Anda di halaman 1dari 38

Makala

h
Pariwisa
ta

NAMA : SAVIRA ABY IRTANTI


KELAS : XI TATA BUSANA 2
Daftar
Isi
Kebijaka
n
Pemerin
tah
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah bertanggung jawab atas empat hal
utama yaitu; perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development)

Terhada
fasilitas utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan
pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran-
peran pemerintah dalam bidang pariwisata tersebut :

p
a.Perencanaan Pariwisata

Pariwisata merupakan industri yang memiliki kriteria-kriteria khusus, mengakibatkan dampak positif
dan negatif. Untuk memenuhi kriteria khusus tersebut, memaksimalkan dampak positif dan

Kepariw
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan sehubungan dengan pengembangan pariwisata
diperlukan perencanaan pariwisata yang matang. Kesalahan dalam perencanaan akan
mengakibatkan munculnya berbagai macam permasalahan dan konflik kepentingan di antara para

isataan
stakeholders. Masing-masing daerah tujuan wisata memiliki permasalahan yang berbeda dan
memerlukan jalan keluar yang berbeda pula.

Dalam pariwisata, perencanaan bertujuan untuk mencapai cita-cita atau tujuan pengembangan
pariwisata. Secara garis besar perencanaan pariwisata mencakup beberapa hal penting yaitu: (1)
perencanaan pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan berbagai jenis
industri yang berkaitan dengan pariwisata, (2) perencanaan penggunaan lahan, (3) perencanaan
infrastruktur yang berhubungan dengan jalan, bandar udara, dan keperluan lainnya seperti; listrik,
air, pembuangan sampah dan lain-lain, (4) perencanaan pelayanan sosial yang berhubungan dengan
penyediaan lapangan pekerjaan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejastraan sosial, dan (5)
perencanaan keamanan yang mencakup keamanan internal untuk daerah tujuan wisata dan para
wisatawan.

b.Pembangunan Pariwisata

Pembagunan pariwisata umumnya dilakukan oleh sektor swasta terutama pembangunan fasilitas
dan jasa pariwisata. Namun, pengadaaan infrastruktur umum seperti jalan, listrik dan air yang
berhubungan dengan pengembangan pariwisata terutama untuk proyek-proyek yang berskala besar
yang memerlukan dana yang sangat besar seperti pembangunan bandar udara, jalan untuk
transportasi darat, proyek penyediaan air bersih, dan proyek pembuangan limbah merupakan
tanggung jawab pemerintah. Selain itu, pemerintah juga beperan sebagai penjamin dan pengawas
para investor yang menanamkan modalnya dalam bidang pembangunan pariwisata.

c. Kebijakan Pariwisata
Kebijakan merupakan perencanaan jangka panjang yang mencakup tujuan pembangunan pariwisata
dan cara atau prosedur pencapaian tujuan tersebut yang dibuat dalam pernyataan-pernyataan
formal seperti hukum dan dokumen-dokumen resmi lainya. Kebijakan yang dibuat permerintah
harus sepenuhnya dijadikan panduan dan ditaati oleh para stakeholders. Kebijakan-kebijakan yang
harus dibuat dalam pariwisata adalah kebijakan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi,
peningkatan kesempatan kerja, dan hubungan politik terutama politik luar negeri bagi daerah tujuan
wisata yang mengandalkan wisatawan manca negara.

Umumnya kebijakan pariwisata dimasukkan ke dalam kebijakan ekonomi secara keseluruhan yang
kebijakannya mencakup struktur dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kebijakan ekonomi
yang harus dibuat sehubungan dengan pembangunan pariwisata adalah kebijakan mengenai
ketenagakerjaan, penanaman modal dan keuangan, industri-industri penting untuk mendukung
kegiatan pariwisata, dan perdagangan barang dan jasa.

d.Peraturan Pariwisata

Peraturan pemerintah memiliki peran yang sangat penting terutama dalam melindungi wisatawan
dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman perjalanannya. Peraturan-peraturan penting yang
harus dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan tersebut adalah: (1) peraturan perlindungan
wisatawan terutama bagi biro perjalanan wisata yang mengharuskan wisatawan untuk membayar
uang muka (deposit payment) sebagai jaminan pemesanan jasa seperti akomodasi, tour dan lain-
lain; (2) peraturan keamanan kebakaran yang mencakup pengaturan mengenai jumlah minimal
lampu yang ada di masing-masing lantai hotel dan alat-alat pendukung keselamatan lainnya; (3)
peraturan keamanan makan dan kesehatan yang mengatur mengenai standar kesehatan makanan
yang disuguhkan kepada wisatawan; (4) peraturan standar kompetensi pekerja-pekerja yang
membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus seperti seperti pilot, sopir, dan nahkoda.

Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti; flora dan
fauna yang langka, air, tanah dan udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu
bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan
undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah.
Jenis dan
Karakter
Wisatawan
Domestik
dan
1. Pengertian wisatawan
Cukup menarik mengamati jenis dan karakter wisatawan domestik. Wisatawan
merupakan orang yang melakukan kegiatan wisata, atau orang yang bepergian ke suatu
Mancanegar
tempat dengan tujuan untuk berwisata, melihat daerah lain, menikmati sesuatu,
mempelajari sesuatu, menambah ilmu pengetahuan, dan juga menambah pengalaman,
amelepas penat, serta bersenang-senang. Wisatawan juga sering disebut dengan
atau
turis (tourist). Tujuan wisatawan ketika melakukan aktivitas wisata bermacam-macam,
seperti wisatawan yang ingin mengenal kebudayaan, ada yang dilakukan dalam rangka
kunjungan kerja, ada yang dilakukan untuk melakukan penelitian di objek wisata
tertentu. Objek wisata yang dipilih para wisatawan pun beragam.

2. Jenis Wisatawan
Ada dua macam atau jenis wisatawan, yaitu wisatawan mancanegara dan wisatawan
domestik atau nusantara. Wisatawan mancanegara merupakan wisatawan yang berasal
dari luar negeri, atau orang yang berekreasi ke negara lain. Wisatawan Domestik atau
wisatawan nusantara merupakan wisatawan yang berwisata ke tempat lain, tetapi masih
berada di wilayah negaranya sendiri. Menurut G.A. Schmoll, wisatawan merupakan
individu atau kelompok individu yang merencanakan kemampuan daya beli yang
dimilikinya untuk melakukan perjalanan dengan tujuan rekreasi dan liburan.
Adanya ketertarikan dan mempunyai motivasi tertentu dari perjalanan, mendapatkan
pengalaman perjalanan, adanya keinginan untuk menambah wawasan lain, dan tertarik
dengan pelayanan yang diberikan suatu daerah tujuan wisata yang memiliki kemampuan
menarik minat pengunjung atau wisatawan. Berdasarkan sifat perjalanan dan ruang
lingkup perjalanan, wisatawan bisa dibagi, seperti wisatawan asing atau foreign tourist,
merupakan wisatawan asing yang melakukan perjalanan-perjalanan wisata yang datang
ke negara lain dari negara asalnya. Wisatawan asing domestik atau foreign domestic
tourist merupakan wisatawan asing yang tinggal di suatu negara yang melakukan
perjalanan-perjalanan wisata di suatu wilayah negara dimana ia tinggal. Wisatawan
domestik asing atau indigenous tourist merupakan warga suatu negara tertentu, yang
bertugas ke luar negeri, lalu pulang ke negara asalnya, dan melakukan perjalanan wisata
di wilayah negara asal yang asli.
Wisatawan transit atau transit tourist adalah wisatawan yang ketika melakukan
perjalanan wisata ke suatu negara tertentu terpaksa harus mampir atau datang ke suatu
negara tetapi bukan karena kemampuannya sendiri. Selanjutnya wisatawan bisnis atau
bussinness tourist adalah orang atau masyarakat, orang asing atau warga negara sendiri
yang melakukan perjalanan, tetapi tidak bertujuan untuk wisata, tetapi melakukan
perjalanan wisata setelah semua tujuan atau pekerjaannya yang utama telah selesai
dikerjakan.
Wisatawan domestik atau nusantara merupakan wisatawan dalam negeri, dan bukan
wisatawan yang berasal dari negara lain. Wisatawan domestik melakukan perjalanan
wisata dan rekreasi ke bagian atau wilayah yang lain di negaranya untuk mengetahui
sesuatu yang berbeda dari lingkungann yang ada disekitarnya. Tujuan wisatawan
domestik berwisata di dalam negeri, yaitu ingin mengobati rasa penasaran pada tempat
yang ia yakini atau anggap sangat menakjubkan dan menyenangkan. Di Indonesia, cukup
banyak wisatawan domestik yang melakukan perjalanan wisata untuk melepas lelah dan
penat karena kesibukan pekerjaan atau sekolah mereka setiap hari.

3. Karakter Wisatawan

1. Konsep dasar karakteristik wisatawan

adanya gambaran tentang wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya


atau trip descriptor dan karakteristik wisatawannya atau tourist descriptor.

1) Trip descriptor

Wisatawan dalam trip descriptor bisa dibagi ke dalam berbagai kelompok berdasarkan
jenis pejalanan yang dilakukan. Pada umumnya, jenis perjalanan dibedakan menjadi perjalanan
rekreasi, mengunjungi teman atau keluarga, VFR atau Visiting friends and relatives, perjalanan bisnis
dan kelompok perjalanan yang lain. Selain itu, bisa juga dengan menambah jenis perjalanan yang
digunakan untuk kesehatan dan keagamaan tetapi diluar kelompok lain. Selanjutnya, jenis-jenis
perjalanan ini juga bisa dibedakan berdasarkan lama perjalanan tau jarak yang ditempuh, waktu
melakukan perjalanan tersebut, jenis akomodasi, alat transportasi yang digunakan dalam perjalanan,
pengorganisasian perjalanan, dan besar pengeluaran yang dikeluarkan untuk berwisata.

2) Tourist descriptor

tourist descriptor merupakan karakter yang memfokuskan pada wisatawannya, biasanya


digambarkan dengan "who, wants, what, why, when, where, and how much?" Agar bisa
menjelaskan hal-hal tersebut, bisa menggunakan beberapa karakteristik, diantaranya adalah sebagai
berikut:

Karakteristik sosio-demografis : merupakan karakter yang digunakan untuk mencoba menjawab


pertanyaan who, wants, dan what. Pembagian pertanyaan itu berdasar pada karakteristik yang
paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis pariwisata, perencanaan, dan pemasaran, karena
hal itu sudah sangat jelas definisinya dan relatif mudah pembagiannya. Yang termasuk dalam
karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga, dan jumlah anggota keluarga yang dielaborasi
dari karakteristik tersebut. Karakteristik sosio-demografis juga mempunyai kaitan satu dengan yang
lain secara tidak langsung. Contohnya seperti tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan
tingkat pendapatannya, serta usia dalam status perkawinan dan ukuran keluarga. Pembagian
wisatawan yang berdasar pada karakteristik sosio-demografis ini memang paling nyata dan berkaitan
dengan pola wisata yang mereka lakukan. Jenis kelamin dan kelompok umur, yang mempunyai
kaitan dengan berbagai pilihan dan jenis wisata yang dilakukan. Jenis pekerjaan pada seseorang dan
tipe keluarga, jelas akan berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut, lebih lanjut,
pada kemampuan wisatanya. Selain karakteristik sosio-demografis, karakteristik lain yang bisa
digunakan dalam mengelompokan wisatawan, yaitu karakteristik geografis, psikografis, dan tingkah
laku atau behavior.

karakteristik geografis : Karakteristik geografis bisa membagi wisatawan berdasar pada


lokasi tempat tinggalnya, biasanya hal itu dibedakan menjadi desa, kota, dan provinsi, atau dari
negara asalnya. Pembagian yang seperti ini, bisa saja berlanjut juga dan dapat dikelompokan
berdasar ukuran atau size kota tempat tinggal atau kota kecil, menengah, besar atau metropolitan,
kepadatan dan penduduk di kota.

Karakteristik psikografis : Karakteristik psikografis bisa membagi wisatawan ke dalam


kelompok-kelompok yang berdasar pada kelas sosial, life style, dan karakteristik personal.
Wisatawan pada kelompok demografis yang sama, bisa saja mempunyai profil psikografis yang
cukup berbeda. Beragamnya karakteristik dan latar belakang dari wisatawan itu yang menyebabkan
macam-macam keinginan, dan kebutuhan mereka pada suatu produk wisata. Pengelompokan-
pengelompokan pada wisatawan, bisa memberi informasi mengenai alasan pada tiap kelompok yang
mengunjungi objek wisata yang berbeda, seberapa besar ukuran kelompok tersebut, pola
pengeluaran setiap kelompok, dan kesetiaannya terhadap produk wisata tertentu, adanya
sensitivitas pada mereka, adanya perubahan harga produk wisata, hingga respons kelompok kepada
berbagai bentuk iklan produk wisata. Selanjutnya, pengetahuan mengenai wisatawan diperlukan
dalam merencanakan suatu produk wisata yang digunakan dan sesuai dengan keinginan kelompok
pasar tertentu, termasuk melakukan dan merencanakan strategi pemasaran yang pas untuk
kelompok pada pasar tersebut.

Karakter Wisatawan Domestik Indonesia

Karakter wisatawan domestik ternyata cukup berbeda jauh dengan tourist asing. Ciri-ciri yang bisa
kita lihat dari beberapa tingkah laku pada objek wisata dan selera kepada pemilihan objek wisata.
Pada pelaku bisnis yang terjun di sektor wisata dan hospitality, harus bisa mengenal semua karakter
pada wisatawan yang datang dari mana saja. Hal itu bertujuan untuk menempatkan pada standar
servis yang baik untuk pelanggannya. Beberapa karakter dan kebiasaan-kebiasaan wisatawan
domestik Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Royal atau gemar belanja : wisatawan Indonesia memang dikenal sangat royal mengeluarkan uang
ketika sedang melakukan perjalanan wisata. Ketika mereka pergi melakukan perjalanan wisata,
wisatawan Indonesia selalu menyempatkan diri untuk berbelanja suvenir atau barang-barang yang
menarik bagi mereka. Mereka mempunyai alasan, bahwa membeli oleh-oleh atau cendera mata
cukup banyak bisa bermanfaat dan dibagi-bagikan kepada saudara dan tetangganya yang ditempat
asalnya. Wisatawan Indonesia juga cenderung mau dan bisa merepotkan diri dengan barang-
barangnya belanjaannya yang banyak. Tidak jarang pula ketika transit di bandara, barang bawaannya
sampai over limit, dan hal itu mengakibatkan bisa terkena tambahan biaya. Wisatawan asing juga
cukup betah berlama-lama di tempat wisata, sambil menggali informasi tentang sejarah dan asal
usul dari objek wisata tersebut kepada pemandu wisata. Selanjutnya menjelang kepulangannya ke
negara asalnya, wisatawan asing baru berbelanja suvenir, dan biasanya, barang belanjaannya itu
tidak dibawa pulang bersama, melainkan dipaketkan melalui kantor pos atau perusahaan ekspedisi
swasta. pada intinya, wisatawan asing lebih mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan selama
melakukan perjalanan wisata yang jauh di luar rumahnya.

Suka tour rombongan : Kebiasaan wisatawan domestik yang lain adalah menyukai kegiatan
bepergian secara bersama dengan teman-teman pergaulan atau satu keluarga besar ikut semua.
Mereka menyewa bus pariwisata atau mobil rental. Dengan tujuan agara biayanya lebih irit. Lebih
menyukai tempat populer. Jarak tempat wisata dari rumah juga tidak begitu jauh.

Beberapa karakter yang demikian, biasa dimasukan dalam kategori wisatawan konsevatif, dia
menyukai tempat-tempat yang sudah mapan dan terkenal. Merekat kurang begitu suka dengan hal-
hal yang sifatnya baru dan belum direkomedasikan dari pihak lain. Mereka tidak begitu suka hal-hal
yang bersifat spekulatif dan tidak menentu.
Hubungan
Ekonomi,
Kebudayaa
HUBUNGAN BUDAYA DENGAN PARIWISATA

n Dan
Budaya sangat erat kaitannya dengan pariwisata. Mengapa demikian ? karena bisa kita lihat dari
definisi Budaya yang merupakan simbol masyarakat sekitar yang di dalamnya terdapat makna yang
mencakup segala hal yang merupakan hasil cipta, karya manusia. Sedangkan Pariwisata merupakan
rangkaian Politik
perjalanan yang di lakukan oleh seseoarang atau kelompok orang diluar tempat tinggalnya
yang bersifat sementara untuk berbagai tujuan (seperti berlibur, menikmati keindahan alam dan
budaya,Terkait
bisnis, dll). Kemudian dari pengertian masing – masing diatas dapat kita ketahui bahwa
hubungan antara Budaya memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya dengan Pariwisata.

Dengan
Adanya Budaya di tempat pariwisata itu akan dapat memberikan nilai lebih bagi wisatawan yang
Pariwisata
datang untuk berkunjung ke tempat tersebut. Sehingga dapat juga kita simpulkan bahwa pariwisata
budaya merupakan aktivitas pertukaran informasi dan simbol – simbol budaya yang di dalamnya
terdapat tempat, tradisi, kesenian, upacara, dan identitas yang lainnya yang terdapat di tempat
tersebut untuk dapat dinikmati oleh setiap wisatawan yang datang berkunjung.

Budaya sangat mempengaruhi prospek dari kegiatan pariwisata, budaya mencerminkan


keadaan sosial dan alam suatu wilayah yang akan menjadi destinasi pariwisata. Budaya Indonesia
misalnya, budaya Indonesia sangat beragama, maka dari itu keragaman budaya Indonesia
menjadikan daya tarik tersendiri untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Budaya tidak akan pernah lepas dengan pariwisata ,karena budaya ada sangkut pautnya
dengan pariwisata yaitu tanpa adanya budaya kegiatan pariwisata tidak akan menarik lagi , akan
terasa hambar dikarenakan budayalah yang menarik perhatian para wisatawan tersebut . dengan
adanya budaya jugalah mereka mengetahui seluk beluk serta kebiasaan daerah yang mereka
kunjungi dan apabila ada budaya yang menurut mereka unik akan memberi rasa puas tersendiri
untuknya . sehingga mereka akan didorong rasa ingin tahu untuk mengunjungi negara-negara yang
memiliki budaya yang khas contohnya seperti di Indonesia.
budaya dan pariwisata saling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
dengan budaya yang dimiliki oleh daerah-daerah tertentu, maka aspek pariwisata akan berkembang
melalui kebudayaan itu sendiri. dimana aspek pariwisata juga bberperan terhadap kebudayaan.
dengan adanya pariwisata maka keanekaragaman kebudayaan khususnya di Indonesia akan dapat
secara luas di kenal oleh masyarakat domestik maupun mancanegara, sehingga dapat menambah
devisa negara.

Pariwisata sendiri bertujuan untuk memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan


keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Pengembangan pariwisata di Indonesia tidak terlepas
dari potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Pariwisata itu sangat bergantung pada budaya yang dimiliki
setiap daerah. Seperti halnya Indonesia yang memiliki berbagai ragam kebudayaan. Misalnya sebuah
tarian, sejarah suat tempat, Rumah adat, candi, prasasti, kebiasaan masing – masing daerah, dsb.
Unsur – unsur kebudayaan itulah yang harus ditonjolkan dan harus digali lebih dalam laggi. Karena
itu akan berdampak pada besar kecilnya prosentase angka wisatawan yang berkunjung untuk
berwisata ke Indonesia. Semakin banyak budaya yang ada di Indonesia, semakin banyak pula
Tourism yang berwisata ke Indonesia

Pariwisata dan budaya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, diantara keduanya membentuk
hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Pariwisata tanpa adanya budaya dari
masyarakat hanya akan menjadi suatu kegiatan “jalan-jalan” biasa, sehingga dalam
perkembangannya bisa saja periwisata di daerah tersebut tidak dapat berkembang karena terlalu
monoton. Begitu juga dengan budaya, budaya tidak akan bisa diketahui oleh masyarakat luas tanpa
adanya kegiatan pariwisata. Budaya di suatu daerah bisa menjadi suatu ikon pariwisata yang akan
menjadi daya tarik wisata. Jadi hubungan diantara pariwisata dan budaya bisa menimbulkan
berbagai keuntungan, yaitu meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja , budaya di
daerah tersebut semakin terkenal di mata nasional maupun internasional, dan secara tidak langsung
budaya di daerah tersebut bisa semakin lestari.

Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu
(Spillane,1987:21).

Dalam teori evolusionisme multilinier mengemukan bahwa proses perkembangan berbagai


kebudayaan itu memperlihatkan adanya beberapa proses perkembangan yang sejajar. Kesejajaran
itu terutama nampak pada unsur yang primer sedangkan unsur kebudayaan yang sekunder tidak
nampak perkembangan yang sejajar dan hanya nampak perkembangan yang khas. Proses
perkembanan yang tampak sejajar mengenai beberapa unsur kebudayaan primer disebabkan oleh
karena lingkungan tertentu memaksa terjadinya perkembangan ke arah tertentu.

Perkembangan pariwisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya lokal, dimana terlihat
pada pariwisata dapat memacu motivasi kreativitas seni para pematung untuk berkarya lebih
inovatif dan lebih variatif sesuai dengan kebutuhan pariwisata dan meningkatnya persaingan bisnis,
Dapat mengetahui budaya dari berbagai negara terutama melalui berbagai pesanan karya seni selain
yang di hasilkan oleh masyarakat lokal. Dan berpengaruh negatif, yang terlihat pada maysyarakat
yang dulunya hidup sederhana menjadi pola hidup konsumtif, di mana masyarakatnya hampir semua
menerapkan pola hidup mewah dan pola hidup instan dalam mengejar prestise, dan berkurangnya
sifat kebersamaan karena adanya pengaruh budaya barat terutama tuntutan dari pengerjaan
kerajinan modern yang lebih bersifat individual tidak seperti dalam pengerjaan kerajinan tradisional
yang lebih bersifat komunal atau secara berkelompok.
EKONOMI DAN PARIWISATA

Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Industri pariwisata menghasilkan manfaat ekonomi


yang besar baik bagi Negara tuan rumah, maupun Negara asal para turis. Salah satu motivasi utama
sebuah Negara mempromosikan dirinya sebagai Negara dengan tujuan wisata adalah timbul
kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi Negara-negara berkembang. Bersamaan dengan dampak
lainnya, peningkatan ekonomi yang begitu pesat juga terjadi dengan berbagai keuntungan dan
kerugian. Dapak besar pariwisata terlihat dari data World Tourism Organization, pada tahun 2000,
698 juta orang melakukan perjalanan ke luar negeri dan menghabiskan lebih dari 478 juta US dollar.
Gabungan dari pendapatan pariwisata internasioanl dengan pendapatan transportasi maka
menghasilkan lebih dari 575 juta US dollar, yang membuat pariwisata menjadi penghasil ekspor
terbesar di dunia diikuti oleh produk otomotif, bahan kimia, minyak bumi, dan makanan. Namun,
banyak kerugian tersembunyi dari pariwisata yaitu, adanya dampakdampak pada ekonomi yang
tidak diharapkan oleh penduduk setempat. Seringkali keuntungan pariwisata sebuah Negara maju
lebih tinggi dari Negara berkembang. Padahal Negara berkembang lebih membutuhkan pendapatan
tambahan, pekerjaan, dan peningkatan standar hidup lewat pariwisata. Berdasarkan kenyataan
tersebut, berbagai alasan muncul antara lain, karena adanya transfer besar-besaran pendapatan
pariwisata dari Negara tuan rumah, kemudian kurang diperhatikannya bisnis dan produk dalam
negeri.

Sisi Negatif Pariwisata di Bidang Ekonomi • Leakage Leakage (kebocoran) dalam dunia pariwisata
berarti pendapatan yang dihasilakan oleh pariwisata suatu Negara yang hilang atau terpakai untuk
keuntungan Negara lain. Leakage terjadi melalu 6 mekanisme berbeda, yaitu: a. Barang dan Jasa
Banyak Negara harus membeli barang dan jasa demi memuaskan pengunjungnya. Ini juga termasuk
dengan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut, misalnya cendra
mata. Hal ini merupakan masalah yang signifikan, karena beberapa Negara harus mengimpor kurang
lebih 50% dari Negara lain untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut. b. Infrasruktur Banyak
Negara yang tidak mempunyai kemampuan domestic untuk melakukan pembangunan yang
berhubungan dengan pariwisata, seperti hotel, Bandar udara, dan lainnya. Akibatnya Negara harus
mengunakan kemampuan Negara asing yang berujung pada leakage. c. Faktor Produksi Luar Negeri
Negara-negara kecil seringkali membutuhkan investasi Negara asing untuk memulai usaha
pariwisata mereka. Dengan demikian, keuntungan pariwisata bisa berkurang dan menjadi milik
investor asing.
Kepentingan Promosi Banyak Negara menghabiskan sejumlah uang untuk iklan dan promosi. Lewat
iklan dan promosi-promosi dapat meningkatkan volume turis yang berkunjung ke Negara. Namun
juga merupakan kerugian karena harus mengeluarkan biaya ke pasar Negara luar. e. Transfer Harga
Banyak perusahaan asing yang memanipulasi harga produk mereka untuk mengurangi pajak dan
kewajiban lainnya. Di Negara-negara berkembang, banyak investor asing yang terlibat dalam industri
pariwisata yang melakukan hal ini sehingga mengurangi pendapatan Negara. f. Pembebasan Pajak
Negara dengan industri pariwisata yang kecil mungkin harus memberikan pembebasan pajak atau
penawaran lain untuk menarik para investor. Meskipun hal ini dapat meningkatkan pariwisata
Negara, namun dapat menjadi sumber kerugian bagi Negara.

Sebuah studi pariwisata mengenai leakage di Thailand memperkirakan bahwa 70% dari total uang
yang dihabiskan wisatawan di sana, akhirnya tidak menjadi milik Thailand karena diambil oleh biro
perjalanan asing, maskapai penerbangan, perusahaan makanan dan miuman impor, serta hotel.
Kebocoran ini tidak hanya terjadi pada Negara berkembang. Negara maju seperti Australia juga
mengalami leakage akibat pendatang dari Jepang. Meskipun mereka merupakan pendatang
terbanyak ke Australia, namun biasanya mereka datang lewat biro perjalanan Jepang, mengunakan
hotel milik Jepang, dan usaha-usaha lainnya. Sebagai akibat dari efek leakage, industri pariwisata di
negara maju sering jauh lebih menguntungkan per dolar yang diterima dari pariwisata di negara-
negara yang lebih kecil. Kepulauan, khususnya, menderita kebocoran yang signifikan. Di negara-
negara seperti Turki dan Inggris, manfaat bagi ekonomi dari pariwisata adalah dua kali jumlah dolar
yang dibelanjakan oleh wisatawan. Di tempat-tempat yang lebih kecil, seperti Mikronesia dan
Polinesia, untung yang diperoleh adalah setengah jumlah dolar yang dihabiskan. Beberapa lokasi
telah berhasil meniadakan pengaruh leakage hampir seluruhnya. New York City mengklaim bahwa
mereka menghasilkan tujuh dolar bagi perekonomian lokal per dolar yang dihabiskan oleh
wisatawan. Bagi banyak Negara, sumber kebocoran(leakage) tidak dapat dihindari. Hotel dan
maskapai penerbangan asing sangat dibutuhkan bagi pariwisata. Namun, dengan mendorong
keterlibatan dalam negeri dalam industri pariwisata, dapat mengurangi kebocoran. Negara juga
dapat membatasi penggunaan mata uang asing, mengurangi efek dari transfer harga, dan
sebagainya. Misalnya, suatu Negara mengharuskan pengunjung untuk memiliki sejumlah uang
Negara tersebut sebelum masuk.

Enclave Tourism Yang dimaksud dengan enclave tourism adalah tujuan wisata yang mengatur
wilayahnya sedemikian rupa, sehingga wisatawan dapat memenuhi seluruh keinginannya di situ
tanpa pergi mengunjungi wilayah lain. Contohnya Sun and Sand Resort di Karibia. Bisnis lokak sering
mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan lewat paket liburan. Dengan menyediakan
berbagai fasilitas untuk memenuhui kebutuhan pelanggan, mereka dapat membuat pelanggan betah
untuk tinggal di lokasi mereka, misalnya resort atau kapal pesiar. Sayangnya, dengan begitu, tidak
banyak kesempatan bagi masyarakat lain untuk memperoleh pendapatan dari para turis. The
Organization of American States (OAS) mengadakan survey di industri pariwisata Jamaika, hasilnya
adalah industri yang tergolong enclave tourism mendapatkan pendapatan terbesar, yang berdampak
pada berkurangnya pendapatan bagi akomodasi lainnya. Industri kapal pesiar juga menjadi contoh
lain bagi enclave tourism. Pada tahun 1999, total penumpang kapal pesiar secara internasional
adalah 8,7 juta orang. Itu tidak termasuk kapal pesiar yang melewati sungai. Pada banyak kapal,
terutama di Karibia (tujuan pelayaran yang paling populer di dunia dengan 44,5% dari penumpang
kapal pesiar), tamu didorong untuk menghabiskan sebagian besar waktu dan uang mereka di atas
kapal, dan kesempatan untuk menghabiskan di beberapa pelabuhan atau persinggahan kerap
dibatasi.
Dampak Negatif Lainnya a.Biaya Infrastruktur Pengembangan pariwisata dapat menyebabkan
pemerintah dan pembayar pajak setempat mengeluarkan uang yang lebih banyak. Pengembangan
fasilitas seperti tempat-tempat hiburan, hote, bandara, dan juga penawaran-penawaran yang
digunakan untuk menarik investor, menggunakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian,
pemerintah pada akhirnya mengurangi anggaran pada bidang-bidang penting lainnya, seperti
kesehatan dan pendidikan. b.Kenaikan Harga Peningkatan permintaan untuk layanan dan barang
dari wisatawan akan menimbulkan kenaikan harga yang berpengaruh negatif terhadap penduduk
lokal yang pendapatan tidak meningkat secara proporsional. San Francisco State University study
Belize menemukan bahwa, sebagai konsekuensi dari pengembangan pariwisata, harga untuk
penduduk setempat meningkat sebesar 8 % . Pengembangan Pariwisata dan kenaikan terkait
permintaan real estate dapat secara dramatis meningkatkan biaya bangunan dan nilai tanah . Hal ini
tidak hanya membuat masyarakat lokal kesulitan, terutama di negara berkembang, untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka sehari-hari, juga dapat mengakibatkan dominasi oleh orang asing di pasar
tanah dan migrasi yang mengikis kesempatan ekonomi bagi penduduk setempat. Di Kosta Rika ,
hamper 65 % dari hotel yang aada merupakan milik asing.

Ketergantungan Ekonomi Masyarakat Setempat pada Pariwisata Diversifikasi dalam suatu


perekonomian memang baik, namun jika suatu negara atau wilayah tergantung untuk kelangsungan
ekonomi pada satu industri, dapat menempatkan tekanan besar terhadap industri ini serta orang
yang terlibat untuk melakukan dengan baik . Banyak negara , khususnya negara berkembang dengan
sedikit kemampuan untuk mengeksplorasi sumber daya lainnya, telah menggunakan pariwisata
sebagai cara utama untuk meningkatkan perekonomian . Di Gambia , misalnya, 30 % dari tenaga
kerja langsung maupun tidak langsung bergantung pada pariwisata. Sebenarnya, bergantung pada
pariwisata bukan merupakan solusi yang cukup baik, apalagi dalam perekonomian, karena sangat
beresiko. Bencana alam seperti gempa bumi atau puting beliung, dapat merusak sumber pariwisata.
Sehingga bergantung pada pariwisata bukan satu-satunya jalan. d. Jenis Pekerjaan Musiman Masalah
yang dihadapi pekerja musiman adalah: Ketidakamanan pekerjaan (sekaligus pendapatan). Tidak ada
jaminan pekerjaan dari satu musim ke musim berikutnya. Kesulitan dalam mendapat pelatihan,
tunjangan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta pengakuan atas pengalaman
mereka.

Sisi Positif Pariwisata di Bidang Ekonomi • Menghasilkan Devisa Negara Pengeluaran pariwisata
menghasilkan pendapatan bagi perekonomian Negara tuan rumah dan dapat merangsang investasi
yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Beberapa negara berusaha
untuk mempercepat pertumbuhan ini dengan mengharuskan pengunjung untuk membawa sejumlah
mata uang asing saat mereka berkunjung. Indikator penting dari peran pariwisata internasional
adalah pembangkit penghasilan devisa Negara. • Kontribusi Pendapatan Pemerintah Kontribusi
langsung diperoleh dari pajak penghasilan pekerja pariwisata, dan pebisnis pariwisata. Serta secara
langsung dari para turis lewat pajak keberangkatan. Kontribusi tidak langsung diperoleh dari pajak
dan pungutan wajib barang dan jasa yang disediakan untuk turis. WTO memperkirakan, keseluruhan
pajak langsung, tidak langsung, dan pajak personal pada tahun 1998 adalah sejumlah 800 miliar US
dollar dan menjadi dua kali lipat pada tahun 2010.

Peningkatan Lapangan Kerja Perluasan yang cepat dalam sektor pariwisata telah meningkatkan
jumlah lapangan kerja. Contohnya, pada tahun 1995, akomodasi hotel saja telah mempekerjakan
11.3 juta pekerja di seluruh dunia. Pariwisata dapat menghasilkan pekerjaan secara langsung lewat
hotel, restoran, took cendra mata, dan sebagainya. Pariwisata juga menghasilkan pekerjaan secara
tidak langsung lewat penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kepentingan bisnis
pariwisata. Secara keseluruhan, pariwisata menyumbang 7% lapangan pekerjaan di seluruh dunia. •
Pendorong Investasi Infrastruktur Pariwisata dapat mendorong pemerintah local untuk
mengembangkan infrastruktur seperti, jalan raya, air bersih, listrik, dan sebagainya. Dengan
meningkatnya fasilitas pariwisata, secara otomatis juga meningkatkan kualitas hidup bagi penduduk
setempat. • Kontribusi bagi Ekonomi Lokal Karena lingkungan adalah aset dasar dari industri
pariwisata, pendapatan pariwisata sering digunakan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari wilayah
yang dilindungi. Selain itu, pendapatan pariwisata juga dihasilkan lewat pekerja informal (contohnya:
pedagang kaki lima, pramuwisata informal, pengemudi becak). Sisi positif dari pekerja informal
adalah, akan ada pendapatan bagi masyarakat setempatyang terlibat dalam pariwisata.

Hubungan periwisata dengan aspek ekonomis, pariwisata dapat dikatakan sebagai industri
pariwisata, jika di dalam industri tertentu ada suatu produk tertentu, di dalam industri pariwisata
yang disebut produk tertentu tersebut adalah kepariwisataan itu sendiri. Seperti halnya di suatu
industri ada konsumen, ada permintaan, ada penawaran, dimana produsen mempunyai tugas untuk
menghasilkan suatu produk agar dapat memenuhi permintaan. Pada industri pariwisata konsumen
yang dimaksud adalah wisatawan. Wisatawan mempunyai kebutuhan dan permintaan-permintaan
yang harus dipenuhi dan pemenuhan kebutuhan tersebut dengan sarana uang.

Pariwisata merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam ekonomi. Secara mikro dijelaskan
perkembangan pariwisata meningkatkan pendapatan daerah setempat. Munculnya komunitas
pedagang di sekitar lokasi untuk menambah pendapatan dan meningkatkan jumlah pengunjung,
karena merupakan salah satu fasilitas yang tersedia dan mudah dijangkau.

POLITIK DAN PARIWISATA

Mengapa politik dikatakan berpengaruh terhadap pariwisata dan perekonomian?

Dalam dunia politik, suatu negara sangat terikat dengan hubungan kerjasama antar negara. banyak
negara yang menjalin hubungan kerjasama dalam hal pariwisata. sehingga keadaan politik dapat
mempengaruhi dunia pariwisata. sedangkan pariwisata merupakan pendapatan terbesar negara.
sehingga perekonomian negarapun terpengaruhi bila perkembangan pariwisata terhambat oleh
kondisi polik tak mendukung. butuh keseimbangan antara politik dengan pariwisata bila
perekonomian ingin meningkat.

Ada beberapa perilaku wisatawan yang perlu dicermati dalam bisnis. Pertama adalah mereka ingin
menikmati alam, keindahannya, panorama pantai, gunung, dan danau. Kedua selain hal tersebut
mereka akan menggunakan waktunya juga untuk menikmati kreasi budaya (culture) dan peninggalan
bersejarah di suatu daerah tertentu dan negara tertentu.
Perilaku wisatawan perlu menjadi perhatian karena strategi pengembangan pariwisata bermula dari
hal tersebut. Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah, maka wewenang untuk mengembangkan wisata menjadi terletak di daerah dan tidak
terpusat di Jakarta saja. Ada otonomi untuk mengembangkan pariwisata di daerah masing-masing.
Daerah dapat mempromosikan sendiri wilayahnya untuk menjadi tujuan wisata sesuai dengan
keunggulan daerahnya masing-masing. Keadaan pariwisata akan mempengaruhi bisnis perhotelan di
Indonesia.

Kondisi politik yang tenang dan stabil merupakan prasyarat perkembangan usaha dan bisnis. Dalam
kondisi yang tidak aman dan nyaman untuk investasi tentu saja investor tidak akan datang. Hal ini
sejalan dengan kondisi wisatawan manca negara. Keamanan suatu daerah atau negara dana
stabilnya kondisi politik akan mendukung kedatangan dan hadirnya wisatawan.

saat kepemimpinan orde baru dengan keadaan politik relatif stabil sampai dengan tahun 1998, maka
jumlah kunjungan wisatawan juga stabil tanpa ada penurunan. Akan tetapi pada saat kondisi politik
yang chaos pada masa terjadinya kerusuhan massal tahun 1998, banyak wisatawan membatalkan
kunjungannya ke Indonesia sehingga terjadi penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Indonesia sehingga terjadi konstraksi pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.

Berdasarkan uraian pada pembahasan dapat disimpulkan betapa kondisi politik dalam negeri yang
baik disertai dengan tingkat keamanan yang memadahi maka akan mempengaruhi perkembangan
bisnis pariwisata dan bisnis turunannya seperti hotel, restoran dan jasa transportasi.
Motivas
i, Tujuan
Perjalan
A. Berbagai Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata

an Dan
Banyak orang dibelahan Dunia ini yang melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang belum
pernah dikunjunginya. Melihat sesuatu yang unik yang memiliki nilai keindahan merupakan suatu
kebutuhan dari manusia karena manusia juga memiliki sifat ingin tahu. Tahukah anda apa yang

Jenis
menjadi motivasi dari perjalanan wisata? Selanjutnya, apakah tujuan dari perjalanan wisata itu? Nah
untuk bisa memahami hal tersebut berikut akan dijelaskan secara lebih rinci.

1. Motivasi Wisata

Wisata
Untuk umumnya seseorang yang melakukan perjalanan wisata bisa dimotivasi oleh beberapa hal,
dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, Mclntosh dan Murphy pernah mengatakan
bahwa motivasi bisa dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:

Physical or physiological motivation atau motivasi yang mempunyai sifat fisik atau fisiologis,
contohnya seperti relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga,
bersantai, dan yang berhubungan dengan sifat fisik lain.

Cultural motivation atau motivasi budaya, adalah keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi,
dan kesenian di daerah lain. Hal itu juga termasuk ketertarikan dari berbagai objek peninggalan
budaya atau bangunan yang bersejarah.

Social motivation atau interpersonal motivation atau motivasi yang mempunyai sifat sosial, seperti
mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal yang dianggap
mendatangkan gengsi, seperti nilai pretise, melakukan ziarah, dan melakukan pelarian dari situasi-
situasi yang membosankan.

Fantasy motivation atau motivasi karena fantasi, merupakan adanya fantasi bahwa di daerah lain,
seseorang akan mampu lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enhancement
yang memberi kepuasan psikologis. Hal seperti itu juga disebut dengan status and prestige
motivation.

Motivasi perjalanan seseorang sering dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan dan faktor
eksternal. Motivasin adalah salah satu faktor penting untuk calon wisatawan dalam mengambil
keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon wisatawan akan mempunyai
persepsi pada daerah tujuan wisata yang memungkinkan, dimana persepsi ini mampu dihasilkan
oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang bisa didapatkan.

Ada motivasi yang kuat dari seseorang ketika melakukan perjalanan wisata, bagi seorang wisatawan,
perjalanan tersebut memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

Perjalanan wisata adalah wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan mental.
Perjalanan wisata berkaitan dengan kompensasi terhadap berbagai hal yang melelahkan,
dan hal itu juga berfungsi sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka yang di rumahnya
merasa terkena teralienasi.
Perjalanan wisata mempunyai manfaat dalam pelarian dari situasi keseharian yang penuh
dengan ketegangan, rutinitas yang menjemukan dan berbagai macam kejenuhan-kejenuhan
karena beban dari pekerjaan yang berat.
Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang agar bisa mengeluarkan
perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk dengan masyarakat lokal yang
ada di daerah tujuan wisata.
Perjalanan wisata adalah salah satu wahana yang berfungsi untuk mengembangkan
wawasan pariwisata.
Perjalanan wisata adalah wahana yang mempunyai fungsi untuk mendapatkan kebebasan.
Perjalanan wisata adalah wahana yang bisa digunakan untuk realisasi diri.
Perjalanan wisata adalah sesuatu yang menyenangkan, dan bisa membuat hidup lebih
bahagia.

2. Tujuan Perjalanan Wisata

Banyak orang suka berwisata, yang mempunyai manfaat untuk menyegarkan pikiran setelah lelah
bekerja dan bersekolah. Berwisata sering dilakukan ketika mendapat libur kerja dan libur sekolah,
Anda pasti suka berwisata bersama teman dan keluarga ketika masa libur tiba. Pasti ada hal yang
memotivasi atau ada tujuan yang anda inginkan dari perjalanan wisata yang anda lakukan, dan
setiap orang punya tujuan masing-masing ketika berwisata.

Beberapa pendapat mengenai tujuan perjalanan wisata yang dilakukan oleh individu atau kelompok
ada beberapa tujuan, seperti pendapat dari H. A. Maslow dalam bukunya yang berjudul Motivation
& Personality, berpendapat bahwa orang melakukan perjalanan karena alas an kebutuhan atau
need, terbagi atas dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

 Physiological needs atau kebutuhan akan makanan, air dan udara.


 The needs for security and safety atau kebuthan keamanan dan keselamatan.
 The survival needs atau kebutuhan akan keberadaannya, dicintai dan mencintai.
 The self actualization atau realization needs atau kebutuhan pengakuan diri.
 The needs to develop one’s own potential atau kebutuhan pengembangan potensi diri.
 The need to create or building one’s own personality and character atau kebutuhan akan
menciptakan, membangun kepribadian dan karakternya.
 The need for change, divertissement, new scenery and experience atau kebutuhan akan
perubahan, pelepasan, suasana, dan pengalaman baru.

Jhon A. Thomas dalam bukunya yang berjudul Asta Travel News, menyebutkan ada 18 motivasi
seseorang yang melakukan perjalanan seperti:

a. Education and cultural motives yang terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Melihat bagaimana kehidupan masyarakat di Negara lain, seperti dimana ia tinggal, bekerja
dan bermain.
2. Melihat tempat-tempat khusus yang ada disekitar.
3. Memperoleh pemahaman yang lebih baik pada suatu tempat yang pernah didengar.
4. Menghadiri suatu pertunjukan khusus.
b. Relaxation and pleasure, seperti:

1. Meninggalkan kegiatan atau pekerjaan rutin.


2. Memperoleh waktu yang terbaik.
3. Mencapai pengalaman-pengalaman yang mempunyai sifat romantic.

c. Ethnic

1. Mengunjungi suatu tempat saudara-saudara kita hidup.


2. Mengunjungi suatu tempat kepergian dari saudara-saudara dan teman-teman.

d. Other

1. Berjemur.
2. Kesehatan.
3. Olahraga.
4. Ekonomi.
5. Petualangan.
6. Pengembangan diri.
7. Mengikuti arus.
8. Ikut serta dalam sejarah.
9. Motivasi sosial.

Tujuan berwisata lainnya yaitu sebagai berikut:

 Wisata yang bertujuan untuk tujuan bersenang-senang atau wisata refreshing.


 Wisata yang mempunyai tujuan dalam keagamaan atau wisata religi.
 Wisata yang mempunyai tujuan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, discovery
tourism, dan cultural tourism.
 Wisata yang mempunyai tujuan untuk olah raga, seperti golf, hunting, fishing, berkuda,
dan balapan.
 Wisata yang bertujuan untuk kesehatan dan pengobatan atau health tourism.
 Untuk tujuan bisnis atau pengembangan usaha dan meeting, incentive, convention &
exhibition atau MICE.
 Untuk tujuan minat khusus seperti menyelam, arung jeram, sky, dan fly.

B. Jenis-Jenis Wisata

1. Wisata Budaya

Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, wisata budaya mempunyai arti bepergian secara
bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan daerah setempat. Beberapa contoh
wisata budaya, seperti: Upacara adat, seni pertunjukan adat, ritual-ritual, peninggalan nenek
moyang, dan lain-lain yang terkait dengan wisata budaya.
2. Wisata Pendidikan

Wisata pendidikan adalah program wisata yang bisa berpadu dengan program pendidikan yang ada
didalamnya. Jenis wisata ini bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah yang berfungsi untuk mendukung
pelajaran yang ada di sekolah.

3. Wisata Alam

Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang bisa memanfaatkan potensi alam dan
menikmati keindahan alam, yang masih alami atau yang sudah ada usaha budi daya, agar ada daya
tarik wisata pada tempat tersebut. Wisata alam bisa digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah
melakukan aktivitas yang sangat padat, dalam suasana pada keramaian kota.

4. Wisata Bahari

Wisata bahari merupakan sebuah kegiatan wisata yang berhubungan dengan laut, pantai, dan
danau. Selain menawarkan objek seperti ekosistem laut yang bisa ditawarkan sebagai daya tarik
wisata, hal itu saat ini sudah dikemas dalam berbagai event yang diselenggarakan di laut, pantai, dan
wilayah sekitarnya.
5. Wisata sejarah

Wisata sejarah yaitu melakukan kegiatan wisata ke tempat-tempat peninggalan sejarah, seperti
museum, prasasti dan candi.

6. Wisata religi

Wisata religi merupakan perjalanan wisata dengan mengunjungi tempat khusus umat beragama,
biasanya mengunjungi beberapa tempat, seperti tempat ibadah ataupun makam tokoh-tokoh agama
terkemuka.
Berbaga
i Macam
Daya
1. Pengertian Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata sebenarnya adalah kata lain dari objek wisata, tetapi sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) pada tahun 2009, kata objek wisata selanjutnya tidak lagi digunakan untuk
Tarik
menyebut suatu daerah tujuan para wisatawan, dan untuk menggantikan kata objek wisata
digunakanlah kata Daya Tarik Wisata. Untuk bisa memahami pengertian dan makna dari kata Daya
Tarik Wisata, maka perhatikanlah beberapa pengertian Daya Tarik Wisata dari beberapa sumber

Daerah
berikut ini:

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, daya tarik wisata bisa
dijelaskan sebagai segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan, dan nilai yang berwujud
Tujuan
keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
kunjungan para wisatawan.

Wisata
Menurut A. Yoeti dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata pada tahun 1985,
menyatakan bahwa daya tarik wisata atau tourist attraction merupakan istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu.

Nyoman S. Pendit dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pariwisata Pada tahun 1994, menyatakan
bahwa daya tarik wisata bisa perperan sebagai segala sesuatu yang menarik dan mempunyai nilai
untuk dikunjungi dan dilihat.

Dalam undang-undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa daya
tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata, yang terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:

 Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri dari keadaan alam, flora dan
fauna.
 Daya tarik wisata hasil karya manusia yang terdiri dari museum, peninggalan sejarah, seni
dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi, dan
kompleks hiburan.
 Daya tarik wisata minat khusus, merupakan suatu hal yang menjadi daya tarik sesuai
dengan minat dari wisatawannya seperti berburu, mendaki gunung, menyusuri gua,
industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,
tempat ziarah dan lain-lainnya.

Perencanaan dan pengelolaan daya tarik wisata alam, sosial budaya, dan objek wisata minat khusus
harus berdasarkan kepada kebijakan rencana pembangunan nasional dan regional. Apabila kedua
kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencanaan pengembangan daya tarik wisata
harus bisa membuat rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.
Sesuai dengan beberapa pengertian yang diberikan diatas tentang Daya Tarik Wisata, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu disuatu tempat
yang memiliki keunikan, keindahan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragaman kekayaan
alam maupun buatan manusia yang menarik dan mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat oleh
wisatawan.

2. Syarat Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata

Apakah semua tempat yang ada di suatu kawasan wisata dapat dikatagorikan sebagai daya tarik
daerah tujuan wisata? Maka menurut saya jawabannya adalah tidak. Karena hanya beberapa tempat
tertentu saja dalam suatu daerah itu akan dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga sangat jelas bahwa
ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Daya tarik daerah tujuan wisata. Suatu daya
tarik daerah tujuan wisata, bisa menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan ketika bisa memenuhi
syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

a) What to see

Pada tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dipunyai di
daerah lain. Dengan kata lain bahwa daerah tersebut harusnya mempunyai daya tarik yang khusus
dan atraksi budaya yang bisa dijadikan sebagai entertainment bagi wisatawan. What to see terdiri
dari pemandangan alam, kegiatan, kesenian, dan atraksi wisata.

b) What to do

Di tempat wisata, selain banyak yang bisa dilihat dan disaksikan, tentunya juga harus disediakan
fasilitas rekreasi yang bisa membuat para wisatawan betah untuk tinggal lebih lama di tempat tujuan
wisata itu.

c) What to buy

Tempat tujuan wisata harus ada beberapa fasilitas penunjang untuk berbelanja terutama barang
souvenir dan kerajinan rakyat yang bisa berfungsi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat
asal wisatawan tersebut.

d) What to arrived

pada what to arrived, ada yang termasuk aksesibilitas, yaitu bagaimana kita mengunjungi daerah
daya tarik tujuan wisata tersebut, kendaraan apa yang digunakan dan berapa lama kita bisa tiba ke
tempat tujuan wisata tersebut.

e) What to stay

What to stay merupakan bagaimana wisatawan akan bisa tinggal untuk sementara selama dia
berlibur. maka untuk menunjang keperluan tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang
berkunjung,maka sangat perlu untuk mempersiapkan penginapan-penginapan, seperti hotel
berbintang atau hotel tidak berbintang dan sebagainya.

selain itu, pada umumnya daya tarik daerah tujuan wisata pada objek wisata bisa berdasarkan atas
beberapa hal, sebagai berikut:

 Ada sumber daya yang bisa menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
 ada aksesibilitas yang tinggi untuk bisa mengunjunginya.
 Ada ciri khusus atau spesifikasi yang mempunyai sifat langka.
 Ada sarana dan prasarana penunjang, yang digunakan untuk melayani para wisatawan
yang hadir.
 Mempunyai daya tarik tinggi karena ada nilai khusus pada bentuk atraksi kesenian,
upacara-upacara adat, dan nilai luhur yang ada dalam suatu objek buah karya manusia
pada masa lampau.

Suatu daerah bisa dikatakan mempunyai daya tarik wisata, jika mempunyai sifat unik, contohnya
seperti Bakar Batu di Papua, yaitu sebuah cara memasak dengan cara tradisional yang dimulai dari
upacara memotong hewan babi sampai membakar daging, sayuran, dan umbi atau talas yang
disekam pada lubang. Kemudian ditutup dengan batu kemudian dibakar, serta ada keunikan pada
cara memakan masakan tersebut. Keaslian alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam
berpakaian dan kehidupan keluarga di mana seorang perempuan lebih mengutamakan
menggendong babi yang dianggapnya sangat berharga daripada menggendong anaknya sendiri.
Bersifat langka dan sulit ditemui pada daerah atau di negara lain, yang bisa menumbuhkan semangat
dan memberikan nilai bagi wisatawan.

3. Pengembangan Daya Tarik Wisata Berdasarkan Potensi Daerah

Contoh pengembangan daya tarik wisata, kebun binatang bali zoo

Daya tarik wisata, Bali Zoo Park

Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 tahun 1990, bisa dijelaskan bahwa pengertian kawasan
wisata dalah suatu kawasan yang memiliki luas tertentu yang dibangun dan disediakan untuk
kegiatan pariwisata. Apabila dikaitkan dengan pariwisata air, pengertian tersebut mempunyai arti,
yaitu pada suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan mengandalkan objek
atau daya tarik kawasan perairan. Pengertian pengembangan daya tarik kawasan pariwisata ini juga
dijelaskan oleh seorang ahli, yaitu Inskeep yang berfungsi sebagai area yang dikembangkan dengan
penyediaan fasilitas dan pelayanan lengkap yang digunakan untuk rekreasi atau relaksasi,
pendalaman suatu pengalaman dan kesehatan.

Dalam lingkuo yang lebih luas, kawasan pariwisata juga dikenal sebagai resort city, yaitu
perkampungan kota yang memiliki tumpuan kehidupan pada penyediaan sarana dan prasarana
wisata yang terdiri dari penginapan, restoran, olahrga, hiburan, dan penyediaan jasa wisata lain. Jika
kawasan pariwisata tersebut mengandalkan pemandangan alam, seperti kawasan perairan yang
digunakan sebagai ciri khasnya, maka penyediaan sarana dan prasarana serta hiburan atau atraksi
wisatanya bisa diarahkan untuk memanfaatkan dan menikmati kawasana perairan tersebut.
Pengembangan daya tarik suatu kawasan wisata bergantung pada apa yang dimiliki kawasan
tersebut untuk bisa ditawarkan kepada wisatawan. Hal seperti ini jelas tidak dapat dipisahkan dari
peranan para pengelola kawasan pariwisata.

Ada beberapa hal yang bisa dipakai dalam patokan keberhasilan suatu tempat wisata hingga
tercapainya kawasan wisata bisa sangat tergantung pada 3A, yaitu Atraksi atau Attraction, Mudah
dicapai atau Accessibility, dan Fasilitas atu Amenities.

Pembangunan dan pengembangan suatu daerah tujuan wisata harus bisa dirancang dengan
bersumber pada potensi daya tarik yang dipunyai objek tersebut dengan mengacu pada cerita
keberhasilan pengembangan yang terdiri dari berbagai kelayakan, yaitu diantaranya adalah sebagai
berikut:

 Kelayakan finansial.
 Kelayakan sosial ekonomi regional
 Kelayakan teknis
 Kelayakan lingkungan

Penentuan unsur utama mempunyai kaitan dengan pengembangan suatu produk pariwisata pada
suatu tujuan. Beberapa unsur yang mempengaruhi pengembangan daerah tujuan adalah sebagai
berikut:

Unsur daya tarik wisata


Aksesibilitas
Fasilitas wisata
Lingkungan dan masyarakat.
Potensi pasar
Pengelolaan dan pelayanan

Keberhasilan pengembangan juga bisa ditentukan oleh persaingan antar daya tarik wisata sejenis
yang ada pada daerah yang sama atau daerah lain.
Pola
Pengeluaran
Wisatawan
Berdasarkan
Usia Dan jenis
Kelamin Pada
Saat
Perjalanan
Wisata
Jenis
Dokume
PASPOR
n
A. Pengertian Paspor

Perjalan
Secara umum pengertian paspor adalah dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu negara
bagi warga negaranya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Paspor pada umumnya berlaku secara universal, artinya semua negara dapat menerima dokumen ini

an
sebagai legalitas bagi pemiliknya untuk memasuki seuatu negara. Dokumen tersebut berisikan data
pribadi dari pemegang paspor yang menyangkut :

- Nama lengkap

- Wisata
Tempat dan tanggal lahir

- Tanda khusus pemegang paspor

- Kebangsaan

- Agama

- Photo

- Masa berlaku paspor yang disahkan oleh pejabat imigrasi

Setiap orang yang akan melakukan perjalanan internasional harus memiliki paspor yang berlaku
untuk semua negara yang akan dikunjunginya. Pengecualian tidak diberlakukannya paspor dalam hal
:

Negara yang dituju tidak mewajibkan untuk menggunakan paspor, tetapi cukup dengan dokumen
perjalanan lain laksana paspor. Hanya melewati negara tersebut (transit) dan tidak keluar area
bandara.

Melalui paspor akan dapat diketahui kebangsaan dari pemegangnya (umumnya tanpa visa)
ditentukan berdasarkan kebangsaannnya, bukan dari negara yang mengeluarkan dokumen
perjalanan tersebut.

Beberapa negara tidak mewajibkan orang yang memasuki wilayahnya harus memiliki paspor, tetapi
cukup dengan surat keterangan atau dokumen perjalanan lain.

Sumber informasi yang dapat menunjukkkan bahwa suatu negara mewajibkan atau tidak bagi
pengunjungnya untuk memiliki paspor dapat dilihat pada buku TIM (Travel Information Manual).
Buku TIM adalah buku yang memuat informasi yang berkaitan dengan keperluan perjalanan di
negara-negara seluruh dunia.

B. Dasar Hukum Penetapan paspor


1. Undang-undang No. 14 tahun 1959, tentang Penetapan Undang-undang Darurat No. 40 tahun
1950 yang berisi tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagai Undang-undang.

2. Surat Keputusan bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.
1413/BU/VIII/79/01 dan No. JM/1/23 tentang Peraturan Visa 1979.

3. Surat Keputusan Dirjen Imigrasi No. 185/SEK/VII/1979 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Visa Tahun 1979 mengenai Visa Biasa.

4. Instruksi-instruksi lainnya yang menyangkut masalah paspor/surat atau dokumen perjalanan


lain.

C. Jenis-jenis Paspor

1. Normal Passport (Paspor Biasa)

Adalah paspor yang dikeluarkan untuk digunakan oleh orang yang melakukan perjalanan keluar
negeri dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, yang dimaksud dengan kepentingan pribadi adalah
kepentingan yang tidak berkaitan dengan kepentingan pemerintah. Paspor biasa dikeluarkan oleh
Direktorat Imigrasi, Departemen Kehakiman. Masa Berlaku paspor biasa ditetapkan untuk jangka
waktu 6 tahun, dan jika telah habis masa berlaku, dapat diperpanjang untuk 1 tahun berikut

2. Official Passport (Paspor Dinas)

Adalah paspor yang dikeluarkan untuk digunakan oleh para pegawai pemerintah yang melakukan
perjalanan ke luar negeri dalam rangka melaksanakan tugas kepemerintahan. Paspor Dinas
dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri dengan masa berlaku disesuaikan dengan jangka waktu
pemegang paspor melaksanakan tugasnya. Paspor Dinas umumnya disiapkan untuk satu kali tujuan.

3. Haj Passport (Paspor Haji)

Adalah paspor yang dikeluarkan dan digunakan khusus oleh pemegangnya hanya untuk
melaksanakan ibadah haji/umrah. Dokumen perjalanan ini disebut khusus karena fungsi dan masa
berlakunya khusus hanya untuk menunaikan ibadah haji/umrah.

4. Joint/Familiy Passport (Paspor Keluarga/Gabungan)

Adalah paspor yang dikeluarkan dan diberikan kepada suatu keluarga, yang terdiri dari suami atau
istri dan anak-anaknya yang belum dewasa, atau seseorang anggota keluarga yang belum dewasa,
masih berada dalam pengawasan dan perlindungannya.

5. Diplomatic Passport (Paspor Diplomatik/Konsulat)

Adalah paspor yang diberikan kepada Diplomat dan Konsul yang akan bertugas di luar negeri. Masa
berlaku paspor ini disesuaikan dengan masa dinasnya.

Pengeluaran, perpanjangan waktu, penambahan, maupun pencabutan paspor jenis ini dilaksanakan
oleh Menteri Luar Negeri atau pegawai Dinas Luar Negeri yang ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri.

6. Paspor RI untuk orang asing

Adalah paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk orang asing yang tidak memiliki status
kewarganegaraan tetapi telah berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya 15 tahun dan hendak
melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tujuan pribadi.

7. Paspor Pelaut
Adalah paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah bagi warga negara yang bertugas sebagai anak
buah kapal/pelaut yang dalam tugasnya sering melakukan perjalanan ke luar negeri

D. Persyaratan Pembuatan Paspor

Pada umumnya pembuatan paspor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Kartu identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Keterangan dari Biro Kerjasama
Luar Negeri bagi pemohon paspor dinas.

2. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian.

3. Mengisi formulir permohonan pembuatan paspor

4. Pas photo terbaru

5. Sidik jari dan wawancara khususnya pemohon paspor biasa.

Persyaratan tersebut adalah persyaratan permohonan paspor biasa untuk warga negara Indonesia,
persyaratan lain yang masih harus dilengkapi adalah :

 Surat keterangan kewarganegaraan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi,


Departemen Kehakiman.
 Akte Kelahiran atau Surat Kenal Lahir dari Kantor Catatan Sipil atau Instansi lain yang
berwenang.
 Surat keterangan ganti nama (jika ada) dari Kantor Catatan Sipil atau instansi lain yang
berwenang.
 Bagi wanita yang sudah menikah harus melampirkan surat izin suami dan akte
perkawinan/ buku nikah
 Bagi wanita yang belum menikah dan anak-anak dibawah umur harus melampirkan surat
izin dari orang tuanya
 Bagi PNS dan TNI harus melampirkan surat izin dari atasan
 Bagi WNI keturunan asing harus melampirkan surat bukti kewarganegaraan RI

E. Prosedur Pengurusan Paspor

Setelah semua persyaratan permohonan paspor dilengkapi, langkah selanjutnya adalah sebagai
barikut :

1. Daftarkan kepada petugas pembuat paspor di instansi yang bersangkutan, sesuai dengan jenis
paspor yang diminta.

2. Menjawab semua pertanyaan dengan jujur.

3. Membayar tarif pengurusan paspor.

Prosedur tersebut juga berlaku bagi setiap orang yang akan memperpanjang paspor yang telah habis
masa berlakunya. Perbedaannya adalah bahwa perpanjangan paspor cukup dengan membubuhkan
tanda perpanjangan pada paspor yang telah ada, sedangkan pembuatan paspor baru harus
menggunakan buku paspor yang baru dan mengisinya dengan data-data yang baru.

Perpanjangan paspor dilakukan oleh instansi yang berwenang dengan membubuhkan tanda
perpanjangan paspor pada halaman/lembara perpanjangan yang tersedia. Jangka waktu
perpanjangan paspor tergantung pada jenis paspor, dan umumnya jangka waktu yang diberikan 1
tahun berikutnya.
VISA

A. Pengertian dan Fungsi Visa

Yang dimaksud dengan Visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh suatu negara atau
perwakilannya sebagai tanda diperkenankannya nseseorang dari negara lain memasuki wilayah
negara tertentu. Visa merupakan pernyataan dari perwakilan negara yang akan dikunjungi bahwa
pemegang Visa telah diberi ijin memasuki dan tinggal di negaranya untuk jangka waktu tertentu.
Fungsi utama dari Visa adalah sebagai dokumen bahwa pemegang Visa dari suatu negara telah
diperkenankan tinggal untuk keperluan tertentu di negara tersebut.

Visa merupakan catatan dalam paspor atau dokumen perjalanan lainnya yang menetapkan bahwa
pemegang paspor dan Visa telah diberikan jaminan untuk memasuki suatu negara pemberi Visa.
Wujud dari Visa dapat berupa stempel atau stiker yang dibubuhkan pada paspor yang diberikan oleh
pejabat kedutaan/perwakilan negara yang akan dikunjungi.

Selain Visa sebagai pernyataan bagi orang yang telah diijinkan memasuki wilayah suatu negara,
orang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri diwajibkan pula memiliki exit permit dari
negara asal. Exit Permit adalah pernyataan dari keimigrasian bahwa pemegang exit permit telah
diijinkan untuk meninggalkan negara tempat tinggal, menuju ke negara lain untuk sementara waktu.
Exit Permit dibubuhkan pada paspor, dan tanpa exit permit, pemegang paspor tersebut tidak/belum
boleh meninggalkan negara tempat tinggal.

Dalam visa yang dikeluarkan , dicantumkan hal-hal sebagai berikut :

- Nomor dan tanggal pengeluaran

- Jenis visa yang diberikan

- Masa berlaku visa

- Berapa kali visa tersebut bias digunakan

Syarat-syarat permohonan visa diantaranya adalah :

- Dapat memperlihatkan paspor yang sah dan masih berlaku

- Sudah memperoleh exit permit

- Sudah memiliki tiket pergi dan pulang

- Membawa dan menunjukkan jenis uang yang akan digunakan

- Memberikan alamat tetap

- Photo sesuai dengan permintaan

- Mengisi application form dan membayar bea yang sudah ditetapkan oleh perwakilan negara
yang dikunjungi

- Memperlihatkan rekening Koran atau bank

B. Macam-macam Visa

Berdasarkan tujuan kunjungan ke suatu negara, Visa dapat dibedakan menjadi :

Visa Transit
Adalah ijin memasuki wilayah negara yang diberikan kepada orang (WNA) yang sedang dalam
perjalanan dan melakukan persinggahan (transit) pada suatu kota di negara tertentu. Jenis Visa ini
sering disebut dengan Transit With Out Visa (TWOV) dan hanya berlaku untuk jangka waktu yang
sangat singkat, paling lambat 5 ( lima) hari. Tidak setiap negara memperkenankan setiap orang
melakukan transit tanpa Visa.

Visa Wisata

Visa wisata adalah Visa yang diberikan kepada seseorang untuk diperkenankan masuk ke suatu
wilayah negara dengan tujuan untuk melakukan kunjungan pribadi. Yang dimaksud dengan
kunjungan pribadi adalah kunjungan ke negara lain yang tidak berkaitan dengan kepentingan
pemerintah.

Jenis visa ini sering digunakan orang untuk keperluan kunjungan wisata dengan masa tinggal yang
relatif singkat. Visa kunjungan biasanya diberikan untuk selama tidak lebih dari 3 bulan. Visa wisata
terdiri dari Single Entry Visa dan Multiple Entry Visa. Single Entry Visa adalah visa untuk satu kali
masuk ke suatu wilayah negara. Sedangkan Multiple Entry Visa adalah visa yang dapat digunakan
berkali-kali untuk memasuki satu wilayah negara.

Untuk WNA yang berkunjung ke Indonesia dengan tujuan untuk wisata baik perorangan maupun
group, masa berlakunya visa adalah 30 (tiga puluh) hari dapat diperpanjang selama 15 (lima belas)
hari

Visa Dinas

Visa Dinas adalah visa yang diberikan kepada sesorang yang memasuki wilayah satu negara untuk
keperluan dinas atau melaksanakan tugas-tugas pemerintah.

Visa Pelajar

Visa Pelajar adalah visa yang diberikan kepada sesorang untuk memasuki wilayah satu negara
dengan tujuan untuk belajar.

Visa Diplomat

Visa Diplomat adalah visa yang diberikan kepada orang untuk memasuki wilayah satu negara dengan
tujuan untuk melaksanakan tugas diplomat seperti Duta Besar, Konsul Jenderal dan atau tugas-tugas
diplomat lainnya.

Visa Bekerja

Visa Bekerja adalah visa yang diberikan kepada seseorang untuk memasuki wilayah satu negara
dengan tujuan untuk bekerja.

Visa Khusus Pelaut dan Awak Pesawat

Visa Khusus Pelaut dan Awak Pesawat adalah visa yang diberikan kepada pelaut dan awak pesawat
untuk memasuki wilayah satu negara dengan tujuan untuk melakukan persinggahan dalam
perjalanannya.

Sesuai dengan jenis dan fungsi macam-macam visa tersebut, setiap orang yang telah memperoleh
visa sesuai dengan tujuannya wajib mentaati segala ketentuan yang mengatur keberadaannya
selama di negara tujuan.
Pemegang visa wisata hanya dibenarkan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perjalanan
wisata. Demikian juga untuk jenis visa yang lain, harus dimafaatkan sesuai dengan tujuannya.

Visa kunjungan usaha

Visa untuk orang asing yang berkunjung ke Indonesia dengan maksud untuk melakukan usaha
dibidang perdagangan.Masa berlaku (enam) bulan

Visa kunjungan social budaya : Visa untuk orang asing yang mempunyai keperluan social budaya .
Masa berlaku 30 (tiga puluh ) hari.

Visa berdiam sementara : visa untuk orang asing yang berdiam sementara di Indonesia diberikan
kepada :

- Tenaga ahli asing

- Tenaga ahli asing yang bekerja untuk pemerintah RI

- Orang asing yang bekerja untuk kerohanian

- Orang asing yang bekerja untuk lembaga penelitian pendidikan

- Mahasiswa/pelajar yang datang ke Indonesia

- Orang asing yang bekerja sebagai pekerja social

- Orang asing yang bekerja sebagai koresponden kantor berita asing di Indonesia

- Orang asing yang bekerja sebagai pelatih Olah raga di Indonesia

- Orang asing yang bekerja sebagai penerbang

- Orang asing bekas WNI yang telah kehilangan Kewarganegaraan

- Istri/anak yang akan mengunjungi suami dan ayahnya.

Beberapa negara mempersyaratkan para wisatawan untuk memperoleh visa sebelum mereka tiba di
negara tujuan. Visa biasanya berbentuk stempel yang dibubuhkan pada lembaran paspor. Dengan
visa ini wisatawan memperoleh izin untuk masuk ke suatu negara.Biasanya formulir visa bias
diperoleh di agen-agen perjalanan wisata dan dapat dilengkapi sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.

C. Persyaratan Untuk Mengurus Visa

Untuk memperoleh visa (ijin masuk ke suatu negara), masing-masing negara menetapkan
persyaratan yang bervariasi. Tetapi secara umum persyaratan permohonan visa adalah sebagai
berikut :

 Mengisi formulir permohonan visa


 Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter yang ditunjuk
 Paspor yang masih berlaku lebih lama dari rencana masa tinggal di negara yang dituju.
 Surat Keterangan Sponsor/penanggung dan alamat tinggal selama berada di negara yang
dituju bagi yang melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi dan atau uang secukupnya
untuk memenuhi kebutuhan hidup selama berada di negara yang dituju.
 Alamat lengkap selama berada di negara yang dituju.
 Tiket penerbangan pergi dan pulang dari negara asal menuju ke kota yang akan dituju dan
kembali ke kota/negara asal.
 Pas photo terbaru

FISKAL

A. Pengertian dan Fungsi Fiskal

Fiskal adalah surat keterangan membayar pajak (fiscal certificate) bagi orang yang bepergian ke luar
negeri. Pajak yang dimaksud adalah kategori Pajak Penghasilan yang dibayar dimuka oleh orang yang
bepergian ke luar negeri. Surat Keterangan ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak,
Departemen Keuangan. Dengan demikian yang dimaksud dengan fiskal adalah pajak yang harus
dibayar oleh orang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, dengan maksud tidak untuk
kepentingan negara/pemerintah.

Dengan membayar sejumlah fiskal yang telah ditentukan oleh pemerintah, seseorang akan
memperoleh dokumen resmi yang menunjukkan bahwa mereka diperkenankan untuk melakukan
perjalanan ke luar negeri.

Fiskal wajib dibayar oleh setiap penumpang orang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri
tanpa batasan usia. Ada beberapa orang yang tidak diwajibkan membayar fiskal, yaitu :

1. Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.


2. Warga Negara Indonesia yang menjadi air/sea crew.
3. Warga Negara Indonesia yang melakukan perjalanan untuk melaksanakan tugas
pemerintahan (dinas) dan dibiayai oleh pemerintah.
4. Diplomatik/ Consular Staff dari Keduataan Asing yang ada di Indonesia.

B. Persyaratan Fiskal

Sebagaimana diuraikan terlebih dahulu, bahwa fiskal dikenakan kepada setiap orang yang
melakukan perjalanan ke luar negeri untuk satu kali perjalanan. Pembayaran harus dilakukan di
pelabuhan keberangkatan, sebelum melewati petugas imigrasi.

Besarnya fiskal ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dasar penetapan fiskal adalah Undang-undang No. 7 tahun 1983 dan disempurnakan
menjadi Undang-undang No. 7 tahun 1991. Besarnya fiskal Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh
rupiah) untuk perjalanan dengan menggunakan pesawat udara dan Rp 100.000,00 (seratus ribu
rupiah) untuk perjalanan dengan menggunakan kapal laut.

Sesuai dengan perkembangan, pada tahun 1998 besarnya fiskal telah disesuaikan menjadi Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk perjalanan menggunakan pesawat udara dan Rp 500.000,00
(lima ratus ribu rupiah) untuk perjalanan menggunakan kapal laut. Fiskal ini dikenakan untuk satu
kali perjalanan dan dibayar di loket keberangkatan.

C. Prosedur Membayar Fiskal

Di negara tertentu tidak diwajibkan membayar fiskal bagi warga negaranya yang akan ke luar negeri,
tetapi cukup dengan membayar pajak pelabuhan udara yang disebut dengan istilah Airport Tax,
yang akan dibayarkan bersama dengan tiket penerbangan yang telah mereka bayar.

Bagi warga negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, diwajibkan membayar
fiskal dan airport tax. Untuk mendapatkan surat keterangan fiskal, cukup datang ke loket
pembayaran fiskal, serta :
 Menyerahkan uang fiskal sesuai dengan sarana transportasi yang digunakan.
 Menunjukkan paspor yang telah dibubuhi visa dari negara yang dituju.
 Menunjukkan tiket keberangkatan sesuai dengan sarana transportasi yang digunakan.

HEALTH CERTIFICATE

A. Pengertian dan Fungsi Health Certificate

Sertifikat Kesehatan adalah salah satu dokumen resmi yang menunjukkanbahwa pemegangnya telah
memperoleh vaksinasi yang disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia (W.H.O), sehingga diperkenankan
untuk memasuki wilayah suatu negara. Vaksinasi yang dimaksud disini adalah vaksinasi yang
diberikan agar orang tersebut terhindar dari beberapa penyakit, khususnya penyakit menular.

Terdapat beberapa negara yang sangat peduli dengan kesehatan, melarang setiap orang masuk ke
negaranya yang ternyata belum memperoleh vaksinasi.

Pemberian vaksinasi tersebut adalah bertujuan agar seseorang terhindar dari penyakit-penyakit
berikut ini :

1. Cacar (small pox)


2. Kolera (cholera)
3. Demam kuning (yellow fever)
4. Malaria
5. Aids
6. Serta beberapa penyakit menular lainnya

B. Persyaratan memperoleh Health Certificate

Untuk memeproleh Surat Keterangan Kesehatan (Health Certificate) persyaratan yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut :

 Mengisi formulir biodata yang telah disediakan


 Memiliki dan menyerahkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
 Membayar uang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang mengeluarkan
surat keterangan.

C. Prosedur Memperoleh Health Certificate

Pada uraian terdahulu telah dijelaskan bahwa Surat Keterangan Kesehatan (Health Certificate)
adalah keterangan vaksinasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan. Oleh karena itu untuk
memperoleh Surat Keterangan Kesehatan, perlu mendatangi Dinas Kesehatan setempat dan
mendaftarkan untuk memperoleh vaksinasi.
Persiapa
n
1. Merencanakan lokasi tujuan Perjalanan Wisata.

Merupakan awal melakukan perjalanan wisata, selain mempertimbangkan faktor keamanan tempat

Perjalan
tujuan wisata.

2. Mengumpulkan Informasi tujuan tempat wisata.

Mengumpulkan informasi dapat dilakukan melalui Internet, TV, radio atau media lain yang dapat
an
menunjang tentang hal hal yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan wisata. Biasanya
informasi mengenai lokasi wisata, cuaca, transportasi yang dapat digunakan untuk menuju tempat
tersebut, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Wisata
3. Mencari (Reservasi) Penginapan dan Transportasi.

Berwisata akan menghabiskan waktu berhari-hari tetapi kalian tidak memiliki tempat penginapan
pribadi, akan lebih baik sebelum berangkat agar memesan tempat penginapan dan memesan tiket
transportasi yang ingin digunakan (pesawat, bus, kereta api, kapal laut,dll).

4. Pengaturan Jadwal Perjalanan.

Mengatur jadwal perjalanan dengan cermat sangat memberikan manfaat dalam berwisata, yaitu
mulai dari berangkat, selama perjalanan, saat melakukan wisata dan hingga pulang. Misalnya, jika
ingin mengunjungi beberapa tempat wisata di suatu daerah, sebaiknya mengatur waktu dengan
cermat dengan tujuan agar semua tempat wisata yang ingin dikunjungi tak akan terlewatkan
satupun.

5. Pemandu Wisata.

Jika berwisata ke suatu tempat yang baru, akan lebih menyenangkan bila menggunakan jasa
pemandu wisata lokal, karena dapat menanyakan secara langsung tentang hal – hal yang ingin
ketahui, sekaligus dapat dijadikan sebagai penerjemah bahasa - bahasa lokal yang tidak dipahami.
Seperti jika anda merencanakan untuk berkunjung ke perkampungan penganut ajaran samin yang
ada di blora.

6. Membawa Dokumen Penting.

Membawa serta dokumen penting saat melakukan perjalanan wisata, seperti : KTP, SIM, nomor
telepon darurat, kartu ATM, kartu kredit, dll. Jangan lupa membawa visa, paspor, dan NPWP agar
mencegah pembayaran fiskal, bila mempunyai tujuan berwisata ke luar negeri.

7. Membawa Uang Tunai.

Menggunakan uang tunai bertujuan untuk memudahkan melakukan transaksi, karena mesin ATM
tidak banyak tersedia di tempat tujuan wisata pada saat melakukan transaksi.

8. Mempersiapkan perlengkapan pribadi.

Perlengkapan pribadi teramat sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan perjalanan wisata,
contoh: pakaian, peralatan mandi atau make-up bagi para wanita, adapter, dll. Dan yang terlebih
penting lagi kotak P3K yang berisi plester, perban, betadine dan obat-obat lain yang penting.
9. Perekam Video, audio dan foto.

Tentunya tidak ingin melewatkan atraksi wisata di tempat yang dikunjungi. Satu kegiatan yang paling
di suka adalah hunting foto atau mengabadikan suatu atraksi dengan perekam digital.
Publisita
s
Pengertian publisitas

Publisitas berasal dari kata “publicare” yang artinya untuk umum. Publikasi adalah kegiatan

Pariwisa
mengenal perusahaan sehingga publik dan masyarakat dapat mengenalnya.

Perbedaan publisitas dan publikasi terletak pada media

Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan
informasi.
ta
Menurut Hebert M. Baus, publisitas adalah sebagai pesan yang direncanakan, dieksekusi dan
didistribusikan melalui media tertentu untuk memenuhi kepentingan publiknya tanpa membayar
pada media.

Publisitas adalah berita yang ditulis di media massa, misalnya tentang penawaran suatu produk,
layanan, acara, pekerjaan dan lain-lain. Keputusan publikasi ini berada ditangan media. Berita yang
dipublikasi haruslah mempunyai manfaat dan daya tarik kepada publik sehingga media mau
menampilkan atau mempublikasikan berita tersebut. Publisitas ini tidak memakan biaya dalam
jumlah besar seperti iklan.

Keuntungan publisitas :

publisitas kredibilitas tinggi dimata khalayak media. Khalayak lebih mempercayai informasi
publisitas yang dikemas dalam sajian berita.

info atau berita tersebut adalah fakta dan tidak rekayasa.


penulisan berita dilakukan oleh media buka perusahaan.
info yang disajikan tidak berisi pesan-pesan menjual.
tidak membayar.
publisitas memungkinkan cerita lebih detail tentang produk atau organisasi.
mensajikan tentang “cacat produk”

Kekurangan publisitas :

 tidak dapat mengontrol media.


 tidak dapat mengontrol jenis informasi yang dibuat oleh media.
 non personal communication, yaitu publisitas bersifat satu arah, dimana khalayak hanya
dapat membaca atau melihat berita tersebut tanpa ada dialog interaksi langsung.

Perbedaan publisitas dan periklanan

iklan : informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor yang diketahui, yang membayar untuk
waktu dan ruang.

press agentry : menciptakan berita dan peristiwa yang layak berita untuk menarik perhatian media
untuk mendapat perhatian publik.
press agetry : kegiatan yang bertujuan untuk menarik perhatiaan media massa secara terus
menerus kepada seseorang, produk dan lain-lain.

public affairs ; bagian khusus humas yang membangun dan mempertahankan hubungan
pemerintahan.

Unsur-unsur publisitas :

1. sumber publisitas : penginisiatif, pengagas, perancang sebagai sumber informasi.


2. pesan : bersifat informatif, persuasif, konstruktif, deskruktif tetag sesuatu baik orang, evet,
barang, jasa, aktivitas dan peran.
3. media ; ruang publik, gedung,tempat umum, dinding, tiang plafon, dan ruang media massa.
4. manajemen kegiatan (POAC)
5. ada audiens
6. tujuan

Bentuk publisitas adalah

 Pure Publicity adalah cara mempublikasikan diri kepada publik melalui aktivitas kemanusiaan
sebagai wujud dari interaksi sosial dan kultural secara murni. Contoh : kampanye dengan
menolong korban musibah banjir, dan lain-lain.
 Free Publicity adalah peblisitas yang dilakukan seseorang secara bebas tanpa mengeluarkan
uang untuk membeli media. Contoh share di youtube, blog, dan lain-lain.
 Tie In Publicity adalah memanfaatkan dan bekerjasama dengan media misalnya menjadi
sposor gerakan anti narkoba, turut berpartisipasi dalam suatu pertandingan olahraga, dan
lain-lain.
 Paid Pubicity adalah mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau program di media
massa. Secara sederhananya dengan menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.

Prinsip publisitas, antara lain :

1. kreatifitas
2. varietas
3. kuantitas
4. visibilitas (tergantung kuantitas, gerakan, frekuensi)
5. keterbacaan
6. understandability (singkat, padat, jelas dan hindari kata-kata berlebihan)

POLA PERTAMA

1) Anggaran : a)proyeksi jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk publisitas, b) apakah dana
yang anda dapat membiayai publisitas, c) apakah publisitas dan promosi realistis dengan
biaya yang keluar.
2) audiens : kepada siapa publisitas ditujukan.
3) tipe publisitas atau promosi : a) dengan kartu pos, b) dengan iklan.
4) jumlah copy : a)berapa banyak lembar cetakan publisitas yang dibutuhkan, b) apakah terlalu
banyak atau sedikit untuk menyebarkan info tersebut, c) apakah infonya jelas, d) apakah
dengan copy sudah cukup menjangkau audiens.
5) konsisten : informasi yang dimuat diberbagai media.
6) sumber daya manusia dan koordinasi : a) siapa yang bertanggung jawab, b) apakah ada yang
harus dirubah.
7) evaluasi ; a) sejauh mana efektivitas publisitas, b) apakah ada yang harus dirubah, misalnya
rancangan pesan, desain, waktu dan tempat yang sesuai.

POLA KEDUA

 Menggunakan pendekatan AIDCA


 Attention (menarik perhatian) : ukuran, bentuk, warna, gerak dan lain-lain.
 interest (ciptakan sesuatu yang menarik) : melalui jawaban atas peranyaan, melihat apa
yang ditunjuk grafik.
 desire (ciptakan daya tarik) : jawablah pertanyaan mengapa.
 convince (yakinkan) : manfaat dari publisitas tersebut.
 action (aksi) : onine shop yang memberikan contact person.

POLA KETIGA

 identifikasi audiens : a) individu, kelompok, publik khusus dan umum, b) perantara vs


konsumen.
 identifikasi tahapan lingkaran kehidupan produk : a) informasi melalui publisitas, iklan, sales
promotion, b) persuasif terhadap terpaan informasi dari pesaing, c) potong anggaran.
 karakter produk : a) bagaimana kompleksitas informasi dari pesaing, b) resiko.
 tahapan keputusan membeli sesuatu.
 proses adopsi.
 evaluasi.
 coba tes, publisitas info melalui sales promotion.
 strategi pemilihan dan penggunaan saluran.

POLA KEEMPAT

1. dimensi substantif : 4w (what, who, where, when)


2. dimensi prosedural (H)

Anda mungkin juga menyukai