Anda di halaman 1dari 13

Dampak Kepadatan Penduduk

terhadap Lingkungan
Naaah, berikut ini adalah dampak dari kepadatan penduduk terhadap
lingkungan

1. Berkurangnya Ketersediaan Lahan

Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk


menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau
lahan tidak bertambah. Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah
pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.

2. Kebutuhan Udara Bersih


Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula
manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk
kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara
bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas udara
terjaga dengan baik.Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan
yang sehat.
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia.
Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk
berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman,
alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil
(minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO
di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara.
Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka
kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap
wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai
penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk
menurunkan tingkat pencemaran udara.

3. Kerusakan Lingkungan
Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk
dijadikan lahan pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan
memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang alami telah ditebang atau
rusak parah. Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula dengan
meningkatnya penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan
hutan secara liar untuk dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil
hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan.

4. Kebutuhan Air Bersih


Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup. Akan tetapi, air yang
dibutuhkan manusia sebagai mkhluk hidup adalah air bersih. Air bersih
digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah tangga sehari-hari. Bersih
merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika
,kimia ,dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat
kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Syarat fisika yaitu air tetap
jernih (tidak brubah warna), tidak ada rasa, dan tidak berbau. Syarat biologi
yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.

5. Kekurangan Makanan
Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan. Dengan
bertambahnya jumlah populasi manusia atau penduduk, maka jumlah
kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Bila hal ini tidak
diimbangi dengan peningkatan produksi pangan, maka dapat terjadi
kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih
cepat daripada kenaikan produksi pangan makanan.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya, penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan.
Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap suatu
penyakit rendah, sehingga mudah terjangkit penyakit.

6. Pencemaran air

Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri. Air biasanya
disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika
tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung
berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat
membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air
merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang
meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh
pencemaran air.

7. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan


dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan
bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi
kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut
dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil.
Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan
bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh
tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila
daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk
selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah,


seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di
sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi
juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan
menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang
tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.
Permasalahan-Permasalahan dan Upaya
yang Dilakukan dalam
Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk yang tidak dikendalikan akan menimbulkan
permasalahan-permasalahan seperti berikut ini:

Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan


peningkatan kejahatan.
Kerusakan huran akibat penebangan hutan secara serampangan, akan
menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor dan bahaya banjir.
Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan
ketertiban dan keberhasilan lingkungan yang tak terkontrol.
Meningkatnya penduduk usia sekolah, akan menyebabkan masalah-
masalah yang berhubungan dengan kesempatan mengenyam pindidikan
dan biaya pendidikan.
Ketersediaan tempat tinggal yang kurang, akan mengakibatkan
banyaknya perumahan-perumahan liar yang sangat menganggu
keindahan dan ketertiban di kota.
Ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya
kesehatan.
Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan di atas, maka pemerintah
telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:

Pembatasan kelahiran bayi dengan program keluarga berencana melalui


semboyan vatus warga. (Catur warga tediri bapak, ibu dan dua anak,
laki-laki perempuan sama saja); pembatasan usia perkawinan;
pembatasan tunjangan anak bagi PNS; program pendidikan formal di
sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung
kepada masyarakat.
Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi
pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk
yang tidak merata.
Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya,
penyelenggaraan sekolah terbuka, kejar paket sebagai upaya mengatasi
kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran
beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi.
Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana,
maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan
perumahaan yang kurang.
Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang
pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan
pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
dampak populasi manusia terhadap lingkungan.
Faktor yang Menyebabkan Peningkatan
Perkembangan Penduduk
Seperti yang sering kita temui sekarang banyak sekali angkutan kota yang
ramai sehingga kita susah untuk mendapatkan kendaraan umum. Contoh
seperti di stasiun, terminal, bandara, pelabuhan dimana-mana ramai. Tanpa
kita sadari itu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang begitu cepat,
sehingga terjadi penumpukan penumpang di setiap angkutan umum. Ada 3
faktor utama penyebab pertumbuhan penduduk begitu cepat yaitu :

1. Kelahiran (fertilitas)

a. Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun


tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran ukuran fertilitas tahunan
adalah:

1) Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate): Adalah banyaknya kelahiran


hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.

2) Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate): Adalah jumlah kelahiran


hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 15-44 tahun) pada
tahun tertentu.
3) Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate): Adalah
perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun
tertentu.

4) Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility


Rates Rates): Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi
bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

b. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata


anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia
suburnya. Adapun ukuran ukuran fertilitas kumulatif adalah :
1) Tingkat Fertilitas Total (TFR): adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki
& wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya
dengan catatan :

a) tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa


reproduksinya.

b) tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.

2) Gross Reproduction Rates (GRR): adalah jumlah kelahiran bayi perempuan


oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada
seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

3) Net Reproduction Rates (NRR): adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh
sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan
meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa
reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas


penduduk :

A. Faktor Demografi, antara lain :

1. Struktur umur
2. Struktur perkawinan
3. Umur kawin pertama
4. Paritas
5. Disrupsi perkawinan
6. Proporsi yang kawin
B. Faktor Non Demografi, antara lain :

1. Keadaan ekonomi penduduk


2. Tingkat pendidikan
3. Perbaikan status perempuan
4. Urbanisasi dan industrialisasi
2. Kematian (mortalitas)

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :

a. Crude Death Rate (CDR): Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu,
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

b. Age Specific Death Rate (ASDR): Adalah jumlah kematian penduduk pd


tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

3. Infant Mortality Rate (IMR): Adalah tingkat kematian bayi.

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR)


:

a. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan

b. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda

c. Penduduk dengan perbedaan pendapatan

d. Perbedaan jenis kelamin

e. Penduduk dengan perbedaan status kawin

3. Perpindahan (migrasi):

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu


daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya
proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu
tertentu.

Faktor faktor yang mempengaruhi migrasi :


1. Faktor individu
2. Faktor yang terdapat di daerah asal
3. Faktor yang terdapat di daerah tujuan
4. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan
penduduk :

a) Kekuatan Sentripetal: Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal


di daerah asal, misalnya :

1. Terikat tanah warisan


2. Menunggu orang tua yang sudah lanjut
3. Kegotong royongan yang baik
4. Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
b) Kekuatan Sentrifugal: Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk
meninggalkan daerah asal, misalnya :

1. Terbatasnya pasaran kerja


2. Terbatasnya fasilitas pendidikan.
Faktor lain yang mempengaruhi cepatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia
adalah keyakinan masyarakat yaitu bahwa banyak anak , banyak rezeki.

Anak itu rejeki, itu betul. Tapi di satu sisi lain, anak itu juga amanah, tanggung
jawab. Jadi kalau kita tidak bisa mendidik dengan baik, itu suatu kesalahan
besar bagi orang tua,

Jadi jumlah yang lahir jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya,
angka pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk
ini dapat mengacaukan pembangunan ekonomi dan mengganggu kesejahteraan
keluarga. Pendapatan masih rendah, sementara banyak anak yang harus diurus.
Kualitas anak tidak terjamin sehingga sulit keluar dari perangkap kemiskinan.

Faktor lain berikutnya adalah : Karena gagalnya pemerintah dalam


menkampanyekan KB (keluarga berencana)
Kendala program KB adalah otonomi daerah yang mengakibatkan
keterputusan koordinasi dan implementasi program secara luas. Tidak semua
daerah mempunyai struktur yang khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan
itu fungsi petugas penyuluh lapangan KB (PLKB) juga tergerus karena kurang
dukungan. Padahal PLKB penting untuk mengedukasi dan memberikan
konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan keluarga dengan baik dan
rasional.

Berdasarkan dengan prosesnya dapat dibedakan menjadi :

1. Migrasi Internal: Migrasi dalam suatu negara


a. Transmigrasi : perpindahan penduduk dari daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya
b. Urbanisasi : perpindahan dari desa ke kota
c. Ruralisasi : perpindahan dari kota ke desa
2. Migrasi Eksternal : Migrasi antar negara
a. Imigrasi : masuknya penduduk ke suatu negara lain dengan tujuan
menetap.
b. Emigrasi : keluarnya penduduk dari suatu negara suatu negara lain
dengan tujuan menetap.
Perubahan kepadatan penduduk suatu negara dapat dinyatakan dengan :

P=(LM)+(IE)

1. P : Pertumbuhan populasi manusia


2. L : Jumlah kelahiran
3. M : Jumlah kematian
4. I : Jumlah imigran
5. E : Jumlah emigran
Kepadatan penduduk menyatakan jumlah penduduk dalam suatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu :

Anda mungkin juga menyukai