Anda di halaman 1dari 7

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA MANGROVE

PASIR SAKTI

Proposal Penelitian

Oleh

Anastya Monica Sari


1914151024

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Indonesia memiliki daerah kawasan dengan ekosistem mangrove terluas di dunia.


yaitu sekitar 25% Hutan mangrove diindonesia. Selain itu, Indonesia menjadi
Negara yang memiliki jenis mangrove terkaya didunia. Tanaman mangrove
termasuk dalam ekosistem langka dan hanya mempunyai luas sebesar 2% dari
jumlah permukaan bumi.

Mangrove sebagai hutan pantai yang memiliki fungsi ekonomi, salah satunya
yaitu sebagai kawasan yang berpotensi untuk tempat rekreasi atau Pariwisata,
Pariwisata merupakan masyarakat, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi,
sehingga situasi ini patut mendapat perhatian besar dari pakar dan perencana
pembangunan. Perjalanan terkait pariwisata, termasuk pemanfaatan obyek dan
atraksi pariwisata dan bisnis terkait bidang ini (Bahiyah, 2018).

Pemahaman mengenai perasaan pengunjung dan kepuasan perlu dilakukan dengan


suatu survei untuk mengetahui suatu kepuasan pengunjung terhadap objek wisata.
Hal Ini bertujuan untuk menginformasikan suatu data efektif untuk
pengembangan objek daya tarik wisata yang menarik. Menurut Febryano dan
Rusita (2018) wisatawan yang berkunjung ke objek ekowisata secara tidak
langsung dapat memahami bahwa konservasi merupakan suatu yang perlu
dilindungi.

Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi di pulau sumatera yang


mempunyai potensi wisata yang tinggi. Salah satunya yaitu objek wisata
mangrove, lampung timur. Objek wisata mangrove adalah sumberdaya milik
bersama, Ariftia (2014) berpendapat bahwa wisata mangrove menyimpan potensi
mulai dari fisik, ekonomi, maupun ekologi. Objek wisata ini menjadi alternatif
pariwisata yang diminati masyarakat karena menawarkan keindahan dan
pendidikan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian yang dilakukan yaitu.


1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi wisatawan mengunjungi Objek
Wisata, di Mangrove ditinjau dari Push Factor?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi wisatawan mengunjungi Objek
Wisata, di Mangrove ditinjau dari Pull Factor?
3. .Apa upaya konservasi oleh pengunjung terhadap Objek Wisata, di
Mangrove?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tujuan dari penelitian ini yaitu.


1. Mengetahui persepsi pengunjung berdasarkan Push Factor dari
pengunjung Objek wisata mangrove Lampung timur.
2. Mengetahui persepsi pengunjung berdasarkan Pull Factor dari pengunjung
Objek wisata mangrove Lampung timur.
3. Mengetahui persepsi pengunjung berdasarkan upaya konservasi oleh
pengunjung terhadap Objek wisata mangrove Lampung timur.

1.3 Manfaat Penelitian

Secara umum hasil dari data penelitian ini diharapkan dapat memberi
pengetahuan barkaitan dengan ekowisata khususnya tentang persepsi wisatawan
serta dapat menjadi sumber referensi untuk perencanaan pengembangan objek
wisata mangrove dipasir sakti, dan untuk calon penelitian lain yang tertarik
melakukan penelitian dengan topik dan permasalahan berbeda.

1.4 Kerangka Pemikiran

Objek wisata mangrove pasir sakti merupakan objek wisata keluarga yang
ramai dikunjungi oleh wisatawan. Konsep yang diangkat sangat menarik. Karena
konsep yang diterapkan yaitu wisata rekreaksi berpadu dengan konsep alam.
Data mengenai kepuasan wisatawan perlu diketahui untuk bahan refrensi
pengembangan objek dan daya tarik di Objek wisata mangrove pasir sakti.
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif.
Pengambilan data dengan pengamatan secara langsung di lapangan dan
wawancara kepada wisatawan yang berada di lokasi maupun secara online
dengan menggunakan kuesioner. Perhitungan jumlah responden yang akan
diwawancarai menggunakan Rumus Slovin. Persepsi pengunjung terhadap daya
tarik obyek wisata mangrove di bagi menjadi empat variable, yaitu push factor,
pull factor, upaya konservasi oleh pengunjung. Kemudian Data tersebut
dianalisis menggunakan Skala Likert. Skor pada tiap pernyataan juga mengukur
intensitas sikap responden terhadap pernyataan yang diberikan. Hasil analisis
persepsi pengunjung terhadap daya Tarik obyek wisata mangrove dapat
digunakan sebagai referensi pengembangan wisata di mangrove .
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekowisata

Pariwisata merupakan perjalanan seorang wisatawan ke daerah terpencil untuk


ikut serta dalam kegiatan pariwisata dengan rangka menikmati serta belajar
tentang sumber daya alam dan budaya daerah, dengan mengutamakan konservasi
sumber daya alam dan lingkungan dalam melestarikan yang ada. Jenis, habitat
mereka dan pasar masyarakat lokal dapat ditingkatkan (Pattiwael, 2018).
Ekowisata adalah upaya konservasi yang dikemas dalam bentuk tempat wisata
sehingga pengunjung tidak hanya menikmati keindahan ekosistem alami tetapi
juga ikut dalam pelestarian lingkungan (Kete, 2016). Ekowisata secara langsung
dapat memberi manfaat terhadap lingkungan, budaya serta ekonomi masyarakat
sekitar, ekowisata adalah suatau bentuk pemanfaatan alam yang mengutamakan
jasa alam bagi kepuasan manusia (Andinya dkk., 2019).

Menurut Sofiyan et. al., (2019), pariwisata merupakan suatu bisnis terbesar dan
terkuat di dunia. Sektor pariwisata adalah mesin utama perekonomian global
karena menawarkan sejumlah manfaat, seperti kemampuan untuk menghasilkan
devisa dalam jumlah yang signifikan, memperluas kesempatan kerja serta
mengenalkan budaya suatu negara. Konsep pengembangan pariwisata alternatif
yang sesuai serta berkontribusi aktif dalam keberlanjutan berbagai aspek
dikembangkan berdasarkan perkembangan sektor pariwisata saat itu (Bramsah
dan Dermawan, 2017). Menurut Prasetio et. al., (2019) pengembangan ekowisata
mangrove sebagai salah satu cara melestarikan ekosistem pesisir.
Ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang memfokuskan pada isu
keberlanjutan serta lingkungan. Ekowisata merupakan jenis ekowisata yang
memperhatikan unsur-unsur seperti pendidikan, pemahaman dan dukungan untuk
perlindungan sumber daya alam, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal
(Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009).

2.2. Persepsi

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai obyek. Pendapat


wisatawan saat memilih destinasi wisata untuk rekreasi menunjukkan bahwa ada
variasi, semua tergantung pada masing-masing orang. Misalnya, seseorang dengan
motif dalam situasi yang sama memandang suatu objek secara berbeda. Sepanjang
pengembangan ekowisata, kepercayaan jaringan dan wisatawan dalam situasi saat
ini dan harapan masa depan untuk olahraga ekowisata dapat menjadi sangat
penting sehingga perbaikan model dapat dilakukan secara berkelanjutan (Prasetyo,
et. al., 2019).

Persepsi adalah kegiatan interaktif dalam diri individu, berkat ide yang kuat dan
interpretasi efek yang membantu organisme atau individu menjadi sesuatu yang
bermakna (Hadi, 2018). Kepuasan wisatawan dikendalikan oleh persepsi yang
melibatkan interaksi kompleks dari pemilihan, persiapan, dan interpretasi tempat
wisata. Jika opini wisatawan negatif maka akan menimbulkan ketidakpuasan dan
penolakan untuk mengunjungi objek wisata tersebut (Febriyanto dan Rusita,
2018).

2.3. Wisatawan
DAFTAR PUSTAKA

Ariftia IR., Qurniati R., dan Herwanti S. 2014. Nilai Ekonomi Total Hutan
Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten
Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 2(3): 19-28.

Bahiyah.C., Hidayat. W., Sudarti. 2018. Strategi pengembangan potensi


pariwisata di Pantai Duta Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmu Ekonomi.
2(1) : 95-103.

Febryano, I. G., Rusita. 2018. Persepsi wisatawan dalam pengembangan wisata


pendidikan berbasis konsevasi gajah sumatera. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3) : 376-382.

Anda mungkin juga menyukai