OLEH :
MUSAWIR
022 2019 0084
PENDAHULUAN
Alam yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah dan
lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan
yang ada di dalamnya. Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa alam sudah banyak
mengalami kerusakan, bahkan sudah berada di ambang kepunahannya, oleh ulah manusia
sendiri. Penyebabnya berawal dari pandangan yang kurang bahkan tidak tepat terhadap alam,
yang memandang alam sebagai sumber kekayaan, yang selalu siap di eksploitasi kapan dan di
mana saja, dan oleh siapa saja, untuk mengambil hal-hal yang diperlukan dan membiarkan
begitu saja hal-hal yang tidak diperlukan. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan
kelangsungan hidup generasi yang akan datang, dalam suasana baik dan menyenangkan dan
untuk menjamin kelangsungan berbagai lapisan kehidupan yang ada di alam, maka mau tak
mau kita harus merubah dalam memandang dan memperlakukan alam. Perubahan sikap ini
bukan hanya karena alam begitu penting bagi manusia, melainkan karena alam dengan
berbagai lapisan kehidupan yang ada di dalamnya, memiliki nilai dalam dirinya sendiri, yang
harus dihormati dan dilindungi. Dengan pandangan dan perlakuan yang semakin baik dan
tepat terhadap alam, maka lingkungan semakin baik dan tepat terhadap alam, maka
lingkungan dan pembangunan, dua hal penting dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia,
Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan sangat erat. Keduanya
saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap
manusiamanusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat
mengubahnya sesuai yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan
dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi
pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia.
Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan bahkan
keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk bagi kehidupan manusia. Tindakan
eksploitatif manipulatif terhadap alam akan mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam,
dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya,
dan kehidupan berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia
menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan
melestarikannya, maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana
PEMBAHASAN
• Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk
hidup, terutama:
1. Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi
2. Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu
Istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia seringkali digunakan
silih berganti dalam pengertian yang sama. Apabila lingkungan hidup itu dikaitkan dengan
Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang
menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca
serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan
Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba
Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94,
Dataran basah, Perubahan Iklim - Protokol Kyoto (UU 17/2004), Perlindungan Kehidupan
Laut (1958) dengan UU 19/19 Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam: banjir,
kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur,
tanah longsor.
Seperti halnya mahluk hidup lainnya, manusia terus berinteraksi dengan lingkungannya.
lingkungan hidupnya. Manusia seperti adanya, yaitu fenotipenya terbentuk oleh interaksi
antara Genotipe dan lingkungan hidupnya. Genotipe juga tidaklah konstan, melainkan terus
menerus mengalami perubahan karena adanya mutasi adanya mutasi pada gen dalam
kromosomnya, baik mutasi spontan maupun mutasi karena pengaruh lingkungan. Dengan
mutasi gen yang terjadi, maka manusia, walaupun hanya terdiri atas satu jenis, yaitu homo
msapiens, namun keanekaan (diversity) genotipenya sangatlah besar. Ini terjadi pada nenek
moyang manusia dimana dengan adanya keanekaan genotipenya maka terbuka peluang besar
untuk terjadinya seleksi alam. Seleksi itu terjadi melalui faktor alam, dan tentu juga melalui
kekuatan sosial budaya. Kenyataan yang terjadi Hanya individu yang sesuai atau dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat berkembang. Hal itulah yang menyertai
evolusi manusia dari nenek moyangnya, Australopithecus africanus, menjadi manusia modern,
homo sapiens.
2. Gambaran Kedudukan Manusia dalam alam lingkungan
Tempat kedudukan manusia ditengah lingkungannya dapat dilihat dari dua segi:
Pertama: dari segi struktur perilaku dan kemampuan. Dapat diurutkan sebagai berikut:
• Tingkatan anorganik (benda mati): hanya memiliki berat dan gaya, bergerak bukan
ataskemauan sendiri.
• Tingkatan hewan: ada kehidupan dan pertumbuhan, ada semangat dan kehendak
berkehendakdan berakal budi, yang pada prinsipnya dapat berbuat menurut kemauan
diri sendiri.
BAB III
Dalam eksistensi dunia pendidikan di Indonesia, kita mengenal istilah sekolah dan
madrasah. Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003, istilah sekolah dan madrasah juga tercantum
didalamnya.
Secara lughawi, madrasah merupakan isim makan dari darasa yang berati tempat
untuk belajar. Istilah madrasah di Indonesia dalam penggunaannya telah menyatu dengan
istilah sekolah. Dalam prakteknya, madrasah sering digunakan untuk menyebut sekolah yang
berada di bawah binaan Kementerian Agama, sedangkan sekolah digunakan dalam konteks
Secara historis, madrasah sudah ada sejak awal perkembangan Islam di Indonesia.
Madrasah itu tumbuh dan berkembang dari bawah (masyarakat/umat) yang didasari oleh
keinginan dan tanggung jawab untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat. Oleh karena
itu dalam realisasinya madrasah pada waktu itu lebih menekankan pada pendalaman ilmu-
ilmu keislaman.
pendidikan Islam secara lebih terlembagakan secara khusus, terencana dan sistematis, serta
terdapat di seluruh negeri di dunia Islam. Madrasah merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang telah memainkan peranan yang besar bagi kemajuan Islam khususnya, dan
sebagai lembaga pendidikan Islam setidak-tidaknya mempunyai empat latar belakang, yaitu :
penyempurnaan terhadap sistem pesatren kearah suatu sistem pendidikan yang lebih
umum ; 3) adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang
terpukau pada Barat sebagai sistem pendidikan mereka ; dan 4) sebagai upaya untuk
menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem
pendidikan modern dari hasil akulturasi. Kehadiran madrasah memperlihatkan besarnya peran
dan tanggung jawab pemerintah dan umat Islam terhadap kemajuan dan kejayaan umat Islam.
Peran dan tanggung jawab umat Islam ini antara lain sebagai respons terhadap sikap
pemerintah kolonial yang pada umumnya tidak suka terhadap kemajuan pendidikan Islam,
Sedangkan kalau kita berbicara tentang sekolah, maka sekolah itu sendiri
dipandang sebagai sebuah sistem sosial yang sangat kompleks (Holmes & Wynne, 1989 :
146). Sebagai sebuah sistem, sekolah memiliki berbagai elemen yang satu sama lain
saling berkaitan sesuai dengan fungsinya. Hal ini sesuai dengan definisi sistem
information record, etc.) which are interrelated by process or structure and which are
presumed to function as an organizational entity to generating an observable (or
Dari definisi tersebut dapat ditarik pengertian bahwa di dalam suatu sistem
mengandung ; elemen-elemen yang ada dan dapat dikenali, elemen-elemen itu saling
berkaitan dan kaitan ini adalah kaitan yang teratur, mekanisme saling berhubungan antar
elemen itu merupakan suatu kesatuan organisasi, kesatuan organisasi itu berfungsi dalam
mencapai suatu tujuan, berfungsinya organisasi itu membuahkan hasil yang dapat diamati atau
Elemen-elemen utama dalam suatu sekolah adalah orang-orang yang terlibat di dalam
sekolah itu sendiri. Holmes & Wynne (1989 : 78) bahkan menyebut sekolah adalah seputar
dunia orang-orang. Orang-orang yang dimaksud disini adalah siswa, guru, orang tua siswa,
administrator dan karyawan. Masing-masing orang memiliki tugas dan fungsi tersendiri
namun saling keterkaitan. Jika masing-masing elemen manusia yang terlibat dalam sekolah
tersebut mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka sekolah efektif akan
dapat diwujudkan
Pendidikan yang diyakini sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup manusia ini, pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia,
mendewasakan, serta merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas menjadi lebih baik. Pada
kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan sebagai suatu
sistem yang didalamnya mengandung elemen-elemen yang beraneka ragam dan saling
jaman. Itulah sebabnya, pendidikan senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan
sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat. Dan ketika
kita berbicara tentang perbaikan dan peningkatan pendidikan, maka sekolah sebagai sentral
dan wadah pendidikan adalah salah satu elemen penting yang harus mendapatkan perhatian
Dalam hal ini, sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan yang merupakan wadah
tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam
kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan
murid, melainkan berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan saling berkaitan. Oleh
karena itu, sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan.
Lebih dari itu, kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia (SDM)
yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat, serta pada gilirannya lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada pembangunan bangsa. Selanjutnya sekolah juga dipandang sebagai suatu organisasi
yang didesain untuk dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas hidup bagi
masyarakat suatu bangsa. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
serta peningkatan derajat sosial masyarakat bangsa, sekolah sebagai institusi pendidikan perlu
dikelola, dimenej, diatur, ditata, dan diberdayakan, agar sekolah dapat menghasilkan produk
Pada era reformasi ini, dimana kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
pertama bahwa pendidikan dan pelatihan yang bermutu adalah pendidikan yang dibutuhkan
oleh rakyat banyak ; dan kedua bahwa pendidikan yang bermutu merupakan kebutuhan rakyat
banyak, dan oleh karenanya partisipasi keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan,
melakukan perubahan dan perbaikan guna mencapai pendidikan bermutu sebagaimana yang
diharapkan masyarakat tersebut. Perubahan dan perbaikan pendidikan tersebut dapat tercapai
mengungkapkan bahwa krisis pendidikan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dewasa ini
boleh dikatakan berkisar pada krisis manajemen. Oleh karena itu, untuk memperbaikinyapun
lembaga pendidikan Islam. Pendidikan Islam itu sendiri menurut Arif (2008: 57) adalah
pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau tuntutan agama Islam dalam usaha membina
dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah Swt. cinta kasih kepada orang
tuanya dan sesama hidupnya dan juga tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh Allah
Swt. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu diemban oleh pendidikan Islam
secara umum, namun ada perbedaan dalam beberapa karakter. Diantara karakteristik yang
membedakan teori manajemen dalam Islam dengan teori lain adalah fokus dan konsen teori
Islam terhadap segala variabel yang berpengaruh (influence) terhadap aktivitas manajemen
dalam dan di luar organisasi (perusahaan, negara), dan hubungan perilaku individu terhadap
faktor-faktor sosial yang berpengaruh. Teori Islam memberikan injeksi moral dalam
manajemen dalam Islam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana tidak
Mengacu kepada salah satu pendapat di atas, maka secara terperinci beberapa diantara
prinsip dasar manajemen pendidikan Islam jika diterapkan dalam konteks persekolahan dapat
1. Ikhlas
Mengelola sekolah pada hakikatnya adalah sebuah kepercayaan dan tugas dari Allah
Swt. Sering kali dalam aplikasinya kita menghadapi beban tugas yang tidak sebanding dengan
materi yang diperoleh. Jika kita berprinsip materialistis, tentu yang akan terjadi adalah tidak
optimalnya pekerjaan yang dilakukan, sebab kita akan selalu membandingkan apa yang kita
kerjakan dengan apa yang kita peroleh. Dalam hal ini, keikhlasan adalah sebuah prinsip yang
akan mendorong kita untuk berbuat yang terbaik meski apa yang kita peroleh tidak
semata-mata mengharap keridhoan Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an
yang artinya : Dan (katakanlah) : “Luruskanlah muka (diri) mu setiap shalat dan
menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-
Nya”. (Qs. Al-A’raf : 29) Ayat di atas mengajarkan kita untuk senentiasa mengikhlaskan
segala bentuk peribadatan kita semata-mata karena Allah Swt disertai keyakinan bahwa
Allah Swt pasti akan memberikan balasan yang setimpal atas ibadah kita itu.
2. Jujur
Salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW yang dibawa sejak sebelum masa
kenabian adalah jujur. Jujur menjadi identitas Muhammad SAW yang menjadikannya dikenal
dan dipercaya oleh seluruh masyarakat Arab pada waktu itu. Tentu hal ini menjadi uswah
bagi kita sebagai umatnya, betapa kejujuran kemudian menjadi modal untuk memimpin umat.
Jika kita berkaca pada realita manajerial saat ini, maka kejujuran adalah sesuatu yang
sangat mahal. Munculnya kasus KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang semakin
merajalela di kalangan para pejabat, mulai dari pejabat tinggi negara, sampai kepada level
Beberapa ayat Al-Quran berbicara tentang kejujuran berikut ini : “Supaya Allah
memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan
kamu bersama orang-orang yang jujur” (QS: At-Taubah: 119). “Jikalau mereka jujur
kepada Alloh, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka” (QS: Muhammad: 21)
Dalam konteks persekolahan, kejujuran menjadi prinsip yang sangat penting dimiliki
oleh pimpinan sekolah. Seorang pimpinan sekolah memiliki legitimasi untuk menetapkan
banyak kebijakan sekolah, termasuk kebijakan dalam anggaran. Dalam konteks ini, peluang
untuk merekayasa data dan melakukan kecurangan sangat terbuka lebar. Namun jika memiliki
prinsip kejujuran, maka tentunya sebesar apapun peluang untuk melakukan perilaku
3. Amanah
namun juga di akhirat kelak kepada Allah SWT. Amanah artinya kepercayaan, maka
seseorang yang diberi amanah adalah orang yang mendapatkan kepercayaan untuk memegang
berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang memenuhi kriteria sesuai dengan karakteristik
pekerjaan atau tugas yang akan diembannya tersebut. Selanjutnya, orang yang diberi amanah
harus mewujudkan amanah yang diembannya tersebut dan tidak melakukan penyelewengan
atau penyalahgunaan.
Seorang pemimpin sekolah atau guru yang memiliki prinsip bahwa pekerjaan atau tugasnya
itu adalah sebuah amanah, maka dia tentu akan berusaha melaksanakan kepercayaan tersebut
sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya. Penyelewengan atau
4. Adil
Salah satu prinsip dasar yang penting dalam manajemen pendidikan Islam adalah adil.
Menurut Abuddinnata (2003: 144) keadilan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
pada persamaan atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara. Keadilan ini terjadi
berdasarkan keputusan akal yang dikonsultasikan dengan agama. Adil sering diartikan sebagai
sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan hukuman, sering diartikan
pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak orang lain tanpa ada yang
salah satu indikator ketakwaan seseorang Firman Allah Swt dalam Al Qur’an surah ar-
Rahman/55:7-9 yang artinya : “ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia
meletakkan neraca (keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca
itu” Selanjutnya di dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 8 Allah Swt juga berfirman
Artinya: “ hai orang-orang yang beriman, hendaklah Kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah Swt., menjadi saksi dengan adil. Dan
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. Maha Mengetahui apa yang
5. Tanggung jawab
Dalam prinsip manajemen pendidikan Islam, tanggung jawab terhadap amanah yang
diembankan merupakan salah satu prinsip penting dalam membangun manajemen yang
positif. Lepas tangan terhadap tanggung jawab akan melahirkan hasil ketidakpastian program
yang ingin dicapai. Beberapa dalil tentang jawab dapat dituliskan berikut ini :
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannnya.” (Qs. Al-
Baqarah: 286)
Rasululah saw bersabda : “ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin
Dalam konteks persekolahan, pemimpin yang bertanggung jawab akan menjadi ujung
Konsep manajemen telah berkembang sejak berabad-abad yang lalu, apabila dikaitkan
dalam konteks upaya kerjasama dalam suatu kelompok masyarakat untuk mencapai suatu tujuan
tertentu14 . Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur15. Manajemen
adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu dengan jalan
menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang sebaik
mungkin. Dalam pengertian organisasi selalu terkandung unsur kelompok manusia, walaupun
manajemen itu dapat pula ditetapkan terhadap usaha-usaha individu. Setiap organisasi selalu
membutuhkan manajemen karna tanpa manajemen yang efektif tidak akanada usaha yang
berhasil cukup lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi, sosial, maupun politik,
sebagian besar tergantung kepada kemampuan para manajer dalam organisasi yang
Adapun definisi manajemen menurut para ahli dibidang manajemen yaitu, menurut Jhon
F Mie (1962) manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan
maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
Manajemen menurut Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard adalah suatu usaha yang dilakukan
dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
Manajemen sebagai suatu proses dipandang sebagai rangkaian kegiatan dari fungsi-
penggunaan sumber daya yang ada dalam perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan
merupakan dasar pijakan bagi langkah-langkah selanjutnya. Menurut Joel G. Seigel dan Jae K.
Shim mendefinisikan perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
yang dipandang sebagai alat yang dipakai oleh orang-orang atau anggota organisasi untuk
mencapai tujuan bersama secara efektif. Dalam fungsi ini orang-orang atau anggota organisasi
tersebut dipersatukan melalui pekerjaan masing-masing yang saling menghubungkan satu sama
lainnya.
ditentukan dan pekerja atau pegawai pelaksanaannya ditentukan, perusahaan telah dapat
yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai dalam
didefinisikan sebagai usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi untuk
melakukan pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai30 . Fungsi
pengarahan merupakan usaha yang berkaitan dengan segala sesuatu agar seluruh anggota
organisasi atau lembaga dapat melaksanakan bagian pekerjaannya dan bekerja sama untuk
mencapai tujuannya.
pelaksanaan tugas apakah telah sesuai rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan,
maka akan segera dikendalikan Pengawasan dalam pandangan Islam dilakukan untuk
meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang hak. Pengawasan
(control) dalam ajaran Islam (hukum syariah) terbagi menjadi dua hal. Pertama, kontrol yang
berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Kedua,
sebuah pengawasan akan lebih efektif jika sistem pengawasan tersebut juga dilakukan dari luar
diri sendiri. Sistem pengawasan itu dapat berdiri atas mekanisme pengawasan dari pemimpin
yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yang telah didelegasikan, kesesuaian antara
Produksi merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan baik berbentuk
barang maupun jasa dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah
bagi perusahaan37. Bentuk hasil produksi dengan kategori barang dan jasa sangat bergantung
Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut yaitu
a. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru,
b. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena place,
time,dan possession.
Definisi lain mengatakan produksi adalah pekerjaan berjenjang yang memerlukan kesungguhan
usaha manusia, pengorbanan yang besar, dan kekuatan yang terpusat dalam lingkungan tertentu
untuk mewujudkan guna material dan spiritual . Produksi merupakan seluruh kegiatan
masyarakat pada akhirnya ditunjukkan pada kemakmuran masyarakat. Taraf hidup atau
kemakmuran masyarakat ditentukan oleh perbandingan jumlah hasil produksi yang tersedia dari
jumlah penduduk. Produksi merupakan menciptakan kekayaan dengan pemanfaatan sumber daya
dan manusia.
kepemimpinan. Kata manajemen dalam bahasa Arab adalahIdara yang berarti “berkeliling” atau
“lingkaran”. Dalam konteks bisnis bisa dimaknai bahwa “bisnis berjalan pada siklusnya”,
sehingga manajemen bisa diartikan kemampuan manajer yang membuat bisnis berjalan sesuai
rencana. Amin mendefinisikan manajemen dalam perspektif ilahiah sebagai “Getting God-will
Dalam Islam, manajemen dipandang sebagai perwujudan amal shaleh yang harus bertitik tolak
dari niat baik. Niat baik tersebut akan memunculkan motivasi untuk mencapai hasil yang baik
demi kesejahteraan bersama. Paling tidak, ada empat landasan untuk mengembangkan
manajemen menurut pandangan Islam, yaitu kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian.
Teori manajemen Islami bersifat universal, komprehensif, dan memiliki karakteristik berikut
1. Manajemen dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat, manajemen merupakan
bagian dari sistem sosial yang dipenuhi dengan nilai, etika, akhlak dan keyakinan yang
menunjukkan wewenang dan tanggung jawab atasan dan bawahan saling bekerja sama tanpa
ada perbedaan kepentingan. Tujuan dan harapan mereka adalah sama dan akan diwujudkan
bersama
dalam pengambilan keputusan, dan taat kepada atasan sepanjang mereka berpihak pada nilai-
nilai syariah.
menasehati,serta para atasan dapat menerima saran dan kritik demi kebaikan bersama.
BAB V
Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As Sunnah juga Ijma’
ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam
pelaksanaan shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan contoh konkrit
adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan. Puasa, haji dan amaliyah lainnya
merupakan pelaksanaan manajemen yang monomintal.
Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal yang baru
dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika Allah menciptakan alam
semesta beserta isinya. Unsur-unsur manajemen dalam pembuatan alam serta
makhlukmakhluknya lainnya tidak terlepas dengan manajemen langit. Ketika Nabi Adam
sebagai khalifah memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-unsur manajemen
tersebut.
Contoh kecil realisasi manajemen seperti digambarkan oleh makhluk ciptaan Allah
berupa semut. Dalam menjalankan hidupnya semut termasuk diantara makhluk yang sangat
solid dan berkomitmen menjalankan roda kehidupannya dengan menggunakan manajemen,
tentunya versi semut. Keteraturan dan komitmen semut dalam kinerjanya sangat solid dan
penuh kepatuhan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah dan
lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan
Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang
menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca
serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Konsep manajemen telah berkembang sejak berabad-abad yang lalu, apabila dikaitkan
dalam konteks upaya kerjasama dalam suatu kelompok masyarakat untuk mencapai suatu
tujuan tertentu14 . Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur15.
Manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu .
Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu dengan jalan
menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang sebaik
mungkin. Dalam pengertian organisasi selalu terkandung unsur kelompok manusia, walaupun
manajemen itu dapat pula ditetapkan terhadap usaha-usaha individu. Setiap organisasi selalu
membutuhkan manajemen karna tanpa manajemen yang efektif tidak akanada usaha yang
berhasil cukup lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi, sosial, maupun
politik, sebagian besar tergantung kepada kemampuan para manajer dalam organisasi yang
bersangkutan.