Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 1

KEZIA S.O MULYANA 220911030001


HELENA PARUNTU 220911030006

PENGETEHUAN DASAR ILMU KEPARIWISATAAN

Kepariwisataan adalah industri yang melibatkan perjalanan dan kunjungan wisata. Ini
mencakup segala hal yang berkaitan dengan perjalanan, seperti destinasi wisata, transportasi,
akomodasi, aktivitas wisata, dan pelayanan kepada wisatawan. Tujuan kepariwisataan adalah
untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan bagi para wisatawan,
serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya di destinasi wisata. Industri
pariwisata juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan di daerah wisata.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikemukakan bahwa pariwisata adalah suatu
kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Istilah pariwisata pertama kali
digunakan pada tahun 1959 dalam Musyawarah Nasional Turisme II di Tretes, Jawa Timur. Istilah
ini dipakai sebagai pengganti kata Turisme sebelum kata pariwisata diambil dari bahasa
Sansekerta. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, lebih lanjut Yoeti (1996)
memberikan suatu batasan tentang penyebaran kata-kata sebagai berikut :

Wisata = perjalanan; dalam bahasa Inggris dapat disamakan dengan perkataan“travel”


Wisatawan = orang yang melakukan perjalanan; dalam bahasa Inggris dapat disebut dengan
istilah “travellers”
Para wisatawan = orang-orang yang melakukan perjalanan dalam bahasa Inggris biasa disebut
dengan istilah “travellers”(jamak)
Pariwisata = perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dan dalam bahasa
Inggris disebut “tourist”
Para pariwisatawan = orang yang melakukan perjalanan tour dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan istilah “tourists” (jamak) Di dalamnya terdapat berbagai pengetahuan dasar yang perlu
dipahami, seperti:

1. Destinasi Wisata: Mengetahui tentang berbagai destinasi wisata di suatu negara atau
daerah, termasuk tempat-tempat menarik, atraksi, budaya, dan sejarahnya.

2. Transportasi: Memahami berbagai jenis transportasi yang tersedia untuk perjalanan


wisata, seperti pesawat, kereta, bus, kapal, dan kendaraan pribadi. Termasuk juga pemahaman
tentang jadwal, tarif, dan cara memesan tiket.

3. Akomodasi: Mengetahui tentang berbagai jenis akomodasi yang tersedia, seperti


hotel, vila, penginapan, dan rumah sewa. Termasuk juga pemahaman tentang fasilitas, harga,
dan cara pemesanan.

4. Aktivitas Wisata: Memahami tentang berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di


destinasi wisata, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, olahraga air, dan lain-lain.
5. Panduan Wisata: Mengetahui tentang peran dan tanggung jawab seorang pemandu
wisata, termasuk memberikan informasi tentang destinasi, menjaga keamanan dan kenyamanan
wisatawan, serta memberikan rekomendasi dan saran.

6. Budaya dan Etiket: Memahami tentang budaya dan adat istiadat di destinasi wisata,
serta menghormati etiket lokal, seperti berpakaian sopan, menghormati tempat ibadah, dan
menghormati tradisi setempat.

7. Keamanan dan Kesehatan: Mengetahui tentang keamanan dan kesehatan saat


melakukan perjalanan wisata, termasuk memahami risiko dan mengambil langkah-langkah
pencegahan yang diperlukan.

8. Bahasa: Menguasai bahasa yang umum digunakan di destinasi wisata, atau setidaknya
memiliki pengetahuan dasar dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang umum
digunakan di industri pariwisata.

Itu adalah beberapa pengetahuan dasar dalam industri pariwisata. Tentu saja, ada
banyak hal lain yang dapat dipelajari terkait dengan pariwisata, tergantung pada minat dan fokus
yang lebih spesifik.

Menurut letak geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang dibedakan menjadi :


1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih sempit
dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misalnya kepariwisataan kota Denpasar,
kepariwisataan kota Bandung.
2. Pariwisata regional (regional tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan
dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkungan nasional dan dapat pula regional
dalam ruang lingkup internasional. Misalnya kepariwisataan Bali, Yogyakarta, dan lain-lain.
3. Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam
wilayah suatu negara, dimana para pesertanya tidak saja terdiri dari warganegaranya sendiri
tetapi juga orang asing yang terdiam di negara tersebut. Misalnya kepariwisataan yang ada di
daerah-daerah dalam satu wilayah Indonesia.
4. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu
wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara
dalam wilayah tersebut. Misalnya kepariwisataan ASEAN.
5. Pariwisata internasional (International tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat
atau dikembangkan di banyak negara di dunia.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pengetahuan dasar ilmu kepariwisataan adalah sebagai berikut:
Ilmu kepariwisataan melibatkan studi tentang manajemen, pemasaran, perencanaan, dan
dampak pariwisata. Pengetahuan dasar mencakup pemahaman tentang konsep pariwisata,
pengembangan destinasi, pemasaran, dan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam
mengelola pariwisata, penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan, keamanan, dan
kepuasan wisatawan.

Anda mungkin juga menyukai