Anda di halaman 1dari 19

Pembelajaran I

Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata


Sebagai masyarakat yang menjalani hidup dilingkungan yang menjadi kawasan pariwisata
tentunya sangat menguntungkan sekali karena akan memberikan pilihan pekerjaan yang lebih
luas. Sebagai penggiat pariwisata, seseorang tentunya harus mengetahui faktor-faktor yang dapat
mendukung berkembangnya industri pariwisata di suatu daerah. Nah salah satu yang menjadi
faktor penting pendukung berkembangnya pariwisata adalah adanya Daya Tarik Daerah Tujuan
Wisata. Yang menjadi pertanyaan, Apa yang dimaksud dengan daya tarik daerah tujuan wisata?
apakah daya tarik wisata itu sama dengan objek wisata? Nah untuk itu, berikut ini akan dibahas
materi mengenai:

Pengertian Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata

Syarat-syarat pengembangan suatu daya tarik daerah tujuan wisata

Beberapa unsur yang dapat mempengaruhi pengembangan daerah tujuan wisata.

1. Pengertian Daya Tarik Wisata


Daya tarik wisata sebenarnya adalah kata lain dari objek wisata, tetapi sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) pada tahun 2009, kata objek wisata selanjutnya tidak lagi digunakan untuk
menyebut suatu daerah tujuan para wisatawan, dan untuk menggantikan kata objek wisata
digunakanlah kata Daya Tarik Wisata. Untuk bisa memahami pengertian dan makna dari kata
Daya Tarik Wisata, maka perhatikanlah beberapa pengertian Daya Tarik Wisata dari beberapa
sumber berikut ini:
1. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, daya tarik
wisata bisa dijelaskan sebagai segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
2. Menurut A. Yoeti dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata pada tahun
1985, menyatakan bahwa daya tarik wisata atau tourist attraction merupakan istilah yang
lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan
untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.
3. Nyoman S. Pendit dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pariwisata Pada tahun 1994,
menyatakan bahwa daya tarik wisata bisa perperan sebagai segala sesuatu yang menarik
dan mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat.
4. Dalam undang-undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa
daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata, yang terdiri dari beberapa
hal, yaitu sebagai berikut:

Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri dari keadaan alam,
flora dan fauna.

Daya tarik wisata hasil karya manusia yang terdiri dari museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam,
taman rekreasi, dan kompleks hiburan.

Daya tarik wisata minat khusus, merupakan suatu hal yang menjadi daya tarik
sesuai dengan minat dari wisatawannya seperti berburu, mendaki gunung,
menyusuri gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras,
tempat-tempat ibadah, tempat ziarah dan lain-lainnya. Perencanaan dan
pengelolaan daya tarik wisata alam, sosial budaya, dan objek wisata minat khusus
harus berdasarkan kepada kebijakan rencana pembangunan nasional dan regional.
Apabila kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencanaan
pengembangan daya tarik wisata harus bisa membuat rencana kebijakan yang
sesuai dengan area yang bersangkutan.

Sesuai dengan beberapa pengertian yang diberikan diatas tentang Daya Tarik Wisata, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu disuatu
tempat yang memiliki keunikan, keindahan, kemudahan dan nilai yang berwujud
keanekaragaman kekayaan alam maupun buatan manusia yang menarik dan mempunyai nilai
untuk dikunjungi dan dilihat oleh wisatawan.

2. Syarat Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata


Apakah semua tempat yang ada di suatu kawasan wisata dapat dikatagorikan sebagai daya tarik
daerah tujuan wisata? Maka menurut saya jawabannya adalah tidak. Karena hanya beberapa
tempat tertentu saja dalam suatu daerah itu akan dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga sangat
jelas bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Daya tarik daerah tujuan
wisata. Suatu daya tarik daerah tujuan wisata, bisa menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
ketika bisa memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat-syarat tersebut
adalah sebagai berikut:
a) What to see
Pada tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dipunyai di
daerah lain. Dengan kata lain bahwa daerah tersebut harusnya mempunyai daya tarik yang
khusus dan atraksi budaya yang bisa dijadikan sebagai entertainment bagi wisatawan. What to
see terdiri dari pemandangan alam, kegiatan, kesenian, dan atraksi wisata.
b) What to do
Di tempat wisata, selain banyak yang bisa dilihat dan disaksikan, tentunya juga harus disediakan
fasilitas rekreasi yang bisa membuat para wisatawan betah untuk tinggal lebih lama di tempat
tujuan wisata itu.
c) What to buy

Tempat tujuan wisata harus ada beberapa fasilitas penunjang untuk berbelanja terutama barang
souvenir dan kerajinan rakyat yang bisa berfungsi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang
ketempat asal wisatawan tersebut.
d) What to arrived
pada what to arrived, ada yang termasuk aksesibilitas, yaitu bagaimana kita mengunjungi daerah
daya tarik tujuan wisata tersebut, kendaraan apa yang digunakan dan berapa lama kita bisa tiba
ke tempat tujuan wisata tersebut.
e) What to stay
What to stay merupakan bagaimana wisatawan akan bisa tinggal untuk sementara selama dia
berlibur. maka untuk menunjang keperluan tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang
berkunjung,maka sangat perlu untuk mempersiapkan penginapan-penginapan, seperti hotel
berbintang atau hotel tidak berbintang dan sebagainya.
selain itu, pada umumnya daya tarik daerah tujuan wisata pada objek wisata bisa berdasarkan
atas beberapa hal, sebagai berikut:
1. Ada sumber daya yang bisa menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
2. ada aksesibilitas yang tinggi untuk bisa mengunjunginya.
3. Ada ciri khusus atau spesifikasi yang mempunyai sifat langka.
4. Ada sarana dan prasarana penunjang, yang digunakan untuk melayani para wisatawan
yang hadir.
5. Mempunyai daya tarik tinggi karena ada nilai khusus pada bentuk atraksi kesenian,
upacara-upacara adat, dan nilai luhur yang ada dalam suatu objek buah karya manusia
pada masa lampau.
6. Suatu daerah bisa dikatakan mempunyai daya tarik wisata, jika mempunyai sifat unik,
contohnya seperti Bakar Batu di Papua, yaitu sebuah cara memasak dengan cara
tradisional yang dimulai dari upacara memotong hewan babi sampai membakar daging,
sayuran, dan umbi atau talas yang disekam pada lubang. Kemudian ditutup dengan batu
kemudian dibakar, serta ada keunikan pada cara memakan masakan tersebut. Keaslian
alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam berpakaian dan kehidupan keluarga di
mana seorang perempuan lebih mengutamakan menggendong babi yang dianggapnya
sangat berharga daripada menggendong anaknya sendiri.
7. Bersifat langka dan sulit ditemui pada daerah atau di negara lain, yang bisa
menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisatawan.

3. Pengembangan Daya Tarik Wisata Berdasarkan Potensi


Daerah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 tahun 1990, bisa dijelaskan bahwa pengertian kawasan
wisata dalah suatu kawasan yang memiliki luas tertentu yang dibangun dan disediakan untuk
kegiatan pariwisata. Apabila dikaitkan dengan pariwisata air, pengertian tersebut mempunyai
arti, yaitu pada suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan mengandalkan
objek atau daya tarik kawasan perairan. Pengertian pengembangan daya tarik kawasan pariwisata
ini juga dijelaskan oleh seorang ahli, yaitu Inskeep yang berfungsi sebagai area yang
dikembangkan dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan lengkap yang digunakan untuk
rekreasi atau relaksasi, pendalaman suatu pengalaman dan kesehatan.
Dalam lingkuo yang lebih luas, kawasan pariwisata juga dikenal sebagai resort city, yaitu
perkampungan kota yang memiliki tumpuan kehidupan pada penyediaan sarana dan prasarana
wisata yang terdiri dari penginapan, restoran, olahrga, hiburan, dan penyediaan jasa wisata lain.
Jika kawasan pariwisata tersebut mengandalkan pemandangan alam, seperti kawasan perairan
yang digunakan sebagai ciri khasnya, maka penyediaan sarana dan prasarana serta hiburan atau
atraksi wisatanya bisa diarahkan untuk memanfaatkan dan menikmati kawasana perairan
tersebut. Pengembangan daya tarik suatu kawasan wisata bergantung pada apa yang dimiliki
kawasan tersebut untuk bisa ditawarkan kepada wisatawan. Hal seperti ini jelas tidak dapat
dipisahkan dari peranan para pengelola kawasan pariwisata.
Ada beberapa hal yang bisa dipakai dalam patokan keberhasilan suatu tempat wisata hingga
tercapainya kawasan wisata bisa sangat tergantung pada 3A, yaitu Atraksi atau Attraction,
Mudah dicapai atau Accessibility, dan Fasilitas atu Amenities.
Pembangunan dan pengembangan suatu daerah tujuan wisata harus bisa dirancang dengan
bersumber pada potensi daya tarik yang dipunyai objek tersebut dengan mengacu pada cerita
keberhasilan pengembangan yang terdiri dari berbagai kelayakan, yaitu diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Kelayakan finansial.
2. Kelayakan sosial ekonomi regional
3. Kelayakan teknis
4. Kelayakan lingkungan
Penentuan unsur utama mempunyai kaitan dengan pengembangan suatu produk pariwisata pada
suatu tujuan. Beberapa unsur yang mempengaruhi pengembangan daerah tujuan adalah sebagai
berikut:
1. Unsur daya tarik wisata
2. Aksesibilitas

3. Fasilitas wisata
4. Lingkungan dan masyarakat.
5. Potensi pasar
6. Pengelolaan dan pelayanan
7. Keberhasilan pengembangan juga bisa ditentukan oleh persaingan antar daya tarik wisata
sejenis yang ada pada daerah yang sama atau daerah lain.

EVALUASI
Untuk mengukur pemahaman anda dalam pembelajaran ini maka jawablah pertanyaan berikut
dengan jelas dan benar. Tulis jawaban pada kertas double polio kemudian kumpulkan pada
gurumu.
Pertanyaan:
1. Daya tarik wisata sebenarnya kata lain dari apa?
2. Sejak kapan kata objek wisata diganti menjadi daya tarik wisata?
3. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan daya tarik daerah tujuan wisata?
4. Jelaskan pengertian daya tarik wisata menurut A. Yoeti !
5. Uraikan peran daya tarik wisata menurut Nyoman S.Pendit !
6. Apa pengertian dari kawasan wisata berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1990?
7. Uraikan fungsi pengembangan daya tarik kawasan wisata menurut Inskeep!
8. Jelaskan pengertian daya tarik wisata berdasarkan UU Republik Indonesia No.10 Tahun
2009!
9. Jelaskan tentang pengertian daya tarik wisata pada kawasan pariwisata secara umum !
10. Apa yang dimaksud dengan Resort city?

Rangkuman modul
Daya tarik wisata adalah kata lain dari objek wisata. Sesuai peraturan pemerintah Indonesia pada
tahun 2009, kata objek wisata sudah diganti dan daerah wisata sudah tidak menggunakan kata
tersebut, dan tidak ada lagi yang menyebut suatu daerah tujuan para wisatawan, lalu digunakan

kata daya tarik wisata. Arti dan makna dari daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki daya tarik, keunikan, dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan yang datang
ke suatu daerah tertentu.
Suatu daya tarik daerah tujuan wisata, bisa menarik utnuk dikunjungi oleh para wisatawan dan
harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya. Syarat-syarat tersebut adalah
sebagai berikut:

What to see

What to do

What to buy

What to arrived

What to stay

Pada umumnya daya tarik daerah tujuan wisata ada pada objek wisata yang bisa berdasarkan
beberapa hal, sebagai berikut:
1. Ada sumber daya yang bisa menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
2. Ada aksesibilitas yang tinggi untuk bisa mengunjunginya.
3. Ada ciri khusus atau spesifikasi yang mempunyai sifat langka.
4. Ada sarana prasarana penunjangnya.
5. Mempunyai daya tarik tinggi karena ada nilai khusus pada bentuk atraksi kesenian,
upacara-upacara adat, dan nilai-nilai luhur yang ada dalam suatu objek buah karya
manusia pada masa lampau.
6. Suatu daerah bisa dikatakan mempunyai daya tarik wisata, jika mempunyai sifat unik.

TUGAS INDIVIDU
Menurut pendapat anda, bagaimana kondisi daya tarik daerah tujuan wisata yang ada di Bali?
Apakah sudah dikerjakan secara maksimal? Bagaimana peran pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan masyarakat dalam mengelola potensi daya tarik daerah tujuan wisata?
Jelaskan secara jelas dalam bentuk makalah, kemudian dikumpulkan kepada gurumu sebelum
Ulangan Tengah Semester (UTS).

Pembelajaran 2

Motivasi, Tujuan Perjalanan, dan Jenis Wisata


Uraian

A. Berbagai Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata


Banyak orang dibelahan Dunia ini yang melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang belum
pernah dikunjunginya. Melihat sesuatu yang unik yang memiliki nilai keindahan merupakan
suatu kebutuhan dari manusia karena manusia juga memiliki sifat ingin tahu. Tahukah anda apa
yang menjadi motivasi dari perjalanan wisata? Selanjutnya, apakah tujuan dari perjalanan wisata
itu? Nah untuk bisa memahami hal tersebut berikut akan dijelaskan secara lebih rinci.
1. Motivasi Wisata
Untuk umumnya seseorang yang melakukan perjalanan wisata bisa dimotivasi oleh beberapa hal,
dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, Mclntosh dan Murphy pernah mengatakan
bahwa motivasi bisa dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Physical or physiological motivation atau motivasi yang mempunyai sifat fisik atau
fisiologis, contohnya seperti relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam
kegiatan olahraga, bersantai, dan yang berhubungan dengan sifat fisik lain.
2. Cultural motivation atau motivasi budaya, adalah keinginan untuk mengetahui budaya,
adat, tradisi, dan kesenian di daerah lain. Hal itu juga termasuk ketertarikan dari berbagai
objek peninggalan budaya atau bangunan yang bersejarah.
3. Social motivation atau interpersonal motivation atau motivasi yang mempunyai sifat
sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal
yang dianggap mendatangkan gengsi, seperti nilai pretise, melakukan ziarah, dan
melakukan pelarian dari situasi-situasi yang membosankan.
4. Fantasy motivation atau motivasi karena fantasi, merupakan adanya fantasi bahwa di
daerah lain, seseorang akan mampu lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan
ego-enhancement yang memberi kepuasan psikologis. Hal seperti itu juga disebut dengan
status and prestige motivation.
Motivasi perjalanan seseorang sering dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan dan faktor
eksternal. Motivasin adalah salah satu faktor penting untuk calon wisatawan dalam mengambil
keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon wisatawan akan
mempunyai persepsi pada daerah tujuan wisata yang memungkinkan, dimana persepsi ini
mampu dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang bisa
didapatkan.

Ada motivasi yang kuat dari seseorang ketika melakukan perjalanan wisata, bagi seorang
wisatawan, perjalanan tersebut memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Perjalanan wisata adalah wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan mental.
2. Perjalanan wisata berkaitan dengan kompensasi terhadap berbagai hal yang melelahkan,
dan hal itu juga berfungsi sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka yang di rumahnya
merasa terkena teralienasi.
3. Perjalanan wisata mempunyai manfaat dalam pelarian dari situasi keseharian yang penuh
dengan ketegangan, rutinitas yang menjemukan dan berbagai macam kejenuhankejenuhan karena beban dari pekerjaan yang berat.
4. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang agar bisa mengeluarkan
perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk dengan masyarakat lokal
yang ada di daerah tujuan wisata.
5. Perjalanan wisata adalah salah satu wahana yang berfungsi untuk mengembangkan
wawasan pariwisata.
6. Perjalanan wisata adalah wahana yang mempunyai fungsi untuk mendapatkan kebebasan.
7. Perjalanan wisata adalah wahana yang bisa digunakan untuk realisasi diri.
8. Perjalanan wisata adalah sesuatu yang menyenangkan, dan bisa membuat hidup lebih
bahagia.
2. Tujuan Perjalanan Wisata
Banyak orang suka berwisata, yang mempunyai manfaat untuk menyegarkan pikiran setelah
lelah bekerja dan bersekolah. Berwisata sering dilakukan ketika mendapat libur kerja dan libur
sekolah, Anda pasti suka berwisata bersama teman dan keluarga ketika masa libur tiba. Pasti ada
hal yang memotivasi atau ada tujuan yang anda inginkan dari perjalanan wisata yang anda
lakukan, dan setiap orang punya tujuan masing-masing ketika berwisata.
Beberapa pendapat mengenai tujuan perjalanan wisata yang dilakukan oleh individu atau
kelompok ada beberapa tujuan, seperti pendapat dari H. A. Maslow dalam bukunya yang
berjudul Motivation & Personality, berpendapat bahwa orang melakukan perjalanan karena alas
an kebutuhan atau need, terbagi atas dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Physiological needs atau kebutuhan akan makanan, air dan udara.
2. The needs for security and safety atau kebuthan keamanan dan keselamatan.
3. The survival needs atau kebutuhan akan keberadaannya, dicintai dan mencintai.

4. The self actualization atau realization needs atau kebutuhan pengakuan diri.
5. The needs to develop ones own potential atau kebutuhan pengembangan potensi diri.
6. The need to create or building ones own personality and character atau kebutuhan akan
menciptakan, membangun kepribadian dan karakternya.
7. The need for change, divertissement, new scenery and experience atau kebutuhan akan
perubahan, pelepasan, suasana, dan pengalaman baru.
Jhon A. Thomas dalam bukunya yang berjudul Asta Travel News, menyebutkan ada 18 motivasi
seseorang yang melakukan perjalanan seperti:
a. Education and cultural motives yang terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Melihat bagaimana kehidupan masyarakat di Negara lain, seperti dimana ia tinggal,
bekerja dan bermain.
2. Melihat tempat-tempat khusus yang ada disekitar.
3. Memperoleh pemahaman yang lebih baik pada suatu tempat yang pernah didengar.
4. Menghadiri suatu pertunjukan khusus.
b. Relaxation and pleasure, seperti:
1. Meninggalkan kegiatan atau pekerjaan rutin.
2. Memperoleh waktu yang terbaik.
3. Mencapai pengalaman-pengalaman yang mempunyai sifat romantic.
c. Ethnic
1. Mengunjungi suatu tempat saudara-saudara kita hidup.
2. Mengunjungi suatu tempat kepergian dari saudara-saudara dan teman-teman.
d. Other
1. Berjemur.
2. Kesehatan.
3. Olahraga.

4. Ekonomi.
5. Petualangan.
6. Pengembangan diri.
7. Mengikuti arus.
8. Ikut serta dalam sejarah.
9. Motivasi sosial.
Tujuan berwisata lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Wisata yang bertujuan untuk tujuan bersenang-senang atau wisata refreshing.
2. Wisata yang mempunyai tujuan dalam keagamaan atau wisata religi.
3. Wisata yang mempunyai tujuan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, discovery
tourism, dan cultural tourism.
4. Wisata yang mempunyai tujuan untuk olah raga, seperti golf, hunting, fishing, berkuda,
dan balapan.
5. Wisata yang bertujuan untuk kesehatan dan pengobatan atau health tourism.
6. Untuk tujuan bisnis atau pengembangan usaha dan meeting, incentive, convention &
exhibition atau MICE.
7. Untuk tujuan minat khusus seperti menyelam, arung jeram, sky, dan fly.

B. Jenis-Jenis Wisata
1. Wisata Budaya
Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, wisata budaya mempunyai arti bepergian
secara bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan daerah setempat. Beberapa
contoh wisata budaya, seperti: Upacara adat, seni pertunjukan adat, ritual-ritual, peninggalan
nenek moyang, dan lain-lain yang terkait dengan wisata budaya.
2. Wisata Pendidikan
Wisata pendidikan adalah program wisata yang bisa berpadu dengan program pendidikan yang
ada didalamnya. Jenis wisata ini bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah yang berfungsi untuk
mendukung pelajaran yang ada di sekolah.

3. Wisata Alam
Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang bisa memanfaatkan potensi alam dan
menikmati keindahan alam, yang masih alami atau yang sudah ada usaha budi daya, agar ada
daya tarik wisata pada tempat tersebut. Wisata alam bisa digunakan sebagai penyeimbang hidup
setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dalam suasana pada keramaian kota.
4. Wisata Bahari
Wisata bahari merupakan sebuah kegiatan wisata yang berhubungan dengan laut, pantai, dan
danau. Selain menawarkan objek seperti ekosistem laut yang bisa ditawarkan sebagai daya tarik
wisata, hal itu saat ini sudah dikemas dalam berbagai event yang diselenggarakan di laut, pantai,
dan wilayah sekitarnya.
5. Wisata sejarah
Wisata sejarah yaitu melakukan kegiatan wisata ke tempat-tempat peninggalan sejarah, seperti
museum, prasasti dan candi.
6. Wisata religi
Wisata religi merupakan perjalanan wisata dengan mengunjungi tempat khusus umat beragama,
biasanya mengunjungi beberapa tempat, seperti tempat ibadah ataupun makam tokoh-tokoh
agama terkemuka.

EVALUASI
Untuk evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dengan modul ini, maka jawablah pertanyanpertanyaan berikut dengan jelas dan benar. Jawaban dibuat pada kertas double polio kemudian
kumpulkan jawaban kepada gurumu.
Pertanyaan:
1. Jelaskan 4 macam motivasi menurut McIntosh dan Murphy !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Physiological motivation ?
3. Sebutkan contoh dari Physiological motivation !
4. Jelaskan tentang motivasi budaya !
5. Jelaskan jenis-jenis dari wisata !
6. Jelaskanlah pengertian wisata budaya menurut KBBI!
7. Tuliskan beberapa contoh dari wisata budaya !

8. Pernahkah anda melakukan perjalanan wisata? Apa motivasi anda melakukan perjalanan
wisata?
9. Jelaskan manfaat melakukan perjalanan wisata!
10. Jelaskan tujuan dari berwisata yang anda lakukan!

RANGKUMAN MODUL
1. Motivasi perjalanan wisata bisa dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Physical or physiological motivation
2. Cultural votivation atau motivasi budaya
3. Social motivation atau interpersonal motivation
4. Fantasy motivation
2. Tujuan berwisata adalah sebagai berikut:
1. Wisata yang bertujuan untuk tujuan bersenang-senang atau wisata refreshing.
2. Wisata yang mempunyai tujuan dalam keagamaan atau wisata religi.
3. Wisata yang mempunyai tujuan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, discovery
tourism, dan cultural tourism.
4. Wisata yang mempunyai tujuan untuk olah raga, seperti golf, hunting, fishing, berkuda,
dan balapan.
5. Wisata yang bertujuan untuk kesehatan dan pengobatan atau health tourism.
6. Untuk tujuan bisnis atau pengembangan usaha dan meeting, incentive, convention &
exhibition atau MICE.
7. Untuk tujuan minat khusus seperti menyelam, arung jeram, sky, dan fly.
3. Jenis wisata ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Wisata bahari
2. Wisata pendidikan
3. Wisata alam

4. Wisata religi
5. Wisata budaya

TUGAS INDIVIDU
Kerjakan tugas berikut ini dan kumpulkan pada gurumu sebelum Ulangan Tengah Semester
(UTS)
Soal:
- Ceritakanlah pengalaman Anda dalam melakukan perjalanan wisata kesuatu daerah tujuan
wisata dengan daya tarik wisatanya yang anda senangi.
- Tugas dibuat dalam bentuk makalah, minimal 3 halaman.

PEMBELAJARAN III
Berbagai Karakter dan Jenis Wisatawan Domestik dan
Mancanegara
Uraian Modul

1. Jenis dan
Mancanegara

Karakter

Wisatawan

Domestik

dan

1.1. Pengertian wisatawan


Cukup menarik mengamati jenis dan karakter wisatawan domestik. Wisatawan merupakan
orang yang melakukan kegiatan wisata, atau orang yang bepergian ke suatu tempat dengan
tujuan untuk berwisata, melihat daerah lain, menikmati sesuatu, mempelajari sesuatu, menambah
ilmu pengetahuan, dan juga menambah pengalaman, atau melepas penat, serta bersenang-senang.
Wisatawan juga sering disebut dengan turis (tourist). Tujuan wisatawan ketika melakukan
aktivitas wisata bermacam-macam, seperti wisatawan yang ingin mengenal kebudayaan, ada
yang dilakukan dalam rangka kunjungan kerja, ada yang dilakukan untuk melakukan penelitian
di objek wisata tertentu. Objek wisata yang dipilih para wisatawan pun beragam.
1.2. Jenis Wisatawan
Ada dua macam atau jenis wisatawan, yaitu wisatawan mancanegara dan wisatawan
domestik atau nusantara. Wisatawan mancanegara merupakan wisatawan yang berasal dari luar
negeri, atau orang yang berekreasi ke negara lain. Wisatawan Domestik atau wisatawan
nusantara merupakan wisatawan yang berwisata ke tempat lain, tetapi masih berada di wilayah
negaranya sendiri. Menurut G.A. Schmoll, wisatawan merupakan individu atau kelompok
individu yang merencanakan kemampuan daya beli yang dimilikinya untuk melakukan
perjalanan dengan tujuan rekreasi dan liburan.

Adanya ketertarikan dan mempunyai motivasi tertentu dari perjalanan, mendapatkan


pengalaman perjalanan, adanya keinginan untuk menambah wawasan lain, dan tertarik dengan
pelayanan yang diberikan suatu daerah tujuan wisata yang memiliki kemampuan menarik minat
pengunjung atau wisatawan. Berdasarkan sifat perjalanan dan ruang lingkup perjalanan,
wisatawan bisa dibagi, seperti wisatawan asing atau foreign tourist, merupakan wisatawan asing
yang melakukan perjalanan-perjalanan wisata yang datang ke negara lain dari negara asalnya.
Wisatawan asing domestik atau foreign domestic tourist merupakan wisatawan asing yang
tinggal di suatu negara yang melakukan perjalanan-perjalanan wisata di suatu wilayah negara
dimana ia tinggal. Wisatawan domestik asing atau indigenous tourist merupakan warga suatu
negara tertentu, yang bertugas ke luar negeri, lalu pulang ke negara asalnya, dan melakukan
perjalanan wisata di wilayah negara asal yang asli.
Wisatawan transit atau transit tourist adalah wisatawan yang ketika melakukan perjalanan
wisata ke suatu negara tertentu terpaksa harus mampir atau datang ke suatu negara tetapi bukan
karena kemampuannya sendiri. Selanjutnya wisatawan bisnis atau bussinness tourist adalah
orang atau masyarakat, orang asing atau warga negara sendiri yang melakukan perjalanan, tetapi
tidak bertujuan untuk wisata, tetapi melakukan perjalanan wisata setelah semua tujuan atau
pekerjaannya yang utama telah selesai dikerjakan.
Wisatawan domestik atau nusantara merupakan wisatawan dalam negeri, dan bukan
wisatawan yang berasal dari negara lain. Wisatawan domestik melakukan perjalanan wisata dan
rekreasi ke bagian atau wilayah yang lain di negaranya untuk mengetahui sesuatu yang berbeda
dari lingkungann yang ada disekitarnya. Tujuan wisatawan domestik berwisata di dalam negeri,
yaitu ingin mengobati rasa penasaran pada tempat yang ia yakini atau anggap sangat
menakjubkan dan menyenangkan. Di Indonesia, cukup banyak wisatawan domestik yang
melakukan perjalanan wisata untuk melepas lelah dan penat karena kesibukan pekerjaan atau
sekolah mereka setiap hari.
1.3. Karakter Wisatawan
1.3.1. Konsep dasar karakteristik wisatawan
adanya gambaran tentang wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik
perjalanannya atau trip descriptor dan karakteristik wisatawannya atau tourist descriptor.
1) Trip descriptor
Wisatawan dalam trip descriptor bisa dibagi ke dalam berbagai kelompok berdasarkan
jenis pejalanan yang dilakukan. Pada umumnya, jenis perjalanan dibedakan menjadi perjalanan
rekreasi, mengunjungi teman atau keluarga, VFR atau Visiting friends and relatives, perjalanan
bisnis dan kelompok perjalanan yang lain. Selain itu, bisa juga dengan menambah jenis
perjalanan yang digunakan untuk kesehatan dan keagamaan tetapi diluar kelompok lain.
Selanjutnya, jenis-jenis perjalanan ini juga bisa dibedakan berdasarkan lama perjalanan tau jarak
yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis akomodasi, alat transportasi yang
digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan, dan besar pengeluaran yang
dikeluarkan
untuk
berwisata.
2)
Tourist
descriptor
tourist descriptor merupakan karakter yang memfokuskan pada wisatawannya, biasanya
digambarkan dengan "who, wants, what, why, when, where, and how much?" Agar bisa
menjelaskan hal-hal tersebut, bisa menggunakan beberapa karakteristik, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Karakteristik sosio-demografis : merupakan karakter yang digunakan untuk mencoba


menjawab pertanyaan who, wants, dan what. Pembagian pertanyaan itu berdasar pada
karakteristik yang paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis pariwisata,
perencanaan, dan pemasaran, karena hal itu sudah sangat jelas definisinya dan relatif
mudah pembagiannya. Yang termasuk dalam karakteristik sosio-demografis diantaranya
adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas
sosial, ukuran keluarga, dan jumlah anggota keluarga yang dielaborasi dari karakteristik
tersebut. Karakteristik sosio-demografis juga mempunyai kaitan satu dengan yang lain
secara tidak langsung. Contohnya seperti tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan
dan tingkat pendapatannya, serta usia dalam status perkawinan dan ukuran keluarga.
Pembagian wisatawan yang berdasar pada karakteristik sosio-demografis ini memang
paling nyata dan berkaitan dengan pola wisata yang mereka lakukan. Jenis kelamin dan
kelompok umur, yang mempunyai kaitan dengan berbagai pilihan dan jenis wisata yang
dilakukan. Jenis pekerjaan pada seseorang dan tipe keluarga, jelas akan berpengaruh pada
waktu luang yang dimiliki orang tersebut, lebih lanjut, pada kemampuan wisatanya.
Selain karakteristik sosio-demografis, karakteristik lain yang bisa digunakan dalam
mengelompokan wisatawan, yaitu karakteristik geografis, psikografis, dan tingkah laku
atau behavior.
2. karakteristik geografis : Karakteristik geografis bisa membagi wisatawan berdasar pada
lokasi tempat tinggalnya, biasanya hal itu dibedakan menjadi desa, kota, dan provinsi,
atau dari negara asalnya. Pembagian yang seperti ini, bisa saja berlanjut juga dan dapat
dikelompokan berdasar ukuran atau size kota tempat tinggal atau kota kecil, menengah,
besar atau metropolitan, kepadatan dan penduduk di kota.
3. Karakteristik psikografis : Karakteristik psikografis bisa membagi wisatawan ke dalam
kelompok-kelompok yang berdasar pada kelas sosial, life style, dan karakteristik
personal. Wisatawan pada kelompok demografis yang sama, bisa saja mempunyai profil
psikografis yang cukup berbeda. Beragamnya karakteristik dan latar belakang dari
wisatawan itu yang menyebabkan macam-macam keinginan, dan kebutuhan mereka pada
suatu produk wisata. Pengelompokan-pengelompokan pada wisatawan, bisa memberi
informasi mengenai alasan pada tiap kelompok yang mengunjungi objek wisata yang
berbeda, seberapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok,
dan kesetiaannya terhadap produk wisata tertentu, adanya sensitivitas pada mereka,
adanya perubahan harga produk wisata, hingga respons kelompok kepada berbagai
bentuk iklan produk wisata. Selanjutnya, pengetahuan mengenai wisatawan diperlukan
dalam merencanakan suatu produk wisata yang digunakan dan sesuai dengan keinginan
kelompok pasar tertentu, termasuk melakukan dan merencanakan strategi pemasaran
yang pas untuk kelompok pada pasar tersebut.
1.3.2. Karakter Wisatawan Domestik Indonesia
Karakter wisatawan domestik ternyata cukup berbeda jauh dengan tourist asing. Ciriciri yang bisa kita lihat dari beberapa tingkah laku pada objek wisata dan selera kepada
pemilihan objek wisata. Pada pelaku bisnis yang terjun di sektor wisata dan hospitality, harus
bisa mengenal semua karakter pada wisatawan yang datang dari mana saja. Hal itu bertujuan

untuk menempatkan pada standar servis yang baik untuk pelanggannya. Beberapa karakter dan
kebiasaan-kebiasaan wisatawan domestik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Royal atau gemar belanja : wisatawan Indonesia memang dikenal sangat royal
mengeluarkan uang ketika sedang melakukan perjalanan wisata. Ketika mereka pergi
melakukan perjalanan wisata, wisatawan Indonesia selalu menyempatkan diri untuk
berbelanja suvenir atau barang-barang yang menarik bagi mereka. Mereka mempunyai
alasan, bahwa membeli oleh-oleh atau cendera mata cukup banyak bisa bermanfaat dan
dibagi-bagikan kepada saudara dan tetangganya yang ditempat asalnya. Wisatawan
Indonesia juga cenderung mau dan bisa merepotkan diri dengan barang-barangnya
belanjaannya yang banyak. Tidak jarang pula ketika transit di bandara, barang bawaannya
sampai over limit, dan hal itu mengakibatkan bisa terkena tambahan biaya. Wisatawan
asing juga cukup betah berlama-lama di tempat wisata, sambil menggali informasi
tentang sejarah dan asal usul dari objek wisata tersebut kepada pemandu wisata.
Selanjutnya menjelang kepulangannya ke negara asalnya, wisatawan asing baru
berbelanja suvenir, dan biasanya, barang belanjaannya itu tidak dibawa pulang bersama,
melainkan dipaketkan melalui kantor pos atau perusahaan ekspedisi swasta. pada intinya,
wisatawan asing lebih mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan selama melakukan
perjalanan wisata yang jauh di luar rumahnya.
2. Suka tour rombongan : Kebiasaan wisatawan domestik yang lain adalah menyukai
kegiatan bepergian secara bersama dengan teman-teman pergaulan atau satu keluarga
besar ikut semua. Mereka menyewa bus pariwisata atau mobil rental. Dengan tujuan
agara biayanya lebih irit.
3. Lebih menyukai tempat populer.
4. Jarak tempat wisata dari rumah juga tidak begitu jauh.
Beberapa karakter yang demikian, biasa dimasukan dalam kategori wisatawan konsevatif, dia
menyukai tempat-tempat yang sudah mapan dan terkenal. Merekat kurang begitu suka dengan
hal-hal yang sifatnya baru dan belum direkomedasikan dari pihak lain. Mereka tidak begitu suka
hal-hal yang bersifat spekulatif dan tidak menentu.

2. Menyusun Rencana Promosi Objek Wisata berdasarkan


Jenis
dan
Karakteristik
Wisatawan
Strategi promosi objek wisata alam dalam dunia kepariwisataan sering dilakukan. Promosi
banyak digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan produk-produk pariwisata, seperti objek
wisata, produk unggulan, dan segala potensi wisata yang ada di suatu kawasan wisata.
Di desa wisata Kertalangu, letaknya tidak jauh dari kota Denpasar, tepatnya di By Pass
Sanur, daerah kesiman. Desa Kertalangu ini sebenarnya merupakan suatu kawasan persawahan,
tetapi menjadi sedikit berbeda, karena disana dibangun jogging track yang melingkar dan dipakai
sebagai areal untuk jogging atau sekedar jalan santai dengan menikmati pemandangan sawah.
Ide seperti asalnya dari seorang pengusaha lokal yang jenius. Sebenarnya, desa wisata
Kertalangu memang sudah cukup lama dirintis, dan sudah lumayan terkenal di kalangan

masyarakat Denpasar, terutama yang punya hobi jalan-jalan. Ini bisa menjadi alternatif liburan
yang murah dan meriah serta tidak jauh dari kota. Apalagi sambil berolahraga dan menghirup
udara segar yang bebas polusi. Hal itu terbukti karena tempat ini cukup ramai setiap pagi dan
sore,
teutama
pada
akhir
pekan
atau
hari
libut.
Untuk bisa masuk kawasan ini, juga tidak perlu membayar tiket, cukup dengan
membayar parkir. Jogging atau olahraga disini cukup menyenangkan. Bagi mereka orang yang
ada di kota yang tidak terbiasa dengan persawahan, atau bagi mereka yang dulunya orang desa
dan ingin bernostalgia dengan masa kecilnya dengan bermain di sawah. Dari sini kita melihat
aktivitas para petani yang bekerja di sawah. Desa Wisata ini, selain terdapat jogging track, di
areal persawahan juga tersedia beberapa Gazebo yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai atau
sekedar beristirahat, setelah lelah berolahraga. Apabila anda suka dengan kegiatan memancing,
di sana juga ada kolam ikan. Pengunjung bisa meminjam atau menyewa alat pancing dan
nantinya akan bisa membayar sesuai dengan berat ikan yang dipancing untuk dibawa pulang.
Yang paling seru tentu saja wisata kuliner yang ada disana. Walaupun belum banyak, tetapi
jajanan dan makanan yang ditawarkan penjual, di sekitar desa wisata ini cukup banyak. Di sana
kita menemukan beraneka makanan yang digunakan untuk sarapan pagi dan aneka jajanan khas
Bali. Untuk mereka yang ingin pijat refleksi, spa atau kegiatan salon lengkap ada di sini. jalanjalan pagi semakin seru, apabila kita berwisata ke kertalangu, apalagi bersama teman-teman.
Wisatawan yang mengunjungi desa wisata ini asalnya dari beberapa kalangan, wisatawan
domestik, dan wisatawan mancanegara, dengan berbagai tujuan dan motivasi yang berbeda.
Karakteristik dan jenis wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Kertalangu berdasarkan asal
daerah.
Tabel 1
No.Asal
WisatawanJumlahPersentase
(%)1.Nusantara1190%2.Mancanegara110%Total12100%Sumber : Penelitian mahasiswa laporan
studi visit
Berdasarkan data dari tabel 1, bisa diketahui dari 12 responden bahwa wisatawan yang dominan
mengunjungi desa wisata Kertalangu asalnya dari nusantara dengan jumlah pengunjung
sebanyak 11 orang dan persentasenya sebesar 90% dan mancanegara sebanyak 1 orang dengan
jumlah persentase 10%.
Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Kertalangu berdasarkan pekerjaan.
Tabel 2
No.PekerjaanJumlahPersentase (%)1.Pelajar/mahasiswa320%2.Pegawai Negeri210%3.Pegawai
Swasta770%Total12100%
Berdasarkan data dari 12 responden, bisa diketahui bahwa pekerjaan wisatawan dominan
berkunjung ke desa Kertalangu merupakan Pegawai Swasta dengan jumlah wisatawan sebanyak
7 orang dengan persentase 70%.
Potensi objek desa wisata Kertalangu, antara lain:
1. Aksesibilitas
Akses atau jalur desa wisata Kertalangu sangat bagus karena dekat dengan pusat kota Denpasar,
dan bisa diakses menggunakan motor dan mobil.

2. Atraksi Wisata
Atraksi wisata bisa dimaksudkan dengan segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang
untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Ada atraksi yang menjadi daya tarik pada desa wisata
Kertalangu ini, seperti memancing, out bound, jogging track, dan pameran bunga anggrek.
3. Amenities atau Fasilitas
Amenities yang ada seperti sarana dan prasarana yang ada di desa wisata Kertalangu, seperti
restoran, gazebo, spa, dan salon. Selain itu juga ada tempat memancing, parkir, dan penginapan.
Di desa wisata Kertalangu sudah sangat baik mulai dari fasilitas, berbagai aktivitas yang
ditawarkan, lokasi yang strategis, daya tarik yang unik, dan beberapa hal menarik, tetapi juga
perlu diperhatikan adalah kebersihan dan keamanan yang bisa digunakan untuk meningkatkan
jumlah wisatawan. Promosi yang dilakukan harus terus digencarkan, karena desa wisata
kertalangu ini masih menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang baru dan belum banyak
diketahui oleh masyarakat, baik masyarakat Nusantara atau mancanegara.
RANGKUMAN MODUL
1. Karakter wisatawan bisa dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
Trip descriptor
Tourist descriptor
2. Karakter tourist descriptor bisa menggunakan beberapa karakteristik, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Karakteristik sosio-demografis
Karakteristik geografis
Karakteristik psikografis
3. Karakter wisatawan domestik Indonesia, antara lain:
Royal atau gemar belanja
Suka tour rombongan
Lebih menyukai tempat yang populer
Jarak tempat wisata dari rumah juga tidak begitu jauh
4. Potensi objek wisata desa Kertalangu, antara lain:\
Aksesibilitas
Atraksi wisata
Amenities atau fasilitas
5. Wisatawan domestik yang berwisata di objek wisata Desa Kertalangu sebagaian besar bekerja
sebagai pegawai swasta.
EVALUASI
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Menurut anda, bagaimanakah kriteria dari wisatawan domestik?
2. Sebutkan dua jenis wisatawan!
3. Jelaskan tentang wisatawan mancanegara!
4. Uraikan tentang wisatawan domestik!
5. Apa yang dimaksud dengan wisatawan menurut G.A. Schmool?
6. Apa yang harus diakukan agar objek wisata di suatu daerah bisa dikenal?
7. Jelaskan tentang wisata religi!
8. Promosi banyak digunakan untuk apa dalam dunia pariwisata?

9. Mengapa promosi wisata di desa wisata Kertalangu harus sering dilakukan?


10. Atraksi apa saja yang ada pada desa wisata Kertalangu untuk menarit minat wisatawan untuk
datang ke desa?
B. Kerjakan tugas berikut secara mandiri !
1. Amati dan telitilah jenis karakter wisatawan yang sering datang ke objek wisata di daerah
anda!
2. Buatlah laporan singkat mengenai jenis, karakter wisatawan yang datang, dan jenis wisata apa
yang mereka sukai?

Anda mungkin juga menyukai