Nim : 2001136009
Mata Kuliah : Pariwisata dalam Hubungan Internasional (A)
Tugas 1
Jelaskan!!!!
Pariwisata adalah rangkaian aktivitas dan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
perorangan, kelompok atau keluarga ke suatu tempat secara sementara dengan tujuan mencari
ketenangan, kedamaian, keseimbangan, keserasian dan kebahagiaan jiwa. Sedangkan definisi
pariwisata internasional tidak jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya, yang menjadi
pembeda adalah bahwa pariwisata internasional adalah kegiatan yang melewati batas-batas
negara, Wisatawan pergi dari suatu negara ke suatu negara lain atau beberapa negara lain.
Contoh pariwisata internasional termasuk turis asal Tulungagung yang mengunjungi Denver.
Karena para wisatawan ini melintasi perbatasan internasional, mereka harus membawa
paspor dan visa dan menukar uang mereka ke mata uang negara tujuan wisata.
Pariwisata Internasional dapat dikategorikan menjadi dua jenis wisata inbound dan wisata
outbound. Pariwisata inbound adalah saat orang asing mengunjungi negara tertentu, dan
pariwisata outbond adalah saat warga negara yang bersangkutan mengunjungi negara asing.
Misalnya, orang India yang berkunjung ke Prancis dapat dianggap sebagai wisata inbound
dari perspektif Prancis, namun dianggap sebagai wisata outbond dari perspektif India.
Pariwisata inbound dapat mempengaruhi kekayaan suatu negara karena membawa tambahan
pendapatan ke negara ini.
Studi Ilmu Hubungan Internasional adalah suatu ilmu yang memiliki cakupan bahasan
yang sangat luas, seperti politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, bahkan pariwisata.
Pariwisata mulai menjadi bahasan internasional yang menarik karena semenjak usainya
perang dunia kedua sumber penghasilan terbesar dibeberapa negara berasal dari pariwisata.
Pada tahun 1970, World Tourism Organization (WTO) dan organisasi lainnya menyetujui
dalam bertanggung jawab terhadap isu-isu pariwisata. Dimana pariwisata telah diperkenalkan
dalam industri serta adanya saling pengembangan, pengertian masyarakat dan adanya sebuah
interkasi budaya antar bangsa. Pariwisata mempunyai kemampuan dalam faktor penunjang
yang dapat membentuk interaksi manusia antar negara di dunia internasional dengan dapat
menciptakan suasana yang damai dalam pembangunan berkelanjutan yang mampu
ditingkatkan. World Tourism Organization (WTO) memliki sebuah tujuan dalam
mengembangakan dan mempromosikan pariwisata dengan beberapa pertimbangan seperti
pemahaman internasional, pengembangan ekonomi, menghormati secara universal mengenai
Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan atas dasar membedakan ras, perdamaian,
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDA) serta peningkatan jumlah wisatawan di dunia,
dan pariwisata menekankan terhadap nilai-nilai moral masyarakat dan budaya.
Menurut Yoeti dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata (1996), jenis-jenis pariwisata dapat
diklasifikasikan menurut letak geografis, menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran,
menurut alasan atau tujuan perjalanan, menurut saat atau waktu berkunjung dan menurut
obyeknya.
Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya
lebih sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misalnya kepariwisataan
kota Denpasar, kepariwisataan kota Bandung.
Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai
dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Hal ini tentu akan
mendapatkan masukan devisa bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan
memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.
Pariwisata pasif (out-going tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai
dengan gejala keluarnya warga negara sendiri bepergian ke luar negeri sebagai
wisatawan. Karena ditinjau dari segi pemasukan devisa negara, kegiatan ini
merugikan negara asal wisatawan, karena uang yang dibelanjakan itu terjadi di luar
negeri.
Business tourism yaitu jenis pariwisata di mana pengunjungnya datang untuk tujuan
dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar
dan lain-lain.
Educational tourism yaitu jenis pariwisata di mana pengunjung atau orang melakukan
perjalanan untuk tujuan belajar atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.
Contohnya : darmawisata (study tour).
Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk
memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu
pengetahuan.
Special Mission tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu
maksud khusus, misalnya misi kesenian, misi olah raga, maupun misi lainnya.
Menurut saat atau waktu berkunjungnya, jenis-jenis pariwisata terdiri dari dua yakni:
Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-
musim tertentu. Contoh: Summer tourism, winter tourism, dan lain-lain.
5. Menurut objeknya
Berikut jenis-jenis pariwisata menurut objeknya:
Cultural tourism yaitu jenis pariwisata di mana motivasi wisatawan untuk melakukan
perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni dan budaya suatu tempat
atau daerah.
Sport tourism yaitu jenis pariwisata di mana motivasi wisatawan untuk melakukan
perjalanan adalah untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu
tempat atau negara tertentu.
Political tourism yaitu jenis pariwisata di mana motivasi wisatawan untuk melakukan
perjalanan tujuannya melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang
berhubungan dengan kegiatan suatu negara. Misalnya menyaksikan peringatan hari
kemerdekaan suatu negara.
Social tourism yaitu jenis pariwisata di mana dari segi penyelenggaraannya tidak
menekankan untuk mencari keuntungan, misalnya study tour, piknik, dan lain-lain.
Religion tourism yaitu jenis pariwisata di mana motivasi wisatawan untuk melakukan
perjalanan tujuannya melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan, seperti
upacara Bali Krama di Besakih, haji umroh bagi agama Islam, dan lain-lain.
Marine tourism merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana
untuk berenang, memancing, menyelam, dan olah raga lainnya, termasuk sarana dan
prasarana akomodasi, makan dan minum.
Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, jenis-jenis pariwisata dibedakan menjadi:
Individual tourism yaitu seorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan
perjalanan secara bersama.
Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain.
Group tourism yaitu jenis pariwisata di mana yang melakukan perjalanan wisata itu
terdiri dari banyak orang yang bergabung dalam satu rombongan yang biasa
diorganisasi oleh sekolah, organisasi, atau tour operator/travel agent.
7. Menurut umur yang melakukan perjalanan
Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka
melakukan perjalanan wisata dengan harga relatif murah.
Adult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang yang berusia
lanjut. Biasanya orang yang melakukan perjalanan adalah para pensiunan.
Menurut alat pengangkutan yang digunakan, jenis-jenis pariwisata yang ada yaitu:
Sea tourism yaitu kegiatan kepariwisataan yang menggunakan angkutan laut untuk
mengunjungi suatu daerah tujuan wisata.
Air tourism yaitu jenis pariwisata yang menggunakan angkutan udara dari dan ke
daerah tujuan wisata
Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya diikuti oleh kaum
pria saja, seperti safari, hunting, dan adventure.
Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya diikuti oleh kaum wanita saja,
seperti rombongan untuk menyaksikan demontrasi memasak.
Terakhir, menurut harga dan tingkat sosial jenis-jenis pariwisata dibedakan menjadi:
Delux tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar mewah,
baik alat angkutan, hotel, maupun atraksinya.
Middle class tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang diperuntukkan bagi mereka
yang menginginkan fasilitas dengan harga tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek
pelayanannya.
Jenis-jenis pariwisata tersebut bisa bertambah, tergantung pada kondisi dan situasi
perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan kreativitas
para ahli professional yang berkecimpung dalam industri pariwisata. Semakin kreatif dan
banyak gagasan yang dimiliki, maka semakin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang
dapat diciptakan bagi kemajuan industri pariwisata.