Anda di halaman 1dari 33

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, salah satunya yang
potensial untuk dikembangkan adalah kopi. Kopi menjadi komoditas yang potensial
karena terjadi peningkatan kebutuhan terhadap kopi baik di dalam maupun diluar
negeri.Tingginya angka konsumsi kopi masyarakat indonesia menyebabkan
munculnya dan berkembangnya coffee shop yang menyediakan kopi olahan asli
dalam negeri. Peningkatan terhadap minuman kopi dan trend minum kopi
dikalangan masyarakat yang semakin berkembang membuat semakin banyak
pengusaha yang mencoba masuk ke dalam bisnis coffee shop. Hal tersebut
mengakibatkan peningkatan jumlah coffee shop di kota Bandung.
Oleh sebab itu, berdasarkan survey potensi konsumsi kopi yang sangat tinggi
di kota Bandung, kami berencana akan membuat sebuah coffee shop di jalan Dr
.Setiabudhi. Konsep tempat kopi ini akan mengusung tempat ngopi yang
unik dan bernuansa klasik serta mengedepankan kenyamanan konsumen. Coffee
shop ini menyediakanberupa macam-macam olahan kopi dan non kopi. Selain itu
juga, menyediakan berbagai olahan makanan.
Menurut Martono dan D.Agus Marjito (2002) investasi adalah penanaman
dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Suatu rencana investasi
perlu dilakukan analisis mengenai kelayakan dari investasi tersebut. Hal ini
bertujuan agar investasi dapat terarahkan sebagaimana mestinya. Analisis ini pada
dasarnya merupakan penelitian tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan
suatu usaha/bisnis dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan
dana yang besar serta mempengaruhi jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan
perencanaan investasi yang lebih rinci agar terjadi penanaman investasi yang lebih
teliti sehingga tidak menanamkan investasi yang tidak menguntungkan.

1
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengimplementasikan analisis kelayakan investasi pada
kegiatan usaha Coffee Shop ?
2. Metode apa saja yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan
investasi ?
3. Apa hasil dari analisis kelayakan investasi pada kegiatan usaha Coffee
Shop ?

I.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan
masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengimplementasikan analisis kelayakan investasi terhadap
kegiatan usaha Coffee Shop.
2. Menganalisis berbagai aspek terkait dengan investasi tersebut.
3. Menganalisis kelayakan investasi yang akan dilakukan.

I.4 Team Kerja


Dalam merencanakan investasi, diperlukan sebuah tim kerja (team work) agar
investasi ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai target yang telah
ditetapkan bedasarkan kesepakatan tim. Oleh karena itu sangat diperlukan
pertanggungjawaban, adapun kelompok kami terbagi menjadi dua team kerja untuk
meneliti yaitu:
a Team 1 yang bertugas untuk survey ke lapangan dengan bertujuan untuk
mengumpulkan data-data informasi penting yang membantu dalam
menganalisis kelayakan investai tersebut.
b Team 2 bertugas untuk menganalisis kelayakan investasi sehingga
menghasilkan kesimpulan layak atau tidakanya investasi tersebut.

2
Dalam pembuatan laporan analisis kelayakan investasi Coffe Shop disusun oleh
tim kerja yang beranggotakan:
1. Team kerja 1
Anggota 1 : Vannya Nurdinda A
Anggota 2 : Regita Sandra R
Anggota 3 : Alliantara S

2. Team Kerja 2
Ketua : Dimas Mahesa Kayun
Anggota : M.Sandika

3
BAB II ANALISIS STRATEGI

II.1 Analisis Environment Threat and Opportunity Profile (ETOP)


Analisis ini di pergunakan untuk memudahkan dan mempertimbangkan aspek
peluang dan acaman lingkungan eksternal. Dengan metode ETOP ini penyusunan
menganalisis masing-masing faktor lingkungan dengan cara memberi bobot pada
tiap factor dan pengaruh kekuatan tiap factor lingkungan. Sampai pada tiap tahap
tersebut, gambaran perusahaan masih sebatas pada aspek kualitatif. Salah satu
bentuk kuantifikasi adalah dengan menyusun matriks ETOP. Maka dari itu kami
menggunakan metode ini.
Dalam diagnosis ini faktor yang dilihat adalah :
• Sosial Ekonomi
• Teknologi
• Kompetitor
• Pemerintah
Untuk setiap faktor diliat aspek positifnya yang berupa kesempatan dan aspek
negatifnya berupa ancaman. Semuanya dinyatakan dalam suatu matrix dimana (+)
berarti kesempatan dan (-) berarti ancaman.

Tabel II.1. Environmet Threat and Opportunity Profile (ETOP)


Faktor
Nilai Dampak
Lingkungan
Masyarakat atau Mahasiswa lebih menyukai mengerjakan
+
tugas atau Hangout meminum kopi
Sosial
Mahasiswa cenderung mengeluhkan akan harga,
Ekonomi
- sehingga pesaing kopi menjual produknya dengan harga
terjangkau
Pembuatan kopi dengan mesin kecil sehingga
+ memudahkan konsumen bisa melihat proses pembuatan
Teknologi Perkembangan mesin
pembuatan kopi yang praktis menjadi ancaman bagi
-
perusahaan produsen kopi lainnya

4
Terjadi konpetisi antara pengusaha Kopi lokal dan
+ pengusaha kopi asing, sehingga mereka akan membuat
Kompetitor racikan kopi dengan varian rasa yang lebih banyak
Akan ada kompetitor baru dengan Brand yang lebih
-
baik dan ternama
Dengan adannya coffe shop bisa mengurangi angka
+ penganguran di daerah dan meningkatkan pendapatan asli
daerah
Pemerintah Pemerintah mengijinkan pengusaha asing mendirikan
cabang kopi di dalam negri, sehingga menjadi kompetitor
-
pengusaha lokal

II.2 Strategic Advantage Profile (SAP)


Profile keuntungan strategi adalah suatu evaluasi secara sistematis faktor-
faktor keuntungan strategi perusahaan dengan cara menentukan penimbang setiap
faktor penting untuk perusahaan yang bersangkutan di dalam lingkungannya. Maka
dari itu kelompok kami membuat strategic advantage profile dari coffe shop.
1. Strength
 Coffee shop ini menyediakan kopi asli dalam negeri dengan desain
ruangan bernuansa klasik serta terdapat edukasi tentang kopi sehingga
memberikan spot foto yang menarik.
 Coffee shop ini memiliki tempat dan fasilitas yang mampu menarik
konsumen.
 Coffee shop ini berada ditempat yang strategis yaitu berada di dekat
universitas dan dilewati jalur pariwisata kearah Lembang.

2. Weakness
 Terdapat competitor kopi yang sudah ada terlebih dahulu seperti café
Ngopi-Doeloe sehingga tingkat kepercayaan konsumen masih kurang
 Kurangnya informasi tempat coffee shop sehingga mengeliuarkan biaya
yang tinggi untuk melakukan promosi.

5
II.3 Analisis Product Life Cycle (PLC)
Secara umum product life Cycle bisa digambar dalam gambar dibawah ini :

Tabel.II.3. Product Life Cycle (PLC)

FASE 1 FASE 2 FASE 3 FASE 4


DEVELOPMENT GROWTH MATURITY DECLINE

Pada tahap ini Ketika berada pada Di tahap dewasa Pada kondisi
coffe shop baru tahap pertumbuhan coffe shop decline coffe shop

lahir dan belum mulai mengenal mengalami titik mulai ditinggalkan


produk coffe shop jenuh dengan konsumen untuk
ada target
dengan jumlah ditandai dengan beralih ke produk
konsumen yang
penjualan dan laba tidak lain, sehingga
tahu sehingga
yang meningkat bertambahnya jumlah penjualan
dibutuhkan
pesat diimbangi konsumen yang dan keuntungan
pengenalan dengan promosi ada sehingga yang diperoleh
produk dengan yang kuat. angka penjualan produsen dan
berbagai cara tetap di titik pedagang akan
kepada target tertentu dan menurun drastic
pasar dengan jumlah atau perlahan tapi
berbagai cara. keuntungan yang pasti dan akhirnya
menurut serta mati.
penjualan
cenderung akan
turun jika tidak
diimbangi dengan
melakukan
strategi untuk
menarik perhatian
konsumen.

Dengan berdasarkan siklus product life cycle investasi coffee shop ini
terdapat pada fase 2 yaitu fase Growth dikarenakan sedang dalam tahap
pertumbuhan dan pelanggan mulai mengenal produk yang dijual.

6
II.4 Analisis Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan untuk
menyusun strategi dengan melakukan klasifikasi terhadap potensi keuntungan
perusahaan. Boston Consulting Group (BTG) Matrix mempunyai empat bagian,
yaitu:
 Star merupakan posisi paling puncak yang dalam kondisi pertumbuhan
pasar cukup pesat. Dalam posisi ini perusahaan akan melakukan investasi
yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan produksi sehingga
dapat memanfaatkan potensi pasar yang masih bertumbuh.
 Cash Cows merupakan posisi yang telah melewati posisi star dimana
potensi pasar yang telah dimaanfaatkan secara maksimal dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.
 Dogs merupakan posisi perusahaan yang mengalami situasi sulit dimana
perusahaan tidak melilikin jumlah konsumen yang cukup banyak dan
pertumbuhan pasar yang rendah. Sehingga perusahaan membutuhkan
perbaikan dalam bentuk inovasi ataupun promosi agar dapat menarik
kembali konsumen.
 Questions Marks merupakan posisi pangsa pasar relatif yang rendah bagi
perusahaan karena kebutuhan yang semakin banyak sehingga pendapatan
menjadi rendah. Dalam posisi ini perusahaan masih berada dalam kondisi
pertumbuhan sehingga masih berpotensi untuk mrnjadi star.
Dari data keuangan dan pemasaran terlihat dengan jelas bahwa coffee shop ini
ada pada posisi question mark karena market share rendah, cash flow lemah,
perlu uang tunai untuk mempertahankan pangsa pasar dan investasi penuh resiko

II.5 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan singkatan dari kekuatan (Strenghts), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam lingkungan
internal maupun eksternal perusahaan. Tujuan SWOT digunakan untuk menilai
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-
tantangan yang dihadapi berdasarkan Jogiyanto (2005:46). Sedangkan menurut

7
Kotler (2009: 51) penjelasan SWOT adalah sebuah cara yang ditempuh oleh
perusahaan dalam upaya mengamati lingkungan pemasaran internal maupun
eksternal. Dalam menerapkan analisis ini berbeda dari suatu perusahaan yang sudah
mapan dengan perusahaan yang baru mulai beroperasi. Bahkan secara teori satu
perusahaan sudah harus melakukan analisis SWOT sebelum memulai kegiatannya.
Apabila cara ini ditempuh, perusahaan dapat menghemat tenaga dan biaya serta
dapat menyusun perencanaan strategi secara lebih tajam dan realistis.
Analisis SWOT dapat diartikan sebagai Environment Threat Opportunity
Profile (ETOP = profil peluang dan ancaman) dan Strategic Advantages Profile
(SAP = kelamahan dan kekuatan). Analisis SWOT (ETOP and SAP Analysis)
merupakan suatu analisis dan diagnosis yang mencoba menghubungkan dengan
segala bentuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi atau perusahan
sebagai analisis internal dengan berbagai peluang atau kesempatan dan ancaman
yang diberikan oleh lingkungan sebagai analisis eksternal, dan untuk selanjutnya
mengenai ETOP dan SAP pada CAFE yang dibahas pada sub judul berikutnya.
Matrix Analisis SWOT

Strenghts Weakness
 Fasilitas yang  Sulitnya
diberikan sesuai mendapatkan
dengan Need pengunjung yang full
Customer saat (hari- hari kerja)
 Memiliki SDM yang
sudah berpengalaman
pada bidang yang
telah ditentukan
Opportunity STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
 Daerah strategis yang  Mengelola jasa  Mengatasi hambatan
terletak di sekitar dengan konsep dalam produksi
kampus atau sekolah, keunggulan yang makanan ataupun
sehingga dimiliki. minuman terkait
memudahkan akses

8
pengunjung untuk  Memberikan harga sarana dan
dapat mengunjungi yang kompetitif prasarananya.
cafe  Perhatikan masalah  Menyiapkan tempat
 Dekat dengan mantenance dan promosi (Trade
kawasan sekolah management Center) dan sarana
ataupun perkantoran promosi (bekerja
sama)
Threath STRATEGI (SO) STRATEGI (WT)
 Banyak pesaing  Menciptakan daya Memperbaiki semua
yang berpengalaman saing dalam fasilitas pendukung yang
sudah lama bergelut perdagangan. ada, serta menciptakan
di bidang makanan.  Memberikan pusat pelayanan makanan
customer service yang lebih baik.
yang baik
 Memberikan harga
kompetitif

9
BAB III ANALISIS ASPEK PASAR

III.1 STP
III.1.1 Segmenting
Berdasarkan wilayah pemasaran, segmen pemasaran untuk Coffee Shop
ini yaitu berkonsentrasi kepada:
- Gender
- Usia
- Fungsi atau Proses
- Status Sosial

III.1.2 Targeting
Target pemasaran Coffee Shop ini yaitu :
- Pria dan Wanita
- 13 thn ke atas
- Pelajar, mahasiswa dan pekerja
- Menengah

III.1.3 Position
Untuk makanan dan minuman yang dibuat oleh Coffee Shop ini
menggunakan bahan-bahan pangan yang memiliki kualitas yang tinggi dan
mengedepankan kenyamanan konsumen dalam pelayanannya selain itu, memiliki
desain Coffee Shop yang unik dan bernuansa klasik dan menyediakan live music.
Maka dari itu posisi Coffee Shop ini adalah kedai yang memiliki kualitas tinggi
baik dari produknya ataupun dari tempatnya.
Tabel 3.1 posisi kualitas dan harga Coffe Shop

T
Kualitas

S
R

R S T

10
Harga

11
III.2 STRATEGI PEMASARAN
Menurut Philip Kotler (2004,81) : “strategi pemasaran merupakan pola
pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi,
bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Strategi pemasaran yang diterapkan dalam investasi ini yaitu menggunakan
strategi kebutuhan selektif yang mempertahankan jumlah pelanggan dan
menyaring pelanggan baru dengan memelihara kepuasan pelanggan,
menyederhanakan proses pembelian dan mengurangi daya tarik atau jelang untuk
peralihan merk.

III.3 PROGRAM PEMASARAN (MARKETING MIX)


Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) menjelaskan, “Marketing mix adalah
kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah
kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat
mempengaruhi tanggapan konsumen”.
Dan untuk investasi coffee shop menggunakan Marketing Mix-7p karena
tidak hanya berfokus terhadap produk yang dihasilkan tetapi pelayanannya juga
diperhatikan supaya konsumen merasa nyaman dan puas. Adapun marketing mix
7-p yaitu Product, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, dan Physical
Evidence.
a. Product
Produk yang ditawarkan menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas dengan memilah penyuplai yang terpercaya dan
meracik minumannya berdasarkan Bartender Coffee handal yang
sudah berpengalaman sehingga produk yang dihasilkan akan terasa
nikmat yang membuat konsumen menjadi puas.

b. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal yang sangat penting
perusahaan menetapkan harga dengan kualitas yang diberikan.
Harga pula disesuaikan dengan penentuan posisi dan diputuskan
sesuai dengan pasar sasaran. Dimana pasar sasaran sudah dibuat
dalam STP di atas. Maka harga yang ditetapkan akan sesuai dengan

12
kualitas yang diberikan dan disesuaikan dengan posisi pasar
sasaran

c. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi dalam aplikasinya
menggunakan teknik, pengendalian penjualan/produsen,yang
dapat mengkomunikasikan informasi yang menarik tentang produk
yang ditawarkan oleh penjual/produsen,baik secara langsung atau
melewati beberapa pihak yang dapat mempengaruhi pembeli.
Setiap akhir periode akan dibuat diskon untuk setiap produk yang
di jual dan disediakan pula menu dalam bentuk paket kopi dan
makanan.

d. Place
Penempatan lokasi atau tempat yaitu menjadi suatu yang harus di
pertimbangkan secara matang, seperti tempat-tempat yang strategis
tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik. Dipilih
daerah Jl.Setiabudhi di bandung karena tempat yang strategis
dengan jumlah mahasiswa pada tahun 2018 sebenyak + 34.000 dan
daerah ini pula menjadi arus lalulintas yang di lalui oleh para
wisata luar dan dalam kota.

e. Partisipan
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju atau
tidaknya sebuah perusahaan, tidak dapat di pungkiri bahwa faktor
ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau
kemunduran dari coffe shop ini. Maka dari itu pada pemilihan
SDM (Sumber Daya Manusia) dilakukan seleksi penerimaan
karyawan terbaik dan penempatan sesuai dengan bidang
kemampuanya.

f. Physical evidence
Bukti fisik menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter.
Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk tata
ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat

13
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan coffe shop diciptakan
dengan memperhatikan STP di atas sehingga memeberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat mememberikan nilai
tambah bagi pengunjung.

III.4 ESTIMASI DEMAND (PROYEKSI 5 TH)


Jumlah penduduk Jawa Barat pada 2035 diprediksi mencapai 57,1 juta jiwa.
Angka tersebut berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 yang
dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan
Pusat Statistik (BPS) pada 2013. Artinya, dalam waktu 25 tahun, Jawa Barat akan
mengalami pertumbuhan populasi sebesar 32,2% atau 13,9 juta jiwa. Maka setiap
tahun pertumbuhan penduduk jawa barat mengalami kenaikan sebanyak 1,288%.

14
Tabel 3.2 Proyeksi demand selama 5 tahun

periode 2019 2020 2021 2022 2023

penduduk jawabarat 47,379,389 47989635.53 48607742.04 49233809.75 49867941.22

penduduk kota bandung


(5.09%) 2411610.90 2442672.45 2474134.07 2506000.92 2538278.21

mahasiswa (1,90%) 45,821 46410.78 47008.55 47614.02 48227.29

kelas menengah (2%) 916.41 928.22 940.17 952.28 964.55

penikmat coffee 916.41 928.22 940.17 952.28 964.55

pangsa pasar 23% 24% 25% 26% 27%

proyeksi demand 210.77 222.77 235.04 247.59 260.43

COGS per unit (*) 36500 40500 44500 48500 52500

harga hual per unit (*) 40000 47000 54000 61000 68000

Depresiasi 10800000 10800000 10800000 10800000 10800000

Pembayaran bunga 1800000 1800000 1800000 1800000 1800000

15
BAB IV ANALSIS ASPEK TEKNIS

IV.1 Definisi Produk


Produk yang di tawarkan adalah kopi, Kopi merupakan sebuah jenis
minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji kopi yang telah dipanggang dan
digiling menjadi bubuk kopi. Minuman ini terkenal dengan khasiatnya dalam
menghindari kantuk, selain itu kopi juga mempunyai efek lainnya yang baik
maupun buruk untuk kesehatan. Jenis kopi yang paling banyak digunakan adalah
jenis arabika dan robusta, masing masing biji memiliki cita rasa tersendiri dari
daerah asalnya masing-masing. Selain kopi tersedia juga berbagai jenis makanan
ringan dan jenis minuman dingin.

Produk kopi yang dijual antara lain:


IV.1 Kopi
 Kopi arabika gayo
 Kopi Sumatra
 Kopi arabika Kintamani (Bali)
 Kopi liberika rangsangmranti (Riau)
 Kopi robusta temanggung
 Kopi Ciwidey
 Kopi Malabar
 Kopi Toraja
 Kopi Bajawa (flores)
 Kopi Dampit
 Kopi Double Espresso

IV.2 Makanan ringan
 Stik Kentang goreng
 Sosis goreng
 Stik panggang
 Pisang Keju
 Jagung Susu Keju

16
 Pop Corn
 Nugget daging sapi
 Nugget daging ayam

IV.3 Non Coffe


 Es Buble gum
 Mojitos
 Ice Cream
 Cappucino original
 Cappucino ciccau
 Es rumput laut
 Es Sarang burung
 Chocolate

IV.2 Proses dan Fasilitas Produk


Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan barang atau jasa. Jenis-jenis proses produksi ada
berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari
wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses
assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi. Proses
produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir,
terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan
proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume
atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan,
(3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan
cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling
cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai
industri dapat dibedakan sebagai berikut :

17
1. Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas
dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang
cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang
dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.

2. Proses produksi terputus-putus


Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan
tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan
diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.

3. Proses produksi campuran


Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.

18
Gambar 4.1 Proses pembuatan kopi campuran

Gambar 4.2 Proses produksi kopi hitam

Mesin kopi yang digunakan , yaitu :


1. Mesin ginder atau penggiling kopi yaitu digunakan untuk menggiling
1 jenis biji kopi.


Gambar 4.1 Mesin penggiling satu jenis kopi

19
2. Mesin ginder atau penggiling kopi khusus espresso


Gambar 4.2 Mesin kopi espreso

3. Mesin penyeduh kopi yang bisa menampung kapasitas yang lebih


banyak.

20
Gambar 4.2 Mesin kopi kapasitas besar

21
IV.3 Analisis BEP
Tabel 4.1 Break event point analisis
Kedai Kopi Biaya

Sewa tempat Rp.30.000.000

Alat-alat Rp.75.000.000

Promosi Rp.10.000.000
FC
2 orang barista Rp.6.000.000

Chef Rp.4.000.000

5 orang pelayan Rp.10.000.000

Intensif Rp.10.000/Produk

Biaya bahan-bahan Rp.25.000/produk


VC
Biaya gas elpiji Rp.5.00/produk

Biaya Listrik Rp.1000/produk

Harga jual Rp.40.000

22
Dik : hari kerja selama 1 tahun adalah 320 hari

FC
- Sewa tempat = Rp. 30.000.000 /thn = Rp 93.750/hari
- Alat-alat perlengkapan = Rp 75.000.000/thn
= 78.125/hari
- Promosi = Rp. 10.000.000/thn = Rp. 31250/hari
- Gaji 2 orang barista = Rp. 6.000.000/thn = 225.000/hari
- Gaji chef = Rp. 4.000.000/bln = Rp. 150.000/hari
- Gaji 5 orang pelayan = Rp. 10.000.000/bln
= Rp. 375.000/hari

VC
- Insentif produk = Rp. 10.000/produk
- Biaya bahan-bahan = Rp. 25.000/produk
- Biaya gas lpg = Rp. 500/produk
- Biaya listrik = Rp. 1000/produk

Harga jual = Rp. 40.000/produk

23
Dit : produk yang harus terjual dalam perhari
untuk mendapatkan nilai BEP ?

Harga jual = FC +VC


Rp. 40.000x = Rp.750.625 + Rp. 36.500x
Rp. 40.000x – Rp. 36.500x = Rp. 750.625
Rp. 3.500x = Rp. 750.625
x = Rp. 750.625 / Rp. 3.500
x = 214 produk/hari

IV.4 INCOME STATEMENT


Untuk memenuhi rencana investasi membutuhkan modal sebesar Rp.
135.000.000 dan pnjaman modal ke bank Rp. 50.000.000 dengan bunga 1 %
pertahun. Pinjaman ini setiap tahunnya dibayar bunganya saja, baru pada tahun ke
5 dibayarkan bersama pokok utangnya. Seluruh assetnya di depresiasi dengan
metoda garis lurus, dengan perioda depresiasi 10 tahun, dan nilai sisa setelah
sepuluh tahun diperkirakan 20 % dari nilai awal asset. Pajak pendapatan
diperkirakan sebesar 20 %.

24
Tabel 4.2 Income statement
Deskripsi 2018 2019 2020 2021 2022

Net Sales 8430992 10470271 12692308 15103166 17709059

Minus COGS 7693279.932 9022254.956 10459401.78 12008255.19 13672435.57

Gross Income 737712 1448016 2232906 3094911 4036624

Minus Com.Exp 36885.58872 72400.81137 111645.2999 154745.5566 201831.1917

E.B.I.T 700826 1375615 2121261 2940166 3834793

Minus Interest 1800000 1800000 1800000 1800000 1800000

E.B.T -1099174 -424385 321261 1140166 2034793

Minus Income tax -54958.69072 -21219.2292 16063.0349 57008.27876 101739.6321

E.A.T. -1044215 -403165 305198 1083157 1933053

25
IV.5 KELAYAKAN INVESTASI DENGAN METODE NPV, IRR, dan PAYBACK PERIOD
MARR per tahun yang dikeluarkan oleh bank BI pada tahun 15 November tahun 2018 adalah
sebesar 6 % Tabel 4.3 VPV

INFLOW Disc.NCF Disc.NCF Disc. N.C.F


Tahun Outflow
N.C.F
E.A.T Depresiasi I=6% I=20% I=40%

0 1800000 10800000 10800000 10800000 10800000

1 -1044215 10800000 9755785 7290498.038 3920849.942 1813600.409

2 -403165 10800000 10396835 7769554.53 4178487.844 1932771.561

3 305198 10800000 11105198 8298914.214 4463178.941 2064456.246

4 1083157 10800000 11883157 8880283.448 4775840.917 2209078.941

5 1933053 10800000 12733053 9515410.515 5117414.005 2367074.555

41754660.74 22455771.65 10386981.71


NPV
30954660.74 11655771.65 -413018.2893

Dengan MARR sebesar 6% Didapat NPV sebesar Rp 30954660.74 bernilai positive ini membuktikan bahawa dengan suku bungan
6% coffee shop masih layak

26






Diketahui hasil IRR yaitu 25.6 % dan MARR 6% artinya
IRR = 25.6%
> MARR = 6% maka investasi coffe shop layak

Pay Back Periode

Tabel 4.4 Pay back periode

Tahun N.C.F Cumulative N.C.F

0 Rp. 10800000 -Rp. 10800000

1 Rp. 9755785 -Rp. 1044215

2 Rp. 10396835 Rp. 11441050

3 Rp. 11105198 Rp. 335852

4 Rp. 11883157 Rp. 12219009

5 Rp. 12733053 Rp. 514044

Maka payback = 1 tahun +

Payback = 1 tahun + 1,2 bulan

27
Jadi pada investasi coffee shop dibutuhkan waktu
selama 1 tahun 1,2 bulan untuk mendapatkan
keuntungan

IV.6 PENETAPAN LOKASI


Lokasi yang dipilih adalah di sekitar wilayah jalan
Dr.setiabudhi-Lembang, lokasi ini sangat strategis karena dilalui
jalur pariwisata ke arah Lembang dan juga ke arah Kota
Bandung, dan juga dekat dengan dua universitas yaitu
Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Pasundan,
tentunya banyak mahasiswa /kalangan muda yang menjadi pasar
sasaran investasi coffe shop ini.

28
BAB V ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

V.1 Perhitungan Kebutuhan Modal


Table 5.1 Kebutuhan modal pembuatan Café

KEBUTUHAN MODAL

No. Keterangan Harga


1 Sewa tempat Rp. 30.0000.000/th
2 Mesin pembuat kopi Rp. 10.000.000
3 Mesin pembuat kopi ukuran kecil Rp. 4.000.000
4 kursi sofa (5) Rp. 16.000.000
5 Perlengkapan dapur Rp. 4.900.000
6 Meja (5) Rp. 7.000.000
7 Layar LCD (2) Rp. 1.500.000
8 CPU (2) Rp. 1.600.000
9 Promosi Rp. 10.000.000
10 2 orang Barista Rp. 6.000.000
11 Chef Rp. 4.000.000
12 5 orang pelayan Rp. 10.000.000

V.2 Penentuan Sumber Modal


Modal yang di butuhkan = Rp.185.000.000 dimana modal awal
Rp.135.000.000 diperoleh modal sendiri dan sisa modal Rp.50.000.000 diperoleh
pinjaman dari Bank`. Dengan NPV yang positif sebesar Rp. 30954660.74 kemudian
IRR = 25.6 % > k = 6% dan Payback selama 1 tahun 1,2 bulan Maka usulan
investasi DITERIMA

29
BAB VI ASPEK LINKUNGAN SOSIAL DAN EKONOMI

VI.1 ASPEK EKONOMI

1. Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga setempat dan


mahasiswa
Mempekerjakan warga setempat sehingga dapat membantu memberikan
pekerjaan dan penghasilan selain itu juga mempekerjakan mahasiswa
sehingga dapat menambah uang saku mahasiswa.

2. Memberikan pengalaman pekerjaan


Memiliki standart operasional sehingga karyawan baik dari mahasiswa
dan warga setempat tidak seenaknya terdapat pula aturan-aturan yang
tegas dengan begitu karyawan dapat memiliki pengalaman pekerjaan
yang baik.

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar


Karena mempekerjakan warga setempat sehingga memberikan
pendapatan atau penghasilan, pendapatan yang diperoleh warga bisa
juga dikumpulkan kemudian dijadikan untuk membangun usaha lain
dengan demikian perekonomian di daerah sekitar akan berjalan lancar
dan terus meningkat. Setidaknya uang terus berputar.

30
VI.2 ASPEK SOSIAL
1. Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya kedao coffe pemilik usaha ini yang notabennya
mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengelola bisnis tidak
sekedar teori di dalam bangku kuliah namun pratek langsung sehingga
mutu hidup mahasiswa semakin meningkat.

2. Memberikan pengaruh positif


Dengan adanya usaha ini diharapkan mampu memberikan teladan
kepada mahasiswa atau masyarakat untuk menyalurkan hobi lewat
kegiatan positif dan menguntungkan.

3. Memberikan lapangan pekerjaan


Dengan adanya usaha ini maka terbuka pula lapangan pekerjaan bagi
mahasiswa atau masyarakat sekitar untuk menjadi pegawai di Kedai
coffe.

VI.3 Aspek Lingkungan


Coffee shop ini mencoba menerapkan sistem green marketing yang ramah
lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, system ini diimplikasikan secara
konkrit melalui daur ulang sisa limbah produksi, misalnya : sisa bungkus
kopi dijadikan kerajinan tangan untuk dibuat tempat sampah, sisa botol
kecap dibuat asbak atau hiasan meja, dll.

Sistem ini menjadi keunggulan Ungulate Café dibandingkan dengan usaha


sejenis disekitar unika mengingat pada masa sekarang kesadaran
mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi sehingga
mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam memilih produk atau
jasa yang akan digunakan

31
BAB VII KESIMPULAN

Coffe shop yang berlokasi di wilayah jalan. Dr. Setiabudhi, Bandung


dengan modal awal sendiri Rp.135.000.000 dan pinjaman modal ke Bank
Rp.50.000.000 dengan FC Rp.750,625 dan VC Rp.36,500 dan harga jual per
produk sebesar Rp.40.000 maka dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui
jumlah produk yang harus dijual selama 1 bulan maka diperoleh 214 produk
perhari berdasarkan metode MPX,

32

Anda mungkin juga menyukai