Anda di halaman 1dari 8

Strategi Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan Objek Wisata Mata Air

Umbul Nilo Di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten

Andi Suryo Nugroho1, Adinta Darmawan2, Ayu Kartikasari3


Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

*Corresponnding author: 1andisuryo.2018@student.uny.ac.id,


2
adintadarmawan.2018@student.uny.ac.id, 3ayukartikasari.2018@student.uny.ac.id

Abstrak

Wisata mata air Umbul Nilo yang terletak di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
menyimpan berbagai karakteristik keaslian alam yang masih terjaga. Dalam pemanfaatan
alam agar tidak menimbulkan kerusakan harus mempertimbangkan konservasi dan
pembangunan berkelanjutan yaitu dengan menjadikannya kawasan ekowisata
berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji potensi wisata mata air
dan merancang suatu strategi pengembangan ekowisata berkelanjutan di wisata
mata air Umbul Nilo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi,
wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang
digunakan mengacu pada model analisis data menurut Miles, Hubermand, dan
Saldana (2014) dengan tahapan 1) pengumpulan data, 2) kondensasi data, 3)
penyajian data (menggunakan matriks SWOT), dan 4) penarikan kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini berdasar matriks SWOT menghasilkan beberapa strategi
pengembangan ekowisata berkelanjutan dengan fokus bidang strategi yaitu SDM,
sarana prasarana, pengelolaan, dan marketing.

Absract
Umbul Nilo spring tourism, which is located in Tulung District, Klaten Regency,
has various characteristics of natural authenticity that are still preserved. In the use of
nature that does not cause damage, conservation and sustainable development must be
considered, namely by making it a sustainable ecotourism area. The purpose of this study
is to examine the potential of spring tourism and design a strategy for developing
sustainable ecotourism in Umbul Nilo spring tourism. The method used in this research is
descriptive qualitative research with data collection techniques of observation, interviews,
literature study, and documentation. The data analysis technique used is the data analysis
model according to Miles, Hubermand, and Saldana (2014) with steps 1) data collection,
2) data condensation, 3) data presentation (using the SWOT matrix), and 4) making
conclusions. The results of this study based on the SWOT matrix resulted in several
sustainable ecotourism development strategies with a focus on strategic areas, namely
human resources, infrastructure, management, and marketing.

Pendahuluan
Kecamatan Tulung yang terletak di Kabupaten Klaten memiliki potensi
wisata alam berupa objek mata air. Kecamatan Tulung merupakan daerah kaki
vulkan Gunung Merapi yang terdapat perubahan tekuk lereng sehingga sangat
memungkinkan muncul mata air. Mata air tersebut oleh warga sekitar lebih erat
disapa dengan istilah “umbul”, terdapat beberapa umbul di Kecamatan Tulung,
salah satunya yaitu Umbul Nilo. Sejak zaman dahulu umbul ini telah dimanfaatkan
warga sekitar untuk minum, irigasi dan kebutuhan sehari-hari karena memang
berasal dari sumber mata air alami yang memiliki kualitas bagus. Seiring
perkembangan zaman umbul di wilayah ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan
wisata yang banyak menarik wisatawan luar daerah.
Keberadaan mata air tersebut penting bagi kebutuhan warga sekitar. Selain
itu mempunyai potensi wisata yang besar yang perlu dirawat dan dilestarikan, untuk
dijadikan sebagai kawasan ekowisata khas di Klaten melihat keindahan alam yang
cukup memuaskan para wisatawan.
Dalam pemanfaatan alam agar tidak menimbulkan kerusakan harus
mempertimbangkan konservasi dan pembangunan berkelanjutan. Bentuk wisata
yang erat dengan konservasi adalah ekowisata, menurut TIES dalam UHJAK
(2009), ekowisata merupakan pariwisata bertanggung jawab yang dilakukan pada
tempat-tempat alami, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Strategi pengembangan ekowisata
menggunakan strategi konservasi sehingga ekowisata berkelanjutan sangat tepat
dan berdayaguna dalam menjaga kelestarian alam. Destinasi wisata mata air di
Umbul Nilo yang terletak di Kecamatan Tulung ini dapat dikembangkan menjadi
kawasan ekowisata yang berkelanjutan agar area tersebut tepat lestari sebagai areal
alam dan terawat untuk masa yang akan datang sesuai konsep berkelanjutan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
mengkaji lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan judul “Kajian Potensi Wisata
Mata air di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten untuk Strategi Pengembangan
Ekowisata Berkelanjutan”. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi mata air
Kecamatan Tulung dengan mengambil salah satu obyek wisata yaitu Umbul Nilo
yang kemudian akan dilakukan analisis SWOT untuk mendapatkan rancangan
strategi pengembangan ekowisata berkelanjutan yang sesuai.

Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu wisata mata air Umbul Nilo
di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dan objek penelitian ini adalah strategi
pengembangan ekowisata berkelanjutan wisata mata air Umbul Nilo di Kecamatan
Tulung Kabupaten Klaten. Data yang diambil yaitu potensi wisata, kondisi
lingkungan, pengelolaan wisata, partisipasi masyarakat, infrastruktur dan fasilitas
penunjang. Penelitian ini dilakukan di wisata mata air Umbul Nilo yang terletak di
Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dengan waktu penelitian
selama 3 bulan yaitu pada bulan Juni-Agustus.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara blended, yaitu dengan
daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) dengan tetap melakukan protokol
kesehatan seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak,
dan tidak berkerumunan. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
meliputi observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model analisis data menurut
Miles, Hubermand, dan Saldana (2014) yaitu:
1) Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
2) Kondensasi Data (Data Condensation)
Terdapat tahapan dalam proses kondensasi yaitu:
a) Pemilihan (Selecting)
Dalam tahapan ini, pemilihan diperlukan untuk menentukan dimensi-
dimensi mana yang lebih penting.
b) Pengerucutan (Focusing)
Pada tahap ini peneliti memfokuskan data yang berhubungan dengan
rumusan masalah, yaitu mengambil data tentang potensi wisata, kondisi
lingkungan, pengelolaan wisata, partisipasi masyarakat, infrastruktur dan
fasilitas penunjang
c) Peringkasan (Abstracting)
Pada tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi khususnya yang
berkaitan dengan kualitas dan cakupan data
d) Penyederhanaan dan transformasi (Data Simplifying dan Transforming)
Tahap terakhir, data penelitian selanjutnya disederhanakan dan
ditransformasikan ddalam berbagai ringkasan atau uraian singkat,
menggolongkan data dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya.
3) Penyajian Data
Setelah tahap kondensasi, informasi dari sekumpulan data yang diambil
kemudian di susun dengan harapan memberikan kemungkinan adanya
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahap ini data disajikan dalam
bentuk matriks SWOT yang merupakan alat dalam proses analisis SWOT
(strenghts, weakness, opportunittiess, treaths). Analisis SWOT sendiri
merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan strategi pengembangan
ekowisata berkelanjutan dari faktor kekuatan, peluang, kelemahan, dan
ancaman terhadap kondisi yang ada pada kawasan wisata mata air Umbul Nilo
di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
4) Penarikan Kesimpulan
Data yang telah disusun kemudian ditarik kesimpulannnya dan mengecek
kembali dengan bukti yang telah ditemukan di lapangan. Peneliti akan
mengambil kesimpulan terkait strategi pengembangan ekowisata berkelanjutan
di wisata mata air Umbul Nilo Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Hasil dan Pembahasan
Umbul Nilo merupakan objek wisata mata air yang tepatnya di desa
Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Kecamatan Tulung terletak di
bagian barat Kabuaten Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten Boyolali. Jarak
lokasi Umbul Nilo dengan jalan raya Jogja-Solo sekitar 7,2 km.
Umbul Nilo dikelola oleh BUMDes Desa Daleman yaitu BUMDes
“Sembada Lestari”. Sementara ini struktur organisasi di BUMDes Sembada Lestari
terdiri dari ketua, bendahara, dan sekertaris. Ketuanya yaitu Pak Sudjiharto, dan
bendahara sekaligus sekertaris dirangkap oleh Pak Muryadi.
Wisata mata air Umbul Nilo menawarkan objek wisata berupa kolam
pemandian yang berasal dari mata air langsung. Mata air muncul dari dasar kolam
yang tersebar dibeberapa titik kolam. Pengunjung menikmati objek wisata tersebut
baik untuk pemandian, berenang, maupun terapi kesehatan. Ciri khas mata air
Umbul Nilo yaitu airnya jernih dan masih alami, karena langsung dari munculnya
mata air.
Keaslian alam yang terdapat di kawasan wisata mata air Umbul Nilo
merupakan ciri khas yang ditampilkan bagi pengunjung wisata. Objek wisata
berupa kolam pemandian dimana airnya muncul dari mata airnya langsung.
Sehingga air di kolam Umbul Nilo terlihat sangat jernih. Hal ini juga dikarenakan
morfologi wisata mata air Umbul Nilo dimana di bagian utara merupakan
perbukitan yang menjadi bagian dari sistem Gunung Merapi. Sehingga di
Kecamatan Tulung banyak dijumpai keberadaan mata air, salah satunya di wisata
mata air Umbul Nilo.
Wisata mata air Umbul Nilo juga menyimpan keindahan alam berupa
keaslian yang masih alami seperti banyak pepohonan iprik dan beberapa tumbuhan
lain yang menjaga keberlangsungan mata air dan menambah suasana kerindangan
yang dapat menyejukkan pengunjung wisata setiap kali berkunjung.
Kondisi ini mampu membuat wisata mata air Umbul Nilo dapat
dikembangkan menjadi ekowisata berkelanjutan. Adapun hasil penelitian yang
telah di ambil sesuai urutan SWOT, adalah sebagai berikut:
a) Strenghts (kekuatan):
1) Potensi wisata Umbul Nilo cukup baik, sehingga masih mempunyai
kesempatan untuk dikembangkan
2) Kondisi lingkungan wisata Umbul Nilo sangat baik karena masih alami,
yaitu sumber air keluar dari bawah kolam, airnya masih jernih dan dingin.
Terdapat pepohonan Iprik yang menambah kesejukan dan kerindangan
obyek wisata dan menjaga kelestarian sumber mata air karena perakarannya
menyimpan air dengan baik
3) Pengelolaan wisata Umbul Nilo masih dikelola masyarakat lokal, yaitu
BUMDes Sembada Lestari
4) Fasilitas bagi pengunjung cukup lengkap seperti ruang ganti, toilet, warung,
shelter, pendopo, gazebo, loker pengunjung, sewa ban dan pelampung
b) Weakness (kelemahan):
1) Kurangnya sumber daya pengelola, karena anggota BUMDes hanya 2 orang
2) Promosi wisata Umbul Nilo masih terbilang kurang
3) Belum adanya komunitas masyarakat sadar wisata, termasuk peran pemuda
setempat
4) Infrastuktur masih rendah, yaitu aksesibilitas masih cenderung sulit dilewati
kendaraan-kendaraan besar seperti bus. Tempat parkir juga tidak terlalu luas
untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
c) Opportunitties (peluang):
1) Sedang dilakukan pengembangan dan perbaikan fasilitas.
2) Jumlah pengunjung selalu meningkat tiap tahun sebelum adanya pandemi
Covid-19, sehingga sebenarnya popularitas obyek wisata Umbul Nilo
meningkat jika tidak ada pandemi Covid-19
d) Treaths (ancaman):
1) Adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhentinya kegiatan
pariwisata
2) Perilaku pengunjung/ wisatawan yang dapat merusak lingkungan

Kemudian, data tersebut dapat diolah menggunakan matriks SWOT, dimana


matriks SWOT merupakan merupakan alat formulasi pengambilan keputusan untuk
menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan logika untuk memaksimalkan
kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunitties), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (treaths). Dalam hal ini
bertujuan untuk menentukan rancangan strategi pengembangan ekowisata
berkelanjutan yang dapat diterapkan di wisata mata air Umbul Nilo yang terletak di
Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten menggunakan analisis SWOT. Berikut
merupakan hasil analisis SWOT yang sudah disusun menggunakan matriks SWOT:

Tabel. 1 Matriks SWOT


STRENGHTS (Kekuatan) WEAKNESS
1. Potensi wisata Umbul (Kelemahan)
Nilo cukup baik. 1. Kurangnya sumber
2. Kondisi lingkungan daya manusia.
wisata Umbul Nilo 2. Promosi wisata Umbul
masih alami. Nilo masih kurang.
3. Pengelolaan wisata 3. Belum adanya
Umbul Nilo dikelola organisasi pengurus.
oleh BUMDes 4. Infrastuktur masih
Sembada Lestari. rendah.
4. Fasilitas cukup
lengkap.
OPPORTUNITTIES SO WO
(Peluang) 1. Perbaikan dan 1. Pembentukan
1. Pengembangan pengembangan fasilitas organisasi Kelompok
dan perbaikan seperti kolam renang, Sadar Wisata
fasilitas. pendopo, dan shelter (Pokdarwis).
2. Peningkatan area 2. Pembuatan akun media
jumlah 2. Pembangunan sarana sosial sebagai langkah
pengunjung prasarana pendukung. untuk promosi.
sebelum 3. Pengembangan mutu. 3. Pembuatan program
pandemi Covid- 4. Pembuatan tempat pelebaran jalan.
19. sampah khusus.
5. Pembuatan program
perawatan lingkungan.
6. Pembuatan poster
edukasi
TREATHS ST WT
(Ancaman) 1. Penerapan protokol 1. Pengoptimalan rencana
1. Adanya Pandemi kesehatan. penerapan konsep
Covid-19 2. Pembuatan fasilitas kegiatan wisata sesuai
2. Perilaku penunjang protokol protokol kesehatan
pengunjung/ kesehatan. melalui pokdarwis
wisatawan. 3. Pembuatan larangan
dan sanksi

Berdasar analisis SWOT menggunakan matriks SWOT diatas, kemudian


strategi pengembangan ekowisata yang berkelanjutan di Umbul Nilo dapat
dikelompokkan berdasar fokus bidang strategi, diantaranya:
a) SDM
1) Pembentukan organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan
memberdayakan para pemuda desa
2) Pembuatan program perawatan lingkungan dengan kerja bakti masyarakat
b) Sarana Prasarana
1) Perbaikan dan pengembangan fasilitas seperti kolam renang, pendopo, dan
shelter area
2) Pembangunan sarana seperti spot foto, tempat pertunjukan festival seni
budaya, dan home stay ramah lingkungan
3) Pengembangan mutu dengan menjadikan Umbul Nilo sebagai kawasan
wisata edukasi seperti bumi perkemahan, jogging track, dan outbound
dengan konsep ramah lingkungan
4) Pembuatan tempat sampah khusus sesuai jenisnya (organik, anorganik, dan
B3)
5) Pembuatan program pelebaran jalan dengan melakukan musyawarah
rencana pembangunan tingkat desa untuk kemudahan aksesibilitas ke lokasi
wisata
c) Pengelolaan
1) Pembuatan poster mengenai asal usul mata air Umbul Nilo, jenis-jenis
pepohonan rindang, larangan membuang sampah sembarangan yang
dipasang disetiap sudut kawasan wisata
2) Penerapan protokol kesehatan seperti membatasi waktu berwisata,
membatasi kuota pengunjung, dan himbauan memakai masker
3) Pembuatan fasilitas penunjang protokol kesehatan, seperti tempat cuci
tangan, handsanitizer, penyediaan masker, pengecek suhu badan,
penyemprotan disinfektan untuk kendaraan pengunjung
4) Pembuatan larangan dan sangsi bagi yang melanggar yaitu denda berupa
uang atau menanam bibit pohon
5) Pengoptimalan rencana penerapan konsep kegiatan wisata sesuai protokol
kesehatan melalui pokdarwis
d) Marketing
1) Pembuatan akun media sosial (Instagram, Facebook, Tiktok dan Youtube)
dan mempromosikan dengan cara membuat konten promosi obyek wisata
Umbul Nilo yang dikelola Pokdarwis khususnya para pemuda

Kesimpulan
Wisata mata air Umbul Nilo yang terletak di Kecamatan Tulung Kabupaten
Klaten mempunyai karakteristik keaslian alam yang juga menjadi ciri khas yang
ditampilkan bagi pengunjung wisata berupa kolam pemandian dengan munculnya
mata air langsung pada dasar kolamnya. Selain itu, juga menyimpan keindahan
alam lain yang mendukung keasrian wisata mata air Umbul Nilo seperti terdapatnya
banyak pepohonan iprik dan tumbuhan lainnya yang menjaga keberlangsungan
mata air serta menambah suasana keindahan yang dapat menyejukkan pengunjung
wisata setiap kali berkunjung.
Kondisi sedemikian rupa membuat wisata mata air Umbul Nilo mempunyai
potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata yang berkelanjutan.
Berdasar data-data yang diambil dalam penelitian in menghasilkan beberapa
rancangan strategi pengembangan ekowisata yang berkelanjutan yang dapat
diterapkan di wisata mata air Umbul Nilo menggunakan analisis SWOT. Strategi
yang dirancang meliputi fokus bidang strategi diantaranya dari segi SDM, sarana
prasarana, pengelolaan, dan marketing.
Ucapan Terimakasih
Kami ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
karunianya kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar. Kemudian kami
ucapkan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
penyelenggara Pekan Kreativitas Mahasiswa dan dana yang diberikan untuk
melakukan penelitian ini. Kami ucapkan terimakasih juga kepada Universitas
Negeri Yogyakarta atas dukungannya dengan memfasilitasi berbagai aspek dalam
penelitian ini sehingga berjalan dengan lancar mulai dari persiapan hingga akhir.
Tak luput juga kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami yaitu
Bapak Dr. Drs. Suhadi Purwantara, M.Si. atas segala arahan dan bimbingan dalam
proses pelaksanaan dan penyusunan penelitian ini.

Daftar Pustaka
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (n.d.). Qualitative Data Analysis.
UHJAK. (2009). Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. UNESCO Office.

Anda mungkin juga menyukai