Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah telah menciptakan manusia di dunia ini untuk menjadi khalifah di


bumi. Walau ditentang oleh banyak pihak yakni malaikat dan jin, Allah tetap
mempertahankan manusia dan percaya bahwa manusia adalah makhluk yang tepat
untuk menjadi khalifah di bumi. Dengan beekal yang allah berikan kepadanya
yakni akal, maka manusia sudah menjadi sempurnna dan merupakan makhluk
ciptaan allah yang paling sempurna.

Dengan diturunkannya Nabi Adam a.s ke bumi, yang merupakan manusia


pertama di bumi, maka mulailah peradaban baru di bumi, yakni peradaban
manusia. Yang mana dengan akalnya, dapat mengalahkan segala makhluk di
bumi. Manusia juga merupakan makhluk yang dinamis. Yakni selalu berkembang
setiap zamannya. Hingga tibalah di zaman teknologi seperti saat ini. Dimana
semua kegiatan manusia dapat dilakukan dengan mudah. Namun, disadari atau
tidak manusia telah mengancam banyak kehidupan disekitarnya. Khususnya
tumbuhan dan hewan. Sehingga merusak keseimbangan lingkungan di bumi.
Bahkan ada juga permasalahan internal yang muncul akibat tindakan manusia-
manusia yang tidak bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja permasalahan dalam kependudukan dan lingkungan?


2. Bagaimana keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan
lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah-masalah kependudukan dengan
lingkungan hidup?
4. Apakah dalil qur’an yang membahas tentang masalah lingkungan dan
masyarakat?

C. Tujuan

Dengan makalah ini diharapkan pembaca mengetahui segala permasalahan


dalam kependudukan dan lingkungan dan keterkaitan antara masalah-masalah
kependudukan dengan lingkungan hidup dan juga solusi atau cara mengatasi
segala permasalahan tadi. Lalu mengatahui dalil al-qur’an yang menjelaskan
segala permasalahan manusia dalam masyarakat dan lingkungan.

1
PEMBAHASAN

A. Permasalahan dalam Kependudukan dan Lingkungan

Sebelum kita membahas tentang permasalahannya, kita harus mengetahui


mengenai arti lingkungan itu sendiri, istilah lingkungan sebagai ungkapan singkat
dari lingkungan hidup yang juga sering digunakan istilah lain yang semakna
seperti dunia, alam semesta, planet bumi, merupakan pengalihan dari istilah asing
environment (Inggris), Lêvironment (Prancis), Umwelt (Jerman), milliu (Belanda),
alam sekitar (Malaysia), sivat-lom (Thailand), al-Bi’ah (Arab) dan lain-lain.

Maka istilah lingkungan hidup bisa berarti al-barru, yang secara dekat
bersinonim dengan al-birru. Al-Birru diistilahkan nilai kebaikan. Manusia bisa
hidup dengan baik, dan tanpa nilai manusia tidak bisa hidup dengan baik dan
seimbang. Nilai-nilai yang ada antara lain nilai, kesehatan, kebangsaan, spiritual,
nilai penghargaan. Sedangkan al-birru yang dapat diartikan lingkungan hidup
diistilahkan kebajikan ekologi dengan lingkungan hidup yang baik. Ekologi yang
bagus mulai suhu 0 derajat sampai 40 derajat. Maka krisis global, banjir, kemarau
dan penebangan hutan yang tanpa batas menjadi perusak dari ekologi di bumi1.

Permasalahan yang muncul di bumi ini merupakan sebuah realita yang


harus kita perhatikan seperti hal nya firman Allah SWT berikut

‫َو َال ُتْفِس ُد ْو اِفى اَأْلْر ِض َبْع َد ِاْص اَل ِحَها َو اْدُع ْو ُه َخ ْو ًفا َو َطَم ًعاج ِاَّن َر ْح َم َة ِهللا َقِر ْيٌب‬
]56[ ‫ِم َن اْلُم ْح ِسِنْيَن‬2
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harap kan dikabulkan. sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.

Ayat ini menunjukkan bahwa apa yang diberikan Allah kepada manusia, sesuai
dengan ukuran yang diberikan Allah, yang berarti harus dijaga. Atas dasar
kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini dengan kewajiban dan
tanggung jawabnya terhadap lingkungan sebagai konsekuensi nikmat yang
diberikan Allah Tuhan yang maha Pengasih dan maha Penyayang kepada
manusia, sebagaimana tampak dari ayat di atas, yang patut disukuri dan dilindungi
serta di junjung tinggi manusia yang perlu meningkatkan kesadaran lingkungan.

1
Muhammad Qomarullah.”LINGKUNGAN DALAM KAJIAN AL-QUR`AN: Krisis
Lingkungan dan Penanggulangannya Perspektif Al-Qur`an”, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan
Hadis, Vol. 15, No. 1,( Januari 2014),hlm.137
2
Q.S. al-A’raf (7): 56.

2
Tetapi manusia sebagai khalifah terkadang lupa posisi mereka yang menyebabkan
kerusakan yang ada di muka bumi baik di darat maupun di laut.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah, manusia diberi suatu


kebebasan untuk membuat keputusan dan pilihan, tetapi setiap keputusan dan
pilihan yang dibuatnya yang dimanifestasikan dalam setiap aktivitasnya untuk
diadakan pertanggungjawaban dan evaluasi, yang kemudian dari pertanggung-
jawaban dan evaluasi inilah manusia diberi kategori atau digolongkan sesuai
dengan kualitasnya.

Sebagai contoh kecil kita dapat memperhatikan bangsa kita bangsa


Indonesia yang notabenenya negara berkembang. Sebagai negara berkembang,
Indonesia memiliki segudang masalah yang harus di selesaikan. Contohnya adalah
masalah akibat angka kelahiran, masalah akibat angka kematian, masalah jumlah
penduduk, masalah mobilitas penduduk, dan masalah kepadatan penduduk.
Dimana untuk masalah akibat angka kelahiran, jika angka kelahiran semakin
meningkat, maka akan menjadi beban bagi pemerintah dalam hal penyediaan
aspek fisik seperti fasilitas kesehatan. Selain itu jika pertumbuhan penduduk
semakin meningkat, maka akan menunjukkan kolerasi negatif dengan tingkat
kesejahteraan penduduknya.3

Sedangkan untuk masalah akibat angka kematian, jika angka harapan


hidup semakin bertambah berarti pemerintah harus menyediakan fasilitas
penampungan dan penyediaan gizi yang memadai. Namun jika tingkat kematian
tinggi akan berdampak pada reputasi Indonesia di mata dunia. Jika Indonesia telah
berhasil menyelesaikan masalahnya pada angka kehidupan dan kematian, maka
jumlah penduduk akan meningkat tajam. Hal ini menyebabkan masalah jumlah
penduduk yang maana berakibat pada aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
hidup keluarga. Karena banyaknya jumlah penduduk menyebabkan sulitnya bagi
pemerintah untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.

Karena ketidakmerataan pemerintah dalam mengatasi perekonomian


negara, hal ini menyebabkan masalah baru pada mobilitas penduduk. Karena
fasilitas dan pembangunan di perkotaan selalu meningkat dengan adanya industri
dan prasarana jalan perkotaan, menyebabkan banyak terjadinya urbanisasi yaitu
berpindahnya penduduk dari desa kekota untuk mencari pekerjaan yang
menjanjikan. Karena semakin banyak penduduk yang tinggal di kota, hal ini
menyebabkan masalah pada kepadatan penduduk. Ketidakseimbangan kepadatan
penduduk di kota dan di desa mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik
fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin
tinggi4.

3
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html

3
B. Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Kepadatan Penduduk Dengan
Lingkungan Hidup

Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting dalam hal


pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup
seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan
benda hidup lainnya. Sedangkan, komponen abiotik adalah benda-benda mati
yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan
yaitu mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.

Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor
alami dari lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia.
Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan
hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada
lingkungan tersebut.

Masalah kependudukan yang sangat mempengaruhi lingkungan adalah


kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas
penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas
penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial
ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan dan air bersih, kebutuhan
pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.

Tumbuhnya kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman


penduduk didaerah perkotaan menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang
nyata. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan
kehidupan-kehidupan penduduk berikut ini:

a. Ketersediaan Udara Bersih

Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup


manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah
penduduk berarti semakin banyak oksigen diperlukan. Namun kebersihan udara
tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di
udara seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen dan oksigen belerang juga
mempengaruhi kualitas udara. Apabila kandungan gas-gas ini meningkat, maka
dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.

Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industry yang


menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar dan batu bara)
mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan
4
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-
indonesia.html

4
industry juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NO x) dan
oksida belerang (SOx) di udara. Tak heran jika udara pada lingkungan tersebut
pasti tercemar. Oleh karena itu, marilah menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota
untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.

b. Ketersediaan Pangan

Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan


bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan
juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk
dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan
pangan.5

Di kota-kota besar, lahan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada lagi.
Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan
pabrik, perumahan, kantor dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.
Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin meningkat pula
kebutuhan pangan dan lahan. Padahal pertumbuhan penduduk lebih cepat
daripada pertumbuhan produksi pangan.

c. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan


untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry, tempat pertanian,
dsb. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan pembukaan hutan.
Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu
merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Jadi, peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kepadatan penduduk.

d. Ketersediaan Air Bersih

Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air
tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan
jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas
bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung.
Oleh karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah
yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industry, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk
yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.

5
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html

5
e. Pencemaran Lingkungan
Dalam pandangan islam, kita dapat melihat dari QS. Al-Ahqaf (46): 3 yang
berarti:
“Kami ciptakan sumber daya alam dan lingkungan dengan cara yang benar dan
dalam keadaan terbatas. Sementara itu, orang-orang kafir cenderung mengabaikan
peringatanku.”

Dalam hal ini Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:

1) Pencemaran tanah

Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah


plastik, kaleng-kaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat
hancur oleh proses pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga
tanah tidak bisa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.

Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah
ditentukan, menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan
keras, karena jumlah garam yang sangat besar akan menyerap air tanah.Guna
mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah
pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah
harus dibuang di tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat
sampah perlu diatur dan disediakan secukupnya.

2) Pencemaran udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik


dan kendaraan bermotor.Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah
ilmu pengetahuan, sehingga banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi
mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk mencukupi kebutuhan hidup
penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat menimbulkan penyakit
pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu disebabkan
banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan
partikel-partikel halus dan timah hitam.

Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas baik di darat, laut
maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya jika
dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap
dari pabrik atau kendaraan bermotor.

3) Pencemaran air

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan


air, meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi
masalah dalam memperoleh air bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya
jumlah penduduk yang mendiami bumi. Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia,

6
melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena itu perlu kesadaran manusia
untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih jika dapat mengganggu
kesehatan.

Polusi air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-
lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah
ditentukan.Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung
sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungai-
sungai.Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan
kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan.
Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang
dan sebagainya.

Suara yang terlalu bising mengganggu ketenangan, dapat menimbulkan


gangguan jasmaniah dan rohaniah, misalnya gangguan jantung, kelenjar-kelenjar
pernapasan, gangguan syaraf, perasaan gelisah dan sebagainya.Untuk mencegah
polusi suara, hendaknya kita menyadari bersama, agar dalam memakai kendaraan
mengurangi suaranya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur bagi orang
yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan
industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara
pada penduduk sekitarnya.

C. Penanggulangan Masalah-Masalah Kependudukan Yang Berkaitan


Dengan Lingkungan Hidup
Berbagai masalah lingkungan sekarang mempengaruhi bumi kita. Sebagai
akibat dari era globalisasi yang terus-menerus mengeksploitasi proses alami dari
bumi mengubah masalah lokal menjadi isu-isu global, beberapa masalah yang
sekarang mempengaruhi dunia adalah hujan asam, polusi udara, pemanasan
global, limbah berbahaya, penipisan ozon, asap, polusi air, dan lain sebagainya
serta overpopulasi Smog dan racun mengapung di udara, yang disebabkan oleh
pemborosan asap kotor dari perusahaan industri dan juga dari pembakaran bahan
bakar yang dikeluarkan oleh kendaraan6.

Penyalahgunaan sumber daya energi akibat masalah kependudukan ini


sebagai salah satu masalah lingkungan yang terjadi dari banyaknya masalah yang
lain. Dalam hal ini akan berdampak menjadi masalah serius jika orang-orang pada
jaman sekarang tidak bisa menyadari akan pentingnya daur ulang energi dan
konservasi lingkungan. Untuk pertama yang mungkin dapat dilakukan adalah
mendaur ulang produk-produk yang sudah tidak terpakai, baik organik maupun
non-organik sehingga ketegangan lingkungan sebagai akibat dari kerusakan
lingkungan dapat kita kurangi dengan hal ini. Contohnya seperti menggunakan
6
Fuad Amsari, Perinsip-Prinsip Masalah Pencemaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1992),Hlm 72

7
barang-barang yang tidak terpakai lalu didaur ulang menjadi kompos limbah
tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah yang terbuang di lingkungan. Dari
limbah tersebut kita juga dapat menciptakan pupuk organik yang sehat.

Penggundulan hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang


dengan kita memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan
yang digunakan, sehingga tak hanya dampak pencemaran lingkungan saja yang
akan berkurang namun pohon juga dapat kita selamatkan. Dalam memenuhi
kebutuhan saat ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan sumber daya
alam yang ada, karena dengan begitu generasi manusia yang akan datang tidak
harus mengorbankan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka
merupakan keberlanjutan pelestarian lingkungan yang harus diwujudkan.

Oleh karena itu, kita harus menjaga kepadatan penduduk untuk


mengurangi masalah kependudukan dan memfasilitasi sumber daya terbaru agar
dapat lebih diperbaharui sebagai efek kelestarian lingkungan yang dapat menjaga
daya dukung lingkungan.

8
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan tersebut ialah Masalah


kependudukan khususnya yang berada di Indonesia ialah Masalah akibat angka
kelahiran, Masalah akibat angka kematian, Masalah Jumlah Penduduk, Masalah
mobilitas Penduduk dan Masalah Kepadatan Penduduk. Masalah kependudukan
yang berkibat buruk untuk lingkungan ialah kepadatan penduduk. Kepadatan
penduduk mengakibatkan polusi lingkungan, kurangnya penyediaan air bersih,
kurangnya lahan, dan kurangnya kesediaan pangan. Cara menanggulanginya
adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, dan peningkatan program
pemerintah.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dari para pembaca dan
menjadikan pembaca memiliki pengetahuan yang luas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Qomarullah, Muhammad.”LINGKUNGAN DALAM KAJIAN AL-QUR`AN:


Krisis Lingkungan dan Penanggulangannya Perspektif Al-Qur`an”, Jurnal
Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis, Vol. 15, No. 1,( Januari 2014)

http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html

http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-
kependudukan.html

http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-
indonesia.html

Amsari, Fuad .Perinsip-Prinsip Masalah Pencemaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia,


1992),

10

Anda mungkin juga menyukai