Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

Menganalisis Objek Wisata Londa


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pariwisata

DISUSUN OLEH :

Indriani 217 411 197


Monica Rombe 217 411 198
Jonatan 217 411 224
Jeniati Marokko 217 411 239
Juni Pakan 217 411 273
Andre Kala’ Tiku 217 411 300
Kelas :I J

PROGRAM STUDI MANAJEMAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
mata kuliah Manajemen Pariwisata dengan judul Laporan Praktikum
Menganalisa Objek Wisata Londa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam


menyelesaikan laporan ini Dosen Pengampuh mata kuliah Manajemen
Pariwisata Ibu Rahma Gusmawati Tammu S.E,MM pihak pengelolah Objek
Wisata Londa serta teman-teman yang telah berkontribusi dalam
menyelesaikan laporan ini.

Kami berharap semoga Laporan praktikum ini dapat berguna dan


menjadi pengetahuan bagi pembaca dan pihak yang terlibat dalam laporan
ini.Terlepas dari itu kami menyadari Laporan ini masih jauh dari kata
sempurna baik isi dan penggunaan kata,sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran untuk memperbaiki penyusunan laporan kedepan yang lebih
baik lagi.

Rantepao,21 November 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PARIWISATA
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu
tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam
dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu : (dikutip dari Ekonomi
Pariwisata, hal 21)
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena
dipaksa
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena
(gejala) dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan
persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud
bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang menghasilkan upah.

1.1.2 PENGERTIAN OBJEK WISATA


Pengertian objek wisata (tourism attraction), yaitu segala sesuatu
yang menjadi daya tarik bagi seseorang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu (Pengantar Ilmu Pariwisata, Drs.Oka A.Yoeti,1985).
Dalam dunia kepariwisataan, objek wisat berarti segala sesuatu yang
menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat (Ilmu Pariwisata S.
Pendit, 1994).Dari beberapa pengertian diats, dapat disimpulkan bahwa
objek wisata atau atraksi wist adalah segala sesuatu yang mempunyai
daya tarik, keunikan,dan nilai yang tinggi seperti nilai budaya atau
sejarah, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
1.1.3 LOKASI PRAKTIKUM
Londa terletak di desa Tadongkon,Kecamatan Kesu’,yang berjarak 8
kilometer di sebelah selatan kota Rantepao,dengan ketinggian 826 meter
dari permukaan laut dengan posisi koordinat S 03°00’53.4” dan E
119°52’33.1”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagaimana analisis lokasi objek wisata di Londa ?
1.2.2 Apa kekurangan dan kelebihannya objek wisata Londa?
1.2.3 Bagaimana analisis kepuasan wisatawan lewat kuesioner yang
dibagikan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PARIWISATA, MANAJEMEN PARIWISATA, KEPARIWISATAAN

2.1.1 PARIWISATA
Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata
“travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula
dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan
sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau
kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan
kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).
Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi
wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata.
Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan
dengan perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan
kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata
(pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni
budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu
wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan
dengan pariwisata.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:

1. Oka A . Yoeti (Irawan, 2010:11), menjelaskan bahwa kata pariwisata


berasal dari bahasa Sansekerta, “yatu” pari yang berarti banyak,
berkali–kali, berputar–putar, keliling, dan wisata yang berarti
perjalanan atau bepergian”.
2. E. Guyer Freuler (Irawan, 2010:11), merumuskan pengertian
pariwisata dengan memberikan batasan sebagai berikut : “Pariwisata
dalam arti modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang
yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian
hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhakan cinta terhadap
keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya
pergaulan berbagai bangsa dan kelas manusia sebagai hasil dari
perkembangan perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat–
alat pengangkutan”.

2.1.2 MANAJEMEN PARIWISATA

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :

1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,


penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(By : Drs. Oey Liang Lee )
2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi tang telah ditetapkan.
(By : James A.F. Stoner)
3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.
(By : R. Terry )
4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui
usaha orang lain.
(By : Lawrence A. Appley)
5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain.
(By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Pariwisata adalah suatu tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya
dalam bidang pariwisata.

2.1.3 KEPARIWISATAAN

Beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian kepariwisataan


adalah sebagai berikut:

1. Prof. Hunziger dan Kraf (dalam Irawan, 2010:11) memberikan


batasan pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan
adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan
tinggalnyaorang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka
tidak tinggal ditempat itu untuk melakukan pekerjaan yang penting
yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun
sementara”.
2. Ketetapan MPRS No. 1 Tahun 1960 (dalam Irawan, 2010:11)
kepariwisatan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu
cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan
rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai
modal untuk melihat daerah lain (pariwisata dalam negri) atau
negara lain (pariwisata luar negri).

Host and Guest (1989) dalam Kusumanegara (2009:3) mengklasifikasikan


jenis pariwisata sebagai berikut:

1. Pariwisata Etnik (Etnhic Tourism), yaitu perjalanan untuk


mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat
yang menarik.
2. Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk
meresapi atau untuk mengalami gaya hidup yang telah hilang dari
ingatan manusia.
3. Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan pariwisata
yang berkisar pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan
melakukan kontak social dengan suasana santai.
4. Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan kesuatu tempat
yang relative masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk
mepelajari, mengagumi, menikmati pemandangan, tumbuhan, dan
binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di
tempat tersebut.
5. Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota
untuk menikmati pemandangan, tumbuhan dan binatang liar serta
perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.
6. Rersort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai
tumpuan kehidupan pada persediaan sarana atau prasarana wisata
yaitu penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan persediaan
tamasya lainnya.
7. Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism atau
Farm Tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan
mempelajari kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan.
Jenis wisata ini bertujuan mengajak wisatawan memikirikan alam
dan kelestariannya.

2.2 DEFENISI OBJEK WISATA,SYARAT YANG BERKAITAN


DENGAN OBJEK WISATA

2.2.1. Definisi Obyek Wisata


Definisi objek wisata atau tourist attraction sebagai segala sesuatu
yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengujungi suatu tempat tertentu.
Menurut dunia pariwisata segala sesuatu yang dapat bernilai
untuk dikunjungi atau untuk dilihat dapat disebut atraksi atau lazim
disebut sebagai objek wisata.
Berdasarkan beberapa definisi tersebutmaka dapat ditarik kesimpulan
bahwa objek wisata merupakan segala sesuatu yangdapat bernilai untuk
dikunjungi sertamempunyai daya tarik tertentu,baik dilihat dari segi
keunikan dan nilai yang tinggi yang menjadi tujuan wisatawan untuk
mengunjungi ke daerah tersebut.

2.2.2. Syarat Dan Yang Berkaitan Dengan Objek Wisata


Sebuah objek wisata yang baik harus mendatangkan wisatawan
sebanyak-banyaknya, menahan wisatawan di tempat atraksi dalam waktu
yang cukup lama dan memberikan kepuasaan kepada wisatawan yang
datang berkunjung.Kedatangan pengunjung dan kepuasan pengunjung,
untuk mencapai hasil tersebut beberapa hasil yang dipenuhi yaitu:
1. Kegiatan dan objek yang ada harus dalam keadaan yang baik.
2. Objek atau atraksi wisata adalah terminal dari suatu mobilitas
spasial suatu perjalanan. Oleh karena itu harus memenuhi suatu
determinan spasial yaitu akomodasi, transportasi,promosi serta
pemasaran, cara penyajian di depan wisatawan harus baik dan tepat.
3. Keadaan di objek wisata harus menahan wisatawan cukup
lama berdiam.
4. Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi
wisata harus diusahakan agar bertahan selama mungkin.
Berdasakan pemaparan di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu
objek wisata bisa dikatakan sebagai suatu daya tarik wisata jika telah
memenuhi beberapa hal seperti objek dalam keadaan baik, kesan yang
ditimbulkan dari objek itu harus mampu membuat pengunjung bertahan
dan syarat-syarat tersebut tak lepas dari faktor-faktor pendorong
minatwisatawan lainya seperti sarana dan prasarana pelengkap lainnya
BAB III
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum lapangan ini dilakukan pada tanggal 14 November 2019
bertempatan di Objek wisata Londa

3.2 Metode Penelitian


Metode yang digunakan adalah praktek langsung di lapangan dan
observasi. Jenis data yang diperlukan tentang objek wisata di Londa
meliputi data primer dan sekunder. Data primer dapat diperoleh dari diskusi
dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait seperti Pengelolah Objek
Wisata Londa

3.3 Gambaran umum objek wisata

Londa terletak di desa Tadongkon kecamatan Kesu’, yang berjarak 8


kilometer dari selatan kota Rantepao.Di dalam gua ini terdapat ratusan
tengkorak dan ribuan tulang belulang yang sebagian sudah berumur ratusan
tahun. Terdapat juga peti-peti mati yang masih baru. Walaupun demikian,
udara di dalam gua terasa sejuk dan tidak berbau.
Goa Londa adalah kuburan pada sisi batu karang terjal, salah satu
sisi dari kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang
dalam dimana peti-peti mayat/erong diatur dan dikelompokkan berdasarkan
garis keluarga.Londa memiliki dua gua yang dapat dimasuki oleh
pengunjung.
Menurut guide setempat bahwa dua gua ini sebenarnya saling
berhubungan, tetapi pengunjung harus setengah merayap. Panjang gua ini
sekitar 1.000 meter. Di atas pintu masuk goa di Londa terdapat patung-
patung orang yang jenazahnya diletakkan di dalam goa. Patung-patung itu
disebut tau-tau dalam bahasa Toraja.

3.4 ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN


ATRAKSI SS S CS TS STS
1 Pemandangan alam pada 14 11 2 3 2
obyek wisata yang saya
kunjungi sangat indah dan
menarik
2 Kondisi lingkungan sekitar 16 11 4 1
objek wisata tertata dengan
baik dan rapih
3 Souvenir/merchandise yang 14 13 3 1
berhubungan dengan obyek
wisata banyak tersedia
4 Terdapat festival atau 3 10 6 3 5
upacaran budaya setempat
yang sangat menarik
FASILITAS DAN PELAYANAN

1 Kualitas hotel/penginapan 4 7 4 2
baik

2 Pelayanan hotel/penginapan 5 7 3 1 1
baik

3 Kualitas restoran/rumah 3 7 4 3 2
makan baik

4S Pelayanan restoran/rumah 1 7 5 3 3
makan baik

AKSESIBILITAS

1 Jalan menuju lokasi obyek 14 13 1 1


wisata tersedia dan mudah
ditempuh
2 Kualitas jalan menuju 15 9 4
lokasi obyek wisata dalam
kondisi baik
3 Transportasi umum 3 11 4 3 8
sepanjang obyek wisata
tersedia
4 Petunjuk jalan sepanjang 12 10 4 2
obyek wisata tersedia
CITRA OBYEK WISATA

1 Keramahan masyarakat 14 15
sekitar obyek wisata sangat
baik
2 Kebersihan sekitar obyek 10 15 3
wisata sangat baik
3 Keamanan sekitar obyek 8 16 4
wisata sangat baik
BIAYA/HARGA

1 Harga/biaya yang 12 10 6 1
dikeluarkan selama di
obyek wisata jelas dan tidak
terlalu mahal

2 Harga makanan di obyek 5 9 8 5 1


wisata tidak mahal

3.5 ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBJEK WISATA


LONDA
Kelebihan Objek Wisata Londa
 Lokasi objek wisata bersih
 Akses ke lokasi objek wisata baik
 Terdapat fasilitas umum seperti tempat ibadah,Toilet
 Banyak guide setempat
 Stand souvenir Toraja banyak tersedia
Kekurangan Objek Wisata Londa
 Tidak terdapat rumah makan
 Tidak terdapat transportasi umum ke lokasi objek
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Objek wisata Londa terletak di desa Tadongkon kecamatan Kesu’
kabupaten Toraja Utara. Di dalam gua ini terdapat ratusan tengkorak dan
ribuan tulang belulang yang sebagian sudah berumur ratusan tahun. Goa
Londa adalah kuburan pada sisi batu karang terjal, salah satu sisi dari
kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam
dimana peti-peti mayat/erong diatur dan dikelompokkan berdasarkan garis
keluarga.Londa memiliki dua gua yang dapat dimasuki oleh pengunjung.

4.2 REKOMENDASI UNTUK OBJEK WISATA


Sebaiknya pengelolah objek wisata Londa mencari hal baru yang
dapat menjadi daya tarik bagi wisatwan seperti menjadwalkan festival
budaya Toraja karena apa yang ditawarkan objek wisata Londa saat ini tidak
terlalu menarik perhatian wisatawan karena kesan nya tidak menarik untuk
datang berwisata kedua kalinya.Dari segi fasilitas pengelolah seharusnya
mennyediakan rumah makan dan transportasi umum bagi wisatawan.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai
Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya.
Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.

Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap


Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian
Pariwisata. Universitas GadjHah Mada.

Marpaung, Fernando. 2009. Strategi Pengembangan Kawasan Sebagai


Sebuah Tujuan Wisata. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas
Gadjah Mada.

Pendit. Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Perdana.


Jakarta.

Sinaga, Supriono. 2010. Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di


Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata.
Universitas Sumatera Utara.

Ginanty,Sally.The Analysis of Understanding The Implementation of


Hygiene and Sanitation Priciples The Hygiene and Sanitation Principles
Yhe Cafetarias of upi That Implies on The Consumers Satisfaction.Kertas
Karya.Perpustakaan.Upi.edu.Universitas Pendidikan Indonesia

Ketetapan MPRS No.1 Tahun 1960.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................
1.1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PARIWISATA ..............................
1.1.2 PENGERTIAN OBJEK WISATA ....................................................
1.1.3 LOKASI PRAKTIKUM ...................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
2.1 PARIWISATA,MANAJEMEN PARIWISATA,KEPARIWISATAAN
2.2 DEFENISI OBJEK WISATA,SYARAT

Anda mungkin juga menyukai