Anda di halaman 1dari 14

Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal.

93 - 106

PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA SEBAGAI


ALTERNATIF MATA PENCAHARIAN BERKELANJUTAN
MASYARAKAT PESISIR TUGUREJO, KOTA SEMARANG

Reny Yesiana1; Itsna Yuni Hidayati1; Meidiani Lestari Dewi2


Universitas Diponegoro, Semarang 1
Mercy Corp Indonesia2

Email: renyyesiana@gmail.com; iyunihidayati@gmail.com; mdewi@id.mercycorps.org

Abstract

Climate change impacts can’t be avoided, especially for the coastal community who
living and have a daily livelihood as fish farmer or fish pond owner. They will be more
vulnerable due to the unpredictable weather and high sea level. This condition causes they lost
job and the productivity has been decreasing. Ecoedutourism as one of alternative sustainable
livelihood now has been being developed in Semarang coastal area as strategy to solve this
challenges. The purpose of this ecoedutourism is to increase adaptive capacity of coastal
communities in facing climate change impactsand also expected to be one of community’s
additional income. Ecoedutourism activities has been doing by tourism awareness group
(Kelompok Sadar Wisata-Pokdarwis). During a year of implementation, many achievements,
lessons learned, and challenges in the process of ecoedutourism development. This research
aimed to (1) identify the ecotourism activities in Tugurejo sub-district (2) assess benefit of
tourism awareness group in ecoedutourism implementation in Tugurejo sub-district and (3)
capture the learning and challenges in the process of ecoedutourism implementation and
development. This research is using quantitative approach with descriptive statistical methods
analysis. The primary survey through questionnaires distribution has conducted with 32 people
from tourism awareness group member as respondents. From this research known that the
existence of tourism awareness group as an ecoedutourism manager has a major influence to
ecoedutourism development in Tugurejo sub-district: ecoedutourism management has become
more organized, focused and clear. Another benefits felt such as better environment, there is
additional income for the group member, increasing knowledge and skills, and strengthened
social ties.

Keyword : climate change, ecoedutourism, coastal community, Semarang City

Abstrak

Dampak perubahan iklim tidak dapat dihindari terutama bagi masyarakat yang
tinggal di kawasan pesisir dan bekerja sebagai nelayan maupun pemilik tambak. Mereka
akan menjadi lebih rentan terhadap cuaca yang tidak dapat diprediksi dan tingginya
permukaan air laut. Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan dan terjadi
penurunan produktivitas. Ekoeduwisata sebagai salah satu alternatif mata pencaharian
berkelanjutan, saat ini sedang dikembangkan di kawasan pesisir Semarang sebagai salah satu
strategi menghadapi tantangan tersebut. Pengembangan ekoeduwisata ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim,
khususnya di wilayah pesisir, dan juga diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan
tambahan bagi masyarakat pesisir ketika mata pencaharian utama tidak dapat dilakukan.
Kegiatan ekoeduwisata di wilayah pesisir Tugurejo telah dilakukan bersama kelompok
masyarakat sadar wisata (Pokdarwis). Selama satu tahun berjalan, banyak capaian,
pembelajaran, dan tantangan yang ada dalam proses pengembangan ekoeduwisata tersebut.
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) identifikasi kegiatan ekoeduwisata di
Kelurahan Tugurejo (2) mengkaji manfaat Pokdarwis dalam pengembangan ekoeduwisata
dan (3) mendokumentasikan pembelajaran serta tantangan selama proses pengembangan
ekoeduwisata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
metode statistik deskriptif sehingga kajian ini lebih menekankan pada analisis fakta-fakta
terukur yang digambarkan dalam bentuk deskripsi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah survey primer melalui distribusi kuesioner dengan 32 anggota pokdarwis
sebagai responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keberadaan Pokdarwis
sebagai pengelola ekoeduwisata berpengaruh besar terhadap perkembangan ekoeduwisata di
Kelurahan Tugurejo. Dengan adanya Pokdarwis, pengelolaan ekoeduwisata lebih teratur,
terarah dan jelas. Manfaat lainnya yang dirasakan adalah kondisi lingkungan yang lebih baik,
ada tambahan penghasilan bagi anggota Pokdarwis, peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan serta menguatnya ikatan sosial.

Kata Kunci : perubahan iklim, ekoeduwisata, masyarakat pesisir, Kota Semarang

Pendahuluan wilayah pesisir dan menenggelamkan


Perubahan iklim saat ini tidak 2.000 pulau yang terletak dekat
hanya menjadi permasalahan lingkungan permukaan laut beserta kawasan
hidup, namun juga menjadi isu terumbu karang. Selain itu, terjadi pula
pembangunan kota-kota di dunia. perubahan arah angin dimana angin
Dampaknya memberikan efek negatif musim barat yang biasanya berlangsung
karena berpotensi menurunkan kualitas selama empat bulanan kini bertahan
hidup manusia (Bumi Kita, 2016). lebih lama menjadi tujuh bulan dan
Dampak perubahan iklim sudah nyata gelombang menjadi lebih tinggi. Sehingga
terlihat meskipun berjalan secara perahu-perahu nelayan yang lebih besar
perlahan (Ariefana, 2015). Data pun tidak bisa melaut (Ariefana, 2015).
Intergovernmental Panel on Climate Kota Semarang sebagai salah satu
Change (IPCC) menunjukkan suhu rata- wilayah yang berada di pesisir yakni
rata global pada permukaan bumi telah pantai utara Jawa Tengah juga
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 merasakan adanya dampak perubahan
°F) selama seratus tahun terakhir. Hal iklim, khususnya bagi masyarakat yang
tersebut berdampak pada kenaikan hidupnya bergantung pada sumber daya
tinggi muka laut di seluruh dunia yang pesisir. Nelayan, petani mangrove,
tercatat meningkat 10–25 cm (4-10 pemilik dan buruh tambak menjadi
inci) selama abad ke-20. Para ilmuwan kelompok yang paling rentan terhadap
IPCC memprediksi peningkatan lebih dampak perubahan iklim (Yesiana dkk,
lanjut 9–88 cm (4-35 inci) terjadi pada 2015). Kenaikan permukaan air laut
abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut yang semakin tinggi menyebabkan
tersebut sangat mempengaruhi nelayan tidak dapat melaut dan
kehidupan di daerah pantai. produktivitas menurun. Banyak tambak
Di Indonesia, kenaikan ikan pun tenggelam dan hilang terkena
gelombang air laut sebagai salah satu gelombang pasang.
dampak perubahan iklim menyebabkan Berdasarkan fakta tersebut,
nelayan harus menghadapi cuaca yang Mercy Corps Indonesia bekerja sama
tidak menentu dan gelombang tinggi. dengan Pemerintah Kota Semarang yang
Data UNDP menunjukkan kenaikan 1 didukung oleh Rockefeller Foundation
meter permukaan laut dapat melakukan pengembangan mata
menenggelamkan 405.000 hektar pencaharian berkelanjutan
94
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

ekoeduwisata bagi masyarakat pesisir di untuk (1) mengidentifikasi kegiatan


Kota Semarang sebagai bagian dari ekoeduwisata di Kelurahan Tugurejo
program peningkatan ketahanan (2) mengkaji manfaat Pokdarwis dalam
masyarakat pesisir terhadap dampak pengembangan ekoeduwisata dan (3)
perubahan iklim. Pengembangan mendokumentasikan pembelajaran serta
ekoeduwisata ini bertujuan untuk tantangan dalam pengembangan
meningkatkan kapasitas adaptasi ekoeduwisata.
masyarakat dalam menghadapi dampak
perubahan iklim khususnya di wilayah Lingkup dan Metode Penelitian
pesisir. Diharapkan ekoeduwisata Penelitian dilakukan di lokasi
tersebut dapat menjadi sumber pengembangan ekoeduwisata yaitu di
penghasilan tambahan bagi masyarakat Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu.
pesisir ketika mata pencaharian utama Pendekatan yang digunakan adalah
tidak dapat dilakukan. Sebagai contoh, kuantitatif dengan metode penelitian
kegiatan ekoeduwisata telah dilakukan statistik deskriptif sehingga kajian ini
bersama dengan kelompok masyarakat lebih menekankan pada analisis fakta-
sadar wisata (Pokdarwis) di Kelurahan fakta terukur yang digambarkan dalam
Tugurejo, Kecamatan Tugu sejak bulan bentuk deskripsi. Teknik pengumpulan
September 2015 hingga saat ini. data yang digunakan adalah
Selama satu tahun berjalan, survey primer melalui distribusi
banyak capaian, pembelajaran, dan kuesioner. Responden dari penelitian ini
tantangan yang ada dalam proses adalah anggota pokdarwis yang
pengembangan ekoeduwisata tersebut. berjumlah 32 orang.
Hal inilah yang melatarbelakangi
penelitian ini dilakukan dengan tujuan

Sumber: Bappeda Kota Semarang, 2011

Gambar 1
Lokasi Penelitian

Hasil dan Pembahasan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)


Gambaran Ekoeduwisata di yang dibentuk pada tanggal 4 Januari
Kelurahan Tugurejo 2016. Kelompok ini juga telah resmi
Kegiatan ekoeduwisata di disahkan melalui Surat Keputusan
Kelurahan Tugurejo dikelola oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan
95
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

Pariwisata Kota Semarang Nomor dan pemuda sadar lingkungan.


556/19 Tanggal 4 Januari 2016 tentang Sedangkan 6 orang adalah perempuan
Penetapan Kelompok Sadar Wisata yang mewakili kelompok wanita Putri
(Pokdarwis) “Bina Tapak Lestari” Tirang dan kelompok pemuda sadar
Kampung Wisata Mangrove Tapak lingkungan Prenjak. Sebagian besar
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu anggota Pokdarwis memiliki usia
Kota Semarang. Kegiatan ini melibatkan produktif yaitu dalam rentang 35-49
masyarakat lokal. Menurut Hermantoro tahun dan 22-34 tahun seperti pada
(2009) dalam Nawawi (2013) tidak ada gambar berikut ini.
kelompok lain yang mampu menjaga Berdasarkan mata pencahariannya, 6
wisata bahari selain masyarakat orang (19%) bekerja sebagai petani
(komunitas) lokal karena mereka paling tambak, nelayan sebanyak 10 orang
tahu persoalan dan paling menerima (31%), ibu rumah tangga sebanyak 3
dampaknya, baik positif maupun negatif. orang (10%), pegawai swasta sebanyak
10 orang (31%), TNI sebagai kontrol
keamanan sebanyak 1 orang (3%) dan
mahasiswa sebanyak 2 orang (6%).

Sumber: Penyusun, 2016

Gambar 3
Mata Pencaharian
Anggota Pokdarwis

Sumber: Penyusun, 2016 Pengembangan ekoeduwisata ini


diharapkan dapat menjadi salah satu
Gambar 2 mata pencaharian berkelanjutan yang
Anggota Pokdarwis Berdasarkan Jenis
memberikan penghasilan tambahan
Kelamin dan Usia
khususnya bagi anggota Pokdarwis saat
Anggota Pokdarwis secara ini dan secara umum bagi masyarakat
umum adalah seluruh masyarakat Kelurahan Tugurejo ke depannya.
Seperti yang disampaikan oleh Supriatna
Kelurahan Tugurejo, namun tidak
(2008), bahwa ekowisata merupakan
seluruhnya aktif. Jumlah anggota
Pokdarwis sebanyak 32 orang salah satu sarana mewujudkan ekonomi
(termasuk pengurus) yang bersifat berkelanjutan, dimana dapat
heterogen. Berdasarkan jenis memberikan peluang untuk
mendapatkan keuntungan bagi
kelaminnya, 26 orang adalah kelompok
laki-laki yang merupakan perwakilan penyelenggara, pemerintah dan
dari kelompok nelayan, petani tambak, masyarakat setempat, sehingga dapat

96
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

mewujudkan ekonomi yang - Pelatihan pemandu wisata dari


berkelanjutan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Berdasarkan hasil survei, 3 orang Kota Semarang.
(9%) belum memahami tentang - Kunjungan ke Desa Wisata Jatirejo,
ekoeduwisata yaitu 2 orang dari Magelang untuk mengikuti pelatihan
kelompok nelayan dan 1 orang dari tentang bagimana menyambut tamu
kelompok petani tambak. Ketiga orang atau pengunjung, keramahan dalam
tersebut merupakan anggota Pokdarwis wisata, dan manajemen wisata.
namun belum pernah terlibat secara - Sosialisasi tentang desa wisata di
langsung dalam kegiatan ekoeduwisata. Desa Wonolopo.
Dalam kurun waktu satu tahun, - Pelatihan pemandu wisata selama 3
beberapa kunjungan diterima oleh hari dari Blue Forest, Jongjava, dan
Pokdarwis antara lain dalam bentuk Borneo.
peliputan objek wisata, pendidikan, - Pelatihan ekowisata bersama dengan
studi banding dan promosi anak-anak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
sekolah. Sampai dengan bulan Kota Semarang di Bali.
November terdapat 20 kali kunjungan
dengan jumlah ±500 pengunjung. Rata- Manfaat Pokdarwis dalam
rata pengunjung ekoeduwisata ini bukan Pengembangan Ekoeduwisata
perorangan, melainkan kelompok Pembentukan Pokdarwis selain
dengan jumlah bervariasi. bertujuan untuk mengembangkan
kegiatan wisata di Kelurahan Tugurejo
sebagai wilayah pesisir Kota Semarang
juga agar masyarakat memiliki alternatif
mata pencaharian yang berkelanjutan.
Sebanyak 87% anggota merasakan
Pokdarwis memiliki manfaat dalam
pengembangan ekoeduwisata di
wilayahnya dan 13% mengatakan
Pokdarwis belum memberikan manfaat
yang signifikan terhadap pengembangan
ekoeduwisata dengan alasan sebagai
berikut:
Sumber: Dokumentasi, 2016
- pemasukan belum maksimal,
Gambar 4 - peran Pokdarwis yang belum
Kunjungan Ekoeduwisata SD Islam menguntungkan,
Bina Amal Semarang - belum maksimalnya promosi yang
dilakukan Pokdarwis sehingga
Beberapa anggota Pokdarwis keberadaan ekoeduwisata di
secara bergiliran juga telah aktif Kelurahan Tugurejo sebagai
mengikuti beberapa pelatihan terkait destinasi wisata belum diketahui
dengan pengelolaan ekoeduwisata, oleh masyarakat secara luas,
yaitu: Sedangkan beberapa manfaat yang
- Workshop dan sertifikasi untuk dirasakan anggota setelah terlibat dalam
pemandu wisata dari HPI Pokdarwis adalah sebagai berikut:
(Himpunan Pemandu Indonesia). 1. Pengelolaan ekoeduwisata yang
- Pelatihan dan sertifikasi pemandu lebih teratur, terarah dan jelas
wisata dari Dinas Kebudayaan dan Ekoeduwisata pada dasarnya
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah sudah menjadi embrio di Kelurahan
yang dilakukan di Ungaran. Tugurejo. Dengan adanya Pokdarwis,
maka embrio ini mampu digerakkan dan
97
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

dikembangkan menjadi kegiatan Meskipun saat ini tidak sepenuhnya


ekoeduwisata yang nyata dan terkelola lingkungan telah terbebas dari sampah,
secara resmi. Pokdarwis sebagai akan tetapi masyarakat merasakan
organisasi sah yang mengelola kegiatan bahwa kondisi lingkungannya semakin
wisata di Kelurahan Tugurejo membawa membaik. Keberadaan Pokdarwis juga
manfaat terutama pada pengelolaan memberikan keuntungan yaitu dengan
ekoeduwisata yang lebih teratur, semakin banyak bantuan untuk
terarah dan jelas karena adanya lingkungan seperti penanaman
deskripsi tugas yang jelas pada mangrove dan pembangunan alat
Pokdarwis. Pokdarwis sebagai wadah pemecah ombak (APO) sehingga dapat
resmi kegiatan pengelolaan mengurangi terjadinya abrasi.
ekoeduwisata yang keanggotaannya 3. Manfaat dalam aspek ekonomi
terdiri dari berbagai macam kelompok Keberadaan Pokdarwis
juga mampu mengkoordinasikan mengangkat perekonomian masyarakat
anggota kelompoknya. Hal tersebut karena ekoeduwisata yang lebih
memperlancar kegiatan-kegiatan yang terkelola secara tidak langsung
ada dalam ekoeduwisata dan memberikan image positif terhadap
membuatnya menjadi lebih mudah wisata pesisir di Kota Semarang, ini
dijalankan. Tidak hanya mengelola, memberikan penghasilan tambahan bagi
dengan adanya Pokdarwis, kegiatan masyarakat. Pokdarwis juga dianggap
ekoeduwisata juga lebih terjaga. sebagai wadah pemberdayaan potensi
Manfaat tidak hanya dirasakan ekonomi masyarakat di industri
langsung oleh anggota Pokdarwis akan pariwisata. Selain itu, dampak positif
tetapi juga secara tidak langsung lainnya adalah berkembangnya kuliner di
dirasakan oleh pengunjung wilayah Kelurahan Tugurejo karena
ekoeduwisata. Sebagai penggiat penyediaan kuliner menjadi salah satu
ekoeduwisata, Pokdarwis menjamin aktivitas mendukung kegiatan wisata. Ini
penyediaan kebutuhan bagi pengunjung secara tidak langsung juga menjadi
ekoeduwisata. Pengunjung juga menjadi promosi bagi kuliner khas wilayah,
lebih bisa menikmati wisata karena sehingga menjadi peluang usaha yang
adanya arahan yang jelas dari pemandu lebih luas bagi masyarakat.
wisata. Kepuasan tamu dan pengunjung 4. Peningkatan pengetahuan dan
menjadi salah satu promosi bagi keterampilan
ekoeduwisata yang ada di Kelurahan Supriatna (2008) mengemukakan
Tugurejo. bahwa ekowisata memberikan nilai
2. Manfaat dalam aspek lingkungan tambah kepada pengunjung dan
Sejak Pokdarwis terbentuk masyarakat setempat dalam bentuk
sebagai organisasi sah yang mengelola pengetahuan dan pengalaman. Hal ini
ekoeduwisata di Kelurahan Tugurejo, juga terjadi pada ekoeduwisata Tapak.
masyarakat merasakan adanya dampak Terbentuknya Pokdarwis sebagai
positif terhadap ekosistem lingkungan di pengelola resmi kegiatan ekoeduwisata
wilayah mereka. Dengan diresmikannya juga diyakini masyarakat menjadi salah
pengelolaan wisata di wilayah mereka, satu faktor meningkatnya pengetahuan
kesadaran masyarakat dalam menjaga dan keterampilan. Bukan hanya
lingkungan juga semakin tinggi karena masyarakat lokal saja akan tetapi juga
mereka sadar bahwa wilayah mereka masyarakat luar sebagai pengunjung dan
akan sering mendapat kunjungan dari tamu ekoeduwisata. Sejak Pokdarwis
luar sehingga mereka perlu menjaga terbentuk, banyak kegiatan pelatihan
lingkungannya agar tetap bersih. yang masyarakat seringkali ikuti
98
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

sehingga pengetahuan mereka


meningkat. Masyarakat juga merasa
kreativitas mereka tertampung sehingga
keterampilan mereka senantiasa
meningkat karena terus menerus
terasah. Selain itu, masyarakat juga
menjadi mengetahui aturan-aturan
dalam mengelola ekoeduwisata.
Bagi masyarakat luar, Pokdarwis Sumber: Penyusun, 2016
juga dapat meningkatkan pengetahuan
karena semenjak terbentuknya Gambar 5
Pokdarwis, pemandu wisata yang telah Peran Anggota Pokdarwis dalam
mengikuti pelatihan mampu Kegiatan Ekoeduwisata
memberikan informasi berkaitan dengan
hal-hal yang ada dalam ekoeduwisata Diagram tersebut menunjukkan
sehingga wawasan pengunjung menjadi bahwa sebagian besar anggota
bertambah. Pokdarwis juga menjadi Pokdarwis (31%) terlibat sebagai guide
pengarah bagi surveyor yang melakukan atau pemandu wisata dalam kegiatan
penelitian di Kelurahan Tugurejo. ekoeduwisata, 28% berperan sebagai
5. Manfaat dalam aspek sosial penyedia perahu dimana mereka adalah
Banyaknya kegiatan rapat, perwakilan dari kelompok nelayan, dan
perkumpulan dan gotong royong dalam 24% adalah sebagai pengurus Pokdarwis
Pokdarwis diakui masyarakat dapat saja misalnya bendahara, pengawas
meningkatkan ikatan sosial. Masyarakat lapangan, pembuat program,
merasa lebih „guyub‟ dikarenakan pengembang fasilitas sanitasi,
banyaknya kegiatan rapat, kerjasama dokumentasi dan penjaga portal.
dan gotong royong yang mereka
lakukan dalam mengelola ekoeduwisata
yang tertampung dalam Pokdarwis.

Ekoeduwisata sebagai Alternatif


Mata Pencaharian yang
Berkelanjutan
Pembentukan Pokdarwis sebagai Sumber: Penyusun, 2016
organisasi resmi yang mengelola
ekoeduwisata di Kelurahan Tugurejo Gambar 6
membawa dampak positif terhadap Frekuensi Keterlibatan Anggota
pengelolaan ekoeduwisata yang lebih Pokdarwis dalam Kegiatan
teratur terarah dan jelas. Akan tetapi Ekoeduwisata Selama 1 Tahun
pada kenyataanya tidak semua anggota
Pokdarwis terlibat langsung dalam Walaupun secara resmi baru
kegiatan kunjungan ekoeduwisata disahkan pada Januari 2016, Pokdarwis
misalnya sebagai pemandu, penyedia telah aktif mengelola kegiatan
perahu atau penyedia konsumsi. Hasil ekoeduwisata sejak Oktober 2015,
analisis menunjukkan sebanyak 91% namun frekuensi kegiatan ekoeduwisata
anggota Pokdarwis terlibat langsung belum secara intensif berjalan. Dalam
dalam kegiatan kunjungan ekoeduwisata kurun waktu satu tahun, 63% anggota
dan sebanyak 9% hanya terlibat dalam hanya terlibat kurang dari 3 kali dalam
kepengurusan saja/ tidak mendampingi kegiatan ekoeduwisata, 20% terlibat
langsung kegiatan ekoeduwisata sebanyak 3-5 kali dan 17% terlibat
dikarenakan kesibukan pekerjaan. sebanyak >5 kali. Hal ini menjadi
99
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

catatan bahwa promosi ekoeduwisata di dijadikan sebagai wadah positif untuk


Tapak Tugurejo menjadi hal penting menyalurkan dan mengembangkan hobi
untuk segera dilakukan sehingga jumlah terutama terkait edukasi alam.
pengunjung dapat terus meningkat dan 2. Kondisi lingkungan menjadi lebih baik
keterlibatan anggota Pokdarwis semakin Salah satu kegiatan yang menjadi
tinggi. bagian dari ekoeduwisata adalah
Keterlibatan Pokdarwis dalam penanaman mangrove. Kegiatan ini
pengelolaan ekoeduwisata tentunya berpengaruh positif terhadap aspek
diharapkan mampu memberikan lingkungan. Banyaknya mangrove yang
manfaat bagi para anggotanya terlebih tumbuh menjadi tempat berlindung bagi
dahulu. 94% anggota merasa mendapat ikan saat bertelur, sehingga hal ini
manfaat setelah terlibat dalam mendukung ekosistem ikan dikawasan
Pokdarwis dan pengelolaan pesisir. Keberadaan hutan mangrove
ekoeduwisata, sedangkan 6% juga menjadikan lingkungan tambak
menyatakan belum mendapatkan menjadi lebih rindang dan tidak gersang.
manfaat karena belum terlibat secara Keberadaan mangrove ini juga berkaitan
langsung dalam pengelolaan dengan aspek ekonomi karena
ekoeduwisata. banyaknya ikan yang berkumpul diakar
Manfaat yang dirasakan dari mangrove menguntungkan bagi
keterlibatan dalam pengelolaan masyarakat karena ikan menjadi lebih
ekoeduwisata diantaranya adalah: mudah didapatkan.
1. Bertambahnya pengetahuan dan 3. Memperkuat modal sosial
pengalaman masyarakat
Sejak terlibat dalam kegiatan Keterlibatan dalam pengelolaan
ekoeduwisata bersama Pokdarwis, ekoeduwisata memperkuat modal sosial
Pokdarwis memperoleh banyak yang ada di masyarakat, khususnya bagi
pengetahuan dan pengalaman baru. anggota Pokdarwis. Ini ditunjukkan
Pengetahuan dan pengalaman diperoleh dengan semakin kuatnya ikatan sosial
dari berbagai kegiatan baik didalam diantara anggota Pokdarwis karena
pengelolaan ekoeduwisata itu sendiri adanya kerjasama yang dilakukan.
maupun diluar kegiatan pengelolaan Dukungan dari lembaga luar dan
ekoeduwisata seperti pelatihan- kunjungan dari berbagai kalangan
pelatihan yang diikuti. Pokdarwis juga mengenalkan Pokdarwis dengan dunia
mengaku pengetahuan dan wawasan luar dimana berpotensi untuk
terkait lingkungan dan potensi lokal menambah jaringan sosial (social
semakin bertambah. Pengalaman yang network) dan memperkuat pertukaran
diperoleh dapat mereka terapkan baik informasi. Adanya jaringan sosial ini juga
dalam lingkup umum maupun membantu masyarakat dalam
pengembangan diri sendiri. memperoleh bantuan-bantuan yang
Dengan keterlibatan dalam dibutuhkan.
kegiatan ekoeduwisata juga membuat Secara individual, kegiatan
pengetahuan terkait prosedur-prosedur pengelolaan ekoeduwisata ini juga
dalam mengembangkan ekoeduwisata menjadikan masyarakat yang terlibat
semakin bertambah. Pengetahuan dalam pengelolaan wisata lebih
terkait alam ini utamanya adalah mengetahui karakteristik orang,
pengetahuan mengenai mangrove yang meningkatkan kepercayaan diri dan
menjadi potensi dan nilai ekonomis yang belajar lebih banyak hal lagi karena
mempunyai daya tarik wisata. adanya pertukaran informasi khususnya
Pokdarwis selama ini juga dapat terkait pengelolaan kawasan mangrove
100
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

sebagai destinasi wisata. Kegiatan


ekoeduwisata ini juga diakui dapat
dijadikan sebagai hiburan pribadi karena
ada kegiatan yang berbeda dan variatif.
4. Peningkatan pendapatan
Saat ini pengelolaan wisata belum
menjadi kegiatan utama masyarakat,
meskipun ada juga masyarakat yang
mengaku memperoleh lapangan
pekerjaan dengan adanya pengelolaan
ekoeduwisata ini. Akan tetapi kegiatan
ini telah mampu meningkatkan
pendapatan masyarakat sehingga
kesejahteraan diharapkan dapat
meningkat pula. Hal ini juga disampaikan
oleh Fandeli (2000), bahwa ekowisata
merupakan salah satu pendekatan yang
melibatkan keberpihakan masyarakat
setempat agar mampu mempertahankan
budaya lokal dan sekaligus Sumber: Penyusun, 2016
meningkatkan kesejahteraan.
Seperti telah dijelaskan dalam Gambar 7
manfaat keterlibatan dalam Hubungan Keterlibatan Anggota
ekoeduwisata di atas, salah satu manfaat Pokdarwis dengan Perolehan
yang diperoleh masyarakat sejak terlibat Pendapatan dari Kegiatan
dalam kegiatan pengelolaan Ekoeduwisata
ekoeduwisata adalah adanya
peningkatan pendapatan. Berdasarkan Berdasarkan hasil survey yang
hasil analisis, sejumlah 29 anggota dilakukan kepada 29 orang yang aktif
Pokdarwis (91%) memperoleh terlibat dalam kegiatan ekoeduwisata,
penghasilan tambahan setelah terlibat sebelum terlibat dalam kegiatan
dalam kegiatan ekoeduwisata dan 3 ekoeduwisata, 15 orang (52%)
orang (9%) tidak memperoleh diantaranya memiliki pendapatan 1-2
penghasilan tambahan dikarenakan juta; 7 orang (24%) memiliki pendapatan
mereka tidak secara langsung terlibat < 500.000 rupiah; 5 orang (17%)
dalam kegiatan ekoeduwisata. Hasil ini masyarakat memiliki pendapatan
tentu sejalan dengan persentase 500.000-1.000.000 rupiah; dan 2 orang
keterlibatan anggota dalam pengelolaan (7%) memiliki pendapatan > 2.000.000
ekoeduwisata yaitu sebesar 91% dan rupiah.
tidak terlibat sebesar 9%. Setelah terlibat dalam kegiatan
ekoeduwisata, 13 orang diantaranya
mendapatkan penghasilan tambahan
sekitar 100.000-300.000 rupiah; 12
orang mendapat penghasilan tambahan
> 500.000 rupiah (450-500 ribu rupiah)
dan 4 orang mendapat < 100.000
rupiah.

101
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

semakin cocok dan pantas untuk


menjadi kawasan wisata dan
mampu mencegah abrasi.
2. Konservasi mangrove dan
pelayanan menyusuri sungai dengan
perahu.
3. Pembudidayaan bibit mangrove dan
ikan bandeng untuk menunjang
atraksi ekoeduwisata.
4. Kegiatan dalam peningkatan SDM
pendukung dan pengetahuan
melalui beberapa pelatihan.
5. Kondisi tanggul dan talud dipinggir
sungai yang sudah baik, sehingga
aksesibilitas semakin lancar.
6. Tempat wisata yang mulai tertata.
7. Pelibatan masyarakat yang
menambah penghasilan dan peluang
kerja serta usaha baru.
8. Adanya fasilitas pendukung yang
sudah ada seperti jembatan
Sumber: Penyusun, 2016 penghubung dari parkiran,
kesekretariatan, jalan, gazebo, APO
Gambar 8 dll.
Pendapatan Sebelum Terlibat 9. Pembagian kerja yang jelas di
Ekoeduwisata (atas) dan
Pokdarwis sehingga dapat
Pendapatan Tambahan Setelah
Terlibat Ekoeduwisata (bawah) menambah penghasilan masyarakat.
10. Promosi sudah lebih baik (sudah
Jumlah pendapatan yang diperoleh ada paket wisata) sehingga wisata
tentu dipengaruhi oleh berbagai hal semakin dikenal.
seperti frekuensi keterlibatan, jenis 11. Adanya kelompok yang mendukung
keterlibatan yang dilakukan dan wisata seperti Prenjak dan Sido
banyaknya jumlah pengunjung. Jika Rukun.
frekuensi keterlibatan semakin besar, 12. Pelatihan dalam tata cara pelayanan
maka besar kemungkinan pendapatan tamu tamu seperti penerimaan
yang diperoleh juga semakin besar. tamu.
Begitu pula dengan peran yang Sedangkan beberapa hal lainnya
dilakukan karena setiap peran mendapat masih perlu untuk ditingkatkan agar
jumlah pembayaran yang berbeda pula. proses dan kegiatan pengembangan
Dalam pengembangan ekoeduwisata semakin baik kedepannya:
ekoeduwisata selama satu tahun ini, 1. Kesadaran menjaga lingkungan agar
tentu banyak capaian, pembelajaran dan tetap bersih.
kendala yang dihadapi. Beberapa hal 2. Sosialisasi dan promosi
yang sudah baik dari proses ekoeduwisata yang lebih massive
pengembangan ekoeduwisata agar dikenal masyarakat.
diantaranya adalah: 3. Infrastruktur dan fasilitas lain yang
1. Penanaman mangrove dan belum tersedia yang dapat
perawatan pohon mangrove mendukung ekoeduwisata seperti
sehingga lingkungan lebih rimbun, toilet, jalan dan jembatan
102
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

penyeberangan, listrik dan kebijakan pengelolaan kawasan


penerangan, tempat mandi untuk pesisir di Kota Semarang yang dinilai
tamu setelah melakukan atraksi masih labil dan tidak jelas, khususnya
penanaman/panen ikan, pengelolaan mengenai status kepemilikan lahan.
sampah, dan spot untuk berfoto- Hal ini berdampak pada arah
foto. pengembangan ekoeduwisata baik
4. Sarana dan prasarana penunjang saat ini maupun kedepannya. Belum
kelompok seperti perahu. adanya rencana induk pariwasata
5. Kegiatan-kegiatan yang ada di Kota Semarang yang dapat diakses
Pokdarwis perlu ditingkatkan oleh masyarakat luas juga
(Pokdarwis semakin aktif). menyebabkan kurangnya informasi
6. Kondisi air sungai yang saat ini masyarakat tentang perkembangan
sering tercemar oleh limbah pabrik. pariwisata di Kota Semarang. Selain
7. Peningkatan pelayanan terhadap itu, pendampingan yang dilakukan
pengunjung dan kerjasama antar atau diberikan kepada kelompok-
kelompok untuk mengembangkan kelompok masyarakat belum
mangrove. dilakukan secara intensif.
8. Kepedulian masyarakat dan 2. Terjadinya degradasi lingkungan yang
kesadaran akan peluang usaha. ditunjukkan dengan banyaknya
9. Keamanan kawasan. sampah dan limbah di sekitar
10. Pemeliharaan mangrove dan kawasan ekoeduwisata. Hal ini
pengenalan terhadap pengunjung. dikarenakan adanya pasang air laut
11. Keaktifan anggota Pokdarwis dan yang seringkali terjadi dimana air
sosialisasi kegiatan Pokdarwis pasang tersebut membawa sampah
terhadap masyarakat. yang kemudian tertahan di wilayah
12. Keterampilan Sumber Daya objek ekoeduwisata
Manusia dalam pengelolaan
ekoeduwisata seperti pemandu Kesimpulan
wisata, peningkatan keterampilan Keberadaan Pokdarwis sebagai
ibu-ibu, pembukuan dsb. organisasi resmi dalam pengelolaan
13. Peningkatan sarana pencegah abrasi ekoeduwisata berpengaruh besar
dan pelindung tambak seperti APO, terhadap perkembangan ekoeduwisata
pembuatan tanggul utama untuk di Kelurahan Tugurejo. Dengan adanya
tambak dan menahan abrasi. Pokdarwis, pengelolaan ekoeduwisata
14. Peningkatan jumlah kegiatan lebih teratur, terarah dan jelas. Manfaat
penanaman dan pemeliharaan lainnya dengan adanya Pokdarwis adalah
mangrove. kondisi lingkungan yang lebih baik,
15. Informasi iklim yang akurat (terkait tambahan penghasilan bagi masyarakat,
dengan pasang surut air laut) sangat adanya peningkatan pengetahuan dan
dibutuhkan untuk mendukung keterampilan serta menguatnya ikatan
kegiatan susur sungai. sosial masyarakat.
Selama satu tahun berjalan,
Kendala dalam Pengembangan pengelolaan wisata yang dikembangkan
Ekoeduwisata Pokdarwis bisa dikatakan baik karena
Dalam pengembangan keterlibatan anggotanya mencapai 91%
ekoeduwisata di Kelurahan Tugurejo ini dan memberikan berbagai manfaat bagi
beberapa kendala yang dialami masyarakat yang terlibat seperti
diantaranya adalah: bertambahnya pengetahuan dan
1. Kepedulian dan dukungan dari pengalaman masyarakat, kondisi
pemerintah yang masih minim. Salah lingkungan yang menjadi lebih baik,
satunya adalah terkait dengan memperkuat modal sosial masyarakat
103
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

dan peningkatan pendapatan yang juga dibutuhkan pada saat akan ada
bervariasi. kunjungan sehingga kegiatan yang
Hal-hal yang sudah baik dalam akan dilakukan bisa direncanakan
proses pengembangan ekoeduwisata dengan baik sesuai dengan kondisi
salah satunya adalah adanya pembagian iklim dan cuaca.
tugas yang jelas dalam pengelolaan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat
ekoeduwisata oleh Pokdarwis sehingga mengenai kebersihan melalui reward
ada tambahan penghasilan bagi dan punishment. Ini bisa menjadi
masyarakat serta pelayanan terhadap motivasi masyarakat untuk menjaga
tamu dan pengunjung yang sudah baik. kebersihan lingkungan.
Hal yang perlu ditingkatkan utamanya 5. Meningkatkan media promosi baik
adalah pada fasilitas pendukung kegiatan melalui fisik seperti pamflet dan
wisata seperti toilet, jalan dan jembatan, brosur namun juga melalui online.
penerangan dan gazebo serta kesadaran Media pamflet dan brosur dapat
dalam menjaga lingkungan sehingga dibagikan pada saat ada kegiatan-
lingkungan menjadi bersih. kegiatan publik di Kota Semarang
seperti festival, pameran dsb,
Rekomendasi sedangkan media online dapat
Berdasarkan hasil survei yang diintegrasikan dengan website di
telah dilakukan, beberapa rekomendasi instansi terkait seperti Dinas
yang diusulkan adalah sebagai berikut: Kebudayaan dan Pariwisata Kota
1. Memfasilitasi pertemuan Pokdarwis Semarang atau website pemerintah
dengan pemerintah dan swasta untuk Kota Semarang secara umum.
membahas kebutuhan Pokdarwis
untuk mendukung ekoeduwisata. DAFTAR PUSTAKA
Selain itu perlu juga dilakukan
audiensi, diskusi atau kegiatan Agung. 2010. “Dr. Sudibyakto: Pesisir
semacamnya antara Pokdarwis sebagai Daerah Terparah
dengan pemerintah untuk membahas Perubahan Iklim”. Dalam
tentang perkembangan status Website Resmi Universitas
kepemilikan lahan agar informasi Gadjah Mada https://ugm.ac.id.
yang diperoleh masyarakat lebih Diunduh Selasa 23 Agustus 2016.
jelas.
2. Pelatihan berkaitan dengan Ariefana, Pebriansyah. 2015. “Dampak
penguatan sumberdaya manusia Perubahan Iklim di Indonesia yang
sehingga manajemen dan tata kelola Sudah Terasa”. Dalam SUARA.com
yang ada didalam Pokdarwis lebih http://www.suara.com. Diunduh
dapat teratur, khususnya mengenai Selasa 23 Agustus 2016.
teknik manajemen dan pembukuan, Bappeda Kota Semarang, 2011.
promosi (online dan fisik), motivasi
usaha (enterpreneurship). Penguatan BumiKita. 2016. “Penyebab Perubahan
sumberdaya ini juga bisa dijadikan Iklim dan Pemanasan Global”.
salah satu solusi untuk menguatkan Dalam Bumi Kita www.lingkungan
kebersatuan kelompok dan modal hidup.co. Diunduh Selasa 23
untuk semangat dalam mengelola Agustus 2016.
ekoeduwisata. Fandeli. Chafid. 2000. Pengusaha
3. Menjadikan Pokdarwis sebagai salah Ekowisata. Fakultas Kehutanan
satu target penerima informasi iklim. Universitas Gadjah Mada:
Hal ini dikarenakan informasi iklim Yogyakarta.
104
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106

Nawawi, Ahmad. 2013. “Partisipasi


Masyarakat dalam Pengelolaan
Wisata Pantai Depok di Desa
Kretek Parangtritis”. Jurnal
Nasional Pariwisata. Volume 5,
Nomor 2, Hal 103 – 109.

Supriatna, Jatna. 2008. “Melestarikan


Alam Indonesia”. Yayasan Obor
Indonesia: Jakarta.

Unilever. Tanpa angka tahun. “Apa Itu


Perubahan Iklim”. Dalam
Unilever Bright Future
brightfuture. unilever.co.id.
Diunduh Selasa 23 Agustus 2016.

Yesiana, Reny, dkk. 2015. “Tipologi


Kerentanan Masyarakat Pesisir
Terhadap Perubahan Iklim di
Kota Semarang”. Riptek Vol. 9,
No.I, Hal 61-70.

105
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)

106

Anda mungkin juga menyukai