MARS
LESTARI
2. LATAR BELAKANG
oleh semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Bagi
manusia salah satu fungsi air adalah untuk memenuhi kebutuhan minum
oleh manusia tentunya adalah air yang bersih dan bebas dari kuman,
mendapatkan air yang bersih dan bebas kuman sangat sulit, karena
kondisi sumber air seperti air bawah tanah dan sungai sudah banyak
1
Pentingnya air minum membuat masyarakat semakin sadar
akan kebutuhan hal tersebut dimanapun mereka berada, baik pada saat
Hal ini menjadi suatu peluang bagi para pengusaha untuk membuat
besar AMDK lain dengan merek dagang AQUA, VIT dan Ades yang
Kemasan Indonesia (Aspadin) pada fujiRO menjelaskan bahwa saat ini ada
165 di antaranya tergabung dalam Aspadin. Kini ada kurang lebih 600
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek dagang Mega Vin, yang
berdiri pada tahun 2007. Perusahaan tersebut telah bersertifikat SNI sejak 27
Juli 2007. Adapun produk AMDK dari PT. Mars Lestari yaitu, cup(gelas) 120
ml, 220ml, dan 240ml, botol 330ml, 600ml, dan 1500ml, serta galon 19L.
2
Kota Palembang dan tidak menutup kemungkinan wilayah lain apabila ada
3
Dalam menilai efektivitas fungsi pemasaran di suatu perusahaan
nanti dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai aktivitas dan program
pada perusahaan tersebut. Dalam tujuan audit ini terdapat tiga elemen pokok
kelemahan atau kekurangan dan ancaman yang ada pada fungsi pemasaran.
4
ancaman tersebut sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan. Adapun
Tabel I.I Data Target dan Realisasi Penjualan PT. Mars Lestari tahun 2011-
2015.
(dalam 000)
Dari table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 PT. Mars
Lestari tidak mencapai target dan terjadi deviasi yang cukup besar. Pada
tahun 2012 perusahaan tidak dapat mencapai target kembali namun deviasi
perusahaan kembali tidak mencapai target dan terjadi deviasi yang lebih
5
1. Tidak adanya anggaran promosi secara khusus sehingga biaya promosi
Mars Lestari.
3. RUMUSAN MASALAH
4. TUJUAN PENELITIAN
5. MANFAAT PENELITIAN
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
agar lebih maju sesuai tujuan serta dapat meningkatkan kinerja fungsi
pemasarannya.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini difokuskan pada bagian pemasaran di PT. Mars Lestari yang
fungsi pemasaran.
7. TINJAUAN PUSTAKA
7
7.1. Landasan Teori
antara principals dan agents. Pihak principals adalah pihak yang memberikan
mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas
(Purnawati, 2012).
perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Oleh karena itu,
organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara
pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima
8
pihak tersebut diatas. Aktivitas pihak-pihak tersebut, dinilai lewat kinerja
purpose of:
1. assesing performance
1. Menilai kegiatan
9
memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara
diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai
dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien,
serta apakah tujuan dari program dan aktivitas telah direncanakan dapat
tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan.
mengenai kegiatan, program atau aktivitas dengan tujuan untuk menilai dan
2. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, dan
dan ekonomis.
10
pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan, dalam
aktivitas pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan tujuan ini maka audit
masa yang akan datang, di samping juga mencegah terjadinya kerugian. Ada
1. Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian dalam
peraturan pemerintah.
2. Penyebab (causes)
11
3. Akibat adalah akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang dari
pengambilan keputusan.
pengendalian.
memperkecil pemborosan.
telah ditetapkan.
perusahaan
a. lingkungan pemasaran
b. stratategi pemasaran
c. organisasi pemasaran
12
d. produktivitas pemasaran
e. fungsi pemasaran
a. perencanaan produksi
b. pengendalian kualitas
e. pemeliharaan peralatan
b. penerimaan karyawan
c. seleksi
f. penilaian kerja
g. pengembangan karir
i. perlindungan karyawan
j. hubungan karyawan
13
a. dukungan satuhan pengolahan data
dengan harga yang relatif sama dengan pesaing berpotensi menarik minta
produk cacat. Produk cacat dengan kualitas rendah ini tentu membutuhkan
14
Mengutip dari IBK Bhayangkara (2015:4), terdapat tiga kategori audit
manajemen, yaitu:
Suatu audit fungsional berhubungan dengan satu atau fungsi yang lebih
upah untuk suatu divisi untuk perusahaan secara keseluruhan. Suatu audit
ini.
15
yang tidak efektif, penyelidikan kemungkinan adanya kecurangan dalam
produk.
suatu aktifitas atau kegiatan dalam mencapai tujuan dan target, sesuai dengan
yang telah ditentukan sebelumnya, dan apabila tujuan dan target dapat
16
dan sebaliknya apabila tujuan dan target tidak dapat tercapai sesuai dengan
yang telah ditentukan sebelumnya maka aktifitas itu dikatakan tidak efektif.
1. Keberhasilan program
2. Keberhasilan sasaran
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Menurut
IBK. Bayangkara secara garis besar dapat dikelompokan manjadi lima tahapan
1. Audit Pendahuluan
terhadap objek audit yang dilakukan. Di samping itu, pada audit ini juga
pendahuluan.
17
Daftar pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada tahap
antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan
18
yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan
kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA)
diidentifikasi.
4. Pelaporan
informal ini harus dibuat selama audit. Sebagai contoh, apabila auditor
19
harus menyelidiki, menilai dan melaporkan segera daripada menunggu
audit selesai
5. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
organisasi.
20
Mengutip Kotler dan Keller (2012:5) pemasaran adalah proses
distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan nilai tukar yang
2. Mudah pembeliannya
3. Mudah pemeliharaannya
21
Kotler dan Keller (2012:58) membagi kegiatan pemasaran dalam lima
konsep yaitu:
1. Konsep Produksi
2. Konsep Produk
ke waktu.
3. Konsep Penjualan
4. Konsep Pemasaran
22
memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.
Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan
menghasilkan laba.
segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran dan pemasaran perspektif yang
pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih,
23
mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Sedangkan fungsi
secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan,
strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang
segenap program pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis secara
dapat tercapai.
24
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi
(ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
pemasaran.
25
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya
produktivitas pemasaran
26
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang
segera dapat dilakukan. Selain itu manfaat yang bisa diperoleh dari
memperbaikinya.
27
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk
permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang
28
Review penelitian terdahulu sangat berguna bagi peneliti untuk menambah
peneliti sebagai rujukan mengenai daftar bacaan, teori, serta pandangan dalam
Pemasaran (Studi Kasus Produk BRIZZI Pada Kantor Cabang Bank BRI
Produk BRIZZI Pada Kantor Cabang Bank BRI Malang Kawi secara
keseluruhan sudah efektif. Standar ataupun target yang telah ditetapkan telah
Kantor Cabang Bank BRI Malang Kawi pihak manajemen harus memperluas
masyarakat.
Efektivitas Pada Fungsi Pemasaran (Studi Kasus CV. Okka Pratama Motor).
utama yang dihadapi oleh CV. Okka Pratama Motor yaitu belum terbentuknya
pemasaran yang dilakukan oleh CV. Okka Pratama Motor, untuk itu CV.
29
Okka Pratama Motor harus membentuk organisasi pemasarannya dan terus
Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang
daya manusia, rekrutmen tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, orientasi dan
30
manusia dan orientasi dan penempatan tenaga kerja tidak dilaksanakan
kebijakan manajemen tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh kantor
Fungsi Pemasaran
KRITERIA
Evaluasi
KONDISI PENYEBAB
AKIBAT
Keuangan
Non Keuangan
31
Rekomendasi
Tindak Lanjut
8. METODOLOGI PENELITIAN
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Mars Lestari
Penelitian ini difokuskan pada bagian pemasaran di PT. Mars Lestari yang
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu :
32
1. Data Primer
Lestari.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dan dicatat oleh pihak
ini adalah :
33
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pengumpulan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
langkah dalam proses analisis data terdiri dari empat tahap yaitu sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan Pendahuluan
dalam perusahaan.
34
Peneliti melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
3. Pemeriksaan Terinci
yaitu:
35
2. Penyebab negatif yaitu penyebab yang bersifat negatif sehingga
4. Penyusunan Rekomendasi
rekomendasi sebagai hasil dari audit fungsi pemasaran pada PT. Mars
DAFTAR PUSTAKA
36
Assauri, Sofjan. 2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Narayana, I Wayan Indra. 2014. Audit Manajemen Sebagai Dasar Untuk Menilai
Efisiensi dan Efektivitas Pada Fungsi Pemasaran (Studi Kasus CV. Okka
Pratama Motor. Universitas Pembangunan Nasional.
Erni Chandra 2015. Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber
Daya Manusia Pada CV. Media Printika. Universitas Negeri Yogyakarta.
37