Anda di halaman 1dari 19

PENGAMATAN

PROJEK PARIWISATA ALAM DAN BUATAN


DI KOTA PALEMBANG

DISUSUN OLEH :
HAVIZA IMANIYAH (19320018) RARAH
AGUSTRIANI (19320033) DHEA ANGGITA
ERINDAH (19320014)
HARDIANSYAH (19320016)
AGUS DIANA (19320001)

MATA KULIAH : KEBIJAKAN PARIWISATA


DOSEN PEMBIMBING : MAWADDAH, S.IP ,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BALA


PUTRA DEWA PALEMBANG
TAHUN 2022
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Pariwisata
Secara umum, pengertian pariwisata adalah serangkaian kegiatan dan
aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh manusia, baik perorangan maupun
berkelompok, dari satu tempat ke tempat lain secara sementara dengan tujuan
untuk mendapatkan keseimbangan, kedamaian, ketenangan, keserasian, dan
kebahagiaan jiwa. Pendapat lain menyebutkan definisi pariwisata adalah kegiatan
perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lainnya yang dilakukan oleh manusia
dalam jangka waktu tertentu dengan perencanaan sebelumnya, dimana tujuannya
untuk rekreasi atau menyenangkan diri lalu kembali ke tempat awal.

Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu


kata “Pari” yang artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya
perjalanan. Sehingga dilihat dari asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan
sebagai suatu aktivitas perjalanan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya
yang menjadi objek tujuan wisata dimana perjalanan tersebut dilakukan dengan
perencanaan.

Menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata dalam pasal 1 ayat 3,


pariwisata adalah segala jenis aktivitas wisata dan didukung dengan segala
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,
maupun pemerintah daerah. Selain itu, pariwisata merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kepariwisataan, termasuk pengembangan obyek dan daya tarik
wisata, serta usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang pariwisata.
Dari beberapa pengertian Pariwisata yang dipaparkan, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa pariwisata merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan
perjalanan dengan tujuan rekreasi, melepas penat, mencari hiburan dan suasana
baru yang dilakukan di suatu tempat tertentu sesuai keinginan, yakni diluar
lingkungan daerah biasanya namun hanya sementara waktu saja. Dalam kegiatan
wisata tersebut secara langsung tentunya telah disediakan berbagai fasilitas, sarana
dan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan dalam berwisata.

B. Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu pariwisata, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. James J. Spillane
Menurut James J. Spillane (1982), pengertian pariwisata adalah suatu
kegiatan untuk melakukan perjalanan dimana tujuannya untuk memperoleh
kepuasan, kenikmatan, pengetahuan, kesehatan, istirahat, menjalankan tugas,
berziarah, dan tujuan lainnya.
2. Koen Meyers

Menurut Koen Meyers (2009), definisi pariwisata adalah suatu kegiatan


perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke tempat
lainnya dimana tujuannya bukan untuk menetap atau mencari nafkah, tapi untuk
berlibur, memenuhi rasa ingin tahu, atau tujuan-tujuan lainnya.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, definisi pariwisata adalah suatu kegiatan yang


berhubungan dengan sebuah perjalanan rekreasi, turisme, dan pelancongan.

4. Sinaga, 2010

Pariwisata adalah suatu jenis perjalanan yang direncanakan dan dilakukan


dari satu tempat ke tempat lain secara individu atau kelompok, dengan tujuan
memperoleh beberapa bentuk kepuasan dan kesenangan.

5. Marsono dkk, 2016

Segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata yang dimaksud adalah objek
dan daya tarik wisata .

 Unsur-Unsur Pariwisata

Suatu kegiatan kepariwisataan harus didukung oleh berbagai hal yang


membuatnya menjadi lebih menarik. Mengacu pada pengertian pariwisata, adapun
beberapa unsur pariwisata adalah sebagai berikut:

• Biro Perjalanan; yaitu suatu badan usaha yang memberikan pelayanan


perjalanan pariwisata, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan
sehingga wisatawan mendapatkan kenyamanan.
• Akomodasi; yaitu tempat penginapan bagi wisatawan yang mengunjungi
suatu tempat. Misalnya; hotel, motel, tempat pertemuan, perkemahan, dan
lain-lain.
• Transportasi; yaitu jasa alat transportasi yang disediakan oleh pihak
swasta dan pemerintah, baik itu darat, udara, dan air, yang digunakan untuk
mengangkut wisatawan.
• Restoran dan Jasa Boga; yaitu badan usaha yang menyediakan atau
menjual makanan dan minuman bagi para wisatawan.
• Money Changer; yaitu badan usaha yang memberikan jasa penukaran mata
uang asing dengan mata uang negara setempat sehingga dapat digunakan di
tempat wisata yang dikunjungi.
• Atraksi Wisata; yaitu berbagai pertunjukan atau kegiatan yang diadakan di
berbagai tempat wisata. Misalnya; atraksi musik, tarian, dan lain-lain.
• Cindera Mata; yaitu semua jenis oleh-oleh yang dapat dibeli oleh
wisatawan untuk dibawa pulang ke tempat tinggalnya. Umumnya cindera
mata yang dibeli wisatawan adalah benda-benda kerajinan masyarakat
setempat.

 Tujuan dan Manfaat Pariwisata

Setiap orang yang melakukan perjalanan wisata pasti memiliki tujuan tersendiri
yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat pariwisata:

Tujuan Pariwisata;

• Untuk kebutuhan rekreasi (berlibur), agar waktu senggang yang dimiliki


bermanfaat bagi kesehatan jiwa, pengetahuan, dan lain-lain.
• Untuk kebutuhan usaha/ bisnis, perjalanan wisata yang dilakukan dalam
rangka menjalankan dinas kerja, atau berhubungan dengan bisnis seseorang.

Manfaat Pariwisata;

• Kesehatan jiwa seseorang menjadi lebih baik karena telah melakukan


kegiatan yang menyenangkan selama berlibur.
• Membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat di sekitar tempat
wisata.
• Membuka kesempata kerja yang lebih besar sehingga membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di sekitar tempat wisata.
• Menambah pemasukan suatu negara, baik dalam bentuk pajak dari
wisatawan, pertukaran mata uang asing, dan juga belanja para wisatawan
selama berada di tempat wisata.
• Pariwisata dapat membantu menjaga kelestarian budaya nasional dan
lingkungan hidup. Hadirnya banyak wisatawan akan membuat masyarakat
setempat lebih peduli akan kelestarian objek wisata, baik itu seni budaya
tradisional, keindahan alam, maupun bangunan dan peninggalan bersejarah.

Kepariwisataan merupakan sebuah kegiatan usaha dalam melayani


kebutuhan atau memenuhi keinginan seorang wisatawan yang akan memulai atau
sedang dalam melakukan sebuah perjalanan wisata. Selain pengertian dari
kepariwisataan, masih ada tujuan serta manfaatnya sesuai dengan instruksi
presiden nomor 9 tahun 1969 yaitu sebagai berikut:

• Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara


serta masyarakat pada umumnya.
• Memperluas kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong
kegiatankegiatan industri penunjang dan industri sampingan lainnya.
• Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
• Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.

 Pariwisata Di Kota Palembang

Bumi Sriwijaya Palembang terkenal dengan kulinernya seperti Pempek,


Laksan, atau Tekwan. Akan tetapi, sebenarnya kota yang terkenal akan Jembatan
Ampera ini juga punya landmark andalan. Tempat wisata Palembang terhitung
banyak, bagus, dan pastinya pas untuk berjalan-jalan.
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam kegiatan
perekonomian disuatu daerah. Pariwisata saat ini menjadi lahan industri yang
semakin berkembang pesat, sebab melalui sektor pariwisata suatu daerah dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatan taraf hidup
masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan melestarikan budaya daerah serta
memelihara keindahan alam di suatu daerah. Perkembangan Kota Palembang
sebagai ibukota dari Sumatera Selatan dalam beberapa dekade mengalami
kemajuan dalam perkembangan wilayah dan kotanya. Potensi wisata alam, sejarah
dan budaya menjadi daya tarik tersendiri sebagai salah satu tujuan wisata.
Beberapa potensi pariwisata budaya di Palembang antara lain pariwisata alam dan
buatan

 Definisi Pariwisata Alam


Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh
kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam
Saragih, 1993).
 Definisi Pariwisata Buatan
Pariwisata buatan adalah destinasi wisata yang di buat oleh manusia
secara sengaja yang di maksudkan untuk meningkatkan perekonomian daerah atau
pun untuk meningkatkan penghasilan daerah.

 Destinasi Wisata Alam Palembang Punti Kayu

Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu adalah sebuah kawasan


pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata alam dan rekreasi
di Palembang, Sumatra Selatan . Terletak di tengah kota Palembang - tepatnya di
kawasan Km.7 Palembang, Punti Kayu menjadi tempat liburan favorit yang ramai
dikunjungi warga kota Palembang khususnya pada akhir pekan dan hari-hari libur.
Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas flying fox, taman bermain, miniatur 7
keajaiban dunia, danau, waterpark, dan berbagai hiburan lainnya.
Punti Kayu merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia.
Selain menjadi tempat favorit wisata tengah kota, Punti Kayu berkontribusi dalam
penyerapan karbon dioksida dan mengimbangi pembangunan kota Palembang
yang cukup pesat. Lebih dari 80% lahan Punti Kayu adalah lahan konservasi yang
hingga saat ini masih sangat terjaga.

SEJARAH
Punti Kayu, pernah dikenal dengan nama Taman Sari atau Taman
Syailendra. Punti Kayu berasal dari bahasa komering, salah satu suku di Provinsi
Sumatra Selatan yang berarti pohon pepaya. Masyarakat terdahulu banyak
menjumpai pepaya tumbuh di sekitar kawasan tersebut.Kawasan hutan Punti
Kayu pada masa pemerintahan Belanda dinamakan Erpacht Punti Register 51.
Ditetapkan sebagai hutan konservasi (Instandhouding Aangewezen Bosch) pada
13 Februari 1937. Setelah ditata batas pada 30 Juli 1937, Erpacht Punti Register
51 ditunjuk sebagai kawasan hutan dengan luas 98 ha.
Berdasarkan surat Dirjen Kehutanan Nomor: 1337/DJ-I/1980 tanggal 26
April 1980 luas kawasan hutan yang sebelumnya 98 ha dikeluarkan 48 ha untuk
kepentingan pengembangan dan pembangunan wilayah kota Palembang. Kawasan
hutan Punti Kayu ditata batas ulang pada tahun 1982 dengan luas 50 ha.
Hutan Punti Kayu dijadikan sebagai hutan percobaan pinus melalui Surat
Keputusan (SK) Menhut No. 57/Kpts-II/1985 tanggal 7 April 1985 yang
kemudian diubah fungsinya menjadi hutan wisata. Hutan wisata Punti Kayu
ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam (TWA) melalui SK. Menhut No 76/Kpts-II/
2001 tanggal 15 Maret 2001 dengan luas 50 ha dan ditetapkan sebagai TWA
melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 9273/Kpts-II/2002.

Potografi dan Iklim

Kawasan TWA Punti Kayu mempunyai topografi datar hingga


bergelombang. Curah hujan bulanan di TWA Punti Kayu dan wilayah sekitarnya
berkisar antara 42 - 442 mm, dengan angka curah hujan tahunan sebesar 2.385
mm. Jumlah hari hujan bulanan berkisar antara 7-19 hari dengan jumlah hari hujan
setahun sebesar 154 hari. Suhu rata-rata bulanan berkisar antara 26,0 - 27,0 °C
dengan kelembaban udara tahunannya sebesar 86% (BKSDA Sumatra Selatan
2003).

Flora dan Fauna


Vegetasi di TWA Punti Kayu didominasi oleh Tusam (Pinus merkusii),
selain itu terdapat jenis-jenis lain seperti Akasia (Acacia mangium), Albasia
(Albazia falcatari), Ampupu (Eucalyptus alba), Bambu (Bambusa spp), Kayu
Putih (Malaleuca leucadendron), Mahoni (Switenia swageri), Pulai (Alstonia
granensis) dan Sengon (Alstonia granensis). Vegetasi-vegetasi ini banyak
dimanfaatkan oleh salah satu satwa kera ekor panjang (Macaca fascicularis) untuk
aktivitas seharihari seperti bermain dan makan, karena jenis satwa ini diliarkan
oleh pengelola Taman Wisata Alam Punti Kayu dan dianggap tidak mengganggu
aktivitas pengunjung.
Di TWA Punti Kayu terdapat berbagai macam satwa yang terdiri atas 4
kelas, yaitu : mamalia, primata, unggas, dan reptil. Jenis satwa di TWA Punti
Kayu didominasi oleh kera ekor panjang, sedangkan jenis satwa lain yang dapat
dijumpai antara lain babi hutan, ular hijau, ular kobra, ular sanca, burung elang,
burung kutilang, burung krocokan, burung raja udang, burung but-but, burung
ayamayaman, kupu-kupu, capung, tonggeret, biawak, kadal dan beberapa jenis
kodok.

-. Fasilitas Di Punti Kayu/Taman Sari

Selain menikmati kesejukan di hutan konservasi, pengunjung dapat menikmati


berbagai fasilitan dan permainan di punti kayu antara lain :
 Jembatan gantung
 Waterpark
 Arean bermain
 Area tunggang kuda (hannya hari minggu)
 Area tunggang gajah (hannya hari minggu)
 Outbound
 Berkemah
 Kebun binatang mini
 Replika landmark keajaiban dunia
-. Tarif Unutk Destinasi Eidsts Punti Kayu/Taman Sari

Tiket Masuk Punti Kayu


Jenis Tiket Weekday Weekend
Tiket Masuk Anak Rp20.000 Rp25.000
Tiket Masuk
Dewasa Rp25.000 Rp30.000

Perahu Naga,
Sepeda Air – Rp10.000

Tiket Kendaraan

Motor Rp5.000 Rp5.000


Mobil Rp10.000 Rp10.000

Jadwal Oprasional Punti Kayu


Karena merupakan kawasan Ruang Terbuka Hijau kota, tempat wisata ini
buka setiap hari. Sedangkan untuk berbagai wahana bisa dimainkan dari pagi
hingga sore hari.

Waktu operasional

Senin – Minggu 09.00 – 17.00

Data Kunjungan TWA Punti Kayu


Pengelola taman wisata alam Punti Kayu Palembang terus berupaya
meningkatkan jumlah pengunjung yang mengalami penurunan akibat pandemi
COVID-19. Manajer Bina Kawasan Taman Wisata Punti Kayu Sarjito di
Palembang, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan jumlah pengunjung di taman tersebut dengan mengembangkan
lokasi area objek foto dan area kemah untuk anak-anak pramuka, dan promosi
sosial media.
Manajer Objek Wisata Punti Kayu Palembang Raden Azka di Palembang
mengatakan, pengunjung objek wisata ini mulai ramai sejak lebaran pertama 2022
jumlahnya mencapai 200 orang, dan terus meningkat hingga kini mencapai 400
orang lebih sehari (9/5/2022).

Kekurangan
Merupakan hutan wisata murah meriah, suasana hutan yang memiliki
banyak pohon rindang. Wisata punti kayu ini juga memiliki kekurangan yaitu
kurangnya perawatan dilingkungan tempat wisata seperti tempat sampah dan
prasarana yang sudah rusak tidak di perbaiki, sarana toilet dan mushola yang
masih kurang. Banyak kera/monyet yang dibiarkan berkeliaran di sekitar tempat
wisata yang dapat mengganggu pengunjung. Masalah mobil dan motor yang
diperbolehkan masuk ke dalam hutan sehingga dapat merusak tanah dan rumput di
hutan serta pengemudi selalu parkir sembarangan di dalam hutan. Banyak wahana
yang tidak dipelihara oleh petugas. Banyak hewan peliharaan yang tidak terawat.

Kelebihan
Punti Kayu menjadi alternatif wisata yang sehat dan mendidik bagi masyarakat
palembang, dapat membantu oksigen bagi warga palembang. Area hutan yang
luas dengan beragam fasilitas seperti taman dan sarana bermain anak. Harga tiket
masuk yang sangat terjangkau. Banyak pedagang makanan dan minuman yang
berjualan di dalam hutan sehingga tidak merepotkan kita membawa makanan dari
rumah.

 Destinasi Wisata Buatan Museum Monpera


Museum Monumen Perjuangan Rakyat atau bisa juga disebut dengan
Museum Monpera merupakan bukti perjuangan rakyat palembang dalam
mengusir penjajah. Museum yang terletak di pusat Kota Palembang, Provinsi
Sumatera Selatan. Alamat lengkapnya di Jalan Merdeka No. 1, Kelurahan 19 Ilir,
Kecamatan Ilir Barat I. Pengelolaan museum ini berada di bawah Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.

Monpera memiliki bentuk yang unik terdapat patung burung garuda berukuran
besar di bagian dinding dan di bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari
arsitektur. Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi
Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang
dengan mengerahkan tank dan artileri.
 Pembangunan
Sejarah pembangunan Meseum Monpera berasal dari inisiatif mendirikan sebuah
monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang. Penginisiasi ide ini
adalah para sesepuh pejuang kemerdekaan RI wilayah Sumatera Selatan yang
tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tanggal 2 Agustus
1970, inisiatif ini disampaikan di rapat LVRI. Hingga pada akhirnya tepat tanggal
17 Agustus 1975, diadakan upacara peletakan batu pertama monumen.

Sebagai tindak lanjutnya, pembangunan museum Monpera dimulai sejak tahun


1980 sampai 1988 secara bertahap dengan menggunakan APBD Pemerintahan
Tingkat I Sumatera Selatan. Tanggal 23 Februari 1988, Meseum Menpora
diresmikan oleh Menko Kesra H. Alamsyah Ratu Prawiranegara

Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat
di Kota Palembang. Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari
lima malam.

Fungsi Museum Monpera tertuang di dinding monumen tepat di bawah patung


Garuda. Di dinding itu dituliskan:
"Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Bagian Selatan. Fungsi menggali
kembali kesadaran sejarah perjuangan dalam menegakan kemerdekaan nasional.
Sifat mengingatkan semua aktivitas perjuangan hikmah agar menjadi suri
tauladan bagi generasi penerus cita-cita bangsa. Maksud mengenang jasa-jasa
para pahlawan bangsa sebagai titik nol generasi muda dalam mengisi
kemerdekaan dan pembangunan"

 Arsitektur
Luas tanah museun adalah 23.565 m², dengan luas bangunan 3.926,4 m². Diluar
bagian luar dinding monumen, terdapat patung garuda berukuran besar dan di
bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari arsitektur. Selanjutnya di depan,
monumen terdapat lapangan besar yang terdapat dua mobil tank serta patung
Gading Gajah bercat putih. Patung ini dilengkapi dengan nisan peresmian
Museum Monumen Perjuangan Rakyat.

Beberapa ikon dan arsitektur sengaja dibangun untuk menunjukan filosofis yang
ingin disampaikan. Berikut beberapa filosofis arsitektur dari Museum Monpera.

• Monumen berbentuk melati kelopak lima. Melati melambangkan kesucian


dan ketulusan pahlawan perjuangan. Sedangkan lima sisi berfilosofi lima
daerah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera
Selatan (SubKOSS) yaitu Keresidenan Palembang, Lampung, Jambi,
Bengkulu, dan Kepulauan Bangka-Belitung.

• Tinggi monumen setinggi 17 meter, melambangkan tanggal kemerdekaan

• Jalur tampak terdapat delapan lantai, menandakan bulan Agustus

• Bidang berjumlah 45, menunjukkan tahun kemerdekaan 1945


• Akses atau jalur ke museum monumen sengaja berjumlah sembilan yang
bermakna “Batang Hari Sembilan” yang berarti kebersamaan masyarakat
Palembang.

• Enam cagak pada gerbang utama bermakna enam wilayah perjuangan


kemerdekaan di Sumatera Selatan

• Gading Gajah setelah gerbang utama, merefleksikan bahwa perjuangan


mempertahankan kemerdekaan pejuang Sumatera Selatan meninggalkan
gading/bekas.

• Ada juga dua relief yang menggambarkan kehidupan Sumater Selatan


sebelum merdeka dan saat pertempuran berlangsung

Beberapa sarana museum yang disediakan adalah sebagai berikut:

• Ruang Pamer Tetap

• Ruang Auditorium

• Ruang Perpustakaan
• Ruang Laboratorium/Konservasi

• Ruang Penyimpanan Koleksi

• Ruang Bengkel

• Ruang Administrasi

• Ruang Audio Visual

 Koleksi
Didalam Monpera kita bisa melihat berbagai macam koleksi sejarah yang
berkaitan dengan peristiwa perjuangan masyarakat Palembang menghadapi Agresi
Militer Belanda II. Terdapat 368 koleksi di mesuem ini. Terdiri dari 178 buah foto
dokumentasi, pakaian dinas pahlawan dan senjata yang digunakan seperti pistol,
juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan meriam kecepek, dten MK IV, double
lop, pedang sabil, anjau darat. Terdapat juga 568 koleksi buku baik buku
perjuangan atau buku umum. Selain itu, Museum Monpera menyimpan patung
setelah badan para pahlawan seperti Dr. A. K. Gani, Drg. M. Isa, H. Abdul Rozak,
Bambang Utoyo, Hasan Kasim, Harun Sohar dan H. Barlian. Adapun mata uang
yang dikoleksi adalah mata uang VOC, Hindia-Belanda dan Jepang (ORI) .
 Informasi Pelayanan

Jadwal layanan atau jadwal operasional :

Waktu operasional

Senin – Jumat 09.00 – 15.45


Sabtu - Minggu 09.00 – 14.45

 Harga Karcis

Harga Tiket Masuk


Jenis Tiket Weekday Weekend
Tiket Masuk Anak dan Rp3.000 Rp3.000
Pelajar
Tiket Masuk Umum Rp5.000 Rp5.000

Tiket Masuk Turis Luar Rp. 20.000 Rp20.000


Negeri

Tiket Kendaraan
Motor Rp5.000 Rp5.000
Mobil Rp10.000 Rp10.000

Data Kunjungan Monpera

Sebelum hadirnya Taman di kawasan Monpera itu di renovasi, semula jumlah


pengunjung hanya sekitar 20 sampai 30 orang rata-rata per hari, kini setelah jalan
beberapa minggu dari peresmian taman itu, jumlah pengunjung meningkat
menjadi sekitar 50 orang rata-rata per hari.
“50 orang itu di hari biasa, kalau hari libur Sabtu dan Minggu bisa sampai
sekitar 100 orang lebih,” kata salah satu pegawai Museum Monpera Angga saat
dibincangi SUMEKS.CO, Kamis (17/2).

Dikatakannya, kebanyakan yang berkunjung adalah wisatawan lokal. Mereka


berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa. Terlebih kalau ada kunjungan
khusus dari sekolah atau organisasi.

“Kebanyakan sih kunjungan dari sekolah, jadi pelajar yang datang bisa puluhan,
begitu juga organisasi mahasiswa. Tetapi untuk wisatawan luar belum ada,”
ujarnya.

Kekurangan

Kurangnya promosi dan sedikit kurang terawat. Suasana yang kurang nyaman
karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait sampah, masih banyak sampah
berserakan di sekitar Museum Monpera. Banyak pengamen di lingkungan
museum yang mengganggu pengunjung karena memaksa untuk meminta uang.
Kelebihan

Lokasi tempat yang strategis, dekat dengan sungai musi, jembatan ampera dan
Benteng Kuto Besak (BKB). Setelah di renovasi, menjadi semakin bagus dengan
pernak pernik lampu taman. Terdapat tempat parkir sepeda, tempat olahraga,
ayunan, tempat bermain anak dan air mancur. Memiliki peninggalan bersejarah
dari zaman dahulu. Dapat naik ke atap museum untuk melihat pemandangan kota
Palembang. Harga tiket yang sangat terjangkau, cocok untuk pelajar yang ingin
berkunjung dan dapat melihat sejarah zaman dahulu.

KESIMPULAN

Pariwisata adalah serangkaian kegiatan dan aktivitas perjalanan yang


dilakukan oleh manusia, baik perorangan maupun berkelompok, dari satu tempat
ke tempat lain secara sementara dengan tujuan untuk mendapatkan keseimbangan,
kedamaian, ketenangan, keserasian, dan kebahagiaan jiwa.
Pariwisata atau wisata terdiri dari dua jenis yaitu wisata alam dan buatan
diantaranya:
Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh
kesegaran jasmaniah dan rohaniah, men-dapatkan pengetahuan dan pengalaman
serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam
Saragih, 1993).
Sedangkan, wisata buatan adalah destinasi wisata yang di buat oleh
manusia secara sengaja yang di maksudkan untuk meningkatkan perekonomian
daerah atau pun untuk meningkatkan penghasilan daerah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pariwisata.html
https://www.academia.edu/36773220/PARIWISATA_KOTA_PALEMBANG
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Monumen_Perjuangan_Rakyat
https://sumeks.co/kunjungan-ke-museum-monpera-meningkat-htm-seikhlasnya/
https://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-wisata-alam-
danpariwisata.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Punti_Kayu#:~:text=Taman%20Wisata%20Alam%2
0(TWA)%20Punti,rekreasi%20di%20Palembang%2C%20Sumatra%20Selatan%2
0
Sumber : https://travelspromo.com/htm-wisata/punti-kayu-palembang/
https://www.google.com/search?q=engertian+pariwisata+butan+&sxsrf=ALiCzsa
P0oc6sGsrKbgojqf-
https://sumsel.antaranews.com/berita/642505/pengunjung-wisata-punti-
kayupalembang-masih-ramai-di-akhir-liburan

Anda mungkin juga menyukai