1
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengimplementasikan analisis kelayakan investasi pada
kegiatan usaha Coffee Shop ?
2. Metode apa saja yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan
investasi ?
3. Apa hasil dari analisis kelayakan investasi pada kegiatan usaha Coffee
Shop ?
I.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan
masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengimplementasikan analisis kelayakan investasi terhadap
kegiatan usaha Coffee Shop.
2. Menganalisis berbagai aspek terkait dengan investasi tersebut.
3. Menganalisis kelayakan investasi yang akan dilakukan.
2
Dalam pembuatan laporan analisis kelayakan investasi Coffe Shop disusun oleh
tim kerja yang beranggotakan:
1. Team kerja 1
Anggota 1 : Vannya Nurdinda A
Anggota 2 : Regita Sandra R
Anggota 3 : Alliantara S
2. Team Kerja 2
Ketua : Dimas Mahesa Kayun
Anggota : M.Sandika
3
BAB II ANALISIS STRATEGI
4
Terjadi konpetisi antara pengusaha Kopi lokal dan
+ pengusaha kopi asing, sehingga mereka akan membuat
Kompetitor racikan kopi dengan varian rasa yang lebih banyak
Akan ada kompetitor baru dengan Brand yang lebih
-
baik dan ternama
Dengan adannya coffe shop bisa mengurangi angka
+ penganguran di daerah dan meningkatkan pendapatan asli
daerah
Pemerintah Pemerintah mengijinkan pengusaha asing mendirikan
cabang kopi di dalam negri, sehingga menjadi kompetitor
-
pengusaha lokal
2. Weakness
Terdapat competitor kopi yang sudah ada terlebih dahulu seperti café
Ngopi-Doeloe sehingga tingkat kepercayaan konsumen masih kurang
Kurangnya informasi tempat coffee shop sehingga mengeliuarkan biaya
yang tinggi untuk melakukan promosi.
5
II.3 Analisis Product Life Cycle (PLC)
Secara umum product life Cycle bisa digambar dalam gambar dibawah ini :
Pada tahap ini Ketika berada pada Di tahap dewasa Pada kondisi
coffe shop baru tahap pertumbuhan coffe shop decline coffe shop
Dengan berdasarkan siklus product life cycle investasi coffee shop ini
terdapat pada fase 2 yaitu fase Growth dikarenakan sedang dalam tahap
pertumbuhan dan pelanggan mulai mengenal produk yang dijual.
6
II.4 Analisis Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan untuk
menyusun strategi dengan melakukan klasifikasi terhadap potensi keuntungan
perusahaan. Boston Consulting Group (BTG) Matrix mempunyai empat bagian,
yaitu:
Star merupakan posisi paling puncak yang dalam kondisi pertumbuhan
pasar cukup pesat. Dalam posisi ini perusahaan akan melakukan investasi
yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan produksi sehingga
dapat memanfaatkan potensi pasar yang masih bertumbuh.
Cash Cows merupakan posisi yang telah melewati posisi star dimana
potensi pasar yang telah dimaanfaatkan secara maksimal dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Dogs merupakan posisi perusahaan yang mengalami situasi sulit dimana
perusahaan tidak melilikin jumlah konsumen yang cukup banyak dan
pertumbuhan pasar yang rendah. Sehingga perusahaan membutuhkan
perbaikan dalam bentuk inovasi ataupun promosi agar dapat menarik
kembali konsumen.
Questions Marks merupakan posisi pangsa pasar relatif yang rendah bagi
perusahaan karena kebutuhan yang semakin banyak sehingga pendapatan
menjadi rendah. Dalam posisi ini perusahaan masih berada dalam kondisi
pertumbuhan sehingga masih berpotensi untuk mrnjadi star.
Dari data keuangan dan pemasaran terlihat dengan jelas bahwa coffee shop ini
ada pada posisi question mark karena market share rendah, cash flow lemah,
perlu uang tunai untuk mempertahankan pangsa pasar dan investasi penuh resiko
7
Kotler (2009: 51) penjelasan SWOT adalah sebuah cara yang ditempuh oleh
perusahaan dalam upaya mengamati lingkungan pemasaran internal maupun
eksternal. Dalam menerapkan analisis ini berbeda dari suatu perusahaan yang sudah
mapan dengan perusahaan yang baru mulai beroperasi. Bahkan secara teori satu
perusahaan sudah harus melakukan analisis SWOT sebelum memulai kegiatannya.
Apabila cara ini ditempuh, perusahaan dapat menghemat tenaga dan biaya serta
dapat menyusun perencanaan strategi secara lebih tajam dan realistis.
Analisis SWOT dapat diartikan sebagai Environment Threat Opportunity
Profile (ETOP = profil peluang dan ancaman) dan Strategic Advantages Profile
(SAP = kelamahan dan kekuatan). Analisis SWOT (ETOP and SAP Analysis)
merupakan suatu analisis dan diagnosis yang mencoba menghubungkan dengan
segala bentuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi atau perusahan
sebagai analisis internal dengan berbagai peluang atau kesempatan dan ancaman
yang diberikan oleh lingkungan sebagai analisis eksternal, dan untuk selanjutnya
mengenai ETOP dan SAP pada CAFE yang dibahas pada sub judul berikutnya.
Matrix Analisis SWOT
Strenghts Weakness
Fasilitas yang Sulitnya
diberikan sesuai mendapatkan
dengan Need pengunjung yang full
Customer saat (hari- hari kerja)
Memiliki SDM yang
sudah berpengalaman
pada bidang yang
telah ditentukan
Opportunity STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
Daerah strategis yang Mengelola jasa Mengatasi hambatan
terletak di sekitar dengan konsep dalam produksi
kampus atau sekolah, keunggulan yang makanan ataupun
sehingga dimiliki. minuman terkait
memudahkan akses
8
pengunjung untuk Memberikan harga sarana dan
dapat mengunjungi yang kompetitif prasarananya.
cafe Perhatikan masalah Menyiapkan tempat
Dekat dengan mantenance dan promosi (Trade
kawasan sekolah management Center) dan sarana
ataupun perkantoran promosi (bekerja
sama)
Threath STRATEGI (SO) STRATEGI (WT)
Banyak pesaing Menciptakan daya Memperbaiki semua
yang berpengalaman saing dalam fasilitas pendukung yang
sudah lama bergelut perdagangan. ada, serta menciptakan
di bidang makanan. Memberikan pusat pelayanan makanan
customer service yang lebih baik.
yang baik
Memberikan harga
kompetitif
9
BAB III ANALISIS ASPEK PASAR
III.1 STP
III.1.1 Segmenting
Berdasarkan wilayah pemasaran, segmen pemasaran untuk Coffee Shop
ini yaitu berkonsentrasi kepada:
- Gender
- Usia
- Fungsi atau Proses
- Status Sosial
III.1.2 Targeting
Target pemasaran Coffee Shop ini yaitu :
- Pria dan Wanita
- 13 thn ke atas
- Pelajar, mahasiswa dan pekerja
- Menengah
III.1.3 Position
Untuk makanan dan minuman yang dibuat oleh Coffee Shop ini
menggunakan bahan-bahan pangan yang memiliki kualitas yang tinggi dan
mengedepankan kenyamanan konsumen dalam pelayanannya selain itu, memiliki
desain Coffee Shop yang unik dan bernuansa klasik dan menyediakan live music.
Maka dari itu posisi Coffee Shop ini adalah kedai yang memiliki kualitas tinggi
baik dari produknya ataupun dari tempatnya.
Tabel 3.1 posisi kualitas dan harga Coffe Shop
T
Kualitas
S
R
R S T
10
Harga
11
III.2 STRATEGI PEMASARAN
Menurut Philip Kotler (2004,81) : “strategi pemasaran merupakan pola
pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi,
bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Strategi pemasaran yang diterapkan dalam investasi ini yaitu menggunakan
strategi kebutuhan selektif yang mempertahankan jumlah pelanggan dan
menyaring pelanggan baru dengan memelihara kepuasan pelanggan,
menyederhanakan proses pembelian dan mengurangi daya tarik atau jelang untuk
peralihan merk.
b. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal yang sangat penting
perusahaan menetapkan harga dengan kualitas yang diberikan.
Harga pula disesuaikan dengan penentuan posisi dan diputuskan
sesuai dengan pasar sasaran. Dimana pasar sasaran sudah dibuat
dalam STP di atas. Maka harga yang ditetapkan akan sesuai dengan
12
kualitas yang diberikan dan disesuaikan dengan posisi pasar
sasaran
c. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi dalam aplikasinya
menggunakan teknik, pengendalian penjualan/produsen,yang
dapat mengkomunikasikan informasi yang menarik tentang produk
yang ditawarkan oleh penjual/produsen,baik secara langsung atau
melewati beberapa pihak yang dapat mempengaruhi pembeli.
Setiap akhir periode akan dibuat diskon untuk setiap produk yang
di jual dan disediakan pula menu dalam bentuk paket kopi dan
makanan.
d. Place
Penempatan lokasi atau tempat yaitu menjadi suatu yang harus di
pertimbangkan secara matang, seperti tempat-tempat yang strategis
tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik. Dipilih
daerah Jl.Setiabudhi di bandung karena tempat yang strategis
dengan jumlah mahasiswa pada tahun 2018 sebenyak + 34.000 dan
daerah ini pula menjadi arus lalulintas yang di lalui oleh para
wisata luar dan dalam kota.
e. Partisipan
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju atau
tidaknya sebuah perusahaan, tidak dapat di pungkiri bahwa faktor
ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau
kemunduran dari coffe shop ini. Maka dari itu pada pemilihan
SDM (Sumber Daya Manusia) dilakukan seleksi penerimaan
karyawan terbaik dan penempatan sesuai dengan bidang
kemampuanya.
f. Physical evidence
Bukti fisik menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter.
Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk tata
ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
13
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan coffe shop diciptakan
dengan memperhatikan STP di atas sehingga memeberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat mememberikan nilai
tambah bagi pengunjung.
14
Tabel 3.2 Proyeksi demand selama 5 tahun
harga hual per unit (*) 40000 47000 54000 61000 68000
15
BAB IV ANALSIS ASPEK TEKNIS
16
Pop Corn
Nugget daging sapi
Nugget daging ayam
17
1. Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas
dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang
cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang
dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
18
Gambar 4.1 Proses pembuatan kopi campuran
Gambar 4.1 Mesin penggiling satu jenis kopi
19
2. Mesin ginder atau penggiling kopi khusus espresso
20
Gambar 4.2 Mesin kopi kapasitas besar
21
IV.3 Analisis BEP
Tabel 4.1 Break event point analisis
Kedai Kopi Biaya
Alat-alat Rp.75.000.000
Promosi Rp.10.000.000
FC
2 orang barista Rp.6.000.000
Chef Rp.4.000.000
Intensif Rp.10.000/Produk
22
Dik : hari kerja selama 1 tahun adalah 320 hari
FC
- Sewa tempat = Rp. 30.000.000 /thn = Rp 93.750/hari
- Alat-alat perlengkapan = Rp 75.000.000/thn
= 78.125/hari
- Promosi = Rp. 10.000.000/thn = Rp. 31250/hari
- Gaji 2 orang barista = Rp. 6.000.000/thn = 225.000/hari
- Gaji chef = Rp. 4.000.000/bln = Rp. 150.000/hari
- Gaji 5 orang pelayan = Rp. 10.000.000/bln
= Rp. 375.000/hari
VC
- Insentif produk = Rp. 10.000/produk
- Biaya bahan-bahan = Rp. 25.000/produk
- Biaya gas lpg = Rp. 500/produk
- Biaya listrik = Rp. 1000/produk
23
Dit : produk yang harus terjual dalam perhari
untuk mendapatkan nilai BEP ?
24
Tabel 4.2 Income statement
Deskripsi 2018 2019 2020 2021 2022
25
IV.5 KELAYAKAN INVESTASI DENGAN METODE NPV, IRR, dan PAYBACK PERIOD
MARR per tahun yang dikeluarkan oleh bank BI pada tahun 15 November tahun 2018 adalah
sebesar 6 % Tabel 4.3 VPV
Dengan MARR sebesar 6% Didapat NPV sebesar Rp 30954660.74 bernilai positive ini membuktikan bahawa dengan suku bungan
6% coffee shop masih layak
26
Diketahui hasil IRR yaitu 25.6 % dan MARR 6% artinya
IRR = 25.6%
> MARR = 6% maka investasi coffe shop layak
27
Jadi pada investasi coffee shop dibutuhkan waktu
selama 1 tahun 1,2 bulan untuk mendapatkan
keuntungan
28
BAB V ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN
KEBUTUHAN MODAL
29
BAB VI ASPEK LINKUNGAN SOSIAL DAN EKONOMI
30
VI.2 ASPEK SOSIAL
1. Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya kedao coffe pemilik usaha ini yang notabennya
mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengelola bisnis tidak
sekedar teori di dalam bangku kuliah namun pratek langsung sehingga
mutu hidup mahasiswa semakin meningkat.
31
BAB VII KESIMPULAN
32