Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pariwisata melaju seiring dengan perkembangan tehnologi. Dengan


membaiknya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat mendorong berkembangnya kegiatan
pariwisata ke bentuk – bentuk dan jenis – jenis kegiatan yang lebih bervariasi atau beragam.
Usia, status sosial tingkat ekonomi juga mempengaruhi seseorang untuk memiih bentuk dan jenis
– jenis kegiatan wisata apa yang diminatai atau yang memuhi selera mereka. Dari sinilah lahir
berbagai bentuk dan jenis – jenis pariwisata.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Jelaskan bentuk-bentuk pariwisata ?
2. Jelaskan jenis- jenis pariwisata ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pariwisata
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pariwisata

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk – bentuk Pariwisata

Pariwisata memiliki berbagai macam bentuk kegiatan wisata yang dapat disesuaikan dengan
minat ataupun kebutuhan para wisatawan. Kegiatan wisata yang dilakukan memiliki tujuan
tertentu yang mendatangkan manfaat tersendiri bagi masing-masing wisatawan.

 Bentuk-bentuk pariwisata dapat dibagi menurut kategori sebagai berikut:


1. Menurut asal wisatawan

Pertama – tama perlu diketaui apakah asal wisatawan dari dalam maupun dari luar negeri.
Kalau asalnya dri dalam negeri sendiri berarti bahwa sang wisatawan ini hanya pindah
tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri selama ia mengadakan
perjalanan, maka ini dinamakan pariwisata domestik. Sedangkan kalau ia darang dri lura
negeri dinamakan pariwisata Internasional.

2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta
asing ini berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang
dikunjungi wisatwan, ini disebut pariwisata akktif. Sedangkan kepergian seorang warganegara ke
luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negri negaranya, ini
disebut pariwisata pasif.

3. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut
waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah
pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung pada ketentuan –
ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur panjang atau pendeknya waktu
yang dimaksud.

4. Menurut Jumlah Wisatawan

Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatwan yang datang, apakah wisatwan itu
datangs endiri, atau dalam suatau rombongan. Maka timbullah istilah pariwisata tunggal dan
pariwisata rombongan.

2
5. Menurut alat angkut yang dipergunakan

Kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisatakereta api dan
mobil, tergantung apakah sang wisatwan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api, atau
mobil.

 Ada beberapa macam perjalanan wisata bila ditinjau dari berbagai macam segi yaitu :

Dari segi jumlahnya, wisatawan dibedakan atas :

1. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
oleh satu orang atau sepasang suami-isteri.
2. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh
serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain.
3. Group Tour (wisata rombongn), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-
sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan
kebutuhan anggotanya. Biasanya paling sedikit 10 orang, dengan dilengkapi diskon dari
perusahaan principal bagi orang yang kesebelas. Potongan ini berkisar antara 25 hingga
50 % dari ongkos penginapan atau penerbangan.

Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :

1. Pra-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari
sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun objek-
objek yang akan dikunjungi.
2. Package Tour (paket wisata), yaitu perusahaan Biro Perjalanan Wisata yang telah bekerja
sama menyelenggarakan paket wisata yang mencakup biaya perjalanan, hotel, ataupun
fasilitas lainya yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun guna
memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.
3. Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh
biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan
wisata yang dilakukan secara rutin, dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
4. Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara
khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau lebih sesuai keinginannya.
5. Optional Tour (wisata tambahan), yaitu suatu perjalanan wisata tambahan di luar
pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan pelaksanaannya, yang dilakukan atas
permintaan pelanggan.

3
Dari segi maksud dan tujuan, wisata dibedakan atas :

1. Holiday tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan
diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenang-senang, dan menghibur diri.
2. Familiarization tour (wisata pengenalan), yaitu suatu perjalanan yang dimaksudkan guna
mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaanya.
3. Educational tour(wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan
untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai
bidang kerja yang dikunjunginya.
4. Scientific tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya
adalah untuk memperoleh pengetahuan dan penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu
pengetahuan.
5. Pileimage tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna
melakukan ibadah keagamaan.
6. Special mission tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan dengan maksud khusus, misalnya misi dagang, kesenian, dan lain-lain.
7. Hunting tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk
menyelenggarakan perburuan biantang yang diijinkan oleh penguasa setempat sebagai
hiburan semata.

Dari segi penyelenggarannya, wisata dibedakan atas :

1. Ekskursi yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam
guna mengunjungi satu atau lebih objek wisata.
2. Safari tour yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan
perlengkapan maupun peralatan khusus yang tujuan maupun objeknya bukan merupakan
objek wisata pada umumnya.
3. Cruise tour yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar mengunjungi
objek-objek wisata bahari dan objek wisata di darat dengan menggunakan kapal pesiar
sebagai basis pemberangkatannya.
4. Youth tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang diselenggarakan khusus bagi
para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan Negara masing-masing.
5. Mariner tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke obyek wisata khususnya untuk
menyaksikan keindahan lautan wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan selam
lengkap.

4
B. Jenis-jenis Pariwisata

Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :

(a). Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung

1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih sempit
dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal, kepariwisataan Bandung, Kepariwisataan
Denpasara dll.

2. Parwissata regional (regional tourism) yaitukegiatan pkepariwisataan yang dikembangkan


dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun internasional.
Misal, Kepariwisataan bali, Jakarta dll.

3. Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam
wilayah suatu negara, dimana persertanya tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri
melainkan dari manca negara atau orang asing yang datang ke negara tersebut. Misal,
kepariwisataan yang ada di daerang Indonesia.

4. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu


wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara
dalam wilayah tersebut. Misal, kepariwisataan ASEAN.

5. Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat


atau dikembangkan di banyak negara di dunia.

(b). Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran

1. Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala
masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Hal ini tentu akan mendapatkan masukan
devisa bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan memperkuat posisi neraca
pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.

2. Pariwisata pasif (out –going tourism) yairu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan
gejala keluarnya warga negara itu sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatan. Karena
ditinjau dari segi pemasukan, negara asal wisatawan akan dirugikan, karena uangnnya akan
dibelanjakan di luar negeri.

5
(c). Menurut alasan/tujuan perjalan

1. Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha
dagang yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar dan lain-lain.

2. Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan
wisata terdiri dari orang0orang yang sedang berlibur, cuti dan lain-lain.

3. Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang yang melakukan
perjalanan bertujuan untuk belajar.

4. Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut atau
daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.

5. Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah momperoleh
pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.

6. Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud khusus,
misalnya misi kesenian dll.

7. Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan


binatang yang diijinnkann oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.

(d). Menurut waktu berkunjung

1. Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim
tertentu. Misalnua Summer tourist, Winter Tourist dll.

2. Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang dihubungkan dengan kejadian
maupun even. Misalnya , Nyepi di Bali dll.

(e). Menurut objeknya

1. Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya karena adanya daya tarik
dari seni atau budaya daerah.

2. Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyembuhkan


penyakit. Misal, mandi lumpur dll.

6
3. Commercil tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk melakukan perjalanan yang
berkaitan dengan perdagangan nasional maupun internasional.

4. Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya untukmelihat atau menyaksikan
suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu.

5. Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana motivasinya untuk melihat atau
menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan sutau negara.
Misalnya, menyaksikan peringatan kemerdekaan.

6. Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana penyelenggaranya tidak menekannkan
untuk mencari keunntungan. Misalnya, picnik, study tour dll.

7. Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyaksikan atau melihat
upacara –upacara keagamaan, seperti haji umroh, upacara bali krama dll.

(f). Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.

1. Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan
wisata secara bersama.

2. Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunya hubungan kekerabatan satu sama lain.

3. Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang melakukan perjalanannya terdiri dari
banyak rang yang bergabung dalam satu rombongan yang biasa diorganisasi oleh sekolah,
organisasi atau tour operator/travel agent.

(g). Menurut alat pengankutan yang digunakan

1. Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi darat.

2. Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.

3. Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.

(h). Menurut umur yang melakukan perjalanan.

1. Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka
melakukan perjalanan yang relatif murah.

2. Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang usia lanjut, dan
biasanya adalah pensiunan.

7
(i). Menurut jenis kelamin

1. Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya dilakukan oleh pria .
Misalnya, safari hunting adventure.

2. Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan oleh kaum wanita saja.
Misalnya , rombongan untuk menyaksikan demonstrai masak.

(j). Menurut harga dan tingkat sosial

1. Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar mewah, baik alat
angkutan, hotel maupu atraksinya.

2. Middle class tourism yaitu jenis perjalananwisata yang diperuntukan bagi mereka yang
menginginkan fasilitas dengan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek
pelayannanya.

3. Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama
dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai
dalam perjalanan.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulan bahwa motif wisatawan


untuk melakukan perjalanan wisata, adalah akibat dari adanya dorongan kebutuhan untuk
hiburan dan berekreasi; dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian; dorongan
kebutuhan keagamaan; dorongan kebutuhan kesehatan; dorongan atas minat terhadap
kebudayaan dan kesenian; dorongan atas minat olah raga; dorongan kepentingan
hubungan keluarga; dorongan kepentingan politik; dorongan kebutuhan minat khusus
seperti wisata bahari, wisata buru, dan lain-lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://yakinchanel.blogspot.co.id/2016/08/makalah-tentang-pariwisata.html

http://imamutasim.blogspot.co.id/2013/11/wisata-pengertian-ciri-ciri-tujuan-bent.html

10

Anda mungkin juga menyukai