Anda di halaman 1dari 18

PANTAI LOSARI SEBAGAI SUATU PRODUK WISATA

DI SULAWESI SELATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : RANISA CANDRA WULAN

NIM : 061830900628

KELAS : 5BA

DOSEN PEMBIMBING :

ACHMAD LEOFARAGUSTA K K, S.E., M.MPar

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG
2020

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Pariwisata merupakan industri yang produknya dinikmati di tempat keberadaanya.


Produk pariwisata adalah sesuatu yang dapat dilihat, dilakukan, dibeli, dinikmati, dan
diikuti Kegiatan pada sektor pariwisata telah berkembang sejalan dengan
perkembangan perkembangan yang telah ada baik dari segi sosial, ekonomi,
pendidikan, serta alat transportasi yang semakin tahun semakin maju.

Dalam era globalisasi sekarang ini, bidang pariwisata merupakan salah satu
kegiatan yang mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menunjang
pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini dicanangkan selain sebagai salah
satu sumber penghasil devisa yang cukup andal, juga merupakan sektor yang mampu
menyerap tenaga kerja dan mendorong perkembangan investasi. Untuk
mengembangkan sektor ini pemerintah berusaha keras membuat rencana dan berbagai
kebijakan yang mendukung kearah kemajuan sektor ini salah satu kebijakan tersebut
adalah menggali, menginventarisir dan mengembangkan obyek wisata yang ada
sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.

Perkembangan Industry Pariwisata khususnya Sulawewsi Selatan Provinisi tesebut


sudah banyak menghasilkan tempat-tempat pariwisata alam yang sangat indah.
Pantai Losari adalah salah satu dari banyak nya pariwisaa di provinsi tersebut tentu
sudah tidak asing lagi, terutama bagi warga Makassar dan sekitarnya. Pantai yang
berlokasi di sebelah barat kota Makassar ini sudah menjadi ikon dari Makassar dan
merupakan salah satu tempat wisata di Makassar yang paling popular. Pantai Losari
sejak awal pembangunan tahun1945 hingga sekarang telah mengalami kemajuan
yang sanga t signifikan. Sebelum dikenal sebagai Losari, dulu warga Makassar
menyebutnya Pasar Ikan. Dimasa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan
.Pagi hari dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan disore hari dimanfaatkan
pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang, makanan ringan khas Makassar
lainnya.

2
Seiring dengan perkembangan zaman pengelolaan pantai terus ditingkatkan untuk
menjadi tempat pariwisata yang terbaik dan bersekala internasional sehingga turis
mancanegara.

Pantai Losari ini juga disebut salah satu pantai yang sangat terkenal di Indonesia
dan merupakan salah satu tempat terindah untuk menikmati pemandangan matahari
terbenam atau sunset di dunia, setidaknya predikat inilah yang menjadi alasan banyak
turis asing menjadikan Pantai Losari masuk kedalam tempat yang harus dikunjungi
begitu berada di Makassar atau Sulawesi. Tidak heran, karena keindahan sunset
anjungan Pantai Losari selalu rame riuh dipenuhi oleh orang-orang local maupun turis
manca negara setiap sorenya.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tour Planning
b. Untuk memberikan informasi serta memberitahu kepada pembaca mengenai Pantai

Losari sebagai suatu produk wisata


c. Untuk memberikan gambaran mengenai paket destinasi wisata di Pantai Losari
Makassar,Sulawesi Selatan.

C.GEOGRAFIS

Pantai Losari adalah sebuah obyek wisata alam berupa pantai pesisir laut yang
terletak di bilangan Ujung Pandang Makassar. Lokasi tepatnya berada di Jalan
Penghibur, Kelurahan Losari, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Propinsi
Sulawesi Selatan denga Koordinat: 5 8'37.45"S 119 24'26.54"E.

Pantai Losari tersebut juga terletak di area sebelah barat dari wilayah administrasi
Kota Makassar selaku ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Lokasinya berada dekat
dengan Masjid Amirul Mukminin, Center Point of Indonesia, BNNP Sulsel,
Politeknik Maritim AMI Makassar, RS Siloam Makassar, Fort Rotterdam, Phinisi
Point dan juga Trans Studio Makassar. Secara umum topografi Kota Makassar
khususnya di daerah pantai losari ini ke bagian Barat ke arah Utara relatif rendah
dekat dengan pesisir pantai.

3
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata, Wisatawan, dan Kepariwisataan

2.1.1 Pariwisata

Suwantoro (2004:3) menjelaskan pengertian pariwisata sebagai berikut :


Suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya
karena suatu alesan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan
upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan
dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan
yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi,
keagamaan, dan keperluan usaha lainnya. Potensi wisata adalah semua obyek
(alam, budaya, buatan) yang memerlukan banyak penanganan agar dapat
memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan (Janianto Damanik dan Helmut
F.Weber, 2006:11).

Istilah Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu


sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat
tinggalnya karena suatu alas an dan bukan merupaka kegiatan yang menghasilkan
upah. Dengan demikian dapat dikatakan pariwisata merupakan suatu perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk
mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat
juga karena kepentingan yang behubungan dengan kegiatan olah raga untuk
kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya (Gamal,
2004: 3)

4
Undang- Undang tahun 1990, tentang kepariwisataan menyebutkan defenisi dari
wisata, wisatawan, kepariwisataan, dan pariwisata sebagai berikut :

a. Wisata adalah: kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan tersebut yang
di lakukan secara suka rela bersifat sementara untuk memilih objek dan daya
tarik wisata.

b. Wisatawan adalah : orang yang melakukan kegiatan wisata yang tujuannya


bukan untuk menetap dan untuk tidak mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi.

c. Pariwisata adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk


pengelola objek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan
penyelenggara pariwisata.

d. Kepariwisataan adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan


penyelenggara pariwisata, yang artinya semua kegiatan dan urusan yang ada
kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan
pariwisata baik yang di lakukan pemerintah, pihak swasta, maupun
masyarakat.

e. Objek dan Daya Tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi perjalanan
wisata meliputi :

 Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora
dan fauna seperti pemandangan alam, panorama indah hutan rimba dengan
tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.

 Karya buatan manusia yang berwujud dalam beberapa bentuk, berupa


museum, peninggalan purba kala,peninggalan sejarah, seni budaya, wisata

5
pertanian (agro), wisata air (tirta) wisata petualangan (minat khusus),
taman rekreasi dan tempat hiburan.

 Sasaran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung, goa,


sungai air deras, tempat ibadah, perbelanjaan, dan lain-lain.

Selain batasan tersebut diatas, banyak defenisi lain yang dikemukakan oleh
ahli pariwisata antara lain adalah ( Kodhyat : 1983 : 4 ) menjelaskan bahwa
“Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”.

Sedangkan menurut pendapat Spillane ( 1982 : 20 ), “ pariwisata adalah


kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari
kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain”.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri
pengertian pariwisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan
dan nilai yang tinggi, dilakukan untuk sementara waktu, berpinda h-pindah, dan
paling khasnya selalu dikaitkan dengan pertamasyaan, rekreasi dan tidak mencari
nafkah di tempat yang dikunjungi.

2.1.2 Wisatawan

Dalam kegiatan pariwisata erat kaitannya dengan wisatawan. Adapun definisi


wisatawan menurut The International Union of Office Travel Organization (IUOTO)
dan World Tourism Organization (WTO) (dalam Muljadi, 2009, hal 11) yaitu

"is any person who travels to a country other than that in which she/he has his/her
usual residence but outside his/her usual environment for a period not exceeding 12
month and whose main purpose of visit is other than the exercise of an activity
remunerated from within the country visited"

6
Pengertian di atas dapat diartikan bahwa seseorang yang melakukan perjalanan ke
negara lain selain negara atau diluar tempat kediamannya dengan tujuan utama
kunjungan selain alasan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.

Disimpulkan bahwa wisatawan adalah seseorang yang melakukan suatu perjalanan


wisata ke tempat tujuan yang berada di luar tempat tinggalnya tetapi tidak untuk
menetap. Adapun tujuan dari perjalanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginannya, seperti berlibur,berbisnis, kunjungan keagamaan dan tujuan lainnya.
Perjalanan yang dilakukan seseorang akan terlaksana apabila adanya permintaan
untuk melakukan perjalanan wisata dan adanya penawaran dari pihak pihak yang
terlibat dalam industri pariwisata Hal ini termasuk ke dalam proses pemasaran
pariwisata

2.2 Industri Pariwisata

Bila kita mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan adalah suatu bangunan
pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap dengan
mempergunakan mesin. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak
demikian dengan industri pariwisata. Industri pariwisata adalah kumpulan dari
bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan
jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel pada
umumnya. ( Yoeti, 1996 : 172 ). Sedangkan menurut Parmadji ( dalam Yoeti 1996 :
153 ), “Industri Pariwisata adalah rangkuman daripada berbagai macam bidang usaha
yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa / pelayanan
atau service, yang nantinya baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan
dibutuhkan oleh wisatawan selama perlawatannya”.

Industri pariwisata mulai dikenal di indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden


RI No. 9 tahun 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan usaha-usaha
pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta
kesejahteraan masyarakat dan negara. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas
bila kita mempelajari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang
diharapkan wisatawan dimana ia sedang dalam perjalanan atau perlawatannya.

2.4 Produk Pariwisata

7
Menurut Burkart dan Medlik (1986), yaitu suatu susunan produk terpadu, yang terdiri
dari daya tarik wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk
pariwisata dipersiapkan oleh perusahaan yang berbeda-beda dan ditawarkan secara
terpisah kepada wisatawan

Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata
memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :

1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh
wisatawan

2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan
makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Produk Wisata

8
Produk Pariwisata (Tourism Product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible
product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan
rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh rangkaian
perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang
melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut. Sehingga bentuk dari
produk pariwisata itu pada hakekatnya adalah tidak nyata, karena dalam suatu
rangkaian perjalanan terdapat berbagai macam unsur yang saling melengkapi,
tergantung pada jenis perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan. 

Berdasarkan pemahaman di atas, dikatakan bahwa produk pariwisata dibanding


dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lain, memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk
memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata, maka beberapa definisi berikut
ini perlu dipahami pula:

Gamal Suwantoro (2007:75) pada hakekatnya produk wisata adalah keseluruhan


palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan
sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula.

3.2 Hakikat Produk Wisata

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
produk adalah barang atau jasa. Dari pengertian ini tampak bahwa produk itu
bukanlah sekedar barang atau jasa,tetapi ia adalah barang atau jasa yang telah
memiliki nilai tambah karena adanya proses produksi. Roti adalah salah satu contoh
produk. Sebuah produk dapat pula mejadi bahan baku untuk pembuatan produk yang
lain,sehingga produk baru tersebut akan memiliki nilai tambah ganda. Sebagai suatu
produk, wisata memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya dengan produk
pada umumnya.

9
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

1. tidak terwujud (intangible)

2. tidak memiliki ukuran kuantitaf (unmeasurable)

3. tidak tahan lamadan mudah kadarluasa (perishable)

4. tidak dapat disimpan (unstorable)

5. melibatkan konsumen (wisatawan) dalam proses produksinya.

6. proses produksi dan kosumsi terjadi dalam waktu yang sama.

3.3 Proses Produksi Wisata

Proses Produksi Wisata merupakan rangkaian kegiatan menggabungkan beberapa


komponen wisata,mengolah dan selanjutnya mewujudkan nya dalam suatu
penyelenggaraaan yang berintikan kesan dan pengalaman wisatawan

Proses ini pun / Paket wisata ditinjau dari perspektif ekonomi dapat dianggap sebagai
suatu produk. Bentuk atau produk dari paket wisata merupakan penggabungan atau
pengemasan dari obyek dan atraksi wisata, akomodasi, transportasi, makanan dan
lain-lain.

3.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Produksi Wisata dengan


Pengelolaan Wisata

Proses produk wisata dipengaruhi beberapa faktor yang sederhana diilistrasikan


dengan bagan berikut.

10
1.Faktor Mikro
2. INPUT
3. Output
4. Faktor Makro

Faktor-faktor Makro

Faktor-faktor makro yang mempengaruhi proses produksi wisata antara

lain sebagai berikut.

a. Faktor ekonomi,mencakup seluruh aspek dalam sektor ekonomi seperti kondisi


moneter.

b. Faktor sosial budaya, adalah aspek-aspek yang menyangkut kondisi sosial


masyarakat serta pola dan pandangan hidupnya.

c. Faktor geografi, adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi alam suatu daerah
atau negara.

d. Faktor teknologi, tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat terpengaruh terhadap proses produksi wista.

e. Prasarana dan sarana wisata,prasarana seperti jalan raya, terminal,bandar


udara,pelabuhan laut,tempat parkir dll.

f. Sumber daya manusia,mencakup semua personal yang terlibat dalam


perencanaan,penyeenggaran hingga akhir dan tindak lanjut.

g. Pemerintah,sebagai pengendali suatu daerah,negra atau kawasan wilayah,maka


pemerintah memiliki adil yang sangat besar berkaitan dengan lalu lintas orang suatu
daerah.

2. Faktor-faktor Mikro

11
Di samping faktor-faktor mikro sebagaimana telah dipaparkan di atas proses produksi
wisata juga dipengaruhi oleh faktor-faktor mikro.

a. Wisatawan :pelaku wisata meiliki peran ganda yakni sebagai konsumen dan
komponen produksi.

b. Waktu : pengaruh besar terhadap berlangsungnya sebuah wisata.

c. Harga : berhubungan dengan erat dengan kelas wisata,apakah deluxe


standard,economy atau bahkan budget class.

3.5 Komponen Wisata

Terdapat 3 (tiga) komponen yang membentuk Produk Pariwisata dan untuk semakin
melengkapi kegunaan produk pariwisata tersebut bagi wisatawan, penulis tambahkan
stau komponen yang lain, yaitu keramahtamahan, sehingga secara lengkap komponen
produk wisata menjadi 3 plus, yaitu:

1. Daya tarik wisata yang ada di destinasi wisata (ATTRACTIONS)

2. Fasilitas dan pelayanan yang ada di destinasi wisata (AMENITIES)

3. Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata (ACCESSIBILITIES)

4. Keramahtamahan yang ditawarkan di destinasi wisata (HOSPITALITY)

1. Daya Tarik Wisata (Attractions)

Dalam kegiatan wisata, ada pergerakan manusia dari tempat tinggalnya menuju ke
destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata, merupakan kawasan geografis yang
berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya

12
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Dengan demikian, faktor
daya tarik wisata merupakan salah satu unsur yang membentuk dan menentukan suatu
daerah menjadi destinasi pariwisata. Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki. Di bawah ini
adalah jenis daya tarik wisata yang biasanya ditampilkan di destinasi pariwisata:

A.Daya tarik wisata alam (natural tourist attractions), segala bentuk daya tarik yang
dimiliki oleh alam, misalnya: laut, pantai, gunung, danau, lembah, bukit, air terjun,
ngarai, sungai, hutan

B.Daya tarik wisata buatan manusia (man-made tourist attractions), meliputi: Daya
tarik wisata budaya (cultural tourist attractions), misalnya: tarian, wayang, upacara
adat, lagu, upacara ritual dan daya tarik wisata yang merupakan hasil karya cipta,
misalnya: bangunan seni, seni pahat, ukir, lukis.

C.Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponen produk


pariwisata karena dapat memunculkan motivasi bagi wisatawan dan menarik
wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata, hal demikian terlebih terjadi di
destinasi pariwisata yang memilki sangat beragam dan bervariasi daya tarik wisata,
seperti yang ditulis oleh Robert Christie Mill dalam buku "Tourism: The International
Business" (1990): "Attractions draw people to a destination".

2. Fasilitas dan Pelayanan Wisata (Amenities)

Disamping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata juga
membutuhkan adanya fasilitas yang menunjang perjalanan tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan perjalanan tersebut, perlu disediakan bermacam-macam fasilitas, mulai
dari pemenuhan kebutuhan sejak berangkat dari tempat tinggal wisatawan, selama
berada di destinasi pariwisata dan kembali ke tempat semula. "Attractions bring
people to the destination; facilities service them when they get there. Because they

13
ara away from home,the visitor requires certain things-a place to stay, something to
eat and drink" (Robert Christie Mill, 1990: 24).

Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisatawan tersebut muncul


dalam satu kesatuan yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain, sehingga
dalam suatu perjalanan wisata, seluruh komponen yang digunakan tidak dapat
dipisahkan, tergantung pada karakteristik dan bentuk perjalanan wisata yang
dilakukan oleh wisatawan.

3. Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata (Accesibility)

Dalam suatu perjalanan wisata, terdapat pula faktor yang tidak kalah pentingnya
dalam mempengaruhi kepuasan wisatawan, yaitu faktor aksesibilitas, yang berarti
kemudahan yang tersedia untuk mencapai destinasi wisata, yang terkadang diabaikan
oleh wisatawan dalam merencanakan perjalanan wisata, sehingga secara umum dapat
mempengaruhi budget perjalanan tersebut.

4. Keramahtamahan (Hospitality)

Destinasi wisata dapat menyebabkan munculnya perasaan wisatawan terhadap


kebutuhan yang berkaitan dengan keramahtamahan melalui seseorang atau sesuatu,
seperti yang ditulis oleh Robert Christie Mill: "The hospitality of an area is the
general feeling of welcome that tourists receive while visiting the area. People do not
want to go where the do not feel welcome" (1990) .

3.6 Paket Wisata Pantai Losari

Time: 3 Hari 2 Malam

Price: IDR. 3.900.000

14
TIME DETAIL
08.00 am ETD to SMB Airpot
08.30 am ETD in SMB Airport ,Check –in
Day 1 Arrived
12.00 pm
12.50 pm Check in – Aryaduta Hotel in Makassar
Day 2 Went to Losari Beach
07.00 am
12.00 pm Lunch at Seafood Restaurant Losari
14.00 pm Went to Pusat Kerajinan Tangan Indonesia
16.00 pm Went to Rotterdam
19.00 pm Back to Hotel
Day 3 Breakfast in Hotel
07.00 am
08.00 am Monumemen Mandala
09.00 am Trans Studio Makasar
17.00 pm Back to Hotel
Day 4 Depart from sultan Hasanuddin Airport
06.00 am
09.00 am Arrived.

Biaya yang termasuk

1.Sewa penginapan hotel AC 2 malam sekamar berdua

2.Antar jemput di bandara 

3.Rental mobil untuk city tour

4.Makan 6x

5.Dokumentasi

6.Snack dan air mineral

7.Guide

8.Asuransi

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah menyusun makalah ini, penulis menyadari bawa Pantai Losari sangat terkenal
karena memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat menarik. Banyaknya
Wisatawan-Wisatawan local maupun manca negara yang berkunjung ke pantai losari
tersebut.

4.2 Saran

1. Untuk memanfaatkan suatu Objek wisata dengan baik dan selalu melestarikan
Objek Wisata tersebut kepada pemerintahan setempat,wisatawan dan penduduk.

2. Meningkatkan Infrastruktur dan Fasilitas yang ada di Pantai Losari

16
DAFTAR PUSTAKA

Suwantoro, gamal. 2004. dasar-dasar pariwisata. penerbit andi Yogyakarta,


hlm110

Pendit Nyoman S. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Jakarta Pradnya


Paramiit
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Losari
http://wawasanpariwisata.blogspot.com/2012/07/produl-pariwisata.html

https://piknikasik.com/pantai-losari-makassar-wisata-pantai-di-makassar-yang-
wajib-kamu-kunjungi

https://m.traveloka.com/id-id/destination/indonesia/landmark/Pantai%20Losari-
6106251

17
18

Anda mungkin juga menyukai