Disusun oleh :
Robi Hari Marhesa (206000101111005)
Dosen Pengampu:
Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D
2. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang telah disebutkan di atas, memunculkan pertanyaan:
1. Upaya apa yang dapat dilakukan dalam perencanaan, pengembangan, dan
pengelolaan kegiatan pariwisata agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan?
2. Aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata
yang berkelanjutan?
3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui:
1. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam perencanaan, pengembangan, dan
pengelolaan kegiatan pariwisata agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan
2. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata
berkelanjutan.
B. PEMBAHASAN
1. Upaya-Upaya yang Dapat Dilakukan dalam Perencanaan, Pengembangan,
dan Pengelolaan Kegiatan Pariwisata agar Tidak Berdampak Buruk
terhadap Lingkungan
a. Melakukan Analisis Kesesuaian Lahan
Pemahaman berbagai karakteristik kawasan pariwisata, diantaranya
kesesuaian lahan menjadi modal utama untuk melakukan pariwisata yang
berkelanjutan (Revolina, et.al., 2020). Salah satu contoh analisis kesesuaian
lahan dalam kawasan pariwisata dapat dilakukan di wisata alam, khususnya
wisata pantai. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulianda (2019)
dalam Revolina, et.al., (2020), analisis kesesuaian lahan wisata pantai dapat
diperhitungkan dengan menggunakan rumus kesesuaian lahan untuk wisata
pantai, yaitu:
Keterangan: RCC = daya dukung riil; PCC = daya dukung fisik; dan Cf = faktor koreksi
Keterangan:
ECC = Daya dukung efektif
MC = Jumlah petugas pengelola wisata =( jumlah staf yang ada/jumlah staf yang dibutuhkan) x 100%
RCC = Daya dukung riil
Analisis daya dukung wisata dilakukan dengan membandingkan data yang
dihasilkan dalam analisis daya dukung sebelumnya (PCC, RCC, dan ECC).
Ketentuannya adalah :
C. KESIMPULAN
Dalam pengembangan kegiatan pariwisata hendaknya tidak berorientasi pada
kepentingan ekonomi semata, melainkan juga memerhatikan kelestarian lingkungan
agar kegiatan pariwisata terjamin keberlanjutannya untuk generasi sekarang maupun
generasi yang akan datang. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan:
(1) menganalisis kesesuaian lahan; (2) menghitung daya dukung lingkungan; (3)
merencanakan lansekap untuk kegiatan wisata; (4) menerapkan prinsip ekowisata;
(5) Melakukan pengelolaan sampah atau limbah; (6) menganalisis dampak wisata
terhadap biodiversity; (7) manajemen jumlah wisatawan; (8) melakukan penilaian
dampak lingkungan akibat aktivitas wisata; (9) menerapkan konsep produksi bersih
pada pengembangan infrastruktur wisata.
Perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan, sektor pariwisata harus
memerhatikan aspek-aspek keberlanjutan dalam rangka mewujudkan pariwisata
yang berkelanjutan (sustainable tourism). Adapun aspek-aspek keberlanjutan
meliputi aspek ekologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya. Kegiatan wisata
yang dilakukan di area wisata harus memerhatikan kelestarian lingkungan (aspek
ekologi), memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat lokal (aspek
ekonomi), dan melibatkan masyarakat dalam pengembangannya sehingga tidak
terjadi gesekan dengan kearifan lokal dan nilai nilai sosial budaya masyarakat
setempat (aspek sosial budaya).
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, R., Dewilda, Y., Khair, H., dan Faklin, M. 2020. “Pengembangan Sistem
Pengelolaan Sampah Kawasan Wisata Pantai Kota Pariaman dengan
Pendekatan Reduce-Reuse-Recycle”. Dalam Serambi Engineering, vol.5, no.3,
hal.1188-1194.
Damanik, J., dan Weber, H., 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Dipayana, A., Sunarta, I.N., 2015. “Dampak Pariwisata terhadap Alih Fungsi Lahan di
Desa Tibubeneng, Kecamatan Kutai Utara, Kabupaten Badung”. Dalam Jurnal
Destinasi Pariwisata, vol.3, no.2, hal.58-66.
Fandeli, C., dan Muhammad, 2019. Analisis Daya Dukung Lingkungan dalam Perspektif
Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Rabbany, M.G., Afrin, S., Rahman, A., Islam, F., and Hoque, F. 2013.
“Environmental Effects of Tourism”. American Journal of Environment
Energy and Power Research, vol.1, no.7, page 117-130.
Revolina, E., Hidayat, A., Basuni, S., dan Widiatmaka, 2020. “Kesesuaian Lahan dan
Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Wisata Alam Pantai Panjang di Kota
Bengkulu”. Dalam Jurnal Ilmu Lingkungan, vol.18, no.2, hal.261-271.
Suarinastuti, I.A, dan Mahagangga, I.,G.,A.,O. 2016. “Pengelolaan Sampah di Daya Tarik
Wisata Wanara Wana/Monkey Forest, Desa Padang Tegal, Ubud”. Dalam
Jurnal Destinasi Pariwisata, vol.4, no.2, hal.25-29.
Sunlu, Ugur. 2003. “Environmental Impact of Tourism”. CIHEAM, vol.17, no.57, page
263-270
Suwena, I Ketut, dan Widyatmaja, I.G.N., 2010. Pengetahun Dasar Ilmu Pariwisata.
Bali: Udayana University Press
Wunani, D., Nursinar, S., dan Kasim, F., 2013. “Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung
Kawasan Wisata Pantai Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone
Bolango”. Dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, vol.1, No.2, hal. 89-
94.
Yustina, E., Avenzora, R., dan Sunarminto, T., 2017. “Analisis Persepsi terhadap Ekologi
dalam Pengembangn Ekowisata di Kabupaten Sleman”. Dalam Jurnal Media
Konservasi, vol.22, no.3, hal.262-268.
Zambrano, A.M.A., Broadbent E.N., and Durham, W.H. 2010. “Social and
Environmental Effects of Ecotourism in the Osa Peninsula of Costarica:
The Lapa Rio Case”. Journal of Ecotourism, vol.9, no.1, page 62-83.