GURU
BUKU 5
KATA PENGANTAR............................................1
DAFTAR ISI......................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................4
A. Latar Belakang...............................................4
B. Dasar Hukum..................................................5
C. Tujuan............................................................6
D. Pengertian Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan......................................................6
BAB II PENILAIAN PENGEMBANGAN DIRI..........7
A. Pengertian Pengembangan Diri.......................7
B. Alur Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri.....8
BAB III PENILAIAN PUBLIKASI ILMIAH............12
A.Pengertian Publikasi Ilmiah.............................12
C. Alur Penilaian Publikasi Ilmiah.......................14
D. Macam Publikasi Ilmiah dan Alasan Penolakan
16
E. Pokok-Pokok Perhatian Tim Penilai dan Alasan
Penolakannya....................................................17
BAB IV KARYA INOVATIF..................................40
A. Pengertian Karya Inovatif..............................40
B. Alur Penilaian...............................................41
C. Macam Karya Inovatif dan Alasan Penolakan. .43
BAB V PENUTUP.............................................56
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat
strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
sehingga harus dilakukan secara profesional. Oleh sebab
itu, guru sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah
seorang yang profesional. Dengan demikian keberadaan
guru di dalam proses pendidikan dapat bermakna bagi
masyarakat dan bangsa.Kebermaknaan guru bagi
masyarakat akan mendorong pada penghargaan yang
lebih baik dari masyarakat kepada guru.
Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam
pembangunan nasional untuk mewujudkan insan
Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan
bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara
sebagian besar ditentukan oleh guru. Agar tugas dan
fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,maka
mutlak diperlukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
dan kewajiban guru dalam melaksanakan
pembelajaran/pembimbingan, dan/atau tugas-tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Penilaian kinerja guru ini dilakukan
untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang
berkualitas di semua jenjang pendidikan sekaligus
menjaga profesionalitas seorang guru.
Bersama-sama dengan hasil pelaksanaan kegiatan
pengembangan diri, pengembangan publikasi ilmiah,
dan/atau karya inovatif, hasil penilaian kinerja guru
dikonversikan menjadi angka kredit yang diperlukan
untuk kenaikan jabatan fungsional guru sebagaimana
ditetapkan dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16
Tahun 2009. Melalui penetapan angka kredit yang
obyektif, transparan, dan akuntabel terhadap unsur-
unsur tersebut akan dapat mencerminkan korelasi yang
signifikan antara kenaikan jabatan fungsional guru
dengan peningkatan profesionalitasnya. Dengan kata
lain semakin tinggi jabatan fungsional seorang guru,
maka semakin meningkat profesionalitas guru tersebut.
Agar setiap Tim Penilai mempunyai persepsi yang sama
di dalam melakukan penilaian terhadap kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),
dipandang perlu dibuat pedoman yang dapat dijadikan
acuan bagi tim penilai angka kredit guru.
b. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
5. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun
2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
c. Tujuan
Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan ini disusun dengan tujuan memberikan
pedoman bagi tim teknis penilai angka kredit terhadap
hasil Kegiatan Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah Guru
dan/atau Karya Inovatif Guru yang selanjutnya
ditetapkan angka kreditnya untuk kenaikan pangkat.
Langkah Ketiga
Lakukan skoring penilaian kegiatan pengembangan diri
terhadap 7 (tujuh) komponen dan aspek yang
dituangkan pada format deskripsi diri sebagai berikut:
1. Teliti deskripsi diri, kemudian berikan skor terhadap
setiap aspek dalam komponen pengembangan diri
yang dilakukan oleh guru;
2. Untuk memberikan skor gunakan ketentuan/kriteria
seperti yang tercantum dalam Tabel. 1 Panduan
Skoring Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri;
3. Nilai setiap komponen diperoleh dengan menjumlah
nilai aspek dalam komponen;
4. Untuk memperoleh nilai deskripsi diri yaitu dengan
menjumlahkan seluruh nilai komponen sesuai dengan bobot
masing-masing komponen.
b) Modul/Diktat Pembelajaran
c) Buku dalam Bidang Pendidikan
Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam
bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
Alasan Penolakan
Macam Publikasi Ilmiah tertuang dalam
Nomor:
Presentasi di forum ilmiah 5
Laporan Hasil penelitian 6
Laporan hasil Penelitian 7
Tindakan
Laporan hasil Penelitian yang 8
dimuat di Jurnal Ilmiah
PUBLIKASI ILMIAH Tinjauan 9
ilmiah
Alasan Penolakan
Macam Publikasi Ilmiah tertuang dalam
Nomor:
Tulisan ilmiah populer 10
Artikel ilmiah 11
Buku pelajaran 12
Modul/diktat 13
Buku dalam bidang 14
pendidikan
Karya terjemahan 15
Bukupedoman guru 16
9. Tinjauan Ilmiah
Definisi
Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal yang
diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau
provinsi.
B. Alur Penilaian
Secara umum langkah-langkah menilai Laporan
Pembuatan dan Penggunaan Alat Pelajaran/Alat
Peraga/Alat Praktikum, Karya Sains/Teknologi (teknologi
tepat guna) dan Karya Seni :
1. Bacalah Laporan Pembuatan dan Penggunaan atau
Laporan Hasil Eksperimen atau Laporan Hasil
Pengembangan Metodologi/Evaluasi Pembelajaran
atau Laporan Karya Seni.
2. Lihat foto pembuatan dan penggunaan atau foto
pameran/pertunjukan atau bukti lain yang sesuai
ketentuan.
3. Simpulkan jenis karya inovatif (alat
pelajaran/peraga/alat praktikum atau karya
sains/teknologi atau karya seni).
4. Apabila sesuai dengan pedoman/ketentuan maka
berikan nilai sesuai dengan angka kredit yang
ditentukan.
a. Alat Pelajaran (Alat Bantu Pelajaran)/Peraga:
Kategori Kompleks =2 atau Kategori Sederhana=1.
b. Alat Praktikum
Kategori Kompleks =4 atau Kategori Sederhana=2.
c. Karya Sains/Teknologi:
Kategori Kompleks =4 atau Kategori Sederhana=2.
d. Karya Seni:
Kategori Kompleks =4 atau Kategori Sederhana=2.
5. Bila tidak sesuai diberikan alasan penolakan dan
saran.
2. Alat Peraga
Jenis alat peraga:
- Poster/gambar untuk pelajaran
- Alat permainan pendidikan
- Model benda/barang atau alat tertentu
- Benda potongan (cutaway object)
- Film/video pelajaran
- Gambar animasi komputer
N
Alasan Penolakan dan Saran
o
19 a. Alat peraga hanya dikirimkan
foto/video/bendanya tetapi tidak ada narasi
laporan pembuatan dan penggunaan.
Saran:
Dikirimkan lagi dengan narasi laporan
pembuatan dan penggunaan yang
dilengkapi foto/video pembuatan dan
penggunaan.
b. Laporan alat peraga yang dikirimkan tidak
disertai foto/video pembuatan dan
penggunaan atau softcopy hasil karyanya
(untuk animasi atau film).
Saran:
Laporan alat peraga dilengkapi dengan
foto/video pembuatan dan penggunaan
atau softcopy hasil karyanya (untuk animasi
atau film).
c. Laporan alat peraga yang dikirimkan tidak
ada pengesahan dari kepala sekolah.
Saran:
Laporan alat peraga dikirimkan ulang dengan
dilengkapi pengesahan dari kepala sekolah.
d. Alat peraga yang dibuat tidak bermanfaat
dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Saran:
Alat peraga diganti dengan yang baru, yang
dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
3. ALAT PRAKTIKUM
Jenis alat praktikum
Alat praktikum sains (fisika, kimia, biologi)
Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil, bahasa,
ilmu sosial, humaniora dan lainnya.
No Alasan Penolakan dan Saran
20. a Alat praktikum hanya dikirimkan
. foto/video/bendanya tetapi tidak ada narasi
laporan pembuatan dan penggunaan.
No Alasan Penolakan dan Saran
Saran:
Dikirimkan lagi dengan narasi laporan
pembuatan dan penggunaan yang
dilengkapi foto/video pembuatan dan
penggunaan.
b Laporan alat praktikum yang dikirimkan
. tidak disertai foto/video pembuatan dan
foto penggunaan.
Saran:
Laporan alat praktikum dilengkapi dengan
foto/video pembuatan dan penggunaan
5. KARYA SENI
JenisKaryaSeni:
(1) Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan
langsung untuk penilaian angka kredit jabatan
guru adalah: Seni sastra (novel, kumpulan cerpen,
kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni
rupa (a.l.: keramik kecil, benda souvenir), seni
desain grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur,
fotografi), seni musik rekaman, film,
dansebagainya.
(2) Karyaseni yang bukti fisiknya tidak dapat
disertakan langsung untuk penilaian angka kredit
jabatan guru: senirupa (a.l.: lukisan, patung,
ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana),
seni pertunjukan (a.l: teater, tari, sendra tasik,
ensambel musik), dansebagainya.
(3) Karya seni dapat berupa karya seni individual
yang diciptakan oleh perorangan (a.l.: seni lukis,
seni sastra) dan karya seni kolektif yang
diciptakan secara kolaboratif atau integratif (a.l.:
teater, tari, ensambel musik).
(4) Karya seni kategori kompleks mengacu kepada
lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan,
lomba, dan pengakuan pada tataran
nasional/internasional, sedangkan karya seni
kategori sederhana mengacu kepada lingkup
sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba,
dan pengakuan pada tataran
kecamatan/kabupaten/kota/provinsi.
KaryaSenidenganbuktifisiksebagaiberikut
No KriteriaKaryaSeni Kategori A.K.
1 Senisastra: Kompleks* 4
Setiap judul buku novel,
naskah drama/film, atau
buku cerita bergambar
(komik) yang diterbitkan, ber-
ISBN, dan diedarkan secara
luas Sederhana** 2
Setiap judul buku kumpulan
cerpen minimal 10 cerpen,
buku kumpulan puisi minimal
20 puisi, atau buku kumpulan
aransemen lagu minimal 10
naskah aransemen lagu,
yang diterbitkan, ber-ISBN,
dan diedarkan secara luas
Untuk cerpen dan puisi dapat
berupa satuan karya yang
sudah diterbitkan pada
media masa dengan jumlah
cerpen/puisi yang dinilai
adalah setiap 10 cerpen atau
setiap 20 puisi.
2 Senidesainkomunikasi visual: Kompleks* 4
Setiapjudul
film/sinetron/wayang atau
judul company profile
berdurasi minimal 15 menit, Sederhana** 2
diedarkan secara luas dan
diakui oleh masyarakat
Setiap 5 baliho/poster seni
yang berbeda, ukuran
minimal 3x5 meter, dipasang
di tempat umum dan diakui
oleh masyarakat
Setiap 20
poster/pamflet/brosur seni
yang berbeda, ukuran kecil,
dicetak berwarna dan
diedarkan secara luas dan
diakui oleh masyarakat
No KriteriaKaryaSeni Kategori A.K.
3 Seni Musik Kompleks* 4
Setiap 5 judul lagu, yang
telah direkam oleh instansi
Sederhana** 2
tertentu/perusahaan
rekaman atau setiap 5 judul
lagu yang telah
dipublikasikan secara luas
dan diakui oleh
masyarakat/pihak
berwenang (dinas/dewas
kesenian/ asosiasi seni dan
sejenisnya0
Setiap 10 naskah aransemen
lagu, yang telah diedarkan
secara luas dan diakui
masyarakat atau bila berupa
buku telah diterbitkan dan
ber-ISBN
4 Seni Busana: Kompleks* 2
Setiap 10 kreasibusana yang
berbeda, diperagakan, dan
Sederhana** 2
diakui oleh masyarakat.
5 Senirupa: Kompleks* 4
Setiap 5 lukisan /patung
/ukiran /keramik yang
berbeda, dipamerkan dan
diakui oleh masyarakat. Sederhana** 2
Setiap 10 karya seni fotografi
yang berbeda,
dipublikasikan/dipamerkan
dan diakui oleh masyarakat
Setiap 10 jenis karya seni
ukuran kecil yang berfungsi
sebagai souvenir, diedarkan
secara luas dan diakui oleh
masyarakat.
B Alasan Penolakan:
tidak memperoleh pengakuan dari masyarakat
luas melalui pameran atau memenangkan lomba
karya seni minimal di tingkat kabupaten/ kota
atau publikasi media massa tidak ber-ISSN atau
diterbitkan dalam bentuk buku tidak ber-ISBN
atau tidak dilampiri bukti yang sah bahwa telah
disiarkan melalui media elektronik nasional;
N Alasan penolakan dan saran
o
Saran:
harus disertakan pengakuan dari masyarakat
luas berupa keterangan dari panitia
pameran/pertunjukan atau bukti menang lomba
karya seni minimal di tingkat kabupaten/ kota
atau ada bukti telah dipublikasikandi media
massa yang ber-ISSN atau diterbitkan dalam
bentuk buku ber-ISBN atau dilampiri bukti yang
sah bahwa telah disiarkan melalui media
elektronik nasional;
C Alasan Penolakan:
karya seni pertunjukan yang bukan berbentuk
cetakan atau rekaman tidak mendapat pengakuan
atau rekomendasi dari dewan kesenian
kabupaten/kota atau organisasi profesi kesenian
yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
Saran:
karya seni pertunjukan yang bukan berbentuk
cetakan atau rekaman harus dilampirisurat
pengakuan atau rekomendasi dari dewan
kesenian kabupaten/kota atau organisasi profesi
kesenian yang relevan minimal tingkat
kabupaten/kota.
D Alasan Penolakan:
tidak mengandung nilai pendidikan dan budaya
Indonesia.
Saran:
mengandung nilai pendidikan dan budaya
Indonesia.
E Alasan Penolakan:
tidak menyertakan surat keterangan keaslian
dan kepemilikan karya seni dari kepala sekolah.
Saran:
menyertakan surat keterangan keaslian dan
kepemilikan seni dari kepala sekolah
2 Karya seni belum dapat dinilai karena portofolio yang
N Alasan penolakan dan saran
o
3 dinilaikan tidak lengkap. Portofolio Penciptaan Karya Seni
tidak memenuhi syarat karena isinya tidak lengkap,
terutama:
A Halaman pengesahan: identitas pencipta yang
disahkan oleh kepala sekolah.
B Kata Pengantar pencipta.
C Bagian I Pendahuluan: Latar belakang gagasan ide,
makna dan tujuan penciptaan.
D Bagian II Refleksi Proses kreatif: Bahan, alat,
ukuran, lama pengerjaan, deskripsi eksplorasi
proses kreatif yang berlangsung dari awal hingga
akhir (dikuatkan dengan foto), dan kegiatan
publikasi/pameran/ pertunjukan/ perekaman, dan
lain-lain.
E Bagian III Penutup
F Lampiran:
(1) Biodata ringkas pencipta.
(2) Surat pernyataan keaslian dan kepemilikan dari
kepala sekolah.
(3) Surat pengakuan/rekomendari dari dewan
kesenian atau organisasi profesi kesenian yang
relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
(4) Bukti lain/tambahan seperti:
Foto-foto, catalog, dan/atau daftar hadir
pengunjung pameran/pertunjukan.
Disarankan untuk melengkapi persyaratan berkas
Portofolio Penciptaan Karya Seni yang terdiri atas:
Halaman sampul: Judul karya seni, pencipta, lembaga
sekolah pencipta, bulan dan tahun portofolio dibuat.
Halaman pengesahan: identitas pencipta yang
disahkan oleh kepala sekolah.
Kata pengantar pencipta.
Daftar Isi/Daftar Gambar.
Bagian IPendahuluan: Latar belakang gagasan/ide,
makna dan tujuan penciptaan.
Bagian II Proses kreatif: Bahan, alat, ukuran, lama
pengerjaan, deskripsi eksplorasi proses kreatif yang
N Alasan penolakan dan saran
o
berlangsung dari awal hingga akhir (dikuatkan dengan
foto-foto), dan kegiatan
publikasi/pameran/pertunjukan/perekaman, dan lain-
lain.
Bagian III Penutup.
Referensi/Kepustakaan (jika ada).
Lampiran:
(1) Biodata ringkas pencipta.
(2) Surat pernyataan keaslian dan kepemilikan dari
kepala sekolah.
(3) Surat pengakuan/rekomendari dari dewan
kesenian atau organisasi profesi kesenian yang
relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
(4) Bukti lain/tambahan seperti:
foto-foto, katalog, dan/atau daftar hadir
pengunjung pameran/pertunjukan,
kliping resensi dari media massa cetak (jika
ada),
keterangan memenangkan lomba karya seni (jika
ada),dan sebagainya.
Jenis kegiatan:
Penyusunan standar nasional, standar kinerja dan
sejenisnya pada tingkat pusat atau provinsi (atau
pada kegiatan yang disepadankan bobotnya pada
tingkat kabupaten/kota atas keputusan tim
penilai).
Penyusunan soal ujian nasional, soal ujian sekolah
bersama, soal try-out ujian bersama dan
sejenisnya pada tingkat pusat atau provinsi (atau
pada kegiatan yang disepadankan bobotnya pada
tingkat kabupaten/kota atas keputusan tim
penilai).
Penyusunan pedoman atau petunjuk teknis
sebagai penterjemahan kebijakan atau sebagai
pedoman kegiatan yang dilaksanakan pada
tingkat pusat atau provinsi (atau pada kegiatan
yang disepadankan bobotnya pada tingkat
kabupaten/kota atas keputusan tim penilai).
N
Alasan Penolakan dan Saran
o
2 a. Laporan yang disusun tidak dilengkapi dengan
4. surat tugas, surat keterangan keikutsertaan
kegiatan, dan dokumen hasil kegiatan.
Saran:
dilengkapi dengan surat tugas, surat
keterangan keikutsertaan kegiatan, dan
dokumen hasil kegiatan..
b. Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria
kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya.
Saran:
Melaporkan kegiatan yang sesuai kriteria
kegiatan yang dapat diberikan angka kredit.
BAB V
PENUTUP
Tugas tim teknis penilai adalah menilai kegiatan
pengembangan profesi guru yang sesuai dengan pedoman
agar tujuan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru dalam jabatan dapat dicapai.
Hal terpenting dalam menilai khususnya untuk publikasi
ilmiah dan karya inovatif adalah memberikan alasan dan
saran yang jelas, santun, serta memberikan dampak
pembelajaran untuk perbaikan bagi guru yang menulis.
Sedangkan untuk kegiatan pengembangan diri penilaian
dilakukan dengan memberikan skor terhadap seluruh aspek
kegiatan yang dituangkan dalam format deskripsi diri
kemudian memperhitungkan nilai total berdasarkan skor
setiap aspek sesuai bobot masing-masing.
Pedoman penilaian kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru dalam jabatan ini disusun agar
terjadi kesamaan persepsi di antara tim teknis, dan untuk
membantu proses tindak lanjut perbaikan publikasi ilmiah
dan karya inovatif.
Tentu saja, dalam praktik penilaian akan terjadi hal-hal yang
khusus dan tidak ada dalam pedoman ini. Pada keadaan ini
maka alasan dan saran harus dibuat oleh tim teknis dengan
mengacu pada ketercapaian tujuan penilaian.
Tim Penyusun:
Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd (Kepala Pusbangprodik)
Dian Wahyuni, SH, M.Ed. (Pusbangprodik)
Drs. Temu Ismail, M.Si (Pusbangprodik)
Dra. Maria Widiani, MA. (Direktorat P2TK Ditjen Dikmen)
Prof. Dr. Ir. Suhardjono Dipl.HE, M.Pd (Universitas Brawijaya)
Prof. Dr. Supardi (Universitas Negeri Semarang)
Drs. Achmad Dasuki, MM, M.Pd. (Universitas Pakuan Bogor)
Dr. Suparno, M.Pd. (Universitas Tirtayasa Banten )
Dra. Supriatun, M.Pd (P4TK Bisnis dan Pariwisata)
Dr. Sulipan, M.Pd (Universitas Pendidikan Indonesia)
Drs. Haryono (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Dahlan M Noor (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Asyikin, M.Pd (Pusbangprodik)
Ir. Budi Rahardjo (Pusbangprodik)
Design Layout: