Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH KEHIDUPAN MANUSIA

DENGAN PERUBAHAN
LINGKUNGANNYA

Di susun oleh
Muhammad maymuwn
Pwk - c
60800121062
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "sejarah kehidupan
manusia dan perubahan lingkungannya," dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah perkembanga


wilayah dan kota . Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia dan lingkungannya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Nur Syam A. S, S. T., M.Si.
Selaku dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, kamis 14 oktober 2021

Penulis
. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
• 1.1 Latar Belakang
• 1.2 Rumusan Masalah
• 1.3 Tujuan Penulisan
• 1.4 Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
• 2.1 sejarah perubahan lingkungan hidup.
• 2.2 sebutkan dan jelaskan perubahan lenskap.
• 2.3 lanskep alam di perkotaan

BAB III PENUTUP


• A. Kesimpulan
• B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

lingkungan adalah sesuatu yang bisa berubah. Tentu saja bukan berubah
begitu saja tanpa sebab. Ada faktor penyebab yang bisa membuat perubahan
lingkungan. Benar, salah satunya adalah manusia.

Faktor perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia ini adalah hal
yang sifatnya bisa dihindari. Kita sebagai penghuni planet bumi pada dasarnya
mengemban tugas untuk menjaga keasrian lingkungan sekitar. Aktivitas
manusia bisa menjadi faktor perubahan lingkungan. Penebangan hutan,
pembangunan serta penggunaan bahan-bahan kimia adalah aktivitas yang
dilakukan oleh manusia dan memberikan dampak bagi lingkungan.

Penebangan hutan terutama yang sifatnya ilegal dan dilakukan tanpa


perhitungan dapat menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup yang tinggal di
dalam serta sekitar hutan. Baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia semua
mengalami kerugian.

1.2 Rumusan masalah


1. sejarah perubahan lingkungan hidup?
2. sebutkan dan jelaskan perubahan lenskap?
3. lanskep alam di perkotaan ?

1.3 Tujuan penulisan


1. untuk memenuhi tugas
2. untuk mengetahui sejarah kehidupan manusia dengan perubahan
lingkungannya?

1.4 manfaat penulisan


1. sebagai sarana bacaan untuk menambah pengetehuan tentang manusian
dan lingkungan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 sejarah perubahan lingkungan hidup.


Dengan pejalanan waktu, struktur tata lingkungan juga mengalami banyak
perubahan, Adapun, urutan perubahan itu seperti berikut:
1. Tata Lingkungan Alami.
Mahluk hidup secara keseluruhan merupakan penyebab utama tejadinya
berbagai perubahan dalam sistem kehidupan. sejakjaman dulu, kecuali
manusia, mahluk hidup yang lain itu menjadi penyebab timbulnya
perubahan alam yang tericikan, keseimbangan, dan keselarasan.
Tata lingkungan alami merupakan lingkungan yang belum tejamah oleh
kehidupan manusia, struktur bentuk lingkungan alami masih ditentukan
oleh faktor-faktor alami itu sendiri seperti : Iklim, tanah, vegetasi jasad
hidup, tumbuhan dan hewan. Karena, faktor-faktor atau elemen-eleman
yang mempengaruhi struktur dari ekosistem tidak saina sifatnya, tidak
mengherankan jika bumi terdapat ragam itu umumnya berubah sifat dan
wajahnya disebabkan oleh bencana alam dan atau keran ulah manusia.
2. Tata Lingkungan Manusia sebagai Pemburu dan Pengumpul
Dalam perkembangan selanjutnya, pada masa manusia hidup sebagai
pemburu dan pengumpul, manusia belum mengenal pertanian dan
petemakan. Mereka belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka
umunmya hidup berpindahpindah dari satu tempat ke tempat yang lain
secara berkelompok. Tumbuhantumbuhan dan biji-bijian yang dapat
dimakan, mereka kumpulkan dari hutan, rawa, padang rumput, atau
hewan yang berhasil mereka buruh dihutan, didanau atau disungai.
3.Tata Lingkungan Masa Manusia Bertani Menetap
Pada fase ini manusia mulai melakukan aktivitas berladang tetapi masih
berpindah-pindah dengan bercocok tanam. Umumnya mereka telah
menanwn jenis tanaman tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk
menompang hidup dan kehidupannya. Mereka juga telah bertemak jenis
hewan tertentu, sehingga mereka dapat melakukan pembudidayaaan
tumbuh-tumbuhan dan hewan peliharaan. Peladangan berpindah pada
dasamya terdiri dari atas mebuka sebidang tanah dihutan dan menanami
lahan hutan yang telah dibuka itu selama dua atau tiga tahun. Kemudian
lahan itu ditinggalkan dan membuka lahan hutan yang baru ditempat lain.
Pada saatnya panen, mereka kembali utnuk memetik hasil tanaman
tersebut, kemudian menanam kembali dan seterusnya. Pada dasamya
mereka hidup berpindah-pindah dan bergerombol.
4. Tata Lingkungan Masa Manusia Bertani Menetap
Dalam fase (perkembangan) ini, cara bercocok tanam dengan pola
pertanian menetap sudah dianggap sebagai tingkat evolusi tertinggi dalam
perkembangan masayarakat agraris. Pertanian menetap dengan padi
sawah sangat dimugkinkan, karena sistem sawah merupakan sistem yang
terdukung keberlanjutannya (lesatri). Bertani secara menetap bisa
dilakukan pada tanah kering atau tanah tergenang air atau tanah yang
digenagi dengan air.
Berdasarkan perkembangan yang ada, pola pertanian yang awalnya
dilakukan manusia ialah dengan bercocok tanam diatas tanah kering
disekitar rumah yang dinamakan perkarangan. Tetapi dengan
meningkatny7a jumlah anggota keluarga dan meningkatnya kebutuhan
akan bahan makanan mereka, selanjutnya tanah pertanian semakin
diperluas. Tanah tanah kering yang dijadikan daerah pertanian tetap ini
dulunya, disebut tegalan. Disamping itu ada pertanian diatas tanah sawah,
yakni tanah pertanian yang secara periodik atau terus menerus digenagi air
dan ditanami padi atau tanaman pangan lainnya.
5. Tata Lingkungan Pada Masa Industri
Peningkatan jumlah penduduk pada. negara, industri biasanya, disertai
pula, dengan peningkatan kebutuhan hidup, baik secara. kuantitatif
maupun kualitattif. Akbiat dari peningkatan kebutuhan hidup yang
bemaekaragam. jumlah dan kualitasnya, menyebabkan terkurasnya.
sumberdaya, alam. melalui berbagai cara. Perkembangan ini disesuaikan
dengan kemajuan teklnologi yang ada, yang sudah dikuasai manusia.
Beban atas sumberdaya, alam semakin hari semakin berat. Pada. negara
maju (industri) terjadi perubahan struktur dan ekosistem yang meliputi:
1). Perubahan dalam bidang pertanian, seperti pengaturan hak-hak atau
tanah, sistem pertanian, mekanisasi dan perbaikanj keteknikan. perubahan
struktur usaha. tani, penggunaan pupuk pabrik dan obat-obatan.
2). Perkembangan kota-kota, yang mendatangkan. timbulnya, urbanisasi
3). Perubahan yang sangat fundeamental seperti lahimya, ” Masyarakat
Industri” disamping” Masyarakat Agraris, timbulnya manyarakat
pengusaha, masayarakat tenaga kerja, dan masayarakat pelayan jasa.
4). Timbulnya, masalah-masalah kota, besar seperti masalah “Human
Ekologi”, sosial hygienis dan masalah sosial psychologis.
5). Pertumbuhan. penduduk yang menanjak dengan segala, akibatnya.
Kota industri temyata, memiliki pengaruh negatif pada, tumbuh-tumbuhan
dan hewan. Dengan menurunnya, permukaan air tanah, tertutupnya,
sebgain besar permukaan tanah oleh rumah-rumah, gedung gedung,
tercemamya, tanah karena, masuknya, bahan-bahan kimia, dan. sisa-sisa,
buangan dari industri, menyebabkan gangguan pertumbuhan tanaman.
Dengan adanya, indutrialisasi berubah pula stmktur dan lingkungan alami
dari daerah pedesaaan. Dalam tahapan ini, yang paling menyolok adalah
terjadinya urbanisasi tenaga-tenaga di desa, semakin menyempitnya, lahan
pertanian, semakin meluasnya daerah kota dan daerah industri serta
masuknya teknologi modemt ke desa, semua itu mendorong munculnya
urbanisasi. Wajah lahan pertanian dalam phase industri jauh berbeda
dengan wajah sebelumnya. Yang sangat mencolok adalah
perubahan-perubahan berikut ini :
1). Keanekaragaman sistem pertanian dan wajah pertanian tidak tampak
lagi, pertanian lebih banyak mononton dan menjemukan.
2). Hutan-hutan kecil yang dulu tersebar merata, sudah tidak tampak lagi.
3). Sapi-sapi penarik alat pertanian sudah diganti dengan mesin-mesin dan
trkator, demikian pula untuk memanen hasil bumi yang tadinya
menggunakan tenaga manusia, diganti dengan tenaga mesin.
4). Pemberantasan hama yang dahulu banyak dilakukan secara mekanis,
diganti dengan cara penyemporotan dengan obat-obatan dan sebagainya.
Dengan adanya perubahan tersebut, pengaliran energi dan materi dalam
ekosistem pertanian dalam phase indutri sangat berbeda dengan wajah
pengaliran energi dan materi dari ekosistem pertanian pada phase
sebelum industri. Perubahan struktur dan tata lingkungan dari daerah
pedesaaan dinegara-negara maju mendatangkan pula masalah yang,
sifatnya lebih banyak sosial - politik dan sosial - ekonomi, yaitu : timbulnya
perebutan lahan untuk keperluan industri, pertanian, perdagangan,
pemukiman, dan relcreasi/wisata.

2.2 sebutkan dan jelaskan perubahan lenskap.


Lansekap secara terus-menerus berubah, secara perlahan berdasarkan
kurun waktu tertentu, dalam waktu geologis dan evolusi dengan proses
geomorfologi. Seluruhnya berubah dengan lebih cepat dengan pertgantian
spesies secara lokal atau regional. Suatu pendekatan lansekap regional
terhadap pelestarian, menuntut suatu integrasi metodologi ekologi yang
mengkoordinasikan data dari spesies individual yang terdapat pada
pola-pola lansekap regional.
Berapa spesies langica mungkin mempunyai arti elcologis yang penting
terhadap fungsi ekosistem. Didadalam perencanaan lansekap regional,
pelestarian lanselcap secara keseluruhan dengan kelengakapan
keanekaragaman genetik asli adalah sangat ideal. Hal itu untuk
mempertahanakan spesies dan proses ekologis dalam suatu lansekap.
Degradasi terhadap lansekap yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh
aktivitas manusia, sehingga menyebabkan perubahan yang jauh berbeda
bila dibandingkan dengan gangguan pada lansekap alamiah.
Perkembangan terhadap peruabahan lansekap dapat dibedakan menjadi 5
(lima) tipe, menurut Forman dan Gordon (1986) meliputi hal-hal berikut:
1). Lansekap Alamiah
Dalam lansekap alamiah perubahan yang mungkin te~adi disebabkan
oleh alam dan bukan sebagai akbiat dan kegiatan manusia. Dalam matrik
lensekap alamiah, bercak dan koridor yang tedadi relatif kecil. Secara
spatial bentuk koridor umumnya berbentuk alamiah seperti sungai. Dan
jumlah koridor yang ada memperlihatkan suatu kecenderungan semakin
meningkat dari lansekap alamiah menuju arah lansekap perkotaan.
2). Lansekap Pengelolaaan
Pada lansekap wilayah pengelolaan, kegiatan pembalakan hutan
menyebabkan bentuk-bentuk bercak yang berbeda dalam ukuran dan
tingkat degradasi yang tedadi. Hal ini menyebabkan kerusakan dan
terdegradasi lahan. Pada Matrik yang tersisia umumnya hanya dapat
ditemukan dominasi beberapa jenis yang dicadangkan untuk diproduksi.
Hara mineral menjadi terdegradasi, akibat dilarutkan oleh besaran laju air
limpasan, terutama pada lahan-lahan terbuka untuk pembukaaan lahan,
pembukaaan wilayah Oalan), dan lokasi pembekalan.
3). Lansekap Budidaya
Perkembangan budidaya usaha tani merupakan tahap awal kegiatan
manusia dalam pengelolaaan bentang alam, yang erat kaitannya dengan
pengembangan wilayah dan transportasi. Karakteristik lansekap budidaya
ada tiga tahapan dalam prosesnya yaitu : tradisionil budidaya usaha tani,
kombinasi tradisionil dan modem dan modem. Bersamaan dengan
dilakukannya kegiatan budidaya usaha tani tersebut, mulai tumbuh dan
berkembang bentuk-bentuk pemukiman terpencar, berangsur-angsur
mengelompok, dan pada akhimya mulai menyatu. Untuk selanjutnya
membentuk perkemapungan kecil dan berubah menjadi pedesaaan dan
atau perkotaan.
4). Lansekap Pedesaan
Pada lansekap ini masih ditemukan bercak asli, dimana jumlah ukuran dan
bentuknya cukupnya bervariasi. Bentuk bereak lainnya merupakan hasil
perubahan akibat gangguan aktifitas manusia, baik dlam bentuk kebun,
ataupun perkarangan. Kelimpahan jenis dalam lansekap ini tinggi.
Dibanding dengan bercak yang masih asli yang kehidupen liar seperti
gulma, dan atau jenis-jenis parasit. Pada lansekap ini juga dicirikan oleh
jalur koridor sebagai penghubung cenderung meningkat. Perananan fungsi
struktiur matrik sangat erat kaitannya dengan habitat dan sumber pakan
satwa liar.
5). Lansekap Perkotaan
Pada saat perubahan karakteristik stmktur lansekap dalam bentuk alam
terdegradasi menjadi bentuk alam perkotaaan, sebagai akbiat dari aktifitas
manusia, disatu sisi cenderung menimbulkan bercak bercak baru yang
berpengaruh terhadap perubahan lingkungannya. Pada sisi lain, jalur
koridor menjadi meningkat, koridor periarian menjadi menurun yang
diakibatkan karena kegiatan manusia dan gangguan alam, Proses
perubahan bentuk pemukiman (Perkemapungan kearah perkotaaan),
kadangkala terpusat dan pengembangannya diatur melalui bentuk-bentuk
kebiajakan.
Berdasarkan uraian diatas, dengan memperhatikan hamparan spatsial
bentuk struktur lansekap dari pegunungan hingga lautan maka lansekap
alamiah, lansekap pengelolaan, lansekap budidaya, lansekap pedesaan,
dan lansekap perkotaaan, pada dasamya merupakan bercak. Fregmentasi
habitat yang kini berlansung pada kawasan alami, biasanya dibebakan oleh
ulah manusia. Seperd peralihan peruntukan lahan dari hutan menjadi area
pertanian, area pertanian menjadi perkebunan atau pemukiman. Hal itu
tentu saja bisa mengurangi peluang bagi satwa untuk hidup dan
menjalankan kehidupannya, termasuk pengembangbiakan.

2.3 lanskep alam di perkotaan


Lingkungan kota sebagai penyangga kehidupan manusia merupakan
pencampuran banyak habitat. Penyebaran Jumlah dan keanekargamanan
fauna diberbagai kota sangat berhubungan dengan keanekaragaman dan
struktur vegetasi yang selanjutnya akan menetukan kualitas habitat.
Lingkungan kota secara cepat telah merubah habiat alami dan komunitas
kehidupan liar menjadi unsur-unsur buatan manusia (Man Made).
Permukaaan berpaving dan lansekap buatan serta lahan rumput luas,
memerikan sedikit tempat berlindung dan tempat berbiak bagi fauna.
Pertumbuhan dan perkembangan kota, telah memusnahkan banyak
tempat yang diperlukan oleh satwa. Namun demikian masih banyak bagian
kota yang menyimpan elemen, keanekaragaman , vegetasi, yarfg dapat
ditemukan pada areal jurang, danau, kuburan, kampus yang luas dan hutan
kota. Masalah yang paling utama adalah lingkungan yang tersisa itu
terpisah-pisah, sehingga membentuk pulau-pulau yang terpisah seiring
dengan berkembangnya kota. Untuk itu diperlukan koridor konservasi atau
koridor perpindahan yang memungkinkan tumbuhan dan satwa, menyebar
dari satu habitat ke habitat lain, sehingga memungkinkan aliran gen serta.
kolonisasi lokasi yang sesuai.
Koridor konservasi adalah jalur-jalur lahan yang dapat digunakan oleh
kehidupan liar utnuk menghubungkan areal berhutang dengan areal hutan
lainnya yang membentuk suatu sistem hutan yang besar (Spelberg &
Sawyer, 1999). Dan unrtuk menciptakan hubungan antara lingkungan kota
dengan. area pedesaan, dapat dilakukan melalui koridor-k.oridor alami dan
atau buatan. Koridor alami antara. lain berupa su’ngai, lereng yang curam.
Sedangkan koridor buatan antara lain jalur kereta api, jalan raya, kanal,
jalur tegangan tinggi. Koridor-koridor ini sangat berpengaruh terhadap
perpindahan dan penetapan kehidupan liar dikota/pedesaan).
Di dalam merencanakan ruang, terbuka jalur hijau perkotaaan, sumber
perkotaaan yang mempunyai nilai spesial terhadap kehidupan liar harus
diintegrasikan pada rencana (tata) ruang terbuka jalur hijau itu, Hal ini
bukan hanya untuk tainan-taman dan kawasan rekreasi belaka melainkan
juga untuk hubungan antara lansekap alami dan buatan manusia
sebagai ruang luar secara kesatauan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata lingkungan alami merupakan lingkungan yang belum te~amah oleh
kehidupan manusia, struktur bentuk lingkungan alami masih ditentukan
oleh faktor-faktor alami itu sendiri seperti : Iklim, tanah, vegetasi jasad
hidup, tumbuhan dan hewan. Karena faktor-faktor atau elemen-eleman
yang mempengaruhi struktur dari ekosistem tidak sama sifatnya, tidak
mengherankan jika bumi terdapat ragam itu umumnya berubah sifat dan
wajahnya disebabkan oleh bencana alam dan atau keran ulah manusia.
Beban atas sumberdaya alam semakin hari semakin berat. Pada negara
maju (industri) terjadi perubahan struktur dan ekosistem yang meliputi:
1). Perubahan dalam bidang pertanian, seperti pengaturan hak-hak atau
tanah, sistem pertanian, mekanisasi dan perbaikanj keteknikan perubahan
struktur usaha tani, penggunaan pupuk pabrik dan obat-obatan.
Perkembangan kota-kota yang mendatangkan timbulnya urbanisasi.
Perubahan yang sangat fundeamental seperti lahimya ” Masyarakat
Industri” disamping” Masyarakat Agraris, timbulnya masyarakat
pengusaha”, masayarakat tenaga kerja, dan masayarakat pelayan jasa.
2). Timbulnya masalah-masalah kota besar seperti masalah “Human
Ekologi”,sosial Hygienis dan masalah sosial psychologis.
3). Pertumbuhan penduduk yang menanjak dengan segala akibatnya.
Perubahan struktur dan tata lingkungan dari daerah pedesaaan di
negara-negara maju mendatangkan pula masalah yang sifatnya lebih
banyak sosial - politik dan sosial - ekonomi, yaitu timbulnya perebutan
lahan untuk keperluan industri, pertanian, perdagangan, pemukiman, dan
rekreasi/wisata.

B. Saran
Manusia sering tidak sadar akan apa yang dilingkungannya sendiri, jadi tidak
sepenuhnya teknologi yang merubah lingkungan, tetapi manusia lah yang
merubah lingkungannya, baik dan buruk lingkungan, manusia yang
menentukan tak selamanya teknologi memperburuk lingkungan dan tak
selamanya daerah yang memeggang adat akan menjaga keindahan
lingkungannya, tapi kembali pada manusia itu sendiri untuk mengola dan
memanfaatkan alam sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

https://pahamify.com/blog/perubahan-lingkungan-dan-sebabnya/

Forman, R.T.T ang M. Gordon. 1986. Landscape ecologi. John Wiley & Sons.Inc

Soemarwoto, 0. 1989, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,


Djambatan, Jakarta.

Soemarwoto, 0 1991, Indonesia dalam kancah 1su Lingkungan Global,


Gramedia, Jakarta

Soeryani, M.R. Ahmad, R.Munir 1987. Lingkungan sumber daya alam dan
kependudukan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Spellerberg, I.E. and Sauryer, J., W.D. 1999. An Introduction to aplied


biogeography, Cambridge Universitity Press.

Thohir, K.A. 1985. Butir-buyir tata lingkungan. Bina Aksara Jakarta

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-manusia-dan-lingkungan-
hidup.html

Anda mungkin juga menyukai