93 - 106
Abstract
Climate change impacts can’t be avoided, especially for the coastal community who
living and have a daily livelihood as fish farmer or fish pond owner. They will be more
vulnerable due to the unpredictable weather and high sea level. This condition causes they lost
job and the productivity has been decreasing. Ecoedutourism as one of alternative sustainable
livelihood now has been being developed in Semarang coastal area as strategy to solve this
challenges. The purpose of this ecoedutourism is to increase adaptive capacity of coastal
communities in facing climate change impactsand also expected to be one of community’s
additional income. Ecoedutourism activities has been doing by tourism awareness group
(Kelompok Sadar Wisata-Pokdarwis). During a year of implementation, many achievements,
lessons learned, and challenges in the process of ecoedutourism development. This research
aimed to (1) identify the ecotourism activities in Tugurejo sub-district (2) assess benefit of
tourism awareness group in ecoedutourism implementation in Tugurejo sub-district and (3)
capture the learning and challenges in the process of ecoedutourism implementation and
development. This research is using quantitative approach with descriptive statistical methods
analysis. The primary survey through questionnaires distribution has conducted with 32 people
from tourism awareness group member as respondents. From this research known that the
existence of tourism awareness group as an ecoedutourism manager has a major influence to
ecoedutourism development in Tugurejo sub-district: ecoedutourism management has become
more organized, focused and clear. Another benefits felt such as better environment, there is
additional income for the group member, increasing knowledge and skills, and strengthened
social ties.
Abstrak
Dampak perubahan iklim tidak dapat dihindari terutama bagi masyarakat yang
tinggal di kawasan pesisir dan bekerja sebagai nelayan maupun pemilik tambak. Mereka
akan menjadi lebih rentan terhadap cuaca yang tidak dapat diprediksi dan tingginya
permukaan air laut. Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan dan terjadi
penurunan produktivitas. Ekoeduwisata sebagai salah satu alternatif mata pencaharian
berkelanjutan, saat ini sedang dikembangkan di kawasan pesisir Semarang sebagai salah satu
strategi menghadapi tantangan tersebut. Pengembangan ekoeduwisata ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim,
khususnya di wilayah pesisir, dan juga diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan
tambahan bagi masyarakat pesisir ketika mata pencaharian utama tidak dapat dilakukan.
Kegiatan ekoeduwisata di wilayah pesisir Tugurejo telah dilakukan bersama kelompok
masyarakat sadar wisata (Pokdarwis). Selama satu tahun berjalan, banyak capaian,
pembelajaran, dan tantangan yang ada dalam proses pengembangan ekoeduwisata tersebut.
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) identifikasi kegiatan ekoeduwisata di
Kelurahan Tugurejo (2) mengkaji manfaat Pokdarwis dalam pengembangan ekoeduwisata
dan (3) mendokumentasikan pembelajaran serta tantangan selama proses pengembangan
ekoeduwisata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
metode statistik deskriptif sehingga kajian ini lebih menekankan pada analisis fakta-fakta
terukur yang digambarkan dalam bentuk deskripsi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah survey primer melalui distribusi kuesioner dengan 32 anggota pokdarwis
sebagai responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keberadaan Pokdarwis
sebagai pengelola ekoeduwisata berpengaruh besar terhadap perkembangan ekoeduwisata di
Kelurahan Tugurejo. Dengan adanya Pokdarwis, pengelolaan ekoeduwisata lebih teratur,
terarah dan jelas. Manfaat lainnya yang dirasakan adalah kondisi lingkungan yang lebih baik,
ada tambahan penghasilan bagi anggota Pokdarwis, peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan serta menguatnya ikatan sosial.
Gambar 1
Lokasi Penelitian
Gambar 3
Mata Pencaharian
Anggota Pokdarwis
96
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106
101
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)
dan peningkatan pendapatan yang juga dibutuhkan pada saat akan ada
bervariasi. kunjungan sehingga kegiatan yang
Hal-hal yang sudah baik dalam akan dilakukan bisa direncanakan
proses pengembangan ekoeduwisata dengan baik sesuai dengan kondisi
salah satunya adalah adanya pembagian iklim dan cuaca.
tugas yang jelas dalam pengelolaan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat
ekoeduwisata oleh Pokdarwis sehingga mengenai kebersihan melalui reward
ada tambahan penghasilan bagi dan punishment. Ini bisa menjadi
masyarakat serta pelayanan terhadap motivasi masyarakat untuk menjaga
tamu dan pengunjung yang sudah baik. kebersihan lingkungan.
Hal yang perlu ditingkatkan utamanya 5. Meningkatkan media promosi baik
adalah pada fasilitas pendukung kegiatan melalui fisik seperti pamflet dan
wisata seperti toilet, jalan dan jembatan, brosur namun juga melalui online.
penerangan dan gazebo serta kesadaran Media pamflet dan brosur dapat
dalam menjaga lingkungan sehingga dibagikan pada saat ada kegiatan-
lingkungan menjadi bersih. kegiatan publik di Kota Semarang
seperti festival, pameran dsb,
Rekomendasi sedangkan media online dapat
Berdasarkan hasil survei yang diintegrasikan dengan website di
telah dilakukan, beberapa rekomendasi instansi terkait seperti Dinas
yang diusulkan adalah sebagai berikut: Kebudayaan dan Pariwisata Kota
1. Memfasilitasi pertemuan Pokdarwis Semarang atau website pemerintah
dengan pemerintah dan swasta untuk Kota Semarang secara umum.
membahas kebutuhan Pokdarwis
untuk mendukung ekoeduwisata. DAFTAR PUSTAKA
Selain itu perlu juga dilakukan
audiensi, diskusi atau kegiatan Agung. 2010. “Dr. Sudibyakto: Pesisir
semacamnya antara Pokdarwis sebagai Daerah Terparah
dengan pemerintah untuk membahas Perubahan Iklim”. Dalam
tentang perkembangan status Website Resmi Universitas
kepemilikan lahan agar informasi Gadjah Mada https://ugm.ac.id.
yang diperoleh masyarakat lebih Diunduh Selasa 23 Agustus 2016.
jelas.
2. Pelatihan berkaitan dengan Ariefana, Pebriansyah. 2015. “Dampak
penguatan sumberdaya manusia Perubahan Iklim di Indonesia yang
sehingga manajemen dan tata kelola Sudah Terasa”. Dalam SUARA.com
yang ada didalam Pokdarwis lebih http://www.suara.com. Diunduh
dapat teratur, khususnya mengenai Selasa 23 Agustus 2016.
teknik manajemen dan pembukuan, Bappeda Kota Semarang, 2011.
promosi (online dan fisik), motivasi
usaha (enterpreneurship). Penguatan BumiKita. 2016. “Penyebab Perubahan
sumberdaya ini juga bisa dijadikan Iklim dan Pemanasan Global”.
salah satu solusi untuk menguatkan Dalam Bumi Kita www.lingkungan
kebersatuan kelompok dan modal hidup.co. Diunduh Selasa 23
untuk semangat dalam mengelola Agustus 2016.
ekoeduwisata. Fandeli. Chafid. 2000. Pengusaha
3. Menjadikan Pokdarwis sebagai salah Ekowisata. Fakultas Kehutanan
satu target penerima informasi iklim. Universitas Gadjah Mada:
Hal ini dikarenakan informasi iklim Yogyakarta.
104
Riptek Vol. 10, No. 2, Tahun 2016 Hal. 93 - 106
105
Pengembangan Ekoeduwisata sebagai
Alternatif Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat Pesisir Tugurejo, Kota Semarang (Reny Y, Itsna YH, Meidiani LD)
106