Anda di halaman 1dari 41

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Definisi Pariwisata


Secara etimologis pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri
dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”.
1. Pari, yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata
paripurna).
2. Wisata, berarti perjalanan, bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan
kata “travel” dalam Bahasa inggris.
Atas dasar itu, maka kata “pariwisata” diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain,
yang dalam Bahasa inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk
pengertian jamak, kata “kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau
“tourism”. Yoeti (1995: 112). Selanjutnya, Yoeti menjelaskan tentang
kepariwisataan diantaranya adalah:
1. Wisata sama dengan pejalan; dalam Bahasa inggris “travel”
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan; dalam Bahasa inggris
dapat disebut dengan istilah “traveliers”.
3. Para wisatawan adalah orang-orang yang melakukan perjalanan dan dalam
Bahasa inggris biasa disebut dengan istilah ‘travellers” (jamak).
4. Pariwisata adalah perjalan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain
dan dalam Bahasa inggris disebut dengan istilah “tour”.
5. Pariwisatawan adalah orang yang perjalanan tour dan dalam Bahasa inggris
disebut “tourist”.
6. Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan
dalam Bahasa inggris disebut dengan istilah “tourism”

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 6


Menurut Murphy (1985), dalam Sedarmayanti (2014: 4) pariwisata
adalah keseluruhan dari elemen- elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan
wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari
perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut tidak
permanen. Selanjutnya berdasarkan rumusan World Tourism Organization
(WTO) (Pitana, 2009 dalam Pengantar Ilmu Pariwisata), pariwisata adalah
kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat di luar
lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus
menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,
yang dimaksud pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Kepariwisataan adalah
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pemberian batasan tentang
pariwisata, sebagaimana juga dengan berbagai subjek lain, sering tidak dapat
menghasilkan satu batasan memuaskan untuk berbagai kepentingan, seperti
dalam the economics, Richardson dan Fluker (2004) membedakan batasan
pariwisata menjadi dua, yaitu:
1. Batasan konseptual digunakan untuk memahami pariwisata secara
konseptual dan pemahaman akademik,

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 7


2. Batasan teknis, digunakan untuk kepentingan pengumpulan statistik.
Menurut rumusan International Union of Official Travel Organization
(IUOTO, kini UN-WTO) dalam Pitana (2009) pada Tahun 1963, yang
dimaksud dengan tourist dan excurtionist adalah sebagai berikut :
1. Wisatawan (tourist), yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal
selama 24 jam di negara yang dikunjunginya dengan tujuan perjalanan :
a. Pesiar, untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan
dan olah raga.
b. Keluarga, bisnis, konferensi.
2. Pelancong (excurtionists) adalah pengunjung sementara yang tinggal kurang
dari 24 jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan
kapal pesiar). Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi wisatawan
internasional (mancanegara) yaitu yang melakukan perjalanan wisata ke luar
negerinya, dan wisatawan nasional (nusantara) yaitu yang melakukan
perjalanan wisata di negerinya sendiri.

B. Kawasan dan Obyek Daya Tarik Wisata


1. Kawasan Wisata
Adisasmita, 2007 (dalam Muhammad Ilyas, 2009) mencoba
menjelaskan maksud dari kawasan wisata dengan menelaah kedua
komponen tersebut. Kawasan adalah bentangan permukaan (alam) dengan
batas-batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
fungsional. Kawasan memiliki fungsi tertentu (misalnya kawasan lindung,
kawasan budidaya, kawasan pesisir pantai, kawasan pariwisata, dan
lainlain). Wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi kawasan wisata
dalah bentangan permukaan yang dikunjungi atau didatangi oleh orang

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 8


banyak (wisatawan) karena kawasan tersebut memiliki obyek wisata yang
menarik.
2. Obyek dan Daya Tarik Wisata
Dalam dunia kepariwisataan objek dan daya tarik wisata memiliki
peranan penting yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi seseorang atau
calon wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata.
Pengertian objek dan daya tarik wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup
yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
buatan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagi daya tarik untuk
menjadi sarana wisata atau objek wisata yaitu, semua hal yang menarik
untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber
pada alam saja.
Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi
yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan
wisata. Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan yang dimaksud dengan daya tarik wisata adalah “segala
sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Selain itu juga menjelaskan
bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri atas:
C. Prasarana Pariwisata
Prasarana (infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan
proses ekonomi berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat
memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Prasarana wisata
adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mutlak dibutuhkan
oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan,

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 9


listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Suwantoro
(2004:21).
D. Sarana Pariwisata
sarana pariwisata (Tourism infrastructure) adalah semua fasilitas yang
memungkinkan agar prasarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang
serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan
mereka yang beraneka ragam. Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah
tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam
menikmari perjalanan wisatanya. Suwantoro (2004:22}
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek
wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara
kuantitafi maupun kualitatif.
1. Berdasarkan prasarana dan sarana yang telah diuraikan, maka untuk lebih
jelas dapat lihat tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Standar Kelayakan menjadi Daerah Tujuan Wisata
No Kriteria Standar minimal

1 Obyek Terdapat salah satu unsur alam, social ataupun


budaya
2 Akses Adanya jalan, adanya kemudahan, rute, tempat
parker dan harga parker yang terjangkau
3 Akomodasi Adanya pelayanan penginapan ( hotel, wisma,
losmen, dan lain-lain)
4 Fasilitas Agen perjalanan, pusat informasi, slaon, fasilitas
kesehatan, pemadam kebakaran, hydrant, TIC
(Tourism Information Center) Guiding (pemandu
wisata), palang informasi, petugas yang memerika

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 10


masuk dan keluarnya wisatawan (petugas entry dan
exit)
5 Transportasi Adanya trasnportasi local yang nyaman, variatif
yang menghubungkan akses masuk
6 Catering Adanya pelyananan makaanan dan minuman
Service (restaurant, rumah makan, warung nasi dan lain-
lain.)
7 Aktivitas Terdapat sesuatu yang dilakukan di lokasi wisata,
rekreasi seperti berenang, terjun paying, berjemur,
berselancar, jalan-jalan dan lain-lain.
8 Pembelajaan Adanya tempat pembelian barang-barang umum,
9 Komunikasi Adanya televisi, telepon umum, radio, sinyal
telephone, seluler, penjual voucher (isi ulang pulsa)
dan internet akses)
10 System Adanya bank (beberapa jumlah dan jenis bank dan
perbankan ATM beserta sebarannya)
11 Kesehatan Poliklinik poli umum/ jaminan ketersediaan
pelayanan yang baik untuk penyakit yang mungkin
diderita wisatawan.
12 Keamanan Adanya jaminan keamanan (petugas khusus
kemanan, polisi wisata, pengawas pantai, rambu-
rambu perhatian, pengarah kepada wisatawan).
13 Kebersihan Tempat sampah dan rambu-rambu peringatan
tentang kebersihan
14 Sarana ibadah Terdapat salah satu sarana ibadah bagi wisatawan
15 Sarana Terdapat salah satu sarana pendidikan formal
pendidikan

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 11


16 Sarana Terdapat alat dan perlengkapan untuk berolahraga
olahraga

E. Pengeloaan
Sumber Pariwisata
: Lothar A.Kreck dalam yoeti, 1996.
1. Tingkat Keamanan
Keamanan (security) adalah keadaan bebas dari bahaya. Secara umum
keamanan adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang
terlindungi secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politik, emosi, pekerjaan,
psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan,
kecelakaan, atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan (Wikipedia: 2015).
Pasal 4 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Poin (a) dalam Sarsiti dan Taufik
(2012: 35) menerangkan tentang hak seorang konsumen bahwa: “konsumen
(wisatawan) berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa”
2. Sumber Informasi
Dalam perkembangan pariwisata Indonesia menurut Oka A. Yoeti
(2013:85) perjalanan wisatawan dari Australia yang menerima informasi
lebih banyak melalui biro perjalanan (35,17%). Hal ini mungkin disebabkan
karena tour operator di Australia paling aktif menawarkan paket wisata
untuk berkunjung ke Bali. Namun demikian informasi dari kenalan cukup
tinggi juga (21,06%) dari data tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa
penyebaran informasi yang bersifat non formal masih sangat efektif
dibandingkan dengan penyebaran informasi yang bersifat konvensional
seperti penyebaran brosur. Berdasarkan hasil penelitian dari BPS dalam Oka
A. Yoeti (2013:92) penilaian mengenai informasi pariwisata Indonesia
sebanyak 38,67% menilai baik ; 41% menilai sedang dan 20,32% menilai
buruk. Dari hasil tersebut masih perlu adanya peningkatan pelayanan pada
unit-unit informasi pariwisata Indonesia.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 12


3. Harga
Peranan Harga bagi Konsumen Menurut Tjiptono (2006:82) mayoritas
konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan
faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai (value), fitur
produk, dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas
produk seringkali dipengaruhi oleh harga.
4. Pelayanan Pengelola
Lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dkk (Fandy
Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2007:133) dalam jurnal pariwisata
berdasarkan urutan tingkat kepentingan relatifnya, yaitu :
a. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai
materi komunikasi yang baik, menarik, dan terawat. Pengukurannya
meliputi :
b. Empati (empathy), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih
peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.
c. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai
yang dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.
d. Responsivitas atau daya tanggap (responsiveness), yaitu kemauan dari
karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan
jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan dari
konsumen.
e. Jaminan (assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah
dikemukakan kepada konsumen.
5. Kenyamanan
Kenyamanan dari sudut pandang kesehatan (Setiawan, 2012) adalah
suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar klien. Kebutuhan ini

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 13


meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
keterampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan yang terpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi rasa nyeri. Kolcaba,
dalam (Potter & Perry, 2005).

6. Ketersediaan Informasi
Menurut Sedarmayanti (2014: 114-115). Sistem bisinis maupun
teknologi, jelas tidak sederhana dan membutuhkan waktu. Namun prosesnya
perlu dipercepat, Pemandu Wisata
7. Pemandu Wisata
Tugas pemandu wisata adalah untuk menyampaikan informasi dan
menemani wisatawan selama berada di objek wisata.
Pengelolaan (manajemen), menurut Leiper (1990:256) merujuk
kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau bias juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang
melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah:
a. Perencanaan (planning)
b. Mengarahkan (directing)
c. Organisasi (organizing)
d. Pengawasan (controlling)
F. Kebijakan Pembangunan Pariwisata Kawasan Pulau Neden.
1. Kebijakan Tingkat Provinsi Maluku
Dalam Rencana Induk Pembangunan (RIPP) Provinsi Maluku, Kawasan
Ambon-Banda (termasuk Haruku, Saparua, dan Seram) dan Kawasan Kei
ditetapkan sebagai tiga kawasan yang diprioritaskan. Pentahapan
pembangunan ketiga kawasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa kurun
waktu yang dilakukan berdasarkan beberapa tingkat kepentingan (urgensi),

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 14


pengembangan lokasi yang berbeda-beda, dan keterbatasan dalam berbagai
hal terutama pendanaan. Tiga kurun waktu tersebut adalah :
a. Kurun waktu lima tahun pertama, merupakan tahap pembangunan jangka
pendek dengan strategi penetrasi dan pengembangan pasar bagi Kawasan
Ambon-Banda.
b. Kurun waktu lima tahun kedua (10 tahun), merupakan tahap
pembangunan jangka menengah dengan strategi pengembangan produk
bagi sub Kawasan Banda.
c. Kurun waktu lima tahun ketiga (15 tahun), merupakan tahap
pembangunan jangka panjang dengan strategi diversifikasi bagi Kawasan
Kei.
2. Kebijakan Tingkat Kabupaten Seram Bagian Timur
Mengacu pada kebijakan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) Kabupaten Seram Bagian Timur pengembangan produk wisata di
Kabupaten Seram Bagian Timur secara umum didasarkan dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut
a. Asas keberlanjutan (sustainable), keserasian (homonizes), keterjangkauan
(affordability), dan kerakyatan merupakan landasan pokok dalam
pengembangan produk wisata.
b. Pengembangan produk wisata menyangkut aspek: perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian antara satu dengan yang lainnya
merupakan satu kesatuan yang sinergis dan terintegrasi.
c. Perencanaan pembangunan produk wisata sepenuhnya merupakan tugas
dan wewenang pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi serta
aspirasi yanb berkembang serta didukung oleh masyarakat dan swasta.
d. Pengelolaan dan pembangunan produk wisata pada dasarnya dapat
dilakukan bersama-sama oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat,

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 15


dengan peranan pemerintah daerah sebagai pembina, pemberi
kemudahan, pendorong dan pengendali dan usaha pariwisata.Obyek-
obyek dan daya tarik wisata budaya dan kesenian daerah serta event-
event pariwisata masih harus didukung oleh pemerintah daerah
e. Pembangunan produk wisata terkait dengan berbagai sektor dan wilayah,
oleh karena itu dalam pengembangannya sedapat mungkin
memperhatikan keterpaduan antar sektor dan keterpaduan antar wilayah.
f. Pengembangan produk wisata diarahkan bagi penguatan identitas daerah,
yang dapat memunculkan citra pariwisata kabupaten seram bagian timur
yang khas serta memiliki keunikan dan keunggulan daya saing tersendiri.
3. Kebijakan Tingkat Kawasan Pulau Neden
Adapun kebijakan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) terkait dengan pengembangan kawasan wisata Pulau Neden
adalah :
a. Melakukan konservasi lingkungan melalui penataan lingkungan fisik
kawasan wisata beserta fasilitas pendukungnya
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitas pendukung wisata seperti
sarana akomodasi, jasa boga dan cinderamta.
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas serta perbaikan sarana dan prasarana
transportasi meliputi jaringan jalan dan angkutan umum
d. Meningkatkan kegiatan promosi kepariwisataan
e. Mengembangkan paket wisata melalui event-event wisata secara teratur
dan berkesinambungan berikut pengadaan sarana penunjang kegiatannya.
G. Potensi Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur
a. Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
1) Pantai Englas terletak di sebelah timur kota minyak bula yang sangat
indah, bepasir putih dan air yang jernih serta pemandangan alam yang

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 16


menarik ini terdapat di Desa Englas, Kecamatan Bula. Saat ini obyek
wisata pantai englas di gunakan sebagai tempat rekreasi, renang dan
memancing. Suasana obyek wisata yang masih alami dengan
pepohonan yang rindang dan asri, jauh dari pusat kota akan membuat
para pengunjung betah dan puas menikmati pantai englas dapat di
tempuh dengan sepeda motor atau mobil ± 15 Menit dari Pusat Kota
Bula.
2) Pantai Gummumae merupakan obyek wisata andalan kabupaten
Seram Bagian Timur yang telah di kembangkan dan direncanakan
akan dibangun sarana prasarana pariwisata yang bertaraf internasional.
Para pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan pantai,
pasir dan pohon kasuari sepanjang pantai yang berada di semenanjung
sesar
3) Danau Soli terletak di Desa Amarsekaru Kecamatan Pulau Gorom
merupakan jalur titik singgah pelayaran kapal pesiar (Cruise Ship) dan
dikenal di seluruh dunia. Pemandangan alam yang indah dan natural
yang tak kalah menariknya dengan obyek wisata yang ada di pulau
atau provinsi lain. Ini merupakan obyek wisata bahari yang
menakjubkan airnya jernih dan tenang, sehingga sangat cocok untuk
renang, mincing maupun untuk menikmati pemandangan bawah laut
(snorkeling). Obyek wisata ini dapat di tempuh ± 1 Jam dari Desa
Kataloka ibukota Kecamatan Gorom.
4) Wisata Bawah Laut Karang Bais merupakan wisata alam dimana
kita dapat menyelam dan dapat melihat berbagai biota laut diantaranya
terumbu karang beserta spesies ikan menarik, dan keindahan bawah
laut lainnya akan membuat wisata snorkeling makin berkesan.
Kekaguman akan keindahan dan keagungan Tuhan dalam

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 17


menciptakan panorama alam bawah laut yang sangat indah dan
menyejukan hati untuk dinikmati siapa saja. Lokasi ini dapat di
jangkau dengan menggunakan perahu tradisional/speed boat yang di
sediakan disekitar pantai bula dengan waktu tempuh ± 1 jam.
5) Pulau Koon merupakan pulau di tengah lautan yang berada di
Kecamatan Pulau Gorom dan merupakan Pulau yang memisahkan
Kecamatan Pulau Gorom dengan Kecamatan Seram Timur. Obyek
wisata bahari ini dapat di tempuh dengan menggunakan kapal motor
kurang lebih 1,5 jam desa kataloka dan 2 jam dari Pulau Geser.
Pemandangan alam yang indah disekitar pulau dengan obyek wisata
bawah laut yang sangat menarik karena merupakan tempat
berkumpulnya planton dan biota laut lainnya sehingga cocok untuk
snorkeling maupun diving. Menurut cerita masyarakat setempat,
dibawah laut Pulau Koon terdapat seorang putri cantik yang
senantiasa menjaga pulau asuhan dari World Wide Fund For Nature
(WWF) ini.sehingga bagi para nelayan yang bernasib baik akan
mendapat tangkapan banyak ikan disekitar wilayah tersebut.
6) Tanjung Gusa Laut terletak di Kecamatan Werinama, memiliki
pemandangan alam yang sangat indah dengan posisi tanjung yang
menjulur ke laut dan di penuhi dengan pepohonan sepanjang pantai.
Tanjung ini banyak di gunakan para awak kapal perintis sebagai
tempat persinggahan untuk menyeberang ke Pulau Geser
7) Goa Marsegu (Gunung Kely Tobo) merupakan gunung kecil yang
berada pada tepi pantai Desa Tobo dan ternyata menimpan banyak
petualangan mistis yang terdapat pada Goa ini. Terdapat lebih dari
Sembilan goa yang menimpan cerita misteri pada tiap-tiap goanya.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 18


Pada beberapa goa ini didiami oleh beberapa binatang seperti
kelelawar, burung ceriti wallet dan lain-lain
8) Pulau Geser, Salah satu pulau di Kecamatan Seram Timur yang
terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan hamparan
pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, dengan pemandangan alam
yang masih alami dan menarik, terdapat tempat-tempat menarik dan
menakjubkan untuk di jelajahi sekitar pulau yang di sebut dengan
pulau besar dan tempat-tempat untuk menyelam atau wisata bawa laut
(snorkeling), terutama pada daerah sekitar pulau kwaos dan kidan
serta kawasan belakang bas.
9) Gunung Bati, terletak di Desa Kiandarat dan Desa Kilmoy,
Kecamatan Kian Darat, Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan
gunung yang terbentuk dari sebuah tanusang. Menurut sumber yang
menceritakan tentang kejadian gunung tersebut, dahulu kala ada
sebuah kapal cina yang berlayar dan terdampar disebuah tanusang.
Lambat laun tanusang tersebut membentuk sebuah daratan yang luas
dengan sebuah puncak gunung yang tinggi. Hingga ini puncak inilah
yang dinamakan puncak gunung bati. Masyarakat gunung bati dibagi
atas dua kekuasaan, antara lain masyarakat yang berada di Desa
Kiandarat dan Desa Kilmoy. Desa Kiandarat merupakan sebuah
kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan pada masyarakat yang
mendiami gunung bati Dusun Kelusi, Rumoga, Rumbouw Dan Utta.
Sementara pada kekuasaan raja kilmoy memiliki kekuasaan pada
masyarakat bati yang mendiami dusun sayei, arweul dan tonokanan.
Dusun sayei, arweul, tokonakan merupakan dusun digunung bati yang
sangat terisolasi. Jarak tempuh ke daerah tersebut memakan waktu
sekitar 4 jam kurang lebih 10 km dari Desa Kilmoy di pesisir pantai.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 19


Kondisi setempat masih sangat terbelakang dengan hanya ditempati
oleh beberapa kepala keluarga. Perumahan setempat hanya ditutupi
dengan atap dengan kondisi masyarakat yang belum mengenal
teknologi modern, hanya saja pakaian yang digunakan daerah
setempat sudah memakai pakaian layaknya masyarakat biasa, namun
tetap saja masih terisolasi pada satu peradaban/ kebudayaan yang
terbelakang. Masyarakat inipun dikenal memiliki kekuatan-kekuatan
supranatural misalnya pada polemic yang muncul di masyarakat
gunung bati dapat menghilang hanya dengan menutup mata atau
terbang menggunakan mantra-mantra yang memang sangat
berlawanan dengan akal sehat namun kejadian tersebut dipercaya
benar adanya oleh masyarakat sekitar.
10) Gunung Kilbadir di madak di Desa Madak terdapat gunung
kilbadir, gunung ini terjadi karena kehendak Tuhan. Gunung ini
tidak berada di Desa Madak tetapi seharusnya berdampingan dengan
gunung selagor. Hal musabab sehingga gunung ini berpindah ke
madak disebabkan adanya permasalahan agama antara kedua
gunung.
11) Pantai Miran¸ terletak di Desa Miran, Kecamatan Pulau Gorom,
beragam macam atraksi budaya akan menyambut para tourist yang
dating ke pantai ini.
12) Wisata Alam Pantai Tanjung Lori, terletak di Desa Amarwatu
Kecamatan Pulau Gorom. Obyek wisata ini telah dijadikan tempat
rekreasi atau berwisata oleh masyarakat sekitar. Pemandangan alam
wisata sangat indah dan berhadapan dengan Desa Amarsekaru. Pada
daerah ini masarakat dapat memancing maupun berenang atau
melakukan kegiatan rekreasi lainnya.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 20


13) Wisata pantai Pulau Igar dan Pulau Bam, terletak di kecamatan
wakate merupakan surge ikan, wilayah tersebut terdapat berjuta-juta
ikan dengan terumbu karang yang masih alami menjadikan pulau
tersebut menjadi lokasi persembunyian jenis ikan. Selain itu juga
terdapat tempat persembunyian burung-burung seperti burung biru
laut ekor hitam dan trinil pantai.
b. Obyek dan Daya Tarik Wisata Seni, Adat Dan Budaya
1) Adat Istiadat, masyarakat seram timur dan pulau gorom sejak dahulu
hidup saling berdampingan dimana terdapat beberapa kesamaan dalam
hal adat istiadat, hal ini dapat dilihat seperti adat tikang debus, suatu
acara yang di pandu oleh seorang khalifah dengan beberapa warga
memegang besi runcing menikam kedua dada hingga berdarah namun
tidak juga mati akibat kesakralan dari doa yang di baca oleh sang
khalifah, acara ini biasanya dilakukan pada hari tertentu seperti, hari
raya idul adha, penjemputan jamaah haji, mapun acara pencanangan
tiang alif masjid. Selain itu juga acara bailele, sebuah acara arak-
arakan penjemputan tamu terhormat atau jamaah haji dilaut dengan
menggunakan perahu tradisional belang. Di lain sisi ada ada sejumlah
penduduk di Desa Benggoi yakni pada daerah transmigrasi UPT-R
Sebagian besar berasal dari bali. Kebanyak mata pencaharaian mereka
adalah bertani diladang maupun menggarap sawah. Hal yang paling
menarik adalah ritual upacara adat yang sering di selenggarakan di
pura setempat, baik pada saat bulan purnama maupun pada hari-hari
besar.
2) Kesenian, nilai-nilai sosial budaya yang telah mengakar pada setiap
dusun, desa,ataupun kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur
masih di pertahankan dan merupakan modal dasar bagi persatuan dan

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 21


kesatuan dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Seram
Bagian Timur. Walaupun masyarakat di kabupaten ini masih
mencerminkan karakteristik masyarakat yang multikultur dengan nilai
budaya yang khas sebagai representasi kolektiv, hal tersbut justru
merupakan kekayaan budaya daerah yang memiliki daya taik
tersendiri bagi wisatawan lokal mapun mancanegara.sistemp
pemerintahan adat masih dipertahankan demikian pula upacara adat
yang masih digunakan pada ritual ada tertentu. Tari-tarian yang
menggambarkan kehidupan masyarakat di pentaskan dengan
menggunakan pakaian adat yang di dominasi warna merah hijau dan
kuning, tarian ini disebut tari sawat, tari penjemputan tamu terhormat.
c. Obyek dan Daya Tarik Wisata Sejarah
1) Monument Tura Bali Goran Riun (monument pembebasan irian
barat). terletak di Desa Kataloka Kecamatan Pulau Gorom Merupakan
bangunan peninggalan bersejarah yang dibangun pada kurang lebih
1962 oleh masyarakat setempat dan anggota POLRI Anto Sujarwo,
menurut cerita ada salah seorang dari Buton Bernama Lamusaleh yang
menjadi penunjuk jalan ke Irian Barat. Kabupaten Seram Bagian
Timur terdapat empat jenis Bahasa dari tiap suku pada empat
kecamatan, yang biasanya disebut Bahasa tanah (Bahasa ibu), akan
tetapi Bahasa Indonesia lazim digunakan. Yang dapat di indikasikan
dari penggunaan Bahasa adalah Bahasa daerah dari Kecamatan Pulau
Gorom, Wakate, Seram Timur dan Werinama sedangkan ibu kota
kecamatan bula lebih dominan menggunanakan Bahasa Indonesia.
2) Makam Mayor Abdullah, terletak di kota Geser, Kabupaten Seram
Bagian Timur, merupakan salah satu makam seorang pahlawan yang
gugur di Kota lafa pada tanggal 9 September 1950, waktu

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 22


penumpasan operasi RMS. Abdullah adalah seorang penarik becak.
Saat ada sukarelawan rakyat bentukan Jepang, Abdullah ikut
bergabung. Setelah sukarelawan ini dibubarkan dan Indonesia
merdeka, Abdullah kembali menjadi penarik becak. Namun darahnya
mendidih saat melihat pasukan Inggris hendak menyerang Surabaya.
Abdullah membentuk pasukan untuk bertempur dalam peristiwa 10
November 1945. “Karena kepemimpinan, kecakapan dan kejujuran
yang baik, dia sangat dicintai oleh para anak buahnya,” tulis Soe Hok
Gie dalam buku Kisah Operasi Penumpasan RMS.Mayor.
d. Obyek Wisata Minat Khusus
Pulau Koon, terletak di Desa Kataloka, Kecamatan Pulau Gorom
mempunyai keindahan bawah laut yang begitu indah terdapat berbagai
jenis terumbu karang yang dihiasai oleh ribuan spesies bawah laut
tempat ini dapat menjadi jawaban bagi wisatawan yang mempunyai
jiwa snorkeling dan diving. Pulau ini di kelola oleh World Wide Fund
For Nature (Badan Konservasi Dunia)
H. Gambaran Khusus Lokasi Pulau Neden
1. Aspek Fisik Dasar
a. Letak Geografis
Pulau Neden berada di Dusun Kidan, Desa Kiltai Kecamatan
Seram Timur. Merupakn Salah satu dari 50 Pulau di Kabupaten Seram
Bagian Timur. Terletak di bagian timur Kecamatan Seram Timur yang
berbatasan langsung dengan Kecamatan Pulau Gorom berjarak ± 16 km
dari Kota Geser, ibukota Kecamatan Seram Timur. Adapun letak
geografis Pulau Neden berada antara 131°00'55" - 131°03'22" BT dan
3°53'52" - 3°55'14" LS dengan batas administrasi
 Sebelah utara berbatasan dengan Laut Seram

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 23


 Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafura
 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pulau Gorom
 Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kilwaru
Pulau Neden memiliki luas wilayah ± 11 km2. Yang keseluruhannya
di kelilingi oleh laut
2. Kependudukan
Perkembangan dan persebaran penduduk berada di Dusun Kidan sebagai
pusat administrasi dari kawasan wisata Pulau Neden dengan jumlah
pendudukuk ± 195 penduduk dengan jumlah perempuan 105 wanita dan 90
penduduk laki-laki atau sekitar 32 kk. Sedangkan pada Pulau Neden hanya
didiami oleh 1 Kk dengan jumlah 8 orang.

3. Karakteristik Sarana dan Prasarana Pariwisata


Pembangunan infrastruktur pariwisata sangat berperan penting dalam
mendukung kegiatan kepariwisataan, selain itu juga untuk menjawab
kebutuhan wisatawan dalam melengkapi perjalanan wisatanya. Adapun
sarana penunjang kepariwisataan seperti fasilitas kesehatan, kemudahan
aksesibilitas (transportasi), alat dan media komunikasi, akomodasi,
peribadatan dan rumah makan.
Sedangkan prasarana penunjang pariwisata adalah jaringan transportasi laut
darat maupun udara, sistem pengelolaan prasarana persampahan yang baik,
sistem jaringan drianase, jaringan telekomunikasi dan jaringan listrik.
a. Pedidikan
Salah satu tujuan bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,
olehnya itu pembangunan fasilitas pendidikan sangatlah di perlukan
dalam meningkatkan mutu pendidikan kedepan. Adapun fasilitas
pendidikan yang berada pada Dusun Kidan sebagai pusat administrasi

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 24


kawasan Pulau Neden berupa 1 unit sekolah dasar yang terdiri dari 30
siswa.
b. Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan tak lain sebagai wujud dari pada
tanggung jawab negara dengan menjadikan kehidupan bernegara yang
sehat dengan diperolehnya pelayanan kesehatan yang mudah murah dan
merata bagi setiap elemen masyarakat.
Untuk sekarang ini fasilitas kesehatan pada Dusun Kidan tidak ada
sehingga aktivitas dan pelayanan kesehatan masyarakat sekitar
bergantung pada pelayanan kesehatan yang berada di Puskesmas Geser
ibukota Kecamatan Seram Timur yang berjarak ± 16 km dari Dusun
Kidan.
c. Transportasi.
1) Transportasi Laut, Indonesia merupakan negara maritim yang
sebagian besar di kelilingi oleh laut. Menjadikan transportasi laut
sebagai moda transportasi utama dari dan menuju tujuan. laut
berperan penting bagi urat nadi pembangunan di kawasan timur
Indonesia, sebagai sarana pergerakan roda ekonomi khususnya di
Provinsi maluku sebagai provinsi kepulauan, tak dapat dipungkiri
Kabupaten Seram Bagian Timur juga mengandalkan transportasi
laut sebagai sarana transportasi andalan sekaligus mobilisasi bagi
perputaran roda ekonomi di kabupaten ini. Adapun transportasi laut
yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah berupa Kapal
Pelni, Kapal cepat, dan kapal perintis. Sedangkan akesisbilitas
menuju obyek wisata Pulau Neden dapat menggunakan kendaraan
laut jhonson, speed boat maupun ketinting dari Kota Geser

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 25


2) Transportasi Darat, pusat pelayanan pergerakan dan aktivitas
perekonomian di Kecamatan Seram Timur berada di Kota Geser
sebagai ibukota kecamatan yang merupakan kecamatan tertua.
Karena luas wilayah Kota Geser yang hanya berkisar kurang lebih
3,2 km2. Maka kendaraan yang ada di Kota Geser hanyalah
kendaraan roda dua dan roda tiga.
3) Transportasi udara, terdekat berada di Desa Kufar Kecamatan
Tutuk Tolu dengan jarak ± 45 Km dari Kota Geser.
4) Transportasi Lokal, dalam aktivitas sehari-hari dan kegiatan
kelancaran ekonomi Kota Geser sebagai sentra ekonomi Seram
Timur memungkingkan terjadinya interaksi dan pergerakan
perekonomian dengan pulau-pulau kecil di sekitar Wilayah
Kecamatan Seram Timur hal ini dapat dilihat dengan pola interaksi
antara distribusi dan permintaan bahan baku ke pasaran Kota Geser
sebagai daerah sentra ekonomi dengan menggunakan transportasi
lokal masyarakat setempat yang disebut Pok-pok (Ketinting) dan
jhonson (loangboat).
d. Peribadatan
Fasilitas peribadatan sangatlah penting bagi para wisatawan yang
ingin melakukan aktivitas dalam beribadah sebagai manusia yang
bertaqwa dan mempunyai keyakinan maka kehadiran fasilitas ibadah
sangatlah di butuhkan dalam menunjang pembangunan kepariwisataan
di Pulau Neden. Adapun fasilitas ibadah yang terdapat di pusat
administrasi Pulau Neden (Dusun Kidan) yakni 1 buah masjid.

I. Karakteristik Obyek dan Daya Tarik Wisata

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 26


Pulau Neden memiliki potensi daya tarik wisata bahari yang menjanjikan
dengan kondisi yang masih alami dan belum tersentuh mulai dari segi kualitas
air sangat baik yang dapat dilihat dengan tingkat kejernihan dimana jarak
pandang kedalam hingga 15 meter masih terlihat jelas pada semua titik
penyelaman. Kemudian keberadaan terumbu karang yang masih terjaga
sebagai rumah bagi jutaan ikan dan biota laut lainnya membuat pulau di pesisir
timur Kota Geser ini menjadi daftar incaran World Wide Fund for Nature
(WWF) organisasi dunia yang bergelut dibidang konservasi lingkungan.
Selain itu juga terdapat ribuan bahkan jutaan ikan hias sebagai penghuni
yang menghiasi terumbu karang bawah laut Pulau Neden ini menambah berjuta
daya tarik bagi setiap wisatawan yang ingin berkunjung di wilayah tersebut.
Keberadaan padang lamun yang melengkapi pulau ini menjadi taman bawah
laut sekaligus surga bagi pecinta para snorkeling dan diving. Dalam hal obyek
dan daya tarik Pulau Neden memilikiI kesempurnaan dan kelebihan yang tak
miliki oleh wisata kelas dunia seperti bali dan raja ampat, dimana Pulau Neden
terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang terdiri dari 13 pulau yang tak
dimiliki oleh Pulau Bali dan hanya dimiliki oleh raja ampat, selain itu juga
Pulau Nenden memiliki spot yang dapat di gunakan sebagai wisata selancar
yang tak dimiliki oleh raja ampat hanya pada beberapa wilayah di bagian barat
seperti Lombok, bali, banyuwangi lampung dan mentawai. Hal ini memberikan
penawaran tersendiri bagi para wiatawan yang ingin menikmati perjalan wisata
di Pulau Neden dengan mendapatkan 3 pilihan dalam 1 lokasi (three in one)

J. Karakterisitik Pengelolaan Pariwisata


Pengelolaan pariwisata menjadi hal yang penting dalam pengembangan
kepariwisataan. Dalam pengelolaan pariwisata terdapat beberapa indikator
yang dapat berperan sebagai proses perkembangan pariwisata di Pulau Neden
seperti; tingkat keamanan, sumber informasi, media informasi, harga, tingkat

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 27


kebersihan, pelayanan pengelola, kenyamanan, ketersediaan informasi dan
pemandu wisata.
Dalam hal keamanan, setiap masyarakat yang akan berkunjung di daerah
tujuan wisata Pulau Neden sudah pasti ingin berada dalam situasi yang aman
dan nyaman, bebas dari gangguan dan ancaman kesalamatan, hal ini dapat
menjadi faktor utama dan alasan bagi wisatawan dalam memilih lokasi wisata
untuk menetap dan belama-lama di daerah tujuan wisata. Masalah keamanan di
kawasan wisata Pulau Neden menjadi hal yang perlu di perhatikan dimana
pengunjung yang melakukan perjalanan wisata di daerah tersebut minim dari
segi keamanan dan kenyamanan, kurang perhatiannya pemerintah dalam
pembangunan pariwisata di kawasan Pulau Neden menjadikan tempat ini jauh
dari berbagai pendukung kepariwisataan.
Selain tingkat keamanan dalam hal pengelolaan pariwisata sumber
informasi dan media promosi yang bertujuan untuk memperkenalkan wisata
Pulau Neden di masyarakat luar pun tidak ada, tak dapat dipungkiri jika Pulau
Neden menjadi asing bagi masyarakat di Indonesia bahkan di sebagian
masyarakat wilayah Provinsi Maluku pun tak jarang yang mengetahui pesona
dan keindahan pulau di pesisir timur Kota Geser ini, akibat dari tidak adanya
sumber informasi dan media promosi wisata yang di gunakan untuk
mempromosikan kawasan wisata Pulau Neden.
Selanjutnya yang menjadi kendala wisata Pulau Neden adalah masalah
harga yang mahal untuk harus melakukan perjalan ke lokasi tersebut, akibat
kurangnya transportasi laut yang menawarkan rute kearah pulau tersebut
membuat wisatawan yang ingin melakukan perjalan ke lokasi tersebut harus
mengularkan anggaran yang begitu besar.
Masalah terkait pengelolaan pariwisata dalam mengembangkan kawasan
wisata Pulau Neden adalah menyangkut dengan keberadaan pelayanan

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 28


pengelola di pulau tersebut, dimana Pulau Neden tidak mempunyai pelayanan
pengelola untuk mengelola obyek wisata yang mempunyai daya tarik yang
begitu potensial
Keberadaan pemandu wisata, keamanan, kenyamanan, pelayanan
pengelola, ketersedian informasi, hingga media promosi, melengkapi masalah
utama dalam hal pengelolaan untuk pengembangan pariwisata Pulau Neden.

K. Karakteristik Sarana Pariwisata


Kehadiran sarana pariwisata sebagai unsur utama untuk menjalankan
sekaligus menghidupkan pariwisata yang ada di Pulau Neden. Namun
Kesulitan aksesibilitas dalam mendapatkan moda transportasi laut untuk
melakukan perjalanan di Pulau Neden, menjadikan Pulau Neden sulit untuk di
akses. Hal ini dapat dilihat dari minimnya transportasi laut yang di sediakan
pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur dalam menghadirkan moda
angkutan laut bagi masyarakat yang berada di daerah gugus pulau ini.
Selanjutnya masalah akomodasi, tentu para wisatawan yang ingin
melakukan perjalanan wisatawan ke Pulau Neden sudah pasti membutuhkan
tempat untuk berginap jika perjalan membutuhkan waktu yang kurang lebih
menguraskan tenaga dan memakan waktu, namun pada kawasan wisata Pulau
Neden yang masih alami tidak mempunyai fasilitas akomodasi untuk
wisatawan nginap dan tinggal untuk sementara waktu di lokasi tersebut
sehingga perjalan kurang lebih sejam hanya bisa di nikmati beberapa jam saja
dan harus kembali atau melakukan perjalanan di tempat lain. Perhatian
keseriusan pemerintah untuk mengembangkan kawasan andalan pariwisata
Seram Bagian Timur dalam menghadirkan fasilitas akomodasi sangat perlu
untuk di butuhkan bagi pembangunan kepariwisataan Pulau Neden.
Selanjutnya fasilitas komunikasi maupun internet, sebagai unsur untuk
menukarkan informasi dengan relasi, sahabat dan kerabat wisatawan sangat

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 29


perlu untuk dibutuhkan dimana hal yang bahwa pasti perjalanan wisatawan
membutuhkan komunikasi baik itu untuk pengaksesan jaringan internet, seperti
chatting, download maupun segala yang berkaitan dengan perkembangan dan
berita yang dapat di akses lewat jaringan internet. Pada obyek kawasan Pulau
Neden tidak mempunyai jaringan telekomunikasi maupun internet, hal ini
menyulitkan wisatawan maupun masyarakat dalam mengetahui perkembangan
pembaharuan informasi yang ada.
Selain itujuga kebutuhan fasilitas rumah makan maupun restoran sebagai
kebutuhan pokok wisatawan dalam bertahan hidup. Pada kawasan wisata Pulau
Neden tidak memiliki fasilitas rumah makan ataupun toko sebagai tempat
masyarakat bertransaksi untuk membeli keperluan makanan maupun minuman
hal ini membuat wisatawan yang ingin melakukan perjalanan kawasan wisata
ini harus mempunyai persiapan makanan dan minuman yang di bawah dari
rumah atau tempat asal masing-masing untuk di bawa di obyek wisata ini
sebagai bekal mereka.
Sedangkan fasilitas kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang urgen
untuk kawasan wisata sebagai antisipasi terjadinya assident atau kecelakaan,
namun pada kawasan wisata Pulau Neden tidak mempunyai fasilitas atau
pelayana kesehatan, sedangkan masyarakat lokal yang sakit dilarikan ke
wilayah Kota Geser sebagai pusat administrasi Kecamatan Seram Timur.
Sarana pariwisata yang urgen bagi kebutuhan wisatawan adalah fasilitas
peribadatan sebagai wujud landasan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Untuk wilayah kawasan Pulau Neden fasilitas ibadah berada pada pusat
administrasi Dusun Kidan.

L. Karakteristik Prasarana Pariwisata

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 30


Analisis prasarana pariwisata meliputi jaringan transportasi baik laut
darat maupun udara, prasana drainase, air bersih, persampah listrik
telekomunikasi dan air limbah
Dalam mengembangkan pariwisata perlu adanya prasarana yang
mendukung sarana pariwisata yang ada, seperti hubungan transportasi laut
dengan hadirnya dermaga bagi moda angkutan laut, olehnya itu pembangunan
dermaga atau pelabuhan lokal di wilayah administrasi Pulau Kidan dan Neden
sangatlah dibutuhkan untuk mendukung kegiatan kepariwisataan dalam
menerima kunjungan wisatawan yang akan mengunjungi tempat wisata Pulau
Neden.
Selanjutnya prasarana drainase untuk proses aliran air hujan ataupun
saluran air yang akan menggenangi kawasan wisata Pulau Neden, olehnya itu
tata alur dan sistem jaringan drainase yang baik menjadikan kawasan wisata
Pulau Neden bebas dari masalah banjir.
Sedangkan kebutuhan air bersih di Pulau Neden dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat lokal menjadikan sumur galian sebagai kebutuhan air bersih
mereka, namun demikian pemerintah perlu mengantisipasi kebutuhan air bersih
dalam jumlah banyak sebagai persiapan daerah tujuan wisata Kabupaten Seram
Bagian Timur.
Permasalahan sampah menjadi permasalahan utama di setiap daerah
tujuan wisata pada umumnya begitu juga dengan kawasan wisata Pulau Neden
dan Kidan daerah yang tidak terlepas dari kebiasan masyarakat yang acuh akan
pentingnya kebersihan lingkungan sekitar menjadikan sampah berserakan di
kawasan pantai Pulau Neden. Olehnya itu perlu pengelolaan persampahan yang
baik dalam mengatasi masalah persampahan yang ada di kawasan wisata Pulau
Neden. Hal ini dapat mengurangi rasa kunjungan wisatawan akibat banyaknya
sampah yang berserakan disekitar pinggiran pantai.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 31


Indicator selanjutnya dalam prasarana pariwisata adalah terkait
kebutuhan jaringan listrik sebagai upaya bagi kebutuhan alat elektronik dimana
listrik merupakan sumber energy masyarakat sekaligus penghidup sarana
hiburan masyarakat.
Dari hasil penelitian lapangan masyarakat neden masih menggunakan
tenaga surya sebagai kebutuhan pasokan energy mereka. Kedepan pemerintah
harus mampu memberi pasokan energy listrik bagi masyarakat lokal maupun
para wisatawan yang akan berkunjung di lokasi wisata Pulau Neden.
Kebutuhan jaringan telekomunikasi di daerah tujuan wisata menjadi hal
yang paling utama. Dari hasil penelitian dilapangan Pulau Neden tidak
mempunyai jaringan telekomunikasi, padahal dalam pembangunan
kepariwisataan jaringan telekomunikasi memegang peranan penting dalam
proses perkembangan pariwisata khususnya di bidang informasi dan
komunikasi.
Olehnya itu pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur harus mampu
menghadirkan jaringan telekomunikasi sebagai sarana komunikasi masyarakat
dalam bertukar informasi dan pengetahuan.
M. Aksesibilitas
Jalur transportasi yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Neden
adalah dengan perjalanan laut maupun udara bila dari Jakarta-Ambon dapat
menggunakan maskapai penerbangan atapun kapal peln provinsi maluku yang
merupakan provinsi kepulauan maka transportasi andalan adalah transportasi
laut. Kemudian dari Kota Ambon bisa menggunakan kapal pelni KM.
Pangrango, kapal cepat, atau kapal perintis ke Kota Geser, untuk selanjutnya
menuju ke obyek wisata Pulau Neden dengan menggunakan speed boat, long
boat, atau ketinting (pokpok)

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 32


Alternatif berikutnya dari ambon dapat menggunakan maskapai
penerbangan Trigana Air rute Ambon-Kufar, yang berangkat 2 minggu sekali
dari Bandara Internasional Pattimura Ambon Menuju Bandara Kufar dengan
perjalan kurang lebih 45 menit, selanjutnya dari kufar bisa menumpangi kapal
cepat atau speed boat ke Kota Geser untuk selanjutnya menuju ke obyek wisata
Pulau Neden dengan menggunakan speed boat, long boat, atau ketinting
(pokpok)
Sedangkan alternatif ketiga dengan menumpangi mobil lintas seram-bula
dan memilih pelabuhan fery Airnanang sebagai rute akhir untuk menuju ke
Kota Geser untuk selanjutnya menuju ke obyek wisata Pulau Neden dengan
menggunakan speed boat, long boat, atau ketinting (pokpok).
N. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden (SWOT)
Analisis swot merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu strategi dalam pengembangan pariwisata Pulau Neden,
dimana dalam analisis ini terdapat 4 unsur utama yakni ( Strengths, weakness,
opportunities, threats) yang masing-masing bertujuan untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang. Diantara mengetahui kekuatan
dan kelemahan, maka kelemahan akan di kurangi dan akan memaksimalkan
kekuatan, dan diantara tantangan dan peluang justru akan mempkecil tantangan
dan peluang yang ada justru di perbesar dan diandalkan.
Empat unsur diatas akan di analisis dalam bentuk analisis kondisi internal
dan external untuk mengetahui permasalahan perkembangan pariwisata Pulau
Neden.
1. Analisis Kondisi Internal
a. Kekuatan (strengths)
1) Mempunyai tiga lokasi spot dalam satu kawasan wisata Pulau Neden.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 33


2) Kawasan wisata yang masih alami dan bebas dari masalah
pencemaran lingkungan, Mempunyai terumbu karang yang dlindungi
oleh badan konservasi dunia
3) Tingkat keterbukaan dan keramahtamahan masyarakat yang begitu
besar terhadap wisatawan yang datang serta Besarnya minat
masyarakat dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata
yang ada.
4) Harga wisata yang tergolong murah
5) Mempunyai potensi obyek wisata minat khusus, surga bagi tempat
perkembang biakan jenis biota laut dan ikan.
b. Kelemahan (weaknesses)
1) Belum dikenal masyarakat Maluku pada umumnya dan tidak memiliki
pusat informasi wisata sebagai media promosi wisata Pulau Neden
dan Kurangya event/kegiatan yang terkait dengan pengembangan
minat, dan kreasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan
daerah sendiri
2) Belum memiliki kemampuan sumberdaya manusia dan modal dalam
pengelolaan pariwisata Pulau Neden, sehingga Kawasan Wisata di
biarkan begitu saja tak terurus.
3) Sarana dan prasarana pariwisata yang belum tersedia. Sisi sarana
wisata Seperti; fasilitas transportasi, akomodasi, kesehatan,
telekomunikasi, rumah makan, pusat administrasi dan bisnis
pariwisata (pos, money changer, agent tour and travel) termasuk
fasilitas peribadatan yang kurang mumpuni. Selain itu dari sisi
prasarana yang belum tersedia seperti; jaringan drainase, pemgelolaan
persampahan, jaringan air bersih, jaringan telekomunikasi dan
jaringan kelistrikan.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 34


4) Perhatian pemerintah daerah yang hanya terfokus pada pariwisata di
ibukota kabupaten saja.
5) Lemanhya birokrasi pemerintah dalam promosi pariwisata daerah di
tambah dengan tidak adanya brand pariwisata Pulau Neden. Serta
anggaran yang minim dalam pembangunan pariwisata di daerah
2. Analisis Kondisi External
a. Peluang (opportunity)
1) Kebijakan pemerintah pusat dalam mengembangankan pariwisata
nasional dan memprioritaskan wisata alam, sejarah dan budaya untuk
di promosikan wisatawan mancanegara.
2) Visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan memacukan Provinsi
Maluku sebagai Lumbun Ikan Nasional (LIN) yang berdampak pada
pembangunan infrastruktur di bidang kelautan dan perikanan maupun
pariwisata.
3) Kebijakan pemerintah dalam menetapkan Pelabuhan Yos Sudarso
Ambon sebagai pelabuhan khusus pariwisata sebagai focus
pemerintah dalam pembangunan pariwisata di Kawasan Timur
Indonesia
4) Adanya perhatian pemerintah pusat terhadap Kawasan Indonesia
Timur dengan di rencanakan pembangunan dari pinggir sebagai wujud
dari program NAWACITA.
5) Visi pariwisata maluku untuk mewujudkan pariwisata sebagai satu
andalan pembangunan daerah yang bertumpu pada budaya dan
ekonomi berbasis kerakyatan serta berorientasi global demi
terwujudnya maluku sebagai daerah tujuan wisata yang mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 35


6) Kebijakan pariwisata kabupaten Seram Bagian Timur menetapkan
kawasan wisata Pulau Neden sebagai potensi dan obyek wisata
andalan Kabupaten Seram Bagian Timur
7) Rencana pembangunan infrastruktur wisata Pulau Neden pada tahun
2017.
8) Tingginya potensi dan minat wisatawan baik lokal maupun
mancanegara
9) Perkembangan teknologi dan informasi yang dapat dijadikan sebagai
media promosi pariwisata Pulau Neden
b. Ancaman (threats)
1) Kondisi keamanan yang kurang kondusif akibat maraknya terror
dalam negeri.
2) Adanya kemungkinan pengrusakan kawasan lingkungan pesisir
pantai
3) Pergeseran budaya ke modernisasi yang tak dapat di kendalikan.
4) Konflik politik di daerah yang berdampak pada pembangunan
pariwisata maupun kesejahteraan masyarakat

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 36


Tabel : 2.2 Analisiis faktor IFAS-EFAS

INTERNAL

Strength (s) Weakness (w)

1. Besarnya minat masyarakat dalam 1. Belum dikenal masyarakat Maluku pada


mendukung pengembangan potensi umumnya dan tidak memiliki pusat informasi
pariwisata yang ada. wisata sebagai media promosi wisata Pulau
2. Mempunyai tiga lokasi spot dalam Neden
EXTERNAL

satu kawasan wisata Pulau Neden 2. Belum memiliki kemampuan sumberdaya


3. Tingkat keterbukaan dan manusia dan modal dalam pengelolaan
keramahtamahan masyarakat yang pariwisata Pulau Neden, sehingga Kawasan
Identifikasi Faktor-faktor (IFAS-EFAS)
begitu besar terhadap wisatawan Wisata di biarkan begitu saja tak terurus.
yang datang. 3. Sarana dan prasarana pariwisata yang belum
4. Harga wisata yang tergolong murah tersedia. Sisi sarana wisata Seperti; fasilitas
5. Kawasan wisata yang masih alami transportasi, akomodasi, kesehatan,
dan bebas dari masalah pencemaran telekomunikasi, rumah makan, pusat
lingkungan administrasi dan bisnis pariwisata (pos, money
6. Mempunyai terumbu karang yang changer, agent tour and travel) termasuk

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 37


dlindungi oleh badan konservasi fasilitas peribadatan yang kurang mumpuni.
dunia Selain itu dari sisi prasarana yang belum
7. Mempunyai potensi obyek wisata tersedia seperti; jaringan drainase,
minat khusus, surga bagi tempat pemgelolaan persampahan, jaringan air
perkembang biakan jenis biota laut bersih, jaringan telekomunikasi dan jaringan
dan ikan. kelistrikan.
8. Tingkat kenyamanan dalam kawasan 4. Kesulitan aksesibilitas terhadap lokasi wisata
wisata yang Pulau Neden karena minimnya sarana
terjamin, karena memiliki gugusan transportasi yang tersedia.
pulau yang membentuk teluk kecil. 5. Perhatian pemerintah daerah yang hanya
terfokus pada pariwisata di ibukota kabupaten
saja.
6. Kurangya event/kegiatan yang terkait dengan
pengembangan minat, dan kreasi masyarakat
dalam mendukung kepariwisataan daerah
sendiri
7. Lemanhya birokrasi pemerintah dalam
promosi pariwisata daerah di tambah dengan
tidak adanya brand pariwisata Pulau Neden.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 38


8. Anggaran yang minim dalam pembangunan
pariwisata di daerah
Opportunities (o) SO WO

1. Kebijakan pemerintah pusat dalam 1. Pemerintah daerah mengembangkan 1. Membangun pusat informasi pariwisata Pulau
mengembangankan pariwisata nasional dan konsep Participatory Planning , Neden di setiap pintu masuk/keluar bandar
memprioritaskan wisata alam, sejarah dan dalam mengembangkan pariwisata udara dan pelabuhan di tiap kabupaten baik
budaya untuk di promosikan wisatawan yang ada. Pemerintah sebagai yang berada di provinsi maluku. Maupun
mancanegara. fasilitator bagi masyarakat, dan kawasan timur Indonesia dan kawasan barat
2. Visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan stakeholders indonesia
memacukan Provinsi Maluku sebagai Lumbun 2. Membangun jaringan dengan 2. Mengembakan kualitas sumberdaya manusia,
Ikan Nasional (LIN) yang berdampak pada pemerintah pusat maupun pemerintah modal dalam pengelolaan pariwisata di
pembangunan infrastruktur di bidang kelautan provinsi dalam pembangunan daerah
dan perikanan maupun pariwisata. infrastrukur pariwisata, sekaligus 3. Membangun dan melengkapi sarana dan
3. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan mengekspos tiga spot wisata di prasarana pariwisata yang bertaraf
Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebagai kawasan wisata Pulau Neden internasional guna menunjang kebutuhan
pelabuhan khusus pariwisata sebagai focus 3. Membuka akses jaringan pelayaran wisatawan yang datang
pemerintah dalam pembangunan pariwisata di regional dengan pemprov dalam 4. Mempermudah akses masuk ke tempat-
Kawasan Timur Indonesia mengoptimalkan pelabuhan tempat parwisata di Kabupaten Seram Bagian

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 39


4. Adanya perhatian pemerintah pusat terhadap pariwisata yos sodarso Kota Ambon. Timur
Kawasan Indonesia Timur dengan di rencanakan 4. Paritisipatif dalam mendukung 5. Fokus pemerintah daerah dibidang pariwisata
pembangunan dari pinggir sebagai wujud dari program Nawacita serta siap tidak hanya di ibukota akan tetapi di daerah
program NAWACITA. mengembangkan produk kreaktif yang mempunya potensi besar
5. Visi pariwisata maluku untuk mewujudkan lokal masyarakat. 6. Membuat event kegiatan yang dapat
pariwisata sebagai satu andalan pembangunan 5. Bekerja sama dengan agent tour and memobilisasi wisatawan ke lokasi Pulau
daerah yang bertumpu pada budaya dan ekonomi travel dalam menyiapkan paket Neden, baik itu kegiatan yang formal,
berbasis kerakyatan serta berorientasi global wisata murah menuju lokasi Pulau pemerintah maupun acara rakyat lainnya.
demi terwujudnya maluku sebagai daerah tujuan Neden 7. Memperkuat birorakrasi dalam
wisata yang mampu meningkatkan kesejahteraan 6. Mengembangkan potensi minat. mengembangkan pariwisaa serta siap
masyarakat khususnya, snorkeling dan diving membuat brand bagi wisata Pulau Neden.
6. Kebijakan pariwisata kabupaten Seram Bagian 7. Membuat website khusus pariwisata 8. Memaksimalkan aggaran bagi pembangunan
Timur menetapkan kawasan wisata Pulau Neden Pulau Neden dan bekerja sama wisata Pulau Neden.
sebagai potensi dan obyek wisata andalan dengan media promosi, periklanan,
Kabupaten Seram Bagian Timur lokal, nasional mapun internasional
7. Rencana pembangunan infrastruktur wisata serta membuat film dokumenter
Pulau Neden pada tahun 2017. tentang pulau Neden untuk di ekspos
8. Tingginya potensi dan minat wisatawan baik di mancanegara.
lokal maupun mancanegara

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 40


9. Perkembangan teknologi dan informasi yang
dapat dijadikan sebagai media promosi
pariwisata Pulau Neden

Threaths ( T) ST WT

1. Kondisi keamanan yang kurang kondusif akibat 1. Menjamin ketentraman dalam negeri 1. Mengembalikan tatanan adat masayarakat
maraknya terror dalam negeri. pasca terror yang ada. yang sebenarnya sebagai citra masyarakat
2. Adanya kemungkinan pengrusakan kawasan 2. Mengampanyekan pentingnya Seram Bagian Timur yang beradat.
lingkungan pesisir pantai kelestarian kawasan peisisir, terhadap 2. Tetap bekerja sama dengan pemerintah
3. Pergeseran budaya ke modernisasi yang tak penebangan hutan mangrove secara daerah maupun pusat dalam memelihara
dapat di kendalikan. liar oleh masyarakat sekitar. keamanan
4. Konflik politik yang berkepanjangan di daerah 3. Meningkatkan dan memperkuat 3. Menjamin situasi yang kondusif dan
yang berdampak pada pembangunan pariwisata pemahaman akan pentingnya Mengembalikan pola pikir masyarakat
maupun kesejahteraan masyarakat. ketahanan sosial budaya masyarakat pro kontra pasca pemilukada, serta
terhadap perkembangan modernisasi menghilangkan sekatan di antara

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 41


yang ada masyarakat Seram Bagian Timur
4. Memperhatikan serta cepat dalam
mengata
5. si setiap konflik kepentingan yang
ada agar tetap menjaga kestabilan
keamanan di daerah Seram Bagian
Timur.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 42


Berdasarkan tabel analisis di atas maka dapat dihasilkan strategi
berupa, SO, WO, ST, dan WT. adapun strateginya sebagai berikut :
a. Strategi SO (Strength – Opportunity), bertujuan untuk menggunakan
kekuatan dalam memanfaatkan peluang.
1) Pemerintah daerah mengembangkan konsep Participatory Planning,
dalam mengembangkan pariwisata yang ada. Pemerintah sebagai
fasilitator bagi masyarakat, dan stakeholders
2) Membangun jaringan dengan pemerintah pusat maupun pemerintah
provinsi dalam pembangunan infrastrukur pariwisata, sekaligus
mengekspos tiga spot wisata di kawasan wisata Pulau Neden
3) Membuka akses jaringan pelayaran regional dengan pemprov dalam
mengoptimalkan pelabuhan pariwisata yos sodarso Kota Ambon.
4) Paritisipatif dalam mendukung program Nawacita serta siap
mengembangkan produk kreaktif lokal masyarakat.
5) Bekerja sama dengan agent tour and travel dalam menyiapkan paket
wisata murah menuju lokasi Pulau Neden
6) Mengembangkan potensi minat. khususnya, snorkeling dan diving
7) Membuat website khusus pariwisata Pulau Neden dan bekerja sama
dengan media promosi, periklanan, lokal, nasional mapun
internasional serta membuat film dokumenter tentang Pulau Neden
untuk di ekspos mancanegara.
b. Strategi WO ( Weakness-Opportunity), strategi yang meminimalkan
kelemahan dan memanfaatkan peluang.
1) Membangun pusat informasi pariwisata Pulau Neden di setiap pintu
masuk/keluar bandar udara dan pelabuhan di tiap kabupaten baik
yang berada di provinsi maluku. Maupun kawasan timur Indonesia
dan kawasan barat Indonesia
2) Mengembakan kualitas sumberdaya manusia, modal dalam
pengelolaan pariwisata di daerah

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 42


3) Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana pariwisata yang
bertaraf internasional guna menunjang kebutuhan wisatawan yang
datang
4) Mempermudah akses masuk ke tempat-tempat parwisata di
Kabupaten Seram Bagian Timur
5) Fokus pemerintah daerah dibidang pariwisata tidak hanya di ibukota
akan tetapi di daerah yang mempunya potensi besar
6) Membuat event kegiatan yang dapat memobilisasi wisatawan ke
lokasi Pulau Neden, baik itu kegiatan yang formal, pemerintah
maupun acara rakyat lainnya.
7) Memperkuat birorakrasi dalam mengembangkan pariwisaa serta siap
membuat brand bagi wisata Pulau Neden.
8) Memaksimalkan aggaran bagi pembangunan wisata Pulau Neden. 57
c. Strategi ST (Strength-Threats), strategi yang menggunakan kekuatan dan
mengatasi ancaman
1) Menjamin ketentraman dalam negeri pasca teror yang ada.
2) Mengampanyekan pentingnya kelestarian kawasan peisisir, terhadap
penebangan hutan mangrove secara liar oleh masyarakat sekitar.
3) Meningkatkan dan memperkuat pemahaman akan pentingnya
ketahanan sosial budaya masyarakat terhadap perkembangan
modernisasi yang ada
4) Memperhatikan serta bertindak ceoat dalam mengatasi setiap konflik
kepentingan yang ada agar tetap menjaga kestabilan keamanan di
daerah Seram Bagian Timur.
d. Strategi WT (Weakness-Threats), strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman.
1) Mengembalikan tatanan adat masayarakat yang sebenarnya sebagai
citra masyarakat Seram Bagian Timur yang beradat.
2) Tetap bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pusat dalam
memelihara keamanan

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 42


43
3) Menjamin situasi yang kondusif dan Mengembalikan pola pikir
masyarakat pro kontra pasca pemilukada, serta menghilangkan
sekatan di antara masyarakat Seram Bagian Timur
Dari analisis IFAS dan EFAS diatas maka ditemukan hasil kuadaran II
yang mengarahkan bahwa strategi WO sebagai strategi yang di prioritaskan
sebagai rencana program jangka pendek yang bertujuan untuk memperkecil
kelemahan dan memanfaatkan peluang guna memberi dampak bagi
pertumbuhan dan kelancaran dalam mengembangkan pariwisata Pulau
Neden. Adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Strategi WO ( Weakness-Opportunity), strategi yang meminimalkan
kelemahan dan memanfaatkan peluang.
1) Membangun pusat informasi pariwisata Pulau Neden di setiap pintu
masuk/keluar bandar udara dan pelabuhan di tiap kabupaten baik yang
berada di provinsi maluku. Maupun kawasan timur Indonesia dan
kawasan barat Indonesia
2) Mengembakan kualitas sumberdaya manusia, modal dalam
pengelolaan pariwisata di daerah
3) Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana pariwisata yang
bertaraf internasional guna menunjang kebutuhan wisatawan yang
datang
4) Mempermudah akses masuk ke tempat-tempat parwisata di Kabupaten
Seram Bagian Timur
5) Fokus pemerintah daerah dibidang pariwisata tidak hanya di ibukota
akan tetapi di daerah yang mempunya potensi besar
59
6) Membuat event kegiatan yang dapat memobilisasi wisatawan ke
lokasi Pulau Neden, baik itu kegiatan yang formal, pemerintah
maupun acara rakyat lainnya.
7) Memperkuat birorakrasi dalam mengembangkan pariwisaa serta siap
membuat brand bagi wisata Pulau Neden.
8) Memaksimalkan anggaran bagi pembangunan wisata Pulau Neden.

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 4442


Sedangkan strategi kedua yang di pakai untuk mendukung strategi
WO adalah strategi SO sebagai strategi untuk mempercepat pertumbuhan
dan menarik kunjungan wisatawan
b. Strategi SO ( Strengh-Opportunity), strategi yang memanfaatkan
kekuatan dan memanfaatkan peluang.
1) Pemerintah daerah mengembangkan konsep Participatory Planning,
dalam mengembangkan pariwisata yang ada. Pemerintahan sebagai
fasilitator bagi masyarakat, dan stakeholders
2) Membangun jaringan dengan pemerintah pusat maupun pemerintah
provinsi dalam pembangunan infrastrukur pariwisata, sekaligus
mengekspos tiga spot wisata di kawasan wisata Pulau Neden
3) Membuka akses jaringan pelayaran regional dengan pemprov dalam
60
mengoptimalkan pelabuhan pariwisata yos sodarso Kota Ambon.
4) Paritisipatif dalam mendukung program Nawacita serta siap
mengembangkan produk kreaktif lokal masyarakat.
5) Bekerja sama dengan agent tour and travel dalam menyiapkan paket
wisata murah menuju lokasi Pulau Neden
6) Mengembangkan potensi minat. khususnya, snorkeling dan diving
Membuat website khusus pariwisata Pulau Neden dan bekerja sama
dengan media promosi, periklanan, lokal, nasional mapun
internasional serta membuat film dokumenter tentang Pulau Neden
untuk di ekspos ke mancanegara

Pengembangan Kawasan Wisata Pulau Neden Sebagai PAD SBT 42


45

Anda mungkin juga menyukai