Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Kepemimpinan Stratejik Terhadap Strategi Bersaing

UKM Café dan Restoran


Intan Widya Anugrah 1* dan Tintin Suhaeni2
1
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
2
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia

Abstract:
Along with high competition, the ability to survive in the business world strategic leadership
is needed to face the competition. Strategic leadership that has dimensions of vision, business
model articulation, information delivery well, clever in handling power, and emotional
intelligence is one of the factors needed in the company in choosing the appropriate strategy
competitiveness. While the competitive strategy itself has a dimension of leadership that low
cost, differentiation and focus. This study aims to measure great strategic leadership,
competitive strategy and how much strategic leadership relationship and competitive strategy
in SMEs cafe and restaurant. The population of this study is 557 SMEs cafe and restaurant it
Kecamatan Bandung Wetan, with a sample of 50 SMEs. The methodology used is descriptive
method associative. In this study using simple regression method obtained regression
equation Y = 16043 + 0,306X, it means to have a positive relationship of 0.401. The result of
research stated that strategic leadership influence 16,08% toward competitive strategy at
SMEs cafe and restaurant.

Keywords: leadership strategic, competitive strategy, competitiveness

Abstrak:
Seiring dengan persaingan yang tinggi, kemampuan bertahan di dunia bisnis. Kepemimpinan
strategis dibutuhkan untuk menghadapi persaingan. Kepemimpinan strategis yang memiliki
dimensi visi, artikulasi model bisnis, penyampaian informasi dengan baik, pandai dalam
menangani daya, dan kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan
dalam perusahaan dalam memilih strategi bersaing yang tepat. Sedangkan strategi bersaing
itu sendiri memiliki dimensi kepemimpinan yang berbiaya rendah, diferensiasi dan fokus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur strategi kepemimpinan yang hebat, strategi bersaing
dan seberapa besar hubungan kepemimpinan strategis dan strategi bersaing di UKM kafe dan
restoran. Populasi penelitian ini adalah 557 UKM kafe dan restoran Kecamatan Bandung
Wetan, dengan sampel 50 UKM. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif
asosiatif. Dalam penelitian ini menggunakan metode regresi sederhana diperoleh persamaan
regresi Y = 16043 + 0,306X, artinya memiliki hubungan positif sebesar 0,401. Hasil
penelitian menyatakan bahwa kepemimpinan strategis berpengaruh 16,08% terhadap strategi
bersaing di UKM kafe dan restoran.

Kata Kunci: strategi kepemimpinan, strategi kompetitif, daya saing

PENDAHULUAN
*Email korespondensi: Dunia bisnis yang memicu
Intan Widya Anugrah lingkungan kompetitif, telah memacu
intanwanugrah@gmail.com setiap organisasi untuk terus

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 78
ISSN 2460-8211
meningkatkan dan memaksimalkan usaha Bandung dan menunjukan bahwa
serta potensi usaha mereka. Kota perusahaan tidak bertahan atau
Bandung sendiri jumlah UMKM dari mengalami penurunan omzet karena tidak
tahun ke tahun semakin meningkat. mampu menghadapi persaingan.
Dalam menghadapi persaingan
yang ketat seperti saat ini, perusahaan Tabel 2 Data Omzet UKM di Kecamatan
kecil maupun menengah harus Bandung Wetan
memperhatikan strategi yang dimilikinya Omzet
No Perusahaan
agar mampu menghadapi persaingan itu. 2014 2015 2016
Salah satu strategi yang harus dilakukan 1 Mie Merapi 50M 48M 43.8M
2 Boober Cafe 12M 11.5M 10M
oleh perusahaan untuk dapat bertahan di
3 Pepo Appetite 7,5M 8.3M 8M
dalam persaingan yang ketat adalah
strategi bersaing. Strategi bersaing dapat
Dari pernyataan diatas, bahwa
digambarkan sebagai sebuah proses
dengan tidak dilibatkannya karyawan
bagaimana perusahaan membangun dan
dalam memberikan ide baru pada menu
mengembangkan berbagai sumber daya
dan pemasaran, ketidaktahuan karyawan
stratejiknya yang memiliki potensi untuk
terhadap visi serta tujuan perusahaan, dan
menghasilkan keunggulan bersaing.
semua masalah dan keputusan yang
Tabel 1 Jumlah UKM di Kota Bandung diambil oleh pemimpin, maka hal tersebut
Tahun mengindikasikan bahwa kepemimpinan
No Uraian 2014 2015 2016 stratejik di perusahaan tidak berjalan,
1 Mikro 4.301 4.578 4689 sehingga hal tersebut berdampak pada
2 Kecil 372 392 395 perusahaan sulit bersaing di industri, hal
3 Menengah 276 281 281 tersebut berdampak pada omzet
Jumlah 4.948 5.251 5365 perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel
Sedangkan jika menurut Agyapong
Berdasarkan Tabel 1 persaingan (2013) menyatakan bahwa dalam
yang semakin tinggi, kepemimimpinan berkembang di lingkungan bisnis yang
merupakan hal yang dibutuhkan, salah kompetitif ini memerlukan keunggulan
satunya adalah kepemimpinan stratejik. kompetitif yang berkelanjutan melalui
Kepemimpinan strategis lebih jauh berarti bisnis yang koheren dan strategi bersaing,
kemampuan yang dimiliki pemimpin serta UKM memperoleh keunggulan
untuk mengelola, mengkoordinasikan, kompetitif melalui kemampuan mereka
memengaruhi serta memotivasi dan untuk mengembangkan dan memperoleh
meningkatkan kinerja orang-orang yang sumber daya organisasi dan kapabilitas,
dipimpinnya untuk mencapai tujuan mengambil posisi pasar strategis, dan
organisasi khususnya di UKM Cafe dan menerapkan strategi kompetitif untuk
restoran. mengenali peluang dan ancaman di
Berdasarkan observasi awal, lingkungan eksternal.
kenyataanya tidak banyak perusahaan
yang bertahan di industri makanan KAJIAN LITERATUR
khususnya cafe dan restoran dikarenakan Kepemimpinan Stratejik
tingginya persaingan tetapi pemimpin “Untuk bisa bersaing di dalam
yang tidak tanggap dengan persaingan pasar persaingan yang global, organisasi
yang tinggi tersebut, hal ini ditandai membutuhkan kepemimpinan yang kuat
dengan belum efektifnya kepemimpian dan efektif” (Dess et al., 2008).
stratejik yang mengakibatkan tidak Kepemimpinan adalah suatu proses
bertahan di persaingan. UKM kuliner di dimana individu mempengaruhi kelompok
kecamatan Bandung Wetan Kota untuk mencapai tujuan umum Northouse

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 79
ISSN 2460-8211
dalam Thoyib (2012). Pengertian ini kepemimpinan strategis sebagai“the
dipertajam bahwa kepemimpinan itu ability to anticipate, envision, maintain
adalah kemampuan untuk menanamkan flexibility and empower others to create
keyakinan dan memperoleh dukungan strategic change as necessary.
dari anggota organisasi untuk mencapai Sedangkan, Sachin and Bansidhar (2013)
tujuan organisasi Dubrin, A. J. Dalam mendefinisikan kepemimpinan strategis
Thoyib (2012). Sedangkan menurut Dess sebagai “the ability to influence others to
et al. (2008) kepemimpin adalah agen voluntarily make day-to-day decisions
perubahan yang sukses dalam that enhance the long-term viability of the
meyakinkan bagaimana mereka organisation, while at the same time
mengimplementasikan strategi untuk maintaining its short-term financial
mencapai visi dan misi mereka. Sehingga stability”.
dapat disimpulkan bahwa keemimpinan Dari beberapa pengertian diatas
adalah kemampuan seseorang untuk dapat ditarik kesimpulan bahwa
mempengaruhi orang lain atau anggota kemampuan pemimpinan yang dapat
dalam mencapai tujuan organisasi. melihat kedepan untuk mempengaruhi
Selanjutnya Yulk (2010) orang lain atau anggotanya untuk bisa
kemampuan pemimpin melakukan mencapai tujuan serta terlibat di dalam
tindakan strategisnya bergantung pada perubahan sehingga perusahaan atau
faktor historis organisasi (budaya organisai dapat bertahan di dalam
organisasi) yang dipengaruhi oleh persaingan.
perubahan lingkungan eksternal (hadirnya
kompetitor baru, perkembangan Strategi Bersaing
teknologi, menurunnya permintaan Menurut Chandler (1962) strategi
jasa/produk, iklim politik/peraturan yang merupakan penetapan sasaran dan tujuan
berbeda), penguatan strategi dan jangka panjang sebuah perusahaan dan
peningkatan konsistensi antara strategi, arah tindakan serta alokasi sumber daya
struktur organisasi, budaya dan sumber yang diperlukan untuk mencapai sasaran
daya manusia. Bianco dan Schermerhorn dan tujuan itu. Sedangkan dalam
dalam Winerungan dan Thoyib (2012), manajeman strategi yang baru, Mintzberg
berpendapat bahwa ciri atau karakteristik dalam Porter (2015) mengemukakan 5P
kepemimpinan strategis yakni: terlibat yang sama artinya dengan strategi, yaitu
dalam perubahan, lebih proaktif dalam Strategi adalah Perencanaan (Plan)
mengkomunikasikan perubahan, tidak Konsep strategi tidak lepas dari aspek
bersedia mengubah kepemimpinan perencanaan, arahan atau acuan gerak
menjadi konsultan eksternal serta tidak langkah perusahaan untuk mencapai suatu
sekedar memiliki visi perubahan namun tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak
disertai kapasitas berkelanjutan untuk selamanya strategi adalah perencanaan ke
implementasi perubahan, selalu masa depan yang belum dilaksanakan.
mendorong terciptanya perubahan Strategi juga menyangkut segala sesuatu
perilaku secara positif, mandiri dan yang telah dilakukan sebelumnya. Strategi
memungkinkan orang lain melakukan hal adalah Pola (Patern)
yang sama serta berani mengambil resiko. Menurut Mintzberg (2014)
Rothaerment (2015) mengatakan “strategy is patern”, yang selanjutnya
bahwa “Strategy Leadership is the disebut sebagai intended strategy, karena
behaviour and styles of executives that belum terlaksana dan berorientasi ke masa
influence others to achieve the depan. Atau disebut juga sebagai realized
organization” . Sedangkan menurut strategy karena telah dilakukan oleh
Ireland and Hitt (2008) mendefinisikan perusahaan. Strategi adalah Posisi

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 80
ISSN 2460-8211
(Position) yaitu memposisikan produk langeng ketika menghadapi
tertentu ke pasar tertentuyang dituju. persaingan.
Strategi sebagai posisi cenderung melihat 2. Keunggulan bersaing berkembang dari
ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di nilai yang mampu diciptakan oleh
mana produk tertentu bertemu dengan perusaan bagi langganan atau pembeli.
pelanggan, dan melihat ke luar yaitu Keunggulan bersaing menggambarkan
meninjau berbagai aspek lingkungan cara perusahaan memilih dan dan
eksternal. Strategi adalah Perspektif mengimplementasikan strategi generik
(Perspektif) jika dalam arti Pola dan untuk mencapai dan mempertahankan
Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke keunggulan bersaing.
luar, maka sebaliknya dalam Perspektif 3. Ada dua jenis dasar
cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke keunggulan bersaing, yaitu biaya
dalam organisasi, dan ke atas yaitu rendah dan diferensiasi. semua
melihat grand vision dari perusahaan. keunggulan bersaing ini berasal dari
Strategi adalah Permainan (Play) artinya struktur industri. perusahaan yang
strategi adalah suatu manuver tertentu berhasil dengan strategi biaya rendah
untuk memperdaya lawan atau pesaing. memiliki kemampuan dalam
Suatu merek misalnya meluncurkan mendisain produk dan pasar yang
merek kedua agar posisinya tetap kukuh lebih efisien dibandingkan pesaing.
dan tidak tersentuh, karena merek-merek Sedangkan diferensiasi adalah
pesaing akan sibuk berperang melawan kemapuan untuk menghasilkan barang
merek kedua tadi. dan jasa unit serta memiliki nilai lebih
Cara perusahaan untuk bagi pembeli dan bentuk kualitas
mendapatkan keunggulan kompetitif yang produk, sifat-sifat khusus, dan
berkelanjutan merupakan inti dari strategi pelayanan lainnya.
bersaing. Pilihan strategi bersaing Menurut Porter dalam R. Terry
didasarkan pada keunggulan kompetitif (2006) perusahaan kadang bisa dengan
yang dapat dikembangkan oleh organisasi. sukses menggunakan lebih dari satu
Bagaimana cara organisasi akan bersaing strategi bersaing generik. Implementasi
dalam suatu industri adalah pilihan pada strategi bersaing ini membutuhkan
strategi bersaing. Menurut Porter dalam komitemn dan dukungan dari organisasi
Wheelen and Hunger (2012), strategi untuk bisa mencapai tujuannya yaitu
bersaing dapat dilakukan dengan mendapatkan keunggulan bersaing
kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan sehingga pesaing sulit untuk meniru
focus atau biasa disebut dengan strategi produk yang kita tawarkan kepada
bersaing generik. konsumen.
Porter dalam Wheelen and Hunger
(2012) mengungkapkan beberapa strategi METODE PENELITIAN
yang dapat digunakan perusahaan untuk Metode Penarikan Sampel
bersaing. Beberapa aspek inti dari teori Dalam penelitian ini, penulis
Porter tersebut adalah: menggunakan jenis metode non
1. Persaingan merupakan inti probability sampling. Teknik
keberhasilan dan kegagalan. Hal ini pengambilan sampel yang digunakan
berarti bahwa keberhasilan atau adalah purposive sampling.
kegagalan bergantung pada Menurut Cohen, et.al, (2007)
keberanian perusahaan untuk dapat semakin besar sampel dari besarnya
bersaing. Strategi bersaing populasi yang ada adalah semakin baik,
dimaksudkan untuk mempertahankan akan tetapi ada jumlah batas minimal
tingakat keuntungan dan pasisi yang yang harus diambil oleh peneliti yaitu

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 81
ISSN 2460-8211
sebanyak 30 sampel untuk organisasi. kedua. Hal ini mengartikan bahwa para
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha kecil dan menengah pada cafe
Usaha Kecil Menengah Cafe dan Restoran dan restoran di Kota Bandung Kecamatan
di Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Wetan memiliki tingkat
Bandung sebanyak 557, berdasarkan teori kepemimpinan yang cukup baik/tinggi.
diatas penulis mengambil 35 perusahaan,
yang rata-rata jumlah pegawai minimal 8- Tabel 4 Statistik Deskriptif Variabel
15 pegawai, dan sudah berjalan selama Kepemimimpian Stratejik
minimal 3 tahun sebagai representatif Std.
Min Max Mean
Dev
perusahaan yang sudah stabil dalam
Visi 2 4 2,75 ,638
menjalani bisnisnya, dan serta sudah
Artikulasi Model
memiliki manajemen di dalam 2 5 3,59 ,793
Bisnis
perusahaannya, sesuai dengan syarat Menyampaikan
UKM berdasarkan Lembaga informasi dengan 2 5 3,28 ,660
Pengembangan Perbankan Indonesia. baik
Cerdik
Tabel 3 Data Demografi menangani 2 4 3,02 ,686
Jenis Pria 65 kekuasaan
Kelamin Wanita 45 Kecerdasan
2 4 3,28 ,509
20-30 tahun 17 Emosional
Usia Kepemimpinan
31-40 tahun 66 3 4 3,25 ,508
Responden Stratejik
41-50 tahun 33
Valid N
S1 49
Pendidikan (listwise)
S2 50
Terakhir
SMA/SMK 11
CV 28 Variabel kepemimpinan stratejik
Bentuk
PT (Perseroan Terbatas) 22 diukur oleh lima dimensi, diantaranya
Usaha
Perseorangan 64 adalah visi, artikulasi model bisnis, bijak
Kurang dari 10 orang 2 dalam mengambil kekuasaan, kecerdasan
11-20 orang 30
Jumlah emosional. Jika dilihat dari Tabel 4 bahwa
21-30 orang 35
Pegawai
31-40 orang 26 dimensi dari variabel kepemimpinan
Lebih dari 50 orang 17 stratejik yang memiliki nilai rata-rata
2-5 tahun 70 yang tinggi/baik, sedangkan dimensi yang
Lama Usaha 6-10 tahun 30 lainnya termasuk kategori cukup
Lebih dari 10 tahun 10 baik/tinggi.
Rahasia 7 Kepemimpinan stratejik yang
<10 juta 3
cukup baik megindikasikan bahwa
Omzet 10-20 juta 37
Pebulan 21-30 juta 11 pemimpin belum optimal dalam
31-40 juta 13 penyampaikan visi perusahaan, pemaham
Lebih dari 50 juta 39 terhadap model artikulasi model bisnis,
penyampaian informasi dengan baik,
HASIL DAN PEMBAHASAN cerdik dalam penanganan kekuasaan, dan
Analisis Deskriptif Variabel kepemilikan kecerdasan emosional.
Kepemimpinan Stratejik Sesuai dengan penjelasan menurut Hill
Berdasarkan Tabel 4 dapat and Jones (2013) bahwa pemimpin harus
diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) mampu menyampaikan visi perusahaan
kepemimpinan stratejik yang dimiliki oleh serta konsisten dalam menjalankannya,
responden adalah sebesar 2,86 dengan pemimpin paham menyelesaikan masalah
nilai minimum dua (rendah) dan nilai di perusahaan, dan tanggap menghadapi
tertinggi lima (sangat tinggi). Nilai mean masalah perusahaan termasuk karyawan,
tersebut berada pada interval pada interval pemimpin mampu dalam menyampaikan

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 82
ISSN 2460-8211
arahan serta informasi kepada karyawan, kategori cukup baik/tinggi merupakan
pemimpin mampu dan bijak dalam salah satu faktor yang mempengaruhi
memberikan tanggung jawab kepada stratgi bersaing di UKM cafe dan
karyawan, emotional intellegent artinya restoran. Untuk meningkatkan
pemimpinn mampu mengontrol emosi kepemimpinan stratejik yang belum
diri. Hal ini mungkin dikarenakan maksimal tersebut menurut Dess et al.
pemimpin yang masih tidak percaya (2008) harus diawali oleh diri pemimpin
kepada karyawan untuk memberikan tersebut untuk percaya kepada orang lain.
kontribusi pada strategi yang akan
diambil, selain itu pemimpin masih ada Analisis Deskriptif Variabel Strategi
yang kurang konsisten terhadap visi yang Bersaing
telah ditanam di perusahaan sehingga Berdasarkan Tabel 5 dapat
banyak karyawan dari beberapa UKM diketahui bahwa nilai rata-rata (mean)
yang tidak mengetahui visi perusahaan, strategi bersaing yang dimiliki oleh
namun jika dilihat dari sisi yang lain responden adalah sebesar 3,39. Nilai
pemimpin di UKM cafe dan restoran mean tersebut berada pada interval pada
memahami terhadap masalah di interval cukup baik, hal ini
perusahaan, mampu menyampaikan mengindikasikan bahwa UKM cafe dan
arahan dan informasi dengan mudah restoran di Kecamatan Bandung Wetan
dipahami karyawan, dan pengendalian Kota Bandung ini belum maksimal dalam
emosi dan empati yang baik dari menjalankan strategi kepemimpinan
pemimpin di UKM tersebut. biaya, differensiasi produk dan fokus
Dimensi dengan nilai mean (rata- untuk memenangkan pasar.
rata) tertinggi ditunjukkan oleh dimensi Hasil rata-rata setiap dimensi
artikulasi model bisnis sedangkan nilai tersebut pun berada pada kategori baik.
mean (rata-rata) terendah ditunjukkan Dimensi dengan nilai mean (rata-rata)
oleh dimensi bijak dalam menangani tertinggi berada pada kategori baik.
kekuasaan. Namun jika dilihat dari Dimensi dengan nilai mean tertinggi
koefisien variansi yang lebih dari 20% ditunjukkan oleh dimensi fokus,
maka jawaban yang beragam, atau artinya sedangkan yang dimensi dengan nilai
rata-rata jawaban ini tidak mewakili mean (rata-rata) terendah adalah
keseluruhan jawaban responden, hal diferensiasi produk dengan kategori
tersebut terjadi karena banyaknya cukup baik/tinggi. Hal ini
perusahaan yang kepemilikannya dimiliki mengindikasikan bahwa sebagian besar
oleh persorangan yang masih banyak UKM cafe dan restoran di Kota Bandung
belum mempercayai orang lain untuk Kecamatan Bandung Wetan
mengambil keputusan, sedangkan yang menggunakan strategi fokus untuk
berbentuk CV ataupun PT (Perseroanan mendapatkan pasar atau segmen yang
Terbatas) banyak sudah melakukan mereka inginkan. Produk yang mereka
pendelegasian tugas dengan baik. buat lebih banyak menyesuaikan
Hertawan (2015) menyatakan permintaan pelanggan seperti hal yang
bahwa lingkungan bisnis dan sedang banyak permintaan maka akan
kepemimpinan stratejik memberikan dibuat, namun tetap dengan kekhasan cafe
pengaruh yang lebih besar terhadap dan restoran mereka. Hal tersebut sesuai
kinerja bisnis melalui strategi bersaing dengan pendapat Porter dalam Hitt
dibandingkan dengan pengaruh langsung (2011) dimensi strategi bersaing
lingkungan bisnis dan kepemimpian diantaranya berfokus pada tiga yaitu
stratejik terhadap kinerja bisnis. Sehingga kepemimpinan biaya rendah disini
kepemimpinan stratejik yang termasuk perusahaan bekerja keras untuk mencapai

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 83
ISSN 2460-8211
biaya produksi dan distribusi terendah jauh berbeda dengan para pesaingnya.
sehingga dapat menetapkan harga lebih Jika dilihat dari hal tersebut, berdasarkan
rendah ketimbang pesaingnya dan observasi perusahaan banyak yang
berhasil merebut pangsa pasar lebih besar. mengambil harga berdasarkan harga
Diferensiasi disini perusahaan produksi yang di sesuaikan dengan cafe
memusatkan perhatian untuk menciptakan dan restoran di Bandung lainnya,
dini produk dan program pemasaran yang sehingga tidak terlalu tinggi namun tidak
berbeda sehingga akhirnya muncul juga murah. menurut Miles dan Snow
sebagai pemimpin kelas dalam dalam Suhartati and Rosietta (2012)
industri. Fokus disini perusahaan Analyzer; kelompok perusahaan yang
memusatkan perhatian pada usaha menggunakan kombinasi prospector
melayani beberapa segmen pasar dengan dengan defender. Artinya perusahaan
baik dan bukannya mengambil seluruh tidak berani ambil resiko dalam
pasar. Selain itu Cara perusahaan untuk berinovasi, tetapi tetap berupaya
mendapatkan keunggulan kompetitif yang menciptakan keunggulan dalam
berkelanjutan merupakan inti dari strategi pelayanannya kepada pasar.
bersaing. Pilihan strategi bersaing Sedangkan dimensi kedua adalah
didasarkan pada keunggulan kompetitif dimensi diferensiasi bersaing, dimensi ini
yang dapat dikembangkan oleh organisasi. memiliki nilai rata-rata (mean) paling
Bagaimana cara organisasi akan bersaing terendah di dalam variabel strategi
dalam suatu industri adalah pilihan bersaing, walaupun dimensi ini memiliki
strategi bersaing. Menurut Porter dalam rata-rata yang paling rendah, tetapi masuk
Wheelen and Hunger (2012), strategi pada kategori cukup baik/tinggi. Hal ini
bersaing dapat dilakukan dengan mengindikasikan bahwa UKM cafe dan
kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan restoran di Kota Bandung Kecamatan
focus atau biasa disebut dengan strategi Bandung Wetan telah memiliki strategi
bersaing generik. untuk mempunyai ciri khas pada produk
yang mereka miliki, namun masih atau
Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel banyak yang mudah ditiru oleh pesaing.
pada Strategi Bersaing Berdasarakan hasil observasi lapangan
Std. UKM cafe dan restoran Kota Bandung
Min Max Mean
Dev
Kepemimpinan
Kecamatan Bandung Wetan sudah
2 5 3,33 ,579 melakukan inovasi baik rasa, tampilan
Biaya
Diferensiasi ataupun nama yang menjadi ciri khas dari
2 5 3,10 ,741
Produk perusahaan mereka. Ada yang
Fokus 2 5 3,72 ,547 menambahkan bumbu yang menjadi ciri
Strategi bersaing 2 4 3,39 ,471 khas mereka; topping atau tambahan yang
Valid N (listwise)
menarik pada menu; tampilan ruangan
yang cocok untuk objek foto di sosial
Berdasarkan Tabel 5 dimensi media seperti instagram; melakukan
pertama adalah dimensi kepemimpinan pemasaran yang menarik sebagai daya
biaya, yang termasuk kategori cukup tarik perusahaan. Hal ini sudah sesuai
baik/tinggi. Hal ini mengindikasikan dengan teori Porter dalam Hitt (2015)
bahwa UKM cafe dan restoran di Kota pada strategi bersaing generic,
Bandung Kecamatan Bandung Wetan diferensiasi adalah perusahaan
menggunakan strategi bersaing memusatkan perhatian untuk menciptakan
kepemimpinan biaya yang tidak terlalu dini produk dan program pemasaran yang
banyak dibandingkan fokus. Hasil berbeda sehingga akhirnya muncul
observasi yang dilakukan, sebagian besar sebagai pemimpin kelas dalam industri.
memilih harga dengan range yang tidak

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 84
ISSN 2460-8211
Hal ini dapat membantu untuk dengan konsep ruangan yang modern dan
memenangkan pasar. unik menjadi tempat yang banyak dicari
Dimensi yang ketiga dalam oleh konsumen segmen anak muda; menu
variable strategi bersaing adalah fokus. makanan yang unik seperti ketersediaan
Fokus disini artinya perusahaan level kepedasan yang berbeda, topping
memusatkan pada segmen tertentu, untuk atau tambahan yang unik menyesuaikan
menyesuaikan pemasaran apa, serta dengan minat konsumen.
produk yang sesuai dari pada segmen
pasar yang dituju. Dimensi ini menjadi Analisis Hubungan Kepemimpinan
dimensi yang memiliki nilai rata-rata Stratejik dan Strategi Bersaing
paling tinggi dalam variabel strategi Dalam penelitian, kepemimpinan
bersaing dengan nilai rata-rata (mean) stratejik diprediksi dapat mempengaruhi
4,18. Nilai rata-rata dimensi fokus ini strategi bersaing UKM cafe dan restoran
termasuk pada kategori baik/tinggi. di Kota Bandung Kecamatan Bandung
Dibandingkan dengan kedua dimensi Wetan (positif). Dari Tabel 6 diperoleh
sebelumnya dimensi fokus adalah dimensi nilai konstanta (a) sebesar 16,043 dengan
yang paling tinggi, hal tersebut koefisien regresi (b) sebesar 0,306. Maka
mengartikan bahwa UKM cafe dan persamaan regresi pada penelitian ini
restoran di Kota Bandung Kecamatan adalah:
Bandung Wetan melakukan strategi Y= a + bX
bersaing yang bertitik berat pada fokus. Y= 16,043 + 0,306X
Hal tersebut sesuai dengan teori Porter Persamaan tersebut artinya tanpa
dalam Hitt (2015) fokus yang dimaksud kepemimpinan stratejik maka variabel
adalah perusahaan memusatkan perhatian dependen atau strategi bersaing hanya
pada usaha melayani beberapa segmen mencapai nilai sebesar (a) yaitu 16,043.
pasar dengan baik dan bukannya Koefisien regresi (a) bernilai positif jika
mengambil seluruh pasar. terjadi penambahan satu satuan pada X
Berdasarkan hasil observasi maka akan meningkatkan Y sebesar (b)
lapangan bahwa UKM cafe dan restoran 0,306, dengan kata lain jika
di Kota Bandung Kecamatan Bandung kepemimpinan stratejik ditingkatkan
Wetan membuat menu, dan pemasaran maka variabel daya saing akan meningkat
berdasarkan segment pasar tertentu yang pula begitupu sebaliknya. Jika dibuat
mereka tuju. Kebanyakan dari cafe dan secara grafik, maka garis ditarik dari titik
restoran memfokuskan segmen anak konstanta yaitu 16,043. Sedangkan jika
muda yang menyukai gaya hidup makan melihat kolom standarized coefficients
di luar rumah, dan menyukai tempat yang nilai koefisien regresi sebesar 0,401.
bagus untuk menjadi objek foto di sosial Maka persamaan regresi pada penelitian
media mereka, sehingga para UKM cafe ini adalah:
dan restoran banyak melakukan promosi Y=bX + residual
melalui sosial media, seperti instagram, Y= 0,401 + residual

Tabel 6 Hasil Uji Regresi dan Uji T

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,043 3,511 4,570 ,000
Kepemimpinan Stratejik ,306 ,067 ,401 4,555 ,000
a. Dependent Variable: Strategi_Bersaing

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 85
ISSN 2460-8211
Dari persamaan tersebut, jika tanpa Sementara sisanya yaitu 100% -
variabel independen yaitu kepemimpinan 16,08,2% = 83,92% merupakan kontribusi
stratejik maka varabel depeneden atau dari faktor-faktor lain terhadap strategi
strategi bersaing mempunyai nilai nol. bersaing selain kepemimpinan stratejik yang
Koefisien regresi (b) bernilai positif berarti tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor-
jika terjadi penambahan satu satuan pada X faktor lain tersebut seperti lingkungan
maka aan meningkatkan Y sebesar (b) yaitu eksternal maupun internal perusahaan hal ini
0,401, dengan kata lain kepemimpinan dikemukakan oleh Wheelen dan Hunger
stratejik ditingkatkan maka variabel strategi (2012) menyatakan bahwa proses
bersaing akan meningkat pula bergitupun manajemen strategi meliputi empat elemen
sebaliknya. dasar yaitu identifikasi faktor internal dan
eksternal perusahaan, formulasi strategi,
Tabel 7 Hasil Koefisien Determinasi implementasi strategi dan evaluasi strategi.
R Adjusted Std. Error of Sebelum melakukan formulasi strategi
Model R perusahaan harus melakukan riset terhadap
Square R Square the Estimate
1 ,401a ,1608 ,153 3,903 lingkungan eksternal maupun internal
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang Hertawan (2015) yang menyatakan bahwa
telah dilakukan juga menunjukkan bahwa lingkungan bisnis dan kepemimpinan
terdapat hubungan prositif yang kuat antara stratejik memberikan pengaruh yang lebih
kepemimpinan stratejik dengan strategi besar terhadap kinerja bisnis melalui strategi
bersaing. Hal ini didasarkan pada nilai R bersaing dibandingkan dengan pengaruh
square sebesar 0,401 yang berada pada langsung lingkungan bisnis dan
interval 0,30-0,49 yang termasuk kategori kepemimpian stratejik terhadap kinerja
hungan positif moderat. Selain itu bisnis. Lingkungan bisnis mempengaruhi
beradasarkan hasil regresi linier sederhana strategi bisnis sebesar 0,805 atau 8,05%,
menunjukkan R square atau koefisien namun pada peneltian ini kepemimpinan
determinasi sebesar 0,1608 atau 16,08%. stratejik mempengaruhi strateg bisnis
Angka ini mengartikan bahwa sebesar 0,171 atau 1,71%. Hal ini berbeda
kepemimpinan stratejik dapat memberikan dengan penelitian penulis yang menyatakan
kontribusi atau pengaruh sebesar 16,08% bahwa kepemimpinan stratejik berpengaruh
terhadap strategi bersaing yang diambil oleh lebih besar penelitain sebelumnya. Hal ini
UKM cafe dan restoran di Kota Bandung mengindikasikan bahwa kepemimpinan
Kecamatan Bandung Wetan yang berasal stratejik memiliki peran cukup besar dalam
dari pemimpin yang paham visi dan tujuan melakukan formulasi strategi bersaing.
perusahaan namun masih tidak konsisten; Dengan demikian UKM cafe dan
pemimpin yang paham terhadap model restoran di Kecamatan Bandung Wetan Kota
artikulasi bisnis perusahaan, sehingga Bandung dapat menerapkan kepemimpinan
mengetahui penanganan masalah di stratejik pada kegiatan bisnis mereka. Hal
perusahaan; menyampainkan informasi dan tersebut dikarenakan sesuai dengan
arahan dengan jelas sehingga karyawan pemaparan di atas bahwa kepemimpinan
mengetahui apa yang harus dilakukan; mau stratejik berpengaruh positif dan signifikan
dan mampu mendelegasikan tugas dan terhadap strategi.
demokratis kepada karyawan; serta memiliki
kendali diri dalam menyelesaikan masalah KESIMPULAN DAN SARAN
sendiri serta peduli pada karyawan, sehingga Kesimpulan
dapat mencapai tujuan perusahaan 1. Kepemimpinan stratejik yang dilakukan
memenangkan pasar. UKM cafe dan restoran di Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung berada

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 86
ISSN 2460-8211
pada kategori cukup baik. Hal ini dilihat disarankan untuk terus menerapkan
dari lima dimensi dari variable kepemimpinan stratejik bahkan
kepemimpinan stratejik yaitu visi, meningkatkan penerapannya. Hal ini
artikulasi model bisnis, menyampaikan didasarkan pada hasil penelitian yang
infomasi dengan baik, cerdik dalam menunjukkan bahwa kepemimpinan
menangani kekuasaan, dan kecerdasan stratejik berpengaruh positif dan
emosional yang berada pada tingkat terhadap strategi bersaing pada UKM
yang cukup baik. cafe dan restoran. Demi meningkatkan
2. Strategi bersaing yang dilakukan oleh penerapan kepemipinan stratejik yang
UKM cafe dan restoran di Kecamatan sudah cukup baik ini, pemimpin harus
Bandung Wetan Kota Bandung berada bersikap terbuka dan berpikir jauh ke
pada kategori cukup baik, dilihat dari depan sehingga pemimpin bisa melihat
tiga dimensi strategi bersaing yaitu yang model bisnis apa yang akan datang,
berada pada tingkat cukup baik. trend apa yang akan terjadi, terus
3. Berdasarkan hasil analisis korelasi dan menyampaikan visi serta tujuan
uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa perusahaan kepada karyawan, dan
penerapan kepemimpinan stratejik konsisten sehingga visi tersebut menjadi
berkontribusi positif. Hal ini didasarkan budaya di organisasi; selalu berusaha
pada analisis korelasi sebesar 0,401 yang untuk menyelesaikan masalah di
termasuk kategori sedang Berdasarkan perusahaan dengan menerima banyak
nilai koefisien determinasi, kontribusi perubahan seiring dengan perkembangan
kepemimpinan stratejik terhadap strategi zaman; menyampaikan informasi dan
bersaing pada UKM cafe dan restoran di arahan dengan jelas dan lengkap, dan
Kecamatan Bandung Wetan Kota menyampaikan apa yang terjadi di
Bandung menunjukkan niali sebesar perusahaan; bijak dan mendelegasikan
0,1608 atau 16,08% artinya tugas dan demokratis; serta dapat
kepemimpinan stratejik berkontribusi mengendalikan diri dalam
sebesar 16,08% terhadap strategi menyelesaikan masalah dan paham
bersaing yang berasal dari pemimpin terhadap masalah karyawan.
yang paham dan kosistensi visi dan 2. UKM cafe dan restoran di Kecamatan
tujuan perusahaan; pemimpin yang Bandung Wetan Kota Bandung harus
paham terhadap model artikulasi bisnis terus meningkatkan strategi bersaing
perusahaan, sehingga mengetahui yang sudah masuk kategori cukup baik.
penanganan masalah di perusahaan Untuk menjaga strategi bersaing yang
dengan mengikutsertakan karyawan; baik tersebut, UKM harus mampu
menyampaikan informasi dan arahan menentukan strategi mana yang sesuai
dengan jelas; bijak dalam untuk perusahaannya sendiri, baik itu
mendelegasikan tugas dan demokratis dengan harga yang murah, produk atau
kepada karyawan; serta memiliki kendali pemasaran yang tidak pasaran atau unik,
diri dalam menyelesaikan masalah atau fokus terhadap segmen pasar yang
sendiri serta peduli pada karyawan, ingin dituju. Sehingga dengan strategi
sehingga dapat mencapai tujuan bersaing yang baik, UKM tersebut dapat
perusahaan memenangkan pasar. memenangkan pasar di industri cafe dan
Sementara sisanya sebesar 83,9% restoran.
merupakan faktor yang tidak diteliti. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
lebih memperluas penelitian ini, baik
Saran dari segi dimensi yang digunakan
1. UKM cafe dan restoran di Kecamatan maupun objek penelitian.
Bandung Wetan Kota Bandung

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 87
ISSN 2460-8211
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Alfred, D. & Chandler, Jr. (1962). Strategy Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
and Structure: Chapters in The History Bandung: Alfabeta.
of The industrial Enterprise. Cambridge Sugiyono. (2013). Statistika untuk
Mass: MIT Press Penelitian. BAndung: Alfabeta.
Barokah, S. N. (2012). Studi Tentang Suhartati, T., & Rosietta, H. (2012).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap
Kualitas Strategi Bersaing Untuk Hubungan Antara Supply Chain
Meningkatkan Kinerja Perusahaan Pada Management dan Kinerja (Studi Pada
Kukm Pengrajin. Jurnal Bisnis dan Perusahaan Manufaktur yang
Manajemen, 20(1). Teradafatar di BEI). Jurnal Bisnis dan
Cohen, L. (2017). Research Methods in Manajemen PNJ, 1(30).
Education. (Sicth edition). New York: Thoyib, A. (2012). Hubungan
Routledge Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan
Dess, G. G., Lumpkin, G. T., & Eisner, A. Kinerja: .
B. (2008). Strategic Management : Text Umar, H. (2011). Metode Riset Perilaku
and Cases. New York: McGraw Hill. Organisasi. Jakarta: Gramedia.
Dudin, A. Y., & Al-rabah, R. A. A. (2015). Wheelen & Hunger. (2012). Strategic
Strategic Leadership And Their Effect Management and Business Policy (Vol.
On Managing Organizational Change” : 12 Edition): Pearson.
Case Study Zarqa University. European Yulk, G. (2010). Kepemimpinan dalam
Journal of Business and Social Sciences, Organisasi (Vol. Edisi Kelima). Jakarta:
3(12), 81-89. PT. Indeks.
Hill & Jones. (2013). Theory of Strategy
Management (Competitive &
Globalization). South Western: Cengage
Learning.
Hitt, A. I. (2011). Conceps Strategic
Management – Competitiveness and
Globalization. Canada: SouthWestern
Cencage Learning,.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Mintzberg, H., Quinn, J. B. & Voyer, J.
(1995). The Strategy Process. Prentice-
Hall, Inc,
Porter, M. E. (2004). Competitive Strategy
Techniques for Analizing Industries and
Competitors. New York: Free Press
Terry, R. G. (2006). Prinsip-Prinsip
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Rothaerment, F. T. (2015). Strategic
Management. New York: McGraw-Hill
Sachin, D. S., & Bansidhar, D. S. (2013).
Strategic Leadership: A Need of Today’s
a Competitive Era. International Journal
on Leadership, 1(1).

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 88
ISSN 2460-8211

Anda mungkin juga menyukai