Anda di halaman 1dari 16

BAB I

RUANG LINGKUP EKONOMI PARIWISATA

A. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pertumbuhan
pariwisata dan pendorong pertumbuhan pariwisata.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mampu dan menguasai materi tentang pariwisata, pertumbuhan dan
pendorong pertembuhan pariwisata.
2. Mengemukakan tentang informasi pengertian, istilah, dan sejarah
pariwisata
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
4. Bekerja sama dalam kegiatan berkelompok
5. Membandingkan sejarah wisata di berbagai wilayah terkait dengan
pengembangan pariwisatanya
6. Dapat menunjukan sikap bertangungjawab, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam belajar pengantar pariwisata untuk mengetahui usaha-usaha
pariwisata.
C. Uraian Materi

1. Pengertian Pariwisata
Secara terminologi, pariwisata dapat terbentuk apabila ada pelaku
wisata (demand) yang mempunyai motivasi untuk melakukan
perjalanan wisata, ketersediaan infrastruktur pendukung, keberadaan
obyek wisata dan atraksi wisata yang didukung dengan system
promosi dan pemasaran yang baik serta pelayanan terhadap para
pelaku wisata (supply).

Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang


terdiri atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau
“berkeliling”, sedangkan wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas

dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 1


perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar - putar, dari suatu
tempat ketempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata
“tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “Kepariwisataan”
dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”

Terkait dengan Undang-undang No.10 Tahun 2009 tentang


kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata
dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikemukakan bahwa pariwisata


adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
Istilah pariwisata pertama kali digunakan pada tahun 1959 dalam
Musyawarah Nasional Turisme II di Tretes, Jawa Timur. Istilah ini
dipakai sebagai pengganti kata Turisme sebelum kata pariwisata
diambil dari bahasa Sansekerta. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebi hjelas, lebih lanjut Yoeti (1996) memberikan suatu batasan
tentang penyebaran kata-kata sebagai berikut :

 Wisata = perjalanan; dalam bahasa Inggris dapat disamakan


dengan perkataan “travel”.
 Wisatawan = orang yang melakukan perjalanan, dalam bahasa
Inggris dapat disebut dengan istilah “traveller”.
 Para wisatawan = orang-orang yang melakukan perjalanan dalam
bahasa Inggris biasa disebut dengan istilah “travellers”(jamak).
 Pariwisata = perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat
lain dan dalam bahasa Inggris disebut “tourist”.
 Para pariwisatawan = orang yang melakukan perjalanan tour dan
dalam bahasa inggris disebut dengan istilah “tourists” (jamak).
 Kepariwisataan = hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan
dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “tourism”.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 2


2. Tujuan Pariwisata
 Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan dan
meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata.
 Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan
antar bangsa.
 Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan
kerja.
 Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka
meningkatkan, kesejahteraan dan kemakmuranrakyat.
 Mendorong pendayagunaan produksi nasional (Musanef, 1996 :
18).
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah penyelenggaraan
kepariwisataan tujuannya dapat melestarikan obyek wisata,
memberikan lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan pada masyarakat dan pendapatan nasional serta
mendayagunakan produksi dalam negeri.

3. Jenis dan Macam Pariwisata


A. Menurut Letak Geografis
Menurut letak geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang
dibedakan menjadi:
1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang
ruang lingkupnya lebih sempit dan terbatas dalam tempat-
tempat tertentu saja. Misalnya kepariwisataan kota Denpasar,
kepariwisataan kota Bandung.
2. Pariwisata regional (regional tourism) yaitu kegiatan
kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah
tertentu, dapat regional dalam lingkungan nasional dan dapat
pula regional dalam ruang lingkup. Pariwisata nasional
(national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan
dalam wilayah suatu negara, dimana para internasional.
Misalnya kepariwisataan Bali, Yogyakarta, dan lain-lain.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 3


3. Pariwisata Nasional, yaitu kepariwisataan yang Pesertanya
tidak saja terdiri dari warga negaranya sendiri tetapi juga orang
asing yang terdiam di negara tersebut. Misalnya
kepariwisataan yang ada di daerah-daerah dalam satu wilayah
Indonesia.
4. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan
yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas,
tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara
dalam wilayah tersebut. Misalnya kepariwisataan ASEAN.
5. Pariwisata internasional (International tourism) yaitu kegiatan
kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di banyak
negara di dunia.
B. Menurut Obyeknya
1. Cultural tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan disebabkan karena
adanya daya tarik dari seni dan budaya suatu tempat atau
daerah.
2. Recuperational tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan adalah untuk
menyembuhkan penyakit, seperti mandi di sumber air panas,
mandi lumpur, dan lain-lain.
3. Commercial tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan dikaitkan dengan
kegiatan perdagangan nasional dan internasional.
4. Sport tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan adalah untuk melihat
atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau
negara tertentu.
5. Political tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan tujuannya melihat atau
menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 4


dengan kegiatan suatu negara. Misalnya menyaksikan
peringatan hari kemerdekaan suatu negara
6. Social tourism yaitu jenis pariwisata dimana dari segi
penyelenggaraannya tidak menekankan untuk mencari
keuntungan, misalnya study tour, piknik, dan lain-lain.
7. Religion tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi
wisatawan untuk melakukan perjalanan tujuannya melihat atau
menyaksikan upacara-upacara keagamaan, seperti upacara Bali
Krama di Besakih, haji umroh bagi agama Islam, dan lain-lain.
8. Marine tourism merupakan kegiatan wisata yang ditunjang
oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing,
menyelam, dan olah raga lainnya, termasuk sarana dan
prasarana akomodasi, makan dan minum.

Contoh gambar menurut obyeknya:

Marine Tourism

Recuperational Tourism

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 5


Religion Tourism

Political Tourism

Sport Tourism

Social Tourism

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 6


4. Unsur – Unsur Pariwisata
1. Biro Perjalanan

Merupakan badan usaha dimana melayani semua proses


perjalanan pariwisata sedang berangkat sampai kembali pulang,
yang sehingga wisatawan mendapatkan kenyamanan selama
perjalanan pariwisata.
2. Akomodasi

Merupakan tempat untuk tinggal sementara atau lebih sering


disebut dengan tempat menginap. Banyak sekali pilihan menginap
saat melakukan perjalanan wisata saat ini, misalnya tempat
tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dan lain-lain. Saat ini
semakin berkembang tempat untuk menginap terutama dalam segi
fasilitas dan berbaga imacam kebutuhan, seperti makan dan
minum, fasilitas oleh raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitas
jamuan-jamuan dan lain-lain. Karena semakin berkembangnya
jaman dan teknologi maka kebutuhan para wasatawan pun
semakin banyak dan berkembang, sehingga harus disediakan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi ini.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 7


3. Transportasi

Merupakan industri pada pariwisata yang menyediakan jasa


angkutan, jasa transportasi ini mulai dari angkutan darat, laut dan
juga udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali mulai
yang dikelola oleh pihak swasta sampai pemerintah. Jasa ini
sangat berpengaruh bagi bidang pariwisata, karena dapat
mempermudah untuk mencapai tempat tujuan wisata, saat ini
banyak sekali jasa-jasa yang ditawarkan terutama dengan harga
yang terjangkau.
4. Jasa Boga dan Restoran

Merupakan fasilitas dalam bidang makanan dan minuman ketika


berwisata, saat ini industri jasa boga dan restoran dalam
pariwisata sangat menguntungkan karena dalam setiap wisatawan
pastinya selalu membutuhkan makanan dan minuman sehingga
mereka pasti membelinya serta ingin mencoba berbagai jenis
makanan maupun minuman daerah setempat. Dan makanan dan

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 8


minuman ini biasanya sering dijadikan sebagai cinderamata atau
oleh-oleh untuk di bawa pulang kerumah.
5. Money Changer / Tempat Penukaran Uang

Tempat untuk menukarkan mata uang asing saat ini semakin


berkembang, penukaran mata uang asing tidak hanya dilakukan
di bank saja tapi banyak sekali perusahaan yang tersebar di
tempat tertentu, terutama di kota-kota besar yang menyediakan
penukaran mata uang asing.

6. Atraksi Wisata

Merupakan pertunjukan yang diadakan di tempat-tempat


wisata, pertunjukan tersebut misalnya seperti tarian, musik dan
lain-lain. Pertunjukan dapat dilakukan secara tradisional
maupunsecara modern, melalui industry atraksi wisata maka
dapat meningkatkan keunggulan daerah wisata setempat
sehingga dikenal oleh banyak orang.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 9


7. Oleh – Oleh / Cindera Mata

Industri cindera mata sangat menjanjikan di daerah tempat


wisata, karena setiap orang yang berwisata umumnya selalu
membeli cinderamata untuk dibawa pulang kerumah,
cinderamata ini umumnya berupa benda kerajinan tangan khas
daerah setempat.
5. Pertumbuhan Pariwisata
Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki
mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan
pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di daerah tujuan wisata
hingga kembali ke Negara asalnya yang melibatkan berbagai hal,
seperti: transportasi, penginapan, restoran, pemandu wisata, dan lain-
lain. Oleh karena itu, industry pariwisata memegang peranan yang
sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Dalam menjalankan
perannya, industry pariwisata harus menerapkan konsep dan peraturan
serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar
mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan yang nantinya bermuara pada pemberian manfaat ekonomi
bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal. Industri-industri
pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan pariwisata
adalah: biro perjalanan wisata, hotel dan restoran. Selain itu juga di
dukung oleh industri-industri pendukung pariwisata lainnya.

Di Indonesia, Pariwisata Indonesia menjadi sektor paling menjanjikan.


Bahkan, sektor ini memiliki peran penting terhadap perekonomian.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 10


Pertumbuhannya semakin meroket dengan dukungan infrastruktur
yang terus berkembang pesat. Ini bisa dilihat dari tren
pertumbuhannya yang selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia
dan melebihi perkembangan pariwisata dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka


Pangestu mengatakan tahun 2011, perolehan devisa dari pariwisata
diperkirakan mencapai USD 8,5 miliar. Angka ini naik 11,8 persen
dibandingkan tahun lalu. Bahkan kenaikan ini melebihi pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diproyeksikan ada di level 6,5 persen dan
pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya berkisar 4,5
persen.“Untukkontribusi terhadap devisa, sektor pariwisata ada di
peringkat lima setelah minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit,
batubara, dan karet olahan”, kata Mari Pangestu, di Jakarta, (5/1).

Pariwisata semakin terlihat menarik di mata investor. Hingga kuartal I


tahun 2018, nilai realisasi investasi pariwisata sudah mencapai 21,67
persen atau 433,5 jutadolar AS.

Visi pariwisata, fokusnya adalah menjadikan suatu negara sebagai


negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi
tersebut adalah peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan
daya tarik, promosi terpadu dan berkesinambungan, serta
pengembangan institusi dan sumber daya manusia.

MenurutYoeti (2008) faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan


pariwisata di abad ke-21 ini adalah:

1. Three “T‟ Revolution


Kemajuan teknologi transportasi, telekomunikasi dan tourism
menyebabkan segalanya menjadi mudah bagi orang-orang untuk
melakukan perjalanan wisata. Kecepatan dan kapasitas pesawat
penumpang yang semakin meningkat, transportasi darat dan laut

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 11


yang semakin nyaman, teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih sehingga informasi dengan cepat dan mudah diperoleh,
akan mendorong orang-orang untuk melakukan perjalanan
keseluruh dunia.
2. Hybrid
Diperkirakan pada waktunya nanti, orang-orang akan melakukan
perjalanan dengan pola baru. Peserta MICE (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition) akan membawa serta keluarga
karena perjalanan bisnisnya digabung dengan kesempatan liburan
keluarga sehingga kebanyakan dari mereka akan menambah
waktu tinggalnya.
3. Leisure Time
Kecenderungan di dunia ini semakin banyaknya waktu libur yang
tersedia sehingga kesempatan untuk melakukan kunjungan ke
daerah wisata semakin besar.
4. Discretionary Income
Peningkatan tabungan keluarga sebagai akibat peningkatan
pendapatan keluarga, dimanajika sebagian kelebihan pendapatan
tersebut digunakan untuk berwisata maka tidak akan mengganggu
kebutuhan sehari-hari.
5. Paid Vacations
Kecenderungannya saat ini semakin banyak perusahaan
memberikan tunjangan berupa uang cuti kepada karyawannya
untuk berlibur.
6. Status and Prestige Motivation
Motivasi yang bersifat emosional ini didorong oleh keinginan
seseorang untuk menjaga prestigenya. Agar dianggap mampu,
seseorang harus melakukan sesuatu seperti yang telah dilakukan
oleh orang-orang sekitarnya, seperti misalnya melakukan
perjalanan wisata.

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 12


D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1 : Menjelaskan tentang pengantar pariwisata, pertumbuhan
pariwisata dan pendorong pertumbuhan
Aktivitas 2 : Diskusi kelompok mengenai pengertian masing-masing
pendorong pertumbuhan (Three T Revolution, Hybrid, Leisure Time,
Discretionary income, Paid Vacations, Status and Prestige Motivations)

E. Latihan /Kasus /Pembelajaran

a) Soal Latihan

Pilihan Ganda

1. Berikut ini yang merupakan jenis-jenis Pariwisata menurut letak


geografis, kecuali….

a. Pariwisata lokal d. Pariwisata regional

b. Pariwisata nasional e. Pariwisata Internasional

c. Pariwisata luar negri

2. Undang-undang yang mengatur tentang kepariwisataan yaitu….

a. UU No. 9 Tahun 2009

b. UU No. 10 Tahun 2009

c. UU No. 9 Tahun 2010

d. UU No. 10 Tahun 2010

e. UU No. 11 Tahun 2009

3. Orang yang melakukan perjalanan wisata disebut….

a. Wisatawan d. Pariwisata

b. Tour guide e. Salesman

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 13


c. Kepariwisataan

4. Dibawah ini merupakan perusahaan yang termasuk industry


pariwisata yaitu, kecuali…

a. Travel Agent d. Souvenir

b. Akomodasi e. Bar

c. Tourist

5. Berikut merupakan dampak positif industry pariwisata, kecuali…

a. Penyumbang devisa negara

b. Mendorong timbulnya inflasi

c. Menciptakan lapangan kerja

d. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak penggandaan

e. Menambah wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia

F. Rangkuman
Secara terminologi, pariwisata dapat terbentuk apabila ada pelaku wisata
(demand) yang mempunyai motivasi untuk melakukan perjalanan wisata,
ketersediaan infrastruktur pendukung, keberadaan obyek wisata dan atraksi
wisata yang didukung dengan system promosi dan pemasaran yang baik serta
pelayanan terhadap para pelakuwisata (supply).
Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri
atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “berkeliling”,
sedangkan wisata berarti “pergi” atau “bepergian”.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi.

Wisata = perjalanan; dalam Bahasa Inggris dapat disamakan dengan perkataan


“travel”

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 14


Wisatawan = orang yang melakukan perjalanan, dalam Bahasa Inggris dapat
disebut dengan istilah “traveller”
Para wisatawan = orang-orang yang melakukan perjalanan dalam Bahasa
Inggris biasa disebut dengan istilah “travellers”(jamak)
Pariwisata = perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat lain dan
dalam Bahasa Inggris disebut “tourist”
Para pariwisatawan = orang yang melakukan perjalanan tour dan dalam
Bahasa Inggris disebut dengan istilah “tourists” (jamak)
Kepariwisataan = hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam
Bahasa Inggris disebut dengan istilah “tourism”
Tujuan Pariwisata adalah melestarikan obyek wisata, memberikan lapangan
pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat dan
pendapatan nasional serta mendayagunakan produksi dalam negeri.
Jenis Pariwisata menurut Geografis : Pariwisata lokal, pariwisata regional,
Pariwisata nasional, Pariwisata regional-internasional, dan Pariwisata
Internasional.
Jenis Pariwisata menurut objeknya : Cultural tourism, Recuperational tourism,
Commercial tourism, Sport tourism, Political tourism, Social tourism,
Religion tourism, Marine Tourism.
Unsur-unsur pariwisata :Akomodasi, Transportasi, Jasa boga dan restoran,
Money changer/ Tempat penukaran uang, Atraksi wisata, Oleh-oleh/ souvenir.

G. Feedback / Tindak Lanjut


Melalui pemberian tugas berupa penulisan ilmiah pada berbagai mata
kuliah terutama mata kuliah Ekonomi Pariwisata ini, sangat membantu
mahasiswa untuk menambah wawasan dan mengembangkan kemampuan
dalam menyusun dan menulis suatu materi maupun karya ilmiah. Tak hanya
itu, melaui tugas ini pula kami dapat mengeksplore wawasan yang sangat luas

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 15


melalui literasi. Kami mahasiswa berharap dan berusaha untuk dapat terus
mengembangkan kemampuan kami melalui tugas-tugas yang diberikan oleh
Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah. Oleh karena itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada bapak/Ibu dosen pengampu.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suandi, Nurul Iman Supardi, Angky Puspawan. Analisa Pengolahan Kelapa
Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi.
Diakses dari :file:///C:/Users/user/Downloads/1022-1892-1-SM.pdf

Damanik, J dan Weber Helmut F. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke


Aplikasi. Yogyakarta: PUSPAR UGM & Andi Offset.

Eridiana, W. (2008). Sarana Komodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan di


Jawa Barat. Jurnal Geografi GEA, 8, (1), 25. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Gunawan, Myra P.: Saleh, Kusmadi; Lumaksono, Adi. (2011). Mengukur


Lapangan Kerja dalam Industri Kepariwisataan lebih dari Neraca Satelit
Pariwisata Studi Kasus Indonesia. Neraca Satelit Pariwisata/TOURISM
Satellite Accounts: Informasi Umum. hlm. 33. Organisasi Perburuhan
Internasional. International Labour Organization (ILO). Diakses dari :
http://ilo.org/jakarta/whatwedo/publications/WCMS_163522/lang--
en/index.htm

Harly Sintya Desy. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning


Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dan Hasil Belajar
Siswa Kompetensi Dasar Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas Xi Ak 3 Smk
Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Diakses dari :
http://eprints.uny.ac.id/56110/1/14803241020_Harly%20Sintya%20Desy_SK
RIPSI.pdf

Khairullah. (2017). Makalah Ekonomi Pariwisata Tentang Kepariwisataan. Hlm.


12-15. Universitas Mataram. Diakses dari :
https://www.academia.edu/32465001/MAKALAH_EKONOMI_PARIWISA
TA_KEPARWISATAAN_

Merico Edward Ricardo. 27 Mei 2017. Kompasiana. Diakses dari :


https://www.kompasiana.com/mericoedwardricardo/59291d46109373b85286

Ekonomi Pariwisata – Pariwisata dan Prospeknya 16

Anda mungkin juga menyukai