Anda di halaman 1dari 13

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana

Sub Pokok Bahasan : Penggunaan Alat Kontrasepspi


Sasaran : PUS & WUS
Tempat : STIKES TANA TORAJA
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Mei 2019

A. SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Tujuan Instraksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan mahasiswa
dapat mengerti, serta memahami tentang konsep keluarga berencana dan pentingnya
penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jumlah kehamilan dan jarak antaranak.
2. Tujuan Instraksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan mahasiswa
akan dapat :
a. Mampu menjelaskan pengertian KB
b. Mampu menjelaskan tujuan penggunaan alat kontrasepsi
c. Menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi
d. Mampu menjelaskan cara kerja, jenis, keuntungan, efek samping, kontra
indikasi maupun kerugian dari salah satu alat kontrasepsi

3. Materi :
a. Pengertian KB
b. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
c. Cara kerja
d. Efek samping
e. Kontra indikasi alat kontrasepsi

4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

5. Media
a. LCD
b. Laptop
c.SAP
6. Kegiatan Penyuluhan Keluarga Berencana

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


(menit)
1. Perkenalan 5 menit
dan a. Memberi salam a. Menjawab salam
pembukaan b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan

2. Inti 20 menit Menjelaskan tentang :


a. pengertian KB a. menyimak
b. Tujuan pengguaan alat b. mendengarkan atau
kontrasepsi memperhatikan
c. Jenis-jenis alat kontrasepsi
d. Cara kerja, keuntungan, efek
samping, kontra indikasi dan
kerugian dari jenis-jenis alat
kontrasepsi

3. Penutup 5 menit
a. Tanya jawab a. Bertanya
b. Menyimpulkan b. Menjawab
c. Evaluasi pertanyaan
d. Memberi salam c. Menjawab salam
7. Evaluasi : (Cara, Jenis, Waktu, Soal)
a. Cara : Lisan
b. Jenis : Pertanyaan Terbuka
c. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
d. Soal :
a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan keluarga berencana?
b) Apa tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi?
c) Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?
d) Bagaimana cara kerja, keuntungan, efek samping, kontra indikasi dan
kerugian dari jenis alat-alat kontrasepsi?
B. MATERI PENYULUHAN
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

1.Pengertian KB
Keluarga Berencana adalah suatu pertimbangan untuk membantu individu atau
pasangan suami istri dalam mengatur sikap keluarga dan memengaruhi keputusan
keluarga dalam menetapkan :
1) Jumlah keluarga
2) Jarak antaranak
3) Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
4) Mendapatkan kehamilan yang memang sangat diinginkan
5) Pemilihan serta penggunaan metode pengendalian kehamilan

Pengendalian kehamilan dihubungkan pada pengaturan jumlah anak yang


dikandung atau yang lahir. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang dicapai lewat penggunaan kontrasepsi spesifik, atau metode
pengendalian kehamilan
2. Tujuan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Untuk mencegah atau menunda kehamilan, membatasi jumlah keluarga,
memperoleh anak yang memang diinginkan dan direncanakan, pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan serta mencegah terjadinya ledakan penduduk.

3. Jenis-jenis Alat Kontrasepsi


1) Kontrasepsi Pil
Pil KB adalah kontrasepsi hormonal yang terdiri atas kombinasi estrogen dan
progesteron atau hanya berisi progestin yang dapat menghambat ovulasi.

Cara Kerja :
Pil KB bekerja dengan menekan produksi hormon gonadotropin pada kelenjar
hipofisis (khususnya yang ditujukkan untuk kontrasepsi, yakni hormon pemicu folikel
(FSH) dan hormon luteinizing (LH). Penekanan produksi hormon ini terjadi bila
hormon seks menghasilkan umpan balik negatif pada hipotalamus, yang pada gilirannya
menekan FSH dan LH. Pemberian preparat steroid sintetis dengan demikian secara
efektif menghambat perkembangan folikel graaf dan kemudian menghambat ovulasi.
Tanpa ovulasi, tidak akan ada sel telur yang dibuahi.
Progestin juga memiliki efek berikut:
a) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
b) Pergerakan tuba terganggu sehingga perjalanan sel telur terganggu pula
c) Mencegah implantasi sel telur

Jenis-jenis pil kombinasi ada 3 macam, yaitu :


a) Monofasik : jumlah dan tipe estrogen dan progestin yang dimakan
sama setiap hari selama 20 atau 21 hari, diikuti dengan tidak meminum obat
hormonal selama 7 hari.
b) Bifasik : dosis dan jenis estrogen yang digunakan tetap konstan dan jenis
progestin tetap sama, tetapi kadar progestin berubah antara minggu pertama dan
minggu kedua pada siklus pil 21 hari, yang diikuti dengan tidak meminum obat
hormonal selama 7 hari.
c) Trifasik : jenis estrogen tetap sama, tetapi kadarnya tetap konstan atau dapat
berubah sesuai kadar progestin; jenis progestin tetap sama, tetapi memiliki tiga
kadar yang berbeda selama siklus pil 21 hari, yang diikuti dengan tidak
meminum obat hormonal selama 7 hari.

Keuntungan :
Dapat diandalkan jika pemakainnya teratur, tidak mengganggu hubungan
seksual, mengurangi dismenorea, mengurangi resiko anemia, mengurangi resiko
penyakit payudara serta melindungi terhadap kanker endometrium dan ovarium
Efek samping :
a) Terkait estrogen : nyeri tekan payudara, mual, sakit kepala, spotting,
peningkatan berat badan yang siklik, periode menstruasi tidak terjadi, dan
perubahan rabas vagina.
b) Terkait progestin : peningkatan berat badan yang progresif, depresi, akne,
kulit berminyak, peningkatan ukuran payudara, kerontokan atau pertumbuhan
rambut, dan perubahan metabolisme lipoprotein.

Kontraindikasi :
a) Kehamilan (diketahui atau dicurigai terjadi)
b) Tidak diminum bagi mereka yang menderita penyakit tumor, jantung, varises,
darah tinggi lebih dari 180/110 mmHg, kanker payudara, perokok dengan usia
lebih dari 35 tahun, strooke, kencing manis lebih dari 20 tahun, gangguan
pembekuan darah

c) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya


d) Migren atau sakit kepala sebelah
Kerugian :
Harus diminum secara teratur, cermat dan konsisten, tidak ada penularan
terhadap penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan
ibu yang merokok pada usia 35 tahun.

2) Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon


progesteron dan ekstrogen, kontrasepsi ada 2 macam, yaitu suntik yang sebulan sekali
(syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu lebih suka
menggunakan suntik yang sebulan sekali, karena suntik sebulan dapat menyebabkan
perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spotting.

Cara Kerja :
Menghambat sekresi hormon pemicu folikel (FSH) dan LH. Apabila suntikan
dimulai dalam 5 hari sejak awal menstruasi, maka efek kontrasepsi akan muncul dengan
cepat karena ovulasi tidak akan terjadi pada bulan pertama. Apabila suntikan mulai
diberikan lebih dari 5 hari setelah menstruasi, maka klien harus menggunakan metode
konstrasepsi penunjang selama beberapa minggu karena kemungkinan ovulasi tidak
dapat dicegah pada bulan pertama tersebut. Mekanisme kerja yang kedua adalah
pengentalan lendir serviks, yang kemudian menjadi penghambat sperma, dan perubahan
kondisi endometrium sehingga endometrium tidak lagi merupakan lingkungan yang
sesuai bagi ovum yang telah dibuahi.

Jenis-jenis Suntik :
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam, yaitu depopropera yang berisi progesteron
asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12 minggu. Noristerat berisi
noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg setiap 8 minggu. Syclopem diberikan
melalui suntikan setiap 4 minggu.

Cara Pemakaian :
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melalui suntikan, dapat dilakukan
segera setelah post partum atau setelah post abortus : depopropera, harus diberikan
dalam 5 hari pertama haid, tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan dan selanjutnya
diberikan setiap 12 minggu sekali. Noristerat harus diberikan pada masa menstruasi,
tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan setelah itu diberikan setiap delapan minggu.
Cyclopem diberikan melalui suntikan setiap 4 minggu.

Keuntungan :
Tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggangu pengeluaran ASI.
Efek Samping :
a) Perubahan menstruasi dan tertunda untuk kembali subur
b) Menstruasi kadang tidak keluar selama 3 bulan pertama
c) Amenorea
d) Kenaikan berat badan
e) Nyeri kepala
f) Nyeri tekan pada payudara
g) Rasa oenuh pada perut
h) Perubahan mood dan depresi

Kontra Indikasi :
a) Hamil atau dicurigai hamil
b) Riwayat kanker payudara
c) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
d) Riwayat gagal atau penyakit hati
e) Menderita penyakit jantung, hepatitis, darah tinggi, kencing manis
f) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
g) Wanita usia lebih dari 35 tahun yang merokok.

Kerugian :
Perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara
ringan, efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan
kemungkinan terjadi tumor hati.

3) Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 5
tahun, serta efek perdarahan lebih ringan, tidak menaikan tekanan darah. Sangat efektif
pada ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen.

Cara Kerja :
Impant membuat lendir serviks tidak kondusif bagi sperma, dan menghambat
ovulasi. Implant kemungkinan besar juga menekan proliferasi siklik endometrium yang
dipicu oleh estrogen sehingga endometrium tetap dalam keadaan atrofi. Lendir serviks
mengental dan menjadi sangat lengket sehingga lingkungan tersebut menjadi
penghalang bagi sperma.

Jenis-jenis :
Jenis-jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplant dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg
levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon terdiri dari satu batang putih
lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi 68 mg 3-keto
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Jedenadan indoplan terdiri dari 2 batang yang
diisi dengan 75 mg levonolgester dengan lama kerjanya 3 tahun.

Keuntungan :
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, kontrol medis
ringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu tinggi, biaya ringan.

Efek Samping :
a) Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
b) Emenorea
c) Ekspulsi (lepasnya batang implant dari tempat pemasangan)
d) Infeksi pada daerah pemasangan
e) Perubahan berat badan.

Kontraindikasi :
a) Kehamilan (diketahui atau dicurigai)
b) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
c) Penyakit hati akut; tumor hati benigna atau maligna
d) Kanker payudara yang diketahui atau dicurigai
e) Obesitas

Kerugian :
Terjadi perdarahan bercak, meningkatnya jumlah darah haid, berat badan
bertambah, menimbulkan akne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang
dan membukanya.

4) Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastik lentur, kebanyakan memiliki lilitan tembaga
yang dimasukkan ke dalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan
kedalam rahim yang mengandung tembaga. Kontrasepsi ini sangat efektif digunakan
pada ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormonal dan
merupakan kontrasepsi jangka panjang 8-10 tahun. Tetapi efek dari IUD dapat
menyebabkan perdarahan yang lama dan kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada
tahun pertama 2,2%.

Cara Kerja :
a) Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran tuba.
b) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai ovum uteri
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu
d) Memungkinkan mencegah implantasi ovum ke uterus.

Keuntungan :
Dapat segera aktif setelah pemasangan. Metode jangka panjang, tidak
mempengaruhi produksi ASI. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali
setelah IUD di lepas. Dapat dipasang segera setelah melahirkan. Meningkatkan
kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap resiko kehamilan.
Efek Samping :
a) Sebagian besar efek samping tidak berbahaya (bukan tanda-tanda penyakit,
akan tetapi tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan)
b) Bercak darah dan kram perut sesaat setelah pemasangan
c) Dismenore, terutama yang terjadi selama satu sampai tiga bulan pertama
setelah pemasangan
d) Perubahan/gangguan menstruasi
e) Menstruari lebih lama dan lebih banyak
f) Terjadi kram atau nyeri selama menstruasi
g) Sekret vagina lebih banyak

Kontra Indikasi :
a) Kemungkinan hamil
b) Baru saja melahirkan (2-28 hari pascapersalinan)
c) Menstruasi yang tidak biasa
d) Resiko tinggi penyakit menular seksual (mis. Pasangan seksual yang berganti-
ganti)
e) Inveksi atau masalah dengan organ kewanitaan seperti penyakit radang
panggul dalam 3 bulan terakhir, inveksi setelah melahirkan atau keguguran, dan
kanker pada organ kewanitaan)
f) Diketahui menderita TBC pelvic
g) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Kerugian :
Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, infeksi dapat terjadi pada
pemasangan yang tidak steril, ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas darai rongga
rahim), perdarahan spoting (bercak-bercak), perlu tenaga terlatih untuk memasangkan
dan membuka IUD.
5) Kondom
Adalah bahan karet (lateks), polyuretan (plastik) atau bahan sejenis yang kuat,
tipis dan elastis, dipasang pada vagina (kondom wanita) atau penis (kondom pria) yang
sedang ereksi untuk menangkap semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk
ke dalam vagina. Kondom efektif untuk mencegah penularan HIV dan mengurangi
resiko penyakit menular seksual.
Tiga teknik yang dapat meningkatkan keberhasilan kondom :
a) Kondom harus ditempatkan sebelum penis mendekati genetalia wanita karena
virus HIV dapat ditemukan dalam cairan praejakulasi.
b) Saat menggunakan kondom dengan ujung datar, harus disediakan ruang
sepanjang ½ inci yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan semen, untuk
mengurangi kemungkinan kondom robek pada saat ejakulasi.
c) Karena penis menjadi kaku setelah ejakulasi, sangat penting bagi para pria
untuk menarik penisnya dari vagina segera setelah ejakulasi sambil memgang
ujung kondom untuk mencegah kebocoran semen dari ujung kondom yang
terbuka sehingga kondom tidak dapat masuk ke dalam vagina saat pria menarik
penisnya kembali

Petunjuk Penggunaan Kondom :


a) Gunakan kondom pada penis sebelum penis mendekati genetalia eksterna
wanita atau saat penis memasuki vagina.

b) Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penisnya harus ditarik ke


belakang sebelum memasukkan kondom.
c) Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai
mencapai rambut pubis di pangkal penis.
d) Apabila kondom punya ujung datar, bukan ujung yang meruncing, sisakan
ruang kosong sepanjang ½ inci untuk menahan semen.
e) Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom. Karena
jika pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap robek akibat gesekan.
f) Setelah ejakulasi pria harus menarik kembali penisnya, sebelum penisnya
menjadi lemas.
g) Untuk mencegah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan ketika
menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat pangkal
penisnya.
h) Lepaskan kondom dari penis menjauh dari wanita, tanpa menumpahkan
semen dan buang jauh-jauh.

Keuntungan :
Memberi perlindungan terhadap PMS. Tidak mengganggu kesehatan klien
Murah dan dibeli secara umum. Tidak perlu pemeriksaan medis. Tidak mengganggu
produksi ASI. Metode kontrasepsi sementara
Efek Samping :
a) Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
b) Infeksi ringan
c) Reaksi alergi terhadap kondom karet

Indikasi :
a) Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
b) Pasangan yang ingin menjarangkan anak
c) Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
d) Pasien yang pernah atau sedang menderita HIV termasuk AIDS
e) Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil

Kerugian :
Angka kegagalan cukup tinggi. Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual.
Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual

6) Sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan menghambat atau menutup jalan bagi sperma atau sel
telur melalui upaya bedah untuk mencegah pembuahan.
Jenis Sterilisasi :
a) Tubektomi yaitu kontrasepsi permanen pada wanita dengan memotong tuba
fallopi sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.
b) Vasektomi, yaitu kontrasepsi permanen pada pria dengan memotong vas
deferen yang merupakan saluran yang mengangkut sperma dari epididimis di
dalam testis ke vesikula seminalis.

Efek Samping :
Pada tubektomi jika ada kegagalan metode maka ada resiko tinggi kehamilan
ektopik, sedangkan pada vasektomi kemungkinan mengalami infeksi, hematoma, atau
granulose sperma.
Kontra Indikasi :
a) Ketidaksetujuan terhadap operasi dari salah satu pasangan
b) Keadaan sakit yang dapat meningkatkan resiko saat operasi.
C. KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Keluarga berencana atau KB merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pasangan suami istri untuk menunda kehamilan atau mengatur jarak usia antaranak yang
dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti penggunaan kontrasepsi pil, suntik,
susuk, implan, kondom, atau dengan sterilisasi.

2. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan memberikan informasi tentang kontrasepsi baik dari
segi keuntungan maupun kerugiannya sehingga ibu dapat memilih alat kontrasepsi
mana yang sesuai dengan keinginan ibu. Selain itu, tenaga kesehatan juga memberikan
informasi tentang cara penggunaan dari kontrasepsi yang telah dipilih oleh ibu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ALAT KONTRASEPSI

OLEH:

KELOMPOK :3
KELAS :A

1. RESMA YUARDI
2. NIA MASO`RA`
3. ASTRIANA SOLANA
4. DEVIYANTI
5. HERMIN BANAA
6. MADHELINA P MARENDEN
7. MILA WENDA
8. SIRDA YULI
9. ASTHIN A MANIMPA
10. GREIS BAAN
11. SERLI B PODANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


(STIKES )TANA TORAJA
TAHUN AKDEMIK 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai