Anda di halaman 1dari 7

Nama : Firdaus Aziiz Saputra

NIM : 2213511091
Mata Kuliah /Kelas : Dasar – Dasar Ekowisata/C

Jawaban :
1. A. Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Menurut Oka A Yoeti
dalam buku berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata (1991) menyebutkan bahwa
pariwisata berasal dari kata pari dan wisata. Pari memiliki arti berkalikali atau
berputar-putar, sedangkan wisata mempunyai arti perjalan atau berpergian. Sehingga
pariwisata menurut Youti adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali. Menurut
Pendit S Nyoman dalam buku berjudul Ilmu Pariwisata (1994) menyebutkan bahwa
pariwisata adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek,
ketempat-tempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan tempat bekerjanya, serta di luar
kegiatan-kegiatan mereka, dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai maksud,
termasuk kunjungan wisata. Menurut Munasef (1995) suatu kegiatan pariwisata
terdiridari tiga unsur, diantaranya :
1. Manusia ( man ) merupakan orang yang melakukan perjalanan dengan maksud
menikmati keindahan dari suatu tempat (alam).
2. Ruang ( spacen ) yang merupakan daerah atau ruang lingkup melakukan
perjalanan.
3. Waktu ( time ) merupakan waktu yang digunakan selama dalam perjalanan
dan tinggal di daerah tujuan wisata.
B. Sesuai dengan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa -
Bangsa No. 870, yang dimaksudkan dengan wisatawan adalah setiap orang yang
mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa,
dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar
oleh negara yang dikunjunginya. Wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat
tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari
kunjungannya itu (Spillane, 2003). Sedangkan UU RI Nomor 9 tahun 1990 dalam
Yoeti (2007), mendefinisikan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata. Berdasarkan pengertian pengunjung di atas, adapun bagian-bagian yang
termasuk di dalamnya, yaitu:
1. Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit
tinggal 24 jam di negara yang dikunjunginya.
2. Pelancong (exursionist) yaitu pengunjung sementara yang tinggal kurang
dari 24 jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan
kapal pesiar).
Jenis dan macam wisatawan yang terlihat dari sifat perjalanan dan ruang lingkup
dimana wisata itu dilakukan, wisatawan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Wisatawan asing (foreign tourist) yaitu orang asing yang melakukan
perjalanan wisata, yang datang ke suatu negara lain yang bukan merupakan
negara dimana wisatawan tersebut menetap. Wisatawan asing bagi suatu
negara dapat ditandai dari status kewarganegaraannya, dokumen perjalanan
yang dimilikinya serta dari jenis mata uang yang dibelanjakannya, karena pada
umumnya golongan wisatawan ini hampir selalu menukarkan uangnya terlebih
dahulu pada Bank atau Money Changer sebelum berbelanja.
2. Domestic foreign tourist yaitu wisatawan asing yang menetap pada suatu
negara untuk berwisata di wilayah negara tempat tinggalnya. Wisatawan
tersebut bukan warga negara dimana ia berada, melainkan adalah warga
negara asing yang karena tugasnya hingga kedudukannya menetap dan tinggal
pada suatu negara serta memperoleh penghasilan dengan mata uang negara
asalnya.
3. Domestic tourist yaitu seorang warga negara yang berwisata dalam batas
wilayah negaranya sendiri.
4. Indigenous foreign tourist yaitu warga negara suatu negara tertentu yang
bertugas atau menjabat di luar negeri, kembali ke negara asalnya dan
melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.
5. Transit tourist yaitu wisatawan yang berwisata ke suatu negara, yang
menggunakan transportasi dan terpaksa singgah pada suatu pemberhentian
seperti stasiun, bandar udara, dan stasiun bukan atas keinginan sendiri.
6. Business tourist yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk tujuan lain
bukan untuk berwisata, akan tetapi perjalanan wisata akan dilakukan setelah
tujuan utamanya telah terselesaikan.
C. Ekowisata atau ecotourism (wisata ekologis) adalah suatu bentuk wisata yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural aren), memberi
manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava bagi masyarakat
setempat. Menurut The Ecoturism Society (1990):Perjalanan wisata ke area alami
dengan tujuan konservasi, melestarikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
• Eplerwood ( 1999 ):
Perjalanan kearea alami yang menciptakan industry pasriwisata.
• Australian Departement of Taurism (1999):
Wisata alam dengan mengikutsertakan aspek Pendidikan dan interprestasi
terhadap lingkungan serta budaya.
• IUCN ( 1996 ):
Ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab secara lingkungan dan
kunjungan ke kawasan alami, dalam rangka menikmati dan menghargai alam
(serta semua ciri-ciri budaya masa lalu dan masa kini) untuk mempromosikan
konservasi, memiliki dampak kecil dan mendorong pelibatan sosial ekonomi
masyarakat lokal secara aktif sebagai penerima manfaat.
• Western (1993):
Ekowisata adalah hal tentang menciptakan dan memuaskan suatu keinginan
akan alam, tentang mengeksploitasi potensi wisata untuk konservasi dan
pembangunan, dan tentang mencegah dampak negatifnya terhadap ekologi,
kebudayaan, dan keindahan.
D. Kawasan wisata atau Objek wisata objek adalah tempat yang dikunjungi dengan
berbagai keindahan yang didapatkan, tempat untuk melakukan kegiatan pariwisata,
tempat untuk bersenang-senang dengan waktu yang cukup lama demi mendapatkan
kepuasan, pelayanan yang baik, serta kenangan yang indah di tempat wisata. Menurut
Ridwan (2012:5) kawasan atau objek wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaean atau tujuan kunjungan wisatawan.
Sedang menurut SK Menparpostel No. Km 98 PW. 102 MPPT-87, pengertian Objek
wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang
dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan
sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Dan menurut UU no. 10
tentangkepariwisataan, pengertian kawasan wisata atau objek wisata adalah segala
sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik wisata.
E. Wujud Pariwisata adalah suatu bentuk adanya kegiatan dan memiliki sifat yang
nyata terhadap suatu kegiatan pariwisata. Wujud pariwisata terdiri dari 4 aspek, yaitu
Pariwisata, wisatawan, ekowisata, dan kawasan/objek wisata.
Contoh wujut pariwisata :
a) Diving

b) Tracking

c) Caving

d) Birtwatcing
2. Sektor kemaritiman RPJPN ( Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2005
– 2025 dalam mencanangkan pembangunan industri kemaritiman yaitu dengan
melakukan pembangunan sektor kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil dan akan
diarahkan pada upaya untuk peningkatan daya saing perekonomian, khususnya
perikanan dan kelautan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan kemampuan
iptek, serta penguatan kelembagaannya.Dengan demikian, perlu ada pembangunan di
sektor industri dan jasa kelautan, sehingga langkah pemanfaatan sumber daya alam
kelautan diharapkan dapat direncanakan secara lebih sistematis, sinergi, optimal, dan
berkelanjutan yang meliputi ;
- Perhungan laut
- Industri maritim
- Perikanan
- Wisata bahari atau ekosistem laut
- Energi atau sumberdaya mineral
- Pembangunan, dan
- Jasa kelautan
3. Mengenai pengembangan ekowisata laut dan pesisir tidak jauh dengan kata
ekologi, sosial dan pelestarian lingkungan, dalam hal ekologi kita ketahui adalah
hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya maksudnya agar pengembangan
ekowisata laut dan pesisir adalah agar kita selalu menjaga kelestarian makhluk hidup
yang ada di pesisir laut agar ekowisata pesisir ini terus berkembang dan tidak punah.
Dalam bentuk sosial dapat dilakukan gotong royong dalam melakukan pembersihan
disekitar laut dan pesisir karena pasti banyak sekali sampah kotoran yang ada
disekitar situ dan penyebabkan wisatawan tidak ingin ke wisata tersebut karena kotor,
oleh karena itu kita harus bergotong royong untuk membersihkan wilayah laut dan
pesisir. Lalu ada pelestarian lingkungan dilakukan contohnya menanam mangrove dan
menanam terumbu karang agar kelestarian di laut dan pesisir tetap lestari dan tidak
ada kepunahan. Jadi itulah penjelasan pengenai hal pengembangan ekowisata laut dan
pesisir.
4. Prinsip perkembangan ekonomi, perkembangan ekowisata dilaksanakan secara
efisiensi, dimana dilakukan pengaturan sumberdaya alam sehingga memberikan
manfaat yang yang optimal kepada masyarakat setempat, pengembangan dan
pemerintahan serta keberlanjutan yng dapat mendukung generasi di masa depan.
Berikut ini contoh gambar:
5. Prinsip partisipasi masyarakat merupakan dimana masyarakat harus ikut ambil bagian
dari dan turut serta dalam pengelolaan ekowisata, hal ini dapat dilakukan dengan
pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan, perlindungan terhadap hak
intelektual dan kekayaan budaya oleh organisasi masyarakat setempat, serta adanya
sertifikasi jasa dan pengaturan pembagian perolehan hasil di sektor ekowisata yang di
dukung oleh Lembaga.
Berikut ini contoh gambar:

6. Prinsip dasar pendidikan, Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses


pembudayaan dan pemberdayaan masyarakat yang berlangsung sepanjang hayat, serta
meminimalisir dapak negatif terhadap lingkungan, peningkatkan keperdulian
masyrakat, memberikan kontribusi terhadap kelestarian kawasan pengunjung terhadap
alam dan budaya.
Contoh gambar dari prinsip Pendidikan:

7. Prinsip dasar wisata berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun
2009 ;
1) Kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata.
2) Konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara lestari
sumber daya alam yang digunakan dalam ekowisata
3) Ekonimis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi
penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan usaha
ekowisata dapat berkelanjutan.
4) Edukasi, yaitu mengandung unsur Pendidikan untuk mengubah presepsi
seseorang agar memiliki keperdulian, tanggung jawab, dan komitmen terhadap
perlestarian lingkungan dan budaya.
5) Memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung.
6) Pastisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyrakat dalam kegiatan
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata dengan menghormati
nilai – nilai sosial dan budaya dan keagamaan masyarakat di sekitar kawasan.
7) Menanpung kearifan lokal.
8. Faktor – faktor pendekatan dalam pengelolah ekowisata:
a. Faktor lingkungan, merupakan bagian terpenting karena faktor lingkungan
juga menjadi acuan dan pertimbangan dalam melakukan pendekatan untuk
mengelolah sebuah wisata.
b. Faktor sosial budaya, dalam melakukan pendekatan, faktor sosial budaya
pendekat, faktor sosial budaya menjadi acuan untuk menyesuaikan
pengelolaan ekowisata.
c. Faktor Pendidikan, dengan memperhatikan faktor Pendidikan yang secara
langsung akan merasakan manfaat dari pendekatan untuk mengelolah wisata
yang lebih baik, tujuan ekowisata terpenuhi.
d. Faktor ekonomi, peluang ekonomi yang dihasilkan menjadi tujuan yang
dilakukannya pendekatan pengelolaan agar terciptanya perkembangan.
e. Faktor Kelembagaan, kelembagaan/tim yang mumpuni menjadikan
pendekatan pengelolaan ekowisata optimal.
f. Faktor Keamanan, Faktor ini harus diperhatikan, karena resiko gagalnya suatu
pengembangan ekowisata disebabkan karena tidak memperhatikan faktor
keamaan, dan
g. Faktor fasilitas, faktor fasilitas umunya menjadi titik dilakukan pendekatan
pengelolaan ekowisata, sebagaimana fasilitas yang baik akan menciptakan
pengembangan ekowisata yang baik pula.
9. Acara Shared-Learning "Pengembangan Ekowisata dalam Mendukung Konservasi
Mangrove" di Bedul, Banyuwangi. Memiliki prinsip dasar yaitu konservasi, ekonomi,
partisipasi masyarakat, pendidikan, dan wisata.
I. Prinsip konservasi karena memiliki kepedulian, tanggung jawab dan
komitmen terhadap pelestarian alam di Bedul, Banyuwangi.
II. Prinsip Ekonomi karena dengan ditanamnya bakau di Bedul, Banyuwangi,
memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat setempat, pengembang,
dan pemerintah secara berkelanjutan.
III. Prinsip partisipasi masyarakat, penanaman bakau di Bedul, Banyuwangi
melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi secara
partisipatif.
IV. Prinsip pendidikan karena meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan
kesadaran terhadap pelestarian alam bagi pengunjung, masyarakat, dan
berbagai pihak.
V. Prinsip wisata karena memenciptakan rasa aman, nyaman, dan memberi
kepuasan serta pengalaman bagi pengunjung.
10. Pendapat saya tentang usaha pemerintah dalam pemulihan sektor pariwisata pasca
pandemic Covid-19 antara lain; membuat kebijakan terutama untuk mengembangkan
pariwisata, menyuntikkan dana untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata,
menerapkan strategi pemulihan yang optimal dan berkualitas untuk memulihkan
sektor pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai