Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DAN REMAJA DENGAN HIV/AIDS


A. Pengkajian
1. Data Subjektif
a. Pengetahuan klien tentang AIDS
b. Data nutrisi, seperti cara makan, BB turun
c. Dispneu (serangan)
d. Ketidaknyamanan (lokasi, karakteristik, lamanya)
2. Data Objektif
a. Kulit, lesi, intergritas terganggu
b. Bunyi napas
c. Kondisi mulut dan genetalia
d. BAB (kondisi dan karakternya)
e. Gejala cemas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran TTV
b. Pengkajian Kardiovaskular
c. Suhu tbuh meningkat, nadi cepat, tekanan darah meningkat. Gagal jantung kongestif
sekunder akibat kardiomiopati karena HIV
d. Pengkajian Respiratori
e. Batuk lama dengan atau tanpa sputum,sesak napas, takipnea, hipoksia, nyeri dada,
napas pendek waktu istirahat,gagal napas.
f. Pengkajian Neurologik
g. Sakit kepala, somnolen, sukar konsentrasi, perubahan perilaku,nyeri otot, kejang-
kejang,enselofati,gangguan psikomotor,penurunan kesadaran,delirium,meningitis,
keterlambatan perkembangan
h. Pengkajian gastrointestinal
i. Berat badan menurun,anoreksia,nyeri menelan, kesulitan menelan, bercak putih
kekuningan pada mukosa mulut,faringitis, candidisiasis esofagus, candidisiasis
mulut, selaput lender kering, pembesaran hati, mual,muntah, colitis akibat diare
kronis, pembesaran limfa.
j. Pengkajian renal
k. Pengkajian musculoskeletal
l. Nyeri otot,nyeri persendian,letih, gangguan gerak (ataksia)
m. Pengkajian hematologi
n. Pengkajian endokrin
4. Kaji Status Nutrisi
a. Kaji adanya infeksi oportunistik
b. Kaji adanya pengetahuan tentang penularan
B. Diagnosa dan Intervensi

Diagnosa
NO Hasil yang dicapai (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1 Ketidakefektifan pola  Respiratory Status : Airway management
napas berhubungan Ventilation  Buka jalan napas
dengan jalan nafas  Respiratory Status :  Posisikan pasien untuk
terganggu akibat Airway patency memaksimalkan ventilasi
spasme otot-otot  Vital sign Status  Identifikasi pasien perlunya
pernapasan dan Criteria hasil : pemasangan alat jalan napas
penurunan ekspansi  Mendemonstrasikan buatan
paru batuk efektif dan  Lakukan fisioterapi dada jika
suara napas yang perlu
Definisi : bersih, tidak ada  Keluarkan secret dengan
Inspirasi atau ekpirasi sianosis dan dispnea batuk atau SUCTION
yang tidak memberi (mampu  Auskultasi suara napas, catat
ventilasi mengeluarkan adanya suara tambahan
sputum, bernapas
 Berikan bronkodilator bila
dengan mudah, tidak perlu
pursed lips)
 Berikan pelembap udara kasa
 Menunjukkan jalan
basah NACl lembap
napas yang paten
 Atur intake untuk cairan
(klien tidak meras
 Monitor respirasi dan status
tercekik, irama
O2
napas, frekuensi
 Pasang mayo bila perlu
pernapasan dalam
rentang normal, tidak  Lakukan SUCTION pada
ada suara napas mayo
abnormal)  Mengoptimalkan
 TTV dalam rentang keseimbangan
normal Oxygen therapy
 Bersihkan mulut, hidung dan
sekrte trakea
 Pertahankan jalan napas yang
paten
 Atur peralatan oksigenasi
 Monitor aliran oksigen
 Pertahankan posisi pasien
 Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi
 Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi
Vital sign monitoring
 Monitoring tekanan darah,
nadi, suhu dan RR
 Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
 Auskultasi tekanan darah
pada kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor tekana darah, nadi,
RR, sebelum, selama dan
setelah aktivitas
 Monitor frekuensi irama
pernapasan
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk atau berdiri
 Monitor suara paru
 Monitor suara pola
pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna dan
kelembapan kulit
 Monitor sianosi verifier
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

2 Ketidakefektifan  Hidration Temperature Regulation (


termoregulasi  Adherence behavior Pengaturan suhu)
berhubungan dengan  Immune status  Monitor suhu minimal taip 2
penurunan imunitas  Risk control jam
tubuh  Risk detection  Rencanakan monitoring suhu
Criteria hasil : secara continue
Definisi :  Keseimbangan antara  Monitor tekanan darah, nadi
Fruktuasi suhu diantara produksi panas,
hipotermi dan panas yang diterima dan rr
hipertermi dan kehilangan panas  Monitor warna dan suhu kulit
 Seimbangan antara  Monitor tanda-tanda
produksi panas, hipertermi dan hipotermi
panas yang diterima  Tingkatkan intake cairan dan
dan kehilangan panas nutrisi
selama 28 hari  Selimuti pasien untuk
pertama kehidupan mencegah hilangnya
 Keseimbangan asam kehangantan tubuh
basah bayi baru lahir  Ajarkan pada pasien cara
 Termperatur stabil : mencegah keletihan akibat
36,5-370c panas
 Tidak ada kejang  Dsikusikan tentang
 Tidak ada perubahan pentingnya pengaturan suhu
warna kulit dan kemungkinan efkek
 Glukosa darah stabil negative dari kedinginan
 Pengendalian resiko :  Beritahu tentang indikasi
hipertermia terjadinya keletihan dan
 Pengendalian resiko :
penanganan emergency yang
hipotermia diperlukan
 Pengendalian resiko :
 Ajarkan indikasi dari
proses menular
hiportermi dan penanganan
 Pengendalian resiko :
yang diperluakan
paparan sinar
 Berikan anti piretik jika perlu
matahari
3 Intoleransi aktivitas  Energy conservation Activity Therapi
berhubungan dengan  Activity tolerance  Kolaborasi dengan tenaga
keadaan mudah letih,  Self care : ADLs rehabilitasi medic dalam
kelemahan, malnutrisi, Criteria Hasil : merencanakan program terapi
gangguan  Berpartisipasi dalam yang teapt
keseimbangan cairan aktivits fisik tanpa di  Bantu klien untuk
dan elektrolit sertai peningkatan mengidentifikasi aktivitas
tekanan darah, nadi yang mampu dilakukan
Definifi : dan RR  Bantu untuk memilih
Ketidakcukupan  Mampu melakukan aktivitas konsisten yang
energy psikologis atau aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan
fisiologis untuk (ADLs) secara fisik, psikologi dan social.
melanjutkan atau mandiri  Bantu untuk mengidentifikasi
menyelesaikan  Tanda-tanda vital aktivitas yang di sukai
aktivitas kehidupan normal  Bantu klien untuk membuat
sehari-hariyang harus  Energy psikomotor jadwal latihan di waktu luang
atau yang ingin  Level kelemahan  Bantu pasien/keluarga untuk
dilakukan  Mampu berpindah; mengidentifikasi kekurangan
dengan atau tanpa dalam beraktivitas
alat bantuan  Sediakan penguataan positif
 Status bagi yang aktif beraktivitas
kardiopulmonari  Bantu pasien untuk
adekuat mengembangkan motivasi
 Sirkulasi status baik diri dan penguatan
 Status respirasi;  Monitor respon fisik, emosi,
pertukaran gas dan social dan spiritual
ventilasi adekuat
4 Ketidakseimbangan  Nutritional status: Nutrition Management
nutrisi kurang dari food and fluid intake  Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh  Nutritional status:  Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan dengan nutrient intake untuk menentukan jumlah
penurunan asupan oral  Weight control nutrisi dan kalori yang
Definisi: Criteria hasil : dibutuhkan pasien
Asupan nutrisi tidak  Adanya peningkatan  Anjurkan pasien untuk
cukup untuk memenuhi berat badan sesuai meningkatkan intake Fe
kebutuhan metabolik dengan tujuan  Anjurkan pasien untuk
 Berat badan ideal meningkatkan protein dan
sesuai dengan tinggi vitamin C
badan  Berikan substansi gula
 Mampu  Yakinkan diet yang di makan
mengidentifikasi mengandung tinggi serat
kebutuhan nutrisi untuk mencegah konstipasi
 Tidak ada tanda-  Berikan makanan yang
tanda malnutrisi terpilih (sudah dikonsultasi
 Menunjukkan
dengan ahli gizi)
peningkatan
 Ajarkan pasien bagaimana
fungsipengecapan
membuat catatan makanan
dan menelan
harian
 Tidak terjadi
 Monitor jumlah nutrisi dan
penurunan berat
kandungan kalori
badan yang berarti
 Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrion Monitoring
 BB pasien dalam batas
normal
 Monitor adanya penurunan
berat badan
 Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
 Moitor interaksi anak selama
makan
 Monitor lingkungan selama
makan
 Jadwalkan pengobatan dan
tindakan selama jam makan
 Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
 Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
 Monitor pucat, kemarahan
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan intake
nutrisi
 Catat adanya edema ,
hiperemik, hipertonik, papilla
lidah dan cavitas oral
 Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
5 Resiko Infeksi  Immune Status Infection control (Kontrol Infeksi)
berhubungan dengan  Knowledge :  Bersihkan lingkungan setelah
kerusakan pertahanan infection control di pakai pasien lain
tubuh, adanya  Risk control  Pertahankan teknik isolasi
organism infeksius dan Kriteria Hasil:  Batasi pengunjung bila perlu
imobilisasi  Klien bebas dari  Instruksikan pada
tanda dan gejala pengunjung untuk mencuci
Definisi : infeksi tangan saat berkunjung dan
Mengalami  Mendeskripsikan setelah berkunjung
peningkatan resiko proses penularan meninggalkan pasien
terserang organisme penyakit, factor yang  Guakan sabun anti mikroba
patogenik mempengaruhi untuk cuci tangan setiap
penularan serta sebelum dan sesudah
penatalaksanaannya tindakan keperawatan
 Menunjukkan  Gunakan baju, sarung tngan
kemampuan untuk sebagai alat pelindung
mencegah timbulnya  Pertahankan lingkungan
infeksi aseptic selama pemasangan
 Jumlah leukosit alat
dalam batas normal  Ganti letak IV Perifer dan
 Meunjukkan perilaku lain sentral dan draising
hidup sehat sesuai dengan petunjuk
umum
 Gunakan kateter ntermitten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
 Tingkatkan intake nutrisi
 Berikan terapi anti biotic bila
perlu invection protection (
proteksi terhadap infeksi )
 Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lolak
 Monitor hitung granulosit,
WBC
 Monitor kerentanan terhadap
infeksi
 Batasi pengunjung
 Pertahankan teknik aspesis
pada pasien yang berisiko
 Pertahankan teknik isolasi
 Berikan perawatan kulit pada
area epidema
 Inspeksi kulit dan membrane
mukosa terhadap
kemerahan,panas,drenase
 Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
 Dorong masukan nutrisi yang
cukup
 Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien untuk
minum antibiotic sesuai resep
 Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara menghindari
infeksi
 Laporan kecurigaan infeksi
 laporkan
6 Defisiensi  Knowledge : disease Teaching : desiase process
pengetahuan process  Berikan penilaian tentang
berhubungan dengan  Knowledge : health tingkat pengetahuan pasien
cara-cara mencegah behavior tentang proses penyakit yang
penularan HIV dan Criteria Hasil : spesfik
perawatan mandiri  Pasien dan keluarga  Jelaskan patofisiologi dari
menyatakan penyakit dan bagaimana hal
Definisi : pemahaman tentang ini berhubungan dengan
Ketiadaan atau penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi dengan
defisiensi informasi prognosis, dan cara yang tepat
kognitif yang berkaitan program pengobatan  Gambarkan tanda dan gejala
dengan topic tertentu  Pasien dan keluarga yang biasa muncul pada
mampu penyakit, dengan cara yang
melaksanakan tepat
prosedur yang di  Gambarkan proses penyakit
jelaskan secara benar dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga  Identifikasi kemungkinan
mampu menjelaskan penyebab dengan cara yang
kembali apa yang tepat
dijelaskan perawat  Sediakan informasi pada
atau tim kesehatan pasien tentang kondisi,
lainnya dengan cara yang tepat
 Hindari jaminan yang kosong
 Sediakan bagi keluarga atau
SO info tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
 Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
 Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
 Dukung pasien pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
 Rujuk pasien pada grup atau
agensidi komunitas local
dengan cara yang tepat
 Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai