Anda di halaman 1dari 26

Manusia,

Sumber
Daya Alam,
dan
Lingkungan

Dosen MK: Nana CL


A. Manusia
Pengertian manusia:
• Pengertian manusia menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
makhluk yang berakal budi / mampu
menguasai makhluk lain.
• Menurut ilmu filsafat, manusia adalah
makhluk mukallaf, yang dibebani
kewajiban dan tanggung jawab. Dengan
akal pikirannya ia mampu menciptakan
kreasi spektakuler berupa sains dan
teknologi.
B. Sumber Daya Alam
B1. Pengertian Sumber Daya Alam:

Semua potensi alam, baik benda mati maupun makhluk hidup


yang bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya
disebut sumber daya alam. Sumber daya alam dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifat, jenis, dan potensinya.

Sumber : en.wikipedia.org
Sumber daya alam berdasarkan sifat
kelestariannya

Sumber: pixabay.com/picupyourphoto Sumber: pixabay.com/picupyourphoto

Unrenewable sources
Renewable sources (dapat
( tidak dapat diperbarui)
diperbarui)
Sumber daya alam berdasarkan jenisnya

Sumber: commons.wikipedia.org Sumber: commons.wikipedia.org


Non Hayati (Abiotik) Hayati (Biotik)
Sumber daya alam berdasarkan potensinya

Ruang Materi

Sumber: Skitterphoto/pixabay.com Sumber: shutterstock.com

Energi
Sumber: shutterstock.com
C. Lingkungan
C1. Pengertian Lingkungan:

• Lingkungan atau lazim juga disebut


lingkungan hidup.
• Lingkungan suatu organisme adalah
segala sesuatu yang hadir di
sekeliling organisme tersebut, yang
berpengaruh terhadap eksistensi
dari organisme yang bersangkutan.
C2. Penggolongan
Lingkungan:
Lingkungan bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Biotic environment/lingkungan biotik, segala bentuk
mahluk hidup (makro dan mikro biologis) yang hadir
disekeliling mahluk hidup yang bersangkutan. Misalnya
disekeliling manusia, organisma Laut, organisma
daratan dan seterusnya,
2) Abiotic environment/lingkungan abiotik (tak hidup), yaitu
segala sesuatu yang berupa zat tak hidup, gejala dan
proses yang bersifat tak hidup, yang hadir disekeliling
suatu organisma unsur-unsur bagian dari lingkungan
tak hidup antara lain tanah, air, udara, batuan, suhu,
hujan, angin, dan seterusnya
• Khusus dilihat dari aspek MANUSIA, maka lingkungan bisa
dibedakan menjadi:

1) Lingkungan Alam (Natural environment), seluruh kondisi alam (gejala


dan proses) yang hadir disekeliling manusia yang berpengaruh pada
pertumbuhan (kuantitas dan kualitas) dan karakter manusia itu sendiri;
2) Lingkungan Sosial (Social environment), yaitu sesama manusia
(individu atau kelompok) yang berada disekitar seseorang atau kelompok
orang yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan
karakteristik seseorang atau kelompok yang bersangkutan;
3) Lingkungan Budaya, (Cultural environment), yaitu segala kondisi
budaya atau segala bentuk hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia
yang hadir disekitar seseorang atau kelompok orang yang bersangkutan.
4) Lingkungan Ekonomi (Economic environment), yaitu kondisi
ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi. Kondisi
ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis
karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.
Konsep lingkungan yang lebih spesifik,
antara lain:
1) Lingkungan Perairan (laut, danau, sungai);
2) Lingkungan Pesisir (pantai sampai dengan daerah ke arah darat
yang masih menampakkan adanya pengaruh laut (tanah dan unsur-
unsur organisma, aktivitas sosialnya)
3) Lingkungan Hinterland (daratan, pegunungan, kawasan-kawasan
yang telah direkayasa manusia, dimana pengaruh lingkungan laut
tak tampak lagi )

Lingkungan-lingkungan yang spesifik ini, lazim juga disebut


KAWASAN, misalnya, kawasan pantai, kawasan pesisir, kawasan laut,
kawasan hutan, kawasan pesawahan, kawasan pertanian, perkebunan,
kawasan permukiman.
C3. Lingkungan Manusia
• Lingkungan manusia ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis
lingkungan, yaitu:
1. Perceptual environment
2. Operational environment
3. Potential environtment
D. Interaksi Antara Manusia
dengan Lingkungan
• Interaksi manusia dengan lingkungan dibagi
menjadi 4, yaitu:
1. Interaksi manusia dengan lingkungan alam
2. Interaksi manusia dengan lingkungan social
3. Interaksi manusia dengan lingkungan
budaya
4. Interaksi manusia dengan lingkungan
ekonomi
C. Keterkaitan Antara Manusia,
SDA, dan Lingkungan
• Dalam kehidupan, antara manusia dengan
SDA senantiasa berhubungan.
• Hal itu dilakukan untuk mempertahankan
eksistensinya.
• Hubungan tersebut memberikan beban pada
SDA sehingga daya dukungnya lama-
kelamaan berada pada ambang batas.
• Adanya beban daya dukung terhadap SDA
akibat pertumbuhan penduduk dapat
diperingan dengan meningkatkan teknologi.
Meskipun demikian, juga perlu diingat bahwa
pengembangan teknologi, di sisi lain juga memberikan
tekanan yang berat terhadap SDA itu sendiri. Sebagai
contoh, pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong
setiap bangsa untuk meningkatkan kemakmuran lewat
peningkatan produksi baik peningkatan bahan makan
atau industri. Peningkatan produksi bahan makan
dilakukan, dengan intensifikasi tanah pertanian dan
ekstensifikasi dengan jalan membuka tanah-tanah
pertanian baru.
Mengenai kebijaksanaan intensifikasi dikembangkan
dengan memakai pupuk buatan, bibit unggul, penggunaan
obat sebagai pemberantas hama penyakit, pengairan yang
cukup, dan lain-lain. Kebijaksanaan tersebut dalam
banyak hal dapat dilakukan dan menunjukkan hasil y'ang
memuaskan, tetapi keberhasilan tersebut tidak jarang
harus dibayar mahal dengan rusaknya ekosistem.
Mengenai peningkatan industri dapat juga menimbulkan
polusi baik udara maupun suara, selain berdampak positif.
Menurut Zamroni (1990:10) kerusakan lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh manusia sendiri, misalnya adanya urbanisasi,
peningkatan gaya hidup, perubahan teknologi, maupun disebabkan
oleh masyarakat awam sendiri. Urbanisasi dapat membawa dampak
yang menguntungkan, misalnya fasilitas kesehatan lebih baik,
perluasan lapangan pekerjaan, adanya hiburan, dan lain-lain, tetapi
di mana tekanan penduduk sedemikian besar maka keuntungan
urbanisasi akan dilompati oleh kerugian yang ditimbulkan oleh
urbanisasi tersebut. Misalnya, berkembangnya daerah kumuh dan
tumpukan sampah di berbagai tempat. Keadaan tersebut bisa tidak
saja merupakan tempat berkembangbiaknya penyakit, tetapi juga
dapat menambah adanya kejahatan.
• Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan penyebab turunya daya
dukung sda daIam menopang kehidupan manusia, perlu upaya
pembinaan terhadap sdm itu sendiri depgan memanfaatkan semua
jalur yang memungkinkan.

• Pendidikan sebagai kegiatan pembinaan sdm bertugas menggarap


manusia dan membentuk perilaku dan kebiasaankebiasaannya, yaitu
melalui penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pelestarian
SDA pada dasarnya merupakan masalah yang menuntut kesadaran
dari setiap anggota masyarakat akan kebersamaan nasibnya sebagai
penduduk bumi. Dampak dari ulah seseorang di suatu tempat dapat
berakibat pada orang lain atau dampak dan ulah seseorang dapat
berakibat pada orang lain.
• Dalam kaitannya dengan masalah ini, pendidikan diharapkan
dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam peningkatan
kesadaran akan pentingnya pelestarian sda.

• Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan diharapkan dapat


menanamkan kesadaran peserta didik akan pentingnya
keseimbangan yang ideal antara hakikat kehidupan manusia,
pembinaan SDM, pemanfaatan, dan pelestarian sda demi
keselamatan umat manusia.

• Tujuan pendidikan tersebut dapat ditempuh melalui strategi


pencapaian yang antara lain melalui jalur pendidikan, baik
pendidikan formal maupun nonformal.
• Dalam rangka pembinaan SDM hubungannya dengan pelestarian sda,
jalur pendidikan formal dari sekolah tingkat dasar (SD) sampai
tingkat perguruan tinggi (PT) merupakan tempat yang strategis untuk
melaksanakan usaha-usaha yang bersifat edukatif. Pembinaan sdm
dalam hubungannya dengan pelestarian sda melalui jalur pendidikan
formal disampaikan bersama-sama dengan pendidikan kependudukan
yang sering disebut dengan Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (PKLH).

• Pendidikan kependudukan dan Iingkungan hidup diberikan pada


tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.
• Pada jalur pendidikan nonformal ini sering diabaikan, padahal, jika
dilaksanakan dengan teratur, disiplin, maka hasilnya akan baik juga.
Hal ini disebabkan jalur pendidikan nonformal jangkauan sasarannya
sangat luas, di antaranya melalui:
1. Keluarga
2. Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam masyarakat
3. Media komunikasi
Kesimpulan:

• Perilaku manusia terhadap SDA dan lingkungan sangat


mempengaruhi ketersedian SDA dan keseimbangan
lingkungan di masa mendatang.

• Perlunya ada pembinaan kepada setiap SDM baik melalui


Pendidikan formal maupun nonformal agar manusia bias
lebih mencintai lingkungan dan melestarikan SDA.

Anda mungkin juga menyukai