PEMBAHASAN
E. Pengeloaan
Sumber Pariwisata
: Lothar A.Kreck dalam yoeti, 1996.
1. Tingkat Keamanan
Keamanan (security) adalah keadaan bebas dari bahaya. Secara umum
keamanan adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang
terlindungi secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politik, emosi, pekerjaan,
psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan,
kecelakaan, atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan (Wikipedia: 2015).
Pasal 4 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Poin (a) dalam Sarsiti dan Taufik
(2012: 35) menerangkan tentang hak seorang konsumen bahwa: “konsumen
(wisatawan) berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa”
2. Sumber Informasi
Dalam perkembangan pariwisata Indonesia menurut Oka A. Yoeti
(2013:85) perjalanan wisatawan dari Australia yang menerima informasi
lebih banyak melalui biro perjalanan (35,17%). Hal ini mungkin disebabkan
karena tour operator di Australia paling aktif menawarkan paket wisata
untuk berkunjung ke Bali. Namun demikian informasi dari kenalan cukup
tinggi juga (21,06%) dari data tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa
penyebaran informasi yang bersifat non formal masih sangat efektif
dibandingkan dengan penyebaran informasi yang bersifat konvensional
seperti penyebaran brosur. Berdasarkan hasil penelitian dari BPS dalam Oka
A. Yoeti (2013:92) penilaian mengenai informasi pariwisata Indonesia
sebanyak 38,67% menilai baik ; 41% menilai sedang dan 20,32% menilai
buruk. Dari hasil tersebut masih perlu adanya peningkatan pelayanan pada
unit-unit informasi pariwisata Indonesia.
6. Ketersediaan Informasi
Menurut Sedarmayanti (2014: 114-115). Sistem bisinis maupun
teknologi, jelas tidak sederhana dan membutuhkan waktu. Namun prosesnya
perlu dipercepat, Pemandu Wisata
7. Pemandu Wisata
Tugas pemandu wisata adalah untuk menyampaikan informasi dan
menemani wisatawan selama berada di objek wisata.
Pengelolaan (manajemen), menurut Leiper (1990:256) merujuk
kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau bias juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang
melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah:
a. Perencanaan (planning)
b. Mengarahkan (directing)
c. Organisasi (organizing)
d. Pengawasan (controlling)
F. Kebijakan Pembangunan Pariwisata Kawasan Pulau Neden.
1. Kebijakan Tingkat Provinsi Maluku
Dalam Rencana Induk Pembangunan (RIPP) Provinsi Maluku, Kawasan
Ambon-Banda (termasuk Haruku, Saparua, dan Seram) dan Kawasan Kei
ditetapkan sebagai tiga kawasan yang diprioritaskan. Pentahapan
pembangunan ketiga kawasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa kurun
waktu yang dilakukan berdasarkan beberapa tingkat kepentingan (urgensi),
INTERNAL
1. Kebijakan pemerintah pusat dalam 1. Pemerintah daerah mengembangkan 1. Membangun pusat informasi pariwisata Pulau
mengembangankan pariwisata nasional dan konsep Participatory Planning , Neden di setiap pintu masuk/keluar bandar
memprioritaskan wisata alam, sejarah dan dalam mengembangkan pariwisata udara dan pelabuhan di tiap kabupaten baik
budaya untuk di promosikan wisatawan yang ada. Pemerintah sebagai yang berada di provinsi maluku. Maupun
mancanegara. fasilitator bagi masyarakat, dan kawasan timur Indonesia dan kawasan barat
2. Visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan stakeholders indonesia
memacukan Provinsi Maluku sebagai Lumbun 2. Membangun jaringan dengan 2. Mengembakan kualitas sumberdaya manusia,
Ikan Nasional (LIN) yang berdampak pada pemerintah pusat maupun pemerintah modal dalam pengelolaan pariwisata di
pembangunan infrastruktur di bidang kelautan provinsi dalam pembangunan daerah
dan perikanan maupun pariwisata. infrastrukur pariwisata, sekaligus 3. Membangun dan melengkapi sarana dan
3. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan mengekspos tiga spot wisata di prasarana pariwisata yang bertaraf
Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebagai kawasan wisata Pulau Neden internasional guna menunjang kebutuhan
pelabuhan khusus pariwisata sebagai focus 3. Membuka akses jaringan pelayaran wisatawan yang datang
pemerintah dalam pembangunan pariwisata di regional dengan pemprov dalam 4. Mempermudah akses masuk ke tempat-
Kawasan Timur Indonesia mengoptimalkan pelabuhan tempat parwisata di Kabupaten Seram Bagian
Threaths ( T) ST WT
1. Kondisi keamanan yang kurang kondusif akibat 1. Menjamin ketentraman dalam negeri 1. Mengembalikan tatanan adat masayarakat
maraknya terror dalam negeri. pasca terror yang ada. yang sebenarnya sebagai citra masyarakat
2. Adanya kemungkinan pengrusakan kawasan 2. Mengampanyekan pentingnya Seram Bagian Timur yang beradat.
lingkungan pesisir pantai kelestarian kawasan peisisir, terhadap 2. Tetap bekerja sama dengan pemerintah
3. Pergeseran budaya ke modernisasi yang tak penebangan hutan mangrove secara daerah maupun pusat dalam memelihara
dapat di kendalikan. liar oleh masyarakat sekitar. keamanan
4. Konflik politik yang berkepanjangan di daerah 3. Meningkatkan dan memperkuat 3. Menjamin situasi yang kondusif dan
yang berdampak pada pembangunan pariwisata pemahaman akan pentingnya Mengembalikan pola pikir masyarakat
maupun kesejahteraan masyarakat. ketahanan sosial budaya masyarakat pro kontra pasca pemilukada, serta
terhadap perkembangan modernisasi menghilangkan sekatan di antara