Anda di halaman 1dari 6

PERAN PRENJAK DALAM MEWUJUDKAN

DAERAH KONSERVASI BERBASIS ECO EDU


WISATA MANGROVE DI DUSUN TAPAK
TUGUREJO KOTA SEMARANG
1
Dedien Ermiliansa, 2Adji Samekto dan 3Hartuti Purnaweni
1
Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Jl. Imam Bardjo Semarang
2
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Jl. Imam Bardjo Semarang
3
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudhartho Semarang

Abstrak
Dengan kondisi lingkungan pesisir yg mengalami degradasi di Dusun Tapak
inilah yang mengawali terbentuknya Perkumpulan Pemuda Peduli Lingkungan Tapak.
Perkumpulan Pemuda Pemuda Peduli Lingkungan Tapak “PRENJAK” adalah Organisasi
yang memfokuskan kegiatannya di kawasan pesisir guna melakukan kegiatan konservasi
dan penyelamatan habitat khususnya hutan mangrove atau bakau. Berada di wilayah Ke-
lurahan Tugurejo, didirikan pada tanggal 3 Maret 2001 untuk mencari solusi beberapa per-
masalahan dan melestarikan lingkungan yang ada di wilayah kelurahan Tugurejo Dusun
Tapak yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas regenerasi pemuda masyarakat
dan mengatasi permasalahan lingkungan. Prenjak telah melakukan rehabilitasi tanaman
mangrove di wilayah pesisir Kelurahan Tugurejo dengan tujuan untuk membuat lahan
konservasi. Selanjutnya perkembangan dari kegiatan memunculkan ide untuk membuat
daerah yg sudah di rehabilitasi menjadi kawasan wisata, Konsep ini adalah Eco Edu
Wisata Mangrove (EEWM). EEWM merupakan pengembangan wisata yang menghargai
kaidah-kaidah alam dengan melaksanakan program pembangunan dan pelestarian secara
terpadu antara upaya konservasi sumberdaya alam yang dilakukan dengan melaksanakan
program pembangunan yang memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan dan ramah
lingkungan. Konsep EEWM ini merupakan salah satu alternatif untuk pengembangan ka-
wasan pariwisata dalam suatu wilayah pesisir yang tetap memperhatikan konservasi man-
grove dengan menggunakan sumberdaya serta budaya masyarakat lokal. Pengembangan
Konsep EEWM yang dilakukan pada kawasan konservasi di harapkan memberikan keun-
tungan ekonomis secara langsung yang diperoleh oleh pengelola wisata juga masyarakat
lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PRENJAK dalam mewujudkan
EEWM, dengan lokasi penelitian di dusun Tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang.

Kata Kunci: PRENJAK, Konservasi, Mangrove, Ecowisata , Education

Pendahuluan dengan mayoritas masyarakatnya


Kelurahan Tugurejo terletak di bermatapencaharian sebagai petani
wilayah pesisir Semarang bagian barat tambak. Dengan abrasi yang terjadi pada
pesisir Laut Jawa maka secara langsung
masyarakat mengalami dampak negatif.
Email: dedien.ermiliansa@gmail.com
62 Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014
Peran Prenjak Dalam Mewujudkan Daerah Dedien Ermiliansa, Adji Samekto,
Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata Mangrove dan Hartuti Purnaweni

Permasalahan yang muncul antara lain : penelitian di dusun Tapak kelurahan


tergerusnya daratan yang mengakibatkan Tugurejo Kota Semarang. Tujuan dari
penyempitan luasan tambak, abrasi dan penelitian ini untuk mengetahui kegiatan
rob yang menyebabkan hilangnya tambak, yang telah dilakukan PRENJAK dalam
menurunnya kualitas air tambak secara mewujudkan EEWM untuk mendukung
drastis sehingga menyebabkan kuantitas program Pemerintah Daerah Kota Semarang
dan kualitas produksi tambak menurun. dalam Mewujudkan lahan konservasi
Bagi masyarakat petani tambak di Tugurejo mangrove yang berbasis EEWM. Manfaat
abrasi ternyata bukan satu-satunya masalah Penelitian ini adalah memberikan informasi
yang menyebabkan penurunan kuantitas tentang kegiatan yang telah dilakukan oleh
dan kualitas hasil tambak mereka. Kondisi PRENJAK dalam mewujudkan EEWM.
lingkungan akibat pembangunan belasan
industri di sekitar wilayah kelurahan Metode Penelitian
tersebut telah memperburuk keadaan Lokasi Penelitian
karena keluaran limbah industri yang Penelitian ini akan dilakukan di wilayah
berupa limbah kimia. Keadaan ini telah pesisir Dusun Tapak Kelurahan Tugurejo
memperparah kerusakan tambak. Sungai Kota Semarang.
Tapak yang terdapat di wilayah tersebut Pengumpulan Data
yang merupakan andalan dalam penyediaan Data primer didapatkan secara langsung
air tawar dan saluran irigrasi pertanian dengan cara observasi, dokumentasi, dan
telah tercemar limbah rumah tangga dan wawancara dengan beberapa narasumber
limbah industri. Kondisi ini menyebabkan yang berasal dari masyarakat, instansi, dan
kualitas air menurun dan membahayakan pakar/akademisi. Sedangkan data sekunder
ikan-ikan yang dibudidayakan dalam didapatkan secara tidak langsung dengan
tambak. Disamping itu, sungai Tapak cara studi literatur terhadap dokumen-
juga mengalami pendangkalan dan dokumen yang berkaitan dengan objek
penyempitan terus-menerus. Dari kondisi penelitian pada beberapa instansi terkait
yang terjadi seperti yang diatas membuat Analisis Data
masyarakat dan pemuda tergerak untuk Teknik Analisis data yang digunakan
membuat Perkumpulan Cinta Alam dalam penelitian ini adalah teknik
Tapak “PRENJAK”. Tujuan masyarakat deskriptif kualitatif yang tujuannya adalah
dan pemuda membentuk PRENJAK untuk mendeskripsikan apa yang berlaku
adalah meningkatkan mutu Sumberdaya saat ini dan di dalamnya terdapat upaya
Manusia yang berjiwa peduli lingkungan, mendeskripsikan, mencatat, analisis dan
memberikan dan menginformasikan hal- menginterpretasikan kondisi-kondisi yang
hal yang berkaitan dengan lingkungan saat ini terjadi serta melihat kaitan antara
terhadap masyarakat, berperan aktif dalam variabel-variabel yang ada (Mardialis :
kegiatan konservasi, kampanye, advokasi 2009). Sehingga penelitian ini diharapkan
dan menyuarakan masalah lingkungan, mampu memberi gambaran secara rinci,
usaha-usaha lain sepanjang tidak sistematis dan menyeluruh mengenai
bertentangan dengan azas, maksud dan konsep eco eduwisata di wilayah konservasi
tujuan perkumpulan serta norma hukum mangrove di Dusun Tapak Kelurahan
yang berlaku. Tugurejo Kota Semarang.
Berdasarkan penjelasan diatas
maka rumusan permasalah dari penelitian Hasil Dan Pembahasan
ini bagaimanakah peran PRENJAK dalam Kelurahan Tugurejo merupakan satu
mewujudkan EEWM, dengan lokasi dari 177 kelurahan yang berada di Kota

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 63


Peran Prenjak Dalam Mewujudkan Daerah Dedien Ermiliansa, Adji Samekto,
Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata Mangrove dan Hartuti Purnaweni

Semarang. Lokasinya yang berada di dunia. Eco-traveler pada hakekatnya


pinggir pantai dan berjarak cukup jauh dari konservasionis (Fandeli : 2000).
pusat kota menyebabkan kelurahan tersebut Sumberdaya ekowisata terdiri dari
tidak semaju kelurahan-kelurahan lain di sumberdaya alam dan sumberdaya
Kota Semarang, utamanya yang berada di manusia yang dapat diintegrasikan menjadi
perkotaan. Sebagai daerah yang berpotensi komponen terpadu bagi pemanfaatan
rawan akan bencana abrasi akibat dampak wisata. Berdasarkan konsep pemanfaatan,
perubahan iklim maka PRENJAK mulai wisata dapat diklasifikasikan menjadi
melakukan kegiatan konservasi dan (Fandeli : 2000 dalam Yulianda : 2007) :
penyelamatan habitat khususnya hutan a.Wisata alam (nature tourism),
mangrove. Setalah PRENJAK melakukan merupakan aktivitas wisata yang
proses rehabilitasi hutan mangrove di di ditujukan pada pengalaman terhadap
kawasan pesisir Kelurahan Tugurejo dari kondisi alam atau daya tarik
tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. panoramanya.
Melihat potensi hutan mangrove yang telah b.Wisata budaya (cultural tourism),
direhabilitasi dapat dikembangkan untuk merupakan wisata dengan kekayaan
kegiatan lintas alam, memancing, berlayar, budaya sebagai obyek wisata dengan
berenang, pengamatan jenis burung dan penekanan pada aspek pendidikan.
atraksi satwa liar, fotografi, pendidikan, c.Ekowisata (Ecotourism, green
piknik dan berkemah, serta adat istiadat tourism atau alternative tourism),
penduduk lokal yang hidupnya bergantung merupakan wisata berorientasi pada
pada keberadaan hutan mangrove maka lingkungan untuk menjembatani
dibuatlah eco edu wisata mangrove di kepentingan perlindungan sumberdaya
Kelurahan Tugurejo Kota Semarang. alam/lingkungan dan industri
Sebagai penjabaran dari kepariwisataan.
pengembangan pariwisata berkelanjutan, Kegiatan Prenjak sebelum
dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa mewujudkan eco edu wisata mangrove.
eko edu wisata merupakan konsep dari Kegiatan aksi pertama dalam rangka
pengembangan pengelolaan lingkungan merehabilitasi kawasan pesisir Keluran
hidup melalui sektor pariwisata yang Tugurejo yang dilakukan pada tahun
memberikan nilai tambah terhadap upaya 2008, PRENJAK melakukan penanaman
pelestarian lingkungan (Braddon : 2001). mangrove 20.000 batang, pembibitan
Ekowisata lebih popular dan banyak mangrove 50.000 batang serta membuat
dipergunakan dibandingkan dengan Alat pemecah Ombak (APO) sepanjang
terjemahan yang seharusnya dari istilah 100 meter kegiatan ini terselenggara atas
ecotourism. Pengertian tentang ekowisata kerjasama Lembaga Swadaya Masyarakat
mengalami perkembangan dari waktu (NGO) Bintari yang di fasilitasi oleh
ke waktu. Namun, pada hakekatnya, FOE Japan. Pada tahun 2009 melanjutkan
pengertian ekowisata adalah suatu kegiatan penanaman mangrove 50.000
bentuk wisata yang bertanggung jawab batang dan melanjutkan kegiatan
terhadap kelestarian area yang masih alami pembangunan APO sepanjang 100
(natural area), memberikan manfaat secara meter dengan bekerjasama dengan LSM
ekonomi dan mempertahankan keutuhan Bintari yang di fasilitasi oleh FOE Japan.
budaya pada masyarakat setempat. Atas Dilanjutkan dengan pembuatan jembatan
dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pembibitan mangrove. Setelah itu Prenjak
pada dasarnya merupakan bentuk gerakan mulai membuat pembibitan mangrove
konservasi yang dilakukan oleh penduduk secara mandiri. Pada tahun 2009 pengrus

64 Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014


Peran Prenjak Dalam Mewujudkan Daerah Dedien Ermiliansa, Adji Samekto,
Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata Mangrove dan Hartuti Purnaweni

PRENJAK mulai membuat konsep daerah DKP Kota Semarang. Untuk kegiatan
yang sudah direhabilitasi mangrove menjadi eco edu wisata pada tahun 2012 dari PT
daerah eco wisata. Setelah dapat dana dari Marimas, kegiatan shoting gadis petualang
penjualan bibit mangrove PRENJAK mulai trans tv, foto pre-wedding, serta kegiatan
membeli alat-alat untuk kelengkapan eco edukasi dari kalangan mahasiswa (Unika)
wisata. Pada tahun 2010 pemerintah mulai , SMA SMP (Permata Bangsa) sampai
membantu dalam penanaman, pembibitan SD negeri 02 (kerjasama dengan Green
mangrove dan pembuatan perahu viber Community).
dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Berdirinya sampai sekarang
Semarang melalui program PNPM Mandiri. PRENJAK telah berhasil melakukan
Pembuatan APO sepanjang 120 meter Kegiatan berupa dari:
dilanjutkan dengan kerjasama LSM Bintari 1.Mangrove Cultivation (Pembibitan
di fasilitasi oleh Mercy Corp. Amerika. Mangrove) PRENJAK berhasil
Perhatian dari kalangan akademisi mulai membibitkan mangrove jenis :
melakukan penelitian–penelitian dan a.Bibit jenis Rhizophora apiculata
kerjasama dengan Universitas Undip dan b.Bibit jenis Rhizophora stylosa
Unnes melakukan penanaman mangrove c.Bibit jenis Rhizophora mucronata
4.000 batang. Kerjasama dengan pemerintah d.Bibit jenis Avicenia alba
mulai dilanjutkan oleh Badan Lingkungan e.Bibit jenis Bruguera gymnorizha
Hidup Kota Semarang dengan melanjutkan 2.Mangrove Rehabilitation
pembuatan APO sepanjang 145 meter dan “PRENJAK” dan masyarakat Tapak
penanaman mangrove sebanyak 15.000 melakukan rehabilitasi mangrove dengan
batang serta pembibitan sebanyak 15.000 penanaman rutin atas Pemerintah, NGO,
batang. Swasta dan akademisi. Sejak rehabilitasi
Pada tahun 2011 mulai banyak kerjasama mangrove di wilayah pesisir beberapa
dengan kalangan dari berbagai yayasan Tahun yang lalu penanaman mangrove
dan perusahaan swata yang melakukan menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat
penanaman bibit mangrove. Pembuatan dan pemuda Dusun Tapak, telah menanam
APO terus dilanjutkan dengan kerjasama kurang lebih 200 ribu bibit mangrove.
pemerintah dan LSM Bintari yang 3.Eco Edu Wisata Mangrove
difasilitasi oleh FOE Japan sepanjang 300 Kegiatan eco edu wisata yang di sediakan
meter dan penanaman mangrove sebanyak PRENJAK pada tahun 2013 dapat dipilih
90.000 batang. Pada tahun 2011 menjadi sesuai kebutuhan wisatawan dengan
salah satu destinasi eco wisata mangrove berbagai paket yaitu :
Kota Semarang, yang melakukan eco a.Susur hutan mangrove dengan perahu
wisata mangrove pada saat itu stasiun tradisonal.
televisi Tans dan global dengan acara b.Pengenalan/pendidikan jenis
memasak ala Farah Quinn, acara jejak mangrove.
petualang, dan petualangan panji. Tidak c.Bird watching.
hanya wisatawan lokal wisatawan dari d.Membibitkan mangrove.
Jepang pun melakukan kegiatan eco wisata e.Menanam mangrove.
mangrove di Kelurahan Tapak Tugurejo. f.Panen ikan / gogoh.
Pada tahun 2012 pembangunan APO g.Mengamati teknologi tepat guna
tetap dilanjutkan dengan kerjasama (APO) “Alat pemecah Ombak”.
Angaksapura, DKP Kota Semarang, dan h.Pasar ikan tengah laut.
FOE Japan sepanjang 400 meter. Dan i.Pre-wedding Area.
penanaman mangrove 15.000 batang oleh

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 65


Peran Prenjak Dalam Mewujudkan Daerah Dedien Ermiliansa, Adji Samekto,
Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata Mangrove dan Hartuti Purnaweni

Di Dusun Dukuh Tapak Kelurah- terhadap ekosistem mangrove dan interak-


an Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Sema- sinya (budidaya perikanan tambak). Objek
rang Terdapat Mangrove Education Centre wisata di utamakan pada ekosistem man-
(MEC). MEC ini terwujud atas kerjasa- grove sebagai habitat flora dan fauna yang
ma Pemerintah Kota Semarang, Swasta, beraneka ragam dan memiliki karakteristik
Masyarakat (PRENJAK), dan Lembaga khas, serta kondisi geologis tapak dan seki-
Swadaya Masyarakat (NGO). tarnya sebagai objek visual dengan tidak
Berdasarkan Rencana Tata Ruang meninggalkan adat budaya masyarakat
Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun setempat. Masyarakat selain merasakan
2011-2031, zona berdasarkan pola ruang dan melihat secara langsung suasana alami
wilayah Kota Semarang yaitu kawasan pada keadaan sebenarnya, sehingga di-
pantai berhutan bakau/mangrove adalah harapkan selain menyediakan sarana wisat
kawasan pesisir laut yang merupakan habi- alam, juga memberikan pengetahuan dan
tat alami hutan yang berfungsi memberikan pengalaman kepada masyarakat terhadap
perlindungan kepada perikehidupan pantai kekayaan dan kelestarian sumber daya
dan lautan. Kawasan tersebut di tetapkan mangrove, serta meningkatkan kepedulian
di kecamatan Tugu dan Kecamatan Genuk masyarakat untuk memelihara kelesatarian
Meliputi : kelurahan Mangunharjo, Mang- sumber daya alam terutama mangrove.
kang Kulon, Mangkang Wetan, Randu Gar- Di dalam DED Konsep pengembangan
ut, Karanganyar, Tugurejo, Terboyo Kulon EEWM terbagi mejadi 3 yaitu :
dan Trimulyo. Memprioritaskan Kelurah- a.Konsep Ruang
an Tugurejo dan karang anyar sebagai pri- Pada EEWM ruang dijadikan wadah
oritas satu, Kelurahan Mangunharjo priori- untuk aktivitas yang dilakukan sesuai
tas dua dan Kelurahan Mangakang Kulon dengan fungsi yang akan dikembangkan
sebagai prioritas tiga, sebagai kelurahan pada ruang tersebut. Berdasarkan
yang berpotensi terhadap pengembangan fungsi yang akan dikembangkan ruang
lahan dan tersedianya embrio kawasan eco pada tapak diabagi menjadi : ruang
edu wisata mangrove di Kecamatan Tugu penerimaan, ruang pelayanan, ruang
Kelurahan Tugurejo Kota semarang. wisata, ruang penyangga dan ruang
Hal ini di karenakan Pemerintah konservasi.
Kota Semarang melihat kemajuan dari b.Konsep Sirkulasi
proses rehabilitasi di wilayah pesisir Kota Konsep sirkulasi wisata berbentuk
Semarang terutama di Kecamatan Tugu menyebar, dimana ruang pelayanan
Kelurahan Tugurejo sangatlah berpotensi menjadi titik pusat sirkulasi,
dalam dikembangkan untuk menjadi lahan menghubungkan dengan ruang
konservasi yang berbasis eco edu wisata yang lain. Karena letak area yang
mangrove. Hal ini diwujudkan dengan dikembangkan menyebar agar untuk
Pemerintah Kota Semarang dan Dinas memudahkan pengawasan pengunjung
Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dan sumber daya alam
mewujudkanya melalui Penyusunan De- c.Konsep Wisata
tail Enggineering Design (DED) Eco Edu Konsep wisata yang dikembangkan
Wisata Mangrove di Kelurahan Tugurejo pada kawasan EEWM menjadi dua
Kota Semarang. Konsep dasar kawasan yaitu aktivitas wisata yang bersfifat
Eko Edu Wisata Mangrove (EEWM) ada- pendidikan dan non pendidikan.
lah kawasan wisata alam sebagai wadah
untuk memberikan serta meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman pengunjung

66 Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014


Peran Prenjak Dalam Mewujudkan Daerah Dedien Ermiliansa, Adji Samekto,
Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata Mangrove dan Hartuti Purnaweni

Kesimpulan Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten


Berdasarkan hasil penelitian ten- Takalar, Sulawesi Selatan. Bogor :
tang peran dari PRENJAK dalam mewu- Institut Pertanian Bogor.
judkan daerah konservasi yang berbasis Braddon, K.2001. Ecotourism and Con-
eco edu wisata mangrove di Kelurahan Tu- servation. Kumpulan mata kuliah
gurejo Kota semarang dapat disimpulkan ekowisata. Bogor : Institut Perta-
sebagai berikut: nian Bogor.
Peran dari PRENJAK dalam re- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sema-
habilitas mangrove di Kelurahan Tugurejo rang. 2012. Penyusunan Detail En-
sudah baik. Dari proses kepedulian ter- gineering Design (DED) Eco Edu
hadap lingkungan dan mulai melakukan Wisata Mangrove di Kecamatan Tu-
aksi rehabilitasi mangrove sampai terben- gurejo Kota Semarang. : DKP Kota
tuknya daerah eco edu wisata mangrove Semarang
di Kelurahan Tugurejo. Kegiatan PREN- Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sema-
JAK sangatlah perlu dijadikan contoh bagi rang. 2012. Penyusunan Rencana
pengembangan wilayah pesisir khususnya Pengembangan Lahan Konservasi
Kota Semarang karena telah terbukti den- Kota Semarang. : DKP Kota Sema-
gan dengan tercipta kegiatan berupa eco rang
edu wisata mangrove selain melakukan DPRD Kota Semarang. 2011. Laporan
kegiatan rehabilitasi dapat pula mening- Hasil Pembahasan Pansus Raperda
katkan perekonomian masyarakat sekitar tentang Pengelolaan Wilayah Pe-
wilayah tersebut. PRENJAK juga telah sisir dan Perikanan. : DPRD Kota
membuktikan kepeduliannya terhadap Semarang.
wilayah pesisir dengan mendapatkan ber- Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata.
bagai penghargaan dari tingkat Provinsi Yogyakarta : Fakultas Kehutanan
sampai Nasional. Universitas Gadjah Mada.
Dengan kegiatan rehabilitasi Mardalis, 2009, Metode Penelitian Suatu
mangrove sampai eco edu wisata oleh Pendekatan Proposal, bumi aksara,
PRENJAK akhirnya ditidaklanjuti oleh Pe- Jakarta
merintah Kota Semarang dengan membuat Prenjak, 2012, Profil Perkumpulan Cinta
Mangrove Education Centre (MEC) dan Alam Tapak “PRENJAK”, Sekre-
konsep Detail Engineering Design (DED) tariat PRENJAK, Semarang
Eco Edu Wisata Mangrove (EEWM) di Selvi T. 2004. Kajian Pengembangan
Kecamatan Tugu Kota Semarang. Pemer- Ekowisata Mangrove Berbasis
intah Kota Semarang Juga menganggarkan Masyarakat di Taman Wisata Teluk
Dana Alokasi Khusus untuk pembebasan Youtefa Jayapura Papua. Bogor :
lahan yang akan di buat daerah konservasi Institut Pertanian Bogor
yang berbasis eco edu wisata mangrove di Yulianda, F. 2007. Ekowisata bahari seba-
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota gai alternatif pemanfaatan sumber-
Semarang agar dapat terciptanya pengelo- daya pesisir berbasis konservasi.
laan wilayah pesisir secara terpadu dan Makalah Seminar Sains 21 Febru-
berwawasan lingkungan. ari 2007. Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, FPIK Bogor
Daftar Pustaka : Institut Pertanian Bogor
Bahar, A. 2004. Kajian Kesesuaian dan
Daya Dukung Ekosistem Mangrove
untuk Pengembangan Ekowisata di

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 67

Anda mungkin juga menyukai