MODUL KULIAH 1
KEPARIWISATAAN a-b-c
Dr.Hendra N.Tawas,SE.MSi
MATERI:
KEPARIWISATAAN
Hal pokok yang penting dari batasan Liga Bangsa – Bangsa tersebut yang
perlu dicatat adalah :
a. Perjalanan dari satu negara ke negara lain.
b. Lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam.
3. Bukan wisatawan:
a. Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk mencari pekerjaan atau
melakukan kegiatan usaha.
b. Mereka yang berkunjung ke suatu negara dengan tujuan utuk bertempat
tinggal tetap.
c. Penduduk di daerah tapal batas negara dan bekerja di negara yang
berdekatan.
d. Wisatawan yang hanya melewati suatu negara tanpa tinggal di negara
yang dilaluinya itu.
e. Batasan tersebut tidak dapat diterima oleh Komisi Statistik dan Komisi
Fasilitas Internasional Civil Aviation Organization, PBB. Komisi ini
membuat rumusan baru. Istilah Tourist diganti dengan Foreign Tourist, dan
memasukkan kategori Visitor di dalamnya.
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro
perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata
ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan
dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata
cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecintaalam dalam
kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta
pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan
dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan
kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan,
keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–
tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain.
4.Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata
konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini
dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
dapat diciptakan bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada
hakikatnya kalau ditangani dengan kesungguhan hati mempunyai prospektif dan
kemungkinan sangat luas, seluas cakrawala pemikiran manusia yang melahirkan
gagasan–gagasan baru dari waktu–kewaktu. Termasuk gagasan–gagasan untuk
menciptakan bentuk dan jenis wisata baru tentunya.
Daerah Tujuan Wisata (DTW) merupakan daerah yang menjadi incaran para
wisatawan untuk melakukan wisatanya karena DTW memiliki daya tarik untuk
dikunjungi sekaligus menjadi energi dari keseluruhan sistem pariwisata. DTW
harus mampu memenuhi kebutuhan pasar wisata dan juga menciptakan
permintaan bagi DAW. Dengan kata lain, DTW adalah daerah tempat dimana
wisatawan melakukan kegiatan yang bukan untuk mencari nafkah. Pada
umumnya DTW menawarkan beragam keunikan baik yang bersifat alam
maupun budaya sehingga menarik wisatawan untuk mengunjunginya.
Daerah Transit (DT) merupakan daerah persinggahan antara DAW dan DTW
dimana para wisatawan hanya melakukan perjalanan singkat untuk mencapai
daerah tujuan, sekaligus merupakan daerah perantara dimana wisatawan merasa
meninggalkan lingkungan tempat tinggal dan bekerja namun mereka belum tiba
di daereh tujuannya.