INDRAMAYU
Virda Arifah Rahmatika, Wawargita Permata Wijayanti, Fadly Usman
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: virda.arifahrahmatika@gmail.com
ABSTRAK
Ekowisata Mangrove Karangsong merupakan konservasi hutan mangrove yang juga dimanfaatkan sebagai objek
wisata di Kabupaten Indramayu. Pengembangan ekowisata mampu memberikan manfaat ekonomi kepada
masyarakat, salah satunya meningkatkan pemasukan masyarakat yang selaras dengan jumlah kunjungan
wisatawan yang mencapai 8000-1000 orang. Akan tetapi, jumlah pengunjung tersebut telah melebihi kapasitas
daya dukung kawasan yang hanya 643 orang per hari. Disamping itu, permasalahan lingkungan yang kompleks
terjadi pada kawasan ekowisata seperti volume sampah yang meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat
terkait kelestarian mangrove, dan ancaman dari mata pencaharian masyarakat, bertentangan dengan konsep
pembangunan ekowisata berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi
aspek lingkungan pada Ekowisata Mangrove Karangsong, sebagai bagian dari konsep ekowisata berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan 13 variabel, yang akan dinilai oleh responden. Teknik analisa
yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan teknik skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi nilai yang
dimiliki setiap variabel berdasarkan penilaian aspek lingkungan yang telah dilakukan berkisar antara 2,55-4,82,
dengan median 3,91. Terdapat empat variabel dengan nilai dibawah median yaitu, pencemaran pada area yang
dilindungi (2,55), ancaman mata pencaharian masyarakat (2,73), gangguan terhadap upaya konservasi (3,45),
dan kapasitas wisata yang overloading (3,64). Dengan dua variabel memiliki nilai tertinggi adalah
kehancuran/kerusakan sekitar lingkungan pantai (pesisir) (4,82), eksploitasi sumber daya alam (4,45), dan
tekanan pembangunan terhadap sumber daya (4,45). Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pariwisata pada
kawasan ekowisata memberikan tekanan yang besar terhadap aspek lingkungan.
ABSTRACT
Karangsong Mangrove Ecotourism is a mangrove forest conservation which is also used as a tourist attraction in
Indramayu Regency. The development of ecotourism is able to provide economic benefits to the community, one
of which is increasing community income which is in line with the number of tourist visits that reach 8000-1000
people. However, the number of visitors has exceeded the carrying capacity of the area which is only 643 people
per day. In addition, the occurrence of complex environmental problems in ecotourism areas such as the
increasing volume of waste, lack of public awareness regarding mangrove conservation, and threats from
community livelihoods, contradict the concept of sustainable ecotourism development. Therefore, this study aims
to identify the condition of environmental aspects in Karangsong Mangrove Ecotourism, as part of the concept of
sustainable ecotourism. This research was conducted by considering 13 variables, which will be assessed by the
respondents. The analysis technique used is descriptive statistics and scoring techniques. The results showed that
the variation in the value of each variable based on the environmental aspect assessment that had been carried
out ranged from 2.55-4.82, with a median of 3.91. There are four variables with values below the median, namely,
pollution in protected areas (2.55), threats to community livelihoods (2.73), disturbances to conservation efforts
(3.45), and overloading tourism capacity (3.64). With two variables having the highest values, namely the
destruction/damage around the coastal (coastal) environment (4.82), exploitation of natural resources (4.45),
and development pressure on resources (4.45). This shows that tourism activities in ecotourism areas place great
pressure on environmental aspects.
Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022 101
PENILAIAN ASPEK LINGKUNGAN PADA KAWASAN EKOWISATA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU
102 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022
Virda Arifah Rahmatika, Wawargita Permata Wijayanti, Fadly Usman
Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022 103
PENILAIAN ASPEK LINGKUNGAN PADA KAWASAN EKOWISATA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU
104 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022
Virda Arifah Rahmatika, Wawargita Permata Wijayanti, Fadly Usman
R R
a a
t t
a a
N Variab N Variab
A B C D E F G H I J K - A B C D E F G H I J K -
o el o el
r r
a a
t t
a a
gan Kehanc
hidup uran/k
Gangg erusak
4
uan 1 an
3 ,
terhad 3 lingkun 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 , 8
ap 3 2 2 3 4 5 5 4 4 4 2 . gan
. 4 2
upaya alam
5
konser (pesisir
vasi )
Ekspoli 4 Sumber: Hasil Analisis (2022)
5 tasi
4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4
, Berdasarkan perhitungan rata-rata nilai
. sumbe 4
r daya 5 variabel, di peroleh nilai median sebesar 3,91.
Tekana Nilai median tersebut digunakan untuk
n menentukan kondisi yang dimiliki pada setiap
pemba 4
6 ngunan , variabel. Berikut merupakan status masing-
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4
. terhad 4 masing variabel berdasarkan nilai median:
ap 5
sumbe Tabel 4. Status pada setiap Variabel
r daya No. Variabel Rata-rata Status
Pence Kehancuran/kerusakan
maran 1. 4,82 Baik
2 lingkungan alam (pesisir)
pada 2. Ekspolitasi sumber daya 4,45 Baik
7 ,
area 2 1 2 1 2 4 3 4 2 5 2 Tekanan pembangunan
. 5 3. 4,45 Baik
yang terhadap sumber daya
5
dilindu Peningkatan penghargaan
ngi 4. 4,00 Baik
terhadap lingkungan alam
Ancam 5. Daya tarik bagi pengunjung 4,00 Baik
an dari Menghancurkan kualitas
2 6. 4,00 Baik
mata lingkungan hidup
8 ,
pencah 2 2 3 2 2 5 3 2 2 5 2
. 7 Perlindungan sumber daya
arian 7. 3,91 Baik
3 alam
masyar
8. Hasil panen berkelanjutan 3,91 Baik
aka
Meningkatkan kualitas
Pening 9. 3,91 Baik
lingkungan hidup
katan
Kapasitas wisatawan yang
pengha 10. 3,64 Buruk
4 overloading
rgaan
9 , Gangguan terhadap upaya
terhad 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 11. 3,45 Buruk
. 0 konservasi
ap
0 Ancaman dari mata
lingkun 12. 2,73 Buruk
gan pencaharian masyarakat
alam Pencemaran pada area yang
13. 2,55 Buruk
Daya dilindungi
4 Sumber: Hasil Analisis (2022)
1 tarik
,
0 bagi 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4
0
. pengun
0
jung
Kapasit
as
3
1 wisata
,
1 wan 4 4 4 5 4 3 3 1 4 4 4
6
. yang
4
overloa
ding
Mengh
ancurk
1
an 4 Gambar 5. Grafik Batang Variabel Aspek
kualita , Lingkungan
2 5 4 4 3 2 4 4 4 5 5 4
s 0
.
lingkun 0
gan Berdasarkan grafik diatas, dapat terlihat
hidup
bahwa 9 variabel memiliki nilai lebih dari sama
Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022 105
PENILAIAN ASPEK LINGKUNGAN PADA KAWASAN EKOWISATA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU
dengan 3,91, termasuk kedalam kondisi baik, dan diskusi ini dilakukan agar tidak adanya dampak
4 variabel memiliki nilai dibawah 3,91, termasuk negatif yang diterima oleh konservasi akibat
kedalam kondisi buruk. Sembilan variabel dengan pembangunan yang dilakukan.
kondisi baik yaitu, kehancuran/kerusakan 4. Menghancurkan kualitas lingkungan hidup
lingkungan alam (pesisir), eksploitasi sumber Variabel ketiga adalah menghancurkan
daya, tekanan pembangunan terhadap sumber kualitas lingkungan hidup dengan nilai 4,00 (baik).
daya, menghancurkan kualitas lingkungan hidup, Pada kondisi eksisting sudah adanya papan
daya tarik bagi pengunjung, peningkatan himbauan dan larangan terkait tindakan-tindakan
penghargaan terhadap lingkungan alam, yang dapat merusak ekowisata atau lingkungan
perlindungan sumber daya alam, hasil panen mangrove. Pengelola ekowisata telah
yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas menyediakan petugas untuk berjaga dan
lingkungan hidup. Sedangkan untuk empat memantau kegiatan yang dilakukan oleh
variabel dengan kondisi buruk yaitu, pencemaran wisatawan saat berada di area ekowisata,
pada area yang dilindungi, ancaman mata sehingga kegiatan pariwisata tidak berpotensi
pencaharian masyarakat, gangguan terhadap merusak konservasi. Namun, karena masih
upaya konservasi, dan kapasitas wisata yang kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh
overloading. Penjelasan secara rinci pada setiap wisatawan menyebabkan masih ditemukannya
variabel sebagai berikut: sampah yang dibuang secara sembarangan.
1. Kehancuran/kerusakan lingkungan alam
(pesisir)
Variabel yang memiliki nilai paling tinggi
adalah kehancuran/kerusakan lingkungan alam
(pesisir), dengan nilai 4,82 (baik). Pada kondisi
eksisting masyarakat dan pengelola ekowisata
telah bekerja sama untuk menjaga lingkungan
sekitar sehingga lingkungan lokal masyarakat
masih terjaga dengan baik. Adanya larangan Gambar 6. Sampah di Ekowisata Mangrove
terkait merusak pohon mangrove, membuang Karangsong
sampah secara sembarangan, dan penembakan 5. Daya tarik bagi pengunjung
burung menjaga lingkungan alam pesisir dari Variabel daya Tarik bagi pengunjung juga
kehancuran. berada pada posisi ketiga dengan nilai 4,00 (baik).
2. Ekspolitasi sumber daya Ekowisata Mangrove Karangsong merupakan
Ekspolitasi sumber daya merupakan objek wisata yang memiliki daya tarik utama
variabel dengan nilai tertinggi kedua yaitu 4,45 natural atau alam berupa konservasi mangrove
(baik). Pada kondisi eksisting sudah tidak adanya dan laut Indramayu. Ekowisata Mangrove
perubahan lahan konservasi menjadi tambak Karangsong merupakan satu-satunya wisata alam
yang dapat menyebabkan abrasi pantai. Tidak yang menjadikan mangrove sebagai daya tarik
adanya penebangan pohon mangrove secara wisata yang ada di Kabupaten Indramayu
sembarangan pada area konservasi. Selain itu, Wisatawan memiliki rasa penasaran yang tinggi
sudah terdapat larangan untuk tidak untuk berkunjung ke destinasi wisata alam
mengeksploitasi sumber daya seperti, menebang dengan daya tarik utama mangrove. Atraksi
pohon sembarangan dan menembak burung yang berjalan pada track bambu yang mengelilingi
ada di kawasan konservasi. kawasan mangrove merupakan salah satu hal
3. Tekanan pembangunan terhadap sumber yang menarik pengunjung untuk datang ke
daya ekowisata ini.
Variabel tekanan pembangunan terhadap
sumber daya memiliki tertinggi kedua ini yaitu,
4,45 (baik). Hal ini dikarenakan, pembangunan
yang dilakukan di sekitar kawasan tidak
menggunakan sumber daya secara berlebihan
yang dapat merusak konservasi mangrove. Selalu
ada koordinasi dan izin antara pembangun dan
juga pengelola sumber daya, ketika suatu
pembangunan akan dilakukan. Kerjasama dan
106 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022
Virda Arifah Rahmatika, Wawargita Permata Wijayanti, Fadly Usman
Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022 107
PENILAIAN ASPEK LINGKUNGAN PADA KAWASAN EKOWISATA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU
108 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022
Virda Arifah Rahmatika, Wawargita Permata Wijayanti, Fadly Usman
itu, air cucian kapal dan sampah sisa melaut juga ekowisata terlaksana dengan sepenuhnya.
dibuang secara sembarangan ke laut. Petani Konsep ekowisata yang dilakukan secara tepat
bakau juga dapat berpotensi menjadi ancaman dapat memberikan manfaat bagi lingkungan,
konservasi mangrove dikarenakan kegiatan masyarakat, dan wisatawan, serta memberikan
menangkap kepiting yang dilakukan pada malam dampak kecil terhadap konservasi.
hari dapat mengakibatkan petani tidak melihat
dengan baik, sehingga tanaman bakau yang DAFTAR PUSTAKA
masih kecil terkadang terinjak oleh petani. Hal Ardhana, I. P. G. 2018. Evaluasi Perkembangan
tersebut dapat mengancam konservasi mangrove Kegiatan Ekowisata di Areal Kawasan
yang dilakukan. Hutan. s.l., Prosiding Seminar Nasional
13. Pencemaran pada area yang dilindungi Pendidikan Biologi.
Variabel dengan nilai terendah dan Utomo, Chandra E.W., dan Prasetyo, A. 2019.
dibawah nilai median adalah pencemaran pada Pengembangan Pariwisata Yang
area yang dilindungi, dengan nilai 2,55 (buruk). Berkelanjutan: Inovasi, Teknologi Dan
Pada kondisi eksisting masih adanya masyarakat Kearifan Lokal. Jember. UPT
yang mencemari area yang dilindungi seperti, Penerbitan Universitas Jember.
nelayan yang membuang oli ataupun solar secara Gunawan, H., Sugiarti, S., dan Iskandar. 2017.
sembaranagan langsung ke laut dan limbah Dynamics of mangrove community in
domestik yang dibuang oleh masyarakat dapat revegetation area of Karangsong,
mencemari air laut dan berdampak pada north coast of Indramayu District,
mangrove. Konservasi mangrove Karangsong juga West Java, Indonesia. Biodiversitas.
tercemar karena adanya tumpahan minyak 18(2):659-665.
pertamina yang secara tidak sengaja Siswantoro, H., Anggoro, S., dan Sasongko, Dwi P.
menyebabkan tercemanya air laut. 2012. Strategi Optimasi Wisata
Massal di Kawasan Konservasi Taman
KESIMPULAN
Wisata Alam Grojogan Sewu. Jurnal
Variasi nilai yang dimiliki setiap variabel Ilmu Lingkungan. 10(2):100-110.
berdasarkan penilaian aspek lingkungan yang Karangsong, P. L. 2021. Laporan Data
telah dilakukan berkisar antara 2,55 - 4,82, Pengunjung. Indramayu. Pantai
dengan median 3,91. Terdapat empat variabel Lestari Karangsong.
dengan nilai dibawah median yaitu, pencemaran Keputusan Bupati No.523.05/Kep.152-
pada area yang dilindungi (2,55), ancaman mata ADiskanla/2014 tentang Penetapan
pencaharian masyarakat (2,73), gangguan Kawasan Pusat Mangrove Desa
terhadap upaya konservasi (3,45), dan kapasitas Karangsong sebagai Pusat Restorasi
wisata yang overloading (3,64). Dengan dua dan Pembelajaran Mangrove di
variabel memiliki nilai tertinggi adalah Kabupaten Indramayu.
kehancuran/kerusakan sekitar lingkungan pantai Fau, M.A.F., dan Akliyah, L.S. 2013. Penilaian
(pesisir) (4,82), eksploitasi sumber daya alam Kualitas Lingkungan dan Fasilitas
(4,45), dan tekanan pembangunan terhadap Ekowisata Darajat Pass Kabupaten
sumber daya (4,45). Apabila dirata-rata variabel Garut. Jurnal Perencanaan Wilayah
aspek lingkungan memiliki nilai 3,82. Hal ini dan Kota. 13(1):1-8.
membuktikan bahwa penerapan konsep Oni, C.K., dan Basuni, S. 2019. Success story
ekowisata telah dilakukan, namun masih belum Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di
optimal. Pada kondisi eksisting masih adanya Pantai Karangsong Kabupaten
permasalahan yang terjadi, seperti nelayan yang Indramayu. Journal of Natural
masih membuang oli atau solar langsung ke laut, Resources and Environmental
masyarakat dan wisatawan yang masih Management. 9(3):787-796.
membuang limbah secara sembarangan, serta P.T Pertamina, 2020. Peta Udara Ekowisata
manfaat konservasi yang belum dirasakan oleh Mangrove Karangsong, Kecamatan
seluruh masyarakat. Dengan hasil penilaian yang Indramayu, Kabupaten Indramayu
dilakukan, diharapkan pengelola Ekowisata 2020. Indramayu. P.T Pertamina.
Mangrove Karangsong dapat mengoptimalkan Kavanagh, P., dan Pitcher, T.J. 2004.
pengelolaan ekowisata, sehingga konsep Implementing Microsoft Excel
Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022 109
PENILAIAN ASPEK LINGKUNGAN PADA KAWASAN EKOWISATA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU
110 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 2, April 2022