Anda di halaman 1dari 5

RESUME PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

MODUL 4.

KB 1. KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

A. DINAMIKA PENDUDUK
Jumlah penduduk dipengaruhi oleh banyak factor. Factor tersebut antara lain kondisi
lingkungan tempat tinggal, kondisi iklim, budaya, daya dukung sumber daya alamnya.
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu pada suatu
daerah. Terjadinya dinamika penduduk di suatu daerah pada umumnya dipengaruhi oleh 3
faktor :
1. Kelahiran
Factor kelahiran dilihat dari besarnya angka kelahiran kasar atau crude brith rate, yaitu
bilangan yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 penduduk dalam satu
tahun.
2. Kematian
Factor kematian dilihat dari besarnya angka kematian kasar atau crude death rate yaitu
bilangan yang menunjukkan jumlah kematian dari tiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.
3. Perpindahan ( migrasi )
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain, bai kantar
daerah maupun antar negara. Di tinjau dari keadaan daerah yang di tinggalkan atau di
datanginya, migrasi dibedakan menjadi URBANISASI dan TRANSMIGRASI.

B. INTERAKSI PENDUDUK DAN LINGKUNGAN


Semua makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya di sertai adanya saling
kebergantungan dan saling mempengaruhi satu dan lainnya, hubungan interaksi antara
penduduk dan lingkungannya dilakukan untuk berbagai tujuan diantaranya adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup utamanya yaitu, sandang, pangan, papan.

C. KUANTITAS DAN KUALITAS PENDUDUK


KUANTITAS adalah jumlah atau banyaknya sesuatu menurut bilangan. Kuantitas penduduk
adalah jumlah atau banyaknya penduduk yang tinggal di suatu daerah dalam waktu tertentu.
1. Kuantitas Penduduk
Perbedaan rata – rata pertumbuhan penduduk di negara maju dan negara berkembang di
pengaruhi oleh beberapa factor diantaranya angka kelahiran dan kematian, angka fertilitas
total, angka rata – rata umur pada saat melaksanakan pernikahan pertama kali atau angka
rata – rata umur Wanita melahirkan pertamanya, dan komposisi umur.
2. Kualitas penduduk
Kesejahteraan hidup penduduk di indikasikan oleh terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan
hidup yang meliputi kebutuhan pangan, sandang, papan , Kesehatan, identitas, kebutuhan
demokrasi dan rasa aman. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, penduduk dapat
menggunakan kemampuannya dalam memanfaatkan sumber daya alam di lingkungannya,
akan tetapi jika di lakukan dengan bebas tidak mencerminkan kualitas manusia yang
sadar lingkungan.

D. POLA HIDUP PENDUDUK DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA ALAM


Berkaitan dengan perubahan – perubahan yang terjadi dalam perkembangan pola hidup dan
kebudayaan serta pertumbuhan penduduk atau dalam hal ini disebut masyarakat, maka
masyarakat itu di kelompokkan menjadi beberapa tipe yaitu :

1. Masyarakat pemburu pengumpul awal


Pada awal kehidupan memiliki kemampuan yang sangat sederhana, kemampuannya pada
awal ini, dikatakan sebagai masyarakat pemburu pengumpul awal. Hal ini berdasarkan
pada tiga pola adaptasinya yaitu, budaya yang terkait dengan tingkat kecerdasannya,
walaupun waktu itu masih merupakan naluri. Kelompok manusia awal ini dalam
hidupnya hanya merespon lingkungan tanpa mengendalikan dan memanipulasinya.
Mereka adalah contoh masyarakat yang memelihara lingkungan bukan merusak
lingkungan.
2. Masyarakat pemburu – pengumpul lanjut
Pemahaman kultural memberi pengaruh pada pola hidup mereka yang mulai
memanfaatkan lingkungan, tanpa mereka sadari dampaknya. Pola hidup pada masyarak
pemburu – pengumpul lanjut ini sudah mulai berkembang menyebabkan perubahan
kedudukan manusia yang awalanya menjaga lingkungan menjadi masyarakat yang
merusak lingkungan.
3. Masyarakat petani
Masyarakat yang berupaya mencari cara yang lebih baik untuk menanam beni – benih
dan akar tanaman kesukaan mereka. Tanaman yang ditanam dengan pola penanaman
seperti ini kemudian dikatan sebagai tanaman budi daya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat petani telah menggunakan energi dalam jumlah yang cukup besar, baik energi
hewan maupun bahan bakar minyak dalam mengubah lingkungan sehingga mulai timbul
masalah – masalah ekologis.
4. Masyarakat Industri
Pada abad ke 18, diawali dengan penemuan mesin uap oleh james watt, manusia telah
mulai menciptakan berbagai mesin besar yang membantu kemudahan merka dalam
berupaya memenuhi kebutuhan hidup.
5. Masyarakat Peduli Kelangsungan Bumi
Masyarakat ini mulai mengubah pola hidup dari budaya Bertani yang kurang seimbang
dengan alam dan masyarakat industry yang didasarkan pada kepentingan manusia,
menuju masyarakat yang berkelanjutan yang mendasarkan kepentingan pada prinsip
keseimbangan alam.

KB. 2. SUMBER DAYA ALAM DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

A. SUMBER DAYA ALAM


Ditinjau dari jenisnya sumber daya alam dikelompokkan ke dalam sumber daya alam hayati
atau biotik, dan sumber daya alam non hayati atau abiotic. Sumber daya alam hayati adalah
sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup yaitu, tumbuhan, hewan dan
microorganism. Sedangkan sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang
berdasrkan dari benda mati, yaitu, air, udara, tambang.
Berdasarkan sifat pembaharuannya sumber daya alam dikelompokkan kedalam sumber daya
alam yang dapat diperbaruhi dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi.

B. SUMBER PANGAN, MALNUTRISI, DAN KEMISKINAN


Kebutuhan utama manusia akan pangan baik untuk memenuhi kebutuhan secara kuantitas
maupun kualitas atau gizi dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineralnya berasal
dari sumber daya alam hayati di lingkungannya, pada awalnya mudah di peroleh. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan pangan sangat tinggi. Untuk memenuhi
semua itu, secara terus menerus mengakibatkan menipisnya ketersediaan di alam. Kondisi
tersebut dapat membuat manusia kekurangan makanan dan gizi yang dibutuhkan sehingga
menyebabkan keadaan Kesehatan buruk. Kondisi orang yang mengalami malnutrisi tampak
kurus kering. Malnutrisi yang berkelanjutan menyebabkan kemiskinan. Jika kemiskinan
terjadi maka akan menghambat dalam ppembangunan perekonomian suatu daerah atau suatu
negara.

C. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Dengan berkembangnya teknologi secara cepat, menyebabkan terjadinya peningkatan
industry dan pembangunan yang sngat cepat. Kemajuan teknologi dalam pembangunan dapat
meningkatkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Disamping penggunaan alat –
alat berat dalam kegiatan pembangunan dapat merusak sumber daya alam terutama tanah dan
vegetasi hutan. Kerusakan lingkungan berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu :
1. Kerusakan Lingkungan Akibat Peristiwa Alam
a. Gempa bumi
b. Letusan gunung berapi
c. Banjir
d. Badai / topan
e. Kemarau Panjang
2. Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia
a. Pencemaran lingkungan
b. Degradasi lahan
c. Banjir
d. Penggundulan hutan

D. UPAYA PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN BERDASARKAN


KEPENDUDUKAN
Kerusakan pada lapisan atmosfer di bumi yang disebabkan polusi udara menyebabkan
berkurangnya oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup, pengatur iklim dan cuaca,
serta system penerbangan dan pelayaran akan terganggu. Kerusakan ekosistem laut karena
eksploitasi hasil laut secara besar – besaran misalkan terumbu karang, menangkap ikan
menggunakan jala pukat atau bom, atau racun. Semua kerusakan lingkungan yag terjadi
akibat peristiwa alam dan aktivitas penduduk tentu harus dikendalikan secepatnya, upaya
untuk mengendalikan dan memperbaiki semua ini tidak lepas dari keterlibatan penduduk baik
dari kualitas, kuantitas maupun pola hidup. Pengambilan dan pemanfaatan sumber daya alam
harus berwawasan lingkungan, memperhatikan prinsip kontinuitas keberadaan sumber daya
alam tersebut dengan memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang.
Upaya untuk menanggulangi, memperbaiki, dan melestarikan lingkungan dengan sumber
daya alam didalamnya dilakukan pada semua sector yaitu :

1. Udara
Upaya yang harus dilakukan penduduk untuk menyelamatkan kondisi kerusakan udara
diantaranya dengan cara melakukan pengembangan penghijauan, mencegah kebaran
hutan, mewajibkan cerobong asap yang tinggi dengan filter penyaringan di setiap pabrik,
menghentikan pengoprasian kendaraan bermontor dengan komplemen buangan gas atau
asap yang melebihi ambang batas, mengurangi kebiasaan merokok, meminimalkan
penggunaan alat rumah tangga yang mengjhasilkan gas karbon monoksida yang
berlebihan.
2. Tanah dan Lahan
Penduduk harus dapat menjaga dan memanfaatkan tanah dan lahan sebaik mungkin,
dengan tujuan agar dapat tercapai optimalisasi dan efesiensi penggunaan tanah dan lahan.
3. Hutan
Penduduk harus berupaya melestarikan hutan dengan cara reboisasi jika telah dilakukan
penebangan pohon, mempertahankan hutan lindung dan suaka marga satwa, menebang
pohon di hutan dengan cara tebang pilih.

4. Laut dan Pantai


Berbagai upaya yang harus dilakukan penduduk untuk memperbaiki kerusakan dan
melestrikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara melarang membuang limbah
rumah tangga maupun limbah industry ke laut, mencegah pengambilan tanaman dan
hewan laut yang berlebihan, membudidayakan tanaman bakau di tepi pantai, melarang
menggunakan bahan peledak dalam penangkapan ikan.

Anda mungkin juga menyukai