Anda di halaman 1dari 103

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

GURU
BUKU 4

PEDOMAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
DAN ANGKA KREDITNYA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
2011
Kata Pengantar

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai


fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting
dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan
insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu,
profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi,
diperlukan suatu sistem pembinaan dan
pengembangan terhadap profesi guru secara
terprogram dan berkelanjutan. Pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu
kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan
terbentuknya guru yang profesional. Buku ini
merupakan Pedoman Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan untuk digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan, baik oleh guru, tim penilai,
maupun pemangku kepentingan (stake holder).
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari
Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan Nasional, sejalan dengan perubahan
struktur organisasi Kementerian Pendidikan Nasional
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian
Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementetian Negara Sebagaimana Telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67
Tahun2010 serta berbagai masukan dari hasil ujicoba
yang dilakukan selama tahun 2011.
1
2
Semoga buku ini lebih bermanfaat bagi guru dan
pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Jakarta, Desember 2011

Kepala Badan PSDMP dan PMP

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

3
Dokumen tentang Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Buku Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja


2. Guru (PK Guru)

Buku Pedoman Kegiatan Pengembangan


4. Keprofesian Berkelnjutan (PKB) Dan
Angka Kreditnya

Buku 5 Pedoman Penilaian Kegiatan


Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan.

4
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI...............................................

BAB I........................................................
PENDAHULUAN..........................................
A. Latar Belakang........................................
B. Dasar Hukum Kegiatan PKB......................
C. Tujuan dan Manfaat.................................
D. Sasaran Pedoman....................................
BAB II.......................................................
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN........................................
A. Pengertian Umum....................................
B. Jumlah Angka Kredit yang Diperlukan
untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan
Pangkat dari Unsur PKB...........................
C. Presentasi Ilmiah bagi guru Guru Madya
golongan ruang IV/c.................................
D. Jumlah Angka Kredit Karya Bersama.........
E. Jenis Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang
Diperlukan untuk Setiap Kenaikan
Jenjang Kepangkatan...............................
F. Prinsip-Prinsip PKB Subunsur Publikasi
Ilmiah...................................................15
BAB III....................................................16
KEGIATAN GURU DALAM PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN................16
A. Pengembangan Diri...............................16
1.Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional
17
5
2.Kegiatan Kolektif Guru...................................19
B. Publikasi Ilmiah pada Kegiatan PKB........21
1.Presentasi pada Forum Ilmiah.......................21
2.Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau
Gagasan Ilmiah Bidang Pendidikan Formal.......23
3.Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku
Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru...............30
C. Karya Inovatif........................................39
1. Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya
Sains/ Teknologi)...............................................39
2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni............42
3. Membuat/Memodifikasi Alat
Pelajaran/Peraga/ Praktikum.............................47
4. Mengikuti Pengembangan Penyusunan
Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya.........53
BAB IV....................................................55
PENUTUP................................................55

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui
sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan
lain yang relevan dengan fungsi Sekolah/madrasah
yang diberikan angka kredit untuk pengembangan
karir guru khususnya dalam kenaikan
pangkat/jabatan fungsional guru. Harapannya
melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang
profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu
pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-
6
setengah, tetapi tidak kalah pentingnya juga
memiliki kepribadian yang matang, kuat dan
seimbang. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak setengah-
setengah serta kepemilikan kepribadian yang prima,
maka diharapkan guru terampil membangkitkan
minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui penyajian layanan pendidikan
yang bermutu. Mereka mampu membantu dan
membimbing peserta didik untuk berkembang dan
mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi
yang secara cepat berubah sebagai ciri dari
masyarakat abad 21.
Agar pelaksanaan PKB di lapangan sesuai dengan
tujuan, maka disusunlah buku Pedoman Kegiatan
PKB dan Angka Kreditnya.

B. Dasar Hukum Kegiatan PKB


1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
2. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional dan Angka Kreditnya;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.

2
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Pedoman kegiatan PKB ini disusun sebagai acuan
dalam pelaksanaan PKB di Sekolah/Madrasah dan
memberikan informasi tentang teknis kegiatan
dan angka kredit yang dapat diperoleh guru
untuk setiap jenis kegiatan PKB yang dilakukan.
2. Manfaat
Manfaat Pedoman Kegiatan PKB ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagi Guru
Guru dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni serta memiliki
kepribadian yang kuat sesuai dengan
profesinya; sehingga selama karirnya mampu
menghadapi perubahan internal dan eksternal
dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa untuk
menghadapi kehidupan di masa datang.
b. Bagi Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasahmampu menjadi sebuah
organisasi pembelajaran yang efektif; sehingga
Sekolah/Madrasah dapat menjadi wadah untuk
peningkatan kompetensi, dedikasi,dan
komitmen guru dalam memberikan layanan
pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
c. Tim Penilai (tambahan)

3
D. Sasaran Pedoman

Pedoman kegiatan PKB ini diperuntukkan bagi:

1. Guru;

2. Kepala Sekolah/Madrasah;

3. Pengawas Sekolah/Madrasah;

4. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota;

5. Badan Kepegawaian Daerah (BKD);

6. Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru;

7. UPT DinasPendidikan kecamatan; dan

8. Pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan PKB.

4
BAB II
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

A. Pengertian Umum
PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalismenya.

Dengan demikian, guru dapat memelihara,


meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan
keterampilannya untuk melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional. Pembelajaran
yang berkualitas diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
peserta didik.

PKB adalah bagian penting dari proses


pengembangan keprofesian guru yang merupakan
tanggung-jawab guru secara individu sebagai
masyarakat pembelajar. Oleh karena itu, kegiatan
PKB harus mendukung kebutuhan individu dalam
meningkatkan praktik keprofesian guru dan fokus
pada pemenuhan dan pengembangan kompetensi
guru untuk mendukung pengembangan karirnya.
Kegiatan ini dapat mencakup antara lain:
1. Kegiatan pengembangan diri untuk mencapai
kompetensi dasar yang disyaratkan bagi profesi
guru;
2. Kegiatan pengembangan diri untuk pendalaman
dan pemutakhiran pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan
kompetensinya sebagai guru;

5
3. Kegiatan peningkatan keterampilan dan
kemampuan guru untuk menghasilkan publikasi
ilmiah dan/atau karya inovatif;
4. Kegiatan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas
tambahan yang menunjang pengembangan
karirnya sebagai guru;dan
5. Kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan guru saat ini dan di masa mendatang

B. Jumlah Angka Kredit yang Diperlukan untuk Memenuhi


Persyaratan Kenaikan Pangkat dari Unsur PKB
Berdasarkan Permennegpan dan RB Nomor 16
Tahun 2009 Pasal 17, jumlah minimum angka kredit
untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat
untuk setiap jabatan guru dari unsur PKB adalah
sebagai berikut.

Jumlah Angka
Kredit Minimal dari
Subunsur
Subunsur
Dari Subuns
Ke Jabatan Publikasi
Jabatan ur
Ilmiah
Penge
dan/atau
mbanga
Karya
n Diri
Inovatif
Guru Guru 3 (tiga) -
Pertama Pertama
golongan golongan
III/a ruang III/b

6
Jumlah Angka
Kredit Minimal dari
Subunsur
Subunsur
Dari Subuns
Ke Jabatan Publikasi
Jabatan ur
Ilmiah
Penge
dan/atau
mbanga
Karya
n Diri
Inovatif
Guru Guru Muda 3 (tiga) 4 (empat)
Pertama golongan
golongan ruang III/c
III/b
Guru Guru Muda 3 (tiga) 6 (enam)
Muda golongan
golongan ruang III/d
III/c
Guru Guru Madya 4 8 (delapan)
Muda golongan (empat)
golongan IV/a
III/d
Guru Guru Madya 4 12
Madya golongan (empat) (duabelas)
golongan IV/b
IV/a
Guru Guru Madya 4 12
Madya golongan (empat) (duabelas)
golongan IV/c
IV/b
Guru Guru Utama 5 (lima) 14
Madya (* (empatbela
golongan golongan s)
IV/c IV/d
Guru Guru Utama 5 (lima) 20
Utama golongan (duapuluh)
golongan IV/e

7
Jumlah Angka
Kredit Minimal dari
Subunsur
Subunsur
Dari Subuns
Ke Jabatan Publikasi
Jabatan ur
Ilmiah
Penge
dan/atau
mbanga
Karya
n Diri
Inovatif
IV/d

(* bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c, yang akan


naik jabatan menjadi Guru Utama, golongan ruang
IV/d, wajib melaksanakan presentasi ilmiah.

C. Presentasi Ilmiah bagi guru Guru Madya golongan ruang IV/c


Kegiatan presentasi ilmiah bagi guru yang akan naik
jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c ke Guru
Utama golongan ruang IV/d dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut.

Harus memiliki 5 (lima) angka kredit dari


subunsur pengembangan diri dan 14 (empat
belas) angka kredit dari subunsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, yang bersangkutan
diwajibkan melakukan presentasi ilmiah.

Presentasi ilmiah dilakukan secara terbuka di


hadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi dan
pejabat setempat yang pelaksanaannya di LPMP
atau tempat lain yang memenuhi syarat. Waktu
presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai,
disesuaikan dengan jumlah dan lokasi guru yang
8
mengusulkan kepada LPMP setempat melalui
dinas pendidikan Kab/Kota presentasi.

Guru yang akan melakukan presentasi wajib


membuat makalah yang menjelaskan secara
ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang
terkait dengan perolehan persyaratan 5 (lima)
angka kredit dari subunsur pengembangan diri
dan 14 (empat belas) angka kredit dari subunsur
publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.

Uraian kegiatan publikasi dan/atau karya


inovatif yang telah dilakukan, meliputi
macam publikasi dan/atau karya inovatif
dan ringkasan penjelasan hasil publikasi
dan/atau karya inovatif.

Berdasarkan hasil presentasi yang telah


dilakukan, tim penilai menetapkan kelayakan
yang bersangkutan untuk naik jabatan dari Guru
Madya golongan ruang IV/c menjadi Guru Utama
golongan ruang IV/d.

D. Jumlah Angka Kredit Karya Bersama


Karya yang dihasilkan secara bersama, dilaksanakan
maksimum oleh 4 (empat) orang guru, yang terdiri
dari penulis utama dan penulis pembantu. Jumlah
penulis pembantu paling banyak 3 (tiga) orang. Bila
jumlah penulis pembantu lebih dari 3 (tiga) orang,

9
maka penulis pembantu nomor urut keempat dan
seterusnya tidak dapat memperoleh angka kredit.

Angka kredit untuk kegiatan publikasi ilmiah dan/atau


karya inovatif yang dilakukan secara bersama
ditunjukkan pada tabel berikut.

Jumlah Pembagian Angka Kredit


Guru
Penu Penuli Penulis Penulis
yang
lis s Pemban Pemban
Melaku
Uta Pemba tu II tu III
kan
ma ntu I
Kegiata
n
2 orang 60% 40% - -
3 orang 50% 25% 25% -
4 orang 40% 20% 20% 20%

E. Jenis Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Diperlukan


untuk Setiap Kenaikan Jenjang Kepangkatan

Jenis publikasi ilmiah/karya inovatif untuk setiap


jenjang jabatan yang harus dipenuhi oleh guru yang
akan mengajukan kenaikan pangkat disajikan pada
tabel berikut.

10
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
Guru Guru - -
Pertama Pertama
golongan golonga
III/a n III/b
Guru Guru 4 Bebas pada jenis
Pertama Muda (empat) karya publikasi
golongan golonga ilmiah & karya
III/b n III/c inovatif
Guru Guru 6 (enam) Bebas pada jenis
Muda Muda karya publikasi
golongan golonga ilmiah & karya
III/c n III/d inovatif
Guru Guru 8 - Minimal terdapat
Muda Madya (delapan) 1(satu) laporan
golongan golonga hasil penelitian
III/d n IV/a - Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya
terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
11
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
buah. Buku
pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
- Untuk penulisan
laporan
penelitian
maksimal 2
laporan per
tahun.
- Untuk karya
inovatif
maksimal 50%
dari angka kredit
yang
dibutuhkan.
Guru Guru 12 - Minimal terdapat
Madya Madya (duabela 1(satu) laporan
golongan golonga s) hasil penelitian
IV/a n IV/b dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal

12
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
yang ber-ISSN
- Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya
terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku
pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
- Untuk penulisan
laporan
penelitian
maksimal 2
laporan per
tahun.
- Untuk karya
inovatif
maksimal 50%
dari angka kredit

13
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
yang
dibutuhkan.
Guru Guru 12 - Minimal terdapat
Madya Madya (duabela 1(satu) laporan
golongan golonga s) hasil penelitian
IV/b n IV/c dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber-ISSN
- Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya
terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku
pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
- Untuk penulisan
laporan

14
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
penelitian
maksimal 2
laporan per
tahun.
- Untuk karya
inovatif
maksimal 50%
dari angka kredit
yang
dibutuhkan.
Guru Guru 14 - Minimal terdapat
Madya Utama (empatb 1(satu) lapor-an
golongan golonga elas) hasil penelitian
IV/c n IV/d dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber-ISSN
dan 1 (satu)
buku pelajaran
atau buku
pendidikan yang
ber-ISBN

15
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
- Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya
terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku
pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
- Untuk penulisan
laporan
penelitian
maksimal 2
laporan per
tahun.
- Untuk karya
inovatif
maksimal 50%
dari angka kredit
yang

16
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
dibutuhkan.
Guru Guru 20 - Minimal terdapat
Utama Utama (duapulu 1(satu) laporan
golongan golonga h) hasil penelitian
IV/d n IV/e dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber ISSN
dan 1 (satu)
buku pelajaran
atau buku
pendidikan yang
ber-ISBN
- Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya
terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku
pedoman guru

17
Jumlah
Angka
Kredit
dari Sub
Unsur
Publikas Jenis Publikasi
Dari Ke i Ilmiah Ilmiah/Karya
Jabatan Jabatan dan/ Inovatif yang
atau Wajib Ada
Karya
Inovatif
yang
dibutuh
kan
paling banyak 1
(satu) buah.
- Untuk penulisan
laporan
penelitian
maksimal 2
laporan per
tahun.
- Untuk karya
inovatif
maksimal 50%
dari angka kredit
yang
dibutuhkan.

18
F. Prinsip-Prinsip PKB Subunsur Publikasi Ilmiah

Hasil kegiatan PKB Subunsur Publikasi Ilmiah, dan


Karya Inovatif, harus memenuhi persyaratan
APIK, yaitu :

Asli, laporan yang dibuat benar-benar merupakan


karya asli penyusunnya, bukan merupakan
plagiat/jiplakan, atau disusun dengan niat dan
prosedur yang tidak jujur.

Perlu, hal yang dilaporkan atau gagasan yang


dituliskan, harus sesuatu yang diperlukan dan
mempunyai manfaat dalam menunjang
pengembangan keprofesian dari guru yang
bersangkutan. Manfaat tersebut diutamakan untuk
memperbaiki mutu pembelajaran di satuan
pendidikan guru bersangkutan.

Ilmiah, laporan disajikan dengan memakai


kerangka isi dan mempunyai kebenaran yang
sesuai dengan mengikuti kaidah-kaidah kebenaran
ilmiah dan mengkuti kerangka isi yang telah
ditetapkan.

Konsisten, isi laporan harus sesuai dengan tugas


pokok guru. Bila penulisnya seorang guru, maka isi
laporan haruslah berada pada bidang tugas guru
yang bersangkutan, dan mempermasalahkan

19
tentang tugas pembelajaran yang sesuai dengan
tugasnya di Sekolah/madrasahnya.

20
BAB III
KEGIATAN GURU DALAM PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan


salah satu komponen pada unsur utama yang
diperlukan untuk memenuhi angka kredit jabatan
fungsional guru.

Pasal11 Permennegpan dan RB Nomor 16 tahun 2009


menjelaskan bahwa unsur dan subunsur kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
ditunjukkan pada Tabel berikut:

Unsur PKB Sub Unsur.


1 Pengembanga 1) mengikuti diklat
n Diri fungsional
2) melaksanakan kegiatan
kolektif guru
2 Publikasi a) membuat publikasi
Ilmiah ilmiah atas hasil
penelitian
b) membuat publikasi
buku
3 Karya Inovatif a) menemukan teknologi
tetap guna
b) menemukan/menciptak
an karya seni
c) membuat/memodifikasi
alat pelajaran
d) mengikuti

21
pengembangan
penyusunan standar,
pedoman, soal dan
sejenisnya

A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah upaya untuk
meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki
kompetensi yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau kebijakan pendidikan
nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni. Kegiatan tersebut
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
fungsional atau melalui kegiatan kolektif guru.
Secara rinci penjelasan kedua macam kegiatan
dimaksud sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional


Pendidikan dan pelatihan fungsional adalah
upaya peningkatan kompetensi guru dan/atau
pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap,
nilai, dan keterampilan yang sesuai dengan
profesi guru yang bermanfaat dalam
pelaksanaan tugas guru melalui lembaga yang
memiliki izin penyelenggaraan dari instansi
yang berwenang.

22
Guru dapat mengikuti kegiatan diklat
fungsional, atas dasar penugasan baik dari
kepala sekolah/madrasah maupun atas
kehendak sendiri setelah mendapat ijin dari
atasan langsung.

Kegiatan dapat berupa kursus, pelatihan,


penataran,in house traning dengan durasi
minimal 30 jam yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau
Pemerintah Daerah pada lembaga Diklat yang
ditunjuk seperti P4TK, LPMP, LP2KS, Badan
Diklat Daerah, Lembaga Diklat yang
diselenggarakan oleh masyarakat yang
mendapat ijin operasional dari Pemerintah atau
Pemerintah daerah.

Beberapa contoh materi yang dapat


dikembangkan dalam kegiatan pengembangan
diri, baik dalam diklat fungsional maupun
kegiatan kolektif guru, antara lain:
a) penyusunan kurikulum, RPP dan bahan ajar;
b) penyusunan, program kerja, dan/atau
perencanaan pendidikan;
c) pengembangan metodologi mengajar;
d) penilaian proses dan hasil pembelajaran
peserta didik;
e) penggunaan dan pengembangan teknologi
informatika dan komputer (TIK) dalam
pembelajaran;
f) inovasi proses pembelajaran;
23
g) peningkatan kompetensi profesional;
h) penulisan publikasi ilmiah;
i) pengembangan karya inovatif;
j) kemampuan untuk mempresentasikan hasil
karya; dan
k) peningkatan kompetensi lain yang terkait
dengan pelaksanaan tugas-tugas tambahan
atau tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
Durasi Diklat Fungsional guru dan angka
kreditnya sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 disajikan pada
Tabel berikut:

Angk
Durasi diklat (dalam
N a
satuan jam efektif
o Kred
pelaksanaan diklat)
it
1 Lebih dari 960 jam 15
2 Antara 641 s/d 960 9
3 Antara 481 s/d 640 6
4 Antara 181 s/d 480 3
5 Antara 81 s/d 180 2
6 Antara 30 s/d 80 1

Keikutsertaan guru dan guru yang mendapat


tugas tambahan dalam kegiatan Diklat
Fungsional harus dibuktikan dengan bukti fisik
sebagai berikut.

24
a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah,
atau atasan langsung, atau instansi lain yang
terkait yang telah disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah atau atasan langsung.
b. Fotokopi sertifikat diklat bagi guru disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah sedangkan bagi kepala
sekolah/madrasah oleh dinas pendidikan sebagai
atasan langsung.
c. Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang
bersangkutan disajikan dengan kerangka isi seperti
padaLampiran 1.

2. Kegiatan Kolektif Guru


Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru
dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah
atau mengikuti kegiatan bersama yang
dilakukan guru baik di sekolah/madrasah
maupun di luar sekolah/madrasah (seperti
KKG/MGMP, KKKS/MKKS, Asosiasi Profesi
lainnya) yang bertujuan untuk meningkatkan
keprofesian guru yang bersangkutan.

Kegiatan kolektif guru dapat diperoleh


dengan cara sebagai berikut.

a) Mengikuti lokakarya atau kegiatan di


kelompok/ musyawarah kerja guru;
b) Mengikuti in house training(< 30 jam)di
sekolah/madrasahuntuk penyusunan
perangkat kurikulum dan/atau kegiatan
25
pembelajaran berbasis TIK, penilaian,
pengembangan media pembelajaran,
dan/atau kegiatan lainnya
c) Sebagai pembahas atau peserta dalam
seminar, koloqium, diskusi panel, atau
bentuk pertemuan ilmiah lainnya.
d) Mengikuti kegiatan kolektif lainnya yang
sesuai dengan tugas dan kewajiban guru
terkait dengan pengembangan
keprofesiannya.
Guru dapat mengikuti kegiatan kolektif guru
atas dasar penugasan baik oleh kepala
sekolah/madrasah atau institusi yang lain,
maupun atas kehendak sendiri.

Angka kredit untuk setiap kegiatan guru


dalam mengikuti kegiatan kolektif guru
ditunjukkan pada Tabel berikut:

Ang
N Macam Kegiatan Kolektif ka
o. yang Diikuti Guru Kre
dit
1 Lokakarya atau kegiatan 0,15
bersama (seperti kelompok/
musyawarah kerja guru) untuk
penyusunan perangkat
kurikulum dan atau
pembelajaran
2 Kegiatan ilmiah, seperti

26
Ang
N Macam Kegiatan Kolektif ka
o. yang Diikuti Guru Kre
dit
seminar, koloqium, diskusi
panel atau bentuk pertemuan
0,2
ilmiah yang lain:
0,1
Sebagai pembahas atau
pemakalah
Sebagai peserta
3 Kegiatan kolektif lainnya yang 0,1
sesuai dengan tugas dan
kewajiban guru, termasuk in
house training (<30jam)

Keikutsertaan guru dalam kegiatan kolektif


guru harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai
berikut:

a) Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah


atau instansi lain yang terkait, yang telah disahkan
oleh kepala sekolah/madrasah. Bila penugasan
bukan dari kepala sekolah/madrasah (misalnya dari
institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai
dengan surat persetujuan mengikuti kegiatan dari
kepala sekolah/madrasah.
b) Laporan untuk setiap kegiatan yang diikuti yang
dibuat oleh guru yang bersangkutan, disajikan
dengan kerangka isi sebagaimana Lampiran 2.

27
B. Publikasi Ilmiah pada Kegiatan PKB
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang
telah dipublikasikan kepada masyarakat. Bentuk
publikasi yang dapat dilakukan guru adalah: 1)
presentasi pada forum ilmiah; 2) publikasi hasil
penelitian atau gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal; dan 3) publikasi buku teks
pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman
guru.
1. Presentasi pada Forum Ilmiah
a. Jenis Presentasi pada forum ilmiah
1) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada
seminar atau lokakarya ilmiah.

2) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada


koloqium atau diskusi ilmiah
b. Bukti fisik yang dinilai
Keikutsertaan guru dalam presentasi ilmiah
harus dibuktikan dengan:
1) Makalah yang sudah disajikan pada
pertemuan ilmiah dan telah disahkan oleh
kepala Sekolah/madrasah.
2) Surat keterangan dari panitia seminar
atau sertifikat/piagam dari panitia
pertemuan ilmiah.
Makalah yang disajikan harus merupakan
tulisan ilmiah yang berisi ringkasan laporan
hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau

28
tinjauan ilmiah. Kerangka isi Presentasi pada
forum Ilmiah sebagaimana pada Lampiran 3.

c. Angka kredit
Untuk memperoleh angka kredit isi makalah
harus relevan dengan bidang pendidikan
formal, misal; masalah pembelajaran, tugas
pokok guru pada satuan pendidikannya
sesuai tugas guru yang bersangkutan. Isi
makalah di luar hal tersebut tidak dapat
diberikan angka kredit.

Angka kredit pemrasaran/nara sumber pada


forum ilmiah sebagai berikut.

Angk
N Jenis Kegiatan dalam a
o Forum Ilmiah Kredi
t
1 Pemrasaran/nara sumber 0,2
pada seminar atau
lokakarya ilmiah
2 Pemrasaran/nara sumber 0,2
pada koloqium atau diskusi
ilmiah

2. Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian


atau Gagasan Ilmiah Bidang Pendidikan
Formal
a. Laporan Hasil penelitian

29
Laporan hasil penelitian berupa karya tulis
yang didasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan guru pada bidang pendidikan
sesuai dengan tugas pokoknya, dapat
berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas
atau laporan hasil penelitian pendidikan
lainnya. Karya tulis berupa laporan hasil
penelitian terdiri dari:

1) Laporan hasil
penelitian yang
diterbitkan/dipublikasika
n dalam bentuk buku
ber ISBN dan telah
mendapat pengakuan
BSNP.
2) Laporan hasil
penelitian yang disusun
menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasika
n dalam majalah
ilmiah/jurnal ilmiah
diedarkan secara
nasional dan
terakreditasi.
3) Laporan hasil
penelitian yang disusun
menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasika

30
n dalam majalah/jurnal
ilmiah tingkat provinsi.
4) Laporan hasil
penelitian yang disusun
menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasika
n dalam majalah/jurnal
ilmiah tingkat
kabupaten/kota.
5) Laporan hasil
penelitian berupa
makalah yang dapat
diseminarkan di
Sekolah/madrasahnya
dan disimpan di
perpustakaan.
Kegiatan gurudalam publikasi ilmiah berupa
hasil penelitian ilmu bidang pendidikan
formal harus dibuktikan dengan buktifisik
sebagai berikut:

1) Buku asli atau fotokopi


yang menunjukkan
keterangan nama
penerbit, tahun
terbitan, serta nomor
ISBN. Jika buku
tersebut telah
diedarkan secara
nasional, harus

31
disertakan pernyataan
dari penerbit yang
menerangkan bahwa
buku tersebut telah
beredar secara
nasional. Jika buku
tersebut telah lulus
penilaian dari BSNP
(Badan Standar
Nasional Pendidikan)
Kementerian
Pendidikan Nasional,
maka harus ada
keterangan yang jelas
tentang persetujuan
atau pengesahan dari
BSNP tersebut, yang
umumnya berupa
tanda
persetujuan/pengesah
an dari BSNP tersebut,
yang tercetak di
sampul buku.
2) Majalah/jurnal ilmiah
asli atau foto kopi
yang menunjukkan
adanya nomor ISSN,
tanggal terbitan,
susunan dewan

32
redaksi dan editor
(mitra bestari). Jika
jurnal tersebut
dinyatakan telah
terakreditasi, harus
disertai dengan
keterangan akreditasi
untuk tingkat nasional.
Jika dinyatakan jurnal
tersebut diterbitkan di
tingkat provinsi atau
kabupaten/kota harus
disertai keterangan
yang jelas tentang
tingkat penerbitan
jurnal tersebut.
3) Jika satu artikel ilmiah
yang sama (atau
sangat mirip) dimuat
di beberapa
majalah/jurnah ilmiah,
maka angka kredit
untuk artikel tersebut
hanya diberikan pada
salah satu
majalah/jurnal ilmiah
dan dipilh angka kredit
yang terbesar.

33
4) Makalah laporan hasil
penelitian yang
dilengkapi dengan
berita acara yang
membuktikan bahwa
hasil penelitian
tersebut telah
diseminarkan di
sekolah/madrasahnyad
engan ketentuan
sebagai berikut:
Seminar dilaksanakan di
sekolah/madrasah.

Berita acara berisi keterangan


waktu, tempat, peserta, notulen
seminar, dan dilengkapi dengan
daftar hadir peserta dan
ditandatangani oleh ketua panitia
seminar dan kepala
sekolah/madrasah.

Semua bukti fisik di atas memerlukan:


o surat jaminan keaslian dari kepala
sekolah/madrasah;
o surat keterangan dari kepala
sekolah/madrasah yang menyatakan
bahwa copy dari buku/jurnal/ makalah
tersebut telah disimpan di perpustakaan
sekolah/madrasah sebagai referensi.

34
Kerangka isi Publikasi Ilmiah Berupa Hasil
Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang
Pendidikan Formal dicantumkan dalam
Lampiran 4a dan 4b.
Besaran angka kredit untuk karya tulis hasil
penelitian pada bidang pendidikan di
sekolah/madrasahnya disajikan pada Tabel
berikut.

Ang
Jenis Publikasi Ilmiah Hasil
No ka
Penelitian di Bidang
. Kre
Pendidikan Formal
dit
1 Berupa buku yang diterbitkan ber 4
ISBN dan diedarkan secara
nasional atau ada pengakuan dari
BSNP.
2 Berupa tulisan (artikel ilmiah) 3
yang dimuat di jurnal ilmiah
tingkat nasional yang
terakreditasi
3 Berupa tulisan (artikel ilmiah) 2
yang dimuat di jurnal ilmiah
tingkat provinsi
4 Berupa tulisan (artikel ilmiah) 1
yang dimuat di jurnal ilmiah
tingkat kabupaten/kota
5 Berupa makalah hasil penelitian 4
dan telah diseminarkan di
Sekolah/madrasah penulis.

35
b. Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah di
Bidang Pendidikan Formal dan
Pembelajaran
Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis
guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam
upaya mengatasi berbagai masalah
pendidikan formal dan pembelajaran yang
ada di satuan pendidikannya (di
sekolah/madrasahnya).
Kerangka Isi makalah ditunjukkan pada
Lampiran 5.
Kegiatan gurudalam publikasi ilmiah berupa
makalah Tijauan Ilmiah di bidang Pendidikan
Formal harus dibuktikan dengan:
1) Makalah asli atau fotokopi dengan surat
pernyataan tentang keaslian dari kepala
sekolah/madrasah yang disertai tanda
tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasahbersangkutan.
2) Surat keterangan dari kepala
perpustakaan Sekolah/madrasah yang
menyatakan bahwa arsip dari
buku/jurnal/makalah tersebut telah
disimpan di perpustakaan
sekolah/madrasahnya.

Angka kreditTinjauan Ilmiah dalam bidang


pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikan, besaran angka kredit
adalah 2.

36
c. Tulisan Ilmiah Populer
Tulisan Ilmiah Populer adalah tulisan ilmiah
yang dipublikasikan di media massa (koran,
majalah, atau sejenisnya).Tulisan ilmiah
populer dalam kaitan dengan upaya
pengembangan profesi guru merupakan
tulisan yang lebih banyak mengandung isi
pengetahuan, berupa ide, atau gagasan
pengalaman penulis yang menyangkut
bidang pendidikan.
Kerangka isi tulisan ilmiah populer
disesuaikan dengan persyaratan atau
kelaziman dari media massa yang akan
mempublikasikan tulisan tersebut.
Kegiatan guru yang menghasilkan tulisan
ilmiah dibuktikan dengan:
1) Guntingan (klipping) tulisan dari media
massa yang memuat karya ilmiah
penulis, dengan pengesahan dari kepala
sekolah/madrasah. Pada guntingan media
massa tersebut harus jelas nama media
massa serta tanggal terbitnya.
2) Jika berupa fotokopi, harus ada surat
pernyataan dari kepala sekolah/madrasah
yang menyataan keaslian karya ilmiah
populer yang dimuat di media massa
tersebut.
Angka kredit tulisan ilmiah populer
ditunjukkan pada tabel berikut.

37
Ang
Jenis Tulisan Ilmiah Populer
N ka
di Bidang Pendidikan dan
o. Kre
Pembelajaran
dit
1 Artikel ilmiah populer di bidang 2
pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di media
massa tingkat nasional
2 Artikel ilmiah populer di bidang 1,5
pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di media
massa tingkat provinsi

d. Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan


Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
adalahtulisan yang berisi gagasan atau
tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembajaran di satuan pendidikan
yang dimuat di jurnal ilmiah.
Artikel ilmiah di bidang pendidikan
umumnya mengikuti aturan dari jurnal yang
akan memuat artikel ilmiah dimaksud dan
setidak-tidaknya berisi:
o pendahuluan, yang menguraikan
tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan manfaat;
o kajian teori, yang menguraikan tentang
teori-teori yang relevan;
o pembahasan, yang mengemukakan
tentang gagasan/ide penulis dalam
38
upaya memecahkan masalah yang
berkaitan dengan bidang pendidikan
dan pembelajaran di
sekolah/madrasahnya. Pembahasan
tersebut didukung oleh teori dan data
yang relevan; dan
o Kesimpulan.

Kegiatan guru yang menghasilkan artikel


ilmiah dalam bidang pendidikan yang
dipublikasikan harus dibuktikan dengan bukti
fisik sebagai berikut.
Jurnal ilmiah asli atau fotokopi yang
menunjukkan adanya nomor ISSN, surat
keterangan akreditasi untuk tingkat nasional,
(atau surat keterangan bahwa jurnal tersebut
adalah tingkat nasional tetapi tidak
terakreditasi), surat keterangan jika jurnal
tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota, atau tingkat lokal
(kabupaten/kota/Sekolah/madrasah).

Catatan: Jika 1 (satu) artikel ilmiah yang


sama dimuat di beberapa majalah/jurnah
ilmiah, maka yang dapat dinilai hanya 1
(satu) dan dipilih artikelyang berpeluang
mendapatkan angka kreditnya terbesar.
Semua bukti fisik di atas memerlukan surat
pernyataankeaslian dari kepala
sekolah/madrasah yang disertai tanda

39
tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.

Angka kredit artikel ilmiah dalam bidang


pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.
Ang
Jenis Artikel Ilmiah di
N ka
Bidang Pendidikan dan
o. Kred
Pengajaran
it
1 Artikel ilmiah dalam bidang 2
pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di jurnal
tingkat nasional terakreditasi
2 Artikel ilmiah dalam bidang 1,5
pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikan di muat di jurnal
tingkat nasional tidak
terakreditasi atau tingkat
provinsi terakreditasi
3 Artikel ilmiah dalam bidang 1
pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di jurnal
tingkat provinsi tidak
terakreditasi atau tingkat lokal
(kabupaten/kota/Sekolah/madr
asah)

3. Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku


Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru
Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri
dari:1) Buku Pelajaran, 2) Modul/Diktat
Pembelajaran, 3) Buku dalam Bidang
40
Pendidikan, 4) Karya Terjemahan, dan 5) Buku
Pedoman Guru.
a) Buku Pelajaran
Buku pelajaran adalah buku berisi
pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata
pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi
siswa pada suatu jenjang pendidikan
tertentu atau sebagai bahan pegangan
mengajar guru, baik sebagai buku utama
atau buku pelengkap.
Buku pelajaran dapat ditulis guru secara
individu atau berkelompok dengan kerangka
isi sepertitercantum dalam Lampiran 6.
Kegiatan guru yang menghasilkan Buku
Pelajaran harus dibuktikan dengan buku asli
atau fotokopi yang secara jelas
menunjukkan nama penulis, nama penerbit,
tahun diterbitkan, serta keterangan lain
seperti persetujuan dari BSNP, nomor ISBN.
Jika buku tersebut berupa fotokopi, maka
diperlukan surat pernyataan keaslian dari
kepala Sekolah/madrasah disertai tanda
tangan kepala Sekolah/madrasah dan cap
Sekolah/madrasah bersangkutan.
Angka kredit Buku Pelajaran ditunjukkan
pada tabel berikut.
Ang
N ka
Jenis Buku Pelajaran
o. Kred
it
41
1 Buku pelajaran yang lolos 6
penilaian oleh BSNP
2 Buku pelajaran yang dicetak 3
oleh penerbit dan ber ISBN
3 Buku pelajaran yang dicetak 1
oleh penerbit tetapi belum
ber -ISBN

b) Modul/Diktat Pembelajaran
Definisi/pengertan modul dan diktat sebagai
berikut.
a) Modul adalah materi pelajaran yang
disusun dan disajikan secara tertulis
sedemikian rupa sehingga pembacanya
diharapkan dapat menyerap sendiri
materi tersebut.
b) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata
pelajaran atau bidang studi yang
dipersiapkan guru untuk
mempermudah/memperkaya materi
matapelajaran/bidang studi yang
disampaikan olehguru dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
Diktat adalah buku pelajaran yang 'masih'
mempunyai keterbatasan, baik dalam
jangkauan penggunaannya maupun
cakupan isinya.
Modul atau diktat tersebut harus secara
jelas menunjukkan nama mata pelajaran
atau materi pokok tertentu yang menjadi isi
utamanya, tahun/semester diterbitkan, serta

42
penjelasan kelas dari siswa yang akan
menggunakan modul atau diktat tersebut
dengan ketentuan sebagai berikut:
Modul dan diktat yang digunakan di
tingkat provinsi memerlukan pengesahan
dari kepala dinas pendidikan provinsi,
Modul dan diktat yang digunakan di
tingkat kota/kabupaten memerlukan
pengesahan dari kepala dinas pendidikan
kabupaten/kota,
Modul dan diktat yang digunakan di
Sekolah/Madrasah/ madrasah harus
disahkan oleh kepala Sekolah/Madrasah/
madrasah.
Kerangka isi Modul.
a) Materi pelajaran pada suatu modul,
disusun dan disajikan sedemikian rupa
agar siswa secara mandiri dapat
memahami materi yang disajikan. Modul
umumnya terdiri dari:
petunjuk untuk siswa,
isi materi bahasan (uraian dan
contoh),
lembar kerja siswa,
evaluasi,
kunci jawaban evaluasi, dan
pegangan tutor/guru (jika ada).

b) Ciri lain dari modul adalah dalam satu


modul terdapat beberapa kegiatan belajar
yang harus diselesaikan dalam kurun

43
waktu tertentu dan di setiap akhir
kegiatan belajar terdapat umpan balik
dan tindak lanjut.

c) Umumnya satu modul menyajikan satu


topik materi bahasan yang merupakan
satu unit program pembelajaran tertentu.

d) Sebagai bagian dari modul, buku materi


bahasan mempunyai kerangka isi yang
tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri
khas modul adalah tersedianya berbagai
petunjuk yang lengkap dan rinci, agar
siswa mampu menggunakan modul
dalam pembelajaran secara mandiri.
Kerangka isi modul dicantumkan dalam
Lampiran 7
Kerangka Isi Diktat
a) Karenadiktat adalah buku pelajaran yang
'masih' mempunyai keterbatasan, baik
dalam jangkauan penggunaannya
maupun cakupan isinya, kerangka isi
diktat yang baik seharusnya tidak
berbeda dengan buku pelajaran, namun
karena masih digunakan di kalangan
sendiri (terbatas), beberapa bagian isi
seringkali ditiadakan.
Kerangka isi diktat dicantumkan dalam
Lampiran 8.

44
Kegiatan guru yang menghasilkan modul
atau diktat harus dibuktikan dengan
modul/diktat asli atau fotokopi dengan
disertai surat keterangan yang menyatakan
bahwa modul/diktat tersebut digunakan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota atau
Sekolah/madrasah setempat dengan
pengesahan dari dinas pendidikan provinsi
atau dinas pendidikan
kabupaten/kotadengan ketentuan sebagai
berikut:
Modul dan diktat yang digunakan di
tingkat provinsi memerlukan pengesahan
dari kepala dinas pendidikan provinsi,
Modul dan diktat yang digunakan di
tingkat kota/kabupaten memerlukan
pengesahan dari kepala dinas pendidikan
kabupaten/kota,
Modul dan diktat yang digunakan di
sekolah/ madrasah harus disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah.

Angka kredit modul dan diktat


ditunjukkan pada tabel berikut.
Ang
N Jenis Modul/Diktat ka
o. Pembelajaran per Semester Kred
it
1 Modul dan diktat yang 1,5
digunakan di tingkat provinsi.
2 Modul dan diktat yang 1
45
digunakan di tingkat
kota/kabupaten.
3 Modul dan diktat yang 0,5
digunakan di
Sekolah/madrasah.

c) Buku dalam Bidang Pendidikan


Buku dalam Bidang Pendidikan
merupakan buku yang berisi pengetahuan
terkait dengan bidang kependidikan.
Perbedaan antara buku pelajaran dan
buku dalam bidang pendidikan adalah
sebagai berikut:
Buku dalam
Aspek Buku Pelajaran Bidang
Pendidikan
Isi Berisi Berisi
pengetahuan pengetahuan
untuk bidang ilmu yang terkait
atau mata dengan bidang
pelajaran tertentu kependidikan
Sasara Peserta didik pada Tidak hanya
n jenjang pendidikan pada Peserta
Pemba tertentu didik pada
ca jenjang
pendidikan
tertentu
Tujuan Membantu Peserta Tidak hanya
didik dalam membantu
memahami mata siswa dalam
pelajaran tertentu, memahami
atau sebagai mata pelajaran
bahan pegangan tertentu, atau
mengajar guru, sebagai bahan
46
Buku dalam
Aspek Buku Pelajaran Bidang
Pendidikan
baik pegangan pegangan
utama maupun mengajar guru,
pelengkap baik pegangan
utama maupun
pelengkap
namun
dimaksudkan
juga untuk
memberikan
informasi
pengetahuan
dalam bidang
kependidikan
Penuli Guru atau Guru atau
s kelompok guru kelompok guru
yang bertugas dan yang
atau berkemampua
berkemampuan n terhadap isi
terhadap isi buku buku
Kerangka isi buku dalam bidang
pendidikan dicantumkan dalam Lampiran 9.
Kegiatan guru yang menghasilkan buku
bidang pendidikan harus dibuktikan dengan
buku asli atau fotokopi yang secara jelas
menunjukkan nama penulis, nama penerbit,
tahun diterbitkan, serta keterangan lain yang
diperlukan sepertinomor ISBN, dll.
Jika buku tersebut berupa fotokopi, maka
diperlukan pernyataan keaslian dari kepala
Sekolah/madrasah yang disertai tanda

47
tangan kepala Sekolah/madrasah dan cap
Sekolah/madrasah bersangkutan.
Besaran angka kredit buku bidang
pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.

Ang
N Jenis Buku dalam Bidang ka
o Pendidikan Kred
it

1 Buku dalam bidang pendidikan 3


yang dicetak oleh penerbit dan
ber-ISBN

2 Buku dalam bidang pendidikan 1,5


yang dicetak oleh penerbit
tetapi belum ber-ISBN

d) Karya Terjemahan
Karya terjemahan adalah tulisan yang
dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran
atau buku dalam bidang pendidikan dari
bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa
Indonesiaatau sebaliknya dari Bahasa
Indonesia ke bahasa asing atau bahasa
daerahyang akan digunakan untuk
membantu proses pembelajaran.
Buku terjemahan tersebut harus
dilengkapi dengan surat pernyataan dari
kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan
perlunya karya terjemahan tersebut untuk

48
menunjang proses pembelajaran disertai
tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan
cap sekolah/madrasah bersangkutan.
Kerangka isi karya terjemahan mengikuti
kerangka isi dari buku yang diterjemahkan.
Bukti fisikyang dibutuhkan bagi guru yang
melakukan kegiatan terjemahan adalah
karya terjemahan asli atau fotokopinya yang
secara jelas menunjukkan nama buku yang
diterjemahkan, nama penulis karya
terjemahan, serta daftar isi buku yang
diterjemahkan.
Angka kredit karya terjemahan adalah 1
untuk setiap karya yang dihasilkan.

e) Buku Pedoman Guru


Definisi
Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan
guru yang berisi rencana kerja tahunan guru.
Isi rencana kerja tersebut paling tidak
meliputi upaya dalam meningkatkan/
memperbaiki kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran. Pada rancangan itu harus
pula disajikan rencana kegiatan PKB yang
akan dilakukan.
Melalui rencana kerja tersebut, guru
mempunyai pedoman untuk
mengembangakan profesinya.Buku ini juga
49
dapat dipakai kepala sekolah/madrasah
dan/atau pengawas sekolah untuk
mengevaluasi kinerja guru bersangkutan.
Kerangka Isi
Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk
makalah, diketik dan dibendel, dengan
kerangka isi sebagai berikut.

Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul yang menerangkan
identitas guru dan tahun kerja dari rencana
kerja guru tersebut, lembaran persetujuan
dari kepala sekolah/ madrasah; kata
pengantar; dan daftar isi.

Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:(1)
Pendahuluan, yang menjelaskan tentang
tujuanpembuatan Rencana Kerja Tahunan
Guru tersebut,menjelaskan ringkasan target-
target capaian yangdiharapkan dicapai.(2)
Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam
satuanwaktu bulanan untuk selama setahun.
Rencana kerja tersebut berupa rencana guru
yang bersangkutan dalam meningkatkan
kompetensinya sebagai guru, yakni
kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian,
dan profesional.(3) Penutup, yang
menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan
rencana target yang ingin dicapai.

Bagian Penunjang

50
Memuat lampiran yang menunjang rencana
kerja tahunan tersebut, misalnya RPP,
skenario kegiatan, dan lain-lain.

Bukti Fisik dan Angka Kreditnya

Bukti fisik yang harus disertakan dalam


pengajuan penetapan angka kredit adalah
berupa makalah rencana kerja (Pedoman
Kerja Guru) yang secara jelas menunjukkan
nama penulis dan tahun rencana kerja
tersebut akan dilakukan.

Makalah tersebut dilengkapi dengan


pernyataan keaslian dari kepala
sekolah/madrasah yang disertai tanda
tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.

Besaran angka kredit Buku Pedoman Guru


sebagai berikut.

No JenisKaryaPublikasiIlmiah AngkaKredit

1 BukuPedomanGuru 1,5

C. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan

51
dan/atau masyarakat yang terdiri dari 1)
menemukan teknologi tepatguna; 2) menemukan/
menciptakan karya seni; 3) membuat/memodifikasi
alat pelajaran/peraga/ praktikum; 4) mengikuti
pengembangan penyusunan standar, pedoman,
soal, dan sejenisnya.

1. Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya


Sains/ Teknologi)
Teknologi tepat guna yang selanjutnya
disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil
rancangan/pengembangan/percobaan sains
dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan
dengan menggunakan bahan, sistem, atau
metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk
pendidikan atau masyarakat sehingga
pendidikan terbantu kelancarannya atau
masyarakat terbantu kehidupannya.
Jenis karya sains/teknologi adalah sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran/bahan ajar interaktif
berbasis komputer untuk setiap standar
kompetensi atau beberapa kompetensi
dasar.
b. Program aplikasi komputer untuk setiap
aplikasi.
c. Alat/mesin yang bermanfaat untuk
pendidikan atau masyarakat untuk setiap
unit alat/mesin.

52
d. Bahan tertentu hasil penemuan baru atau
hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis
bahan.
e. Konstruksi dengan bahan tertentu yang
dirancang untuk keperluan bidang
pendidikan atau kemasyarakatan untuk
setiap konstruksi.
f. Hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi
untuk setiap hasil eksperimen.
g. Hasil pengembangan metodologi/evaluasi
pembelajaran.
Karya sains/teknologi tersebut mempunyai
ciri sebagai berikut.
a. Bermanfaat untuk pendidikan di
sekolah/madrasah atau bermanfaat untuk
menunjang kehidupan masyarakat.
b. Ada unsur modifikasi/inovasi bila
sebelumnya sudah pernah ada di
sekolah/madrasah atau di lingkungan
masyarakat tersebut.
Karya sains/teknologi dikategorikan
kompleks apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang tinggi.Karya sains/teknologi
dikategorikan sederhana apabila memiliki nilai
inovasi dan kemanfaatan yang rendah.
Kegiatan yang menunjukan guru telah
menemukan karya sains/teknologi harus
dibuktikan dengan:

53
a. Laporan cara pembuatan dan penggunaan
alat/mesin dilengkapi dengan gambar/foto
karya teknologi tersebut dan lain-lain yang
dianggap perlu.
b. Laporan cara pembuatan dan penggunaan
media pembelajaran dan bahan ajar
interaktif berbasis komputer dilengkapi
dengan hasil pembuatan media
pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam
cakram padat (compact disk).
c. Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/
teknologi dilengkapi dengan foto saat
melakukan eksperimen dan bukti pendukung
lainnya.
d. Laporan hasil pengembangan
metodologi/evaluasi pembelajaran karya
sains/teknologi dilengkapi dengan
buku/naskah/instrumen hasil
pengembangan.
e. Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala
sekolah/madrasah bahwa karya
sains/teknologi tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah atau di lingkungan
masyarakat.
Kerangka isi teknologi tepat guna
sebagaimana dalam Lampiran11
Angka kredit karya teknologi tepatguna
(karya sains/ teknologi) ditunjukkan pada tabel
berikut.

54
Menemukan Teknologi Tepat Angka
N
Guna (Karya Kredit
o.
Sains/Teknologi)
1 Kategori kompleks 4
2 Kategori sederhana 2

2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni


Menemukan/menciptaan karya seni adalah
proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan
manusia yang diekspresikan secara estetik
dalam berbagai bentuk seperti rupa, gerak,
bunyi, dan kata yang mampu memberi makna
transendental, baik spriritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
Kriteria Karya Seni
a. Karya seni adalah hasil budaya manusia
yang merefleksikan nilai-nilai dan gagasan
manusia yang diekspresikan secara estetika
dalam berbagai medium seperti rupa, gerak,
bunyi, dan kata yang mampu memberikan
makna transendental baik spiritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan
atau makna pendidikan bagi individu dan
masyarakatnya.
b. Karya seni yang diakui oleh masyarakat
adalah karya seni yang
dipertunjukkan/dipamerkan/dipublikasikan
kepada masyarakat minimal di tingkat
kecamatan/ kabupaten/kota.

Jenis Karya Seni

55
a. Karya seni yang bukti fisiknya dapat
disertakan langsung untuk penilaian angka
kredit jabatan guru adalah: Seni sastra
(novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi,
naskah drama/teater/film), seni rupa (a.l.:
keramik kecil, benda souvenir), seni desain
grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur,
fotografi), seni musik rekaman, film, dan
sebagainya.
b. Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat
disertakan langsung untuk penilaian angka
kredit jabatan guru: seni rupa (a.l.: lukisan,
patung, ukiran, keramik ukuran besar,
baliho, busana), seni pertunjukan (a.l:
teater, tari, sendratari, ansambel musik), dan
sebagainya.
c. Karya seni dapat berupa karya seni
individual yang diciptakan oleh perorangan
(a.l.: seni lukis, seni sastra) dan karya seni
kolektif yang diciptakan secara kolaboratif
atau integratif (a.l.: teater, tari, ensambel
musik).
d. Karya seni kategori kompleks mengacu
kepada lingkup sebaran publikasi, pameran,
pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada
tataran provinsi/nasional/internasional,
sedangkan karya seni kategori sederhana
mengacu kepada lingkup sebaran publikasi,
pameran, pertunjukan, lomba, dan
pengakuan pada tataran
kecamatan/kabupaten/kota.

56
Kegiatan yang menunjukkan guru
telahmenemukan/ menciptaan karya seni harus
dibuktikan dengan:
a. Karya seni dengan bukti fisik yang dapat
disertakan langsung harus disertai bukti-
bukti tertulis berupa (a) keterangan identitas
pencipta disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah, (b) kebenaran keaslian
dan kepemilikan karya seni serta belum
pernah diusulkan untuk angka kredit
sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah,
dan (c) telah dipamerkan/
dipublikasikan/diedarkan/memenangkan
lomba di tingkat kecamatan/kabupaten/kota
atau provinsi/nasional/ internasional.
b. Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat
disertakan langsung pengusulannya
dilakukan dengan bentuk naskah deskripsi
karya seni yang bersangkutan berupa
Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni.
Laporan tersebut diketik dengan jarak 1,5
spasi pada kertas HVS 80 gram ukuran
kwarto dan dijilid dengan sampul warna
putih.
c. Bukti formal yang perlu dilampirkan dalam
Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni
adalah bukti tertulis tentang:
1) kepemilikan, keaslian, dan belum pernah
diusulkan untuk kenaikan pangkat
sebelumnya dari kepala
sekolah/madrasah

57
2) semua jenis karya seni telah dipamerkan/
dipertunjukkan/dipublikasikan/direkam
dan diedarkan secara luas di tingkat
kecamatan/kabupaten/kota atau
provinsi/nasional/internasional, dan
3) pengakuan sebagai karya seni dari
masyarakat berupa kliping resensi dari
media massa cetak nasional (ber-ISSN)
atau rekaman tayangan resensi dari
media massa elektronik nasional dan atau
pengakuan/rekomendasi dari dewan
kesenian daerah/organisasi profesi
kesenian yang relevan minimal tingkat
kecamatan/kabupaten/kota.
Kerangka isi laporan portofolio penciptaan
karya seni dicantumkan dalam Lampiran 12.
Angka kredit untuk setiap karya seni yang
dihasilkan ditunjukkan dalam tabel berikut.
A.
No Kriteria Karya Seni Kategori
K.
1 Seni sastra: Kompleks* 4
Setiap judul buku novel, naskah
drama/film, atau buku cerita
bergambar (komik) yang
diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan
secara luas
Setiap judul buku kumpulan minimal Sederhana 2
10 cerpen, buku kumpulan minimal **
20 puisi, atau buku
kumpulanminimal 10 naskah
aransemen lagu karya seorang
yang diterbitkan, ber-ISBN, dan
diedarkan secara luas
Untuk cerpen dan puisi dapat berupa
satuan karya yang sudah diterbitkan

58
A.
No Kriteria Karya Seni Kategori
K.
pada media masa dengan jumlah
cerpen atau puisi yang dinilai
adalah setiap 10 cerpen atau setiap
20 puisi
Semua karya pada buku kumpulan
karya sastra adalah karya guru yang
bersangkutan dan bukan
terjemahan
2 Seni desain komunikasi visual: Kompleks* 4
Setiap judul film/sinetron/wayang atau
judul company profile berdurasi
minimal 15 menit, diedarkan secara
luas dan diakui oleh masyarakat Sederhana 2
Setiap minimal 5 baliho/poster seni **
yang berbeda, ukuran minimal 3x5
meter, dipasang di tempat umum
dan diakui oleh masyarakat
Setiap minimal 20 poster/
pamflet/brosur seni yang berbeda,
ukuran kecil, dicetak berwarna dan
diedarkan secara luas dan diakui
oleh masyarakat
3 Seni Musik Kompleks* 4
Setiap 5 judul lagu yang telah direkam
oleh instansi/perusahaan rekaman
tertentu atau setiap 5 judul lagu
yang telah dipublikasikan secara Sederhana 2
luas dan diakui oleh **
masyarakat/pihak berwenang
(dinas, dewan kesenian, asosiasi
seni dan sejenisnya)
Setiap 10 naskah aransemen lagu yang
telah diedarkan secara luas dan
diakui masyarakat atau bila berupa
buku telah diterbitkan dan ber-ISBN
3 Seni Busana: Kompleks* 4
Setiap 10 kreasi busana yang berbeda,
diperagakan, dan diakui oleh
Sederhana 2
masyarakat.
**

59
A.
No Kriteria Karya Seni Kategori
K.
4 Seni rupa: Kompleks* 4
Setiap 5 lukisan/patung/ukiran/keramik
yang berbeda, dipamerkan dan
diakui oleh masyarakat.
Setiap 10 karya seni fotografi yang Sederhana 2
berbeda, dipublikasikan/dipamerkan **
dan diakui oleh masyarakat
Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil
yang berfungsi sebagai souvenir,
diedarkan secara luas dan diakui
oleh masyarakat.
5 Seni pertunjukan: Kompleks* 4
Setiap judul atau maksimal 5 judul
drama tari modern/klasik atau
sendratari dengan total durasi Sederhana 2
minimal 1 jam dan diakui oleh **
masyarakat
Keterangan:
* kategori kompleks mengacu kepada lingkup publikasi/
pameran/pertunjukan/lomba/pengakuan karya seni pada
tingkat provinsi/nasional/internasional
** kategori sederhana mengacu kepada lingkup publikasi/
pameran/pertunjukan/lomba/pengakuan karya seni pada
tingkat kecamatan/kabupaten/kota.

Angka kredit tersebut diatas diberikan setiap


kali dihasilkan dan dapat dilakukan oleh
perorangan atau tim.

3. Membuat/Memodifikasi Alat
Pelajaran/Peraga/ Praktikum
Kegiatan ini meliputi membuat/memodifikasi
alat pelajaran; membuat/memodifikasi alat
peraga; dan membuat/ memodifikasi alat
praktikum.
a. Membuat Alat Pelajaran

60
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan
untuk membantu kelancaran proses
pembelajaran/ bimbingan pada khususnya
dan proses pendidikan di sekolah/madrasah
pada umumnya.
Kriteria Alat Pelajaran
1) Berupa alat kelengkapan yang digunakan
dalam pembelajaran/bimbingan atau
pendidikan di sekolah/madrasah.
2) Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
atau pendidikan di sekolah/madrasah
menjadi lebih mudah dan lebih efektif.
3) Jenis alat pelajaran:
Alat bantu presentasi
Alat bantu olahraga
Alat bantu praktik
Alat bantu musik.
Alat lain yang membantu kelancaran
proses pembelajaran/bimbingan atau
pendidikan di sekolah/madrasah.
4) Alat pelajaran tersebut mempunyai ciri
sebagai berikut.
Bermanfaat untuk
pelajaran/bimbingan di
sekolah/madrasah (di dalam maupun
di luar ruang kelas).
Ada unsur modifikasi/inovasi bila
sebelumnya sudah pernah ada di
sekolah/madrasah tersebut.

61
5) Alat pelajaran dikategorikan kompleks
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang tinggi.
6) Alat pelajaran dikategorikan sederhana
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang rendah.

Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru


telah membuat/memodifikasi alat pelajaran
harus dibuktikan dengan:
1) Laporan tertulis tentang cara pembuatan
dan penggunaan alat pelajaran yang
dilengkapi dengan gambar/foto alat
pelajaran tersebut dan lain-lain yang
dianggap perlu.
2) Lembar pengesahan/pernyataan dari
kepala sekolah/madrasah bahwa alat
pelajaran tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah.
Angka kredit untuk setiap karya alat
pelajaran yang telah dibuat/dimodifikasi
adalah sebagai berikut.
1) Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
2) Kategori sederhana, diberi angka kredit 1.
Catatan: Angka kredit diberikan setiap kali
menghasilkan karya alat pelajaran dan dapat
dilakukan oleh perorangan atau tim.

b. Membuat Alat Peraga


Alat peraga adalah alat yang digunakan
untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja

62
tertentu yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran atau bimbingan.

Kriteria Alat Peraga


1) Berupa alat yang berfungsi untuk
memperjelas konsep/teori/cara kerja
tertentu yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran/ bimbingan.
2) Pelaksanaan proses
pembelajaran/bimbingan menjadi lebih
jelas dan lebih efektif.
3) Jenis alat peraga
Poster/gambar untuk pelajaran
Alat permainan pendidikan
Model benda/barang atau alat tertentu
Benda potongan (cutaway object)
Film/video pelajaran pendek
Gambar animasi komputer, dan
Alat peraga lain
4) Alat peraga tersebut mempunyai ciri
sebagai berikut.
Memperjelas konsep/teori/cara kerja
suatu alat.
Ada unsur modifikasi/inovasi bila
sebelumnya sudah pernah ada di
Sekolah/madrasah tersebut.
5) Alat peraga dikategorikan kompleks
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang tinggi.

63
6) Alat peraga dikategorikan sederhana
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang rendah.
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru
telah membuat alat peraga harus dibuktikan
dengan:
1) Laporan tertulis tentang cara pembuatan
dan penggunaan alat peraga yang
dilengkapi dengan gambar/foto alat
peraga tersebut bila alat peraga tidak
memungkinkan untuk dikirim.
2) Laporan tertulis tentang cara pembuatan
dan penggunaan alat peraga yang
dilengkapi dengan alat peraga yang
dibuat bila alat peraga tersebut
memungkinkan untuk dikirim.
3) Lembar pengesahan/pernyataan dari
kepala sekolah/madrasah bahwa alat
peraga tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah.
Kerangka isi laporan pembuatan alat
peraga dicantumkan dalam Lampiran 14.
Angka kredit untuk setiap karya alat
peraga yang telah dibuat adalah sebagai
berikut.
1) Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
2) Kategori sederhana, diberi angka kredit 1.
Catatan: Angka kredit diberikan setiap kali
menghasilkan alat peraga dan dapat dilakukan
oleh perorangan atau tim.

64
c. Membuat Alat Praktikum
Alat praktikum adalah alat yang
digunakan untuk praktikum sains,
matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial,
humaniora, dan keilmuan lainnya.
Kriteria Alat Praktikum
1) Berupa alat praktikum yang dipergunakan
dalam pembelajaran.
2) Pelaksanaan praktikum menjadi lebih
mudah dan lebih efektif.
3) Jenis alat praktikum
Alat praktikum sains (matematika,
fisika, kimia, biologi).
Alat praktikum teknik (mesin, listrik,
sipil).
Alat praktikum bahasa, ilmu sosial,
humaniora, dan lainnya.
4) Alat praktikum tersebut mempunyai ciri
sebagai berikut.
Dapat digunakan untuk praktikum di
sekolah/madrasah.
Ada unsur modifikasi/inovasi bila
sebelumnya sudah pernah ada di
sekolah/madrasah tersebut.
5) Alat praktikum dikategorikan kompleks
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang tinggi.
6) Alat praktikum dikategorikan sederhana
apabila memiliki nilai inovasi dan
kemanfaatan yang rendah.

65
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru
telah membuat/memodifikasi alat praktikum
harus dibuktikan dengan:
1) Laporan tertulis tentang cara pembuatan
dan penggunaan alat praktikum yang
dilengkapi dengan gambar/foto alat
praktikum tersebut bila alat praktikum
tidak memungkinkan untuk dikirim.
2) Laporan tertulis tentang cara pembuatan
dan penggunaan alat praktikum yang
dilengkapi dengan alat praktikum yang
dibuat bila alat praktikum tersebut
memungkinkan untuk dikirim.
3) Lembar pengesahan/pernyataan dari
kepala sekolah/madrasah bahwa alat
praktikum tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah.
Kerangka isi laporan pembuatan alat
praktikum dicantumkan dalam Lampiran 15.
Angka kredit untuk setiap karya alat
praktikum yang dihasilkan adalah sebagai
berikut.
1) Kategori kompleks, diberi angka kredit 4.
2) Kategori sederhana, diberi angka kredit 2.
Catatan: Angka kredit diberikan setiap kali
menghasilkan karya alat praktikum dan dapat
dilakukan oleh perorangan atau tim.

66
4. Mengikuti Pengembangan Penyusunan
Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya
Kegiatan ini meliputi penyusunan
standar/pedoman/soal yang diselenggarakan
oleh instansi tingkat nasional atau provinsi.
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru
telah mengikuti penyusunan
standar/pedoman/soal dan sejenisnya harus
dibuktikan dengan:
a. Laporan kegiatan.
b. Hasil kegiatan yang berupa standar/ soal/
pedoman tingkat nasional/provinsi.
c. Surat keterangan kepala sekolah/madrasah
bahwa guru yang bersangkutan aktif
mengikuti kegiatan tersebut.
d. Surat keterangan panitia/penyelenggara
penyusunan standar/soal/pedoman.
Kerangka isi laporan Mengikuti
Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman,
Soal, dan Sejenisnya dicantumkan dalam
Lampiran 16.
Angka kredit dalam mengikuti
Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman,
Soal, dan Sejenisnya sebagai berikut.
a. Tingkat nasional, diberi angka kredit 1.
b. Tingkat provinsi, diberi angka kredit 1.
Catatan:
a. Angka kredit diberikan setiap jenis kegiatan.

67
b. Apabila dalam penyusunan standar/soal/
pedoman tersebut memerlukan beberapa
kali kegiatan hingga menghasilkan, maka
dinilai hanya satu kali kegiatan.

68
BAB IV
PENUTUP
Buku ini memberikan informasi informasi tentang
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dengan landasan hukum diambil dari Peraturan
Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnyadan
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Dengan adanya buku ini,
diharapkan para guru secara individual maupun
kelompok dapat mengembangkan profesinya melalui
3 (tiga) hal yaitu 1) Pengembangan Diri, 2) Publikasi
Ilmiah, 3) Karya Inovatif. Isi buku yang sudah terinci
sedemikian rupa sehingga para guru diharapkan
tidak akan menemui kesulitan dalam
mengembangkan profesinya, mengingat buku ini
juga dilengkapi dengan berbagai matrik golongan,
jabatan fungsional guru, angka kredit yang diperoleh
untuk tiap jenis kegiatan yang lakukan.

Buku ini juga telah dilengkapi dengan format laporan


dan contoh cara menghitung kenaikan golongan
berdasarkan 3 (tiga) aktifitas kegiatan pembelajaran,
publikasi ilmiah/karya inovatifdan pengembangan
diri.

Semoga dengan mengkombinasikan antara landasan


hukum, mekanisme pengembangan profesi dan
melengkapinya dengan berbagai matrik
pengembangan dan contoh-contoh pelaporan serta
perhitungan-perhitungan angka kredit guru semakin
percaya diri dalam berkarya untuk mengembangkan
profesinya secara berkelanjutan dalam rangka
merubah dirinya menjadi guru profesional yang
bermartabat dan sejahtera.
69
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan
Profesi Widyaiswara. Jakarta: Depdikbud,
Dikdasmen.
Suhardjono. (2003). Penelitian Tindakan Kelas.
Makalah pada Diklat Pengembangan Profesi bagi
Jabatan Fungsional Guru, Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Suhardjono. (2005). Menilai KTI Guru, Makalah pada
Peningkatan Mutu Guru di Makasar. Jakarta
tahun 2005.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. (2006).
Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Suhardjono. (2009) Penelitian Tindakan Kelas dan
Penelitian Tindakan Sekolah/Madrasah. Malang:

70
Cakrawala Indonesia LP3 Universitas Negeri
Malang.
Supardi. (2004). Menyusun Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Supardi. (2005). Penelitian Tindakan Kelas, Bahan
Diklat Penelitian Tindakan Kelas bagi Dosen
LPTK. Jakarta: Ditjen Dikti.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

71
Lampiran 1. Kerangka Laporan Diklat Fungsional
1) Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan
tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di
mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan
dari penyelenggaraan diklat, lama waktu
pelaksanaan diklat, surat penugasan,
penyelenggara/pelaksana diklat, surat
persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah,
serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari
pelaksana diklat.
2) Bagian Isi:
a) Tujuan diklat/pengembangan diri yang
dilakukan.
b) Isi materi yang disajikan dalam
diklat/pengembangan diri serta uraian
kesesuaian dengan peningkatan
keprofesian. guru yang bersangkutan.
c) Tindak lanjut yang akan atau telah
dilaksanakan oleh guru peserta
diklat/pengembangan diri berdasarkan
hasil dari mengikuti diklat tersebut.
d) Dampak terhadap peningkatan
kompetensi guru dalam peningkatan
mutu. KBM dan siswanya.
e) Penutup
3) Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan
diklat yang disajikan sebagaimana tabel berikut:

Na Temp Jumla Nama Mata Nama Damp


ma at h Jam Fasili Diklat/ Penye ak*)
Dikl Kegi Kegiat tator Kompet leng-
at atan an ensi gara
Diklat Kegia
72
tan

*) isinya mengenai perubahan prestasi siswa

73
Lampiran 2. Isi Laporan Kegiatan kolektif

1) Bagian Awal:
Memuat judul kegiatan yang diikuti, keterangan
tentang kapan waktu pelaksanaan, dimana
kegiatan dilaksanakan dan tujuan dari
pelaksanaan kegiatan, lama waktu pelaksanaan
kegiatan, surat penugasan, surat persetujuan
dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi
sertifikat atau keterangan dari pelaksana
kegiatan (jika ada).
Kegiatan kolektif guru yang dilaksanakan di
kelompok kerja/musyawarah guru (KKG, MGMP,
KKKS, MKKS), sertifikat diberikan satu kali dalam
satu tahun sesuai dengan tahun ajaran di akhir
pelaksanaan pertemuan kegiatan rutin
kelompok/ musyawarah kerja guru.
Sertifikat sebagai bukti keikutsertaan kegiatan
kelompok kerja/musyawarah guru tersebut
harus ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota atas usulan Ketua
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGM), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah/Madrasah (KKKS), Kelompok Kerja
Pengawas Sekolah/Madrasah (KKPS).
2) Bagian Isi:
a) tujuan kegiatan yang dilakukan;
b) penjelasan isi kegiatan;
c) tindak lanjut yang akan atau telah
dilaksanakan oleh guru peserta kegiatan
tersebut; dan
d) penutup.
3) Bagian Akhir
Lampiran, yang terdiri dari:

74
a) makalah (materi) yang disajikan dalam
kegiatan pertemuan;
b) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan
kolektif yang disajikan sebagaimana
tabel berikut:

Peran Nama-
Guru Nama
Institus
Nam (Sebaga Temp Wak Fasilit Damp
i
a i at tu ator ak*)
Penyel
Kegia Peserta/ Kegia Kegi /Pema
anggar
tan Pemalak tan atan kalah/
a
ah/Pem Pemba
bahas has

*) Adanya penambahan kompetensi pada guru sendiri


maupun adanya perubahan dalam KBM yang lebih
baik dan prestasi siswa.

75
Lampiran 3. Kerangka Makalah Presentasi Ilmiah

1) Kerangka Isi
Kerangka isi makalah pada pertemuan ilmiah
pada umumnya mengikuti ketentuan yang
ditetapkan panitia pertemuan ilmiah. Namun
demikian, setidaknya makalah tersebut,
mempunyai bagian-bagian isi sebagai
berikut.
2) Bagian Awal:
Memuat judul, keterangan tentang waktu
pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan
pada kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut
dilakukan.
3) Bagian Isi:
a) sajian abstraksi/ringkasan
b) paparan masalah utama berikut pembahasan
masalah, dan
c) penutup.
4) Bagian Akhir:
5) Daftar Pustaka.

76
Lampiran 4a. Kerangka Isi Publikasi Hasil
penelitian Bidang Pendidikan Formal
1) Kerangka isi
Laporan hasil penelitian yang dimuat di dalam
buku atau jurnal, kerangka isi laporan,
mengikuti persyaratan yang berlaku dalam
penulisan buku atau jurnal. Laporan hasil
penelitian yang disajikan dalam bentuk
makalah, kerangka isi atau format laporan hasil
penelitian terdiri dari bagian awal, bagian isi
dan bagian penunjang.

2) Bagian Awal:
Terdiri dari halaman judul; lembaran
persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar
label, daftar gambar, dan Lampiran; serta
abstrak atau ringkasan.

3) Bagian Isi:
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang
Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan Hasil
Penelitian;
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka;
c) Bab Metode Penelitian;
d) Bab Hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta
e) Bab Kesimpulan dan Saran.
4) Bagian Penunjang
Memuat daftar pustaka dan Lampiran-Lampiran
(seperti instrumen yang digunakan, contoh hasil
kerja siswa, contoh isian instrumen, foto-foto

77
kegiatan, surat ijin penelitian, rencana
pembelajaran, dan dokumen pelaksanaan
penelitian lain yang menunjang keaslian
penelitian tersebut).

78
Lampiran 4b. Kerangka Isi Publikasi Gagasan
Ilmiah Bidang Pendidikan Formal
1) Kerangka isi
Laporan gagasan ilmiah yang dimuat di dalam
buku atau jurnal, kerangka isi laporan,
mengikuti persyaratan yang berlaku dalam
penulisan buku atau jurnal. Laporan gagasan
ilmiah yang disajikan dalam bentuk makalah,
kerangka isi atau format laporan gagasan ilmiah
terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian
penunjang.

2) Bagian Awal:
Terdiri dari halaman judul; lembaran
persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar
label, daftar gambar, dan Lampiran; serta
abstrak atau ringkasan.

3) Bagian Isi:
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang
Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan Hasil
Penelitian;
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka;
c) Bab gagasan ilmiah tentang masalah yang
dibahas; serta
d) Bab Kesimpulan dan Saran.
4) Bagian Penunjang
Memuat daftar pustaka dan Lampiran-Lampiran
(seperti instrumen yang digunakan, contoh hasil
kerja siswa, contoh isian instrumen, foto-foto

79
kegiatan, surat ijin penelitian, rencana
pembelajaran, dan dokumen pelaksanaan
penelitian lain yang menunjang keaslian
penelitian tersebut).

80
Lampiran 5 Kerangka Isi Makalah Berupa
Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan
Formal dan Pembelajaran

1) Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul; lembaran
persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar
label, daftar gambar, dan Lampiran; serta
abstraksi atau ringkasan.
2) Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang
Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan, dan Manfaat.
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung
data berasal dari satuan pendidikannya.
Yang harus disajikan pada bab ini adalah
kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang
terkait dengan upaya pemecahan masalah di
satuan pendidikannya (di
Sekolah/madrasahnya).
3) Bab Kesimpulan.
4) Bagian Penunjang:
Memuat daftar pustaka dan Lampiran data yang
digunakan dalam melakukan tinjauan atau
gagasan ilmiah.

81
Lampiran 6. Kerangka Isi Buku Pelajaran
1) Pengantar
2) Bagian Pendahuluan
a) Daftar isi
b) Tujuan buku pelajaran
3) Bagian Isi
a) Judul bab atau topik isi bahasan
b) Penjelasan tujuan bab
c) Uraian isi pelajaran
d) Penjelasan teori
e) Sajian contoh
f) Soal latihan
4) Bagian Penunjang
a) Daftar pustaka
b) Data diri penulis

82
Lampiran 7 Kerangka isi Modul

Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan


disajikan sedemikian rupa agar siswa secara
mandiri dapat memahami materi yang disajikan.
Modul umumnya terdiri dari:

1) petunjuk siswa,
2) isi materi bahasan (uraian dan contoh),
3) lembar kerja siswa,
4) evaluasi,
5) kunci jawaban evaluasi, dan
6) pegangan tutor/guru (bila ada).

Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul


terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di
setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik
dan tindak lanjut.

Umumnya satu modul menyajikan satu topik


materi bahasan yang merupakan satu unit program
pembelajaran tertentu.

Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan


mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda
dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah
tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan
rinci, agar siswa mampu menggunakan modul
dalam membelajarkan diri mereka sendiri.

83
Lampiran 8 Kerangka isi Diktat
Pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran yang
'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam
jangkauan penggunaannya maupun cakupan
isinya. Dengan demikian kerangka isi diktat yang
baik seharusnya tidak berbeda dengan buku
pelajaran, namun karena masih digunakan di
kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi
seringkali ditiadakan.

Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada suatu


diktat adalah sebagai berikut.

1) Bagian Pendahuluan
a) Daftar isi
b) Penjelasan tujuan diktat pelajaran
2) Bagian Isi
a) Judul bab atau topik isi bahasan
b) Penjelasan tujuan bab
c) Uraian isi pelajaran
d) Penjelasan teori
e) Sajian contoh
f) Soal latihan
3) Bagian Penunjang
a) Daftar pustaka

84
Lampiran 9. Kerangka Isi Buku dalam bidang
pendidikan
Berbeda dengan kerangka isi buku pelajaran, buku
dalam bidang pendidikan mempunyai kerangka isi
yang lebih bebas, tergantung pada isi pengetahuan
apa yang akan disajikan dalam buku tersebut.
Meskipun demikian pada umumnya kerangka buku
dalam bidang pendidikan terdiri dari:
1) Pengantar
2) Daftar isi
3) Bagian Pendahuluan
4) Bagian Isi
Dapat terdiri dari beberapa bab/bagian sesuai
dengan isi pengetahuan yang disajikan. Masing-
masing bab/bagian serupa dengan bagian isi
buku.
5) Bagian Penunjang
a) Daftar kepustakaan
b) Data diri penulis

85
Lampiran 10. Kerangka Isi Buku Pedoman Guru
Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk
makalah, diketik dan dibendel, dengan kerangka isi
sebagai berikut.
1) Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul yang menerangkan
identitas guru dan tahun kerja dari rencana
kerja guru tersebut, lembaran persetujuan dari
kepala Sekolah/Madrasah/ madrasah; kata
pengantar; dan daftar isi.

2) Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
a) Pendahuluan, yang menjelaskan tentang
tujuan pembuatan Rencana Kerja Tahunan
Guru. dan menjelaskan ringkasan target
capaian yang diharapkan.
b) Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam
satuan waktu bulanan untuk selama
setahun. Rencana kerja tersebut berupa
rencana guru yang bersangkutan dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai guru,
yakni kompetensi pedagogik, sosial,
kepribadian, dan profesional.
c) Penutup, yang menjelaskan ringkasan
rencana kegiatan dan rencana target yang
ingin dicapai.

3) BagianPenunjang
Memuat Lampiran yang menunjang rencana
kerja tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario
kegiatan, dan lain-lain.

86
Lampiran 11. Kerangka IsiLaporan Karya
Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/
Teknologi)

a. Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan


Alat/Mesin, Pembuatan Media Pembelajaran,
Bahan Ajar Interaktif Berbasis Komputer, dan
Pembuatan Program Aplikasi Komputer adalah
sebagai berikut:
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan
Pembuatan Karya Teknologi), nama karya
teknologi, nama pembuat, NIP kalau PNS dan
Nama Sekolah/madrasah.
2) HALAMAN
Berisi pengesahan oleh kepala
Sekolah/Madrasah/ madrasah.
3) KATA PENGANTAR.
4) DAFTAR ISI.
5) DAFTAR GAMBAR.
6) NAMA KARYA TEKNOLOGI.
7) TUJUAN.
8) MANFAAT.
9) RANCANGAN/DESAIN KARYA TEKNOLOGI
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau
diagram alir serta daftar dan foto alat dan
bahan yang digunakan).
10) PROSEDUR PEMBUATAN KARYA
TEKNOLOGI
(dilengkapi dengan foto pembuatan).
11) PENGGUNAAN KARYA TEKNOLOGI DI
SEKOLAH/MADRASAH ATAU DI MASYARAKAT
(dilengkapi dengan foto penggunaan).
87
12) SOURCE CODE PROGRAM.

88
b. Format Laporan Eksperiman atau Percobaan
Sains/Teknologi adalah sebagai berikut
1) HALAMAN JUDUL
Tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat
Guna berupa Eksperimen atau Percobaan
Sains/Teknologi, nama/judul
eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP
kalau PNS, dan nama Sekolah/madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN (oleh kepala
Sekolah/madrasah).
3) KATA PENGANTAR
4) DAFTAR ISI
5) DAFTAR GAMBAR
6) BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
7) BAB IILANDASAN TEORETIK/TINJAUAN
PUSTAKA
A. Teori Umum (sesuai dengan materi
eksperimen)
B. Teori Teknis (sesuai dengan materi
eksperimen)
8) BAB IIIPROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN
A. Persiapan Eksperimen
1. Obyek dan variabel eksperimen
2. Alat dan bahan yang digunakan
3. Langkah-langkah penyiapan
eksperimen
B. Pelaksanaan eksperimen
1. Langkah-langkah eksperimen
2. Hasil eksperimen
9) Bab IVKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
10) DAFTAR PUSTAKA

89
11) LAMPIRAN :
A. Data rincian eksperimen
B. Foto pelaksanaan eksperimen
C. Bukti pendukung lainnya

90
Lampiran 12. Kerangka Isi Laporan Portofolio
Penciptaan Karya Seni

1) SAMPUL DEPAN:
Berisi judul, nama pencipta, NIP, nama dan logo
Sekolah/madrasah
2) KATA PENGANTAR PENCIPTA
3) DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL/GAMBAR
4) BAGIAN IPENDAHULUAN
(latar belakang ide penciptaan, makna dan
tujuan)
5) BAGIAN IIREFLEKTI PROSES
KREATIF/PENCIPTAAN
(bahan, alat, ukuran, lama pengerjaan, deskripsi
proses kreatif dari prapenciptaan hingga
pascapenciptaan dikuatkan dengan foto-foto
dan atau rekaman audio/audiovisual, dan
deskripsi kegiatan pameran/publikasi/
pertunjukan disertai katalog dan foto-foto dan
atau rekaman audiovisual)
6) BAGIAN IIIPENUTUP
7) REFERENSI/KEPUSTAKAAN (KALAU ADA)
8) LAMPIRAN:
a) Biodata ringkas pencipta
b) Surat pernyataan kepala Sekolah/madrasah
tentang kebenaran keaslian, kepemilikan, dan
bukti bahwa karya seni tersebut belum pernah
diajukan untuk kenaikan pangkat sebelumnya
c) Bukti pengakuan/rekomendasi dari dewan
kesenian atau organisasi profesi kesenian yang
relevan minimal tingkat kabupaten/kota
d) Bukti lain/pendukung (jika ada), seperti:
Kliping resensi dari media massa cetak/elektronik
nasional
Bukti sertifikat/penghargaan memenangkan lomba
karya seni dan sebagainya.

91
Lampiran 13. Kerangka IsiFormat Laporan
Pembuatan Alat Pelajaran
1) HALAMAN JUDUL,
Memuat judul jenis laporan (Laporan Pembuatan
Alat Pelajaran), nama alat pelajaran, nama
pembuat, NIP bagi PNS, dan nama
Sekolah/Madrasah/ madrasah/lokasi.
2) HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah/
madrasah.
3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan dari pembuat bahwa alat
pelajaran ini benar-benar asli hasil karya guru
bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR
5) DAFTAR ISI
6) DAFTAR GAMBAR/FOTO
7) TUJUAN
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN
Rancangan/desain alat pelajaran/bimbingan
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau
diagram alir serta daftar dan foto alat dan
bahan yang digunakan).
10) PROSEDUR PEMBUATAN
Prosedur pembuatan alat pelajaran/ bimbingan
(dilengkapi dengan foto pembuatan).
11) PENGGUNAAN DI SEKOLAH/MADRASAH
Penggunaan alat pelajaran di Sekolah/madrasah
(dilengkapi dengan foto penggunaan).

92
Lampiran 14. Kerangka IsiFormat Laporan
Pembuatan Alat Peraga

1) HALAMAN JUDUL
Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan
Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama alat
peraga, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan
nama Sekolah/Madrasah/ lokasi.
2) HALAMAN PENGESAHAN
pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah/
madrasah.
3) Halaman Pernyataan
Berisi pernyataan dari pembuat bahwa alat
peraga ini benar-benar asli hasil karya guru
bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR
5) DAFTAR ISI
6) DAFTAR GAMBAR/FOTO
7) TUJUAN
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN ALAT PERAGA
Dilengkapi dengan gambar rancangan atau
diagram alir serta daftar dan foto alat dan
bahan yang digunakan.
10) PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PERAGA
Dilengkapi dengan foto pembuatan.
11) PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI
SEKOLAH/MADRASAH
Dilengkapi dengan foto penggunaan.

93
Lampiran 15. Kerangka IsiFormat Laporan
Pembuatan Alat Praktikum

1. HALAMAN JUDUL,
Tuliskan Judul Laporan Pembuatan Alat
Praktikum, nama alat pelajaran, nama pembuat,
NIP bagi PNS, dan nama
Sekolah/Madrasah/lokasi.
2. HALAMAN PENGESAHAN
Diisi pengesahan oleh kepala
Sekolah/madrasah.
3. HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan dari pembuat bahwa alat
praktikum ini benar-benar asli hasil karya guru
bersangkutan.
4. KATA PENGANTAR
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR GAMBAR/FOTO
7. NAMA ALAT PRAKTIKUM
8. TUJUAN
9. MANFAAT
10.RANCANGAN/DESIAN
Berisi uraian rancangan/desain alat praktikum,
dilengkapi dengan gambar rancangan atau
diagram alir serta daftar, foto alat dan bahan
yang digunakan, dan informasi lainnya yang
dianggap perlu.
11.PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM
Dilengkapi dengan foto pembuatan.
12.PENGGUNAAN ALAT PRAKTIKUM DI
SEKOLAH/MADRASAH
Dilengkapi dengan foto penggunaan.
94
95
Lampiran 16. Kerangka Isi Laporan Mengikuti
Pengembangan Penyusunan Standar,
Pedoman, Soal, dan Sejenisnya

1. HALAMAN JUDUL,
Memuat jenis laporan (tuliskan Laporan
Kegiatan Penyusunan Standar/Soal/Pedoman),
nama kegiatan nama pelaksana, NIP bagi PNS
dan nama Sekolah/Madrasah/lokasi.
2. HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahan oleh kepala Sekolah/madrasah,
memuat identitas pelaksana (nama lengkap, NIP
bagi PNS, tempat/tanggal lahir, pangkat/
golongan, jabatan struktural/fungsional, unit
kerja), dan pejabat yang mengesahkan (nama,
NIP dan jabatannya).
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. NAMA KEGIATAN
6. TUJUAN
7. MANFAAT
8. PELAKSANAAN KEGIATAN
9. HASIL KEGIATAN

96
Tim Penyusun:
Dr. Unifah Rosyidi,M.Pd (Pusbangprodik)
Dr. Suparno, M.Pd (P2TK Dikdas Ditjen Dikdas)
Dra. Maria Widiani, MA (P2TK Dimen Ditjen Dikmen)
Dian Wahyuni,M.Ed
Temu Ismail, M.Si
Dr. Omay Sumarna
Ir. Bambang Parikesit, M.Ed
Asyikin

Design Layout:
Saymsul Bachri (Pusbangprodik)

97

Anda mungkin juga menyukai