Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANUSIA, LINGKUNGAN ALAM, DAN LINGKUNGAN SOSIAL


BUDAYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya di semester dua

Oleh:
Kelompok 11
Intan Fadliana (2330020021)
Vina Nurita Rosdiana (2330020051)
Nur Lailatur Rohmah (2330020070)
Nur Alfy Maghfirah (2330020074)
Farah Berliana Fadillah (2330020095)

Dosen Pembimbing:
Dewi Widiana Rahayu, M. Pd

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MANUSIA, LINGKUNGAN ALAM, DAN LINGKUNGAN SOSIAL
BUDAYA” makalah ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan, dukungan, dan doa
dari semua pihak. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang berkontribusi dengan memberikan dukungan baik materi maupun
pikirannya. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini mungkin tidak lepas
dari kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk dapat meningkatkan kualitas dan perbaikan lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca

ii
1. Pengertian Manusia
Secara etimologi, manusia diartikan sebagai makhluk yang berakal
budi dan mampu menguasai makhluk lain. Kata manusia berasal dari kata
manu (sansekerta) atau mens (latin) yang berarti berfikir, berakal budi atau
homo (latin) yang berarti manusia. Secara terminologi, manusia dapat
diartikan sebagai berikut:
a. Nicolaus D. dan A. Sudiarja: Manusia adalah bhinneka tetapi
tunggal. Bhinneka karena ia adalah jasmani dan rohani akan
tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu
barang.
b. Abineno J. I: Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan
“jiwa yang abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh
yang fana.”
c. Upani Sads: Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh
(atman, jiwa, pikiran dan perana atau badan fisik).
d. Sokrates: Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak
berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e. Kees Bertens: Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari
dua unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f. I Wayan Watra: Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan
trias dinamikanya yaitu cipta, rasa dan karsa.
g. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany: Manusia adalah
makhluk yang paling mulia, berfikir dan yang memiliki tiga
dimensi (badan, akal dan ruh) manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan.
h. Erbe Sentanu: Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-
Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dibandingkan dengan mahkluk yang lain.
i. Paula J. C. dan Janet W. K.: Manusia adalah makhluk terbuka,
bebas memilih makna dalam situasi, mengembang tanggung
jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut
menyusun pola berhubungan dan unggul multi dimensi dengan
berbagai kemungkinan.
1. Pengertian Lingkungan
Secara etimologi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Secara terminologi
lingkungan dapat diartikan sebagai berikut:

1
a. Salim: Lingkungan adalah segala benda kondisi keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia.
b. Otto Soemarwoto: Lingkungan adalah jumlah seluruh benda dan
keadaan yang terdapat di dalam ruang yang ditempati dimana
mempengaruhi kehidupan kita.
c. UU No.23 Tahun 1997: Lingkungan adalah suatu kesatuan ruang
dengan seluruh benda, daya, keadaan dan makhluk hidup yang
termasuk manusia dan segala perilakunya yang dapat mempengaruhi
segala kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup yang lainnya.
2. Hubungan Antara Lingkungan Alam Dengan Manusia
Manusia dan lingkungan tak bisa di pisahkan, lingkungan
memberikan arti penting pada manusia untuk memenuhi hidupnya,
lingkungan dapat memberikan kebutuhan hidup untuk manusia. Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak hanya bergantung pada sesama manusia,
melainkan juga bergantung pada alam. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia terus berinteraksi atau berhubungan dengan alam. Interaksi
manusia dengan alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam,
produksi limbah, dan perlindungan alam.
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan sumber daya alam adalah interaksi manusia
dalam menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sumber daya ini dapat berupa sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui.
a. Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui adalah penggunaan air untuk kebutuhan sehari-
hari, penggunaan sinar Matahari, energi angin, dan uap
panas bumi untuk pembangkit listrik. Manusia juga bernafas
dari oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis tumbuhan.
b. Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah pengeboran batu bara, minyak dan gas
bumi. Minyak dan gas bumi digunakan sebagai bahan bakar
kedaraan, gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga, sumber
energi bahkan pembangkit listrik.
c. Selain pemanfaatan sumber daya abiotik, manusia juga
memanfaatkan sumber daya biotik dari alam. Contohnya
adalah manusia mendapatkan makanan dengan cara
memakan makhluk hidup lain berupa tumbuhan dan hewan.
Manusia juga memanfaatkan kayu untuk membuat rumah
dan perabotan, menggunakan tanaman herbal untuk

2
membuat obat, melakukan pertanian, perkebunan, dan
peternakan.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan pada alam. Cara untuk melestarikan
sumber daya alam diantaranya :
1. Pemanfaatan energi yang tidak bisa habis
2. Melakukan daur ulang atau recycle
3. Melakukan pengawetan
4. Pengolahan limbah
5. Program kali bersih
6. Konservasi ex situ
7. Reklamasi dan reabilitasi lahan kritis
8. Menekan angka penduduk
3. Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keterkaitan dan
ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak akan pernah bisa
hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi manusia dan
lingkungan merupakan hubungan yang saling timbal balik karena manusia
hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai lingkungan hidup juga
membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam
untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk
pelestariannya. Berdasarkan penelitian data tentang gambaran lingkungan
sosial mengatakan:
a. Dalyono (2001:133) mengatakan bahwa “Lingkungan sosial adalah
semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh
lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada
yang tidak langsung”.
b. Hertati (2009:21) mengatakan bahwa “Lingkungan sosial merupakan
lingkungan pergaulan antar manusia serta orang-orang lainnya yang
terlibat dalam lingkungan sosial tersebut”.
Begitu juga dengan lingkungan sosial budaya yang timbul di dalam
lingkungan tersebut dengan sendirinya. Baik dijadikan sebagai tradisi atau
sebagai alat perkembangan suatu lingkungan tersebut. Budaya tidak bisa

3
dipisah terhadap suatu lingkungan tersebut, budaya sangat erat dengan
lingkungan untuk hubungan yang saling melengkapi terhadap manusia.
Begitupun manusia yang selalu menggunakan aktivitasnya dengan sosial
budaya yang ada di lingkungan mereka. Budaya dalam pengertian yang
paling luas mencakup banyak aspek dari kehidupan, sehingga tidak
mungkin menyederhanakan, sekedar yang bisa dipelajari dari buku. Dalam
proses terkait budaya pada setiap individu, dikenal istilah sosialisasi dan
enkulturasi. Proses ini, yang berlangsung dalam waktu yang lama dalam
hidup meliputi belajar dan menguasai norma-norma sosial dan budaya,
sikap-sikap, nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang terdapat dalam
budaya. Dalam penelitian (Mead 1978) menggambarkan tiga tipe budaya
dengan perbedaan tingkat, yakni:
1. post figurative culture
2. configurative culuture
3. prefigurative culuture.
Dari tiga tipe budaya yang disebutkan memiliki arti yang berbeda-beda
untuk postfigurative culture artinya budaya yang berubah lambat,
configurative culture artinya ketika perubahan budaya berjalan dengan
cepat, dan yang terakhir prefigurative culture artinya budaya yang
mengalami perubahan sangat cepat contohnya seperti anak-anak muda
sekarang mengajari orang tua tentang teknologi. Dari tiga tipe budaya
diatas dapat diartikan bahwa budaya pada setiap zaman atau waktu ke
waktu sangat berbeda, meskipun budaya mengalami perbedaan dari waktu
ke waktu tidak akan berubah dan akan tetap hidup jika terus dilestarikan.
Hal ini membuat adanya hubungan lingkungan sosial ke budaya saling
terkait satu sama lain. Manusia dalam lingkungan sosial juga dapat
mempelajari budaya-budaya yang ada di daerah lingkungan nya. Budaya
juga terbentuk melalui adanya manusia yang selalu melakukan suatu
kegiatan di lingkungannya secara terus-menerus dan dianggap baik oleh
makhluk sosial yang ada di sekitar. Di indonesia, terdapat 7 budaya yang
terus berkembang. Diantaranya :
1. Rumah Adat

4
Rumah adat dibangun dengan wujud dan cara yang sama dari
generasi ke generasi tanpa atau sedikit mengalami perubahan.
Rumah adat tradisional sampai saat ini masih ada yang ditinggali,
tapi juga ada yang digunakan untuk upacara adat.
Rumah adat merupakan cerminan budaya yang terbentuk dari
tradisi dalam masyarakat, seperti adaptasi atau cara hidup,
ekonomi, dan religinya. Di Indonesia setiap daerah mempunyai
rumah tradisional yang beragam berdasarkan wilayah dan sukunya.
2. Upacara Adat
Upacara adat adalah salah satu tradisi yang dianggap memiliki
nilai-nilai bagi masyarakat sekitar. Selain sebagai cara manusia
untuk berhubungan dengan para leluhur dan Sang Pencipta,
upacara adat juga menjadi perwujudan manusia untuk
menyesuaikan diri terhadap alam dan lingkungannya dalam arti
luas.
3. Pakaian Tradisional
Pakaian adat atau tradisional berfungsi untuk mengekspresikan
identitas. Pakaian adat ada yang digunakan untuk acara sehari-hari
maupun untuk upacara-upacara adat.
4. Tarian Adat
Tiap daerah mempunyai tarian adat masing-masing dengan
peruntukan yang berbeda. Ada tarian untuk menyambut tamu
agung, menyambut panen, upacara kematian, upacara keagamaan,
dan sebagainya.
5. Alat musik dan lagu Tradisional
Lagu tradisional adalah lagu yang berasal dari daerah tertentu.
Lagu daerah mirip dengan lagu kebangsaan namun statusnya hanya
bersifat kedaerahan dengan lirik dan bahasa asal daerah masing-
masing. Lagu tradisional umumnya menceritakan nilai kehidupan
masyarakatnya dan memiliki makna mendalam.

5
Indonesia juga memiliki alat musik tradisional khas masing-masing
daerah, seperti angklung, bedug, calung, gamelan, kolintang, tifa,
tamborin, saluang, sasando, dan sebagainya.
6. Senjata Tradisional
Senjata tradisional tak hanya digunakan sebagai alat berlindung
dari serangan musuh, tapi juga digunakan dalam kegiatan
berladang dan berburu. Pada saat ini, senjata tradisional telah
menjadi identitas bangsa yang turut memperkaya kebudayaan
Nusantara.
7. Makanan Khas
Kuliner atau makanan juga merupakan produk budaya berwujud
nyata yang sangat mudah dikenali sebagai identitas suatu
masyarakat

6
DAFTAR PUSTAKA

https://mhmdibnu.wordpress.com/2018/01/01/makalah-isbd-manusia-dengan-
lingkungan

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-manusia-dan-lingkungan-hidup.html

https://www.neliti.com/id/publications/152272/hubungan-timbal-balik-antara-
manusia-dan-alam

https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/2966

.https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/viewFile/1215/840

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/cara-melestarikan-sumber-daya-alam-di-
bumi

Anda mungkin juga menyukai