Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN SEBAGAI STRATEGI

PENGEMBANGAN WISATA AIR TERJUN COBAN PUTRI

Christian Agustino Boro¹, Agi Prahmada², Fajar Sudrajat Trinova³


Christianboro07@gmail.com

Prodi SI Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

Abstrak:

Salah satun coban (air terjun) di Kota Batu. Coban Putri merupakan diantaranya, air terjun yang terletak di Dusun
Krajan, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, yang berada di kaki Gunung Panderman ini masih dalam
proses penyempurnaan dalam dua tahun terakhir ini. Ketua LMDH Desa Tlekung, Suwandi mengatakan Coban
Putri ini sebenarnya sudah dijadikan destinasi atau tujuan wisata sejak 6 tahun lalu. Hanya saja fasilitasnya masih
terbatas. Analisis mengenai Daya dukung lingkungan bertujuan agar pemanfaatan kawasan dapat lebih optimal
dan gangguan ekosistem bagi kawasan dapat direduksi seminimal mungkin, Sehingga diharapkan Wisatawan dan
pengelolaan pariwisata alam dapat menjaga konsistensi daya dukung lingkungan pada Wisara Air TerjunCoban
Putri Kota Batu

Kata Kunci:

Coban Putri, Daya Dukung, Ekosistem, Reduksi

Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk membangun dan
mengembangkan suatu daerah, baik di lingkungan perkotaan maupun perdesaan. Hal ini
dikarenakan pariwisata akan menjadi sumber pemasukan dari pendapatan setiap obyek wisata.
Berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor lain, sehingga sektor
pariwisata akan memberikan multiplier effect dan nilai manfaat yang besar bagi masyarakat.
Dampak nya Produk penunjang industri pariwisata akan berkembang, seperti pada sektor
pertanian, peternakan, perkebunan, dan kerajinan rakyat, selain itu dapat meningkatan
kesempatan kerja pada daerah tersebut. Sehingga taraf kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakat dapat meningkat, khususnya masyarakat yang tinggal di area wisata(Hadiwijoyo,
2012). Berdasarkan data tahun 2015, sektor pariwisata menjadi sektor penyumbang devisa
terbesar Indonesia setelah migas, pada tahun 2015 kunjungan wisatawan mancanegara
memberikan sumbangsih devisa mencapai Rp.144 triliun, bahkan pada tahun 2020,
kementerian pariwisata memperkirakan industri pariwisata Indonesia akan menghasilkan
devisa yang paling tinggi (LAK Kemenpar, 2015).
Kota Batu merupakan salah satu bagian dari wilayah indonesia yang memiliki berbagai
potensi pariwisata alam yang dapat dikembangkan, salah satunya ialah wisata air terjun Coban
Putri. Coban Putri merupakan salah satu objek wisata yang menawarkan keindahan panorama
alam mampu membuat pengunjung merasa betah menikmati keindahan panorama alam aliran
air terjun dan hutan pinus disekitar kawasan coban putri. Dalam hal pariwisata, Coban Putri
dikelola agar dapat memberikan manfaat bagi wisatawan untuk menikmati keindahan, kesejukan
dan kenyamanan berwisata alam berada di Kota Batu tanpa merusak alam dan ekosistem yang ada
didalamnya. Agar tetap dapat dikunjungi wisatawan maka haruslah menjaga kelestarian ekosistem
yang ada didalamnya. Aktivitas di lokasi wisata alam akan menciptakan hubungan timbal balik
antara pelaku wisata (wisatawan, pengelola dan masyarakat lokal) dengan ekosistemnya
(Siswantoro, 2012: 2). Hubungan ini akan saling memberi dampak positif ketika para pelaku wisata
mendapatkan manfaat berwisata alam/rekreasi dan ketika areal wisata tidak mengalami ganguan
atau kerusakan secara ekologis. Jumlah wisatawan yang telah melampaui kapasitas daya
tampungnya, dapat mengakibatkan dampak negatif untuk wisatawan dan juga lingkungan yakni
dengan rusaknya lingkungan yang menjadi daya tarik sehingga wisatawan tidak memperoleh
kenyamanan dalam berwisata.
Salah satu pertimbangan agar lingkungan kawasan wisata tidak mengalami kerusakan
adalah mengetahui daya dukung wisatanya. Daya dukung wisata adalah jumlah maksimum orang
yang boleh mengunjungi satu tempat wisata pada saat bersamaan tanpa menyebabkan kerusakan
lingkungan fisik, ekonomi dan sosial budaya dan penurunan kualitas yang merugikan bagi
kepuasan wisatawan (Livina dalam Siswantoro dkk, 2012). Seperti yang diungkapkan oleh
Lucyanti dkk. (2013) bahwa daya dukung lingkungan dapat menentukan kualitas kepuasan dan
kenyamanan pengunjung dalam menikmati aktivitas wisata di area wisata yang dikunjungi. Hal ini
dikarenakan daya dukung lingkungan daya tarik wisata berkaitan erat dengan jumlah wisatawan
yang datang mengunjungi daya tarik wisata tersebut.Apabila daya dukung wisata terlampaui maka
dapat mengurangi kenyamanan dan kepuasan wisatawan karena banyaknya wisatawan.
Coban Putri sebagai kawasan wisata alam harus tetap mempertahankan keunggulan
lingkungan alamnya sebagai daya tarik utama. Maka perlu diketahui seberapa banyak wisatawan
yang dapat ditampung oleh Coban Putri agar kegiatan wisata yang ada dapat berjalan dengan baik
dengan mempertimbangkan aspek fisiknya (luas kawasan), aspek ekologi yakni lingkungannya dan
juga mepertimbangkan aspek manajerialnya. Seperti yang diungkapkan oleh Sayan dan Atik (2011)
untuk menentukan daya dukung wisata dapat menggunakan metode cifuentes dengan menghitung
tiga jenis daya dukung yakni daya dukung fisik (luas wilayah), daya dukung riil (ekologi) dan daya
dukung efektif (manjerial). Penentuan daya dukung atau kemampuan kawasan dalam menampung
jumlah wisatawan dalam suatu waktu menjadi penting dalam ekowisata, karena menyangkut pada
keberlanjutan kelestarian lingkungan/ kawasan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin menganalisis lebih dalam
mengenai daya dukung wisata di Coban Putri sehingga dipilihlah judul “Analisis Daya Dukung
Lingkungan Fisik Wisata Coban Putri”. Menurut Eagle dan McColl dalam Damanik dan Weber
(2006) daya dukung wisata adalah jumlah pengunjung dan infrastruktur wisata yang dapat
ditampung dalam suatu kawasan tanpa mengurangi mutu biofisik dan daya tarik wisata. Menurut
Wolters dalam Wearing dan Neil (2009) daya dukung wisata adalah salah satu tipe daya dukung
lingkungan yang spesifik dan lebih condong kepada daya dukung lingkungan (biofisik dan sosial)
yang mengacu pada aktivitas wisatawan dan pengembangannya. Disini penekanan daya dukung
wisata terdapat pada faktor perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas wisatawan dan
fasilitas yang disediakan oleh pengelola
Dalam penentuan daya dukung wisata dapat ditentukan melalui 3 faktor, yaitu daya dukung
fisik (PCC), daya dukung riil (RCC) dan daya dukung efektif (ECC) yang dapat diuji menggunakan
metode yang dikembangkan Cifuentes dan telah disarankan oleh the International Union for
Conservation of Nature (IUCN) (Sayan dan Atik, 2011).
Adapun tujuan penelitian ini adalah agar dapat mengetahui serta menganalisis daya dukung
Wisata, Riil Efektif,dan Fisik pada Wisata Coban Putri Coban Putri. Sehingga dihasil penelitian
akan dapat diketahui jumlah maksimum orang yang boleh mengunjungi satu tempat wisata pada
saat bersamaan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan fisik, ekonomi dan sosial budaya dan
penurunan kualitas yang merugikan bagi kepuasan wisatawan (Livina dalam Siswantoro dkk,
2012). Dalam hal ini ditekankan pada pengontrolan jumlah kunjungan wisatawan di suatu kawasan
wisata sehingga kawasan wisata tersebut tidak rusak baik dalam hal lingkungan maupun fasilitas
yang baru saja mengalami tahap penyempurnaan karena banyaknya wisatawan.

Metode

Analisis daya dukung lingkungan fisik wisata wisata air Coban Putri, dilakukan di
Dusun Krajan, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Wisata Coban Putri memiliki
luas wilayah 2 ha atau 20.000 m2,, yang terbagi kedalam tiga jenis pemanfaatan ruang, yaitu:
ruang publik seluas 0,5 atau 5.000 m2 , ruang petualangan seluas 1,1 ha atau 11.000 m2 , dan
ruang akomodasi seluas 0,4 ha atau 4.000 m2

Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas 2 jenis, yaitu: data Primer dan
data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa teknik. Dara primer diambil
menggunakan teknik observasi lapangan dan wawancara. Data observasi yang diperoleh
berupa data kondisi aktual lingkungan fisik wisata air terjun, seperti: data jenis vegetasi,
kemiringan lereng dan data wawancara; dan data wawancara berupa variabel faktor rotasi (Rf).
Data sekunder, diambil menggunakan beberapa pendekatan, seperti: studi literatur dan
dokumentasi.

Setelah Didapatkannya data maka akan dilakukan analisis data dalam penelitian ini,
dilakukan dengan menghitung kapabilitas daya dukung fisik objek wisata air terjun Coban Putri
dalam menerima jumlah wisatawan yang datang berkunjung dengan tujuan dapat menghindari
kerusakan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu
menghitung jumlah wisatawan yang datang berkunjung di wisata Coban Putri berdasarkan tiga
pendekatan yang telah dikembangkan oleh Cifuentes (1992) dalam (Toto Aryanto,2016), yaitu:

1. Metode PCC (Daya Dukung Fisik/ Physical Carrying Capacity


Daya dukung fisik dimaksudkan untuk mengetahui batas maksimum dari suatu
kunjungan wisata dengan mempertimbangkan kepuasan pengunjung dalam aktivitas
wisata dalam satuan waktu tertentu (Cifuentas, 1992 dalam Toto Aryanto, 2016).
Rumus yang digunakan untuk menghitung PCC adalah sebagau berikut:
PCC = A x 1/B x Rf
dimana:
A = Luas area yang digunakan sebagai objek wisata
B = Luas kenyamanan pengunjung di objek wisata
Rf = Faktor rotasi atau jumlah kunjungan perhari
2. Metode RCC ( Daya Dukung Rill/ Real Carrying Capacity)
Daya dukung rill merupakan jumlah pengunjung yang diperbolehkan berkunjung ke
suatu kawasan wisata dengan mempertimbangkan faktor koreksi yang sesuai dengan
karakteristik kawasan. Rumus yang digunakan untuk menghitung RCC, adalah:

RCC = PCC x (100-Cf1) x(100-Cf2) x (100-Cf3) …..


100 100 100
Dimana:
PCC = Daya dukung fisik
Cf = faktor koreksi

3. Metode ECC
Daya dukung efektif terkait jumlah dan kapasitas sumber daya manusia dalam
memberikan pelayanan terhadap pengunjung (Toto Aryanto, 2016). Rumus yang
digunakan untuk menghitung ECC, adalah:

ECC = RCC x MC
Dimana : MC = Rn/Rt x 100%
Rn = Jumlah petugas pengelolah yang ada
Rt = Jumlah petugas pengelolah yang ideal

Hasil

Tabel 1. Nilai Daya Dukung Fisik (Physical Carrying Capacity/PCC) wisata air terjun Coban Putri

Ruang A (m²) B(m²) Rf (jam) Nilai PCC


Pengolahan (Pengunjung/hari)

Ruang Publik 5.000 65 2 154

Ruang 11.000 65 2 338


petualangan
Ruang 4.000 65 2 120
Akomodasi
Jumlah 20.000 612

Tabel 2. Nilai Daya Dukung Rill (Real Carrying Capacity/RCC) wisata air terjun Coban Putri

Ruang Pengolahan Cfn Nilai PCC Nilai RCC


Cf1 Cf2 Cf3 Cf4 Pengunjung/jam Pengunjung/jam

Ruang Publik 20,43 61,20 2,35 44,15 154 24,66


Ruang Petualangan 20,43 61,20 2,35 44,15 338 54,13

Ruang Akomodasi 20,43 61,20 2,35 44,15 120 19,21

Jumlah 98

Tabel 3. Nilai Daya Dukung Efektif ( Effective Carrying Capacity/ECC) wisata air terjun Coban Putri

Ruang Pengolahan Nilai RCC MC Nilai ECC


(Pengunjung/hari) (Pengunjung/hari)
Ruang Publik 24,66 71,42 17,61

Ruang Petualangan 54,13 71,42 38,65

Ruang Akomodasi 19,21 71,42 13,71

Jumlah 69,97

Pembahasan

Simpulan

Daftar Rujukan

Damanik, J. dan Weber, H.F. 2006. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Perencanaan Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Sebuah
Pendekatan Konsep ). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kementerian Pariwisata. (2016). Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kementerian
Pariwisata Tahun 2015. Jakarta: Kemenpar.
Lucyanti, S., Hendrarto, B., dan Izzati, M. 2013. “Penilaian Daya Dukung Wisata di Objek Wisata
Bumi Perkemahan Palutungan Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat”,
dalam Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Malang: Universitas Diponegoro.
Oka A. Yoeti. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradaya Paramita.
Sayan, M. S. dan Atik, M. 2011. Recreation Carrying Capacity Estimates for Protected Areas: A
Study of Termessos National Park (Turkey). Ekoloji 20 (78), hlm. 66-74.
Siswantoro, H. 2012. Kajian Daya Dukung Lingkungan Wisata Alam Taman Wisata Alam
Grojogan Sewu Kabupaten Karanganyar. S2 thesis, Universitas Diponegoro.
Wearing, S. dan Neil, J. 2009. Ecotourism: Impacts, Potentials and Possibilities (Second ed.).
Hungary: Routledge.

Anda mungkin juga menyukai