Oleh :
1514511040
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
sumberdaya alam hayati laut sangat potensial. Salah satunya adalah sumberdaya
terumbu karang yang hampir tersebar di seluruh perairan Indonesia. Berdasarkan hasil
penelitian pada tahun 1998, luas terumbu karang Indonesia adalah 42.000 km2 atau
16,5 dari luasan terumbu karang dunia yaitu seluas 255.300 km2. Terumbu karang
merupakan salah satu ekosistem di bumi yang paling produktif dan paling kaya dari
segi hayati. Terumbu karang memberikan manfaat sangat besar bagi penduduk yang
hidup dekat pesisir, ini merupakan sumber pangan dan pendapatan yang penting,
menjadi tempat asuhan bagi berbagai spesies ikan yang diperdagangkan. Namun
terumbu karang juga menghadapi ancaman yang besar yaitu penangkapan berlebihan,
pembangunan pesisir, pelayaran. dan perubahan iklim dunia (Lauretta Burke, 2012).
Perubahan iklim akan mengakibatkan kenaikan suhu air laut sekitar 0,2 hingga
2,5oC. Sedikit saja suhu berubah dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap
vitalitas, pertumbuhan dan laju reproduksi organisme laut. Yang ditimbulkan dengan
naiknya suhu bumi terhadap ekosistem terumbu karang, yaitu terjadinya pemutihan
karang. Pemutihan merupakan tanggapan terhadap cekaman (stress) sewaktu terjadi
perubahan besar dalam organisasi jaringan dan sitokimia dalam polip (Hayes dan
Goreau, 1992). Berdasarkan piramida Marshall dan Schuttenberg (2006), pemutihan
karang sering mengakibatkan kematian karang sebagaimana spesies atau genus karang
memiliki kemampuan yang berbeda dalam merespon panas. Secara alami respon
terumbu karang terhadap perubahan dan tekanan lingkungan adalah berusaha untuk
bertahan dan menunjukkan gejala pemulihan hingga kembali terbentuknya komunitas
yang stabil setelah mengalami kerusakan (Obura & Grimsditch 2009). Kemampuan
pulih kembali setelah mengalami gangguan ini dikenal dengan istilah resiliensi.
Memelihara dan meningkatkan resiliensi terumbu karang sangat diperlukan dalam
upaya pengelolaan terumbu karang terkait perubahan iklim global.
Lingkungan pesisir di Indonesia sendiri telah mengalami perubahan yang cepat
dalam beberapa dekade belakangan ini. Perubahan tersebut pada dasarnya adalah
akibat pesatnya laju pembangunan yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat sehingga tidak terlepas dari berbagai macam aktivitas
pemanfaatan sumberdaya pesisir. Sederhananya, semakin tinggi laju pembangunan,
maka semakin tinggi tingkat pemanfaatan sumber daya alam dan akhirnya makin besar
pula perubahan yang terjadi pada lingkungan. Pemanfaatan sumber daya ternyata
memberikan tekanan kepada lingkungan pesisir sehingga berpotensi mengancam
resiliensi sistem sosial yang terdapat di dalamnya (Gowing et al., 2006). Pembangunan
di lingkungan pesisir salah satunya adalah pembangunan reklamasi di Pulau Serangan
Bali. Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat
sumberdaya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial-ekonomi. Akan tetapi,
rekalamsi membahayakan ekosistem terumbu karang karena limpasan sedimen sehinga
meningkatkan kekeruhan. Adanya reklamasi akan mempengaruhi ekosistem laut dan
berdampak pada kelestarian jenis ikan di daerah sekitar Pulau Serangan. Hal ini terjadi
karena daerah tangkap nelayan akan bergeser lebih jauh ke arah laut, sedangkan ikan-
ikan yang sebelumnya tinggal di lahan yang di reklamasi harus mencari habitat baru.
Sedangkan untuk beberapa jenis ikan belum tentu dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi perairan yang dalam. Kondisi ini akan berpengaruh pada kelestarian jenis ikan
yang menjadi tangkapan nelayan. Berkurangnya hasil tangkapan, akan mengurangi
pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan dapat mempengaruhi
ekonomi masayrakat setempat. Untuk itu penting dilakukan kajian yang berhubungan
dengan perubahan iklim global yang relevan dengan pengelolaan ekosistem terumbu
karang masa depan adalah resiliensi sosial.
1.2 Rumusan Masalah
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan di Pulau Serangan, Denpasar, Bali pada tanggal 12 Mei
2019. Pemilihan lokasi ini dikarenakan pada pulau ini terdapat pembangunan berupa
reklamasi pantai.
3.2 Metode
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer yang diperoleh dengan metode wawancara dengan kuisioner
sebagai pedoman dalam memberikan pertanyaan (Lampiran 1). Data sekunder
diperoleh melalui kajian pustaka dan analisis berbagai literatur (Lampiran 2).
Responden pada penelitian ini terdiri dari nelayan tangkap, wisata, dan tour guide.
Jumlah responden yang dibutuhkan sebanyak 40 orang. Dalam kuisioner, terdapat
pertanyaan-pertanyaan yang dikelompokkan ke dalam masing-masing indikator
resiliensi sosial, yaitu persepsi, pengetahuan, ketergantungan, dan adaptasi. Indikator-
indikator yang digunakan untuk menggambarkan resiliensi di masyarakat Pulau
Serangan diuraikan sebagai berikut (Wongbusarakum dan Loper 2011; Mancini et al.
2017). a. Indikator persepsi (PP), yaitu indikator yang dilihat dari pendapat masyarakat
tentang kondisi sumberdaya alam dan lingkungan. b. Indikator pengetahuan (PG), yaitu
indikator yang dilihat dari seberapa jauh masyarakat mengerti tentang sumberdaya
alam atau ekosistem sekitar dan gangguan akibat perubahan lingkungan. c. Indikator
ketergantungan (KT), yaitu indikator yang dilihat dari jenis dan jumlah pemanfaatan,
serta frekuensi memanfaatkan sumberdaya alam. d. Indikator adaptasi (AD), yaitu
indikator yang dilihat dari kemampuan masyarakat menyesuaikan diri terhadap
perubahan sumberdaya alam dan pekerjaan alternatif yang dapat dilakukan.
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan data
yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung
di lapangan
2. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010: 186).
3. Dokumentasi
Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber
data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan
untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Lexy J. Moleong,
2010: 217).
Xi= ∑ Bi×Si/40
Keterangan:
RG=∑Xij
Keterangan:
IRS= RGPP+RGPG+RGKT+RGAD n
Keterangan
n : jumlah indikator
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil dan Pembahasan
UMUR
22.5%
42.5%
35%
21 - 35 35-50 >50
17.5%
82.5%
PENDIDIKAN
5% 5%
27.5%
45%
17.5%
PEKERJAAN
2.5% 155
25% 57.5%
PEKERJAAN SAMPINGAN
10%
35% 55%
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahri, Samsul 1995. Nelayan dan Kemiskinan : Suatu Studi tentang Pola Patron- Klien.
Yogyakarta : universitas Gadjah Mada. Barker,
Christ. 2004. Cultural Studies Teori dan Praktek. Penerjemah dan penyunting: Tim
Kunci Cultural Studies Center. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. Berger,
Jacub Rais dkk. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu.
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Antonio.1976. Selections from the Prison Notebooks Quintin Hoare dan Nowell Smith
(ed). New York: International Publisher. Harker, Richard dan Cheelen
Patria N dan Andi Arief. 1999. Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
H. Ambo. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut Pendekatan Ekologi Sosial
Ekonomi Kelembagaan dan Sarana Wilayah. Surabaya :Tim Brilian
Internasional Storey,
Lampiran 1. Kuisioner
1. Status
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pendidikan terakhir : a. Tidak tamat SD
b. SD
c. SMP
d. Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan : a. Utama :
b. Sampingan :
7. Status : Menikah / Belum menikah* (*Coret yang tidak
perlu)
8. Jumlah tanggungan :
9. Tingkat pendapatan perbulan sebelum adanya reklamasi :
10. Tingkat pendapatan perbulan setelah adanya reklamasi :
2. Pengetahuan
1. Apakah bapak/ibu tau yang dimaksud dengan reklamasi?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
2. Apakah bapak/ibu merasakan dampak reklamasi di Pulau Serangan?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
3. Apakah bapak/ibu tau yang dimaksud perubahan iklim?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
4. Apakah bapak/ibu tau dampak perubahan iklim?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
5. Apakah bapak/ibu tau terumbu karang?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
6. Apakah terumbu karang di Pulau Serangan sehat?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
7. Bagaimana keadaan terumbu karang di Pulau Serangan?
a. Berwarna
b. Pucat
c. Putih
d. Coklat ditumbuhi alga
8. Apakah adanya perubahan iklim dan reklamasi berdampak terhadap
terumbu karang?
a. Tidak tahu
b. Kurang tahu
c. Tahu
d. Sangat tahu
9. Apa dampak yang ditimbulkan jika terumbu karang rusak?
a. Tidak tau
b. Hilangnya habitat ikan
c. Pendapatan berkurang
d. Hilangnya keindahan pantai
10. Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem terumbu karang?
a. Tidak tau
b. Menghimbau pengunjung agar tidak merusak terumbu karang
c. Menyisihkan sedikit uang untuk pemeliharaan terumbu karang
3. Persepsi
1. Bagaimana penilaian anda tehadap keindahan terumbu karang di Pulau
Serangan?
a. Tidak tahu
b. Biasa saja
c. Bagus
d. Sangat bagus
2. Bagaimana penilaian anda terhadap kualitas air di perairan Pulau Serangan?
a. Tidak tahu
b. Biasa saja
c. Bagus
d. Sangat bagus
3. Bagaimana menurut anda tentang pentingnya ekosistem terumbu karang?
a. Tidak penting
b. Biasa saja
c. Penting
d. Sangat penting
4. Bagaimana penilaian anda tentang keindaha pantai pulau Serangan?
a. Tidak indah
b. Biasa saja
c. Indah
d. Sangat indah
5. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap ekosistem terumbu karang
di Pulau Serangan
a. Tidak ada
b. Ada dan berpengaruh sedikit
c. Berpengaruh banyak
d. Merusak terumbu karang
6. Bagaimana pengaruh reklamasi terhadap ekosistem terumbu karang di
pulau serangan?
a. Tidak tahu
b. Tidak ada
c. Ada tapi sedikit
d. Sangat berpengaruh
7. Bagaimana menurut anda tentang perubahan suhu yang terjadi dari tahun
ke tahun?
a. Tidak ada
b. Sedikit berubah
c. Semakin dingin
d. Semakin panas
8. Kemudahan akses dari Pulau serangan ke kota Denpasar?
a. Tidak mudah
b. Kurang
c. Mudah
d. Sangat mudah
9. Dampak reklamasi terhadap pendapatan ikan yang diperoleh nelayan Pulau
Serangan?
a. Tidak ada
b. Biasa saja
c. Menurun
d. Sangat menurun
10. Persetujuan reklamasi Pulau Serangan?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Sangat setuju
4. Ketergantungan
1. Jenis status ikan yang tertangkap?
a. Tidak tahu
b. Kurang ekonomis
c. Ekonomis
d. Sangat ekonomis
2. Intensitas melaut dalam sebulan?
a. Tidak ada
b. 1-8 kali
c. 9-15
d. Lebih dari 16
3. Perubahan hasil tangkapan ikan dalam beberapa waktu terakhir?
a. Tidak ada
b. Sedikit berubah
c. Lumayan berubah
d. Banyak berubah jadi makin sedikit
4. Tanggapan nelayan terhadap hasil jumlah tangkapan ikan yang diperoleh
semakin menurun dari tahun ke tahun
a. Tidak tahu
b. Sedikit penurunan
c. Mengakibatkan penurunan yang cukup besar
d. Penurunan sangat besar sehingga harus mencari pekerjaan tambahan
5. Pemanaatan sumberdaya yang didapat
a. Dimakan sendiri
b. Dijual ke tengkulak
c. Dijual ke catering/resto
d. Dijual langsung ke konsumen
6. Kondisi perekonomian nelayan Pulau Serangan sebelum reklamasi
a. Tidak puas
b. Cukup puas
c. Puas
d. Sangat puas
7. Kondisi perekonomian nelayan Pulau Serangan setelah reklamasi
a. Tidak puas
b. Cukup puas
c. Puas
d. Sangat puas
8. Lama bekerja menjadi nelayan
a. 1-5 thn
b. 6-10 thn
c. 11-15 thn
d. Lebih dari 16 thn
9. Jumlah mata pencaharian
a. 0
b. 1
c. 2
d. Lebih dari 2
10. Pekerjaan utama
a. PNS
b. Pedagang
c. Wisata
d. Nelayan
5. Adaptasi
1. Keinginan untuk berpindah dalam lokasi pencarian ikan
a. Tidak ada
b. Masih didalam Pulau Serangan
c. Batas Pulau Pari
d. Keluar dari pulau Serangan
2. Profesi sebelum nya
a. Tidak ada
b. Nelayan
c. Wisata
d. Lain lain
3. Upaya-upaya dalam menjaga ekosistem terumbu karang di Pulau Serangan
a. Tidak ada
b. Tidak merusak dengan jangkar
c. Memberi sanksi untuk pelanggar
d. Menyumbang dana untuk pemeliharaan
4. Mengikuti acara konservasi terumbu karang
a. Tidak
b. Pemeliharaan rutin
c. Transplantasi
d. Transplantasi dan monitoring
5. Pekerjaan alternative
a. Tidak ada
b. Tetap menjadi pekerjaan semula
c. Mencari ikan
d. Budidaya
6. Pengelolaan limbah padat
a. Tidak ada
b. Tidak tahu
c. Ada tapi tidak tahu
d. Ada dan melakukan
7. Pengelolaan limbah cair
a. Tidak ada
b. Tidak tahu
c. Ada tapi tidak tahu
d. Ada dan melakukan
8. Profesi sebelum nya
a. Tidak ada
b. Nelayan
c. Wisata
d. Lain lain
9. Upaya-upaya dalam menjaga ekosistem terumbu karang di Pulau Serangan
a. Tidak ada
b. Tidak merusak dengan jangkar
c. Memberi sanksi untuk pelanggar
d. Menyumbang dana untuk pemeliharaan
10. Mengikuti acara konservasi terumbu karang
a. Tidak
b. Pemeliharaan rutin
c. Transplantasi
d. Transplantasi dan monitoring
Lampiran 2. Dokumentasi