PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang hingga saat ini masih
menghadapi beberapa permasalahan salah satunya adalah isu lingkungan. Hal ini tidak lepas dari
semakin pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia akan selalu ada perubahan lingkungan yang
kerap terjadi. Selain faktor alam, tanpa disadari manusia juga ikut ambil peran terhadap
perubahan lingkungan alam. Jutaan orang di Indonesia mengandalkan hidupnya dari sumber
daya alam yang kaya untuk makanan, tempat tinggal, air, energi, dan pekerjaan akan tetapi
dengan meningkatnya frekuensi dan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh alam dan manusia
seperti angin topan, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan gempa bumi, akan merusak dan
membawa perubahan pada lingkungan fisik. Perubahan tersebut mencakup segala faktor biotik
dan abiotik yang ada di sekitar kita. Faktor biotik adalah semua komponen makhluk hidup yang
ada di sekitar kita termasuk manusia, sedangkan abiotik adalah komponen tidak hidup dari suatu
Sejak dahulu kita telah memiliki sumber daya alam, baik sumber daya alam darat
maupun sumber daya alam laut. Keberadaan sumber daya alam yang melimpah kurang
termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Pemanfaatan sumber daya yang tidak tepat akan
terganggunya lingkungan, baik karena faktor alam maupun karena manusia. Menurut Undang-
Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan, pengrusakan lingkungan adalah
tindakan yang menimbulkan perubahan langsung/tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau
hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang
mempercepat perubahan lingkungan. Meski cepat atau lambat akan menimbulkan dampak buruk
pada kerusakan lingkungan dan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup di dalamnya.
yang berlebihan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Chaerina (2016: 201) menyatakan,
manusia menjadi salah satu faktor perubahan lingkungan alam yang menimbulkan kerusakan.
Seperti kurangnya pengetahuan tentang kepentingan ekologi, pola tingkah laku dan kebiasaan
buruk serta faktor sosial lainnya. Sebagai makhluk bumi, sudah sewajarnya umat manusia selalu
menjaga lingkungan dan alam demi mencegah kerusakan alam yang merugikan.
Menjaga kelestarian lingkungan menjadi salah satu tugas wajib setiap manusia. Hal
ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan. Jika tidak
dirawat dengan baik, akan terjadi kerusakan pada alam dan bisa mengancam setiap makhluk
hidup.
Krisis lingkungan saat ini sudah sampai pada tahap yang serius dan mengancam
eksistensi planet bumi di mana manusia, hewan dan tumbuhan, bertempat tinggal untuk
melanjutkan kehidupannya. Manusia modern dewasa ini sedang melakukan pengrusakan secara
perlahan akan tetapi pasti terhadap sistem lingkungan yang menopang kehidupannya. Kerusakan
lingkungan baik dalam skala global maupun lokal termasuk di negara kita hingga saat ini sudah
semakin parah.
Bangsa kita adalah salah satu negara yang menjadi paru-paru dunia karena bangsa ini
diberikan potensi lingkungan yang sangat luar biasa, berupa kondisi sumber daya alam
(keanekaragaman hayati dan non hayati), kondisi geografis, serta kondisi demografis, yang tidak
dimiliki oleh bangsa lain. Anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh
makhluk ciptaan-Nya khususnya manusia harus dimanfaatkan secara baik atau bijak.
Pemanfaatan anugerah tersebut untuk pemenuhan kebutuhan makhluk hidup haruslah disertai
tanggungjawab besar dalam perlindungan dan pengelolaan agar tetap terjaga kelestariannya
(keberlanjutan fungsi/sustainability).
Ironisnya bila kita melihat fakta saat ini kondisi yang terjadi berlawanan. Berbagai
aktivitas keseharian kita, dari skala kecil hingga besar, secara individu maupun kolektif
air, degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati, krisis sumber daya dan energi, dan
puncaknya adalah global warming. Sementara itu disisi lain, pertumbuhan industri dan aktivitas
ekonomi yang begitu pesat dan ekspansif juga memperkuat malapetaka bagi lingkungan. Potensi
keanekaragaman hayati Indonesia dan kekayaan plasma nutfa yang sangat besar berada pada
posisi terancam bahkan mulai mengarah kepada kepunahan. Penyebab utama dari hal tersebut
Selain itu salah satu indikator perubahan kondisi lingkungan fisik adalah tingginya
tingkat erosi di daerah penambangan pasir dan juga di daerah sekitarnya akibat aktivitas
penambangan yang secara langsung di ambil dari sungai. Penambangan pasir dan batu di kali
Wayori biasanya dilaukan secara berkelompok dengan jumlah kelompok masyarakat dalam
aktifitas penambangan berbeda-beda, kadang-kadang ada kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
dan ada pula yang terdiri dari 5-7 orang. Awalnya mayoritas para penambang pasir di kali
Wayori adalah petani dan nelayan. Akan tetapi menurunnya tingkat pendapatan dari hasil
pertanian dan nelayan maka sebagian masyarakat di sekitar kali Wayori mencari alternatif mata
pencaharian lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu diantaranya adalah kegiatan
penambangan pasir. Kegiatan usaha penambangan pasir ini dapat memberikan kontribusi
sebagai usaha mata pencaharian masyarakat maka aktivitas usaha tersebut membawa pengaruh
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perubahan kondisi lingkungan fisik area
Tujuan penelitian ini adalah: Ingin mengetahui perubahan kondisi lingkungan fisik
area penambangan material golongan C di kali Wayori Negeri Passo Kecamatan Baguala.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
fisik yang rusak diakibatkan oleh aktifitas tambang secara terus menerus. Serta
diharapkan pula agar dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi peneliti berikutnya
b. Manfaat Praktis : Di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi penting
penambangan di sekitar kali Wayori agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan fisik
secara berlebihan.
1.5. Penjelasan Istilah
1. Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan memengaruhi
dengan lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang terdiri atas sumber
daya alam dan kebijakan dalam mengelola sumber daya tersebut. Sedangkan lingkungan
fisik yaitu faktor – faktor fisik seperti tanah, iklim, dan persediaan air. Dapat disimpulkan
bahwa lingkungan atau kawasan hidup merupakan segala sesuatu yang ada ditempat
2. Perubahan lingkungan adalah suatu proses terganggunya lingkungan, baik karena faktor
alam maupun karena manusia. Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia
adalah hal yang sifatnya bisa dihindari. Sebagai manusia pada dasarnya mengemban
tugas untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar karena aktivitas manusia bisa
menjadi faktor perubahan lingkungan. Sumber website (Mentari, Januari 18, 2022).
dan/atau batu bara dan mineral ikutannya (Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018).
Penambangan material golongan C dalam hal ini adalah kegiatan penambangan pasir
yang merupakan proses penggalian dan pemisahan barang tambang dan pasir sebagai
aktifitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
1.6. Sistematika Pembahasan
Penulisan ini akan membahas lima bab yang saling berkaitan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Membahas teori-teori dan berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan penelitian
Mendeskripsikan hal – hal yang berkaitan dengan waktu dan tempat penelitian,
penentuan sampel, jenis dan sumber data yang digunakan, prosedur pengumpulan
Menjawab pertanyaan dari rumusan masalah dengan menjabarkan lebih rinci tentang
dan saran mengenai perubahan kondisi lingkungan fisik area penambangan material
KAJIAN PUSTAKA
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
menurut Undang undang No. 23 Tahun 1997. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), istilah lingkungan dapat diartikan sebuah daerah atau kawasan dan seluruh
bagian yang terdapat di dalamnya yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia. Suatu lingkungan terdiri dari kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti air, tanah, udara, energi surya, mineral, dan flora fauna yang
Berikut ini beberapa definisi lingkungan menurut para ahli yang dikutip dari sumber
1. Otto Soemarwoto
Lingknungan adalah ruang yang ditempati suatu makhluk hidup seperti tumbuhan,
hewan, manusia, dan jasad ranik bersama dengan benda hidup dan tidak hidup di
2. Jonny Purba
Lingkungan adalah sesuatu yang memiliki status sebagai lokasi terjadi semua
kegiatan. Kegiatan tersebut termasuk aktivitas baik seperti interaksi sosial kepada
berbagai kelompok dan pranatanya serta semua aktivitas lainnya yang dipengaruhi
perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
disebut juga dengan lingkungan. Pemahaman terhadap lingkungan sebagai kesatuan ruang
dengan segala benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
memengaruhi alam, kelangsungan hidup dan kesejahteraan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pendapat lain, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup (Manik, 2016:31).
Berdasarkan beberapa pengertian lingkungan menurut para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya manusia dan lingkungan memiliki ketergantungan yang
sangat erat kaitannya dengan kehidupan berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur lingkungan biasanya terdiri manusia, hewan, tumbuhan dan
lain-lain. Lingkungan merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Sumber daya
alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia. Udara merupakan komponen sangat penting untuk kehidupan
Terdapat beberapa hal penyebab perubahan lingkungan fisik yang dikutip dari
a. Angin
Angin dapat bermanfaat bila bertiup tidak terlalu kencang dan teratur, misalnya untuk
lingkungan.
Angin juga dapat mengakibatkan kerusakan dan pengikisan tanah, contohnya adalah
angin tornado, angin kumbang, angin bahorok, angin brubu, dan angin gending.
b. Hujan
Hujan dapat membuat udara segar dan lebih bersih serta dapat menumbuhkan tanaman.
Air hujan juga dapat mengakibatkan banjr bandang, longsor, dan erosi.
c. Cahaya Matahari
Cahaya dan panas matahari merupakan sumber energi utama di Bumi. Panas matahari
dapat membantu fotosintesis tumbuhan. Batuan juga dapat hancur karena terkena panas
matahari. Cahaya matahari dapat menyebabkan keretakan pada tanah dan hutan, juga
d. Gelombang Laut
Gelombang laut dapat dimanfaatkan manusia sebagai energi listrik, untuk pemandangan
atau rekreasi, dan bermain selancar. Gelombang yang besar dapat mengakibatkan abrasi,
e. Kegiatan Manusia
Kenapa kegiatan manusia juga dikatakan sebagai perubahan lingkungan fisik ? Karena
kegiatan manusia dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik diantaranya
penebangan hutan yang tak terkendali, pengambilan bahan tambang tanpa reklamasi
lahan bekas galian, pembangunan sarana perumahan, pabrik dan jalan, pembukaan lahan
kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan
penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi
lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makluk hidup
yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa fartor.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena
aktivitas manusia.
lingkungan terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga
berbagai bentik dan ukuran, uap panas serta debu-debu vulkanis. Selain itu letusan
gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan
gempa vulkanik. Hal tersebut dapat mematikan semua kehidupan yang dilaluinya.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah gerakan yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen.
Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin
hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan
pipa dan saluran bawah tanah rusak dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi
melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang air pasang
c. Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik
kerena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak
dari ulah manusia sendiri. Banjir dapat dikatakan sebagai gejala alam murni jika
kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir misalnya, karena hujan yang
turun terus menerus. Selain itu banjir dapat terjadi karena ulah manusia misalnya,
aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.
d. Tanah Longsor
Karakteristik tanah longsor hapir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini
dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia.
Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian,
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu
dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya
f. Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi
karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim
kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai
api penyebab kebakaran hutan dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang
diusahakn penduduk.
Kekayaan alam yang dimiliki negara kita melimpah sehingga terkadang membuat
kita terlena mempergunakan seenaknya padahal potensi alam yang dimiliki oleh negara kita
seiring waktu akan habis, dan salah satu hal untuk menjaganya adalah dengan melestarikan dan
mempergunakannya sebaik mungkin dengan cara yang bijaksana agar generasi penerus tetap bisa
menikmatinya. Namun sangat disayangkan karena seringkali yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Dan seringkali
dengan banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap
Selain bencana alam, hal yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan adalah
faktor buatan atau akibat aktivitas manusia. Umumnya ini dilakukan oleh manusia. Ada berbagai
contoh aktivitas perusak habitat, antara lain, penggundulan hutan, pembakaran lahan gambut dan
memberikan banyak manfaat untuk makhluk hidup harus rusak dan musnah hanya karena ulah
manusia. Seharusnya orang memahami bahwa alam perlu dijaga serta dirawat agar anak cucu
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan karena faktor manusia yang dikutip dari
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah dan suara) sebagai dampak
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Adapun tindakan yang dilakukan manusia baik secara langsung maupun tidak
b. Perburuan liar
Dari uraian di atas sangat jelas bahwa pelestarian lingkungan hidup sangat
diperlukan demi kelangsungan hidup kita. Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang
tidak bisa ditunda lagi dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya. Karena
kalau bukan dari kita dapat dibayangkan akan seperti apa kelangsungan lingkungan hidup kita
yang akan datang, tanpa dijaga dan dilindungi pastinya akan sangat berdampak besar bagi
generasi kita selanjutnya karena tidak bisa menikmati kekayaan alam ini untuk dipergunakan.
Para ahli telah mengadakan pengelompokan jenis-jenis lingkungan seperti yang telah
environment) merupakan benda nyata atau materi dan kondisi yang mengelilingi kita.
Lingkungan fisik mengacu pada lingkungan alami dan lingkungan buatan manusia yang ada.
Lingkungan alami meliputi area tanah, ketinggian, cekungan drainase alami, dataran banjir dan
lereng, badan air, tanah, vegetasi, dan lain-lain. Lingkungan buatan manusia meliputi struktur
fisik, infrastruktur publik, tanaman, danau buatan manusia, tambang dan tambang batu.
Lingkungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daerah (kawasan
dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Lingkungan fisik ialah semua keadaan yang
terdapat di sekitar tempat hidup, yang akan mempengaruhi pada individu tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan fisik dianggap sebagai area yang berwujud dan
interaksi sosial. Lingkungan fisik atau anorganik yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik
dan fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak, dan sebagainya
(Efbertias, 2022:4)
2.1.5 Tujuan Dan Manfaat Lingkungan
Tujuan pemanfaatan lingkungan yang dikutip dari sumber website (Ayu Rifka,
a. Tujuan Lingkungan
lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki sikap dan perilaku
b. Manfaat Lingkungan
1. Tanah dan lahan yang ada di permukaan bumi dapat dijadikan sebagai tempat
2. Tanah juga dapat dijadikan sebagai area untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan
3. Udara yang terdapat dalam lingkungan seperti oksigen dapat dimanfaatkan manusia
4. Komponen biotik seperti hewan dan tumbuhan memiliki manfaat seperti sumber
5. Lingkungan memiliki sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan manusia untuk
kehidupan sehari-hari seperti mineral, minyak bumi, batu bara, dan sebagainya.
penting dalam eksosistem, yakni bisa sebagai dekomposer sisa-sisa tubuh dari
7. Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki peran vital dalam
Sedangkan ada 3 (tiga) fungsi lingkungan yang dikutip dari sumber website
1. Tempat mencari makan: Tempat utama makhluk hidup mencari makan adalah
memerlukan lingkungan untuk mencari makanan. Makanan yang hewan dan manusia
makan juga berasal dari lingkungan sekitarnya. Contohnya seperti manusia yang
memakan hewan seperti ayam, sapi dan bebek. Hewan yang memakan tumbuhan,
Aktivitas tersebut juga dilakukan oleh semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Khusus untuk manusia, lingkungan dijadikan sebagai tempat bersosialisasi. Hal itu
karena manusia hidup bersama manusia lain, sehingga harus menjaga hubungan satu
sama lain. Contoh bagi hewan adalah seperti dalam mencari makan dan berburu.
sebelumnya. Salah satu fungsi utama lingkungan adalah sebagai tempat untuk hidup.
Lingkungan adalah tempat yang kondusif dan ideal untuk digunakan. Makhluk hidup
Sumber daya alam berdasarkan sifatnya digolongkan menjadi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi secara berlebihan,
seperti: tumbuhan, hewan, udara, angin, dan air. Sedangkan SDA alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada
proses pembentukannya dan apabila digunakan seacara terus-menerus akan habis. Salah satu
contoh dari SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah bahan galian atau bahan tambang. Bahan
galian selain sebagai SDA yang tidak dapat diperbaharui juga merupakan salah satu sumber daya
Munculnya aspek lingkungan merupakan salah satu faktor yang ikut diperhitungkan
pertambangan pasti menimbulkan dampak. Kegiatan penambangan bahan galian C mulai dari
eksplorasi sampai eksploitasi dan pemanfaatannya mempunyai dampak terhadap lingkungan baik
dampak positif maupun dampak negatif. Dapat diketahui bahwa dampak negatif berpotensi
tinggi merusak ekosistem lingkungan. Lingkungan fisik yang rusak akan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi manusia maupun makluk hidup lainnya di sekitar.
Rona awal lahan yang sebelumnya adalah kebun tanaman budidaya masyarakat
sekitar di pinggiran sungai akibat penambangan terjadi pelebaran alur sungai apabila sungai
meluap akan merendam tanaman budidaya tersebut. Akibat dari pelebaran alur sungai yang
akibatkan erosi lateral menyebabkan pendangkalan sungai dan mengurangi debit air sungai. Pada
musim kemarau daerah tersebut akan kesulitan mencari air disungai dan muka air sungai akan
Selain masalah fisik terdapat juga masalah lain seperti pencemaran air. Pencemaran
air yang terjadi terutama disebabkan oleh tetesan minyak dari alat yang digunakan dan
disebabkan oleh proses pengerukan material di dalam air sehingga air bercampur minyak
sedangkan sungai-sungai tersebut sebagian besar masih digunakan masyarakat sebagai sarana
MC (mandi dan cuci) dan masih ada juga yang menggunakannya sebagai sumber air bersih.
Habitat yang ada di dalam air terutama ikan-ikan dan berbagai makluk hidup lainnya juga akan
terganggu.
kehidupan ekosistem dan lingkungan, baik terhadap alam sendiri maupun terhadap hewan,
perusakan alam terutama perusakan dari perilaku manusia seperti penambangan bahan galian
merupakan suatu kegiatan yang didalamnya terdapat proses pengambilan bahan mineral maupun
material yang dapat diektraksi dari dalam bumi. Sedangkan pengertian tambang adalah tempat
Bahan galian golongan C atau di sebut juga mineral bukan logam dan batuan secara
umum diartikan sebagai bahan-bahan (material) yang di peroleh dengan cara mengambil,
menggali dan mengangkut bahan tersebut. Ketentuan PP Pasal 2 No. 23 Tahun 2010 terkait
dengan batuan yang termasuk dalam tambang golongan C, antara lain kerikil, batu, dan pasir.
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan bahan tambang yang meliputi penyelidikan, eksplorasi, studi
Pertambangan pasir sudah diatur dalam UU No.11 Tahun 1967 tentang ketentuan pokok
pertambangan. Dalam dunia pertambangan terdapat beberapa macam jenis bahan galian.
kelompok yaitu:
1. Golongan A merupakan bahan galian strategis, yang dimaksud strategis adalah bahan
2. Golongan B merupakan bahan galian vital yang digunakan untuk menjamin hajat
3. Golongan C merupakan bahan galian yang tidak termasuk dalam bahan galian
strategis dan vital, contohnya marmer, batu kapur, pasir, tanah liat.
Jadi penambangan pasir termasuk dalam golongan C yang tidak termasuk ke dalam
bahan galian strategis maupun vital. Pasir merupakan salah satu bahan galian utama yang
keberadaannya cukup luas dan produksinya besar. Bahan galian golongan ini menjadi penghasil
terbesar dan sangat bernilai apabila pada tahapan survei hingga produksi dan pemasaran
dilakukan dengan optimal. Pasir juga merupakan salah satu bahan tambang yang biasa
dieksploitasi yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bangunan maupun dijadikan salah
dasar yang berfungsi sebagai penyedia bahan baku bagi keperluan industri lainnya. Di Desa
Wayori Passo Kecamatan Baguala merupakan daerah yang memiliki potensi penambangan
bahan galian golngan C yang potensial, sehingga membuat masyarakat mulai melakukan usaha
pertambangan bahan galian, baik yang dilakukan oleh rakyat secara tradisional, maupun oleh
menambang (bagian dari tanah yang mengandung logam berharga di dalam tanah atau bebatuan)
yang harus dilaksanakan menurut aturan-aturan yang telah ditetapkan. Definisi diatas
menggambarkan hukum pertambangan karena terdiri atas tiga unsur penting menyangkut hukum
pertambangan yaitu adanya kaidah hukum, adanya kewenangan negara dalam mengatur
pengelolaan bahan galian dan adanya hubungan hukum antara negara dengan orang dan atau
badan hukum dalam pengusahaan bahan galian.
Pertambangan bukan selalu dikuasai oleh suatu perusahaan milik pemerintah maupun
swasta, tetapi juga dilakukan oleh rakyat yang mandiri dan tidak terikat dengan perusahaan
manapun. Pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tidak lain bertujuan untuk
mencari penghasilan dengan memanfaatkan adanya sumber daya alam disekitar lingkungan
dimana mereka tinggal. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 1967 tentang
ketentuan-ketentuan pokok pertambangan dalam pasal 11 ayat satu (1) menyebutkan bahwa
pertambangan rakyat bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat setempat dalam
mengusahakan bahan galian untuk turut serta membangun negara di bidang pertambangan
dengan bimbingan pemerintah. Dari pasal tersebut, rakyat dapat memanfaatkan lingkungan
sekitar mereka untuk turut membangun perekonomian dengan memperoleh pendapatan dari hasil
penambangan.
Sesuai amanat Konstitusi, bahwa Kekayaan alam yang terkandung didalam perut
Bumi Indoneisa “dikuasai” dan dipergunakan oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Pengertian dikuasai dan dipergunakan disini, adalah suatu perintah dari seluruh rakyat
kepada Negara guna mengelola bahan galian untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jadi
”Sifat Publik” dari pengelolaan bahan galian ini mempunyai landasan hukum yang sangat tinggi,
yaitu landasan Konstitusional yang secara tegas ditetapkan dalam Pasal 33 ayat (3) UU
DASAR 1945 “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
permukaan lahan sehingga setiap tahapan kegiatan dapat berpotensi merusak lingkungan.
Aktivitas penambangan bahan galian golongan C yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
aktivitas penggalian pasir yang tentunya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
maupun pasca pertambangan. Dampak yang ditimbulkan akan berbeda pada setiap jenis
pertambangan, tergantung pada metode dan teknologi yang digunakan. Kebanyakan kerusakan
lahan yang terjadi disebabkan oleh adanya penambangan-penambangan secara liar dan tidak
ramah lingkungan. Semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula area dampak
yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen,
Menurut Hasibuan (2016:20) dalam Jurnal Equality dampak positif yang ditimbulkan
dari penambangan bahan galian C yaitu (1) terserapnya tenaga kerja, (2) menambah pendapatan
asli daerah (PAD), (3) memperlancar akses transportasi. Sedangkan dampak negatifnya adalah
berupa resiko akibat penambangan bahan galian C tersebut. Pada umumnya pengusaha
penambangan bahan galian C menggunakan alat-alat berat untuk mengeruk bahan galian tersebut
sehingga meninggalkan lubang-lubang besar dan apabila tidak direklamasi akan menyebabkan
lingkungan sekitarnya menjadi rusak. Selain itu rona awal lahan yang sebelumnya merupakan
kebun tanaman budidaya seperti; jagung, pisang, bambu dan tumbuh-tumbuhan lain yang
terletak di pinggiran sungai, akibat dilakukan penambangan maka apa bila terjadi banjir dan
berpotensi juga terhadap banjir. Selan itu, berdampak negatif pada keseimbangan dan
Penambangan pasir memiliki dampak juga terhadap ekosistem hewan dan tumbuh-
tumbuhan terutama yang hidup disekitar penambangan pasir. Hal yang paling
dirasakan oleh masyarakat adalah dengan adanya penambangan pasir tersebut, ikan-
ikan yang hidup di seputaran sungai perlahan mulai punah akibat penggunaan masin
yang
dilakukan untuk menyedot pasir, yang tentunya mesin tersebut menggunakan bahan
sisi kesehatan nampak pada jalanjalan yang dilalui truk pengangkut pasir yang lalu
lalang secara terus menerus juga mengakibatkan rusaknya jalan dan polusi udara
terutama saat musim kemarau sehingga berimbas pada kesehatan masyarakat sekitar.
Adapun dari aspek keamanan nampak pada suara mesin diesel penyedot yang
mengganggu pendengaran sehingga masyarakat merasa bising dan risih dengan
Dampak dari penambangan pasir juga berimbas pada keberadaan lahan yang rawan
longsor dan potensi terjadinya banjir, dimana kondisi area yang sering digali untuk
sektor pertambangan pasir ini dapat mempercepat kerusakan lahan dalam waktu yang
Penambangan pasir berdampak pada polusi udara, dimana hal tersebut bagian dari
dampak fisik lingkungan dengan adanya polusi yang berasal dari asap mesin
mengakibatkan polusi udara terutama saat musim kemarau. Hal tersebut tentunya
sangat berpengaruh terhadap ekosistem lainnya yang ada di wilayah yang dialiri oleh
sungai tersebut.
Dampak lain yang dirasakan bagi masyarakat melalui aktivitas penambang pasir
adalah merembet pada sarana dan infrastruktur jalan yang sering dilalui oleh
banyak jalan rusak yang sering digunakan oleh masyarakat setempat. Keberadaan
tersebut juga meresahkan warga karena dengan kondisi jalanan yang sudah rusak
lingkungan. Faktor kegiatan penambangan antara lain berkaitan dengan letak cebakan mineral,
faktor teknik penambangan, pengolahan dan sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan adalah
faktor kepekaan lingkungan antar lain faktor geografis dan morfologis, faktor fauna dan flora
serta faktor hidrologis. Faktor-faktor tersebut harus dijadikan pertimbangan dalam kebijakan
alokasi mineral.
1. Kerusakan lahan pertanian, yaitu permukaan lahan rusak banyak cekungan, dan
lubang bekas penambangan yang tergenang oleh air umumnya tidak produktif lagi
2. Gangguan hidrologis, dapat menimbulkan banjir pada saat hujan deras dan juga di
3. Iklim mikro, dampaknya terhadap perubahan iklim mikro dan kualitas udara.
yang dikutip dari sumber website (DLH, Mei 08, 2018) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan vegetasi penutup
Proses land clearing pada saat operasi pertambangan mulai menghasilkan dampak
lingkungan yang sangat signifikan yaitu hilangnya vegetasi alami. Apalagi kegiatan
dan habitat satwa menjadi berkurang. Tanpa vegetasi lahan menjadi terbuka dan akan
2. Perubahan topograf
Areal yang berubah umumnya lebih luas dari dari lubang tambang karena digunakan
untuk menumpuk hasil galian (tanah pucuk dan overburden) dan pembangunan
tidak teratur atau membentuk lereng yang curam akan memperbesar laju aliran
membutuhkan waktu lama untuk terbentuk, dalam sekejap dapat berubah akibat
aktivitas pertambangan dan akan sulit dikembalikan dalam keadaan yang semula.
hilangnya vegetasi yang merupakan salah satu kunci dalam siklus hidrologi. Ditambah
lagi pada sistem penambangan terbuka saat beroperasi, air dipompa lewat sumur-
pompa dihentikan maka tinggi muka air tanah (ground water table) berubah yang
mengindikasikan pengurangan cadangan air tanah untuk keperluan lain dan berpotensi
tercemarnya badan air akibat tersingkapnya batuan yang mengandung sulfida sehingga
kualitasnya menurun.
Kerusakan tubuh tanah dapat terjadi pada saat pengupasan dan penimbunan kembali
tubuh tanah (top soil dan sub soil) secara tidak teratur sehingga akan mengganggu
kesuburan fisik, kimia, dan biolagi tanah. Hal ini tentunya membuat tanah sebagai
media tumbuh tak dapat berfungsi dengan baik bagi tanaman nantinya dan tanpa
adanya vegetasi penutup akan membuatnya rentan terhadap erosi baik oleh hujan
maupun angin, terkikisnya lapisan topsoil dan serasah sebagai sumber karbon untuk
penyebab utama menurunnya populasi dan aktifitas mikroba tanah yang berfungsi
penting dalam penyediaan unsur-unsur hara dan secara tidak langsung mempengaruhi
kehidupan tanaman.
emisi gas buang, selain itu penggunaan kendaraan dalam proses pengangkutan
peningkatan jumlah partikel debu terutama pada musim kemarau. Sehingga dalam
kurun waktu yang lama akan terjadi perubahan kualitas lingkungan terutama kualitas
udara, baik dilokasi penambangan maupun di jalur yang dilewati oleh kendaraan
lingkungan. Usaha pemerintah untuk menekan terjadinya penurunan kualitas lingkungan akibat
diantaranya adalah Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun
2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
kegiatan/upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan
penuh dengan kontroversi. Di satu sisi industri pertambangan mempunyai potensi besar untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain industri ini juga menimbulkan berbagai
perubahan lingkungan yang mengancam kelestarian fungsi lingkungan dan kehidupan sosial
budaya masyarakat.
manajemen panambangan. Ini merupakan suatu usaha eksplorasi yang terencana, teratur, dan
terorganisir baik. Artinya, dalam menambang perlu memperhatikan beberapa aspek seperti
penentuan jumlah dan kualitas cadangan pasir; tempat yang layak tambang; waktu dan prioritas
penambangan; serta cara penambangan. Semuanya itu tentu dengan tetap mengedepankan
kelestarian alam. Manajemen penambangan ini harus dilakukan secara terpadu dan
berkelanjutan.
Dalam mengimplementasikan sistem manajemen penambangan pasir, perlu
berparadigma pada filsafat pembangunan ekosentris. Di mana tak hanya melihat dari sisi nilai
manusianya saja, tetapi juga tetap memperhatikan nasib makhluk hidup dan ekosistem lain
secara adil. Dari sini akan terwujud penambangan yang ramah lingkungan.
Namun yang jelas dari semua upaya tersebut, hal yang paling penting ialah kesadaran
merupakan tanggung jawab kita bersama. Maka, sangat tidak etis jika manusia lebih
memanfaatkan alam ini secara bijak yaitu dengan memperhatikan nasib lingkungan, makhluk
Pada dasarnya manusia dan makhluk hidup lainnya saling ketergantungan dan saling
berinteraksi serta berada didalam lingkungan yang luas. Akan tetapi lingkungan yang tidak
dilestarikan akan merusak dan mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup yang ada
didalamnya.
Penambangan material golongan C dalam hal ini penambangan pasir pada prinsipnya
bersifat industri dan bahan baku yang tanahnya dapat diambil dan digali dari tanah oleh manusia
serta pengelolaannya sangat berkaitan dengan fungsi lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia dan alam. Penambangan material golongan C secara terus menerus akan mengakibatkan
perubahan kondisi lingkungan fisik seperti tingginya tingkat erosi di daerah penambangan pasir
sosial maka seharusnya manusia memiliki kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan
hidup demi tercapainya kesejahteraan dan kenyamanan manusia serta makhluk hidup di
lingkungan. Dengan demikian lingkungan yang rusak perlu adanya upaya pelestarian kembali
dengan cara reboisasi. Upaya pelestarian ini dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, maupun
pemerintah desa serta masyarakat menuju kesejahteraan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Perubahan Kondisi Lingkungan Fisik Area Penambangan Material Golongan C Di Kali Wayori
Negeri Passo Kecamatan Baguala
Alam
Manusia
2. Perubahan topograf
Proses Reboisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian survei dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan
sampel di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi (sampel) untuk mewakili seluruh
populasi. Ada 3 karakteristik pokok pada metode Survei: 1) Data informasi dikumpulkan dari
kelompok besar orang dengan tujuan mendiskripsikan berbagai aspek dan karakter seperti:
pengetahuan, sikap, kepercayaan, kemampuan dari populasi, 2) Data informasi diperoleh dari
pengajuan pertanyaan (tertulis dan bisa juga lisan) dari populasi, 3) Data informasi diperoleh dari
Penelitian survei ini dimaksud untuk mengetahui perubahan kondisi lingkungan fisik
area penambangan material golongan C di kali Wayori Negeri Passo Kecamatan Baguala.
a) Lokasi Penelitian
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan satu bulan terhitung sejak proposal ini di seminarkan.
perwakilan dari populasi untuk mengkaji 2 (dua) subjek yang menjadi acuan untuk diteliti yaitu:
1) Pengamatan dua titik area sebagai sampel yang mewakili populasi area perubahan
2) Pengambilan sampel pekerja penambang galian C sebanyak 15 (lima belas) orang untuk
mewakili seluruh populasi pekerja penambang pasir di kali Wayori Negeri Passo
Kecamatan Baguala.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang memepunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Berdasarkan pengertian diatas maka variabel dalam penelitiann ini adalah beberapa
bentuk kerusakan lingkungan dengan indikator dari sumber (DLH, Mei 08, 2018) sebagai
berikut :
2. Perubahan topograf
Menurut (Rijali, 2019:2) metode pengumpulan data adalah dengan cara apa dan
bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sebagai hasil akhir penelitian dan mampu
dilakukan dengan cara tertentu secara terencana, sistematik dan teratur sedemikian rupa sehingga
setiap tahap diarahkan kepada pemecahan masalah”. Metode penelitian selain harus dapat
memberikan jawaban secara efektif tepat pada sasaran, juga harus efisiensi. Untuk harus
diketahui juga berbagai pendekatan dalam penelitian, sehingga peneliti dapat memutuskan
pendekatan mana yang paling efisiensi untuk memberikan jawaban. Dalam penelitian ini penulis
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara. Observasi tidak selalu
dengan objek manusia tetapi juga dengan objek-objek alam yang lain (Hasanah,
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari
Metode analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif. Menurut Miles dan
Huberman dalam (Sugiyono 2019:65), analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai telah dianalisis dan belum memuaskan, maka
peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran : 1
KUISIONER PENELITIAN
Petunjuk :
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1.
Nama :
2.
Jenis Kelamin :
3.
Usia : >45 Tahun
20 – 35 Tahun
35 - 45 Tahun
4.
Pendidikan :
SMA/SMK sederajat
5.
Pekerjaan :
PNS
Wirausaha
Ket :
1) STS = Sangat Tidak Setujuh
2) TS = Tidak Setujuh
3) CS = Cukup Setujuh
4) S = Setujuh
5) SS = Sangat Setujuh
PERUBAHAN VEGETASI PENUTUP
Penilaian
No. Pertanyaan STS TS CS S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kegiatan penambangan dapat mengubah
kondisi lingkungan fisik seperti hilangnya
tanaman atau tumbuh – tumbuhan di area
penambangan.
2. Masih terdapat pepohonan atau tumbuh –
tumbuhan di sekitar area penambangan.
3. Di sekitar area penambangan sering terjadi
erosi.
4. Perlu adanya proses reboisasi untuk
melindungi lingkungan dari ancaman
bahaya alam.
5. Masih terdapat penghijauan alami di area
penambangan pasir seperti menanam
tumbuh-tumbuhan alami.
PERUBAHAN TOPOGRAF
Penilaian
No. Pertanyaan STS TS CS S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kegiatan tambang mengakibatkan adanya
tanah longsor di sekitar area penambangan.
2. Terdapat tanda bahaya atau peringatan di
sekitar area penambangan akibat
penambang secara terus menerus.
3. Angin topan/angin puting beliung
mengakibatkan kerusakan dan pengikisan
tanah di sekitar area penambangan.
4. Letusan gunung merapi dapat mengubah
suatu bentuk lingkungan alam.
5. Gempa bumi yang dasyat dapat
menyebabkan perpindahan suatu tempat.
PERUBAHAN POLA HIDROLOGI
Penilaian
No. Pertanyaan STS TS CS S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Air kali Wayori sering keruh/kotor setelah
adanya kegiatan penambangan.
2. Pada musim kemarau debit air kali Wayori
berkurang atau mengalami pengeringan.
3. Pada musim hujan sering terjadi banjir di
kali Wayori karena debit air yang tinggi.
4. Terjadi pencemaran di kali Wayori setelah
adanya kegiatan penambangan.