Anda di halaman 1dari 8

Daya tarik wisata alam yaitu bentukan atau warisan hasil ciptaan tuhan, sedang daya tarik

wisata baik bentukannya maupun warisannya, adalah hasil ciptaan manusia. Hasil ciptaan
manusia ada dua masam, yaitu yang secara fisik dapat diraba, dan ada pula yang hanya dapat
dirasakan secara psikis.
Daya tarik wisata walam, sama sekali tidak terancu oleh rekayasa manusia betapa pun
kecilnya. Daya tarik wisatanya terletak pada keunikan hukum alam, ekosistem, dan daya
dukung yang masih alami (darsoprajitno, 2002 :374)
Daya tarik wisata banyak ragamnya, baik yang murni alami ataupun hasil rekayasa manusia,
bahan aslinya tetap berasal dari unsur alam yang diolah melalui kemampuan ilmu pengtahuan
dan teknologi yang dikuasai manusia. sementara itu daya tarik wisata alam, seluruh
keterjadiannya mengacu pada hukum alam termasuk gejala yang mengiringnya seperti
ekosistem dan kinerjanya dalam bentuk daya dukung alamiah. Ada kalanya hukung alam dan
lainnya, dapat pula dirangsang oleh manusia, tetapi jika tidak diperhitungkan dengan tepat,
mungkin timul dampak negatif cukup besar (darsoprajitno, 2002 :375)

Secara etimologis, pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti
banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata paripurna).
Sedangkan kata wisata, berati perjalan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata
travel dalam bahasa inggris atas dasari itu, maka kata pariwisata seharusnya di artikan
sebagai perjalannan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke
tempat lain, yang dalam bahasa inggris di sebut dengan kata tour. Sedangkan untuk
pengertian kepariwisataan dapat di gunakan kata tourisme atau tourism (dede nurdin, 2005)

Kepariwisatann adalah pengertian dari pada perjalan untuk maksud-maksud hiburan,


kesenangan, urusan dagang atau dinas atau alasan-alasan lainnya. Dalam banyak hal, karena
alasan urusan-urusan atau paristiwa-paristiwa tertentu dan kepentingannya, seorang
wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya yang tetap hanyalah sementara waktu saja,
dengan ketentuan bahwa dalam perjalannan dinas dikecualikan, termasuk perjalannan yang
teratur ke tempat pekerjaan sehari-hari.

Untuk daerah yang dijadikan objek wisata, maka daerah tersebut harus memiliki kriteria yang
memenuhi kebutuhan para wisatawan, antara lain
A. Daerah tersebut harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see.
Artinya, ditempat tersebut banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula
disediakan fasilitas rekreasi atau amusements yang dapat membuat mereka betah
tinggal lebih lama ditempat itu
B. Didaerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istikah something to do.
Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda
dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain. Dengan perkataan lain, daerah itu harus
mempunyai daya tarik yang khusus. Disamping itu, ia harus mempunyai pula atraksi
wisata yang dapat dijadikan sebagai entertainments bila orang datang kesana

C. Daerah tersebut harus memiliki apa yang disebut dengan istilah something to buy.
Artinya, ditempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping)
terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat yang khas sebagai oleh-oleh
untuk dibawa pulang ketempat asal masing-masing. Fasilitas untuk berbelanja ini
tidak hanya menyediakan barang-barang yang dapat dibeli, tetapi harus pula tersedia
sarana-sarana pembantu seperti money changer, bank, kantor telepon, dan lain-lain
(Oka A. Yoeti, 1996:178)

yang dimaksud dengan pengembangan pariwisata adalah segala upaya dan kegiantan
yang diarahkan untuk menata obyek-obyek wisata (baik wisata alam maupun budaya),
menyediakan sarana dan prasarana penunjang pariwisata dan mempromosikan obyekobyek wisata. Bagi Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan dan sasaran nasional seta
pelaksanaan

kebijaksanaan

umum

kepariwisataan,

hendaknya

kepariwisataan

diorientsikan pada (1) penerimaan devisa yang meningkat, (2) pengembangan ekonomi
yang lebih banyak memberi kesempatan kerja, (3) peningkatan pendapatan nasional
meningkat, peningkatan penerimaan pajak, dan perluasaan prasarana, (4) pendapatan
umum dari luar negri menguntungkan dan terjadinya peningkatan pengertian dari negaranegara lain mengenai kebijakan di Indonesia, (5) meningkatnya apresiasi masyarakat di
luar negri mengenai hasil dan kontribusi budaya Indonesia, (6) hubungan diplomatik
dengan negara lain terbina baik.

dalam yoeti 1996


menurut pengertian ini, kata pariwisata yang berasal dari bahasa sansekerta,
sesungguhnya bukanlah berarti tourisme (bahasa Belanda) atau tourism (bahasa
inggris). Kata pariwisata, menurut pengertian ini, sinonim dengan pengertian tour.
Pendapat ini berdasarkan pemikiran sebagai berikut : kata pariwisata terdiri dari dua suku
kata yaitu masing-masing kata pari dan wisata
-pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap
-wisata, berarti perjalanan, berergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel
dalam bahasa inggris.

Pariwisata adalah sesuatu perjalanan yang di lakukan untuk sementara waktu,yang di


selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain,dengan maksud bukan untuk berusaha
(bussines) atau mencari nafkah ditempat yang di kunjungi,tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi
keinginan beraneka ragam

Ditinjau dari segi ekonomi,pemberian klasifikasi tentang jenis pariwisata itu dianggap
penting,karena dengan cara itu kita akan dapat menentukan beberapa penghasilan defisa
yang di terima dari suatu macam pariwisata yang di kembangkat di suatu tempat atau
daerah tertentu.dilain pihak kepentingannya juga sangat berguna untuk menyusun statistik
kepariwisataan atau untuj mendapatkan data penelitian dalam perencanaan selanjutnya
dimasa yang akan datang.hingga sekarang jenis dan macam pariwisata yang kita kenal
diantaranya ialah:
1.menurut letak geografis,dimana kegiatan pariwisata berkembang:
A. pariwisata lokal (local taurism)

Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata semacam ini adalah pariwisata setempat,yang
mempunyai ruang lingkup relatip sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu
saja.misalnya,kepariwisataan kota bandung atau kepariwisataan di darah DKI jaya saja.
B. pariwisata regional (regional taurism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatau tempat atau daerah yang ruang
lingkupnya lebih luas dengan local taurism,tetapi lebih sempit jika dibandingkan dengan
kepariwisataan nasional.contohnya,kepariwisataan sumatera utara,bali dan lain-lain
C.kepariwisataan nasional (national taurism)
Kepariwisataan dalam arti sempit.
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu negara.pengertian
ini sinonim dengan pengertian pariwisata dalam negeri atau domestic taurism,dimana
titik beratnya orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara sendiri dan
orang-orang asing yang berdomisili di negara tersebut
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam suatu wilayah suatu negara,selain
kegiatan domestic tourism juga dikembangkan foreign tourism dimana didalamnya
termasuk in bound tourism dan out going tourism
Jadi disini,selain adanya lalu lintas wisatawan di dalam negeri sendiri,juga ada lalu lintan
wisatawan dari luar negeri,maupun dari dalam negeri ke luar negeri.
D.regiona-international tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang
terbatas,tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah
tersebt.misalnya kepariwisataan ASEAN,timur tengah,asia selatan,eropa barat dan lainlain
E.international tourism

Penertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia (world tourism),yaitu kegiatan


kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia,termasuk di dalamnya,slain
regional international tourism juga kegiatan national tourism

Prof. Salah Wahab, dalam bukunya Tourism Management, membagi bentuk pariwisata
sesuai dengan motivasi perjalanan yang dilakukan serta obyek yang dikunungi sebagai
berikut :
1. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, yang dapat dibedakan dengan dua
bagian penting, yaitu :
a. Individualtourism
Di sini yang melakukan perjalanan wisata itu adalah seorang wisatawan atau satu
keluarga yang melakukan perjalanan secara bersama.
b. Group tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana yang melakukan perjalanan wisata itu sendiri terdiri
dari banyak orang yang bergabung dalam satu rombongan (group) yang biasa
diorganisasikan oleh sekolah, organisasi atau satu Tour Operator/Travel Agent.
Adapun jumlahnya bervariasi, ada yang 15 orang dan ada yang sampai 20 orang
2. Menurut maksud dari perjalanan yang dilakukan, yang dapat dibagi sebagai berikut :
a. Recreational tourism atau leisure tourism
Yaitu sejenis pariwisata yang maksud perjalanannya untuk mengembalikan
kekuatan fisik maupun mental setelah melakukan pekerjaan/tugas rutin seharihari.
b. Cultural tourism
Yaitu jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalanannya adalah dalam rangka
memperkaya informasi dan menambah pengetahuan tentang negara-negara lain,
disamping ingin mendapatkan kepuasan, entertainment dari hasil kebudayaan
suatu bangsa, seperti tati-tarian tradisional serta tata cara hidup (the way of life)
dari masyarakat setempat.
c. Health tourism

Yaitu jenis pariwisata yang tujuan perjalanannya adalah dalam ra ngk a pengobat
an atau memulihkan kesehatan di suatu negara atau tempa, seperti mengunjungi :
hot spring, mud-bath, treatment by mineral water, treatment by hot sand dan
sebagainya.
d. Sport tourism
Yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memenuhi kepuasan untuk melakukan
kegiatan olahraga yang disenangi, seperti misalnya : fishing, hunting, deep-sea
diving, skiing, hiking, boating, dan olahraga lainnya.
e. Conference tourism
Di Indonesia dikenal dengan istilah Pariwisata Konvensi. Yang dimaksudkan
dengan jenis pariwisata ini, ialah perjalanan yang dilakukan untuk suatu
pertemuan, konperensi, convention, dimana para pesertanya juaga memerlukan
fasilitas kepariwisataan seperti transportasi, akomodasi, pre dan post conference
tour serta pembelian souvenir sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai
kenang-kenangan.

141 yoeti
P.W. Ogiliv e, seorang ahli kepariwisataan Inggris yang melihat pariwisata dari
segi business, memberikan batasan sebagai berikut
Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua syarat, pertama bahwa
mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu
tahun dan kedua bahwa sementara mereka pergi, mereka mengeluarkan uang di
tempat yang mereka kunjungi tidak dengan mencari nafkah di tempat tersebut .
Bila kita perhatikan batasan-batasan yang telah dikemukanan terdahulu, maka kita
dapat memberi ciri tentang seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan, yaitu :
1) Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam
2) Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
3) Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau di negara yang
dikunjunginnya.

Anda mungkin juga menyukai