Makalah ini ditulis dan disajikan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“ILMU ALAMIAH DASAR”.
Dosen Pengampu:
Aminin, SE.,Msi
Disusun oleh:
1. Nungki Putri Wulandari (1361187)
2. Sri Rahayu (1361237)
3. Wisnu Mahendri (1361257)
4. Jaisun Ghisfani (1161049)
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini berlangsung
sangat cepat. Banyak komponen kehidupan manusia yang tidak dapat terlepas dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti sandang, pangan, dan papan. Manusia
sekarang ini hampir tidak dapat hidup tanpa teknologi. Teknologi dapat dengan mudah
dijumpai di belahan bumi manapun dan usia berapapun, dapat dipastikan teknologi
sudah menjadi kebutuhan pokok manusia pada zaman sekarang ini. Namun, ilmu
pengetahuan yang dimiliki manusia untuk menciptakan teknologi canggih tersebut,
sebagian besar diambil dari alam.
Pemanfaatan teknologi dari alam oleh manusia yang berlebihan dapat merusak
keseimbangan ekosistem dan mengakibatkan kerugian bagi manusia dan alam.
Manusia mengekspoitasi alam sebanyak-banyaknya tetapi tidak memperbaikinya. Hal
tersebutlah yang menyebabkan berbagai masalah muncul. Masalah yang muncul dari
kerusakan alam antara lain pemanasan global, keracunan zat adiktif, banjir, kerusakan
hutan, sampah, dan banjir lumpur lapindo di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh manusia dalam lingkungan ?
2. Apa pengertian isu lingkungan global ?
3. Apa pengertian isu lingkungan nasional ?
4. Apa pengertianisu lingkungan lokal ?
C. TUJUAN
1. Memahami pengaruh manusia dalam lingkungan
2. Memahami dan memiliki wawasan tentang isu lingkungan global
3. Memahami dan memiliki wawasan tentang isu lingkungan nasional
4. Memahami dan memiliki wawasan tentang isu lingkungan lokal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Arti Lingkungan Hidup
Manusia hidup dibumi tidak sendirian, melainkan bersama mahkluk hidup lain,
yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Mahluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan
hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat
hidup. Kenyataan ini dapat mudah kita lihat dengan mengandaikan dibumi ini tidak
ada tumbuhan dan hewan. Dari manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan?
Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan
dapat melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada
manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahluk yang paling berkuasa
sebenarnya tidak betul. Seyogyanya kita menyadari bahwa kita lah yang
membutuhkan mahluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya
mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.
Manusia hidup dari unsur-unsur lingkungan hidupnya: udara untuk
pernafasannya, air untuk minum, keperluan rumah tangga dan kebutuhan lain,
tumbuhan dan hewan untuk makanan, tenaga dan kesenangan serta lahan untuk tempat
tinggal dan produksi untuk pertanian. Oksigen yang kita hirup dari udara dalam
pernafasan kita, sebagian besar berasal dari tumbuhan dalam proses fotosintesis dan
sebaliknya gas karbondioksida yang kita hasilkan dalam pernafasan digunakan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Jelaslah manusia adalah bagian intergral
lingkungan hidupnya. Ia tak dapat terpisahkan daripadanya. Manusia tanpa lingkungan
hidupnya adalah suatu abstraksi belaka.
B. Mutu Lingkungan Hidup
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan
dasar dan pedomanuntuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Berbicara
mengenai lingkungan pada dasarnyaberbicara mengenai mutu lingkungan. Namun
dalam hal itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, karena tidak
diuraikan secara eksplisit. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah
lingkungan, misalnya pencemaran, erosi dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan
diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti air tercemar.
Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja mengetahui
apayang tidak kita kehendaki, melainkan apa yang kita kehendaki. Dengan demikian
kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk
mendapatkan mutu yangkita kehendaki. Tidak mudah untuk menentukan apa yang
dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu
lingkungan berbeda – beda. Dengan singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang
baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Perasaan itu
dikarenakan orang mendapatkan rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lain
yang sesuaidan masyarakat cocok. Misalnya, seorang karena pekerjaannya harus
pindah ke tempat lain,setelah pensiun ia ingin kembali ke tempat semula. Kerasan
bukanlah satu atau dua faktor yang terpenuhi dalam satu lingkungan, melainkan
adanya integrasi faktor-faktor optimum. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan untuk
mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu maksimalisasi satu atau dua faktor,
misalnya maksimisasi rezeki, namun suatu optimisasi banyak faktor yang saling
berkaitan secara integrasi. Yang penting bukanlah masing – masing faktor secara
sendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas kondisi itu adalah lebih dari jumlah
masing– masing faktor. Oleh karena itu pengelolaan sumber lingkungan bersifat
holistik, yaitu memandang keseluruhannya sebagai suatu kesatuan. Resiko lingkungan
yang tidak sehat penularan penyakit melalui air adalah mutlak bagi kehidupan. Tetapi
jika kualitas air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab
penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan, bila
terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber kehidupan
manusia. Banyak penyakit menular yang bersumber pada air. Penyakit virus dapat
bersumber pada air, seperti radang mata yang sering di dapat setelah berenang di
kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat menularkan penyakit secara langsung,
dapat juga menjadi tempat perindukan berbagai macam penyakit. Berbagai serangga
memerlukan air untuk berkembang biak seperti nyamuk yang dapat menularkan
berbagai macam penyakit. Tumbuhan air juga dapat menjadi habitat dari faktor
penyakit. Keong air yang dapat memerlikan schistosomiasis dari tumbuh – tumbuhan
air itu. Tikus dan binatang lainnya yang hidup di sekitarair juga dapat menjadi sumber
penyakit manusia, seperti penyakit leptopirosis.
C. Manfaat Dan ResikoLingkungan
Faktor lingkungan sebgian membantu dan sebagian lagi merintangi kita untuk
mendapatkan kebutuhan dasar kita faktor yang membantu untuk mendapatkan
kebutuhan dasar itu merupakan manfaat lingkungan dan yang merintangi merupakan
resiko lingkungan manfaat dan resiko lingkungan itu berupa faktor hayati dan fisik
kimia serta dapat bersifat alamiah atau buatan manusia. Manfaat atau resiko
lingkungan dapat tersebar secara aktiv dengan kekuatannya sendiri misanya dengan
terbang atau kekuatan fisiknya dan juga terbawa secara fasif oleh kekuatan tertentu
misalnya arus udara atau air.
Penyebaran manfaat dan resiko lingkungan tidak saja terjadi secara alamiah,
melainkan juga dapat melalui faktor teknologi dan sosial budaya lain, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Manfaat dan resiko lingkungan sifatnya tidaklah pasti,
melainkan merupakan suatu kementakan. Kementakan itu dapat besar atau kecil.
Antara manfaat dan resiko lingkungan terdapat hubungan yang erat. Suatu
faktor dapat merupakan manfaat dan resiko sekaligus. Misalnya, hujan merupakan
sumber air yang utama. Dengan adanya hujan, danau dan sungai jadi berair dan
lapisan tanah penyimpanan air terisi oleh air. Tetapi hujan juga merupakan kekuatan
yang menyebabkan erosi tanah dan dapat mengakibatkan banjir.Uraian diatas
menunjukkan betapa peliknya pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan manfaat
lingkungan yang sebesar-besarnya dan resiko lingkungan yang sekecil-kecilnya.
BAB III
PEMBAHASAN