Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala, yaitu hasrat untuk
mengadakan perjalanan. Lebih dari itu pariwisata dengan ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan-
permintaan dalam bentuk jasa-jasa dan persesdiaan-persediaan lain. Permintaan akan barangdan jasa ini terus
meningkat sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia. Di negara-negara yang sedang berkembang akan
terjadi perluasan lingkup kepentingan-kepentingan. Sedang di negara-negara yang sudah maju selain lingkup
kepentingan yang luas, waktu luang pun bertambah dan banyak karena ditunjang oleh kenaikan pendapatan serta
transportasi yang lancar dan cepat. Sejalan dengan itu terjadi pula peningkatan pendidikan, pengetahuan, dan
kecerdasan di kalangan penduduk. Sebagai akibat perkembangan-perkembangan tersebut, motivasi-motivasi
untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih kuat, lebih-lebih setelah ditunjang oleh kemajuan-kemajuan di
bidang teknologi, hasrat untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih mudah terpenuhi. Dan kita dapat
menyaksikan betapa deras arus perjalanan manusia dalam rangka berwisata meski motivasi mereka kadangkala
berbeda-beda. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan
pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pembangunan ekonomi.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Kepariwisataan
Secara etimologi, Pariwisata berasal dari dua kata yaitu Pari yang berarti banyak atau berkeliling,
sedangkan pengertian wisata berarrti pergi. Didalam kamus besar Indonesia Pariwisata adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan menurut UU no. 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan pasal 1 ayat 4 yaitu keseluruhan kegiatan yang terkait dengan Pariwisata dan bersifat multi
dimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi
antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam
Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis
pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara
kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di
Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan
wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang
mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang
dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau,
dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang
telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu, empat wakil lain
juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para
turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa
Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera
Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis.
Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke
Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN)
wisatawan RRC berada di urutan pertama disusul Jepang,Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang
terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Perancis.
Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan di Indonesia diatur olehKementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.

Menurut Para Ahli :


Menurut UU No.10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari
tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah
melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta
tujuan-tujuan lainnya.
Suwantoro (1997) , pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih
menuju tempat lai dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan
yang menghasilkan uang.
James J. Spillane, pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan
kenikmatan, mencari kepuasan, mengetaui dsesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, dan berziarah.
Soekadijo (1996), pariwisata adalah gejalayang komples dalam masyarakat, di dalamnya terdapat hotel,
objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan
banyak lainnya.
Drs. E.A.Chalik, pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.

2
Prof. Kurt Morgenroth, kepariwisataan dalam arti sempit, adalah lalu lintas orang-orang yang
meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-
mata sebagai konsumen dari sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya.
Prof. Hans. Buchli, kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari
seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntuhkan bagi
kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tertentu.
Prof. Salah Wahab, pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang
mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri(di luar
negeri), meliputi pendiaman orang-orang di daerah lain (daerah tertentu), suatu negara atau benua
untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan.
Prof. K. Krapt (1942), kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh
perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan
pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari proses yang bersifat
sementara itu.
E. Guyer Freuler, pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari jaman sekarang yang
didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan kecintaan yang disebabkan oleh pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat.
Herman V. Schularard (1910), kepariwisataan merupakan sejumlah kegiatan, terutama yang ada
kaiannya dengan masuknya, ada pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk kota,
daerah atau negara.
Dari semua definisi diatas, ada suatu hal yang sangat menonjol dari batasan-batasan yang dikemukakan tentang
pariwisata ialah :
a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain
c. Perjalanan itu harus dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi
d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan
semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut.

2. Jenis-Jenis Pariwisata
1. Wisata budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk memperluas pandangan hidup
seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang
bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian
dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik dan seni suara), atau
kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia.Jenis wisata ini adalah jenis wisata yang paling utama
bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita,
kesenian dan segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita.
2. Wisata kesehatan
Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan
tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani an rohani, dengan
mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat
menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang mneyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
3. Wisata olahraga
Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja
bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games,
Olympiade, Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya.
Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga

3
atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau diatas
pegunungan.
4. Wisata komersial
Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil,
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal
ini tidak dapat digolongkan kedalam jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya dilakukan oleh orang-
orang yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis.Tetapi kenyataannnya, dewasa ini pameran-pameran
atau pekan raya yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh orang yang hanya sekedar melihat-lihat.Maka tak
jarang pameran atau pekan raya dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan kesenian.
5. Wisata industri
Erat kaitannya dengan wisata komersial.Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa,
atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau
bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.Hal ini banyak
dilakukan di negara-negara yang telah maju perindustriannya dimana masyarakat berkesempatan mengadakan
kunjungan ke daerah atau kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang dihasilkan secara
massal di negara tersebut.
6. Wisata politik
Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam
peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara/perayaan hari kemerdekaan dimana
fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para
pengunjung.Selain itu peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi
politik yang selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.
7. Wisata konvensi
Termasuk dalam jenis wisata politik.Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan
menyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta konferensi,
musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya, baik yang bersifat nasional maupun internasional.Contoh,
Jakarta dengan JCC-nya (Jakarta Convention Center).
8. Wisata sosial
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk
memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar
segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan.
9. Wisata pertanian
Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan,
ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.
10. Wisata maritim (marina) atau bahari
Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas
seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan lain-lain.Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata
Tirta. Indonesia yang merupakan daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini.
11. Wisata cagar alam
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan,
keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat
lain.
12. Wisata buru
Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang
dibenarkan oleh pemerintah (memliki izin). Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi
keseimbangan hidup satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya,
antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.
13. Wisata pilgrim/wisata religi
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercyaan umat atau kelompok
masyarakat.Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau
yang diagungkan.

4
14. Wisata bulan madu
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan suami istri,
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan
perjalanan dan kunjungan mereka.
15. Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah adventure tourism.Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka yang ingin melakukan
petualangan atau hal-hal yang menantang, seperti memasuki hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy
jumping, arung jeram, wisata kutub, wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.
Selain jenis-jenis wisata tersebut, masih banyak lagi jenis wisata yang lain, tergantung kepada kondisi dan
situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negara yang ingin mengembangkan industri
pariwisatanya.Hal ini tergantung pada selera atau daya kreativitas para profesional yang berkepentingan dalam
industri pariwisata ini.Semakin kreatif dan banyak gagasan yang dimiliki, semakin bertambah pula bentuk dan
jenis wisata yang dapat diciptakan.

3. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata dapat diartikan suatu sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh pengelola untuk
kebutuhan wisatawan. Kebutuhan wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam atau keunika objek wisata
melainkan memerlukan sarana dan prasarana wisata seperti akomodasi (sarana kebersihan, kesahatan, kemanan,
komunikasi, tempat hiburan, hotel / penginapan, restoran, dan toko cindera mata), transportasi (jalan
alternatif,aspal, hotmik dan jalan setapak), kendaraan (angkutan umum, becak, ojeg dan sepeda) dan lain-lain
(mushola, tempat parkir, MCK dan shelter ). Soekadijo ( 2000: 196 ),
Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisatawan tersebut muncul dalam satu
kesatuan yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain, sehingga dalam suatu perjalanan wisata, seluruh
komponen yang digunakan tidak dapat dipisahkan, tergantung pada karakteristik dan bentuk perjalanan wisata
yang dilakukan oleh wisatawan.
Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan biasanya terdiri dari unsur alat transportasi, fasilitas
akomodasi, fasilitas makan dan minum dan fasilitas penunjang lainnya yang bersifat spesifik dan disesuaikan
dengan kebutuhan perjalanan. Komponan ini tidak terlepas dari adanya komponen prasarana atau infrastuktur,
yaitu suatu komponen yang menjamin bagi tersedianya kelengkapan fasilitas. Fasilitas transportasi baru dapat
disediakan apabila ada jaminan bahwa prasarana jalan sudah tersedia, demikian juga fasilitas telekomunikasi
dapat disediakan apabila prasana jaringan penghubung ke destinasi pariwisata tersebut sudah tersedia.

4. Aktivitas Wisata
The World Tourism Organization (WTO), sebuah lembaga kajian dan pendukung usaha wisata antar
pemerintahan yang bermarkas di Madrid, mendefenisikan aktivitas wisata sebagai kegiatan manusia yang
melakukan perjalanan (keluar dari lingkungan asalnya) untuk tidak lebih dari satu tahun berlibur, berdagang,
atau urusan lainnya. Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan, atau apa motivasiwisatawan datang
ke destinasi, yaitu keberadaan mereka di sana dalam waktu setengah hari sampai berminggu-minggu. Suatu
pusat aktivitas misalnya suatu museum, yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dalam setengah hari di
antara lama waktu kunjungan wisatanya. Aktivitas wisata suatu digerakkan oleh adanya atraksi wisata, terutama
yang unik seperti: pantai, taman, bangunan bersejarah, topografi khas, ciri khas budaya, peristiwa lokal unik,
dan lain-lain.
Aktivitas wisata adalah segala kegiatan yang dilakukan didalam maupun di luar atau di sekitar Daya
Tarik Wisata. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan tersebut dapat berupa aktivitas wisata alam, aktivitas wisata
petualangan, aktivitas wisata Rafting, aktivitas wisata budaya dan masih banyak lagi aktivitas lainnya.
Aktivitas pariwisata juga sering dilakukan oleh wisatawan yang sedang berlibur di suatu daerah tujuan
wisata. Aktivitas pariwisata ini dilakukan seiring dengan penyaluran hobby atau bakat seperti Sight Seeing,
Shopping, Spa/Relaxation, Cooking Class, Dancing Class serta Attending Culture events. Untuk pemenuhan
kebutuhan fisik demi terpenuhinya kepuasan serta kesehatan jasmani dan rokhani seperti Cycling, Tracking,
Jogging, Walking in The Rice Field. Diantara aktivitas tersebut di atas ternyata Walking in The RiceField
mendapat apresiasi tertinggi yaitu sebanyak 32 responden (64%) dari 50 responden wisatawan Mancanrgara
yang diambil sebagai sampel, kemudian disusul oleh aktivitas Attending Cuilture Events sebanyak 29 responden

5
(58%), seterusnya disusul oleh kegiatan masing-masing Sight-Seeing sebanyak 26 responden (52%),
Spa/Relaxation 24 (48%), Shopping 23 responden (46%), Cycling 14 (28%), Tracking 11(22%), Cooking Class
10 (20%), Jogging 9 (18%), Dancing Class 5(10%), Others (makan di restoran dan warung lokal) 2 responden
(4%),dan terakhir juga 2 responden (4%) yaitu aktivitas Painting Class.
Dengan adanya beragam aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang berlibur di sana
memungkinkan wisatawan tersebut akan tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata tersebut. Dengan tinggalnya
mereka lebih lama dengan sendirinya uang yang mereka belanjakan disana lebih banyak, sehingga ini juga
membawa keuntungan bagi daerah tujuan wisata tersebut untuk meraup dollar yang lebih banyak dan dengan
sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat apabila segenap lapisan masyarakat dapat
ikut ambil bagian dalam peluang tersebut sesuai dengan ketranpilan yang dimiliki. Aktivitas ini merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dikaitkan dengan teori motivasi yang disampaikan oleh Cooper
maka aktivitas yang dilakukan terkait dengan tiga motivasi yaitu: physical motivation, interpersonal motivation
dan status and prestige motivation.

5. Istilah Istilah Dalam Dunia Pariwisata


A

Aisle seat: Kursi di sebelah lorong pesawat atau kereta api


Akomodosi: Hotel atau tempat menginap wisatawan dalam perjalanan wisatanya
Arrival: Jadwal kedatangan
Arunk (Arrival Unknown): Seseorang yang melakukan penerbangan terusan dari suatu kota ke kota
berikutnya, tetapi jadwal kedatangannya sebelum penerbangan terusan ini tidak diketahui, contohnya,
seseorang dari kota A akan melakukan penerbangan dari kota B ke kota C, tetapi jadwal kedatangannya
dari kota A ke kota B tidak diketahui.
B

BB (Bed and Breakfast): Suatu hotel yang menyediakan kamar termasuk makan pagi di hotel tersebut.
C

Caddy: Tukang angkat-angkat atau pesuruh dalam permainan golf yang membawa tas golf berisikan
beberapa stick golf
Cancel: Pembatalan suatu produk yang telah di pesan oleh konsumen sebelumnya.
Cancellation Fee: Biaya atas pembatalan penggunaan jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti,
pembatalan pemesanan hotel, tiket pesawat, paket tour dan lain-lain.
Check In: Melaporkan diri untuk pemakaian jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti pada hotel
atau pada suatu penerbangan
Check out: Melaporkan diri atas telah berakhirnya pemakaian jasa atau produk wisata yang digunakan
Confidential tariff: Harga yang berlaku antara pihak-pihak tertentu sesuai dengan harga yang telah
disepakati dalam perjanjian yang telah dibuat.
Confirmed: Pemesanan suatu produk atau jasa telah disetujui
Contract Rate: Harga perjanjian antara dua penyedia jasa pelayanan pariwisata
Conveyor belt: Ban berjalan di bandara tempat kita mengambil barang/bagasi
D

Delay: Penundaan jadwal yang telah ditetapkan seperti jadwal keberangkatan pesawat
Departure: Jadwal keberangkatan
Destination: Destinasi, Daerah yang menjadi tujuan dalam perjalanan wisata.
Direct Flight: Penerbangan langsung tanpa transit
Double bed: Satu buah tempat tidur buat dua orang
Due Date: Tanggal jatuh tempo suatu pembayaran atau bisa juga digunakan sebagai tanggal jatuh
tempo atas reservasi atau pemesanan.

6
E

Entertain: Menjamu dimana maksudnya menjamu partner kerja untuk mempererat hubungan kerja
ETA (Estimate Time Arrival): Perkiraan waktu kedatangan suatu penerbangan.
ETD (Estimate Time Departure): Perkiraan waktu keberangkatan suatu penerbangan
Extra bed: tempat tidur tambahan
F

Fam Trip: Suatu perjalanan untuk lebih mengenal produk-produk wisata atau destinasi wisata
Free Flow: Secara harfiah diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti mengalir secara bebas,
maksudnya adalah semacam tawaran dari perusahaan jasa untuk memberikan pelayanan secara gratis
kepada konsumen. Misal pada suatu hotel yang mengadakan suatu acara memberikan free flow soft
drink yang berarti konsumen bisa menikmati soft drink sepuas-puasnya dalam acara tersebut.
Full board: Suatu hotel yang menyediakan penginapan termasuk didalamnya memberi konsumsi
(Makan Pagi, Siang dan makan malam) kepada tamunya selama menginap di hotel tersebut.
Full Day Tour: Suatu tour yang berlangsung dalam satu hari penuh.
G

Go Show: Istilah ini lebih sering di artikan sebagai seseorang yang datang langsung ke Bandara untuk
mendapatkan tiket penerbangan tanpa pemesanan sebelumnya
Group rates: Harga kamar suatu hotel yang diperuntukkan bagi suatu rombongan yang datang secara
bersama-sama dalam suatu kelompok.
Guest: Tamu/wisatawan
Guide: Dalam bahasa Indonesia lebih familiar di sebut dengan Pramuwisata atau pemandu wisata yang
menemani dan memberi informasi kepada wisatawan tentang hal-hal yang dikunjunginya termasuk
juga tentang adat-istiadat masyarakat setempat.
H

Half Day Tour : Lebih sering digunakan dalam suatu paket tour yang maksudnya suatu tour hanya
berlangsung setengah hari.
Host: Tuan Rumah
I

In House Guest: Tamu/wisatawan yang sedang tinggal/menginap di suatu hotel


Infant: Berarti bayi yang di dalam penerbangan biasanya di pendekkan menjadi INF yakni bayi masih
berusia di bawah 24 bulan
Itinerary: Jadwal perjalanan secara detail termasuk jadwal kedatangan dan keberangkatan seorang
wisatawan
J

Jet lag: Merupakan suatu perasaan yang sangat lelah sewaktu melakukan penerbangan yang sangat
lama
L

Landing: Posisi pesawat udara menuju tempat pendaratannya hingga sampai berhenti mendara di
Bandara yang ditujunya
Length of Stay: Jangka waktu berapa lama wisatawan tinggal di suatu hotel
LO (Liaison Officer): Petugas Penghubung/perantara yang membantu pengunjung atau tamu untuk
mengantar ketempat-tempat tujuannya
Lost and Found (LF): Tempat melaporkan diri jika barang/bagasi tertinggal selama penerbangan
M

7
Meeting: Rapat atau pertemuan
N

No Show: Seseorang yang telah memesan suatu produk tapi tidak datang pada tanggal pemesanannya
tersebut.
O

Occupancy: Tingkat Hunian Kamar suatu hotel


Origin: Daerah asal wisatawan
Over Flow Rates: Harga kamar yang sifatnya khusus terutama pada tamu yang dikirim oleh hotel lain,
karena hotel yang bersangkutan sedang penuh.
P

Pick Up Time: Waktu penjemputan wisatawan


Porter: Petugas resmi di bandara/pelabuhan yang di menawarkan jasa untuk mengangkat barang/bagasi
Porter fee: Uang/biaya untuk jasa porter
Published rate: Harga kamar suatu hotel yang dijual sesuai dengan yang dipublikasikan kepada
masyarakat umum.
R

Refund: Pengembalian atas pembayaran konsumen yang telah membayar suatu produk seperti, paket
tour, tiket pesawat, akomodasi dll, karena suatu hal konsumen tersebut membatalkan rencana
perjalanannya.
Reservasi: Pemesanan suatu produk atau jasa yang akan digunakan.
Reserved: Suatu produk atau jasa telah dipesan sebelumnya dan telah disetujui.
Rooming List: Daftar jumlah kamar yang akan digunakan oleh suatu grup yang akan menginap di suatu
hotel.
Runway: Landasan Pacu Pesawat
S

Sightseeing: Perjalanan wisata singkat untuk melihat-lihat sekitarnya


Single bed: Tempat tidur buat satu orang
Sunrise: Matahari terbit
Sunset: Matahari terbenam
T

Take off : Posisi pesawat udara ketika mulai terbang ke angkasa hingga sudah tidak menyentuh daratan
lagi.
Tee: Tempat permulaan atau awal dalam permainan golf
Tee off: Mulai memukul bola dalam permainan golf
Tansfer In: Penjemputan Wisatawan yang baru datang untuk berwisata dari pelabuhan kapal atau dari
bandar udara untuk diantar ke tempat penginapannya.
Transfer Out: Pengantaran tamu dari tempat penginapannya ke pelabuhan kapal atau ke bandar udara
karena tamu tersebut sudah mau pulang ke negara kediamannya
Travel Agent Rates : Harga kamar berdasarkan perjanjian antara pihak Travel Agent (Biro Perjalanan)
dengan pihak hotel.
Transit: Berhenti sebentar di suatu kota untuk pindah ke penerbangan lain.
Twin bed: dua buah tempat tidur terpisah yang masing-masing diperuntukkan buat satu orang
U

8
Upgrade: Meningkatkan/Menaikkan, misal ketika menginap di standard room di upgrade ke superior
room
V

VIP (Very Importan person) : Orang Penting yang ikut dalam suatu paket wisata seperti seorang
komisaris perusahaan atau seorang pejabat pemerintahan dan lain-lain
Voucher: Tanda bukti yang digunakan oleh konsumen untuk mengklaim jasa yang telah dipesannya
atau didapatnya kepada perusahaan yang menyediakan jasa sesuai yang tertera di dalam voucher
tersebut, dan perusahaan yang bersangkutan akan menagih pembayaran kepada pihak yang
menerbitkan/issued voucher
W

Walk In Guest: Tamu yang datang sendiri ke hotel tanpa melalui penyedia jasa seperti Travel Agent
ataupun melalui jasa seseorang
Weekend rates: Harga kamar yang berlaku untuk akhir pekan seperti pada hari sabtu dan hari minggu
Window seat: Tempat duduk yang letaknya tepat dekat jendela
Window shopping: Pergi ke pusat-pusat perbelanjaan hanya sekedar melihat-lihat

Anda mungkin juga menyukai