DISUSUN OLEH :
HAVIZA IMANIYAH (19320018) RARAH
AGUSTRIANI (19320033) DHEA ANGGITA
ERINDAH (19320014)
HARDIANSYAH (19320016)
AGUS DIANA (19320001)
Agar lebih memahami apa itu pariwisata, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. James J. Spillane
Menurut James J. Spillane (1982), pengertian pariwisata adalah suatu
kegiatan untuk melakukan perjalanan dimana tujuannya untuk memperoleh
kepuasan, kenikmatan, pengetahuan, kesehatan, istirahat, menjalankan tugas,
berziarah, dan tujuan lainnya.
2. Koen Meyers
4. Sinaga, 2010
Segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata yang dimaksud adalah objek
dan daya tarik wisata .
Unsur-Unsur Pariwisata
Setiap orang yang melakukan perjalanan wisata pasti memiliki tujuan tersendiri
yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat pariwisata:
Tujuan Pariwisata;
Manfaat Pariwisata;
SEJARAH
Punti Kayu, pernah dikenal dengan nama Taman Sari atau Taman
Syailendra. Punti Kayu berasal dari bahasa komering, salah satu suku di Provinsi
Sumatra Selatan yang berarti pohon pepaya. Masyarakat terdahulu banyak
menjumpai pepaya tumbuh di sekitar kawasan tersebut.Kawasan hutan Punti
Kayu pada masa pemerintahan Belanda dinamakan Erpacht Punti Register 51.
Ditetapkan sebagai hutan konservasi (Instandhouding Aangewezen Bosch) pada
13 Februari 1937. Setelah ditata batas pada 30 Juli 1937, Erpacht Punti Register
51 ditunjuk sebagai kawasan hutan dengan luas 98 ha.
Berdasarkan surat Dirjen Kehutanan Nomor: 1337/DJ-I/1980 tanggal 26
April 1980 luas kawasan hutan yang sebelumnya 98 ha dikeluarkan 48 ha untuk
kepentingan pengembangan dan pembangunan wilayah kota Palembang. Kawasan
hutan Punti Kayu ditata batas ulang pada tahun 1982 dengan luas 50 ha.
Hutan Punti Kayu dijadikan sebagai hutan percobaan pinus melalui Surat
Keputusan (SK) Menhut No. 57/Kpts-II/1985 tanggal 7 April 1985 yang
kemudian diubah fungsinya menjadi hutan wisata. Hutan wisata Punti Kayu
ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam (TWA) melalui SK. Menhut No 76/Kpts-II/
2001 tanggal 15 Maret 2001 dengan luas 50 ha dan ditetapkan sebagai TWA
melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 9273/Kpts-II/2002.
Perahu Naga,
Sepeda Air – Rp10.000
Tiket Kendaraan
Waktu operasional
Kekurangan
Merupakan hutan wisata murah meriah, suasana hutan yang memiliki
banyak pohon rindang. Wisata punti kayu ini juga memiliki kekurangan yaitu
kurangnya perawatan dilingkungan tempat wisata seperti tempat sampah dan
prasarana yang sudah rusak tidak di perbaiki, sarana toilet dan mushola yang
masih kurang. Banyak kera/monyet yang dibiarkan berkeliaran di sekitar tempat
wisata yang dapat mengganggu pengunjung. Masalah mobil dan motor yang
diperbolehkan masuk ke dalam hutan sehingga dapat merusak tanah dan rumput di
hutan serta pengemudi selalu parkir sembarangan di dalam hutan. Banyak wahana
yang tidak dipelihara oleh petugas. Banyak hewan peliharaan yang tidak terawat.
Kelebihan
Punti Kayu menjadi alternatif wisata yang sehat dan mendidik bagi masyarakat
palembang, dapat membantu oksigen bagi warga palembang. Area hutan yang
luas dengan beragam fasilitas seperti taman dan sarana bermain anak. Harga tiket
masuk yang sangat terjangkau. Banyak pedagang makanan dan minuman yang
berjualan di dalam hutan sehingga tidak merepotkan kita membawa makanan dari
rumah.
Monpera memiliki bentuk yang unik terdapat patung burung garuda berukuran
besar di bagian dinding dan di bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari
arsitektur. Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi
Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang
dengan mengerahkan tank dan artileri.
Pembangunan
Sejarah pembangunan Meseum Monpera berasal dari inisiatif mendirikan sebuah
monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang. Penginisiasi ide ini
adalah para sesepuh pejuang kemerdekaan RI wilayah Sumatera Selatan yang
tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tanggal 2 Agustus
1970, inisiatif ini disampaikan di rapat LVRI. Hingga pada akhirnya tepat tanggal
17 Agustus 1975, diadakan upacara peletakan batu pertama monumen.
Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat
di Kota Palembang. Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari
lima malam.
Arsitektur
Luas tanah museun adalah 23.565 m², dengan luas bangunan 3.926,4 m². Diluar
bagian luar dinding monumen, terdapat patung garuda berukuran besar dan di
bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari arsitektur. Selanjutnya di depan,
monumen terdapat lapangan besar yang terdapat dua mobil tank serta patung
Gading Gajah bercat putih. Patung ini dilengkapi dengan nisan peresmian
Museum Monumen Perjuangan Rakyat.
Beberapa ikon dan arsitektur sengaja dibangun untuk menunjukan filosofis yang
ingin disampaikan. Berikut beberapa filosofis arsitektur dari Museum Monpera.
• Ruang Auditorium
• Ruang Perpustakaan
• Ruang Laboratorium/Konservasi
• Ruang Bengkel
• Ruang Administrasi
Koleksi
Didalam Monpera kita bisa melihat berbagai macam koleksi sejarah yang
berkaitan dengan peristiwa perjuangan masyarakat Palembang menghadapi Agresi
Militer Belanda II. Terdapat 368 koleksi di mesuem ini. Terdiri dari 178 buah foto
dokumentasi, pakaian dinas pahlawan dan senjata yang digunakan seperti pistol,
juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan meriam kecepek, dten MK IV, double
lop, pedang sabil, anjau darat. Terdapat juga 568 koleksi buku baik buku
perjuangan atau buku umum. Selain itu, Museum Monpera menyimpan patung
setelah badan para pahlawan seperti Dr. A. K. Gani, Drg. M. Isa, H. Abdul Rozak,
Bambang Utoyo, Hasan Kasim, Harun Sohar dan H. Barlian. Adapun mata uang
yang dikoleksi adalah mata uang VOC, Hindia-Belanda dan Jepang (ORI) .
Informasi Pelayanan
Waktu operasional
Harga Karcis
Tiket Kendaraan
Motor Rp5.000 Rp5.000
Mobil Rp10.000 Rp10.000
“Kebanyakan sih kunjungan dari sekolah, jadi pelajar yang datang bisa puluhan,
begitu juga organisasi mahasiswa. Tetapi untuk wisatawan luar belum ada,”
ujarnya.
Kekurangan
Kurangnya promosi dan sedikit kurang terawat. Suasana yang kurang nyaman
karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait sampah, masih banyak sampah
berserakan di sekitar Museum Monpera. Banyak pengamen di lingkungan
museum yang mengganggu pengunjung karena memaksa untuk meminta uang.
Kelebihan
Lokasi tempat yang strategis, dekat dengan sungai musi, jembatan ampera dan
Benteng Kuto Besak (BKB). Setelah di renovasi, menjadi semakin bagus dengan
pernak pernik lampu taman. Terdapat tempat parkir sepeda, tempat olahraga,
ayunan, tempat bermain anak dan air mancur. Memiliki peninggalan bersejarah
dari zaman dahulu. Dapat naik ke atap museum untuk melihat pemandangan kota
Palembang. Harga tiket yang sangat terjangkau, cocok untuk pelajar yang ingin
berkunjung dan dapat melihat sejarah zaman dahulu.
KESIMPULAN
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pariwisata.html
https://www.academia.edu/36773220/PARIWISATA_KOTA_PALEMBANG
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Monumen_Perjuangan_Rakyat
https://sumeks.co/kunjungan-ke-museum-monpera-meningkat-htm-seikhlasnya/
https://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-wisata-alam-
danpariwisata.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Punti_Kayu#:~:text=Taman%20Wisata%20Alam%2
0(TWA)%20Punti,rekreasi%20di%20Palembang%2C%20Sumatra%20Selatan%2
0
Sumber : https://travelspromo.com/htm-wisata/punti-kayu-palembang/
https://www.google.com/search?q=engertian+pariwisata+butan+&sxsrf=ALiCzsa
P0oc6sGsrKbgojqf-
https://sumsel.antaranews.com/berita/642505/pengunjung-wisata-punti-
kayupalembang-masih-ramai-di-akhir-liburan