SOSIOLOGI LINGKUNGAN
Disusun Oleh:
Firdayanti C1B119083
Wulandari C1B119027
Melisa C1B119
JURUSAN SOSIOLOGI
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia hidup dibumi tidak sendirian melainkan bersama sama makhluk
hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidu yang lain bukanlah
sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu erat pada mereka. Soemarwoto (1991: 48)
Manusia memerlukan lingkungan sebagai tempat untuk hidup dan
berkehidupan begitupun lingkungan membutuhkan manusia agar kelestarian
lingkungan bisa terjaga dengan sempurna. Keserasian hidup antara manusia dan
lingkungannya dapat terjaga dengan baik apabila ada kesadaran dari manusia sendiri
sebagai pemimpin di permukaan bumi untuk menjaga dan merawat lingkungan
sebagai tempat manusia itu berada. Manusia memerlukan oksigen untuk bernafas dan
menyalakan api untuk memasak makanan, juga memerlukan air untuk keperluan
hidup sehari-hari agar kesehatan terjaga dengan baik sehingga aktifitas sehari-hari
dapat dilakukan secara sempurna. Tanah sebagai tempat untuk membangun rumah,
ataupun tempat manusia beraktifitas seharusnya dilestarikan dan dijaga agar tidak
berkurang daya guna dan hasil gunanya bagi kemakmuran dan kesejahteraan manusia
itu sendiri.
Interaksi manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang terjalin antara
manusia dengan lingkungannya yang melibatkan aksi reaksi sehingga di dalamnya
terdapat unsur saling mempengaruhi satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana interaksi manusia dengan lingkungannya?
2. Apa peran manusia terhadap lingkungannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui interaksi manusia dengan lingkungannya.
2. Untuk mengetahui peran manusia terhadap lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk yang sangat bergantung pada alam. Tanpa alam
yang mendukung, manusia tidak akan hidup dan berkembang. Kebutuhan tinggal,
makan bahkan teknologi hingga hari ini masih bergantung pada alam.
Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah
pengeboran batu bara, minyak dan gas bumi. Minyak dan gas bumi digunakan
sebagai bahan bakar kedaraan, gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga, sumber
energi bahkan pembangkit listrik.
Produksi limbah Produksi limbah adalah interaksi antara manusia dan alam
yang bersifat negatif. Kegiatan manusia dapat menghasilkan berbagai macam
polutan yang dalam berbagai bentuk seperti asam hitam, limbah kimia, sampah
plastik, sampah organik, bahkan zat radioaktif yang dibuang ke lingkungan.
Limbah tersebut memberikan dampak buruk pada lingkungan alam membuatnya
tercemar dan melukai makhluk hidup di dalamnya.
Jika manusia terus menggunakan alam tanpa memeliharanya, alam akan rusak
dan tidak bisa lagi menyediakan kebutuhan manusia. Sehingga kita harus mulai
melindungi alam, dimulai dengan menanam tumbuhan di halaman rumah, tidak
membuang sampah sembarangan, dan mengurangi penggunaan plastik.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Oleh
sebab itu membutuhkan bantuan orang lain. Manusia akan melakukan interaksi
sosial dengan lungkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang
dimana lingkungan secara langsung adalah lingkungan internal dimana bagian –
bagiannya dapat berinteraksi secara langsung. Begitupun sebaliknya, lingkungan
tidak langsung adalah lingkungan eksternal.
”setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”.
Koesnadi Hardjasoemantri menyatakan, bahwa hak atas lingkungan
merupakan hak subyektif yang dimiliki oleh setiap orang. Adapun realisasi hak
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sesungguhanya merupakan upaya
mewujudkan pemenuhan hak-hak asasi lainnya, khususnya hak untuk hidup, hak
untuk mendapatkan standar kehidupan yang layak, hak kesehatan, dan hak-hak
lainnya yang dalam pemenuhannya sangat terkait dengan kondisi lingkungan
hidup yang baik dan sehat.
Dalam konteks historis, Hak Atas Lingkungan digolongkan sebagai Hak Asasi
Manusia Generasi Ketiga. Dimana hak atas lingkungan hidup bukanlah hak yang
berdiri sendiri melainkan terdapat hak-hak turunan (derivatif) yang akan
menentukan sejauh mana kualitas hak atas lingkungan dapat terpenuhi. Terdapat
dua aspek yang membentuk hak atas lingkungan, yakni aspek prosedural dan
aspek substantif.
Aspek subtantif disini diartikan sebagai hak untuk hidup, hak untuk
mendapatkan standar hidup yang layak dan hak untuk sehat, hak untuk
mendapatkan keadilan intra dan anter generasi. Sedangkan hak-hak prosedural
dimaksud, adalah elemen penunjang dalam rangka pemenuhan atas hak substansif,
yakni hak atas informasi, hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan hak untuk mendapatkan akses keadilan.
1. Peran Negatif
2. Peran Positif
Menerapkan sistem tebang pilih dan mengatur pengelolaan sumber daya alam
secara bijak terutama sumberdaya alam yang tidak dapat dipengaruhi.
Melindungi flora dan fauna langka dengan menetapkan kawasan cagar alam dan
suwaka marga satwa, serta mengawasi ekspor dan impor hewa-hewan tertentu.
Menerapkan sistem mltikultur atau tumpeng sari dalam bercocok tanam sehingga
kesuburan tanah dapat terjaga. Selain itu, pada daerah lereng gunung dapat
diterapkan terassering untuk mengurangi resiko erosi tanah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/13/204319269/interaksi-yang-terjadi-antara-
manusia-dan-lingkungan-alamnya?page=all
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.kelaspintar.id/blog/tips-
pintar/manfaat-interaksi-sosial-13274/amp/&ved=2ahUKEwjSm5jo6Nv2AhV-
zjgGHau8A2oQFnoECDQQAQ&usg=AOvVaw1jQkg2TOtxdZlLlha56z-3
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dlh.bulelengkab.go.id/
informasi/detail/artikel/ciptakan-lingkungan-yang-bersih-dan-sehat-
70&ved=2ahUKEwjSrOr77dv2AhWlTWwGHebXCnwQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw1gP9e8x8wIbLLrH
vneLjcS