PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan pembuatan karya tulis ini adalah ingin mengetahui
peluang dan tantangan pariwisata di Indonesia, sehingga akan diperoleh
informasi yang lengkap tentang pariwisata. Informasi tersebut dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak terkait untuk memajukan pariwisata.
1
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
1.4. Metodologi
Metodologi (cara) pembuatan karya tulis ini adalah kajian literatur yang
data dan informasinya berasal dari berbagi tulisan, buku, artikel, terutama yang
tersedia melalui media internet.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan.
Berdasarkan pengertian menurut Undang-Undang dan para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa Kepariwisataan adalah semua hal yang berhubungan
dengan pariwisata. Pariwisata adalah berbagai jenis kegiatan wisata yang
melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar. Wisata adalah kegiatan wisata
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dari suatu tempat ketempat
lain dengan tujuan untuk berwisata, liburan dan bersenang-senang atau
mendapat kesenangan. Suatu hal yang sangat menonjol dari batasan-batasan
tersebut ialah pada pokoknya, apa yang menjadi ciri dari perjalanan pariwisata
adalah sama atau dapat disamakan (walau cara mengemukakannya agak
berbeda-beda), yaitu dalam pengertian Kepariwisataan terdapat beberapa
faktor penting yaitu :
1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.
3. Perjalanan itu walaupun apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi.
4. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut.
3
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
syarafnya, untuk menikmati keindahan alam, untuk menikmati hikayat rakyat
suatu daerah, untuk menikmati hiburan, dan sebagainya.
2. Pariwisata untuk rekreasi (recreation sites). Jenis pariwisata ini dilakukan
oleh orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari libur untuk istirahat,
untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan
menyegarkan keletihan dan kelelahannya.
3. Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism). Jenis pariwisata ini ditandai
oleh adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat-
pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat istiadat, cara hidup
masyarakat negara lain dan sebagainya.
4. Pariwisata untuk olahraga (sports tourism). Jenis pariwisata ini bertujuan
untuk tujuan olahraga, baik hanya untuk menarik penonton olahraga dan
olahragawannya sendiri serta ditujukan bagi mereka yang ingin
mempraktikkannya sendiri.
5. Pariwisata untuk urusan dagang (business tourism). Jenis pariwisata ini,
unsur yang ditekankan adalah kesempatan yang digunakan oleh pelaku
perjalanan ini yang menggunakan waktu bebasnya untuk menikmati dirinya
sebagai wisatawan yang mengunjungi berbagai obyek wisata dan jenis
pariwisata lain.
4
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan
tradisional, festival budaya, kain tenun (tradisional), tekstil lokal,
pertunjukan (tradisional), adat istiadat lokal, museum dan lain-lain.
2.3.1 Wisatawan
5
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
penduduk negara yang dikunjungi. Definisi ini mencakup dua kategori tamu
mancanegara, yaitu
6
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
juga menjadi daya tarik di daerah tujuan wisata. Faktor pendorong dan penarik
ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi
wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata.
Faktor pendorong umumnya bersifat sosio-psikologis, sedangkan faktor penarik
merupakan destination-specific attributes. Pada dasarnya seseorang
melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, motivasi-motivasi tersebut
dapat dikelompokkan menjadi empak kelompok besar, yaitu :
a. Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik atau
fisiologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan,
berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, bersantai dan lainnya
b. Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi
dan kesenian daerah lain, termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek
peninggalan budaya.
c. Social or interpersonal motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial seperti
mengunjungi teman dan keluarga, melakukan hal-hal yang dianggap
mendatangkan gengsi (prestige), melakukan ziarah, pelarian dari situasi
yang membosankan.
d. Fantasy motivation yaitu adanya motivasi bahwa di daerah lain seseorang
akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan yang
memberikan kepuasan psikologis.
7
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
Menurut Undang-Undang Kepariwisataan, daya tarik wisata merupakan
salah satu usaha dalam kepariwisataan. Usaha pariwisata meliputi : 1)
Kawasan wisata ; 2) Jasa transportasi dan jasa perjalanan; 3) Jasa makanan
dan minuman ; 4) Penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburang
dan rekreasi ; 5) Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan intensity, konfrensi
dan pameran ; 6) Jasa informasi pariwisata, konsultasi pariwisata dan
pramuwisata ; 7) Wisata tirta dan spa. Secara garis besar, daya tarik wisata
diklasifikasikan kedalam tiga klasifikasi (Marpaung dalam Mulyo, 2005), yaitu :
1. Daya Tarik wisata alam. Bersumber dari kondisi alam yang ada seperti
wisata pantai, bahari, alam pegunungan, daerah liar terpencil, taman dan
daerah konservasi.
2. Daya Tarik budaya. Memiliki objek yang bersumber dari kondisi budaya
masyarakat ataupun peninggalan seperti kondisi adat istiadat masyarakat,
kondisi sosial masyarakat dan acara tradisional.
3. Daya tarik buatan manuasia. Daya tarik yang mengembangkan sesuatu
yang bersumber dari buatan manusia atau termasuk sebagai daya tarik
khusus seperti taman hiburan rakyat, festival musik, festival tahunan atau
lokasi ajang perlombaan (perahu, motor cros, dll).
8
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata, antara lain perhotelan, Biro
Perjalanan Wisata, Transportasi dan Asosiasi Usaha Pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tarik, dan sarana wisata. Industri yang merupakan
unit-unit usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area
geografi tersebut. Sebagai contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di
daerah asal wisatawan, Penerbangan bisa ditemukan baik di daerah asal
wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di daerah
tujuan wisata.
BAB III
PELUANG DAN TANTANGAN PARIWISATA
3.1 Peluang
9
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
covid-19, jumlah perjalanan wisata mengalami pengingkatan kembali sebesar
14,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya
perkembangan wisatawan domestik yang berpergian ke seluruh Indonesia
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Perkembangan Wisatawan Domestik
Yang Berpergian ke Seluruh Indonesia
10
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
3.1.2 Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
11
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
Tabel 3.2
Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Yang Berkunjung Ke Indonesia, 2017-2021
12
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
wisata di media sosial agar menarik wisatawan untuk datang. Kegiatan digital
marketing biasanya dilakukan di website, social media, online advertising, email
direct marketing, forum discussion, mobile applications. Digital marketing juga
merupakan strategi yang wajib diterapkan setiap bisnis yang ingin bertahan di
tengah dinamisnya perkembangan teknologi digital saat ini, salah satunya
adalah promosi bisnis pariwisata. Jika dulu perusahaan banyak mengandalkan
televisi, radio, telepon, dan baliho, kini perusahaan dapat memanfaatkan media
sosial dan mesin pencarian untuk mengenalkan produk. Salah satu keuntungan
pemasaran digital atau digital marketing, tidak hanya efektif dalam menjaring
traffic dan konversi, tapi juga lebih efisien jika ditinjau dari segi biaya. Biaya
content marketing lebih terjangkau dibanding memasang iklan di televisi.
Pelaku industri pariwisata yang tidak menerapkan digital marketing
tourism akan cenderung lebih sulit bersaing, lambat laun akan ditinggalkan
konsumen karena saat ini wisatawan sudah lebih sering mencari, memesan,
dan membeli paket perjalanan secara online tanpa perlu datang ke travel
agent konvensional. Secara umum, teknologi informasi yang tersedia untuk
mendukung industri pariwisata di Indonesia, antara lain :
1. Untuk pelaku inustri Biro Perjalanan, pada masa ini teknologi mobile atau
aplikasi dibidang pariwisata mengalami pertumbuhan signifikan. Para
pelaku usaha Biro Perjalanan tinggal memanfaatkan
teknologi mobile tersebut, sehingga dapat membantu menjangkau promosi
pariwisata yang lebih luas.
2. Pelaku bisnis perhotelan juga dapat mengembangkan potensi bisnisnya
dengan memanfaatkan teknologi informasi (market place) untuk
mendukung pemasaran on line, sistim kerja dan manajemen hotel karena
dengan bantuan teknologi tersebut manajemen hotel bisa mendapatkan
beberapa informasi personal dari customer yang bersangkutan. Selain itu,
kolaborasi bisnis, baik dalam operasional atau manajemen bisnis bisa di
jalankan secara bersama-sama. Memaksimalkan potensi peningkatan
keamanan dari perangkat teknologi yang ada dikantor pengelola hotel yang
13
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
bersangkutan, sehingga dengan peningkatan tersebut data base customer
yang sudah terupdate di manajemen hotel akan tersimpan dengan baik.
Dimana bisa jadi database itulah yang nantinya akan bisa di gunakan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Untuk pelaku usaha transportasi dan pelaku usaha lainnya seperti rumah
makan, telah tersedia aplikasi Gojek dan GRAB sehingga memudahkan
wisatawan untuk mengunjungi oebjek-objek wisata dengan harga yang
wajar. Selain itu, didalam aplikasinya terdapat produk dan jasa lainnya
untuk kebutuhan wisatawan seperti makanan dan minuman. Para Usaha
Kecil dan Mikro (UKM) dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk
mengembangkan usahanya.
4. Penerapan teknologi mobile bagi dinas pariwisata dengan produk city
directory berbasis mobile. Dengan aplikasi tersebut, semua kebutuhan
informasi tentang daerah seperti tempat wisata, kuliner, akomodasi, dan
lain-lain bisa diakses melalui perangkat mobile. Dinas Pariwisata dapat
memasukkan materi promosi kedalam platform aplikasi mobile tersebut .
5. Untuk pelaku usaha dibidang perdagangan dan jasa, terutama yang dapat
mendukung wisatawan telah tersedia aplikasi market place seperti
tokopedia, bli-bli, spohi, bukalapak dan market place lainnya.
3.2 Tantangan
14
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
UNWTO sebesar 3 persen/tahun. Meski demikian, perilaku negara pesaing
akan menciptakan persaingan yang semakin keras dalam merebut pasar
pariwisata dunia, sehingga menjadi tantangan terbesar bagi Indonesia. Travel
propensity di masing-masing negara sumber pasar utama pariwisata Indonesia
dipengaruhi oleh situasi makro dan mikro terkait pertumbuhan ekonomi di
masing-masing negara serta intermediary di antaranya terkait harga. Sebagai
contoh, pasar India dengan jumlah penduduk 1,3 miliar, memiliki outbound
(orang yang berwisata ke luar negeri) sebanyak 13,2 juta, sedangkan China
dengan total penduduk 1,5 miliar angka outbound-nya sebesar 117 juta. Kedua
negara ini masing-masing mempunyai pertumbuhan ekonomi tahun lalu
sebesar 6,8% dan 6,7%. Negara anggota ASEAN yang diapit oleh India dan
China sebagai dua negara pasar pariwisata terbesar ini diperebutkan oleh
negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. Persaingan yang sangat
ketat terutama dalam merebut wisatawan milinial dengan strategi promosi
digital yang bergerak cepat. Tantangan yang dihadapi dalam memperebutkan
wisatawan mancanegara yakni kondisi pasar khususnya pasar utama
(pertumbuhan ekonomi), kesiapan destinasi, kondisi sosial-ekonomi-politik
Indonesia serta isu dan persepsi tentang terorisme dan perilaku negara
pesaing. Dari lima hal yang menjadi tantangan besar tersebut, tantangan
terberat adalah perilaku negara pesaing. Banyak negara berusaha menjadikan
Indonesia sebagai pasar utama mereka di antaranya Selandia Baru yang
memberikan insentif bagi pelaku bisnis pariwisata. Selain itu, ada Jepang yang
mengembangkan wisata halal untuk merebut pasar Indonesia, sedang Vietnam
membuat Bali Baru sebagai destinasi unggulan mereka dalam upaya
memenangkan persaingan di kawasaan pasar ASEAN, khususnya dengan
Indonesia.
Meskipun tingkat persaingan yang cukup ketat, daya saing pariwisata
Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. World Economic Forum merilis
sejumlah negara dengan tingkat persaingan paling maju di dunia. Ada sejumlah
faktor yang menentukan, yakni lingkup bisnis, keamanan, kebersihan, sumber
15
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
daya manusia, keterbukaan dengan internasional, persaingan harga, proritas
terhadap pariwisata, lingkup lingkungan dan alam, budaya, infrastruktur darat,
laut dan udara, pusat informasi turis serta kesiapan secara digital. Dari 140
negara, Spanyol memimpin posisi pertama. Negeri Matador dianggap
memenuhi aspek penilaian dengan baik, serta otomatis memimpin wilayah
Eropa dari segi pariwisata yang kompetitif. Daya tarik utama Spanyol adalah
sumber daya alam dan budayanya, selain itu juga menjadi tujuan pusat
pertemuan internasional serta memiliki situs warisan budaya yang cukup
banyak diakui UNESCO. Spanyol memiliki sejumlah atraksi wisata dari
berbagai aspek, seperti berbagai bangunan tua, sport tourism di sejumlah kota
yakni Barcelona dan Madrid, serta pemandangan alam ternama seperti di Ibiza
dan Costa del Sol. Dari segala aspek penilaian tersebut, Indonesia berhasil
menduduki posisi ke-40 dunia di tahun 2019. Berada di atas Turki (43),
Hungaria (48) dan Arab Saudi (69). Sejumlah negara ASEAN yang berada di
atas Indonesia yakni Singapura (17), Malaysia (29) dan Thailand (31). Tahun
2017, Indonesia menempati posisi ke 42 dari 140 negara. Setelah tahun 2013-
2014 peringkat 70 dunia, naik ke posisi 50 pada 2015. Pengakuan internasional
terhadap pariwisata Tanah Air kembali membaik. Indonesia berada di peringkat
ke-7 untuk kunjungan terbaik pariwisata di tahun 2019. Peringkat yang
diberikan Lonely Planet edisi tahun 2019 tersebut akan menambah kunjungan
wisman ke Indonesia dikarenakan Lonely Planet merupakan buku panduan
perjalanan dan penerbit media digital terbesar di dunia. Sementara itu,
persaingan pariwisata antar daerah/wilayah di Indonesia juga semakin ketat,
baik dalam memperebutkan wisatawan mancanegara maupun domestik. Setiap
daerah/wilayah berlomba-lomba untuk membangun destinasi wisata yang
menarik. Wilayah yang semula mengandalkan pemasukan daerah dari hasil
sumber daya alam, kini mulai beralih memanfaatkan sektor wisata untuk
memperoleh pemasukan daerah.
16
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
3.2.2 Belum Kuatnya Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia Pariwisata
17
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
bersama (mutual trust) maka pariwisata akan bisa dikembangkan lebih optimal.
Peran Dinas Pariwisata dapat memfasilitasi peningkatan kerjasama antara
ASITA (asosiasi pengusaha tour dan travel) dengan PHRI (Perhimpunan Hotel
dan Restoran) dan stakeholder terkait lainnya, termasuk Perguruan Tinggi,
Media dan masyarakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik
dan mancanegara, termasuk dalam pemberian discout barang dan jasa serta
promosi wisata.
Sementara itu, Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu sumber
daya memiliki peran pelaksana dalam pelaksanaan pembangunan
kepariwisataan. Upaya pembangunan SDM pariwisata meliputi SDM Pariwisata
di tingkat Pemerintah dan SDM Pariwisata di dunia usaha dan masyarakat.
SDM pariwisata yang profesional, antara lain keramahan dan kesopanan
pemandu wisata, petugas informasi memberikan informasi yang akurat,
kepedulian petugas parkir, petugas kebersihan yang rapi serta petugas
keamanan yang ramah dan menjamin keamanan. Selain itu, pemandu wisata
dan petugas informasi wisata memiliki pengetahuan terkait wisata, sejarah,
budaya dan tradisi kawasan wisata.
18
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
rumah. Sektor ini disebut oleh ekonom tak bisa lagi menjadi penyangga
perekonomian seperti saat krisis ekonomi dan keuangan tahun 1998 dan 2008.
Selain faktor pandemi virus corona (covid-19), UMKM di sektor pariwisata
termasuk industri kreatif sendiri menghadapi kendala dalam
pengembangannya, antara lain :
1. Jumlah UMKM di sektor pariwisata setiap tahun semakin meningkat, tetapi
jumlah UMKM tersebut tidak sebanding dengan tingkat daya saing UMKM,
baik secara lokal, regional maupun internasional.
2. Terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif terutama
permodalan.
3. Keterampilan teknis rendah, dan teknologi produksi sederhana. Rendahnya
keterampilan teknis dari para pekerja berakibat pada sulitnya standarisasi
produk. Begitu juga penggunaan teknologi produksi yang sederhana
mengakibatkan mutu produk yang dihasilkan bervariasi.
4. Dalam manajemen, tidak ada spesialisasi bahkan seringkali pemilik
menangani sendiri, artinya dalam menjalankan perusahaan tidak terdapat
job description yang jelas. Disamping itu, tingkat perputaran tenaga kerja
tinggi, hal ini akan mengakibatkan sulitnya menjadikan tenaga menjadi
betul-betul ahli.
5. Administrasi keuangan UMKM masih lemah. Kondisi ini seringkali menjadi
penyebab sulitnya perusahaan mengajukan kredit ke pihak ketiga, sebab
para investor baru mau menanamkan uangnya kalau terjamin
keamanannya, artinya uang yang ditanamkannya dijamin akan kembali dan
sekaligus memperoleh keuntungan. Lemahnya administrasi keuangan
mengakibatkan sulitnya melakukan penilaian kelayakan usaha.
6. Banyak biaya di luar pengendalian. Terkait dengan lemahnya administrasi
keuangan seringkali dijumpai tidak terdapat pemisahan yang jelas antara
kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi, sehingga membengkaknya
biaya prive direksi. Selain itu, tidak memperhitungkan penyusutan atas
aktiva tetap dan tidak memperhitungkan tenaga keluarga.
19
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
BAB IV
PENUTUP
20
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hasan. 2015. Tourism Marketing. Jakarta : Center for Academic Publishing
BPS Palembang. Kabupaten Lahat Dalam Angka, Publikasi Online, 2020.
Cooper et. al. 1993. Tourism Principles & Practice. England : Longman Group
Limited.
Hall, M., & Zeppel, H. (1990). Cultural and Heritage Tourism: The New Grand
Tour. Historic Environment.
21
Karya Tulis- Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia