata Religi


Tujuan wisata religi selalu berdampingan dengan adanya kepercayaan terhadap suatu
agama atau aliran. Tujuan mengunjungi wisata religi memiliki banyak dorongan dan
motivasi, salah satu motivasi mengunjungi wisata tersebut adalah untuk melakukan
kegiatan berdoa, memohon, dan meminta restu akan hal-hal yang diharapkan oleh
wisatawan. Di lain sisi, wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata religi juga menikmati
cerita dan sejarah serta keindahan struktural bangunan yang ada. Sehingga, tujuan
wisatawan mendatangi wisata religi adalah untuk memenuhi kepuasan hati sendiri
sekaligus menenangkan hati dengan berdoa dan menambah ilmu melalui pengetahuan
sejarah yang ada di lokasi wisata tersebut.

● Fungsi Wisata Religi


Wisata religi memiliki banyak dan beragam fungsi, dinyatakan oleh Mufid (2011) berikut
fungsi-fungsi yang berasal dari wisata religi atau wisata keagamaan:
○ Wisata religi berfungsi sebagai salah satu sumber untuk memperoleh
ketenangan jiwa dan raga.
○ Untuk mendapatkan restu, izin, dan ketahanan iman.
○ Kegiatan mengunjungi wisata religi juga mendorong wisatawan untuk melakukan
kegiatan di luar ruangan yang tertutup.
○ Wisata religi dapat menjadi sarana bagi wisatawan untuk melantunkan doa dan
beribadah untuk mendapatkan kenyamanan yang dicari.
○ Dapat menjadi salah satu kegiatan keagamaan.
○ Selain fungsi-fungsi tersebut, fungsi yang paling utama untuk dijadikan destinasi
berwisata bagi calon wisatawan sekaligus menjadi salah satu aktivitas
keagamaan.

● Manfaat Wisata Religi


Wisata religi merupakan salah satu wisata yang memberikan banyak manfaat, yaitu:
○ Memberikan pengetahuan dan menambah wawasan terkait sejarah yang ada
dan tentang struktur bangunan yang kental akan budaya, agama, dan sejarah.
○ Memberikan manfaat dalam bentuk ketenangan jiwa dan raga, ketika berdoa dan
memohon kepada yang dipercayai, akan menambah kelegaan, keamananan,
serta ketenangan.
○ Menambah pengalaman dan ketahanan iman kepada yang dianut oleh
wisatawan yang mengunjungi destinasi tersebut.

2.6 Dampak-Dampak Wisata Religi dan Penanganannya


● Dampak Positif
Selain mendapatkan hikmah dari berwisata religi, terdapat beberapa dampak positif lain
sebagai berikut:
1. Tersedianya lapangan pekerjaan untuk warga sekitar
2. Meningkatnya pendapatan daerah serta membuka peluang investasi
3. Bisa sembari menyebarkan kebudayaan dan adat sekitar
4. Menyegarkan dahaga spiritual
5. Mendapatkan motivasi spiritual dan juga keteguhan iman
6. Menambah wawasan
7. Meningkatkan empati

Untuk dampak positif yang di dapat orang sekitar seperti pedagang contohnya, para pedagang
sangat bergantung pada peziarah, karena saat musim berziarah datang, pedagang akan
mengalami peningkatan penjualan tanpa bersusah payah menawarkan dagangannya. Para
pedagang juga bisa menaikkan harga barangnya dan akan tetap terjual habis. Pada saat sepi
peziarah, pedagang harus bersusah payah menawarkan barang dagangannya kepada peziarah
dan belum tentu dibeli.

Selanjutnya ada tukang ojek, banyak dari warga sekitar wilayah wisata religi menjadi tukang
ojek ketika musim berziarah datang. Karena tukang ojek sangat dibutuhkan ketika makam
sedang ramai, selain karena tidak perlu mencari lahan parkir, ojek juga memberikan nilai
tambah karena tidak akan terkena macet seperti mobil ketika lalu lintas sedang ramai.

Dampak positif juga didapat para penjual makanan baik makanan ringan, restoran, atau tempat
yang menjual oleh-oleh. Peziarah pasti membeli makanan baik makanan ringan, ataupun
oleh-oleh terlebih ketika ingin meninggalkan tempat wisata religi atau daerah tersebut untuk
kembali ke daerah atau tempat asal mereka. Toko-toko akan ramai dengan para peziarah yang
membeli produk mereka baik untuk dibawa pulang atau dimakan ditempat. Selain itu pada saat
jam makan, baik sarapan, makan siang, makan malam. Restoran atau tempat makan yang
berada tak jauh dari makam akan ramai pengunjung juga.

● Dampak Negatif
Dampak negatif dari wisata religi tidak berlangsung secara terus menerus, bahkan
hanya diwaktu-waktu tertentu saja. Salah satunya ketika musim berziarah datang,
tempat-tempat seperti makam sunan, masjid, dan lainnya akan menjadi sangat ramai.
Hal ini mengakibatkan situasi di sekitar area wisata menjadi bising dan tidak kondusif,
para wisatawan yang menumpuk mengakibatkan kebisingan dan gagal fokus untuk satu
sama lain dan membuat ziarah atau doa menjadi tidak khusyuk. Tentunya dalam
keadaan yang tidak kondusif juga akan menghasilkan banyak sampah yang berceceran,
tidak terjaganya lingkungan dapat mengurangi jumlah pengunjung di kemudian hari.

● Penanganan Dampak Negatif Wisata Religi


Penanganan hal tersebut bisa berupa pembagian beberapa sesi untuk berziarah dan
setiap sesi tersebut dapat diberi batasan waktu, contohnya setiap sesi diberi waktu 2
jam, dan perhari dibagi menjadi 4 sesi. Masyarakat setempat juga dapat mengatur
fasilitas tambahan seperti ruang antrian atau ruang tunggu dan bisa memanfaatkan
tempat tersebut untuk menjual souvenir khas daerah atau tempat tersebut. Jika untuk
masalah sampah, sebaiknya pengunjung diwajibkan membawa plastik untuk
menyimpan sampah selama kegiatan berlangsung dan membuangnya di tempat
sampah ketika kegiatan usai pada tempat sampah terdekat yang disediakan.

2.7 Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)


Begitu banyak sejarah Islam yang terjadi di Indonesia salah satunya ialah sejarah
Walisongo. Walisongo ini diambil dari bahasa jawa yang memiliki arti wali sembilan, istilah ini
dikenal sebagai sembilan tokoh agama islam yang menyebarkan agama Islam di Indonesia
yang sangat populer pada zaman Majapahit Tahun 1379 Masehi. Ada 1 wali diantara 9 wali
penyebar agama Islam di indonesia yang dimakamkan di desa Gapurosukolilo, kota Gresik,
Jawa Timur yaitu Syekh Maulana Malik Ibrahim dikenal pula Maulana Maghribi atau biasa
dikenal dengan Sunan Gresik. Julukan sebagai “Sunan Gresik” untuk beliau dikarenakan Kota
Gresik merupakan kota yang pertama kali disinggahi Sunan Gresik dalam menyampaikan
ajaran agama Islam di nusantara. Sunan Gresik diakui sebagai salah satu orang yang pertama
kali menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dan dijuluki sebagai senior dari para Walisongo.
Beliau merupakan Ayah dari Raden Rahmat yaitu biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia
dengan sebutan Sunan Ampel. Sunan Gresik wafat pada tahun 1419 Masehi pada tanggal 12
Rabiul Awal. Lokasi pemakaman Sunan Gresik tidak hanya dikhususkan untuk Sunan Gresik
saja akan tetapi, dalam 1 lokasi itu dikelilingi dengan makam keluarga bahkan makam umum
dan di sebelah Barat komplek Makam Sunan Gresik terdapat Makam Bupati kota Gresik yang
pertama bernama Raden Pusponegoro dan keluarga.
Ciri khas yang dimiliki makam Syekh Maulana Malik Ibrahim yaitu terdapat pada batu
nisan yang terbuat dari marmer berbentuk lunas kapal Gujarat dengan tulisan arab yang tertulis
dengan gaya tulisan gujarat seperti di negeri asalnya. Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim
hingga saat ini selalu ramai para peziarah baik dari dalam kota maupun luar kota untuk
senantiasa mendoakan beliau dan juga suatu bentuk meghargai serta menghormati usahanya
dalam menyebarkan agama Islam pada zaman Majapahit di Indonesia, khususnya pulau jawa.

2.8 Usia Wisatawan Wisata Religi


Usia wisatawan yang datang ke wisata religi beragam dari segala umur. Namun, usia
yang mendominasi di wisata religi adalah yang berumur lebih dari 68 tahun. Hal ini bisa terjadi
karena ketika usia seseorang bertambah menyebabkan tingkat spiritual seorang individu dapat
dengan secara perlahan meningkat. Untuk orang yang menganggap bahwa nilai spiritual itu
penting, cenderung kepercayaan meningkat seiring bertambahnya usia.
Wisatawan yang datang ke destinasi wisata religi juga didominasi oleh individu angkatan
produktif yang membawa orang tua mereka ke wisata religi. Remaja hingga orang dewasa juga
memenuhi wisata religi, tetapi individu yang berumur lebih dari 68 tahun lebih mendominasi.

2.9 Sektor-Sektor Pariwisata yang Ada di Makam Sunan Gresik


1. Restoran / Tempat Makan
Disekitar Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) memiliki banyak pilihan tempat
makan atau restoran sederhana. Dikarenakan letak Makam Sunan Maulana Malik Jbrahi
ini bukanlah berada di tempat yang besar, letak makamnya masih dekat dengan
pemukiman warga. Disana tersedia seperti warung nasi (Warnas), warung tegal
(Warteg), rumah makan sederhana, dan depot-depot.

2. Penginapan
Penginapan di daerah Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) sangatlah mudah
dicari, mulai dari harga yang kurang dari Rp 100.000 sampai di atas Rp 300.000.
Dengan model bangunan berupa hotel, home stay, wisma. Belum lagi dengan
penginapan yang belum mendaftarkan jasanya ke dalam aplikasi online. Fasilitas
penginapan juga beragam tergantung dari jenis penginapan yang dipilih pengunjung.
Tak jarang ada yang menyewakan rumahnya dengan kapasitas tertentu. Belum lagi
dengan bangunan yang berbentuk seperti kos, yang hanya memiliki 1 kamar berukuran
sedang, pasti akan banyak peminat karena kebutuhan menginap yang rata-rata
pengunjung tidak memerlukan yang macam-macam karena hanya beberapa hari
disana.

3. Pelayanan Perjalanan
Pelayanan perjalanan yang berjarak tak jauh dari Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan
Gresik) terbilang cukup banyak jika dilihat dari letaknya yang bukan di jalanan besar.
Rata-rata biro perjalanan yang ada di daerah sana sudah buka atau berdiri sejak 5-7
tahun lamanya. Hal ini dipermudah dengan adanya aplikasi yang membantu para
wisatawan mencari jasa perjalanan ke daerah makam seperti Traveloka, Tiket.com, dan
lainnya. Pihak jasa perjalanan juga menyediakan jasa seperti paket ziarah wali, paket
keluarga, dan juga menyewakan bus. Dengan rata-rata diberi penilaian tinggi yang
berarti para wisatawan puas dengan jasa yang diberikan.

4. Transportasi
Fasilitas transportasi menuju Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) bisa
dibilang sudah sangat disiapkan dan difasilitasi. Mulai dari Angkot Sunan Gresik dan
mobil antar-jemput peziarah Makam Sunan Gresik. Belum lagi dengan fasiltas yang
diberikan biro travel kepada wisatawan seperti bis, mobil sewaan, atau sewa kendaraan
roda dua.

5. Fasilitas Rekreasi
Dengan komplek makam yang seluas sekitar setengah dari lapangan sepak bola,
disediakan aula bertingkat di sebelah makam berlantai marmer dan pembatas makam
yang terbuat dari aluminium. Perubahan ini dilakukan tanpa membuat perubahan dari
ciri khas Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik). Fasilitas umum terbilang cukup
baik, bersih, dan terawat. Hanya saja tidak adanya tempat parkir membuat peziarah
harus memarkir kendaraannya di sisi jalan ataupun di tempat yang menyediakan lahan
parkir terdekat dari makam.

6. Atraksi Wisata
Tentunya jika pengunjung datang ke Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
adalah dengan tujuan berziarah, tentu saja peziarah bisa memanfaatkan fasilitas seperti
aula disana untuk peziarah yang rombongan atau yang berbentuk kegiatan pendidikan
sekolah. Di sekitar Makam Sunan Gresik juga ada masjid bersejarah, Masjid Jami
Gresik. Secara tidak langsung, datang ke Makam Sunan Gresik termasuk Wisata Religi
dan Wisata Edukasi.
7. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata
Seperti yang sudah tertulis di point sebelumnya, Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan
Gresik) mempunyai fasilitas umum yang baik dan terawat. Pemugaran makam demi
membuat bangunan yang lebih nyaman untuk para peziarah tanpa menghilangkan ciri
khas makam Sunan Gresik juga menjadi nilai tambah untuk pemerintah kabupaten
setempat demi menambah daya tampung peziarah ketika musim berziarah tiba.

Tetapi lahan parkir masih belum tersedia, hal ini sangat sensitif karena mau tidak mau
peziarah harus parkir di luar are komplek makam atau harus sedikit berjalan kaki karena
memarkirkan kendaraannya di tempat sekitar yang mempunyai lahan parkir.

2.10 Dampak Adanya Makam Sunan Gresik Terhadap Ekonomi, Budaya, dan
Sosial Masyarakat Sekitar
1. Ekonomi
Ekonomi merupakan sektor yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Ekonomi tergolong dalam Ilmu Pengelolaan Sumber
Daya dengan tujuan untuk menciptakan kesejahteraan manusia secara menyeluruh
serta sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan individu yang tidak ada habisnya.
Secara umum, ekonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan aktivitas dan perilaku
manusia yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ada seorang ahli
bernama Abraham Maslow mengatakan bahwa ekonomi adalah bidang pengkajian yang
berusaha menyelesaikan masalah asas kehidupan manusia dengan cara
mempersatukan segala sumber ekonomi yang ada berdasarkan teori serta prinsip
ekonomi yang dinilai efektif dan efisien.
Dengan adanya suatu obyek wisata religi di Kota Gresik, Jawa Timur yaitu
Makam Sunan Gresik, membawa dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi
masyarakat sekitar Makam Sunan Gresik hal ini dibuktikan dengan adanya lapangan
kerja yang begitu banyak untuk masyarakat sekitar, menambah peluang bisnis untuk
masyarakat sekitar membuka stand atau toko yang menyediakan souvenir, kedai
makan, dan juga banyak masyarakat sekitar yang mendapatkan penghasilan dengan
cara mengojek (jasa antar pengunjung ke lokasi tujuan). Dimana yang awalnya
masyarakat sekitar mayoritas sebagai buruh pabrik, bekerja serabutan, dan tak jarang
pula masyarakat sekitar masih banyak yang menganggur. Tentu dengan adanya wisata
religi Sunan Maulana Malik Ibrahim, banyak masyarakat sekitar yang terkena dampak
positif dari segi ekonomi. Dampak terhadap ekonomi dapat memajukan masyarakat
sekitar dengan cara berwirausaha dan juga membuka serta menyerap tenaga kerja
baru. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sektor pariwisata tidak akan bisa berjalan tanpa ada
manusia didalamnya. Seperti yang terjadi di wisata religi Sunan Gresik. Dalam buku
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 memberikan pengertian
bahwa salah satu faktor yang memiliki peran signifikan dalam ekonomi kreatif adalah
sumber daya manusia (SDM) yang kreatif.
Akan tetapi, tak jarang pula masyarakat sekitar menjadi ketergantungan
terhadap sektor pariwisata Makam Sunan Gresik ini. Yang dikhawatirkan dengan adanya
hal ini, jika adanya suatu guncangan terhadap sektor pariwisata baik dari luar maupun
dalam yang menyebabkan berkurangnya penghasilan atau susahnya mencukupi
kehidupan sehari-hari karena pendapatan mereka terancam dengan adanya
permasalahan di dalam sektor pariwisata. Sebagai contoh yaitu adanya pandemi
Covid-19 pada beberapa waktu yang lalu yang berdampak pada sektor pariwisata
secara menyeluruh tidak hanya pada wisata religi.

2. Budaya
Budaya lahir sejak adanya proses kehidupan manusia yang saling berinteraksi
maupun dari alam. Budaya tidak akan pernah ada jika tanpa adanya campur tangan
manusia. Budaya merupakan pola kehidupan manusia yang dilakukan secara
turun-temurun dan diwariskan kepada generasi penerusnya yang akan dilakukan secara
berulang. Budaya akan dianggap gagal, jika budaya itu sendiri tidak dilakukan atau tidak
diwariskan kembali di masa yang akan datang.
Syekh Maulana Malik Ibrahim memiliki kaitan yang cukup erat dengan budaya
nusantara, salah satunya kesenian hadrah yang menjadi ciri khas kesenian wisata
Syekh Maulana Malik Ibrahim. Tak hanya itu, ada pula budaya yang sering ditemukan di
sekitar Makam Sunan Gresik yaitu tahlilan atau tradisi agama Islam di Indonesia dengan
tujuan melakukan empati dan simpati terhadap keluarga yang mengalami musibah
kematian, ini biasa disebut dengan tradisi syar’i yang diikutsetakan dalam kegiatan
wisata religi.
3. Sosial
Istilah sosial tidak jauh dari masyarakat, seperti yang sering disebut khalayak
umum yaitu “manusia adalah makhluk sosial”. Bisa disebut seperti itu karena setiap manusia
pasti membutuhkan satu sama lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan manusia selalu
berkaitan satu dengan yang lainnya. Sifat dasar yang dimiliki manusia ialah melakukan interkasi
sosial. Menurut ruth Aylett, Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan
namun tetap inheren dan terintegrasi.
Masyarakat sekitar di wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim
mendapatkan banyak dampak sosial dengan adanya pengembangan obyek wisata religi ini.
Yang mana pada awalnya, masyarakat sekitar makam Syekh Maulana Ibrahim (Sunan Gresik)
merupakan pertemuan antara dua etnis yaitu masyarakat lokal dan arab yang memiliki
kepribadian yang berbeda, dimana masyarakat lokal sebelum adanya pengembangan wisata
religi mayoritas memiliki perilaku yang menyimpang dalam aturan beragama dan bernegara
contohnya melakukan pencurian, minum-minuman keras, dan melakukan hal telarang lainnya.
Sedangkan, orang Arab di wilayah makam Sunan Gresik lebih memiliki kepribadian yang
sangat religius. Akan tetapi, setelah adanya pengembangan wisata religi yang setiap harinya
banyak peziarah luar daerah Kota Gresik yang taat pada syariat agama, Masyarakat lokal
akhirnya mulai merasa malu dan sadar bahwa dirinya telah melakukan hal yang menyimpang
terhadap syariat agama dan berusaha untuk memperbaikinya. Tidak hanya itu, masayarakat
lokal juga mulai aktif mengikuti kegiatan karang taruna yang melibatkan kegiatan rutin
keagamaan. Dengan adanya hal ini, dapat dilihat bahwa dampak sosial yang terjadi di sekitar
makam Sunan Gresik berubah secara signifikan.

2.11 Kondisi Makam Sunan Gresik pada Pandemi Covid-19


Indonesia dilanda dengan pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan Makam Sunan
Gresik memiliki banyak himbauan dan protokol untuk menjaga keamanan wisatawan yang akan
mengunjungi wisata tersebut. Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik,
Ach Sabiron menghimbau para wisatawan dan peziarah untuk menaati protokol kesehatan demi
keamanan bersama. Protokol tersebut terdiri dari selalu memakai masker, mencuci tangan,
mengontrol suhu tubuh, dan menjaga jarak antar wisatawan.
Protokol kesehatan ini juga mempengaruhi waktu, durasi, dan jumlah pengunjung yang
diperbolehkan untuk kunjungan wisatawan. Pengunjung yang diizinkan masuk ke area Makam
Sunan Gresik hanya 60 orang saja. Jam yang diperbolehkan untuk masuk ke area makam
mulai dari pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore. Protokol yang berlaku akan terus diubah mengikuti
perkembangan kondisi pandemi yang sedang menyerang. Daerah bangunan utama makam
juga dibatasi dan hanya memperbolehkan masyarakat asli Gresik yang masuk ke daerah
tersebut. Namun, orang yang berasal dari daerah luar Gresik belum diperbolehkan untuk masuk
ke area pendopo pemakaman

Manfaat Pariwisata

Pariwisata merupakan suatu hal yang menawarkan banyak sekali manfaat, di antara lain:
● Ketika suatu usaha wisata dibuka, hal tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar maupun masyarakat yang di luar daerah tersebut. Hal ini tentu
sangat bermanfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi. Lapangan kerja yang ada akan
menurunkan tingkat pengangguran di daerah tersebut.
● Pengadaan pariwisata juga membantu meningkatkan devisa negara, pendapatan
daerah, dan masyarakat meningkat.
● Pada wisata lokal atau desa, pariwisata dapat menjadi pendorong ekonomi untuk naik.
Sehingga dapat menjadi jalan untuk mensejahterakan masyarakat. Masyarakat dapat
berjualan oleh-oleh khas daerah tersebut. Selain itu, masyarakat lokal dapat membuka
restoran dan tempat-tempat yang dibutuhkan oleh wisatawan.
● Bagi masyarakat lokal, datangnya wisatawan juga dapat menambah wawasan terkait
informasi-informasi dari luar.
● Pariwisata juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya daerah tersebut.
Datangnya wisatawan juga akan membuat suatu daerah dijaga agar asri dan bersih,
sehingga lebih banyak lagi wisatawan yang tertarik untuk datang.

Aspek-Aspek Pariwisata
Pariwisata memiliki 4 aspek dasar yang umumnya disebut dengan istilah 4A, di antara lain:
● Attraction atau daya tarik merupakan suatu hal yang dapat wisatawan lakukan dan apa
yang dapat dilihat oleh wisatawan. Aspek inilah yang menarik wisatawan untuk datang.
Contohnya adalah wisata alam atau wisata budaya.
● Accessibility atau kemudahan untuk mencapai lokasi wisata. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi jalan, papan penunjuk, kemudian transportasi yang dapat digunakan selama
wisata sedang berlangsung.
● Amenity atau fasilitas merupakan pelengkap dalam suatu perjalanan pariwisata yang
meliput kebutuhan dan keinginan wisatawan. Seperti restoran, atm, dan money changer.
● Ancillary adanya organisasi dan lembaga pariwisata. Adanya organisasi pariwisata akan
menciptakan rasa nyaman dan aman pada diri wisatawan. Selain merasa terlindungi,
wisatawan juga dapat memberikan ulasan saran ataupun kritik yang bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan wisata tersebut.
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai