Anda di halaman 1dari 14

Volume 2, No.

2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)


Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

STRATEGI PEMASARAN MELALUI ANALISIS SWOT PADA


PERUSAHAAN KOPI LOKAL

Noneng. R. Sukatmadiredja1, Windy Mella Rosita2


STIE Mahardika
Program Studi Manajemen
Surabaya, Indonesia

E-mail: rheina1060@gmail.com, windymela1@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian berjudul Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Di Perusahaan Kopi Lokal PT.
Berontoseno Kediri. Bertujuan untuk mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan dan Peluang,
ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dan untuk menemukan strategi pemasaran yang relevan
yang digunakan oleh PT. Berontoseno Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
dengan objek penelitian aplikasi strategi pemasaran perusahaan, dengan menggunakan analisis
SWOT yaitu menganalisis strategi SO (Strength-Opportunity), ST (Strength-Weakness), WO
(Weakness-Opportunity), WT (Weakness- Ancaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
lingkungan internal yang mempengaruhi strategi pemasaran PT. Berontoseno Kediri adalah kopi
bubuk berkualitas baik, harga produk lebih murah daripada produk pesaing, posisi bisnis yang
masih melakukan kegiatan secara mandiri dengan peralatan sederhana, dan juga karena
keterbatasan jumlah modal perusahaan. Faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh adalah
ketersediaan bahan baku yang memadai, masyarakat perlu minum konsumsi dalam bentuk kopi,
persaingan dengan perusahaan sejenis, serta meningkatnya substitusi produk. Hasil analisis
SWOT menghasilkan delapan strategi alternatif yang perlu dilakukan oleh PT. Berontoseno
Kediri, mengembangkan jaringan pemasaran, meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan,
memperkuat kerja sama dengan lembaga pemerintah, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan pelatihan, meningkatkan kegiatan promosi dan periklanan, menetapkan harga
untuk menghadapi persaingan, meningkatkan penggunaan teknologi, dan menekan segala
kemungkinan biaya kebocoran operasional.

Kata kunci: Strategi Pemasaran, SWOT

ABSTRACT

Research entitled Marketing Strategy Through SWOT Analysis At Local Coffee Company PT.
Berontoseno Kediri. Aims to identify Strengths, Weaknesses and Opportunities, threats owned by
the company and to find relevant marketing strategies used by PT. Berontoseno Kediri. This
research uses quantitative approach, with object of research application of company marketing
strategy, by using SWOT analysis that is analyzing strategy of SO (Strength-Opportunity), ST
(Strength-Weakness), WO (Weakness-Opportunity), WT (Weakness-Threat). The results showed
that the internal environment factors that influence the marketing strategy of PT. Berontoseno
Kediri is a good quality powdered coffee, cheaper product price than competing products,
business position that still perform activities independently with simple equipment, and also due
to limited amount of company capital. External environmental factors that influence is the
availability of adequate raw materials, the community needs to drink consumption in the form of
coffee, competition with similar companies, as well as the increasing product substitution. The
12
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

result of SWOT analysis yield eight alternative strategies that need to be done by PT.
Berontoseno Kediri, developing a network of marketing, improving the quality of service to
customers, strengthening cooperation with government agencies, improving the quality of human
resources by training, increasing promotional and advertising activities, setting prices to face
competition, increasing the use of technology, and suppressing any possibility of leakage costs
operational.
Keywords: Marketing Strategy, SWOT

yang tersedia. Bagi seorang dan atau


rumah tangga , kebutuhan akan kopi bubuk
PENDAHULUAN dirasa sangatlah perlu untuk melengkapi
Latar Belakang Masalah persediaan barang konsumsi terkait dengan
Kopi merupakan tanaman perkebunan kehidupan berinteraksi sosial dalam
strategis yang biasa dikonsumsi dalam bermasyarakat. Keberadaan kopi bubuk
bentuk minuman yang bersifat bagi seseorang apalagi sebagai pecandu
menyegarkan. Pada awal kopi adalah sangat membantu dalam
perkembangannya kopi hanya terbatas berbagai aktivitas atau bisa dikatakan
diproduksi dan dikonsumsi di negara- seseorang akan lebih bersemangat dalam
negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, beraktivitas setelah minum kopi. Kopi
tetapi sekarang meluas ke seluruh dunia Berontoseno merupakan salah satu merek
dan banyak dikonsumsi di Eropa dan kopi yang sudah dikenal oleh masyarakat
Amerika. Perkembangan kopi yang pesat meskipun beberapa merek kopi bubuk yang
membuat minuman ini sudah menjadi lain juga lebih dikenal oleh masyarakat
bagian dari kebiasaan dan budaya seperti kopi luwak, kopi cap singa, kopi
masyarakat pedesaan maupun perkotaan. ABC, kopi nescape dan lain-lainnya. Kopi
Konsumsi kopi berbeda dengan konsumsi Berontoseno merupakan salah satu
minuman lainnya, karena faktor ketenangan produsen kopi yang berdiri sejak tahun
dan kefokusan yang diperoleh tanpa efek 1956 di Kediri Jawa Timur.
samping seperti minuman beralkohol. Strategi yang tepat bagi perusahaan
Keadaan tersebut tentunya membuat dapat dipertimbangkan dengan melihat
produsen kopi menjadi sulit dalam kondisi internal dengan menggunakan
memasarkan produk mereka kepada matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan
konsumen. Produsen kopi dituntut untuk matriks External Factor Evaluation (EFE )
lebih pintar dan kreatif dalam menciptakan untuk kondisi eksternal perusahaan selain
strategi pemasaran. Salah satu bentuk itu, perusahaan juga harus dapat melihat
strategi pemasaran yang dapat digunakan posisi bisnis yang dijalankan dengan
dalam menghadapi situasi ini adalah menggunakan analisis SWOT. lingkungan
dengan promosi. Promosi merupakan salah internal maupun eksternal dapat digunakan
satu strategi marketing terbaik, namun sebagai identifikasi kondisi lingkungan
banyak digunakan produsen karena itulah industri yang menunjukkan strategi
produsen harus lebih kreatif dalam pemasaran yang dapat dipokuskan oleh
melakukan promosi. perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut
Kopi Berontoseno merupakan salah sangat menarik untuk meneliti mengenai
satu produk kebutuhan rumah tangga yang kondisi internal dan eksternal maupun
sudah tersedia diberbagai tempat penjualan kondisi pasar yang terdapat di perusahaan
baik diperkotaan maupun di pedesaan
dengan berbagai macam varian produk
13
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Berdasarkan uraikan latar belakang di beberapa definisi dari berbagai macam


atas maka peneliti tertarik untuk mengambil bahasa, dapat disimpulkan bahwa Strategi
judul penelitian “Strategi Pemasaran adalah suatu perencanaan jangka panjang
Melalui Analisis SWOT pada Perusahaan yang disusun secara cermat untuk
Kopi Lokal PT. Berontoseno Kediri”. mencapai suatu tujuan dan sasaran
Rumusan Masalah tertentu.
Adapun rumusan masalah berkaitan MANAJEMEN
dengan latar belakan di atas adalah Menurut Hasibuan (2013:2)
sebagai berikut : mengatakan bahwa : “Manajemen adalah
1. Apa saja Faktor Internal (Kekuatan dan ilmu dan seni mengatur proses
Kelamahan) dan Eksternal (Peluang dan pemanfaatan sumber daya manusia dan
Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
PT. Berontoseno Kediri ? efisien untuk mencapai satu
2. Bagaimana Strategi pemasaran yang tujuan.”Manajemen mengandung 3 (tiga)
relevan digunakan oleh perusahaan PT. pengertian yaitu pertama manajemen
Berontoseno Kediri ? sebagai proses, kedua manajemen sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen, dan yang ketiga
LANDASAN TEORI adalah manajemen sebagai ilmu.”
STRATEGI
Menurut James A.F. Stoner dalam
Menurut David (2013:18), strategi
Irham Fahmi, (2013 : 3) Manajemen adalah
adalah sarana bersama dengan tujuan
proses perencanaan, pengorganisasian,
jangka panjang hendak dicapai. Strategi
pemimpin, dan pengendalian upaya,
bisnis mencakup ekspansi geografis,
anggota organisasi dan penggunaan semua
diversifikasi, akuisisi, pengembangan
sumber daya organisasi untuk mencapai
produk, penetrasi pasar, pengetatan,
tujuan yang telah ditetapkan.
divestasi, likuidasi dan usaha patungan
Manajemen Strategi
atau joint venture.
Menurut pendapat Hitt et al yang
Dalam Cambridge Advanced
dikutip dalam Rangkuti (2016:197),
Learner's Dictionary (2013:106), Strategy
manajemen strategis adalah proses untuk
(noun): a detailed plan for achieving
membantu organisasi dalam
success in situations such as war, politics,
mengidentifikasi apa yang ingin dicapai,
business, industry, or sport, or the skill of
dan bagaimana seharusnya mencapai hasil
planning for such situations. Jika diartikan
yang bernilai. Manajemen mempunyai arti
ke dalam bahasa Indonesia berarti rencana
yang sangat luas, dapat berarti proses,
rinci untuk mencapai keberhasilan dalam
seni, ataupun ilmu. Dikatakan proses
situasi seperti perang, politik, bisnis,
karena manajemen terdapat beberapa
industri, atau olahraga, atau keterampilan
tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu
perencanaan untuk situasi seperti itu. Di
perencanaan, pengorganisasian,
dalam buku yang berjudul “Manajemen
pengarahan, dan pengawasan. Manajemen
Strategik-Pengetahuan” karangan
strategis adalah pendekatan sistematis
Kusumadmo (2013:13), kata strategis
untuk utama dan semakin bertanggung
berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos
jawab penting dari manajemen umum untuk
yang mengacu pada peran jendral yang
posisi dan berhubungan organisasi dengan
mendeskripsikan kejendralan. Berdasarkan
14
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

lingkungannya dalam cara yang akan kelangsungan hidup perusahaan. Konsep


memastikan kesuksesan dan membuatnya pemasaran adalah dasar pemikiran
aman dari kejutan. bagaimana caranya aktivitas pemasaran
Manfaat Manajemen Strategi Secara dapat dilaksanakan berdasarkan suatu
historis, menurut Fred R. David (2013:22) filasfat yang mantap, yang mengungkap
manfaat utama dari manajemen strategis pemasaran yang tanggap dan
adalah untuk membantu organisasi bertanggungjawab (Sunyoto, 2014:26).
merumuskan strategi-strategi yang lebih Menurut Sofjan Assauri dalam Sunyoto
baik melalui penggunaan pendekatan (2014:27) terdapat enam konsep
terhadap pilihan strategi yang lebih pemasaran
sistematis, logis, dan rasional. Manfaat Manajemen Pemasaran
lainnya adalah hadirnya peluang bahwa Pengertian manajemen pemasaran
proses tersebut menyediakan ruang yang menurut Kotler dan Keller (2013:27) :
mampu memberdayakan individu. Manajemen pemasaran adalah suatu
Pemasaran gabungan antara seni dengan ilmu
Pemasaran menurut Kotler dan mengenai pemilihan target pasar dan
Armstrong (2014:27) : Pemasaran adalah membangun hubungan yang
proses dimana perusahaan menciptakan menguntungkan dengan mereka.
nilai bagi pelanggan dan membangun Berdasarkan pengertian di atas, maka
hubungan yang kuat dengan pelanggan, manajemen pemasaran mencakup suatu
dengan tujuan menangkap nilai dari kegiatan yang lengkap, dimulai dari
pelanggan sebagai imbalannya. penganalisaan pasar yang dimaksudkan
Pengertian di atas memperlihatkan untuk mencari peluang bisnis yang ada
adanya suatu usaha untuk memenuhi dengan menggunakan perencanaan yang
kebutuhan serta adanya suatu usaha yang sesuai dengan tujuan organisasi.
diarahkan untuk memperoleh kebutuhan Menurut Kotler dan Keller (2016:27)
tersebut dengan cara mengadakan yang mengatakan bahwa :Marketing
hubungan dengan pihak lain. Cakupannya management as the art and science of
juga yaitu barang dan jasa serta gagasan choosing target markets and getting,
yang berdasarkan pertukaran dan keeping, and growing customers through
tujuannya adalah memberikan kepuasan creating, delivering, and communicating
bagi pihak yang terlibat. Berdasarkan kedua superior customer value.” Arti dari definisi
definisi tersebut maka pemasaran dapat tersebut, manajemen pemasaran sebagai
diartikan sebagai sarana untuk mengetahui seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
kebutuhan serta selera dari pengonsumsi, mendapatkan, mempertahankan, serta
kemudian dengan melihat peluang yang meningkatkan jumlah pelanggan dengan
ada disusunlah suatu kebijakan pemasaran menciptakan, menghantarkan, dan
yang sesuai dengan keadaan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
permintaan yang telah diketahui tersebut. unggul.
Konsep Pemasaran Strategi Pemasaran
Konsep Pemasaran Menurut Swasta Strategi pemasaran merupakan
(2014:884) konsep pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa menyatu di bidang pemasaran, yang
pemuasan kebutuhan konsumen memberikan panduan tentang kegiatan
merupakan syarat ekonomis dan social bagi yang akan dijalankan untuk dapat
15
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

tercapainya tujuan pemasaran suatu Menurut Freddy Rangkuti (2016: 18)


perusahaan (Assauri, 2014:201). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
Strategi pemasaran terdiri dari faktor secara sistematis untuk merumuskan
pengambilan keputusan tentang biaya strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pemasaran perusahaan, bauran pada logika yang dapat memaksimalkan
pemasaran, alokasi pemasaran dan dengan kekuatan (Strengths) dan peluang
keadaan lingkungan yang diharapkan dan (Opportunities), namun secara bersamaan
kondisi persaingan yang dihadapi (Kotler dapat meminimalkan kelemahan
dan Keller, 2013:204). (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Strategi pemasaran memiliki Proses pengambilan keputusan strategis
konsekuensi yang multifungsi dan selalu berkaitan dengan pengembangan
multidimensi serta perlu misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal perusahaan. Dengan demikian
dan internal yang dihadapi perusahaan perencanaan strategis (strategic planner)
(David, 2013:104). harus menganalisis faktor-faktor strategis
Bauran Pemasaran perusahaan (kekuatan, kelemahan,
Beberapa ahli pemasaran peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang
mengemukakan marketing mix sebagai ada saat ini. Faktor kekuatan dan
berikut : Menurut Kotler dan Amstrong yang kelemahan terdapat dalam tubuh suatu
dialih bahasakan oleh Bob Sabran organisasi, termasuk satuan bisnis tertentu.
(2013:75) Bauran pemasaran adalah Sedangkan peluang dan ancaman
seperangkat alat-alat pemasaran yang merupakan faktor-faktor lingkungan yang
digunakan perusahaan untuk menghasilkan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan
respon yang diinginkan pasar sasaran. atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika
Definisi lain yang dikemukakan oleh dikatakan bahwa analisis SWOT dapat
Kotler dan Armstrong pada bukunya merupakan instrumen yang ampuh dalam
Principles of Marketing (2014:76) yaitu : The melakukan analisis strategik, keampuhan
marketing mixis the set of tactical marketing tersebut terletak pada kemampuan para
tools that the firm blends to produce the penentu strategi perusahaan untuk
response it wants in the target market. memaksimalkan peranan faktor kekuatan
Bauran pemasaran diklasifikasikan oleh dan pemanfaatan peluang sehingga
Jerome Mc.Carthy dalam Kotler dan Keller sekaligus berperan sebagai alat untuk
(2016:47) bahwa : various marketing meminimalisir kelemahan yang terdapat
activities into marketing-mixtools of four dalam tubuh organisasi dan menekan
broad kinds, which he called the four Ps of dampak ancaman yang timbul dan harus
marketing: product, price, place, and dihadapi. (Siagian, 2014:172)
promotion. Mary dan Robbins Coulter dalam
SWOT Erwin Suryatama (2014:25) mendefinisikan
SWOT merupakan sebuah singkatan analisis SWOT adalah suatu analisis
dari Strenghtnes (S), Weakness (W), organisasi dengan menggunakan kekuatan,
Opportunities (O), dan Threats (T). Analisis kelemahan, kesempatan dan ancaman dari
SWOT dapat memisahkan masalah pokok lingkungan.
dan memudahkan pendekatan strategis Sedangkan Jogiyanto dalam Widharta
dalam suatu organisasi. (2013:6) menjelaskan bahwa analisis
SWOT adalah semua organisasi memiliki
16
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

kekuatan dan kelemahan dalam area Menurut Sugiyono (2014:115)


fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan mengatakan populasi merupakan wilayah
yang sama kuatnya atau lemahnya dalam generalisasi yang terdiri atas objek atau
semua area bisnis. Kekuatan atau subjek yang mempunyai kualitas dan
kelemahan internal, digabungkan dengan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peluang dan ancaman dari eksternal dan peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel
untuk penetapan dengan maksud strategi. Menurut Sugiyono (2014:116) adalah
Tujuan dan strategi diterapkan dengan merupakan bagian dari jumlah dan
maksud karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Kerangka Berpikir Dalam penelitian kualitatif tidak
Untuk mempermudah dalam menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
melakukan analisis dalam penelitian ini, Spradley dinamakan social situation” atau
maka diperlukan sebuah alur penelitian situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen
yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan
sehingga dapat mempercepat proses aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
penelitian ini, adapaun kerangka berpikir sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di
yang digunakan oleh peneliti adalah rumah berikut keluarga dan aktivitasnya,
sebagai berikut : atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang
sedang ngobrol, atau di tempat kerja,
Strenght Weakness dikota, desa atau wilayah suatu negara.
(Kekuatan) (Kelemahan) Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan
Merupakan situasi Merupakan sebagai obyek penelitian yang ingin
atau kondisi yang kegiatan-kegiatan diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya.
merupakan organisasi yang
Internal

kekuatan dari tidak berjalan Pada situasi sosial atau obyek


organisasi atau dengan baik atau penelitian ini peneliti dapat mengamati
program sumber daya yang secara mendalam aktivitas (activity), orang-
perusahaan saat dibutuhkan oleh orang (actors), yang ada pada tempat
ini. organisasi tetapi (place) tertentu. Tetapi sebenarnya obyek
tidak dimiliki oleh penelitian kualitatif, juga bukan semata-
organisasi.
mata pada situasi sosial yang terdiri atas
Opportunity Threat (Ancaman)
(Kesempatan) Merupakan faktor tiga elemen tersebut, tetapi juga bisa
Merupakan faktor negative dari berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan,
Eksternal

positif yang muncul lingkungan yang binatang, kendaraan dan sejenisnya.


dari lingkungan dan memberikan Adapun objek penelitian pada
memberikan hambatan bagi penelitian yang akan membahas mengenai
kesempatan bagi berkembangnya Penerapan Strategi Pemasaran pada
organisasi atau berjalannya
Perusahaan Kopi Lokal PT. Berontoseno
sebuah organisasi.
Kediri dengan menggunakan analisis
METODE PENELITIAN SWOT.
Jenis Penelitian Definisi Operasional Variabel
Peneliti ini mempergunakan Metode analisis Dalam penelitian ini definisi
kualitatif operasional variabel yang di gunakan
Populasi dan Sampel adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strenght)
17
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Strength atau kekuatan adalah situasi Sumber dan Pengumpulan Data


datau kondisi yang merupakan kekuatan Sumber Data
dari organisasi atau program pada saat ini. Jenis Sumber Data yang dipakai
Strength merupakan faktor internal yang dalam penelitian ini adalah data primer dan
mendukung perusahaan dalam mencapai data sekunder.
tujuannya seperti sumber daya, keahlian a. Data primer
atau kelebihan yang lain. Menurut Sugiyono (2014 : 137) yang
2. Kelemahan (Weakness) menyatakan bahwa sumber primer adalah
Weakness adalah kegiatan-kegiatan sumber data yang langsung memberikan
organisasi yang tidak berjalan dengan baik data kepada pengumpul data. Data tersebut
atau sumber daya yang dibutuhkan oleh dapat diperoleh langsung dari responden
organisasi tetapi tidak dimiliki oleh dengan cara observasi, wawancara sesuai
organisasi. Weakness merupakan faktor dengan keadaan dilapangan.
internal yang menghambat perusahaan b. Data sekunder
dalam mencapai tujuannya. Faktor Menurut Sugiyono (2014:137) Data
penghambat dapat berupa fasilitas yang Sekunder adalah sumber data yang tidak
tidak lengkap, kurang sumber daya langsung memberikan data kepada
keuangan, kemampuan mengelola keahlian pengumpul data yaitu data yang dikerjakan
pemasaran, dan citra perusahaan. oleh perusahaan itu sendiri, misalnya lewat
3. Kesempatan (Opportunity) orang lain atau lewat dokumen. Adapun
Opportunity atau keempatan adalah data sekunder yang digunakan peneliti
faktor positif yang muncul dari lingkungan meliputi gambaran umum perusahaan, dan
dan memberikan kesempatan bagi data yang relevan dengan topik
organisasi. Opportunity merupakan faktor permasalahan dalam penelitian ini.
eksternal yang mendukung perusahaaan Teknik Pengumpulan Data
dalam mencapai tujuan. Faktor eksternal Metode pengumpulan data yang
yang mendukung dalam pencapain tujuan dipergunakan dalam penelitian adalah :
dapat berupa peruabahan kebijakan, 1. Observasi
perubahan lingkungan, perubahan 2. Wawancara
teknologi, dan perkembangan supplier dan ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN
buyer. PEMBAHASAN
4. Ancaman (Threat ) Hasil Penelitian
Threat atau ancaman adalah faktor Analisis SWOT Strategi Pemasaran
negative dari lingkungan yang memberikan untuk Peningkatan Daya saing di PT.
hambatan bagi berkembangnya atau Berontoseno Kediri
berjalannya sebuah organisasi. Threat Dalam penelitian ini, analisa SWOT
merupakan faktor eksternal ynag digunakan untuk mengetahui strategi apa
menghambat perusahaan dala mencapai yang seharusnya diterapkan oleh PT.
tujuannya. Faktor eksternal ynag Berontoseno Kediri dalam memanfaatkan
menghambat perusahaan dapat berupa peluang pasar melalui analisa terhadap
masuknya pesaing baru, pertumbuhan faktor internal dan faktor eksternal yang
pasar yang lambat, maningkatnya mempengaruhi usaha PT. Berontoseno
bargaining power dari pada supplier dan Kediri. Analisa SWOT melibatkan faktor
buyer utama, perubahan teknologi serta internal, yaitu kekuatan dan kelemahan PT.
kebijakan baru. Berontoseno Kediri dan faktor eksternal,
18
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi rendah


oleh PT. Berontoseno Kediri.
Penghitungan Bobot dan Rating 4. Keterbatasan sarana
dan prasarana
Dari hasil penentuan nilai bobot 0.08 3 0.24
sistem informasi
pada faktor-faktor internal dan eksternal PT. manajemen
5. Distribusi produk
Berontoseno Kediri pada dibawah ini, hanya di daerah 0.08 3 0.24
langkah selanjutnya yaitu melakukan tertentu saja
penghitungan terhadap nilai bobot dan Sub Total 0.33 14 1.06
rating, sebagaimana tertera pada tabel Total 1 36 2.66
dibawah ini berikut ini: Berdasarkan Tabel diatas, diketahui
bahwa total skor faktor strategi internal
Penghitungan IFAS pada PT. adalah sebesar 2,66 yang termasuk ke
Berontoseno Kediri dalam kategori cukup kuat. Kekuatan utama
Faktor-Faktor Strategis Bobot X yang dimiliki oleh PT. Berontoseno Kediri
Bobot Rating
Internal Rating adalah kualitas kopi bubuk yang baik dan
Kekuatan (Strenght): harga produk yang lebih murah
1. Kualitas kopi bubuk dibandingkan produk pesaing dengan skor
0.11 4 0.44
yang baik
2. Produk bersertifikat
masing-masing adalah 0.44 dan 0,24.
0.05 2 0.10
dari pemerintah Kedua parameter tersebut memiliki
3. Lokasi perusahaan pengaruh besar terhadap kekuatan yang
0.05 2 0.10
yang strategis
4. Promosi dan dimiliki oleh perusahaan. Berbeda halnya
periklanan yang
0.08 3 0.24
dengan kekuatan, kelemahan utama PT.
dilakukan oleh
Berontoseno Kediri adalah Pendidikan dan
perusahaan
Faktor-Faktor Strategis Bobot X pengetahuan SDM yang tergolong rendah.
Bobot Rating
Internal Rating Adapun skor indicator tersebut adalah 0.10.
5. Adanya diversifikasi parameter tersebutlah yang sejatinya
jenis dan ukuran 0.08 3 0.24
produk memberikan dampak kelemahan terbesar
6. Terjalinnya terhadap keadaan dan pengembangan
kerjasama yang baik
antar staf di dalam
0.08 3 0.24 perusahaan saat ini
perusahaan Sedangkan untuk penghitungan faktor
7. Harga produk lebih eksternal (EFAS) disusun dengan cara yang
murah dibandingkan
0.08 3 0.24 sama seperti dengan cara menyusun
dengan produk
pesaing matriks faktor internal (IFAS) akan tetapi
8. Perusahaan
tergolong sudah
kekuatan diganti dengan peluang,
0.05 2 0.1
dewasa dan banyak sedangkan kelemahan diganti dengan
pengalaman ancaman. Hasil penghitungan EFAS terlihat
Sub Total 0.48 22 1.6
Kelemahan
pada tabel berikut:
(Weaknesses):
1. Jumlah modal yang Penghitungan EFAS pada PT.
0.08 3 0.24
terbatas
2. Posisi usaha yang
Berontoseno Kediri
masih melakukan Rati Bobot X
Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot
kegiatan secara 0.08 3 0.24 ng Rating
mandiri dengan Peluang (Opportunities ):
peralatan sederhana 1. Kebutuhan masyarakat akan
3. Pendidikan dan konsumsi minuman berupa 0.10 3 0.30
pengetahuan SDM 0.05 2 0.10 kopi
yang tergolong 2. Peluang pasar yang dapat 0.14 4 0.56
19
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dijangkau oleh perusahaan Dari rangkaian nilai skor tersebut, maka


masih luas
3. Berkembangnya usaha mikro,
dapat disusun sebuah tabel Rekapitulasi
kecil, dan menengah yang Nilai Skor IFAS dan EFAS sebagai berikut:
0.10 3 0.30
merupakan program
pemerintah
4. Ketersediaan bahan baku Rekapitulasi Nilai Skor IFAS dan EFAS
0.14 4 0.56
yang cukup
5. Pertumbuhan penduduk yang Skor Pilihan
0.07 2 0.14 Skor Internal
terus bertambah Eksternal Strategi
Sub Total 14 1.86
Ancaman (Threats ):
S > W (+) 1.6 O > T (+) 1.86
6. Adanya kenaikan tarif listrik Growth
0.07 2 0.14 > 1.06 (+) > 1.18 (+)
dan gas LPG
7. Persaingan dengan
0.10 3 0.30 S < W (-) O < T (-) Survival
perusahaan yang sejenis
8. Daerah distribusi pesaing S > W (+) O < T (-) Diversification
0.10 3 0.30
lebih luas
9. Biaya hidup masyarakat yang S > W (-) O > T (+) Stability
0.07 2 0.14
semakin tinggi
10. Semakin meningkatnya Untuk menetukan pilihan strategi yang
0.10 3 0.30
produk substitusi
Sub Total 15 1.18 lebih spesifik dari nilai yang didapat
Total 29 3.04 dimasukkan ke dalam diagram pilihan
Berdasarkan pada tabel diatas faktor- strategi, karena hasil dari tabel diatas
faktor kekuatan (strengths) mempunyai nilai terlihat bahwa dari skor yang ada mengarah
skor sebesar 1.60 sedangkan faktor-faktor pada pilihan growth strategy selanjutnya
kelemahan (weaknesses) mempunyai nilai menentukan growth strategy yang lebih
skor sebesar 1.06. Berarti PT. Berontoseno spesifik.
Kediri mempunyai kekuatan yang lebih Berdasarkan skor yang menunjukkan
tinggi dibandingkan faktor kelemahan dalam bahwa kekuatan (Strengths) lebih kecil dari
menentukan strategi pemasaran dalam peluang (Oportunities), sehingga hasilnya
meningkatkan daya saing. Selanjutnya nampak pada diagram dan tabel di bawah
pada tabel 4.4 di atas, faktor-faktor peluang ini:
(opportunities) mempunyai nilai skor
sebesar 1.86 dan faktor-faktor ancaman Total Skor Evaluasi Faktor Internal
(threats) mempunyai nilai skor sebesar 4.0 3.0 2.0 1.0
2.66
1.18. Dari nilai skor tersebut menunjukkan I II III
bahwa upaya penentuan strategi
bersaingnya PT. Berontoseno Kediri 3.04
3.0
mempunyai peluang yang cukup besar Total Skor IV V VI
dibandingkan ancaman yang akan timbul. Evaluasi
Faktor 2.0
Dari hasil susunan faktor-faktor
Eksternal
internal dan eksternal di atas, menghasilkan
VII VII IX
rangkaian skor sebagai berikut: 1.0
a. Kekuatan (Strenghts) = 1.6
b. Kelemahan (Weaknesses) = 1.06
Total skor dari faktor internal
c. Peluang (Opportunities) = 1.86
maupun eksternal setelah dipetakan dalam
d. Ancaman (Threats) = 1.18
matriks IE menunjukkan bahwa posisi PT.
Berontoseno Kediri berada pada sel II yaitu
pada posisi pertumbuhan (growth) atau
20
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

strategi konsentrasi melalui integrasi analisis terhadap faktor internal dan


horizontal. Strategi pertumbuhan (growth eksternal yang mempengaruhi usaha PT.
strategy) didesain untuk mencapai Berontoseno Kediri.
pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, Berdasarkan tabel matrik SWOT
profit, maupun kombinasi dari ketiganya menurut Rangkuti, maka diperoleh hasil
(Kotler, 2014). Hal ini dapat dicapai dengan analisis SWOT strategi pemasaran PT.
cara mengembangkan produk baru, yaitu Berontoseno Kediri dalam peningkatan
jika selama ini perusahaan hanya daya saing adalah sebagai berikut:
memproduksi kopi dalam beberapa jenis,
maka sebaiknya dikembangkan lagi jenis Matriks SWOT PT. Berontoseno Kediri
kopi yang di jual. Salah satu contohnya Strengths (S) Weaknesses
adalah memproduksi kopi dengan 1. Kualitas kopi (W)
bubuk yang 1. Jumlah
campuran gula dan susu. Strategi lainnya baik modal yang
adalah meningkatkan kualitas produk, 2. Produk terbatas
seperti meningkatkan manajemen bersertifikat 2. Posisi
pengawasan terutama dalam dari usaha yang
pemerintah masih
mengkemasan produk untuk meningkatkan 3. Lokasi melakukan
daya tahan kopi bubuk dalam kemasan. perusahaan kegiatan
Strategi yang ada dalam strategi IFAS yang secara
pertumbuhan lainnya yaitu meningkatkan strategis mandiri
4. Promosi dan dengan
akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang periklanan peralatan
dapat dilakukan adalah dengan cara yang sederhana
memperbanyak intensitas publikasi di EFAS dilakukan 3. Pendidika
oleh n dan
media. Cara ini merupakan strategi
perusahaan pengetah
terpenting apabila kondisi perusahaan 5. Adanya uan SDM
tersebut berada dalam pertumbuhan yang diversifikasi yang
cepat dan terdapat kecenderungan pesaing jenis dan tergolong
ukuran rendah
untuk melakukan perang harga dalam produk 4. Keterbata
usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. 6. Terjalinnya san
Strategi pertumbuhan melalui integrasi kerjasama sarana
horizontal adalah suatu kegiatan untuk yang baik dan
antar staf di prasaran
memperluas perusahaan dengan cara dalam a sistem
membangun di lokasi yang lain, dan perusahaan informasi
meningkatkan jenis produk serta jasa 7. Harga manajem
(Rangkuti, 2013) IFAS produk lebih en
murah 5. Distribusi
B. Formulasi Strategi dibandingka produk
Berdasarkan hasil identifikasi n dengan hanya di
lingkungan internal dan lingkungan produk daerah
EFAS pesaing tertentu
eksternal, dapat diketahui kekuatan,
8. Perusahaan saja
kelemahan, peluang dan ancaman bagi tergolong
perusahaan. Dalam penelitian ini, analisa sudah
SWOT dapat digunakan untuk mengetahui dewasa dan
banyak
strategi apa yang seharusnya diterapkan pengalaman
oleh PT. Berontoseno Kediri dalam Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
memanfaatkan peluang pasar melalui 1. Kebutuhan 1. Mengemban 1. Memperku
21
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

masyarakat akan gkan at f. Terjalinnya kerjasama yang baik antar


konsumsi jaringan kerjasama staf di dalam perusahaan
minuman berupa pemasaran dengan
kopi (S1,S2,S3,S instansi g. Harga produk lebih murah
2. Peluang pasar 5,O1,O2,O5 pemerintah dibandingkan dengan produk pesaing
yang dapat ) an h. Perusahaan tergolong sudah dewasa
dijangkau oleh 2. Meningkatk (W1,W2,O dan banyak pengalaman
perusahaan an kualitas 3)
masih luas layanan 2. Meningkat 2. Faktor Kelemahan
3. Berkembangny kepada para kan a. Jumlah modal yang terbatas
a usaha mikro, pelanggan kualitas b. Posisi usaha yang masih melakukan
kecil, dan (S4,S5,S6,S SDM kegiatan secara mandiri dengan
menengah yang 7,O4) dengan
merupakan pelatihan peralatan sederhana
program (W3,W4,O c. Pendidikan dan pengetahuan SDM
pemerintah 2,O4,O5) yang tergolong rendah
4. Ketersediaan
d. Keterbatasan sarana dan prasarana
bahan baku yang
cukup sistem informasi manajemen
5. Pertumbuhan e. Distribusi produk hanya di daerah
penduduk yang tertentu saja
terus bertambah
3. Faktor Peluang
Treaths (T) Strategi ST Strategi WT
1. Adanya 1. Meningkatka 1. Meningkatk a. Kebutuhan masyarakat akan
kenaikan tarif n kegiatan an konsumsi minuman berupa kopi
listrik dan gas promosi dan penggunaan b. Peluang pasar yang dapat dijangkau
LPG periklanan teknologi
2. Persaingan (S1,S2,S4,T2, (W2,W4,T2,T
oleh perusahaan masih luas
dengan T3) 5) c. Berkembangnya usaha mikro, kecil,
perusahaan yang 2. Menetapkan 2. Menekan dan menengah yang merupakan
sejenis harga untuk segala program pemerintah
3. Daerah menghadapi kemungkinan
distribusi pesaing persaingan adanya d. Ketersediaan bahan baku yang cukup
lebih luas kebocoran e. Pertumbuhan penduduk yang terus
4. Biaya hidup biaya bertambah
masyarakat yang operasional 4. Faktor Ancaman
semakin tinggi (W1, T1)
5. Semakin a. Adanya kenaikan tarif listrik dan gas
meningkatnya LPG
produk substitusi b. Persaingan dengan perusahaan yang
Pembahasan sejenis
Faktor Internal (Kekuatan dan c. Daerah distribusi pesaing lebih luas
Kelamahan) dan Eksternal (Peluang dan d. Biaya hidup masyarakat yang
Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan semakin tinggi
PT. Berontoseno Kediri. e. Semakin meningkatnya produk
1. Faktor Kekuatan substitusi
a. Kualitas kopi bubuk yang baik
b. Produk bersertifikat dari pemerintah Strategi pemasaran yang relevan
c. Lokasi perusahaan yang strategis digunakan oleh perusahaan PT.
d. Promosi dan periklanan yang Berontoseno Kediri.
dilakukan oleh perusahaan Dari hasil matriks SWOT diatas
e. Adanya diversifikasi jenis dan ukuran didapatkan alternatif strategi sebagai
produk berikut :
22
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1. Strategi S-O Strategi yang dihasilkan pengembangan usaha mikro, kecil, dan
dengan menggunakan kekuatan untuk menengah yang diharapkan mampu
meraih peluang yaitu sebagai berikut. memberikan peningkatan kualitas hidup
a. Mengembangkan jaringan pemasaran. masyarakat.
Cara ini bertujuan untuk memperluas b. Meningkatkan kualitas SDM dengan
daerah cakupan pemasaran yang pelatihan. Strategi ini bertujuan untuk
nantinya akan berpengaruh pada memberikan peningkatan kemampuan
peningkatan jumlah penjualan dan pengetahuan SDM sesuai dengan
perperiodenya. Memperbaiki kualitas dan bidangnya. Pelatihan ini berupa
jaringan distribusi yang selama ini belum pelatihan informal baik dalam bentuk
berjalan secara maksimal. Dengan teori maupun praktek langsung dalam
demikian produk akan selalu mempunyai perusahaan. Bentuk pelatihan bisa
pangsa pasar dan jalur distribusi yang beranekaragam sesuai dengan
senantiasa akan menjamin adanya kebutuhan perusahaan dan target skill
konsumen, sehingga perusahaan akan yang harus dimiliki oleh tiap-tiap
berkembang dan eksistensi perusahaan karyawan.
akan tetap terjaga. Memperluas area 3. Strategi S-T Strategi yang dihasilkan
pemasaran melalui kerjasama dengan dengan menggunakan kekuatan untuk
pedagang besar dan pedagang kecil menghindari ancaman yaitu sebagai
khususnya yang berada di lingkungan berikut.
perusahaan. a. Meningkatkan kegiatan promosi dan
b. Meningkatkan kualitas layanan kepada periklanan. Secara umum, strategi ini
para pelanggan. Strategi meningkatkan bertujuan untuk semakin
kualitas layanan kepada para pelanggan memperkenalkan produk kepada
bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat luas yang nantinya
kepada konsumen dengan melakukan diharapkan mampu memberikan
pendekatan kekeluargaan sehingga peningkatan ruang gerak pendistribusian
mampu memberikan rasa nyaman produk dan memperluas daerah
kepada setiap pelanggan yang datang pemasaran. Promosi dapat dilakukan
langsung ke perusahaan. dengan melakukan testimoni produk di
2. Strategi W-O Alternatif strategi yang acara-acara seminar atau semacamnya.
dihasilkan dengan memperkecil Sementara untuk periklanan bisa melalui
kelemahan dengan memanfaatkan media internet yang tengah tren dewasa
peluang yaitu sebagai berikut. ini.
a. Memperkuat kerjasama dengan instansi b. Menetapkan harga untuk menghadapi
pemerintahan. Cara ini dilakukan dengan persaingan. Strategi harga sangat
tujuan untuk memperkuat posisi tawar berpengaruh besar terhadap tingginya
perusahaan. Dengan adanya kerjasama angka penjualan produk. Perbandingan
dengan pemerintahan, selain harga yang tidak terlalu jauh sangat
memberikan keringanan masalah berpengaruh terhadap kemungkinan
peminjaman modal perusahaan, konsumen memilih produk-produk
diharapkan mampu menjadi lahan perusahaan.
pemasaran tetap bagi perusahaan. 4. Strategi W-T Alternatif strategi yang
Karena tidak bisa dipungkiri pemerintah dihasilkan dengan memperkecil
mesti menggenjot adanya program
23
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

kelemahan untuk menghindari ancaman melalui integrasi horizontal. Strategi


yaitu sebagai berikut. pertumbuhan (growth strategy) didesain
a. Meningkatkan penggunaan teknologi. untuk mencapai pertumbuhan, baik
Strategi ini dilakukan dalam upaya dalam penjualan, aset, profit, maupun
mempermudah dan mempercepat kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat
proses produksi dan pemasaran. dicapai dengan mengembangkan
Perusahaan harus mampu mengikuti produk baru, meningkatkan kualitas
perkembangan dan kemajuan teknologi produk, atau meningkatkan akses ke
seperti pemasaran melalui media online pasar yang lebih luas.
yang biasa dilakukan dewasa ini demi 2. Hasil analisis SWOT menghasilkan
memaksimalkan profit perusahaan. delapan alternatif strategi yang perlu
b. Menekan segala kemungkinan adanya dilakukan oleh PT. Berontoseno Kediri,
kebocoran biaya operasional. Strategi ini yaitu mengembangkan jaringan
cukup penting dilakukan oleh pihak pemasaran, meningkatkan kualitas
manajemen demi meminimalisir adanya layanan kepada para pelanggan,
pengeluaran biaya-biaya tak terduga memperkuat kerjasama dengan
serta mengoptimalkan penggunaan instansi pemerintahan, meningkatkan
biaya. Penekanan biaya operasional kualitas SDM dengan pelatihan,
penting dilakukan terutama pada meningkatkan kegiatan promosi dan
pengupahan tenaga harian. periklanan, menetapkan harga untuk
menghadapi persaingan, meningkatkan
PENUTUP penggunaan teknologi, serta menekan
Kesimpulan segala kemungkinan adanya kebocoran
Berdasarkan pembahasan yang telah biaya operasional.
diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan 5.2 Saran
sebagai berikut. Saran yang dapat menjadi
1. Faktor-faktor lingkungan internal yang pertimbangan bagi PT. Berontoseno Kediri
mempengaruhi strategi pemasaran PT. dalam meningkatkan kinerjanya ke depan
Berontoseno Kediri adalah kualitas kopi adalah perusahaan perlu meningkatkan
bubuk yang baik, harga produk yang kegiatan promosi dan pemasaran
lebih murah dibandingkan produk produknya, baik itu dengan meningkatkan
pesaing, posisi usaha yang masih intensitas publikasi di media masa ataupun
melakukan kegiatan secara mandiri dengan menjadi sponsorship pada
dengan peralatan sederhana, dan juga kegiatan-kegiatan besar yang melibatkan
dikarenakan jumlah modal perusahaan masyarakat banyak. Perusahaan juga perlu
yang terbatas. Faktor-faktor lingkungan melakukan jalinan kerjasama secara resmi
eksternal yang mempengaruhi adalah dengan pihak-pihak swasta seperti
ketersediaan bahan baku yang cukup, swalayan dan hotel-hotel yang akan
kebutuhan masyarakat akan konsumsi menguntungkan kedua belah pihak demi
minuman berupa kopi, persaingan meningkatkan jaringan pemasaran
dengan perusahaan yang sejenis, serta perusahaan.
semakin meningkatnya produk
substitusi. PT. Berontoseno Kediri saat DAFTAR PUSTAKA
ini berada pada posisi pertumbuhan Assauri, S. 2014. Manajemen Pemasaran,
(growth) atau strategi konsentrasi Jakarta: Rajawali Pers
24
Volume 2, No. 2 Tahun 2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) / ISSN: 2615-6237 (Online)
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

David, Aaker. 2013. Manajemen Walter, Elizabeth (Ed.). 2013. Cambridge


Pemasaran Strategi. Edisi Advanced Learner's Dictionary Third
kedelapan. Salemba. Empat. Jakarta Edition. Cambridge: Cambridge
University Press
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen
Keuangan. Bandung : Alfabeta Widharta, Willy Pratama. 2013.
Penyususnan Strategi dan Sistem
Freddy Rangkuti, 2016, Teknik Membedah Penjualan dalam Rangka
Kasus Bisnis Analisis SWOT, Edisi Meningkatkan Penjualan Toko
Duapuluh. Dua, Cetakan Damai. Vol. 2,No. 1:6-7
Keduapuluh Dua, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara

Kusumadmo, E. 2013. Manajemen


Strategik-Pengetahuan. Yogyakarta,
Indonesia: Cahaya Atma

Kotler, Phillip, dan Gary Armstrong.


2013.Dasar–Dasar Pemasaran,
Terjemahan Drs. Alexander Sindoro.
Jakarta: PT. Indeks

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2013,


Manajemen Pemasaran, Jilid 1,
Edisi. 13, Erlangga. Jakarta.

_______________. 2016: Marketing


Management, 15th Edition New
Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc

Siagian, Sodang P. 2014. Manajemen


sumber daya manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung :
Alfabeta

Sunyoto. Danang. 2014. Konsep Dasar


Riset Pemasaran & Perilaku
Konsumen. Yogyakarta : CAPS.

Suryatama, Erwin. 2014. Analisi SWOT.


Bandung : Kata Pena

Swastha Dharmmesta. 2014. Manajemen


Pemasaran. BPFE: Yogyakarta

25

Anda mungkin juga menyukai