PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan utama bagi Indonesia. Ini terbukti
pariwisata telah memberikan kontribusi yang sangat besar sebagai penyumbang devisa
Negara. Dewasa ini berbagai upaya sedang dan telah diupayakan oleh pemerintah bersama
pihak swasta untuk mengembangkan, melestarikan pariwisata yang ada, serta terus
menggali potensi yang ada untuk dikembangkan menjadi suatu daya tarik wisata.
Pariwisata Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik akan menjadi aset
Negara Indonesia dimana dapat mampu bersaing secara internasional dengan pariwisata di
Negara lain. Hingga saat ini pariwisata di Indonesia belum berjalan optimal, padahal aspek
ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat terutama pendapatan
asli daerah. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam mempergunakan
kekayaannya sebagai objek untuk mendatangkan devisa
melalui pariwisata alam. Dengan demikian diharapkan nantinya pariwisata akan dapat
berkembang dengan baik dan membawa dampak yang baik pula. Dimana pada akhirnya
diharapkan pariwisata dapat memberikan kesejahteraan baik secara ekonomi maupun
secara tingkat taraf hidup masyarakat itu sendiri pada umumnya ataupun pelaku pariwisata
pada khusunya.
Pariwisata di daerah Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, tetapi
masih berpeluang untuk dikembangkan lebih modern lagi. Daerah ini memiliki obyek
wisata yang beragam, baik wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan pada sarana dan prasarana kepariwisataan yang ada seperti
hotel, villa, resort, bungalow dan home stay yang terdapat di pulau Bali serta kedatangan
wisatawan ke Pulau ini yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Latar belakang
Banyak ahli mendefinisikan tentang objek dan daya tarik wisata, menurut Undang
Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan BAB I Pasal 1
Nomor 5 menyebutkan bahwa Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Rumusan Masalah
Menurut UU RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa
obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik itu
pembangunan obyek dan daya tarik wisata, yang dilakukan dengan cara mengusahakan,
mengelola dan membuat obyek-obyek baru sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dalam
undang-undang di atas, yang termasuk obyek dan daya tarik wisata terdiri dari :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan
alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba
dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wisata tirta (air),
wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat- tempat
ziarah, dan lain-lain.
4. Dengan Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa objek dan daya tarik wisata adalah
tempat atau wilayah yang memiliki daya tarik wisata adalah tempat atau wilayah yang
memiliki daya tarik besar bagi kunjungan wisatawan. Daya tarik tersebut berwujud
keadaan alam, flora dan fauna serta hasil ciptaan manusia. Selanjutya, Yoeti dalam
buku Pengantar Ilmu Pariwisata memberikan gambaran yang lebih operasional,
batasan mengenai objek wisata. Disebutkan bahwa sesuatu sebagai objek itu tidak ada
persiapan terlebih dahulu. Dengan perkataan lain, kita tidak ada persiapan yang
dilakukan terlebih dahulu. Dengan perkataan lain, kita dapat melihatnya secara
langsung, misalnya pemandangan gunung, sungai, danau, candi, bangunan, monumen,
gereja, masjid, tugu peringatan dan lain-lain, walaupun harus membayar sekedar tanda
masuk saja (Yoeti, 1996:181).
BAB II
Banyak orang dibelahan Dunia ini yang melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang
belum pernah dikunjunginya. Melihat sesuatu yang unik yang memiliki nilai keindahan
merupakan suatu kebutuhan dari manusia karena manusia juga memiliki sifat ingin tahu.
Tahukah anda apa yang menjadi motivasi dari perjalanan wisata? Selanjutnya, apakah tujuan
dari perjalanan wisata itu? Nah untuk bisa memahami hal tersebut berikut akan dijelaskan
secara lebih rinci.
1. Motivasi Wisata
Untuk umumnya seseorang yang melakukan perjalanan wisata bisa dimotivasi oleh beberapa
hal, dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, Mclntosh dan Murphy pernah
mengatakan bahwa motivasi bisa dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Physical or physiological motivation atau motivasi yang mempunyai sifat fisik atau
fisiologis, contohnya seperti relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam
kegiatan olahraga, bersantai, dan yang berhubungan dengan sifat fisik lain.
2. Cultural motivation atau motivasi budaya, adalah keinginan untuk mengetahui
budaya, adat, tradisi, dan kesenian di daerah lain. Hal itu juga termasuk ketertarikan
dari berbagai objek peninggalan budaya atau bangunan yang bersejarah.
3. Social motivation atau interpersonal motivation atau motivasi yang mempunyai sifat
sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal
yang dianggap mendatangkan gengsi, seperti nilai pretise, melakukan ziarah, dan
melakukan pelarian dari situasi-situasi yang membosankan.
4. Fantasy motivation atau motivasi karena fantasi, merupakan adanya fantasi bahwa di
daerah lain, seseorang akan mampu lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan,
dan ego-enhancement yang memberi kepuasan psikologis. Hal seperti itu juga disebut
dengan status and prestige motivation.
Motivasi perjalanan seseorang sering dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan dan faktor
eksternal. Motivasin adalah salah satu faktor penting untuk calon wisatawan dalam
mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon wisatawan
akan mempunyai persepsi pada daerah tujuan wisata yang memungkinkan, dimana persepsi
ini mampu dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi
yang bisa didapatkan.
Ada motivasi yang kuat dari seseorang ketika melakukan perjalanan wisata, bagi seorang
wisatawan, perjalanan tersebut memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Perjalanan wisata adalah wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan mental.
2. Perjalanan wisata berkaitan dengan kompensasi terhadap berbagai hal yang
melelahkan, dan hal itu juga berfungsi sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka
yang di rumahnya merasa terkena teralienasi.
3. Perjalanan wisata mempunyai manfaat dalam pelarian dari situasi keseharian yang
penuh dengan ketegangan, rutinitas yang menjemukan dan berbagai macam
kejenuhan-kejenuhan karena beban dari pekerjaan yang berat.
4. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang agar bisa mengeluarkan
perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk dengan masyarakat
lokal yang ada di daerah tujuan wisata.
5. Perjalanan wisata adalah salah satu wahana yang berfungsi untuk mengembangkan
wawasan pariwisata.
6. Perjalanan wisata adalah wahana yang mempunyai fungsi untuk mendapatkan
kebebasan.
7. Perjalanan wisata adalah wahana yang bisa digunakan untuk realisasi diri.
8. Perjalanan wisata adalah sesuatu yang menyenangkan, dan bisa membuat hidup lebih
bahagia.
Banyak orang suka berwisata, yang mempunyai manfaat untuk menyegarkan pikiran setelah
lelah bekerja dan bersekolah. Berwisata sering dilakukan ketika mendapat libur kerja dan
libur sekolah, Anda pasti suka berwisata bersama teman dan keluarga ketika masa libur tiba.
Pasti ada hal yang memotivasi atau ada tujuan yang anda inginkan dari perjalanan wisata
yang anda lakukan, dan setiap orang punya tujuan masing-masing ketika berwisata.
Beberapa pendapat mengenai tujuan perjalanan wisata yang dilakukan oleh individu atau
kelompok ada beberapa tujuan, seperti pendapat dari H. A. Maslow dalam bukunya yang
berjudul Motivation & Personality, berpendapat bahwa orang melakukan perjalanan karena
alas an kebutuhan atau need, terbagi atas dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
Jhon A. Thomas dalam bukunya yang berjudul Asta Travel News, menyebutkan ada 18
motivasi seseorang yang melakukan perjalanan seperti:
a. Education and cultural motives yang terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
c. Ethnic
d. Other
1. Berjemur.
2. Kesehatan.
3. Olahraga.
4. Ekonomi.
5. Petualangan.
6. Pengembangan diri.
7. Mengikuti arus.
8. Ikut serta dalam sejarah.
9. Motivasi sosial.
B. Jenis-Jenis Wisata
1. Wisata Budaya
Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, wisata budaya mempunyai arti bepergian
secara bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan daerah setempat. Beberapa
contoh wisata budaya, seperti: Upacara adat, seni pertunjukan adat, ritual-ritual, peninggalan
nenek moyang, dan lain-lain yang terkait dengan wisata budaya.
2. Wisata Pendidikan
Wisata pendidikan adalah program wisata yang bisa berpadu dengan program pendidikan
yang ada didalamnya. Jenis wisata ini bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah yang berfungsi
untuk mendukung pelajaran yang ada di sekolah.
3. Wisata Alam
Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang bisa memanfaatkan potensi alam
dan menikmati keindahan alam, yang masih alami atau yang sudah ada usaha budi daya, agar
ada daya tarik wisata pada tempat tersebut. Wisata alam bisa digunakan sebagai penyeimbang
hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dalam suasana pada keramaian kota.
4. Wisata Bahari
Wisata bahari merupakan sebuah kegiatan wisata yang berhubungan dengan laut, pantai, dan
danau. Selain menawarkan objek seperti ekosistem laut yang bisa ditawarkan sebagai daya
tarik wisata, hal itu saat ini sudah dikemas dalam berbagai event yang diselenggarakan di
laut, pantai, dan wilayah sekitarnya.
5. Wisata sejarah
6. Wisata religi
Wisata religi merupakan perjalanan wisata dengan mengunjungi tempat khusus umat
beragama, biasanya mengunjungi beberapa tempat, seperti tempat ibadah ataupun makam
tokoh-tokoh agama terkemuka.
BAB III
PENUTUP
Motivasi perjalanan seseorang sering dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan dan
faktor eksternal. Motivasin adalah salah satu faktor penting untuk calon wisatawan dalam
mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon wisatawan
akan mempunyai persepsi pada daerah tujuan wisata yang memungkinkan, dimana persepsi
ini mampu dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi
yang bisa didapatkan.
Banyak orang suka berwisata, yang mempunyai manfaat untuk menyegarkan pikiran
setelah lelah bekerja dan bersekolah. Berwisata sering dilakukan ketika mendapat libur kerja
dan libur sekolah, Anda pasti suka berwisata bersama teman dan keluarga ketika masa libur
tiba. Pasti ada hal yang memotivasi atau ada tujuan yang anda inginkan dari perjalanan wisata
yang anda lakukan, dan setiap orang punya tujuan masing-masing ketika berwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. 1985. Pengantar pariwisata Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pariwisata.
Wall, G. & Mathieson, A. 2006. Tourism: Change, Impacts and Opportunities. New York:
Pearson Prentice Hall.
MAKALAH
MOTIVASI TUJUAN PERJALANAN, KARAKTERISTIK WISATAWAN
DISUSUN OLEH:
NAMA-NAMA KELOMPOK 2
1. A. RASYA DWI SUKMA
2. ABI MAULANA
3. RAHMAT ZALFA ALFARES
4. SENDI WIRANATA
KEPARIWISATAAN
SMKN I BATULAYAR
2022-2023