PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia serta mkahluk hidup lainya (Undang-undang No. 23
Tahun 1997). Kondisi lingkungan dapat berubah oleh campur tangan manusia dan faktor
alam sehingga diperlukan keseimbangan lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan
masalah kita bersama, yang semakin penting untuk di selesaikan, karena menyangkut
keselamatan, kesehatan,dan kehidupan kita. Siapapun dapat berperan serta dalam
menyelesaikan masalah pencemaran lingkuna ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan
yang terkecil, dari kita sendiri, samapai ke lingkungan yang lebih luas. Di zaman sekarang
yang sudah super maju, kemajuan teknologi dan lain sebagaimnya bukanya hanya mampu
meningkatkan kesejahteraan manusia ternyata juga mampu menimbulkan pencemaran
lingkungan yang pada akhirnya juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan tersebut.
Jadi sekarang sangan dibutuhkan berbagai upaya yang tepat untuk menanggulangi
pencemaran liungkungan tersebut agar tercipta lagi keseimbangan lingkungan.1
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
adalah pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara karena asap kendaraan dan
perusahaan, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Dan yang
paling tepat adalah bagaimana cara penanggulangan pencemaran lingkungan. Untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas
manusia maka di perlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungann dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang di
perkenankan bagi zat bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup,tumbuhan atau benda lainya.2
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia
dan bahkan dunia saat ini. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang
besar untuk bertahan hidup. Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka
keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Namun
kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan
kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi
akan terlampaui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Pada tahun 1960 hingga 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar
orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa
populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar,
tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang. Dapatkah dibayangkan berapa banyak bahan
pangan, lahan untuk pertanian, lahan untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang
dibutuhkan oleh penduduk yang begitu banyak.
1
Booner, N. E. 1995. Memahami Lingkungan Athmosfer Kita. Bandung : ITB.
2
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta : UI Press
2. RUMUSAN MASALAH
A. .
B. .
C. .
3. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun jenis-jenis masalah lingkungan yang banyak dijumpai di sekitar kita, yaitu :
1) Pencemaran Air
Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat akttivitas manusia. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di
dunia untuk kematian dan penyakit.
2) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property.
3) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaaan dimana bahan kima buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan alami tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena : kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Selain masalah lingkungan di atas, ada pula masalah lingkungan yang dibedakan
dalam ruang lingkupnya, yaitu masalah lingkungan secara global, regional, dan
nasional.
Pada saat ini banyak bencana yang melanda di sekitar kita. Entah itu bencana yang
menimbulkan kerusakan kecil maupun yang besar. Terutama bencana-bencana tersebut
disebabkan oleh masalah yang sering dibahas yaitu pencemaran. Akibatnya timbul
masalah-masalah yang bersifat global, antara lain: pemanasan global, hujan asam (acid
rain), dan menipisnya lapisan ozon.
o Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan kemampuan
membersihkan diri selalu bervariasai sejak planet bumi ini terbentuk. Dengan semakin
meningkatnya kepadatan penduduk yang disertai dengan kegiatan-kegiatan manusia
yang semakin padat, maka para ahli atmosfer di dunia memprediksikan bahwa semakin
lama suhu di bumi akan semakin naik yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global terjadi sangat cepat karena efek dari Efek Rumah Kaca.
2.3 DINAMIKAPOPULASI
Dinamika populasi adalah penduduk selalu mengalami perubahan jumlah dari waktu ke
waktu. Jumlah penduduk di suatu wilayah bersifat dinamis, maksudnya senantiasa
berubah ,adakalanya menurun dan adakalanya menaik. Di Indonesia, jumlah
penduduknya terus meningkat . Hal ini didukung data statistik kependudukan Indonesia
yang terus meningkat dari tahun 1971 sampai dengan 2012.
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas).
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
WAWASAN EKOLOGI
Telah dibahas pada bab terdahulu bahwa alam raya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa ini
demikian kompleks dan beranekaragamnya. Matahari, bulan, bumi dan planet-planet
lainnya bergerak harmonis dan teratur mengikuti hokum alam. Pengaruhnya bagi
kehidupan makhluk hidup terus dibahas dan dipelajari, baik pada masa lampau maupun
pada saat ini.
Lingkungan hidup merupakan sebagian kecil Bari alam raya ciptaan
-Nya. Makhluk hidup, terutama manusia, kelangsungan hidupnya sangat tergantung
pada semua yang berada di sekitar dirinya. Untuk memahami lebih mendalam mengenai
hubungan makhluk hidup dan lingkungannya, maka kita perlu mempelajari ilmu
ekologi.
Pengertian Ekologi
Ekologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1869 oleh Ernest Haeckel, seorang
ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata oikos dan
logos. Oikos berarti rumah atau tempat tinggal sedangkan logos berarti ilmu. Jadi secara
harfiah ekologi dapat diterjemahkan sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga
makhluk hidup. Yang menjadi rumah tangga makhluk hidup adalah lingkungan di
sekitar makhluk hidup. Apabila tidak ada keterangan lain yang mengikutinya maka
istilah lingkungan, lingkungan hidup dan lingkungan hidup manusia memiliki arti
yang sama, yaitu kumpulan organisme hidup (biotic community) dan kumpulan
benda mati (abiolic community) yang berada di sekitar ruang hidup manusia, bukan di
sekitar hewan atau di sekitar makhluk mati lainnya. Lingkungan di sekitar ruang hidup
hewan dipelajari dalam ekologi hewan. Demikian pula ekologi tumbuhan berarti ilmu yang
mempelajari rumah tangga tumbuhan.
Beberapa puluh tahun kemudian, definisi secara luas tentang ekologi
dikemukakan pula oleh beberapa ahli ekologi. Odum pada tahun 1971 menyebutkan bahwa
ekologi adalah ilmu yang membahas mengenai struktur dan funsi alam serta interaksi
antara sesama makhluk hidup dengan lingkungannya, sedangkan pada tahun 1975,
Miller menyebutkan bahwa ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik
antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya. Lebih
lanjut, pada tahun 1994 Odum menjelaskan bahwa ekologi merupakan ilmu yang
bahas mengenai rumah tangga bumi, termasuk flora, fauna, mikroorganisme ser ta
manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Mannusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya tumbuhan dan binatang di
sekitarnya. Selain itu manusia memerlukan ruang, waktu, cahaya, air, udara, tanah serta
kondisi iklim tertentu yang dipengaruhi suhu, kelembaban, curah hujan untuk dapat hidup
secara wajar. Kumpulan organisme hidup dan benda mati tersebut yang berada
bersama-sama pada suatu tempat akan saling mempengaruhi satu dengan lainnya,
membentuk suatu kesatuan sistem yang disebut sebagai sistem ekologi (ecological
system) atau ekosistem. istilah ekosistem ini pertama kali dikemukakan oleh Tinsley
(1935). la menyebutkan bahwa ekosistem merupakan sistem hubungan timbal balik antara
komponen biotik (komunitas dan populasi) dengan komponen abiotiknya. Oleh karena
itu ekosistem seringkali disebut sebagai satuan fungsional dasar di dalam ekologi.
Di dalam Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pokok-pokok Penge lolaan
Lingkungan Hidup, Pasal I disebutkan bahwa ekosistem adalah tatanan kesatuan
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Dijelaskan pula
bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Ruang merupakan tempat bagi komponen lingkungan hidup melakukan suatu proses. Daya
merupakan sesuatu yang memberikan kemampuan dalam melakukan kerja. Keadaan
merupakan suatu kondisi atau situasi. Kondisi ini ada yang dapat mendukung
berlangsungnya interaksi di antara komponen penyusun ekosistem adapula yang menghambat
berlangsungnya interaksi secara harmonis.
Emil Salim (1990 dalam Darsono, 1992) mengartikan lingkungan hidup sebaga
segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati
dan mempengaruhi hal yang hidup, termasuk kehidupan manusia. Pengertian ruang
lingkungan menurut pengertian ini sangat luas, oleh karena itu pembahasan mengenai
ruang lingkungan dapat dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti
faktor alam, faktor politik, faktor ekonomi dan faktor social.
Habitat adalah tempat hidup yang khas dari suatu organisme atau "alamat”
organisme. Dalam biosfer terdapat 4 macam habitat utama yaitu daratan, perairan air
samudera dan estuaria. Semua organisme mempunyai tempat hidup. Habitat air tawar
adalah danau dan sungai, padi di tanah dataran rendah, teratai hidup dipermukaan perairan.
Istilah habitat dapat disebut biotop untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok
organisme dari berbagai jenis yang membentuk suatu komunitas. contohnya adalah biotop
hutan mangrove, biotop padang rumput dan sebagainya.
Relung
Semua organisme mempunyai fungsi tertentu di dalam habitatnya. Fungsi ini
dinamakan relung (niche). Charles Elton (1972 dalam Odum, 1971) adalah seorang ilmuwan
Inggris yang pertama kali memperkenalkan istilah niche sebagai status fungsionalsuatu
organisme di dalam lingkungan tertentu.
Pendapat lain menyebutkan bahwa relung ekologis merupakan kedudukan (status
fungsional) populasi suatu spesies di dalam habitat, komunitas dan ekosistemnya sebagai
hasil dari pengaturan fisiologis, adaptasi-adaptasi struktural dan pola perilaku spesies
tersebut. Spesies-spesies yang nichenya sama, komunitasnya serupa tetapi memiliki daerah
geografis yang berbeda disebut spesies yang berekivalen ekologis.