Anda di halaman 1dari 10

Use theInsert Citation" button to add citations to this document.

Analisis Strategi Pemasaran


Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM

(Studi Kasus: LUMINTU SPACE COFFE & TEA)

Abstrak

Cafe adalah tempat yang menyediakan makanan dan minuman. Cafe dapat berupa tempat
yang sederhana hingga yang berkelas. Di sebuah cafe, para pelanggan dapat memesan
berbagai jenis menu seperti kopi, teh, makanan, dan juga minuman. Selain itu, banyak cafe
juga menawarkan berbagai jenis musik, seni, dan hiburan lainnya. Di era digital saat ini, cafe
juga dapat menawarkan jaringan internet nirkabel (Wi-Fi), sehingga para pelanggan dapat
mengakses internet di cafe. Lumintu Space Coffe and Tea merupakan cafe yang baru berdiri
pada tahun 2022. Berawal dari pemilik cafe mempunyai lahan yang kosong dan teman teman
yang suka pergi ke coffe shop, membuat pemilik akhirnya membangun Lumintu Space Caffe
and Tea, menawarkan berbagai kopi, minuman, makanan sekaligus tempat yang santai karena
berlokasi di dekat sungai serta sekaligus bisa untuk melihat sunset pada sore hari. Yogyakarta
memiliki banyak Caffe shop, hal ini membuat pemilik cafe harus melakukan riset untuk
memanfaatkan peluang dan meningkatkan usahanya melalui cara pemasran yang efektif.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengembangkan strategi Lumintu Coffe and Tea
menggunakan matriks SWOT dan QSPM dengan mengifentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Lumintu Coffe and untuk mempertahankan
keberlangsungan usahanya.

Kata Kunci; Strategi, Pemasaran, SWOT.

PENDAHULUAN

Di era yang semakin modern ini perkembangan ekonomi saat ini semakin mengarah pada persaingan
yang ketat khususnya pada perusahaan yang sejenis. Setiap perusahaan di tuntut untuk memiliki
keunikan tersendiri yang dapat menarik perhatian konsumen untuk mempertahankan atau merebut
pasar yang ada. Pada perkembangan ekonomi di era yang modern ini para konsumen memilih produk
dengan sangat kritis sampai pada keputusan untuk membeli produk tersebut. Hal ini terlihat sejalan
dengan pesatnya perkembangan di dunia bisnis, di mana semakin banyak pelaku usaha yang membuka
dan mengembangkan bisnis mereka. Ketatnya persaingan dan seiring semakin meningkatnya ekspetasi
konsumen terhadap sebuah produk, khususnya produk jasa membuat perusahaan harus memiliki cara
tersendiri untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu produk jasa yang sedang meningkat di era yang
modern ini adalah bisnis kedai kopi (cafe). Kedai kopi merupakan komoditi unggulan di negara ini,
ditandai dengan maraknya pembukaan kedaikedai kopi di berbagai tempat. Persaingan bisnis yang ada,
juga membuat Kedai Kopi semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen.
Kedai kopi yang mempunyai konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usahausaha pemasaran sebuah produk yang
dilakukan. Syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha agar dapat mencapai kuunggulan bersaing
adalah setiap pelaku usaha harus berupaya menciptakan dan mempertahankan barang dan jasa yang
diinginkan konsumen. Para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai
(Kotler dan Keller, 2013).

Cafe tidak hanya untuk kalangan remaja saja, tetapi untuk semua lapisan masyarakat umum.
Selain tempat yang nyaman bagi pengunjung, menu-menu yang bervariatif juga menjadi andalan sebuah
cafe, yang menonjol dari sebuah cafe pada umumnya adalah menu minumannya dan yang menjadi
andalannya yaitu kopi (Setiawan, 2018). Dalam lingkungan seperti ini, pemilik kedai kopi harus
mengoptimalkan untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar persaingan memanas. Itulah
mengapa itu sangat menarik pelanggan dan meningkatkan loyalitas klien sangat penting item daftar
yang harus dilakukan (Al Rasyidin et al., n.d.). Dimana kopi merupakan warisan nenek moyang yang
diadaptasi dari peninggalan zaman penjajah kemudian menjadi tradisi hingga saat ini. Tak heran apabila
Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia (Nizar, 2022).

Caffe Lumintu berdiri sejak tahun 1996, berawal dari seorang ibu rumah tangga yang menjual kopi
kepada tetangganya. Kopi Lumintu mempunyai rasa yang khas, sehingga tetangganya selalu datang
untuk membelinya. Ibu rumah tangga tersebut kemudian membuka sebuah toko kopi, dan dari situlah
Caffe Lumintu berkembang. Caffe Lumintu telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun, dan telah
menjadi salah satu warung kopi terkenal di Yogyakarta. Caffe Lumintu selalu menyediakan kopi dengan
rasa yang khas, sehingga tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati kopi dengan
rasa yang berbeda. Caffe Lumintu juga menyediakan aneka kue dan makanan, sehingga para pelanggan
dapat menikmati makanan dan minuman dalam satu tempat. Caffe Lumintu selalu menyiapkan kopi
dengan sepenuh hati, sehingga pelanggan dapat merasakan kualitas kopi yang baik. Caffe Lumintu juga
senantiasa meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga para pelanggan selalu puas dan ingin kembali
lagi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Lumintu Coffe and Tea Yogyakarta pada bulan November Hingga Desember
2022. Analisa data dilakukan di lokasi Lumintu Coffe and Tea Yogyakarta.

Permasalahan penelitian ini hanya membahas masalah mengenai faktor faktor internal dan eksternal
perusahaan yang didapatkan melalui survei langsung ke Lumintu Caffe and Tea, Yogyakarta.

1. Lingkunga internal perusahaan mengcangkup manajemen (planning, organizing, actuating,


cntrolling), pemasaran (product, price, place, promotion, process, person, physical evidance,
productivity and quality), penelitian dan pengembangan serta sistem informasi.
2. Lingkungan eksternal perusahaan mengcangkup lingkungan mikro (pemasok, palanggan,
pesaing), lingkungan industri (ancaman produk subtitusi, persaingan antar perusahaan, ancaman
pendatang baru) dan lingkungan makro (demografi, ekonomi, sosial, politik dan teknologi)
A. Suver Pendahuluan
B. Identifikasi Masalah
Masalah diifentifikasi melalui surver ke tempat Lumintu Coffe dan Tea di Yogyakarta.
C. Studi Literatur
Studi Literatur digunakan untuk mencari informasi dan langasan teori yang mendukung
penelitian. Studi literatur bersal dari lima belas jurnal dan artikel yang membahas topik
penelitian menggunakan teknik analisis yang sama.
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang diidentifikasi berupa faktor lingkungan eksternal dan faktor internal
perusahaan. Identifikasi faktor faktor internal berupa manajemen, pemasaran, penelitian
dan pengembangan. Pemasaran serta sistem informasi cafe diperoleh melalui survei
langsung ditempat cafe beroprasi. Sementara faktor eksternal terdiri dari lingkungan mikro
berupa pemasok, pelanggan, pesaing. Lingkungan industri berupa ancaman produk
subtitusi, persaingan antar perusahaan, ancaman pendatang baru serta lingkungan makro
meliputi demografi, ekonomi, sosial, politik dan teknologi melalui survei langsung dan
memperoleh infomrasi dari media sosial.
E. Analisis Data
Penyusunan strategi pemasaran menggunakan metode SWOT dan Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM) dengan menggunakan tiga tahap pelaksanaan analisis data. (Setyorini
dan Santoso, 2016) menjabarkan tiga tahapan analisis data sebagai berikut:
a. Tahap Pemasukan (The Input Stage)
Matriks yang digunakan dalam tahap ini yaitu Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal
Factor Evaluation (EFE). Tahapan-tahapan dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah:
i. Identifikasi faktor internal dan eksternal Perusahaan
Tahap identifikasi faktor-faktor internal yaitu dengan cara menuliskan semua kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki Lumintu Coffe and Tea. Data dengan faktor yang bersifat positif yaitu
kekuatan dari café ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif atau kelemahan café dituliskan.
Data eksternal berupa peluang yang bersifat positif juga dituliskan sebelum ancaman yang
bersifat negatif.
ii. Pemberian bobot setiap faktor
Penentuan bobot pada faktor internal dan eksternal café dilakukan dengan cara membandingkan
tiap kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman yang dimiliki Lumintu Caffe and Tea dengan
café lain berdasarkan referensi jurnal maupun artikel.
iii. Pemberian Rating/Peringkat
Rating atau peringkat menggambarkan seberapa besar keefektifan strategi yang digunakan oleh
café Lumintu Caffe and Tea dalam merespon faktor strategis yang ada di lingkungan internal
maupun eksternalnya. Nilai peringkat meliputi:
1) Nilai 4 jika café mempunyai kemampuan sangat baik dalam memanfaatkan peluang dan
kekuatannya dengan ancaman dan kelemahan yang memberikan pengaruh yang sangat lemah
terhadap usaha café.
2) Nilai 3 jika café mempunyai kemampuan baik dalam memanfaatkan peluang dan kekuatannya
dengan ancaman dan kelemahan yang memberikan pengaruh yang lemah terhadap usaha café.
3) Nilai 2 jika café mempunyai kemampuan yang cukup dalam memanfaatkan peluang dan
kekuatannya dengan ancaman dan kelemahan yang memberikan pengaruh yang cukup lemah
terhadap usaha café.
4) Nilai 1 jika café tidak memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang dan kekuatannya
dengan ancaman dan kelemahan yang memberikan pengaruh yang kuat terhadap usaha
café.perusahaan.
iv. Perkalian bobot dan rating
Menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang diperoleh dari perkalian bobot dengan rating
(peringkat) setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh
total nilai tertimbang.
b. Tahap Pencocokan (The Mathcing Stage)
i. Matriks IE (Internal Eksternal)
Matriks ini bermanfaat untuk memposisikan café ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel. Matriks
IE terdiri dari dua dimensi, yaitu total skor matriks IFE pada sumbu X dan Matriks EFE pada
sumbu Y. Matriks ini dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yaitu:
1) Grow and Build (Tumbuh dan Bina) berada dalam sel I, II atau IV. Strategi yang cocok adalah
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrasi
(integrasi kebelakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).
2) Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara) mencangkup sel III, V, atau sel VII. Strategi
umum yang dipakai adalah penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar.
3) Harvest and Devest (Panen atau Divestasi) mencangkup sel VI, VIII, atau IX. Strategi yang
dipakai adalah divestasi strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
ii. Matriks SWOT
Matriks SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan untuk menentukan strategi
yang ditempuh berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman perusahaan (Bintang et al., 2022).

Tahapan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:


1) Menyusun daftar peluang dan dan ancaman eksternal perusahaan serta perusahaan serta kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan.
2) Menyusun strategi SO (Strength Opportunity) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan
internal dan peluang-peluang eksternal.
3) Menyusun strategi WO (Weakness Opportunity) dengan cara mencocokkan kelemahan-
kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal.
4) Menyusun strategi ST (Strength Threat) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan internal
dan ancaman-ancaman eksternal.
5) Menyusun strategi WT (Weakness Threat) dengan cara mencocokkan kelemahan-kelemahan
internal dan ancaman-ancaman eksternal.
c. Tahap Keputusan (The Decision Stage)
Matriks yang digunakan dalam keputusan ini adalah QSPM. Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM) adalah tools analisis dalam penentuan keputusan. Analisis QSPM memungkinkan
perusahaan untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, dengan mempertimbangkan
faktor internal dan eksternal yang sebelumnya diidentifikasi. QSPM digunakan untuk
mengevaluasi dan memilih strategi yang paling tepat dengan kondisi internal dan eksternal.
Alternatif strategi yang mempunyai nilai total terbesar pada perhitungan QSPM menjadi strategi
yang paling tepat dan paling cocok (Sabita et al 2021).
Langkah penyusunan matriks QSPM sebagai berikut:
i. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunci perusahaan
pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diperoleh dari matriks EFE dan IFE.
ii. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal (bobot yang diberikan sama
dengan bobot pada matriks EFE dan IFE).
iii. Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokkan) dan identifikasi alternatif strategi yang harus
dipertimbangkan organisasi untuk dimplementasikan.
iv. Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores-AS), didefinisikan sebagai angka yang
mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatiftertentu.
1) Nilai 1 = tidak menarik
2) Nilai 2 = agak menarik
3) Nilai 3 = cukup menarik
4) Nilai 4 = sangat menarik

Nilai Daya Tarik Total Attractive Score – TAS) diperoleh dengan mengalikan bobot dengan
attractiveness scores.

HASIL PEMBAHASAN

Lumintu Coffe and Tea merupakan salah satu café yang beroperasi mulai tahun 2022 di daerah
Pringgokusuman, Yogyakarta. Café ini menyajikan berbagai macam snacks, makanan dan minuman
seperti kentang goreng, Burger, Nasi Ayam & Cumi, Macam Macam Tea, dan berbagai macam kopi.
Harga yang ditawarkan oleh café Lumintu Caffe berkisar antara Rp. 11.000,00 sampai Rp. 25.000.000,00.
Café ini mengusung konsep alam sesuai lokasinya yang berada di pingiran sungai dan beroprasi dari
pukul 16.00-02.00 WIB.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal menyangkut lingkungan bisnis dalam perusahaan sendiri seperti manajemen,
pemasaran, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi. Lingkungan internal inilah yang
membentuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh café (Sabita, D 2021). Kekuatan dapat
dimanfaatkan oleh café sebagai keunggulan usaha dan karakter khusus yang dapat menarik minat
konsumen sehingga akan meningkatkan usaha, sementara kelemahan merupakan hal yang bisa
mengurangi poin plus sehingga harus diperbaiki. Faktor internal dalan penelitian ini dapat dilihat pada
tabel:

Tabel 1: Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan

Faktor internal Kekuatan Kelemahan


A. Manajemen

a. Planning Dilakukan dengan baik oleh pemilik dan Konsep kurang menarik, padahal
seluruh pekerja café untuk menu dan memiliki tempat yang bagus.
layanan kerjasama tim, pembagian tugas dll)
b. Organizing Setiap perkerja melakukan tugas dengan
baik, sesuai dengan job desk masing masing.
c. Actuating Adanya pengarahan dan pemberian motivasi
kerja.

d. Controlling Para Pekerja saling menginatkan dan


mengontrol seluruh area kerja mereka.
B. Pemasaran

a. Product Rasa enak (Kombinasi bahan, bumbu, cita Snack di Cafe ini termasuk sedikit
rasai dan porsi sesuai) dibanding Cafe lainnya.

b. Price Harga cukup terjangkau (Menu dari Rp.


11.000 untuk makanan kecil – Rp. 30.000 an
untuk menu lainnya)

c. Place Tempat nyaman dan sejuk (tersedia semi Tidak ada ruangan Indor.
indor, outdor)
Tersedia jaringan wifi

Pemasaran
d. Promotion Promosi dimedia sosial kurang
maximal
e. Process Pelayanan ramah, friendly.

f. Person Kerjasama yang baik antarpekerja (Tiap


pekerja di café melakukan pekerjaan dengan
teratur dan saling bekerja sama)
g. Phisical evidence Tata cafe yang instagramnable ditambah
lokasi yang pas karena sore hari bisa untuk
melihat sunset.
h. Productivity and Menggunakan list stock untuk pengontrolan
quality bahan baku (Setiap menu tersedia karena
stok bahan baku yang terus ada)
C. Penelitian dan Dilakukan secara kontinyu oleh tim (Ada
Pengembangan beberapa menu tambahan)

D. Sistem informasi Menggunakan media sosial untuk media


pemasaran

Analisis Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal terdiri dari berbagai faktor di luar perusahaan yang turut berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan. Lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi dua yaitu lingkungan industri
dan lingkungan jauh. Lingkungan industri meliputi aspek hambatan masuk, daya tawar pemasok, daya
tawar pembeli, ketersediaan barang substitusi dan tingkat persaingan dalam industri. Lingkungan jauh
meliputi aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi dan sebagainya (Qanita, 2020). Faktor
eksternal akan mengarahkan pada peluang dan ancaman yang ada di sekitar lingkungan usaha. Peluang
akan mengarahkan kegiatan bisnis ke arah yang lebih baik sementara ancaman dapat menghambar
pergerakan atau operasional bisnis café (Setyorini dan Santoso, 2016). Faktor eksternal yang akan dibahas
meliputi lingkungan mikro, lingkungan industri dan lingkungan makro pada Luminate Coffe and Tea
yang ditunjukkan pada tabel:

Tabel 2: Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman

Faktor Eksternal Peluang Ancaman


A. Lingkungan Mikro

a. Pemasok Hubungan baik dengan pemasok


(Bahan baku untuk setiap menu selalu
tersedia)
b. Pelanggan Beralihnya pelanggan pada pesaing
sejenis
c. Pesaing Masuknya pesaing baru yang
menggunakan konsep sama
B. Lingkungan Industri

a. Ancaman produk substitusi Harga produk substituai lebih murah


dan banyak beredar dipasaran
b. Persaingan antar perusahaan Fasilitas yang lebih lengkap dari
pesaing
c. Ancaman pendatang baru Produk yang lebih inovatif

Adanya pesaing yang menjual menu


yang sama tapi dengan ciri khas
berbeda
C. Lingkungan Mikro

a. Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar


sehingga banyak, mahasiswa hingga
para karyawan datang untuk
mengerjakan tugas atau pekerjaannya

Terletak di area pingir sungai, susana


teang dan nyaman.
b. Ekonomi Naiknya harga bahan baku dan
pendukung
c. Sosial Gaya hidup masyarakat cenderung
sederhana
d. Politik -- --

e. Teknologi Berkembangnya teknologi internet


seperti medsos untuk memaksimalkan
pemasaran.

MATRIKS IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Matriks IFE meringkas kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional bisnis yang
nantinya akan digunakan sebagai dasar evaluasi dalam pengembangan strategi (Iftikar, 2022). Analisis
faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan ini akan diberikan pembobotan dan pemberian rating
untuk mengetahui skor totalnya. Matriks FEF merupakan hasil dari identifikasi faktor eksternal berupa
peluang dan ancaman yang berpengaruh untuk café Lumintu Caffe and Tea.

Tabel 3: Hasil Matriks IFE dan EFE dengan perbandingan pesaing sejenis

LUMINATE ARRASAH ALFERD


N0 Faktor Sukses Kritis Bobot
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
1 Kualitas Produk 0,09 2 0,25 3 0,45 4 0,25
2 Customer Service 0,07 3 0,39 2 0,15 3 0,25
3 Pengaturan Persediaan 0,06 3 0,24 2 0,23 3 0,22
4 Loyalitas Konsumen 0,06 2 0,22 2 0,6 5 0,18
5 Harga Kompetitif 0,05 3 0,45 3 0,12 2 0,19
6 Kebersihan 0,07 2 0,12 3 0,14 4 0,33
7 Lokasi 0,08 4 0,17 3 0,25 3 0,35
8 Ecomefce 0,04 3 0,13 2 0,22 3 0,24
9 Rasa 0,07 2 0,25 2 0,15 4 0,32
10 Tata Letak 0,08 3 0,13 2 0,18 3 0,31
11 Pilihan Produk 0,09 2 0,27 2 0,11 3 0,17
12 Metode Pembayaran 0,08 3 0,31 3 0,11 4 0,19
13 Inovasi Produk 0,07 2 0,21 2 0,11 3 0,24
14 Area Parkir 0,04 3 0,11 3 0,25 3 0,17
15 Promosi 0,05 2 0,16 3 0,11 3 0,19
TOTAL 1 3,41 3,18 3,6

Analisis matriks menunjukkan skor total Lumintu Coffe and Tea sebesar 3,41 yang berarti café memiliki
posisi yang bagus di pasaran. Jika dibandingkan dengan pesaingnya, Alferd Cafe juga berada di urutan
tertinggi yang berarti cafe Alferd memiliki kekuatan yang membuat konsumen terus datang dan
menjadikan café ini salah satu favorite mereka, instagramable, memiliki fasilitas yang bagus dan berbagai
kekuatan lain yang dimilikinya. Kakuatan utama terletak pada keindahan tempat dan fasilitas yang di
dukung dengan peluang pangsa pasar yang luas dan e commerce yang dapat mendukung pemasaran café.
MATRIKS SWOT

Matrik SWOT menghasilkan beberapa strategi alternatif yang diperoleh dari variabel-variabel internal
dan eksternal sesuai dengan posisi café. Alternatif-alternatif strategi yang didapat antara lain:

1. Strategi SO
a. Mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk menarik konsumen
b. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kerjasama untuk perusahaan
2. Strategi WO
a. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran
b. Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan wilayah sekitar coffeshop
3. Strategi ST
a. Mempertahankan citra atau image coffeshop tersebut
b. Memberikan layanan delivery order untuk konsumen
4. Strategi WT
a. Melayani pangsa pasar menegah ke bawah dengan menyediakan paket atau porsi khusus
b. Meningkatkan fasilitas coffeshop tersebut

QUANTITATIVE STRATEGI PLANNING MATRIX (QSPM)

Analisis QSPM dilakukan untuk mengetahui strategi terbaik yang dapat digunakan oleh pelaku usaha
berdasarkan hasil dari matriks SWOT yang telah mengindikasikan strategi terbaik berkaitan dengan
faktor internal dan eksternal yang dimiliki.

No Alternatif Strategi Total TAS Peringkat


1. Mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk menarik
konsumen
2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kerjasama untuk tujuan
perusahaan
3. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran

4. Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan wilayah sekitar kedai


kopi
5. Mempertahankan citra atau image kedai kopi

6. Memberikan layanan delivery order untuk konsumen

7. Melayani pangsa pasar menengah ke bawah dengan menyediakan paket


atau porsi khusus
8. Meningkatkan fasilitas kedai kopi

KESIMPULAN

1. Alternatif strategi yang dikumpulkan dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan metode
QSPM antara lain menjaga citra kafe, memperbaiki premis kafe, menjaga kualitas produk dan
layanan untuk menarik pelanggan, meningkatkan kemampuan manajemen dan berkolaborasi
untuk kepentingan kafe , mengatur pesanan pengiriman untuk layanan yang dihadapi konsumen,
memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pemasaran, melayani pangsa pasar menengah ke
bawah dengan menawarkan paket atau suku cadang khusus, dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok atau komunitas cofee shop.
2. Prioritas utama analisis yang dilakukan adalah menjaga image atau citra kafe tersebut. Hasil
penelitian dapat digunakan oleh Lumintu Space Coffe & Tea dalam merencanakan strategi yang
tepat untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan usaha khususnya dalam hal pemasaran.
Adapun saran pada penelitian ini adalah perlu adanya perbaikan pada kualitas pelayanan yang
dilakukan, seperti memperbaiki mekanisme pembayaran pesanan agar konsumen tidak terlalu
lama mengantre, menambah jumlah karyawan di setiap gerai supaya mempercepat mekanisme
pemesanan, meningkatkan standart pelatihan di akademi barista yang telah dibuat oleh kopi
kenangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Lumintu Space Coffe & Tea dalam rangka
unggul dalam persaingan. Serta dibutuhkan adanya peningakatan pada variabel lokasi usaha dan
inovasi, seperti menambah jumlah lokasi usaha yang dimiliki Lumintu Space Coffe & Tea,
memperbanyak variasi menu dan membuat terobosan terobosan baru kembali dibidang nonfood.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai